Berikut uraian singkat dari berbagai sumber Gambar 2-1 Multimeter Analog
pustaka yang membantu pemahaman praktikan
dalam persiapan dan keberjalanan praktikum b. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut
2.1 ALAT UKUR sebagai digital multitester sama
Sesuai dengan nama modul kali ini, salah satu merupakan jenis multimeter yang talah
bagian penting adalah alat ukur untuk mengukur menggunakan display digital sebagai
bermacam-macam besaran listrik seperti tegangan, penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang
arus, fasa, resistansi, frekuensi, dan besaran listrik ditampilkan pada multitester digital
lainnya. merupakan hasil yang telah sesuai,
sehingga tidak perlu dilakukan lagi
MULTIMETER perhitungan antara hasil ukur dan batas
Multimeter adalah instrumen elektronik terutama ukur.
digunakan untuk mengukur tiga karakteristik
listrik dasar tegangan, arus, dan hambatan. Ini juga
dapat digunakan untuk menguji kontinuitas antara
dua titik dalam rangkaian listrik. Multimeter
memiliki multi fungsi seperti, bertindak seperti
ammeter, voltmeter, dan ohmmeter. Ini adalah
perangkat genggam dengan jarum indikator.
Multimeter dapat digunakan untuk menguji
baterai, kabel rumah tangga, motor listrik, dan catu
daya. Multimeter terdiri dari dua jenis yaitu analog
dan digital
a. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau menggunakan
meteran kumparan bergerak dan penunjuk
untuk menunjukkan pembacaan pada
skala. Pengukur kumparan bergerak
terdiri dari gulungan kumparan di sekitar
drum yang ditempatkan di antara dua Gambar 2-2 Multimeter Digital Handheld
magnet permanen. Sehingga untuk
membaca hasil ukur harus dilakukan
dengan cara melihat posisi jarum penunjuk
pada meter dan melihat posisi saklar
selektor pada posisi batas ukur kemudian
melakukan perhitungan secara manual
untuk mendapatkan hasil ukurnya.
Dengan
t = waktu sinyal rise (s)
T= periode (s)
Metode Lissajous :
Dengan :
Gambar 4-10 Gambar Tabel Hasil Percobaan c = titik potong sumbu Y (V)
Pengukuran Tegangan Pada Osiloskop
d= titik maksimal (V)
Dari gambar di atas dapat dilihat pada coupling
DC, tegangan yang terdeteksi hampir mendekati
konstan. Sedangkan pada coupling AC, tegangan Dan didapatkan hasil grafik seperti dibawah ini
yang terdeteksi berbentuk sinyal gerigi dimana untuk pengamatan beda fase :
pada dasarnya rangkaian yang disusun merupakan
rangkaian penyearah dengan adanya dioda dan
kapasitor sebagai penyimpan muatan.
Oleh karena itu, dengan konfigurasi komponen
yang cukup, keluaran bisa diatur sehingga
memiliki nilai DC tertentu dengan ripple yang
relatif kecil. Dan nilai pada kopling DC cenderung
stabil pada gambar karena pengamatan
Sehingga dari percobaan ini kita bisa menyebutkan
bahwa dengan kopling DC, osiloskop dapat
menampilkan seluruh Informasi dan besaran dari
rangkaian / sinyal, sedangan kopling AC akan
menunjukkan Informasi besaran dan nilai dari
ripplenya. Gambar 4-12 Gambar Tabel Hasil Percobaan
Pengukuran Beda Fase