BUKA BERSAMA
“Menciptakan Pengurus Organisasi Yang Kompeten Guna Meningkatkan
Mutu Kerja Dalam Berorganisasi”
DISUSUN OLEH :
PANITIA PELAKSANA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal Kegiatan “Pelatihan
Dasar Manajemen Organisasi dan Buka Bersama”. Kegiatan ini merupakan
niat tulus dan semangat kerjasama kami, untuk terus menjalin tali silaturrahmi
antara anggota HIMA
Proposal ini terdiri dari latar belakang kegiatan, konsep kegiatan, jadwal
acara, dan anggaran dana agar semua pihak dapat mengetahui dengan jelas
gambaran jalannya kegiatan ini. Harapan kami dengan adanya proposal ini dapat
memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada kami sehingga kegiatan
ini dapat berjalan lancar.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami membuka saran dan kritik demi kelancaran kegiatan ini.Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
menyukseksan kegiatan ini.
Mataram 2023
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
ii
PROPOSAL PELATIHAN DASAR MANAJEMEN ORGANISASI
1. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan sosok yang memiliki jiwa semangat tinggi
dan kemampuan intelektualitas yang sangat produktif. Mahasiswa
merupakan ujung tombak kekuatan pemuda, yang dalam hal ini telah
terbukti dengan mahasiswa sebagai bagian dari pemuda yang selalu
menjadi agen perubahan di setiap masanya. Mahasiswa mempunyai
peranan penting sebagai pembuat semua perubahan di masyarakat.
Mahasiswa merupakan motor penggerak perubahan dari suatu system yang
ada. Mahasiswa dianggap sebagai pemegang posisi strategis untuk
bergerak dan mengkontrol semua perubahan kebijakan – kebijakan dengan
bermodalkan skill, etika, kritis dalam berfikir dan intelektual yang tinggi.
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang
bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau
terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya
yang ada di dalamnya. Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang
mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan
cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.
Salah satu visi Himpunan Mahasiswa S1 Keperawatan adalah
produktif yang dimana maknanya adalah suatu kegiatan yang
menghasilkan sesuatu , berupa hal baru,pengtahuan baru dll. Evolusi
organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional manajer.
Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi
berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan
dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua
organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi
pemerintah saja.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, akan senantiasa lebih
bermanfaat jika kita mengisi bulan ini dengan kegiatan yang positif, salah
satunya yaitu mengisi amaliyah Ramadhan dengan diadakanya kegiatan
Berbuka Puasa bersama. Momentum berbuka puasa bersama itu jarang di
1
temui selain dibulan yang suci ini. Adapun manfaat dari adanya kegiatan
ini antara lain dapat menciptakan suatu kebersamaan.
Melihat kondisi tersebut kami sebagai panitia dari Pengurus
Himpunan Mahasiswa (HIMA) S1 Keperawatan mencari solusi untuk
mengatasi permasalahan itu. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan
“Pelatihan Dasar Manajemen Organisasi dan Buka Bersama”. Dimana
dengan kegiatan ini diharapkan mampu membentuk pengurus yang
kompeten dan dapat mempererat tali silahturahmi pengurus HIMA S1
Keperawatan dan pengurus baru HIMA S1 Keperawatan guna
meningkatkan mutu kerja dalam berorganisasi.
Berdasarkan uraian di atas kami dari pengurus Himpunan
Mahasiswa (HIMA) S1 Keperawatan STIKES YARSI Mataram akan
melaksanakan kegiatan Pelatihan Dasar Manajemen Organisasi dan Buka
Bersama untuk menciptakan pengurus yang kompeten dan untuk
mempererat tali silahturahmi pengurus HIMA S1 Keperawatan dan
pengurus baru HIMA S1 Keperawatan guna meningkatkan mutu kerja
dalam berorganisasi.
2. Nama Kegiatan
Pelatihan Dasar Manajemen Organisasi dan Buka Bersama
3. Tema Kegiatan
Menciptakan Pengurus Organisasi Yang Kompeten Guna Meningkatkan
Mutu Kerja Dalam Berorganisasi
4. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
Menciptakan pengurus baru HIMA S1 Keperawatan yang kompeten
tentang manajemen organisasi yaitu manajemen administrasi,
manajemen waktu dan manajemen konflik dalam berorganisasi dan
mempererat tali silahturahmi pengurus HIMA S1 Keperawatan dan
pengurus baru HIMA S1 Keperawatan
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan pengurus HIMA tentang manajemen
administrasi, manajemen waktu dan manajemen konflik
2
2) Meningkatkan skill manajemen organisasi pengurus HIMA S1
Keperawatan
3) Mampu menjalankan program kerja yang lebih efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuannya melalui pembagian-pembagian tugas
dan wewenang.
4) Menjalin kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan pengurus
HIMA S1 Keperawatan dan pengurus baru HIMA S1 Keperawatan
5) Memeriahkan bulan suci Ramadhan 1444 H
5. Sasaran dan Target Kegiatan
Sasaran pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah seluruh anggota HIMA
S1 Keperawatan baik yang baru maupun yang lama dalam periode
kepengurusan 2022/2023 dengan jumlah peserta anggota baru 50 orang
dan pengurus inti 17 orang.
6. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis 13 April 2023 dan Minggu 16 April 2023
Waktu : 08.00 Wita - Selesai
Tempat : STIKES Yarsi Mataram dan Dusun Dasan Kolo
7. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya kegiatan terlampir (Lampiran 1)
8. Susunan Acara Kegiatan
Susunan acara kegiatan terlampir (Lampiran 2)
9. Susunan Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan terlampir (Lampiran 3)
10. Daftar Peserta Pelatihan
Daftar peserta pelatihan terlampir (Lampiran 4)
11. Satuan Acara Penyuluhan
Satuan acara penyuluhan terlampir (Lampiran 5)
12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami susun besar harapan kami kepada semua
pihak untuk berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan ini, semoga
kegiatan ini menjadi langkah awal kami dalam mengharumkan nama
3
HIMA S1 Keperawatan Stikes Yarsi Mataram. Atas segala perhatian dan
kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih Jazakumullahu Khairan.
Panitia Pelaksana
Ketua HIMA, Ketua Panitia,
Menyetujui
4
LAMPIRAN 1 (Rencana Anggaran Biaya)
N Jumlah
o Jenis Pengeluaran Kegiatan Volume Satuan Satuan Harga Jumlah
1 Sekertaris
Kertas A4 1 1 Rim Rp 50,000.00 Rp 50,000.00
Amplop 1 1 Pack Rp 30,000.00 Rp 30,000.00
Kwitansi 1 1 Buah Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
Tinta Printer 1 1 Botol Rp 90,000.00 Rp 90,000.00
ATK 1 1 Pack Rp 20,000.00 Rp 20,000.00
Total Rp 195,000.00
2 Konsumsi
Nasi Peserta 2 48 Bungkus Rp 7,000.00 Rp 672,000.00
Nasi Panitia 5 17 Bungkus Rp 7,000.00 Rp 595,000.00
Nasi Undangan 2 10 Bungkus Rp 7,000.00 Rp 140,000.00
Minum Dus 5 4 Dus Rp 20,000.00 Rp 400,000.00
Snack Pengmas 1 50 Kotak Rp 5,000.00 Rp 250,000.00
Snack pemateri 1 5 Kotak Rp 10,000.00 Rp 50,000.00
Sayuran 1 5 Paket Rp 25,000.00 Rp 125,000.00
Tahu/Tempe 1 5 Paket Rp 15,000.00 Rp 75,000.00
Beras 1 10 Kilo Rp 15,000.00 Rp 150,000.00
Bumbu Dasar 1 5 Paket Rp 15,000.00 Rp 75,000.00
Telur 1 5 Paket Rp 15,000.00 Rp 75,000.00
Nasi Pemateri 1 1 Kotak Rp 20,000.00 Rp 20,000.00
Total Rp 2,627,000.00
3 Humas
Transportasi 1 4 Liter Rp 20,000.00 Rp 80,000.00
Total Rp 80,000.00
4 Pubdekdok
Kuota 1 1 Paket Rp 50,000.00 Rp 50,000.00
Banner 1
Pengakraban 2x1 1 Buah Rp 60,000.00 Rp 60,000.00
Banner Pengmas 1
2x1 1 Buah Rp 60,000.00 Rp 60,000.00
Total Rp 170,000.00
4 Perlengkapan
Baterai A2 1 3 Kotak Rp 20,000.00 Rp 60,000.00
Plastik sampah 1 3 Pack Rp 20,000.00 Rp 60,000.00
Lilin 1 2 Pack Rp 25,000.00 Rp 50,000.00
Stick GDS 1 5 Kotak Rp 60,000.00 Rp 300,000.00
5
Api unggun 1 1 Buah Rp 100,000.00 Rp 100,000.00
Tali rapia 1 1 Gulung Rp 15,000.00 Rp 15,000.00
Total Rp 585,000.00
6 Acara
Transport 1
pemateri 1 Tunai Rp 300,000.00 Rp 300,000.00
Total Rp 300,000.00
Total Keseluruhan Rp 3,877,000.00
Mengetahui
Ketua Panitia Bendahara Panitia
6
LAMPIRAN 2 (Susunan Kegiatan)
7
05.30-07.00 Senam bersama Devisi Acara
07.00-09.00 Istirahat dan makan Devisi Acara
8
LAMPIRAN 3 (Susunan Kepanitiaan)
1. Nur Insaniatun
2. Serlin Susmila Cahyani
3. Elmi Nafisa
1. Eti Nurningsih
1. Khairil Anwar
1. Roadiatun
2. Era Fasira
9
LAMPIRAN 4 (Daftar Peseta Pelatihan)
10
39 Elsa Hartisia A1/I 039 STYC22
41 Fadhila Febriyanti Rahman A1/II 046 STYC21
42 Baiq Zalfa Nabila A1/II 024 STYC21
43 Evi Lestari Ningsih A1/II 045 STYC21
44 Mardani A2/II 087 STYC21
45 Ilman Isma Sallam A2/II 066 STYC21
46 Aninda Aurel Nathania S A1/II 005 STYC21
47 Sohibul Hamdi A3/II 144 STYC21
48 Rinda Arini A2/III 092 STYC20
11
LAMPIRAN 5 (Satuan Acara Penyuluhan)
1. Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) umumnya dikenal sebagai kencing manis.
Diabetes militus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia
(peningkatan kadar gula darah) yang terus menerusdan bervariasi,
terutama setelah makan. Diabetes mellitus merupakan keadaan
hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik padamata,
ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesipada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Herlena, 2014).
Menurut WHO kenaikan jumlah penduduk dunia yang terkena
penyakit diabetes semakin mengkhawatirkan.Pada tahun 2000 jumlah
penduduk dunia yang menderita diabetes sudah mencapai 171.230.000
orang dan pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai jumlah
366.210.100 orang atau naik sebesar 114 % dalam kurun waktu 30 tahun.
Beberapa faktor yang memegang peranan penting dalam
perkembangan kasus penderita diabetes mellitus adalah pola makan,
perilaku yang menyimpang dan mengarah pada makanan yang siap saji
dengan kandungan berenergi tinggi, lemak dan sedikit serat yang dapat
memicu diabetes mellitus. Kontrol glikemik penderita diabetes mellitus
sangat dipengaruhi oleh kepatuhan klien tentang anjuran diet DM, meliputi
12
jenis, jumlah dan waktu yang tepat untuk tercapainya tujuan pengobatan
dan memerlukan pemeriksaan yang sebenarnya tidak diperlukan (Tarwoto,
2012).
Banyaknya komplikasi yang dapat ditimbulkan, maka tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan oleh penderita DM untuk mencegah
timbulnya komplikasi, yaitu dengan cara mengontrol kadar gula darah
secara rutin, patuh dalam diit rendah gula, pemekriksaan secara rutin gula
darah, latihan jasmani, dan perawatan kaki diabetik yang penting
dilakukan oleh penderita DM (Arisman, 2011).Salah satu cara untuk
mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan kekambuhan dari DM adalah
dengan cara penerapan kepatuhan diet DM. Penderita harus
memperhatikan kepatuhan terhadap diit diabetes millitus, karena salah satu
faktor untuk menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi normal dan
mencegah terjadinya komplikasi adalah dengan cara mematuhi diet
(Rahayu. 2011).
Kurangnya pengetahuan, sikap, keyakinan serta kepercayaan terhadap
penyakit diabetes millitus menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhiseseorang tidak patuh terhadap diet DM. Adapun cara
untuk mencegah ketidakpatuhan diet DMyaitu dengan memberikan
informasi tentang diet diabetes millitus pada pasien, keluarga, serta
merubah keyakinan dan kepercayaan terhadap diet diabetes militus,
kemudian memberikan penyuluhan pola makan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan pasien dan membatasi makanan yang memiliki kadar
gula tinggi. Maka dari itu pengetahuan dan sikap penderita DM tentang
pengelolaan diet DM sangat penting dalam uapaya membantu penderita
dalam mengontrol peningkatan kadar gula darah dalam tubuh agar tetap
stabil (Mohan D, dkk, 2005). Raj D, and Shanthiram CS (2005):
Awareness and knowledge of diabetes in Cheruiai-The Chennai urban
rural epidemiology study. J Assoc Physicians India; 53: 283-5).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kami dari pengurus HIMA S1
Keperawatan berinisiatif untuk melakukan pencegahan diabetes melitus
13
pada masyarakat Dusun Dasan Kolo dengan cara melakukan penididikan
kesehatan dan mendeteksi dini resiko terjadinya Diabetes Melitus.
2. Tujuan Intruksional
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 120 menit, masyarakat bisa
memahami pentingnya pola hidup sehat terutama melakukan
pencegahan terjadinya Diabetes Melitus.
b. Tujuan Intruksional Khusus
1) Masyarakat memahami cara mendeteksi terjadinya Diabetes
Melitus
2) Masyarakat memahami cara pencegahan terjadinya Diabetes
Melitus
3) Masyarakat memahami tindakan yang dilakukan untuk menjaga
kestabilan gula darah pada pasien DM.
3. Karakteristik Sasaran
a. Masyarakat yang memasuki usia dewasa akhir dengan rentang usia
(40-60 Tahun)
b. Masyarakat yang memasuki usia lansia awal dengan rentang usia (60-
70 Tahun)
4. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 05 Maret 2023
Pukul : 09.00-11.00 WITA
14
5. Metode
Penyajian materi, Tanya jawab, Pemeriksaan gula darah
15
tujuan penyuluhan
- Menyebutkan
materi atau pokok
bahasan yang akan
disampaikan
- Melakukan
Pengisian Pra Test
30 Penyajian - Menjelaskan Pemateri Masyaraka
Menit materi penyuluhan t
tentang pengertian
diabetes mellitus,
macam-macam
diabetes milletus
dan penyebabnya,
penyebab DM
secara umum,
tanda dan gejala
DM, factor resiko
diabetes,
komplikasi DM,
penatalaksanaan
DM, pengaturan
gizi untuk DM,
pola makan DM,
indeks gilemik,
piramida makanan
diabetes.
- Melakukan sesi
tanya jawab
70 Penutup - Melakukan Pembaw Masyaraka
menit pengisian Post a acara t
Test
16
- Melakukan
Pemeriksaan
tekanan darah,
pemeriksaan berat
badan dan
pemeriksaan gula
darah sewaktu
- Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan
waktu yang
diberikan terhadap
peserta
- Mengucapkan
salam
17
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan
oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relative.
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di
dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat
kekurangan insulin (Francis dan John 2016).
b. Macam-Macam Diabetes Mellitus dan Penyebabnya.
1) Diabetes Tipe I
Karakteristik Diabetes Melitus tipe I :
a) Mudah terjadi ketoasidosis.
b) Pengobatan harus dengan insulin.
c) Onset akut.
d) Biasanya kurus.
e) Biasanya terjadi pada umur yang masih muda.
f) Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4.
g) Didapatkan antibodi sel islet.
h) 10%nya ada riwayat diabetes pada keluarga.
2) Diabetes Tipe II
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses
terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor
resiko tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya
diabetes melitus II.
Faktor-faktor ini adalah :
a) Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65
tahun.
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
18
e) Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun
f) Tidak berhubungan dengan HLA
g) Tidak ada antibodi sel islet
h) 30%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
i) ± 100% kembar identik terkena
19
e) Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14
tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia
berapapun.
Pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami
kondisi ini jika memiliki faktor risiko seperti:
a) Kelebihan berat badan.
b) Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
c) Kurang aktif. Pasalnya aktivitas fisik ini membantu mengontrol
berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat
sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Jadi, kalau kurang
aktif bergerak, seseorang bisa lebih mudah terkena diabetes
tipe 2 ini.
d) Bertambahnya usia.
e) Menderita tekanan darah tinggi.
f) Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang
yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL yang rendah dan
kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes
tipe 2.
6) Komplikasi DM
Komplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi akut dan
kronis. Yang termasuk dalam komplikasi akut adalah
hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (DKA), dan hyperglycemic
hyperosmolar nonketocic coma(HHNC). Yang termasuk dalam
komplikasi kronis adalah retinopati diabetic, nefropati diabetic,
neuropati, dislipidemia, dan hipertensi.
a) Komplikasi akut
Diabetes ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis adalah akibat yang berat dari deficit
insulin yang berat pada jaringan adipose, otot skeletal, dan
hepar. Jaringan tersebut termasuk sangat sensitive terhadap
20
kekurangan insulin. DKA dapat dicetuskan oleh infeksi
( penyakit)
b) Komplikasi kronis
Retinopati diabetic
Lesi paling awal yang timbul adalah mikroaneurism pada
pembuluh retina. Terdapat pula bagian iskemik, yaitu retina
akibat berkurangnya aliran darah retina. Respon terhadap
iskemik retina ini adalah pembentukan pembuluh darah baru,
tetapi pembuluh darah tersebut sangat rapuh sehingga mudah
pecah dan dapat mengakibatkan perdarahan vitreous.
Perdarahan ini bisa mengakibatkan ablasio retina atau berulang
yang mengakibatkan kebutaan permanen.
Nefropati diabetic
Lesi renal yang khas dari nefropati diabetic adalah
glomerulosklerosis yang nodular yang tersebar dikedua ginjal
yang disebut sindrom Kommelstiel-Wilson.
Glomeruloskleriosis nodular dikaitkan dengan proteinuria,
edema dan hipertensi. Lesi sindrom Kommelstiel-Wilson
ditemukan hanya pada DM.
Neuropati
Neuropati diabetic terjadi pada 60 – 70% individu DM.
neuropati diabetic yang paling sering ditemukan adalah
neuropati perifer dan autonomic.
Displidemia
Lima puluh persen individu dengan DM mengalami
dislipidemia.
Hipertensi
Hipertensi pada pasien dengan DM tipe 1 menunjukkan
penyakit ginjal, mikroalbuminuria, atau proteinuria. Pada
pasien dengan DM tipe 2, hipertensi bisa menjadi hipertensi
esensial. Hipertensi harus secepat mungkin diketahuin dan
21
ditangani karena bisa memperberat retinopati, nepropati, dan
penyakit makrovaskular.
Kaki diabetic
Ada tiga factor yang berperan dalam kaki diabetic yaitu
neuropati, iskemia, dan sepsis. Biasanya amputasi harus
dilakukan. Hilanggnya sensori pada kaki mengakibatkan
trauma dan potensial untuk ulkus. Perubahan mikrovaskuler
dan makrovaskuler dapat mengakibatkan iskemia jaringan dan
sepsis. Neuropati, iskemia, dan sepsis bisa menyebabkan
gangrene dan amputasi.
Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di
bawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi
insulin atau obat hipoglikemik oral. Penyebab hipoglikemia
pada pasien sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau
hipoglikemik oral.
7) Pencegahan DM
a) Pemantauan
Pada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu
diperiksa secara rutin. Selain itu, perubahan berat badan lansia juga
harus dipantau untuk mengetahui terjadinya obesitas yang dapat
meningkatkan resiko DM pada lansia.
b) Diet
Suatu perencanaan makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15%
Protein, 75% Karbohidrat kompleks direkomendasikan untuk
mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak dalam diet ini
tidak hanya mencegah arterosklerosis, tetapi juga
meningkatkan aktivitas reseptor insulin.
8) Penatalaksanaan DM
Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
22
a) Latihan
Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes.
Pemeriksaan sebelum latihan sebaiknya dilakukan untuk
memastikan bahwa klien lansia secara fisik mampu mengikuti
program latihan kebugaran. Pengkajian pada tingkat aktivitas klien
yang terbaru dan pilihan gaya hidup dapat membantu menentukan
jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjalan atau berenang,
dua aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang
sangat baik untuk para pemula. Untuk lansia dengan NIDDM,
olahraga dapat secara langsung meningkatkan fungsi fisiologis
dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan stamina
dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi, serta
membantu menurunkan berat badan.
b) Terapi (jika diperlukan)
Sulfoniluria adalah kelompok obat yang paling sering
diresepkan dan efektif hanya untuk penanganan NIDDM.
Pemberian insulin juga dapat dilakukan untuk mepertahankan
kadar glukosa darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk
membatasi komplikasi penyakit yang membahayakan.
c) Pendidikan
Diet yang harus dikomsumsi
Latihan
Penggunaan insulin
23
makanan seimbang sesuai kebutuhan kalori dan zat gizi setiap
orang. Pada pasien diabetes, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a) Keteraturan jadwal makan
Pasien diabetes harus makan tiga kali sehari untuk
mendistribusikan asupan energi dalam sehari dengan seimbang.
Bila dibutuhkan, dapat diberikan makanan selingan sebagai
bagian dari kebutuhan sehari.
b) Jenis dan jumlah makanan
Hal ini terutama berlaku bagi pasien diabetes yang
menggunakan obat penurun glukosa darah atau menggunakan
insulin.
24
Siang : Nasi 9 sdm, Udang 5 ekor, Tahu 1 potong, Minyak +
kelapa parut 1 potong, Sayuran 1 mangkuk, Buah apel 1 buah
Malam : Nasi 6 sdm, Kacang merah 1 potong, Apel malang, Ayam
1 potong
a. Evaluasi
Jenis
Bentuk
Soal
25