Anda di halaman 1dari 13

VIII - 1

BAB VIII

ANALISIS GORDING

Beban-beban yang perlu diperhatikan dalam perencanaan gording :


• air/hujan
• angin
• manusia
• atap & insulator
• m.e.p

Dalam perencanaan, diusahakan shear centre (sc) berimpit c.g. sehingga akan memudahkan
perencanaann dan gunakan profil simetri serta atur supaya beban-beban bekerja pada sumbu
simetrinya.

Beban angin pada atap:


Tekanan tiup diambil 25 kg/m2
Atap segitiga dengan sudut kemiringan α, koefisien angin di depan adalah 0,02α - 0,4
Koefisien angin di belakang adalah - 0,4 untuk semua α.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 2

Beban air pada atap: 40 - 0,8α < 20 kg/m2


atau
Beban orang : 100 kg atau 200 kg untuk gording tepi.

Beban m.e.p, diasumsikan : 10 kg/m2

Vektor momen arah-X :

Balok sederhana

Balok di atas 3 tumpuan

Tumpuan :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 3

Lapangan :

Lendutan :

Balok di atas 4 tumpuan

Tumpuan dan lapangan :

Lendutan :

Vektor momen arah-Y

Gaya-gaya pada arah - Y dianggap dipikul oleh sistem cladding, sehingga tidak menimbulkan
tegangan-tegangan pada gording. Untuk gording Light Lip Channel (C > 0) modulus plastis
menjadi,

– (abaikan C)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 4

(abaikan C)

Jarak sekrup cladding :

Flens : hanya untuk LLC

Web :

Mnx = fy Zx

Mny = fy Zy

Lendutan – X : Lendutan gording akibat beban hidup dan mati < (L/250)

Arah – X :

Arah – Y : δijin = 25 mm (PPBBI’87 hal 104) (akibat beban 100 kg saja). Untuk lendutan arah – Y
penempatan sag-rod dapat membantu

Contoh VIII.1.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 5

 Data Material :

BJ 37

Tegangan putus = 3700 kg/cm2

Tegangan leleh = 2400 kg/cm2

Modulus Elastisitas = 2E5 MPa = 2E6 kg/cm2

 Data Struktur

Panjang bentang, Lx = 800 cm

Jumlah trekstang = 3 bentang

Panjang bentang,

Jarak antar gording = 1 m

Persamaan yang digunakan untuk mencari dimensi profil, yaitu :

(Metoda Elastis)

Mx = ¼ Px Lx = Px = ¼ (P cos α) Lx = 19487.40 kg cm (hanya memperhitungkan beban pekerja)

 Data Profil

C 200x75x20; tebal = 4 mm

Berat Profil = 11.4 kg/m


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT
STRUKTUR BAJA II
VIII - 6

Zx = 87.1 cm3

Zy = 18.9 cm3

Ix = 871 cm4

Iy = 100 cm4

ix = 7.74 cm

iy = 2.62 cm

 Pembebanan
a. Beban Tidak Tetap
1. Berat pekerja, P = 100 kg
Px = P cos α = 100 cos 13 = 97.437 kg → Mx = ¼ P x Lx = 19487.40 kg cm
Py = P sin α = 100 sin 13 = 22.495 kg → My = ¼ Py Ly = 1499.67 kg cm
2. Beban angin = 25 kg/m2
a). Dipihak angin
QAngin = (0.02 α – 0.4) x Beban angin x Jarak Gording = -3.5 kg/m
b). Dibelakang angin
QAngin = (-0.4) x Beban angin x Jarak Gording = -10 kg/m
Cat. Jika hasilnya negatif, maka perhitungan mengabaikan beban angin
Mx = 1/8 Qx cos α Lx2 = -2728.24 kg cm
My = 1/8 Qy sin α Ly2 = -629.863 kg cm
3. Beban hujan
Qhujan = (40 – 0.8 α) = 29.6 kg/m2 ; tidak boleh lebih besar dari 20 kg/m2
maka, beban hujan yang digunakan adalah 20 kg/m2
qhujan = Q x jarak gording = 20 kg/m
Mx = 1/8 qhujan cos α Lx2 = 15589.9 kg cm
My = 1/8 qhujan sin α Ly2 = 399.913 kg cm
b. Beban Tetap
Berat penutup atap, q = 75 kg/m2
Q penutup atap = q x jarak gording = 75 kg/m2
Total beban tetap :
Q = Berat penutup + berat gording = 86.4 kg/m
Mx = 1/8 Qx cos α Lx2 = 67348.5 kg cm
My = 1/8 Qy sin α Ly2 = 1727.62 kg cm

 Cek Kelangsingan

Arah x =

Arah y =

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 7

 Cek Kekuatan Dan Lendutan Dengan Kombinasi Beban


1. Kombinasi Beban Tetap dengan Tidak Tetap Pekerja
a. Cek Kekuatan

Beban Tetap : Mx = 67348.5 kg cm ; My = 1727.62 kg cm


Beban Tidak Tetap Pekerja : Mx = 19487.40 kg cm ; My = 1499.67 kg cm

b. Cek Lendutan
b.1. Sumbu X-X

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qx = q cos α = 84.186 kg/m


Beban Tidak Tetap (pekerja) : Px = 97.437 kg
Maka :

b.2. Sumbu Y-Y

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qy = q sin α = 19.435 kg/m


Beban Tidak Tetap (pekerja) : Py = 22.495 kg
Maka :

2. Kombinasi Beban Tetap dengan Tidak Tetap Hujan


a. Cek Kekuatan

Beban Tetap : Mx = 67348.5 kg cm ; My = 1727.62 kg cm


Beban Tidak Tetap Hujan : Mx = 15589.9 kg cm ; My = 399.913 kg cm

b. Cek Lendutan
b.1. Sumbu X-X

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 8

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qx = q cos α = 84.186 kg/m


Beban Tidak Tetap (hujan) : q = 20 kg/m → qx = q cos α = 19.487 kg/m
Maka :

b.2. Sumbu Y-Y

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qy = q sin α = 19.435 kg/m


Beban Tidak Tetap (hujan) : q = 20 kg/m → qy = q sin α = 4.499 kg/m
Maka :

3. Kombinasi Beban Tetap dengan Tidak Tetap Hujan &


Angin
a. Cek Kekuatan

Beban Tetap : Mx = 67348.5 kg cm ; My = 1727.62 kg cm


Beban Tidak Tetap Hujan : Mx = 15589.9 kg cm ; My = 399.913 kg cm

Beban Tidak Tetap Angin : Mx = -2728.24 kg cm ; My = -629.863 kg cm

b. Cek Lendutan
b.1. Sumbu X-X

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qx = q cos α = 84.186 kg/m


Beban Tidak Tetap (hujan) : q = 20 + (-3.5) = 16.5 kg/m → qx = q cos α =16.077 kg/m
Maka :

b.2. Sumbu Y-Y

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 9

Beban tetap : q = 86.4 kg/m → qy = q sin α = 19.435 kg/m


Beban Tidak Tetap (hujan+angin) : q = 20 + (-3.5) = 16.5 kg/m → qy = q sin α = 3.712 kg/m
Maka :

Contoh VIII.2.

 Data struktur

Jarak kuda-kuda (dkuda) = 4 m

Kemiringan atap (α) = 30o

Beban mati (tanpa berat profil) per permukaan atap qDL = 1300 N/mm2

Beban hidup (qLL) = 1300 N/mm2

Jarak horisontal antara gording dhor = 2 m

Jarak antara tumpuan lateral dlat = dkuda/2

 Data penampang

Profil WF 150x100x6x9

Ix = 1020 cm4

Iy = 151 cm4

A = 26.84 cm2

d = 148 mm

tf = 9 mm

tw = 6 mm

bf = 100 mm

r = 11 mm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 10

Sx = 801 cm3

Sy = 30.1 cm3

Berat profil qprofil = 21.1 x 9.81 = 206.991 N/m

 Data bahan

E = 2 x 105 N/mm2

fy = 240 N/mm2 ; diasumsikan : tegangan leleh flens dan web sama

fr = 70 N/mm2 (tegangan sisa)

Anggap bahwa kombinasi pembebanan yang menentukan adalah 1.2 DL + 1.6 LL, sehingga
beban terbagai merata per luas permukaan atap :

qluas = 1.2 qDL + 1.6 qLL = 3640 N/m2

Lebar tributari permukaan atap untuk masing-masing gording

Jadi beban terbagi rata di gording (termasuk berat sendiri), berarah vertikal

qu = (qu luas x dtrib) + 1.2 qprofil = 8654.609 N/m

Komponen arah normal dan sejajar atap

qunor = qu x cos α = 7495.111 N/m (bekerja tegak lurus sumbu X)

qusej = qu x sin α = 4327.305 N/m (bekerja tegak lurus sumbu Y)

 Momen terhadap sumbu X (sumbu kuat)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 11

Unbraced Length : Lb = dlat = 2 m

h = d – 2tf - 2r = 108 mm

Cb = 1.3 (angka ini untuk beban q penuh pada simple beam dan tumpuan lateral di tumpuan ujung
dan tengah bentang).

Menghitung Lp dan Lr

Menghitung Mr, karena tegangan leleh flens dan badan sama, maka digunakan rumus

Mr = (fy - fr) Sx = 36108 Nm

Menghitung momen nominal Mn LTB berdasarkan panjang tak tertumpu Lb

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 12

MnLTB = 101044.5 Nm (belum dicek apakah sudah lebih kecil dari Mp)

Momen nominal terhadap sumbu X

Mnx = min (Mp ; MnLTB)

Mnx = 36108 Nm

Momen terhadap sumbu X yang harus dipikul

Mux = 1/8 x qunor x dkuda2 = 14990.223 Nm

Momen terhadap sumbu Y (sumbu lemah)

Profil apapun yang melentur terhadap sumbu lemah tidak dapat menekuk dalam arah lainnya
sehingga LTB tidak merupakan kondisi batas. Jadi,

Mny = min (fy Zy ; 1.5 fy Sy)

Mny = 10836 Nm

Momen (negatif) di lokasi trekstang (untuk kondisi satu trekstang di antara kuda-kuda)

Muy = 1/8 x qusej x dlat2 = 2163.652 Nm

Kombinasinya : karena beban bekerja di flens atas (kecuali berat sendiri gording), gunakan hanya
setengah kapasitas untuk memperhitungkan efek torsional.

Faktor tahanan untuk lentur = φb = 0.90

Cek Geser

Gaya geser yang dicek adalah terhadap sumbu X saja

Vu = ½ x q u x dkuda x cos α = 14990.223 N

Besaran penampang untuk perhitungan geser :

Aw = d x tw = 888 mm2

Kelangsingan badan dan batas-batas kelangsingan untuk tekuk badan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II
VIII - 13

Gaya geser nominal

Jika h/tw > 260, maka pengaku badan harus digunakan

Vn = 127872 N

Geser desain dengan faktor tahanan : φv = 0.9

φv Vn = 115084.8 N > Vu = 14990.223 N

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ria Catur Yulianti ST.MT


STRUKTUR BAJA II

Anda mungkin juga menyukai