Anda di halaman 1dari 22

KONSEP

KEBUGARAN JASMANI
TIM MKU KEBUGARAN JASMANI
MKU 6215

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


BAHAN KAJIAN

1 PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

2 DEFINISI SEHAT

3 DEFINISI LATIHAN, AKTIVITAS FISIK, OLAHRAGA

4 FASE URUTAN LATIHAN

5 PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

Kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas


sehari-hari tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan
masih memiliki cadangan energi untuk melakukan
aktivitas lain.
DEFINISI SEHAT
FISIK
Keadaan sejahtera, sempurna dari
fisik, mental dan sosial yang tidak
terbatas hanya pada bebas dari
penyakit dan kelemahan saja

WHO

SEHA
T

MENTA
SOSIAL
L
Ditingkatkan
STATUS
KEBUGARAN LATIHAN
JASMANI

Ditentukan

TES KEBUGARAN
(FITNESS TEST)
DEFINISI LATIHAN

Suatu jenis aktivitas fisik yang membutuhkan perencanaan,


terstruktur, dan dilakukan secara berulang-ulang dengan
maksud untuk meningkatkan atau mempertahankan satu
atau lebih komponen kebugaran jasmani,

(Werner, 2011).
DEFINISI AKTIVITAS FISIK

Pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga


(pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas fisik sehari-hari
dan olahraga.

Aktivitas fisik dibagi atas tiga tingkatan yakni aktivitas fisik


ringan, sedang, berat.

International Physical Activity Questionnaire (2005)


DEFINISI OLAHRAGA

Serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk


memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas
hidup)

Giriwijoyo (2007)
FASE URUTAN LATIHAN

•WARMING UP

•INTI

•COOLING DOWN
PEMANASAN
Bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan psikis dalam
menghadapai latihan inti.

Pemanasan juga bertujuan untuk menghindari cedera.

Secara fisiologis: menyiapkan kerja sistem tubuh


(menurunkan viskositas otot, menyiapkan kekuatan &
kecepatan).

Secara psikologis: untuk meningkatkan konsentrasi,


ketegaranmental, dan menurunkan tingkat kecemasan
PEMANASAN

Pemanasan diawali dengan aktivitas jogging ringan, jalan


kaki, jalan di tempat.
Kemudian dilanjutkan peregangan (stretching) statis dan
dinamis atau calistenik.
Diakhiri dengan aktivitas formal, yaitu aktivitas sesuai
dengan gerakan yang akan dilakukan pada latihan inti.
Misalnya, latihan intinya latihan lari cepat, maka aktivitas
formalnya adalah lari sprint pendek-pendek.
LATIHAN INTI
Pada latihan inti ini berisi serangkaian latihan yang sudah
disiapkan sesuai dengan tujuan latihan.
Misalnya latihan inti: daya tahan aerobik
Latihan yang dipilih: jalan kaki, naik turun bangku atau
jogging.
Latihan inti ini biasanya memakan waktu antara 20–40
menit.

Latihan inti harus mempertimbangkan DOSIS LATIHAN yang


mencakup F.I.T.T
PENDINGINAN

Pendinginan dilakukan segera setelah latihan inti selesai


dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis
seperti keadaan semula.

Dilakukan dengan gerakan relaksasi secukupnya.


PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
1 PROGRESIF 2 VARIASI

3 INDIVIDUAL 4 SPESIFIK

5 PULIH ASAL 6 BEBAN BERLEBIH

7 KEMBALI ASAL
PRINSIP PROGRESIF
Prinsip peningkatan beban berlebih dimana latihan harus
melibatkan kerja tubuh (jaringan otot, metabolik,
kardiovaskuler dan sistem pernapasan) yang lebih berat
dari pada normal, latihan harus ditingkatkan sampai level
lebih tinggi.

Nining (2011)
PRINSIP VARIASI
Bahwa dalam memvariasikan latihan dapat dilakukan
dengan cara mengubah bentuk, model, metode, tempat,
sarana dan prasarana latihan serta teman berlatihnya.

Sukadiyanto (2009)
PRINSIP INDIVIDUALISASI
Individualisasi dalam latihan mengharuskan para pelatih
untuk mempertimbangkan kemampuan setiap atlet, potensi
atlet dan karakteristik pembelajaran bagi atlet, serta tingkat
penampilannya pada saat latihan.
Bompa (2009)

Prinsip individualitas hanya mengakui bahwa setiap orang


memiliki perbedaan kemampuan dan program latihan yang
dibuat harus dirancang dengan perbedaan tersebut,
(Sandler, 2010).
PRINSIP SPESIALISASI
Program latihan yang baik harus dipilih secara spesifik
(khusus) sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga dan
pertandingan yang akan dilakukan
PRINSIP PULIH ASAL
Prinsip pulih asal bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh
pada keadaan sebelum aktivitas, baik pemulihan terhadap
cadangan energi, maupun pembuangan asam laktat dari
darah dan otot serta pemulihan cadangan oksigen

(Sukarman, 1991)
PRINSIP BEBAN BERLEBIH
Untuk mendapatkan efek latihan yang baik, organ tubuh
harus diberi beban latihan yang melebihi yang biasa
diterima aktivitas sehari-hari. Beban latihan yang diberikan
pada setiap atlit tidak sama (individual), dan bebannya
mendekati beban maksimal.
PRINSIP LATIHAN KEMBALI ASAL
Hasil latihan olahraga tidak bisa disimpan, jika tidak dilatih
akan tampak turunnya tanda-tanda ketrampilan, daya
tahan, kekuatan, dan lain-lain dari tingkatan sebelumnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai