Anda di halaman 1dari 17

Nama : Delima Wemelya

Nim : 1815301298
Mapel : Asuhan kehamilan pada ibu bersalin dan BBL
Dosen : Nina Fitri SST. M. Keb
Prodi : Profesi Bidan

1. Buatlah masing-masing mahasiswa minimal 3 buah teknik pengurangan


rasa sakit pada kala I persalinan dengan melampirkan:
a) Gambar
b) Penatalaksanaan dan alasan mengapa teknik ini bisa mengurangi rasa
sakit
1. The birthing ball position membantu gerakan pinggul saat kontraksi dengan cara
bergoyang, duduk, membungkuk, atau berjongkok
Dengan birthing ball, ibu bisa bergoyang sambil duduk di atas bola. Bisa juga
membungkuk atau mendukung tubuh saat berlutut dan berjongkok. Yang jelas, gerakan
pinggul ketika kontraksi lebih terbantu. Hanya saja, ibu perlu bantuan orang lain untuk
menjaga keseimbangan.
Manfaat lainnya dari the birthing ball position adalah meredakan sakit punggung,
mendorong dilatasi serviks, dan membantu bayi bergerak ke panggul. Dilatasi serviks
sendiri adalah pelebaran saluran serviks yang umum terjadi pada awal persalinan.
2. the hands and knees position. Inilah posisi terbaik untuk membuka panggul
& memindahkan bayi ke posisi optimal
Posisi ini mengharuskanmu untuk bungkuk dan bertopang di atas lutut dan tangan.
Keuntungan dari posisi ini adalah mengurangi sakit punggung karena tidak ada
tekanan/tumpuan di area tersebut. Suplai oksigen juga meningkat untuk bayi. Pinggul masih
mungkin berayun.
Untuk suami yang menemani, posisi ini juga bisa memberi pijatan pada punggung
sebagai relaksasi. Satu-satunya kekurangan dari posisi ini adalah lengan bisa sakit.
3. The squatting position bisa meningkatkan kekompakanmu dengan suami
karena perlu bantuan pasangan untuk menahan.

Untuk mempraktikkan posisi ini, kamu harus jongkok dengan kaki mendatar. Lalu
tahan pasangan selama jongkok. Posisi ini bisa sangat melelahkan bagi ibu hamil. Itulah
fungsinya bantuan suami.

Manfaat the squatting position ini adalah dapat membuka panggul sebesar 2 cm,
mampu menggeser serta mengendalikan berat badan, dan bayi terbantu bergerak ke posisi
optimal lewat gaya gravitasi.

4. The sitting position dapat dilakukan saat bayi sudah bergeser ke panggul.
Posisi ini lebih santai karena dibantu gaya gravitasi

Ketika bayimu sudah bergeser ke panggul, maka perjuanganmu melahirkan sudah


setengah jalan. Kamu bisa duduk di kursi kelahiran. Posisi ini akan mengurangi tekanan
pada panggul. Jagalah lututmu lebih rendah daripada pinggul dan berayunlah ke depan,
belakang, atau samping.

Yang menyenangkan dari posisi ini adalah tubuhmu terbantu gaya gravitasi.
Manfaat lainnya adalah si ibu lebih santai, dokter juga nyaman menggunakan mesin
pemantauan detak jantung janin, robekan perineum (kulit antara vagina dan anus) bisa
dikurangi, dan pasangan bisa melakukan kegiatan yang menenangkan seperti memijat
punggung.

5. The side-lying position ini bisa dilakukan dengan posisi berguling. Suplai
oksigen ke bayi bakal terbantu lewat posisi tersebut

Jika kamu ingin meniru posisi ini, maka berbaringlah pada salah satu sisi tubuh. Taruh
bantal di antara kedua kaki. Posisi berguling ini memungkinkan bayi memutar dan bergerak ke
panggul. Minim gerakan dan terbilang santai, kamu bisa beristirahat selama persalinan dan upaya
otot juga lebih minim.
Selain mendukung suplai oksigen untuk bayi, the side-lying position juga ideal untuk
kasus tekanan darah tinggi. Kontraksi lebih rileks, dapat meredakan nyeri ambeien, menurunkan
potensi episiotomi (sayatan yang dibuat pada jaringan antara jalan lahir bayi dan anus), dan
memperlambat kelahiran yang geraknya terlalu cepat adalah sederet manfaat lainnya.

Sementara kelemahan posisi ini hanyalah satu. Kelemahan tersebut adalah detak jantung
janin lebih sulit dideteksi saat posisi ini dilakukan.

2. Buatlah gambar dan keterangan yang jelas tentang:


a. Struktur tulang panggul
1. Ginekoid: merupakan bentuk yang paling ideal untuk melahirkan secara normal. Hampir 50%
wanita memiliki bentuk panggul seperti ini
2. Antropoid: bentuk depannya yang lonjong menyerupai telur. Punya peluang melahirkan normal
namun baiknya mempertimbangkan kondisi lainnya

3. Android: bentuk panggul ini menyerupai segitiga atau hati. Pelvis ini membuat persalinan
normal cenderung lebih lama

4. Platipeloid: panggul dengan bentuk oval yang memipih. Bentuk panggul ini umumnya berisiko
untuk melakukan persalinan secara normal
Struktur Panggul wanita

Ukuran Panggul
Ukuran luar yang terpenting ialah:

1. Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26), kurang
lebih 24 – 26 cm

2. Distantia cristarum : Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29), kurang
lebih 28 – 30 cm.

3. Conjugata externa (Baudeloque) : Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosessus spinosus
ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20), 18 cm.
4. Ukuran lingkar panggul : Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior
superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak yang
lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5 cm.

Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inniminata, dan
pinggir atas simfisis pubis

1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm

2. konjugata transversa 12-13 cm

3. konjugata obliqua 13 cm

4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

Ligamen penyangga uterus.


1. Ligamentum latumBerupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan dan kiri dari uterus, meluas
sampai kedinding panggul dan dasar panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada tubae.Ruangan
antara lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar,disebut:parametrium, dimana
berjalan arteria, vena arterina, pembuluh lympha dan ureter.

2. Ligamentum rotundumTerdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertei tuba, kedua
ligament inimelalui canalis inguinalis ke bagian cranial labia majus.Terdiri dari otot polos (identik dengan
myometrium) dan jaringan ikat dan menahanuterus dalam anteflexie.Pada waktu kehamilan mengalami
hypertrophied an dapat diraba dengan pemeriksaanluar.

3. Ligamentum infundubulo pelvicumDua buah kiri dan kanan infundibulum dan ovarium ke dinding
panggul. Ligamentum inimenggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapatligamentum ovarii proprium.

4. Lugamentum cardinaleKiri kanan dari serviks ostium uteri internum ke dinding panggu;Menghalangi
pergerakan ke kiri atau ke kanan.

5. Ligamentum sacro uterinumKiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.6.
Ligamentum vesico uteriumDari uterus ke kantong kemih
3. Buatlah gambar kepala janin dan ukuran kepala janin
Ukuran Tulang Kepala Bayi Aterm
a. Diameter suboksipito-bregmatika

- Antara foramen magnum ke ubun-ubun basar.

- Jaraknya 9,5 cm

- Akan melalui jalan lahir pada letak belakang kepala, dengan lingkaran sirkumferensia
suboksipito-bregmatikadengan ukuran 32 cm.

b. Diameter suboksipito-frontalis

- Antara foramen magnum ke pangkal hidung

- Jaraknya 11 cm

- Ukuran yang melalui jalan lahir sirkumferensia suboksipito-frontalis dengan kedudukan fleksi
sedang, belakang kepala.

c. Diameter fronto-oksipitalis

- Antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang kepala


- Jaraknya 12 cm

- Lingkaran fronto-oksipitalis dengan sirkumferensia 34 cm melalui jalan lahir pada letak


puncak kepala.

d. Diameter mento-oksipitalis

- Antara dagu ke titik terjauh belakang kepala.

- Jaraknya 13,5 cm

- Dengan sirkumferensia 35 cm melalui jalan lahir pada letak dahi.

e. Diameter submento-bregmatika

- Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.

- Jaraknya 9 cm.

- Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir pada letak muka.

f. Ukuran Melintang

1. Diameter biparietalis, antara kedua parietalis dengan ukuran 9,5 cm.

2. Diameter bitemporalis, antara kedua tulang temporalis dengan ukuran 8,5 cm

4. Buatlah refleks pada BBL dan cara mengenali refleks tersebut


1. Rooting reflex
Rootingreflex terjadi ketika pipi bayi diusap atau dibelai lembut pada bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, ia pun memalingkan kepalanya ke arah sentuhan tersebut
sambil membuka mulut. Hal inilah yang membantu bayi menemukan puting mama dan
mulai menyusu. Jadi ketika pipi bayi bersentuhan dengan payudara mama, maka ia akan
langsung memiringkan kepala dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI. Saat
rootingreflex terjadi, di situlah ada peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan
tungkai saat bayi menoleh ke salah satu sisi. Sementara rootingreflex terjadi sejak si
Kecil lahir dan bertahan hingga usia 3-4 bulan.
2. Refleks menghisap (sucking reflex)
Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Ketika bagian atas mulut bayi
disentuh, bayi pun akan mulai menghisap. Dengan refleks menghisap, maka akan
memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka
mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Suckingreflex ini baru bisa berkembang
sempurna ketika bayi berusia 36 minggu. Sementara bagi bayi lahir prematur,
kemungkinan dia akan memiliki refleks menghisap yang sedikit lemah dan akan
berkembang penuh ketika ia sudah mencapai usia 36 minggu. Bayi yang memiliki refleks
mengisap tangan atau jarinya mengartikan bahwa cara tersebut membuatnya merasa
tenang.
3. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
Palmargraspreflex muncul sejak baru lahir dan bayi bertahan hingga usia 3-4 bulan.
Refleks ini terjadi pada bayi ketika jari Mama menyentuh telapak tangannya, maka ia
pun akan merespons dengan cara menggenggam secara kuat dan kekuatannya akan
meningkat ketika jari akan ditarik kembali. Namun mereka juga dapat melepaskan
cengkeraman secara tiba-tiba.
4. Asymmetric tonic neck reflex
asymmetrictonicneckreflex memang agak sulit terlihat. Meski begitu, refleks akan jelas
terlihat saat si Kecil sudah berusia 2 bulan dan akan menghilang saat usianya 5 bulan.
Refleks jenis ini merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan
menyediakan ia untuk mencapai gerak sadar.
Ketika kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan
lengan satunya akan menekuk. Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi
ini hingga lewat usia 6 bulan, kemungkinan besar bayi mengalami gangguan pada
neuron motorik atas.
5. Refleks moro
Refleks moro adalah suatu respons pada bayi yang baru lahir akibat suara atau gerakan
yang mengejutkan. Ketika si Kecil terkejut karena suara keras maka kedua tangan serta
kakinya akan menangkup dalam posisi memeluk untuk melindungi diri, jemarinya pun
juga ikut menggenggam. Refleks moro ini muncul sejak lahir dan hanya bertahan hingga
usia 4 bulan.
6. Refleks babinski
Sementara refleks babinski berupa gerakan jari-jari mencengkeram ketika bagian bawah
kaki diusap, di mana indikasi saraf berkembang dengan normal. Saat Mama menggaruk
telapak kaki bayi, secara berbarengan jempolnya akan mengarah ke atas dan jari-jari
kaki lainnya akan terbuka. Refleks primitif ini menetap hingga usia 4 bulan. Refleks ini
juga membantu mencegah bayi jatuh ketika dia siap mengambil langkah pertamanya.

5. Ciri-ciri his palsu dan his sebenar nya


1. His palsu:
a. Terasa mulas dan kencang di area perut, seperti kram perut ringan. Namun rasa tersebut datang
dan pergi.
b. Frekuensi dan pola kontraksi ini acak, tidak lama, tidak makin parah dan tidak makin sering.
Akan tetapi, bisa terasa sakit atau tidak sama sekali. Misal, jarak antar kontraksi sekitar 10
menit, 6 menit, 2 menit, lalu 8 menit.
c. Kontraksi ini tiba-tiba bisa berhenti bila Anda ubah posisi atau melakukan kegiatan lain.
d. Tidak muncul bercak darah.
e. Air ketuban tidak pecah.

2. His sebenarnya:

a) Awalnya kontraksi tak teratur, persis kontraksi palsu. Namun, seiring waktu kontraksi mulai
menunjukkan pola, jarak, frekuensi yang tetap, dan semakin terasa lama. Misal, kontraksi
muncul secara berkala setiap 5 atau 7 menit sekali, masing-masing berlangsung sekitar 30-70
detik. Gunakan jam tangan atau stopwatch untuk mengecek kontraksi. Catat kapan dan berapa
lama setiap kontraksi terjadi.
b) Kontraksi ini terus terasa meski Moms berganti posisi tidur atau ganti aktivitas. Bahkan,
kontraksi terasa makin intens.
c) Moms merasakan nyeri di sekitar perut yang terus-menerus karena kontraksi ini, seiring tekanan
di panggul. Sebagian ibu hamil mungkin merasakan sakit hingag ke pinggang atau paha.
d) Sebagian ibu hamil merasakan kontraksi ini seperti kram haid yang kuat, sedangkan ibu hamil
lain merasakan kontraksi seperti gelombang kuat yang terasa seperti kram diare.
e) Bila dilakukan pemeriksaan terjadi penipisan dan pelebaran leher rahim.
f) Timbul bercak darah. Satu atau dua hari sebelum terjadi kontraksi, Moms mungkin menemukan
lendir merah muda atau keputihan disertai darah. Bercak ini adalah lendir penyumbat yang
“menyegel” leher rahim selama hamil. Masalahnya, tak semua ibu hamil menyadari bercak ini.
g) Jika kontraksi teratur, air ketuban Moms pecah. Ini pertanda waktu persalinan sudah dekat.
His Palsu & His Asli Persalinan

His Palsu

1. Kontraksi Palsu Terjadi Sesekali


Kontraksi palsu cuma terjadi sesekali dengan jarak waktu yang nggak menentu
Sementara itu, kontraksi asli terjadi lebih teratur, bisa terprediksi dan mendekati waktu
persalinan intensitasnya makin cepat. Maka dari itu kalau Bunda merasakan kontraksi yang
teratur dan makin lama makin bertambah intensitasnya segera hubungi dokter ya.

2. Nyeri Kontraksi Palsu Nggak Terlalu Parah


intensitas nyeri kontraksi asli jauh lebih menyakitkan ketimbang kontraksi palsu.
Kemudian dibarengi dengan frekuensi yang makin bertambah dan teratur. Sedangkan kadar nyeri
kontraksi palsu setidaknya masih bisa ditahan oleh ibu. Walaupun kemampuan ibu mentoleransi
nyeri berbeda-beda

3. Kontraksi Palsu Bisa Dipengaruhi Posisi Tubuh

Saat mengeluh mengalami kontraksi biasanya perawat meminta ibu hamil mengubah posisi
tubuhnya dan kontraksi berhenti. Kalau ibu mengalami kontraksi asli, intensitasnya bisa makin
cepat seiring perubahan posisi tubuh ibu hamil.

4. Kontraksi Palsu Bisa Terjadi karena Kurang Minum


salah satu pertolongan menghentikan kontraksi palsu adalah minum cukup air. Sehingga,
ketika ada ibu bilang mengalami kontraksi, untuk memastikan apakah kontraksi yang dialami
palsu atau asli, bisa dicoba minum air putih yang cukup. Kontraksi palsu biasanya akan hilang
ketika ibu minum cukup air, beda dengan kontraksi asli yang nggak hilang meski ibu udah
minum cukup air.

5. Pada Kontraksi Palsu Tak Ada Rembesan Cairan di Vagina


Perasaan seperti ngompol bisa jadi tanda ibu akan segera melahirkan karena air ketuban
sudah pecah. Nah, kalau Bunda mengalami kontraksi disertai ada rembesan cairan di celana
dalam kemungkinan besar kontraksi yang dialami adalah kontraksi asli. Tapi, kalau kontraksi
terjadi tanpa 'ngompol' kemungkinan itu adalah kontraksi palsu.

His Asli

1. Awalnya kontraksi tak teratur, persis kontraksi palsu. Namun, seiring waktu kontraksi mulai
menunjukkan pola, jarak, frekuensi yang tetap, dan semakin terasa lama. Misal, kontraksi
muncul secara berkala setiap 5 atau 7 menit sekali, masing-masing berlangsung sekitar 30-
70 detik. Gunakan jam tangan atau stopwatch untuk mengecek kontraksi. Catat kapan dan
berapa lama setiap kontraksi terjadi.
2. Kontraksi ini terus terasa meski berganti posisi tidur atau ganti aktivitas. Bahkan, kontraksi
terasa makin intens.

3. merasakan nyeri di sekitar perut yang terus-menerus karena kontraksi ini, seiring tekanan di
panggul. Sebagian ibu hamil mungkin merasakan sakit hingag ke pinggang atau paha.

4. Sebagian ibu hamil merasakan kontraksi ini seperti kram haid yang kuat, sedangkan ibu
hamil lain merasakan kontraksi seperti gelombang kuat yang terasa seperti kram diare.

5. Bila dilakukan pemeriksaan terjadi penipisan dan pelebaran leher rahim.

6. Timbul bercak darah. Satu atau dua hari sebelum terjadi kontraksi, Moms mungkin
menemukan lendir merah muda atau keputihan disertai darah. Bercak ini adalah lendir
penyumbat yang “menyegel” leher rahim selama hamil. Masalahnya, tak semua ibu hamil
menyadari bercak ini.

7. Jika kontraksi teratur, air ketuban ibu pecah. Ini pertanda waktu persalinan sudah dekat.

Anda mungkin juga menyukai