Anda di halaman 1dari 6

Modul 1

Muhammad Iqbal Reza Pahlevi*),Yudantiyo Wira Bagaskara, Ikhsan Alhari


Laboratorium Elektronika, Program Studi Teknik Mekatronika
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Jalan Ciumbeluit 94, Bandung 40141
*)6316023@student.unpar.ac.id/miqbalrezapahlevi@gmail.com

Abstrak
Dalam modul 1 ini kita akan mempelajari dan mengetahui apa itu multimeter dan apa itu osiloskop , terdapat 2
multimeter yaitu multimeter analog dan multimeter digital, yang cara pengukuranya jelas berbeda. Terdapat juga
osiloskop yaitu alat yang bisa mengukur tegangan,beda fasa,frekuensi,faktor penguatan,dan mengamati karakteristik
komponen dua terminal. Selain dua alat pengukur tersebut kita juga akan tahu bagaimana menggunakan generator
sinyal. Manfaat dari mempelajari alat alat tersebut adalah kita sebagai mahasiswa bisa tahu bagaimana perbedaan nya
,bagaiman kekurangan dan kelebihan alat alat tersebut dan mampu mempergunakan alat alat tersebut dengan baik dan
benar sesuai yang telah kita pelajari pada modul ini.
Kata Kunci

: Multimeter (Analog dan digital),osiloskop,generator sinyal,dual trace,lissajous

______________________________________________________________
Pendahuluan
Multimeter adalah alat pengukur yang biasanya untuk
mengukur tegangan,arus,resistansi. Multimeter
dibedakan menjadi 2 yaitu multimeter analog dan
multimeter digital. Multimeter analog cara
penggunaannya secara manual sedangkan multimeter
digital kita tingal melihat angka hasil pengukuran nya
saja pada layar yang ada di multimeter digital.
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat
dipelajari.osiloskop juga dapat mengukur
tegangan,frekuensi,beda fasa,dll

Praktikum modul 1 yang dilaksanakn di Laboratorium


mekatronika bertujuan:
a)

Mengenal multimeter sebagai pengukuran


tegangan,sebagai pengukur arus,dan sebagai
pengukur resistansi.
b) Memahami keterbatasan alat ukur pada
pengukuran tegangan jatuh DC dan AC pada
resistansi atau impedansi besar.
c) Memahami keterbatasan alat ukur pada
pengukuran tegangan AC dengan frekuensi
tinggi.
d) Dapat menggunakan generator sinyal sebagai
sumber berbagai bentuk gelombang
e) Dapat menggunakan osiloskop sebagai
pengukur tegangan dan sebagai pengukur
frekuensi dari berbagai bentuk gelombang.
f) Dapat membacar nilai resistor dan cara
mengukurnya.

g) Praktikan dapan memahami lebih dalam


perbedaan antara multimeter,osiloskop,dan
generator sinyal.
METODOLOGI
Alat-alat yang akan digunakan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)

Multimeter analog
Multimeter digital
Osiloskop
Power supply dc
Kit multimeter
Generator sinyal
Kit osiloskop
Kit box oksilator
Kabel 4mm-4mm
Kabel BNC 4mm
Kabel BNC- BNC
Kabel T BNC

1.5.1. Mengumpulkan/Mencari Spesifikasi Teknik 1


1.5.2. Mengukur arus searah
Langkah-Langkah
1.

Buatlah rangkaian seperti gambar berikut pada


kit multimeter

2.
3.

4.

atur vs=6V
Hitung I menggunakan multimeter analog dan
digital dengan parameter rangkaian 120120;1.5K-1.5;1,5M-1,5M
Lalu ukur dengan menggunakan multimeter
digital dan multimeter analog,cantumkan hasil
analisis pada tabel 1.5.2.

1.5.3. Mengukur tegangan searah


Langkah-Langkah
1.

2.
3.
4.

5.

susun rangkaian seperti gambar berikut pada


kit multimeter.

6.

Atur frekuensi pada 50 Hz dan Amplitudo


generator sinyal pada 6Vrms.
Resistansi atau hambatan yang di gunakan
adalah R1=R2= 1,5K.
Gunakan multimeter analog dan multimeter
digital secara bergantian untuk mengukur
tegangan Vab,lalu catat pada tabel hasil
pengamatan.
Lakukan kembali pengukuran Vab dengan
mengubah freq menjadi
500Hz,5KHz,50KHz,500KHz,dan 5MHz dan
tegangan generator (Vab) tetap 6Vrms.
Apakah terdapat pegaruh freq tegangan yang
diukur terhadap kemampuan multimeter yang
digunakan dan tetap kah hasil
pengukuranya?,catat lah pada hasil analisi.

1.5.5. Membaca dan Mengukur nilai resistansi


Langkah-Langkah
1.

2.
3.
4.

5.

Aturlah Vs=6V dan R1=R2=120.


Hitungalah tegangan Vab nya dengan
multimeter analog dan multimeter digital.
Ulangi pengukuran dengan Cara yang sama
dengan memodifikasi hambatan menjadi
R1=R2= 1,5K dan R1=R2= 1,5M.
Cantumkan pada tabel hasil pengamatan 1.5.3.

2.
3.

Gunakan kit Multimeter pada fungsinya


sebagai ohmmeter,sebelum digunakan lakukan
lah vibrasi dengan pengatur harga nol
sehingga penunjuk ohm meter menunjuk nol.
Hitung R1,R2,R3,R4,R5 dengan multimeter
digital dan analog.
Bandingkan hasil pengukuran dengan
menggunakan multimeter analog maupun
multimeter digital dan catat pada hasil tabel
analisis.

1.5.6. Mencari Spesifikasi Teknik 2


1.5.4Mengukur tegangan bolak-balik

1.5.7. Mengukur Tegangan searah


Langkah-langkah :

Langkah-Langkah :
1.

Susun rangkaian seperti berikut pada kit


multimeter,pada rangkaian ini generator sinyal
digunakan sebagai sumber tegangan bolakbalik.

1.
2.

Atur tegangan output dari power supply DC


sebesar 2 V (diukur dengan multimeter)
Kemudian ukur besar tegangan ini dengan
osiloskop. Yakinkan posisi source coupling
pada DC. Dengan kit multimeter

1.5.8. Mengukur Tegangan Bolak-balik


Langkah-langkah :

Hasil dan Analisis


1.5.1. Spesifikasi Teknik 1

1.

2.
3.
4.
5.

Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz


gelombang sinus, dengan tegangan sebesar 2
Vrms diukur dengan multimeter digital.
Pergunakan juga kit Multimeter.
Ukur tegangan dengan osiloskop,Yakinkan
posisi Source Coupling pada AC.
Lakukan lagi dengan frekuensi 100HZ dan
10KHZ
Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 1.5.8.

1.5.9. Mengukur beda fasa


Langkah-langkah :
1.
2.

3.

4.

5.

Gunakan kit Osiloskop dan generator sinyal


Lalu atur generator sinyal pada frekuensi 1
kHz gelombang sinus, dengan tegangan
sebesar 2 Vpp.
Hubungkan generator sinyal ini dengan input
rangkaian penggeser fasa pada kit praktikum
(rangkaian RC)
Ukur beda fasa antar sinyal input dan output
rangkaian penggeser fasa dengan
menggunakan cara membaca dual trace dan
Lissajous. Pada pengukuran beda fasa dengan
dual trace, yakinkan Source Trigger bukan
vertical.
Amatilah dan tuliskan hasil pengukuran pada
tabel 1.5.9.

1.5.10. Mengukur frekuensi


Langkah-langkah
:
1.

Gunakan kit box osilator. Hubungkan


dengan sumber tegangan DC 5 V
2. Gunakan kelauran dari osilator dan
amati di osiloskop
3. Ukur frekuensi f1,f2,dan f3
menggunakan cara langsung dan
lissajous
4. Tuliskan hasil pengukuran pada table
1.5.10.
1.5.11. Mengukur faktor penguatan
Langkah-langkah :
1. Gunakan bagian penguat (pada kit osiloskop
dan generator sinyal,jangan lupa
menghubungkan catu daya nya pada jala-jala)
sebagai inpun gunakan gelombang sinus 1kHz
2 Vpp dari Generator Fungsi.
2. Ukur penguatan (Vo/Vi) dari sinyal di input
ke output menggunakan cara langsung (mode
xy) dan dengan dual trace.
3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel.

No
1

Spesifikasi
Sensitivitas 20

Keterangan
Nilai sensitivitas
multimeter bergantung
pada skala pembacaan
tegangan

DC250 V UP, 9

=``````

=``````

1.5.2. Data pengukuran arus dengan multi meter


Parameter
rangkaian yang
digunakan
Vs
R1
R2

Nilai arus
terhitung

Multimeter
analog
Bata
s
ukur

6V

Nila
i
Aru
s
teru
kur
0,02
75
2,5

Multi
meter
digital
Nilai
arus
teruku
r

120 120 6/240x10


0.25
25,3

00=25
6V 150 150 6:3000x1
25
3,0
0 0 000=2
6V 150 150 6/300000
0.00 2,5
1,8
000 000 x1000=0. 005

2
Hasil analisa : nilai arus yang telah terhitung tidak
sama persis dengan yang telah dihitung menggunakan
multimeter digital maupun analog karena pengukuran
untuk mendapatkan resistansi dan voltase yang tepat
seperti yang sudah tertera tidak akan selamanya
hasilnya tepat jika diukur bisa mendekai ataupun
menjauhi.
1.5.3. Data pengukuran tegangan dengan
multimeter
Parameter yang
digunakan

Multimeter analog

V
S

R1

R2

120

120

Bata
s
ukur
10V

1,5
K
1,5
M

1.5
K
1.5
M

10V
0,25
V

Sensitivi
tas

Vab

Multime
ter
digital
vab

200K
ohm
200K
ohm
200K
ohm

3V

3,0V

3,1V

3,0V

0,02
V

2,7V

Hasil Analisa : Hasil Vab yang diukur menggunakan


multimeter analog maupun multimeter digital tidak
berpengaruh jauh terhadap pengukuran hasilnya
mendekati,tetapi batas ukur juga mempengaruhi hasil
pengukuran .

1.5.4. Data pengukuran tegangan AC


No

Frekuensi

Vab
Multimeter
Multimeter
analog
digital
1
50 hz
0V
0,3V
2
500 hz
0V
1V
3
5000 hz
0,2V
0,8V
4
50000 hz
0,6V
0,1V
5
500000 hz
0,8V
0,1V
6
5000000 hz
1,4V
0,1V
Hasil analisa : semakin tinggi frekuensi jika di hitung
dalam multimeter analog maka volt nya atau tegangan
nya akan semakin besar dan jika diukur pada freq
500Hz kebawah hasil tegangan nya akan sama. Sama
hasilnya jika freq semakin besar dan tegangan dihitung
dengan multimeter digital hasilnya semakin besar,dan
jika freq sudah melebihi 50khz atau pas di 50khz hasil
hitung tegangan nya akan sama besar.
1.5.5. Hasil pengukuran resistansi dengan
multimeter
N
o

Nilai
resista
nsi
tertulis
(0
1,5k

Warna
gelang

Nilai
toleran
si (%)

Resistandi terukur
Multime Multime
ter
ter
analog digital

Cokel
at-

5%

0k

hijauemasemas
2
10k
Cokel
5%
10k
10k
athitamhitamemas
3
2.2k
Merah 5%
2k
2,2k
merah
merah
-emas
4
3.34k Oren5%
30k
32,9k
orenorenemas
5
220k Merah 5%
218k
218.56k

merah
cokela
t-emas
Hasil Analisa : hasil pengukurannya adalah hanya
berbeda pada ketelitianya saja jika menggunakan
multimeter analog masih kurang teliti sedangkan
memakai multimeter digital lebih teliti dan hasilnya
mendekati ,adapun yang sama.

0k
penggunaan alat ukur berpengaruh pada hasil tegangan
terukur.

1.5.7. Hasil pengukuran tegangan dc dengan


multimeter dan osiloskop
Tegangan terukur (V)
Multimeter
Osiloskop
2,1
2.8
Hasil Analisa : Tegangan dc yang diukur pada
multimeter dan osiloskop berbeda karena mungkin

1.5.8. Hasil pengukuran tegangan dc dengan


osiloskop dan multimeter
Frekuensi
Tegangan terukur
Multimeter
Osiloskop
100
1,05
1,98
1000
0,628
1,83
10000
0,225
1,90
nya semakin kecil sama dengan mengukur tegangan dc
menggunakan osiloskop semakin besar freq maka
tegangan semakin kecil,tetapi di data ke tiga ada
kesalahan ukuran oleh kami.

Hasil Analisa : Pada pengukuran menggunakan


multimeter semakin tinggi freq maka tegangan terukur

1.5.9. Hasil pengukuran beda fasa engan osiloskop


Posisi nilai
Vin F
potensior
put inp
Dual trace
ut
Minimum
2
1

Pengukuran beda fasa


lissajous

45
270
Maksimum

15
360

1.5.10. Hasil pengukuran frekuensi dengan


osiloskop
Posisi
selektor
frekuens
i

Pengukuran frekuensi
Cara
Cara lissajous
langsung
T
F
fGambar
sinya sinya generato tampila
l
l
r sinyal
n

fsinya
l

F1
F2
F3

bagaimana mengukur menggunakan alat ukur


multimeter analog maupun digital,osiloskop,generator
sinyal, mengtahui bagaimana mengukur arus
searah,tegangan bolak balik,beda fasa,dll.Diharapkan
setelah diadakan praktikum ini praktikan dapat
menjadikan nya sebagai hal yang bermanfaat.

Daftar Pustaka
1.

Jackstar H. S., Panduan Penulisan


Laporan, Jacks Publishing, Bandung,
2008.

2.

Pengenalan
Instrumentasi
Laboratorium Modul 1

Kesimpulan
Dengan demikian kesimpulan dari praktikan mampu
mengetahui alat alat ukur seperti multimeter analog dan
digital,osiloskop,generator sinyal, serta alat alat lain
nya seperti kit multimeter, kit box oksilator,serta kit
osiloskop. Praktikan juga mampu mengetahui cara

Anda mungkin juga menyukai