Abstrak—Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan suatu kecepatan maka motor listrik akan membantu memberikan
kendaraan dengan konsep ramah lingkungan dan hemat tenaga [2]. Ketidakmampuan dalam mempertahankan
energi yang diharapkan menjadi salah satu alternatif kecepatan tersebut biasanya muncul saat terjadi pembebanan
menanggulangi efek rumah kaca dan krisis energi. HEV lebih pada kendaraan.
menggabungkan kinerja Internal Combustion Engine (ICE)
Metode PID-Linear Quadratic Regulator (PID-LQR)
atau mesin bakar dan motor listrik. Pada HEV dengan
konfigurasi paralel, ICE dan motor listrik dapat bekerja digunakan untuk mengatur kecepatan motor listrik, sehingga
bersama-sama. Pada Tugas Akhir ini digunakan Simulator dapat membantu ICE saat terjadi pembebanan lebih yang
Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Simulator ini dapat menurunkan kecepatan pada kendaraan. Metode PID-
merepresentasikan kondisi nyata HEV namun dalam skala LQR merupakan metode PID optimal dengan pendekatan
yang lebih kecil. Simulator ini terdiri dari mesin bakar 2 tak LQR untuk menentukan parameter , dan pada
sebagai penggerak utama, motor DC sebagai penggerak kontroler PID. Dengan menggunakan metode ini diharapkan
pembantu, dan beban berupa rem magnetik arus eddy. Ketika terjadinya penurunan kecepatan akibat efek pembebanan
terjadi permasalahan regulator akibat pembebanan lebih pada
kendaraan, kecepatan putar pada ICE menurun sehingga
berlebih dapat diatasi dengan adanya pembagian kerja antara
kecepatan HEV tidak sesuai dengan output yang diharapkan. dua tenaga sebagai sumber penggerak.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kontroler untuk melakukan Pada penelitian sebelumnya telah dihasilkan sebuah
pengaturan kerja dari motor listrik agar bekerja sesuai dengan simulator HEV dengan konfigurasi paralel yang juga
kebutuhan yang diinginkan. Kontroler PID – Linear Quadratic digunakan dalam Tugas Akhir ini [3].
Regulator (PID-LQR) digunakan untuk memperbaiki
performansi kerja HEV agar mampu membantu ICE
mencapai kecepatan putar yang seharusnya. Berdasarkan hasil II. PENGENALAN PLANT DAN KONTROLER
pengujian secara simulasi didapatkan motor DC menggunakan
A. Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) [4]
kontroler PID-LQR mampu membantu kinerja ICE sehingga
dapat mengembalikan respon sistem menuju nilai steady state Simulator PHEV terdiri dari ICE 2 tak sebagai penggerak
ketika terjadi pembebanan pada rentang arus beban rem utama, motor DC sebagai penggerak pembantu dan beban
nominal 0.56 A-1.14 A. Berdasarkan hasil pengujian secara berupa rem elektromagnetik. ICE mengubah energi bahan
implementasi, motor DC dapat membantu kinerja ICE, namun bakar (bensin) menjadi energi putar dan beroperasi
masih terdapat error steady state. berdasarkan prinsip satu siklus yang bekerja secara terus
menerus. Motor DC yang digunakan adalah motor DC
Kata Kunci — Hybrid Electric Vehicle, ICE, Motor Listrik,
Motor DC, PID-LQR konfigurasi paralel karena memiliki karakteristik non linear.
Beban yang digunakan berupa rem elektromagnetik yang
memanfaatkan gesekan dua permukaan untuk menghasilkan
I. PENDAHULUAN gaya lawan terhadap gaya gerak sehingga tidak
konfigurasi perangkat keras simulator PHEV dapat dilihat b. Matriks Q adalah matriks n n simetri harus semi
pada Gambar 2. definit positif.
c. Matriks R adalah matriks m m simetri harus definit
positif.
Penentuan matriks pembobot Q dan R berpedoman
pada :
a. Semakin besar harga matriks Q, maka akan
memperbesar harga elemen matriks gain kontrol dan
mempercapat sistem mencapai steady state.
b. Semakin besar harga matriks R, maka akan
Gambar 1. Simulator PHEV
memperkecil harga elemen matriks gain kontrol dan
memperlambat sistem mencapai steady state.
3. Menyelesaikan persamaan Algebraic Riccati Equation
(ARE).
Persamaan Algebraic Riccati Equation (ARE) seperti
ditunjukkan pada (5) :
(5)
(2)
(15) (20)
(27)
(23)
(29)
Berdasarkan nilai dapat ditentukan nilai (dapat dilihat
pada Tabel 3). Setelah didapatkan nilai , maka melalui (30)
respon sistem dapat ditemukan nilai . Jika nilai sudah
diketahui maka dapat ditemukan nilai seperti pada (24). (31)
Tabel 3. (32)
Taksiran Orde ke-n dan Nilai Titik Singgung [5]
(33)
(34)
1 0,014 0,264 6 0,493 0,384 (35)
2 0,218 0,327 7 0,57 0,394
3 0,319 0,359 8 0,642 0,401 dengan,
4 0,41 0,371 9 0,769 0,407 = Augmented state (36)
= Kecepatan putar motor DC (37)
5 0,493 0,384 10 0,773 0,413
= Percepatan motor DC (38)
Hasil pemodelan dengan metode Strejc adalah pendekatan Masukkan (31) ke (35), sehingga didapatkan (39) :
dari pemodelan ICE yang telah terhubung dengan beban.
Model matematika ICE didapatkan berdasarkan (25). (39)
Parameter PID
0,0742 0,2236 0,0009 Gambar 11. Sinyal Kesalahan ICE dengan 3 Variasi Beban
0,2776 0,3162 0,0029
0,9635 1 0,0078 Dari pengujian yang telah dilakukan dengan 3 variasi
3,1631 7,0711 0,0173 beban yang berbeda dapat dilihat bahwa kesalahan akan
bertambah saat terdapat beban dan kembali nol saat beban
Nilai Parameter , , dan yang telah didapatkan sudah tidak ada. Hal ini tidak sesuai dengan yang
kemudian diuji untuk ditentukan nilai paremeter PID mana diharapkan, yaitu pada permasalahan regulator kecepatan
yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan motor akan tetap stabil pada kondisi steady state mencapai
regulator pada sistem HEV. kesalahan nol meskipun ICE diberi beban. Tetapi pada
pengujian yang telah dilakukan, ICE saja tidak mampu
digunakan mencapai kesalahan nol saat diberikan beban
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS sehingga perlu diberikan tenaga penggerak pembantu yaitu
Pengujian sistem dilakukan secara simulasi dan motor DC.
implementasi. Blok Simulink simulasi kontroler PID-LQR Simulasi kedua merupakan simulasi ICE beban nominal
ditunjukkan pada Gambar 9. dengan bantuan motor DC menggunakan kontroler PID-
Linear Quadratic Regulator. Simulasi ini bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan regulator dengan mengontrol
motor DC agar dapat memberikan bantuan berupa torsi
kepada ICE saat ada beban transien. Beban yang diberikan
juga berupa arus rem terdapat 3 macam yaitu 0,6 A, 0,7, dan
0,8 A.
Pemilihan parameter PID untuk mempertahankan
kecepatan pada permasalahan regulator berdasarkan nilai
kesalahan terkecil, dilihat dari nilai IAE (Integral Absolute
Error) yang terkecil. Berdasarkan hasil simulasi (simulink
MATLAB dapat dilihat pada Gambar 12.) didapatkan nilai
Gambar 9. Blok Simulink Simulasi Kontroler PID-LQR IAE saat arus beban 0,6 A, 0,7 A, dan 0,8 A.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-36