Anda di halaman 1dari 9

Bunyi

Pendahuluan
 
Kita tidak mungkin dapat dipisahkan dari bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa bunyi, dunia ini tentu sangat sepi dan menakutkan.
Dengan bunyi kita dapat berkomunikasi dengan sesama dan dengan bunyi pula kita dapat menikmati
musik-musik yang menyenangkan.
Selain bunyi dapat membuat kita bergembira karena dapat berkomunikasi dengan orang tua dan
teman-teman kita, bunyi yang membisingkan telinga juga dapat terjadi disekeliling kita.

Dentuman reaksi nuklir yang terus menerus di matahari mestinya juga sangat membisingkan kita. 
Tetapi oleh karena jarak matahari dan bumi terdapat ruang hampa udara, maka kebisingan itu tidak
kita dengar.

Mengapa demikian?

Anjing mempunyai kepekaan telinga yang luar biasa, sehingga manusia sering memanfaatkan anjing
sebagai penjaga.
Demikian pula kelelawar yang aktivitasnya hanya pada waktu malam hari yang gelap gulita.
Bagaimana kelelawar dapat mencari mangsa?  Bagaimana kelelawar terbang ditempat gelap dan tidak
menabrak? Pertanyaan yang serupa juga untuk ikan-ikan didasar laut yang dalam, yang pasti juga
sangat gelap gulita karena sinar matahari tidak dapat menembus dalamnya laut.
 

 
Apabila kamu mempelajari modul ini lebih lanjut maka kamu akan memperoleh jawaban pertanyaan-
pertanyaan itu, termasuk bagaimana manusia memanfaatkan bunyi itu untuk kesejahteraan umat
manusia.
Selamat belajar.

Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal adalah


gelombang yang arah rambatannya berimpit dengan arah getarannya. Sedangkan gelombang yang
arah rambatannya tegak lurus terhadap getarannya adalah gelombang tranversal. Selain dapat
merambat melalui udara, bunyi juga dapat merambat melalui zat padat maupun zat cair. Tetapi bunyi
tidak dapat merambat melalui ruang hampa udara. Itulah sebabnya manusia dibumi tidak mendengar
dentuman dasyat reaksi nuklir di matahari.
Manusia mempunyai keterbatasan untuk dapat mendengar bunyi. Manusia hanya dapat mendengar
bunyi yang frekuensi getarannya antara 20 hertz hingga 20.000 hertz saja. Beberapa binatang dapat
mendengar bunyi yang frekuensinya lebih kecil dari 20 hertz dan yang lebih besar dari 20.000 hertz.
Anjing adalah binatang yang mempunyai keistimewaan dalam hal pendengarannya. Dia dapat
mendengar bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 hertz hingga bunyi yang frekuensinya melebihi
20.000 hertz. Lumba-lumba dapat mendengar bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 hertz.
Demikian pula dengan kelelawar, burung robin dan kucing. Oleh karena itu manusia menggolongkan
bunyi berdasarkan frekuensi getarannya, yaitu:
a.  Infrasonik ( Bunyi infra )
Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20
hertz.
Infrasonik dapat didengaar oleh anjing
b.  Audiosonik ( Bunyi audio )
Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 –
20.000 hertz.
Audiosonik dapat didengar oleh manusia dan binatang.
c.  Ultrasonik ( Bunyi Ultra )
Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya melebihi 20.000
hertz.
Ultrasonik dapat didengar oleh anjing, lumba-lumba,
kelelawar, kucing, burung robin.
 

 
Sama halnya dengan gelombang-gelombang yang lain, gelombang bunyi juga dapat dipantulkan oleh
dinding pemantul. Pemantulan gelombang bunyi oleh dinding pemantulan ternyata mempunyai
ketentuan-ketentuan tertentu yaitu hukum pemantulan bunyi.
Hukum pemantulan bunyi mengatakan:
1.  Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak sebidang datar.
2.  Sudut datang sama dengan sudut pantul.

 
Dengan memahami hukum pemantulan bunyi ini, manusia dapat memanfaatkannya untuk
kesejahteraan umat manusia.

KB 3 : Pemanfaatan bunyi pantul.


sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id |

Seperti yang telah kita bahas pada Kegiatan Belajar 1 diatas, bunyi merupakan gelombang yang
dapat dipantulkan oleh dinding pemantul. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, bunyi pantul
dapat kita bagi menjadi 2 macam bunyi pantul, yaitu:

1.   Gema.

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar dengan jelas, karena datangnya setelah bunyi asli
selesai mengudara.

Untuk mendengar gema, kita perlu menunggu beberapa saat setelah bunyi aslinya. Hal ini
disebabkan karena bunyi membutuhkan waktu untuk bergerak dari tempat sumber bunyi ke
dinding pemantul dan dari dinding pemantul menuju ketempat sumber bunyi kembali. Jadi gema
terjadi karena jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul relatif jauh. Contoh peristiwa
seperti ini adalah ketika seseorang berteriak di tanah lapang yang terdapat tebingnya. Akibat
teriakan orang tersebut, bunyi merambat menuju tebing dan oleh tebing dipantulkan kembali ke
orang tersebut.
 

2.   Gaung / Kerdam. 

Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang tidak terdengar dengan jelas karena datangnya
hampir bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini disebabkan karena

Seperti yang telah kita bahas pada Kegiatan Belajar 1 diatas, bunyi merupakan gelombang yang dapat
dipantulkan oleh dinding pemantul. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, bunyi pantul dapat kita
bagi menjadi 2 macam bunyi pantul, yaitu:
1.   Gema.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar dengan jelas,
karena datangnya setelah bunyi asli selesai mengudara.
Untuk mendengar gema, kita perlu menunggu beberapa
saat setelah bunyi aslinya. Hal ini disebabkan karena bunyi
membutuhkan waktu untuk bergerak dari tempat sumber
bunyi ke dinding pemantul dan dari dinding pemantul
menuju ketempat sumber bunyi kembali. Jadi gema
terjadi karena jarak antara sumber bunyi dan dinding
pemantul relatif jauh. Contoh peristiwa seperti ini adalah
ketika seseorang berteriak di tanah lapang yang terdapat
tebingnya. Akibat teriakan orang tersebut, bunyi
merambat menuju tebing dan oleh tebing dipantulkan
kembali ke orang tersebut.
 
2.   Gaung / Kerdam. 
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang tidak
terdengar dengan jelas karena datangnya hampir
bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini disebabkan
karena jarak antara sumber bunyi dan dinding
pemantulnya relatif dekat. Keadaan seperti ini sering
menjadi masalah bagi manusia khususnya dalam hal
pengaturan suara dalam ruang pertemuan, ruang konser
musik, gedung bioskop dan sebagainya.
 

 
Untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan gaung ini,
manusia menciptakan alat-alat peredam suara dengan
cara memasang kain-kain tebal pada dinding. Bunyi asli
yang mengenai dinding ruangan, oleh kain kain dan
peredam suara ini tidak dipantulkan kembali ke dalam
ruangan. Sehingga dalam ruangan tersebut hanya
terdengar bunyi asli yang murni atau utuh.

Pemahaman manusia mengenai bunyi pantul telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Salah
satu contoh pemanfaatan bunyi pantul yang sangat sering kita dengar adalah untuk mengukur
dalamnya laut. Bagaimana orang dapat mengukur dalamnya laut hanya dengan menggunakan bunyi?
Perhatikan gambar animasi berikut.

Getaran bunyi dari kapal tentu bergerak kesegala arah. Gerakan gelombang bunyi yang ke udara
tidak dipantulkan oleh apapun sehingga tidak ada bunyi pantul yang berasal dari udara. Gerakan
gelombang bunyi yang tidak tegak lurus kedasar laut, juga tidak akan menimbulkan bunyi pantul yang
arahnya kekapal kembali. Hal ini karena sesuai dengan hukum pemantulan bunyi, sudut datang sama
dengan sudut pantul. Sehingga hanya bunyi yang arahnya tegak lurus dasar lautlah yang akan
memantulkannya kembali ke kapal.

Pada waktu kelas 7  kamu sudah mempelajari tentang kecepatan atau cepat rambat suatu benda. Jika
cepat rambat kita nyatakan dalam “V”, jarak yang ditempuh dalam “S” dan waktu tempuh dalam “t”,
maka kita dapat menyatakan hubungan ketiga besaran tersebut dalam suatu rumus:

Dimana:

S  =  jarak yang ditempuh ……………………. m

v  =  kecepatan / cepat rambat  …………… m/s

t   = selang waktu tempuh  ………………………………. s

Jika dalam laut kita nyatakan dalam “ d “, cepat rambat bunyi dalam air laut kita nyatakan dalam “V”,
dan waktu tempuh bunyi dari kapal ke dasar laut dan kembali kekapal  bila kita nyatakan dalam “t”,
maka sesuai dengan rumus diatas, kita dapat ubah menjadi:

       
dimana:

d  = dalamnya laut  ……………………………………..... m

v  = cepat rambat bunyi dalam air laut  ………………… m/s

t   = selang waktu tempuh bunyi dari kapal-dasar laut (PP) ……. S
 

Contoh soal:

1. Sebuah kapal ingin mengukur dalamnya laut dengan menggunakan sonar. Selang waktu
antara bunyi yang dipancarkan ke dasar laut hingga terdengar bunyi pantulnya adalah 1,5 sekon.
Jika cepat rambat bunyi dalam air air laut 1500 m/s, maka berapakah dalam laut ditempat
tersebut?

Jawab:
Diketahui     :   t  = 1,5 s

                      v = 1500 m/s

Ditanya        :  d

Penyelesaian :

Jadi kedalaman laut ditempat tersebut 1.125 meter.

2. Pada cuaca yang berkabut, sebuah kapal yang berada diantara dua tebing, ingin mengetahui
jarak kedua tebing yang berada disisi kanan dan kirinya. Ketika kapal menembakkan senapan,
maka terdengarlah bunyi pantul dari sisi kiri setelah 0,25 sekon. Setengah sekon kemudian,
barulah dia mendengar bunyi pantul dari sisi kanannya. Jika cepat rambat bunyi ditempat tersebut
340 m/s, maka berapakah jarak kedua tebing tersebut?  

Jawab:
Diketahui             :  t1  = 0,25 s

                             t2  = 0,75 s

                             v  = 340 m/s

Ditanya                :  d1 + d2 ( jarak tebing)

Penyelesaian        :
Jadi jarak kedua tebing tersebut adalah (d1+d2) = 170 meter.

Manfaat bunyi pantul tentu bukan hanya untuk mengukur dalamnya laut dan jarak sumber bunyi ke
dinding pemantul saja.

Masih banyak manfaat lain yang sering dipergunakan oleh manusia.  Nelayan kita sudah sejak lama
memanfaatkan bunyi pantul untuk mendeteksi kawanan ikan berada.

Getaran ultrasonik telah dimanfaatkan para medis untuk mendeteksi keadaan organ tubuh dibagian
dalam tubuh manusia. Kamu tentu sudah sering mendengar penggunaan Ultrasonografi (USG) oleh
dokter kandungan untuk memeriksa bayi dalam kandungan ibunya.

Biasanyanya USG mempergunakan frekuensi getaran antara 2 juta hingga 13 juta hertz. Dalam
industri susu, bunyi ultra dipergunakan juga untuk mengaduk susu agar lebih homogen dan steril.
Untuk mendeteksi bagian logam yang retak, orang juga mempergunakan utrasonik agar lebih akurat. 

Rangkuman                             :  

1. Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang


longitudinal.
2. Karena berupa gelombang, maka bunyi dapat dipantulkan
oleh dinding pemantul.
3. Pemantulan bunyi oleh dinding pemantul berlaku Hukum
pemantulan Bunyi.
4. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, bunyi pantul dapat
dibagi menjadi 2 yaitu gema dan gaung atau kerdam.
5. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat digolongkan
menjadi 3 yaitu bunyi infrasonik, audiosonik dan ultrasonik.
6. Manusia hanya dapat mendengar bunyi audiosonik,
sedangkan beberapa binatang dapat mendengar infrasonik
dan ultrasonik.
7. Salah satu manfaat bunyi pantul adalah untuk mengukur
dalamnya laut atau mengukur jarak antara sumber bunyi
dan dinding pemantul.
8. Ultrasonik dalam berbagai bidang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan umat manusia

Anda mungkin juga menyukai