Disusun oleh :
SMAN 1 KRUCIL
Bismillahirrohmairrohim…
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah yang berjudul “RANGKAIAN SERI DAN PARALEL” ini dapat
terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk mengembangkan kesan yang lebih positif dan lebih realistis
tentang sains sebagai aktivitas manusia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan
maupun tata bahasa, hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan
pengalaman penulis.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai
hambatan dan rintangan namun karena kesabaran dan ketekunan serta bantuan dari
berbagai pihak baik moril maupun material. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun dem kesempurnaan makalah ini.
Wassalam
Latar Belakang
Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari hari. Dalam listrik sendiri terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
listrik itu sendiri, yaitu seperti tahanan, arus, tegangan dan lain lain. Dalam kehidupan
sehari hari pun kita juga sering didengarkan dengan yang namanya hambatan, arus dan
tegangan, namun kita sering tidak pernah mengerti apakah yang sebenarnya dimaksud
dengan hambatan, arus dan tegangan.
Hambatan listrik merupakan suatu hambatan pada rangkaian yang nantinya dapat
menghambat arus listrik yang mengalir. Semakin besar hambatan yang mengalir pada
suatu rangkaian dan pada suatu variable V (tegangan yang tetap), maka arus yang
mengalir pada rangkaian pun juga makin kecil
LANDASAN TEORI
Hambatan dari suatu penghantar mempengaruhi besar kecilnya arus yang mengalir.
Hambatan suatu bahan nilainya bergantung dari hambatan jenis, panjang, dan luas
penampang. Berikut adalah rumus untuk mengetahui nilai hambatan pada suatu bahan,
berdasarkan bahan penyusunnya.
Dimana : R = Hambatan ( Ω )
I = Arus (A)
V= Tegangan (volt)
Rangkaian Paralel
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor
totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk percabangan
sama besarnya dengan kuat arus yang keluar dari percabangan. Misal 3 buah hambatan
yang masing masing R1, R2 dan R3 dirangkai secara paralel. Susunan paralel ketiga
hambatan itu kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan.
Jika tahanan disusun secara paralel, maka nilai total di kedua ujungrangkaian akan
menjadi frac{1}{R_mathrm{total}} = frac{1}{R_1} + frac{1}{R_2} + cdots + frac{1}{R_n}.
Pada rangkaian paralel terdapat 2 titik, yaitu A dan B. Titik A dan titik B disebut titik
percabangan. Dapat diketahui bahwa jumlah kuat arus listrik yang masuk titik
percabangan, titik A sama besarnya dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik
percabangan titik B. Oleh karena itu :
I = I1+ I2 + I3
Selama tidak ada penambahan muatan atau arus dari luar maka besarnya muatan total
adalah tetap, disebut hukum kekekalan muatan listrik. Satu hal yang penting adalah
bahwa pada rangkaian paralel beda potensial tiap cabang besarnya sama :
V = V1 = V2 = V3
Rangkaian Seri
Rangkaian Seri adalah rangkaian yang cara kerjannya membagi arus yang di hasilkan
dari komponen lain. Apabila ada tiga buah komponen yang dirangkai secara seri maka
tegangan dari satu komponen memberikan sisa tegangan yang dihasilkan sehingga
proses ini dapat mengurangi pemakaian tegangan sehingga 3 komponen hanya terhitung
pada 1 komponen saja. Rangkaian Serisering juga di gambarkan dalam posisi diagonal,
gunanya adalah agar dapat memahami dalam pembacaan pada gambar.
Kelebihan dari pemakaian susunan seri adalah lebih banyak menghemat daya yang
dikeluarkan pada baterai. Kelebihan lainnya yang di miliki susunan seri terdapat pada
pengerjaan yang singkat, serta tidak memerlukan banya penghubung pada
penyambungan jalur.
Selain memiliki kelebihan, rangkaian ini juga memiliki kelemahan, adapun kelemahan
pada rangkaian ini adalah karena menurunkan fungsi dari komponen itu sendiri karena
mendapat tegangan yang kurang. Sebab, harus berbagi dengan komponen lain.
Selama ini kita banyak mengenal dua macam susunan dasar dari rangkaian listrik, yaitu
susunan atau rangkaian seri dan rangkaian paralel. Jika ada k buah tahanan (resistor)
dengan nilai seragam sebesar R, cara penyusuan k buah resistor ini akan mempengaruhi
nilai tahanan seri total yang kita peroleh.
Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap- tiap
komponen (resistorRangkaian Seri resistor dapat di hubungkan bersama dalam rangkaian
“seri” maupun parallel, atau kombinasi keduanya (seri-paralel). Namun apapun bentuk
rangkaiannya semua mengikuti Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Resistors dapat
dikatakan dalam seri apabila mereka terangkai dalam satu garis lurus, sehingga Arus
yang mengalir tidak ada jalan lain kecuali mengalir dari Resistor satu ke resistor kedua
dan seterusnya.
Salah satu jenis rangkaian yg mempunyai lebih dr 1 bagian garis edar yang berguna tuk
mengalirkan arus ialah rangkaian paralel. Bila dicontohkan pada kendaraan bermotor,
maka lebih banyak beban listrik yang disambungkan dengan cara paralel. Dengan
demikian, tiap-tiap rangkaian bisa diputus maupun disambung tanpa adanya pengaruh
sama sekali dengan rangkaian yang lainnya.
Nah, sekarang kita bicarakan rangkaian seri dan paralel atau sering disebut dengan
rangkaian campuran. Rangkaian ini adalah skema elektrik gabungan dari rangkaian listrik
paralel dengan rangkaian listrik seri. Berikut saya berikan ilustrasi mengenai gabungan
kedua jenis rangkaian ini agar kita dapat mengeahuinya dengan lebih jelas.
Cara Kerja
Kesimpulan
Untuk rangkaian paralel, arus yang mengalir pada tiap hambatan adalah sama dengan
jumlah arus pada tiap hambatan.
Untuk tegangan pada tiap hambatan sama dengan tegangan pada power supply.
Daftar Pustaka
http://saungwali.wordpress.com/2007/05/23/fisika-konsep-arus-listrik/
Itok, Muhammad. 2006. Fisika SMA Kelas: X, XI, XII. Pressindo: Ypgyakarta