Anda di halaman 1dari 19

Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII

SEMESTER 2

PROSES MENDENGAR

A Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca materi proses mendengar, mengerjakan latihan, melakukan


kegiatan kontekstual, dan mengerjakan evaluasi, ananda diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan sistem pendengaran manusia.
3. Menggambarkan penerapan bunyi pada benda dan makhluk hidup.

B Materi Pembelajaran

1 Konsep Bunyi

Setiap hari ananda tidak bisa lepas dari


sesuatu yang disebut bunyi. Saat berjalan, kamu
mendengar suara langkah. Coba ananda perhatikan
Gambar 20.1 dan Gambar 20.2 di samping!. Ketika
di rumah, ananda mendengar musik, tape recorder,
Gambar 20.1. Burung Berkicau burung berkicau, ayam bekokok, orang bernyanyi,
dan sebagainya. Bahkan, dimalam yang sunyipun
kamu masih dapat mendengar suara jengkerik dan
detakan jarum jam dinding. Jadi, dapat dikatakan
disetiap tempat dimuka bumi, kamu tidak bisa lepas
dari bunyi. Bayangkan bila tidak ada bunyi, bumi
tentu akan sunyi senyap.
Gambar 20.2. Seseorang Mendengarkan
Musik
199
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Terjadinya bunyi diawali dengan adanya suatu getaran. Getaran tersebut


merambat menjadi gelombang bunyi hingga sampai ke telinga kita. Gelombang bunyi
berbentuk gelombang longitudinal. Jika kamu meraba speaker saat berbunyi, akan kamu
rasakan bahwa lapisan (membran) speaker ikut bergetar. Getaran ini akan menggetarkan
partikel-partikel udara di sekitarnya. Oleh udara getaran itu, dihantarkan ke telinga
dalam bentuk gelombang bunyi. Bunyi adalah gelombang longitudinal yang terjadi
karena adanya getaran dan dapat merambat melalui medium yang lain sehingga dapat
sampai ke telinga kita.

a. Frekuensi Bunyi
Tahukah ananda, mengapa orang dapat mendengar bunyi? Proses terdengarnya
bunyi adalah sebagai berikut. Bunyi dari sumber menggetarkan udara, getaran
merambat di udara dalam bentuk gelombang longitudinal, diterima oleh telinga,
menggetarkan selaput pendengar dan diubah menjadi isyarat-isyarat listrik, diteruskan
ke otak, akhirnya orang mendengar bunyi. Jadi, syarat-syarat agar bunyi dapat didengar
adalah adanya sumber bunyi dengan frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz, ada zat antara
(medium), dan yang bersangkutan berpen-dengaran normal.
Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Telinga manusia
yang normal tak dapat mendengar bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Binatang
seperti anjing dan jengkerik dapat mendengar infrasonik. Audiosonik adalah bunyi yang
frekuensinya antara 20 Hz sampat dengan 20.000 Hz. Adapun, ultrasonik adalah bunyi
yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Telinga manusia yang normal tak dapat
mendengar bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Binatang seperti ikan lumba-
lumba dan kelelawar dapat menimbulkan atau mendengar ultrasonik ini.

b. Karakteristik Bunyi
1) Tinggi Rendah dan Kuat Lemah Bunyi
Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-
laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-
laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar
satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Tinggi rendahnya nada ini
ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi
nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin rendah. Kuat
lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya.

200
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

2) Resonansi
Perhatikan Gambar 20.3!. Tahukah ananda
mengapa pada batang seruling mempunyai lobang-
lobang tertentu?. Mengapa nada bunyinya dapat
berbeda dengan membuka atau menutup lobang itu?.
Seruling dapat mengeluarkan bunyi karena di
dalamnya terjadi resonansi bunyi.
Gambar 20.3. Seruling
Resonansi ialah peristiwa turut bergetarnya
suatu benda karena pengaruh benda lain yang
bergetar pula. Contohnya bunyi gitar terdengar kuat
karena rongga udara di dalamnya ikut bergetar
seperti terlihat pada Gambar 20.4. Begitu pula bunyi
kentongan terdengar kuat karena dibuat oleh kolom
udara dalam kentongan yang berbunyi.
Gambar 20.4. Gitar

3) Hukum Marsenne
Marsenne, seorang ahli Fisika berkebangsaan Prancis menyelidiki antara frekuensi
yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang senar, penampang senar,
tegangan, dan jenis senar, hasil penyelidikan Marsenne dikenal dengan sebutan “Hukum
Marsenne” yang berbunyi sebagai berikut:
a) Frekuensi senar bergantung pada panjang senar. Senar panjang memiliki frekuensi
rendah, sedangkan senar yang pendek, frekuensinya tinggi.
b) Frekuensi senar bergantung pada luas penampang senar. Senar panjang memiliki
frekuensi rendah, sebaliknya frekuensi tinggi dimiliki oleh senar tipis.
c) Frekuensi senar bergantung pada tegangan senar. Senar yang kencang (tegang)
memiliki frekuensi yang tinggi, sedangkan senar yang kendur memiliki frekuensi
rendah.
d) Frekuensi senar bergantung pada massa jenis senar. Senar ringan (masaa jenis kecil)
frekuensinya tinggi, sedangka frekuensi rendah dimiliki senar yang berat.
Hukum Marsenne dapat ditulis secara matematis dengan persamaan:

f=
1
2l √ F
A.ρ
.......................................................................................(1)

201
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Keterangan:
l = Panjang senar (m)
F = Gaya tegangan senar (N)
A = Luas penampang senar (m2)
ρ = Massa jenis senar (kg/m3)

c. Pemantulan Bunyi
Sering kita mendengar bunyi teriakan kita sendiri
pada saat kita berteriak di dalam gedung, di tengah
lapangan, di tengah sawah dan lain-lain. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan bunyi dapat dipantulkan bila
mengenai permukaan yang keras. Suatu cara untuk
memperlihatkan pemantulan bunyi dapat dilakukan
percobaan seperti terlihat pada Gambar 20.5.
Gambar 20.5. Percobaan
Pemantulan Bunyi[4]
Bunyi detik jam dapat didengar, setelah dipantulkan oleh permukaan tembok.
Bunyi detik jam terdengar paling jelas, pada saat kedua tabung karton membentuk sudut
yang sama dengan permukaan tembok. Itu berarti sudut datang bunyi = sudut pantul
bunyi. Skema pemantulan bunyi bisa dilihat pada Gambar 20.6.

Gambar 20.6. Skema Pemantulan Bunyi[4]

i=r r = sudut pantul


i = sudut datang N = normal bidang pantul

Berikut merupakan macam-macam bunyi pantul.


1) Gaung (kerdam)
Gaung adalah bunyi pantul yang tidak jelas kedengarannya. Hal ini terjadi karena
bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi asli. Gaung dapat terjadi
disebabkan dinding pemantul agak jauh. Untuk menghilangkan gaung di gedung-

202
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

gedung biasanya dilengkapi dengan peredam bunyi yang terbuat dari bahan yang lunak
misalnya wool, karpet, busa, karet, hard board, dan kapas.
2) Gema
Gema adalah bunyi pantul yang jelas kedengarannya. Gema terjadi karena dinding
pemantul jauh, sehingga bunyi pantul datang sesudah bunyi asli. Gema digunakan untuk
mengukur jarak, misalnya untuk mengukur jarak dinding pemantul, mengukur
kedalaman laut, dan mengukur panjang lorong gua.

d. Cepat Rambat Bunyi


Bunyi merambat dari suatu tempat ke tempat lain memerlukan waktu. Semakin
jauh jarak yang ditempuh oleh bunyi semakin lama waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Bila kita melihat orang yang memukul kentongan dari
kejauhan, kita akan mendengar bunyi kentongan setelah beberapa saat pemukul
kentongan diangkat dari kentongan.
Ini salah satu bukti bahwa untuk merambat bunyi membutuhkan waktu. Jarak
yang ditempuh bunyi dalam waktu satu detik disebut cepat rambat bunyi (v).
s
v= .....................................................................................................................(2)
t
Keterangan:
v = Cepat rambat bunyi (dalam m/s)
s = Jarak tempuh (dalam meter)
t = Waktu tempuh (dalam detik)

Contoh Penyelesaian Soal

Ali berteriak memanggil Amir dari jarak 600 m. Jika cepat rambat bunyi di
udara saat itu 300 m/s. Setelah berapa detikkah Amir mendengar panggilan Ali?
Jawab:
Diketahui : s = 600 m
v = 300 m/s
Ditanya :t=?
s 600
t=
Jawab : v = 300 = 2 detik
Jadi, Amir mendengar panggilan Ali setelah 2 detik.

203
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

2 Sistem Pendengaran Manusia

a. Indera Pendengaran
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang
disebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu
telinga melalui udara. Ketika kita mendengar, ternyata ada objek atau benda yang
bergetar, misalnya senar gitar yang bergetar ketika dipetik, dan bedug atau drum yang
dipukul. Ketika ada objek yang bergetar, bagaimana kaitannya dengan fungsi telinga ?.
perhatikan Gambar 20.7.

Gambar 20.7. Anatomi Telinga

Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam seperti pada Gambar 20.7. Bunyi yang terdengar oleh telinga kita memerlukan
medium. Mungkinkah kita dapat mendengar diruang hampa udara?. Tentu saja tidak.
Bunyi memerlukan medium untuk merambat. Apakah ditelinga terdapat medium untuk
merambatkan bunyi ?. Telinga luar dan telinga tengah terisi oleh udara dan rongga
telinga dalam terisi oleh cairan limfa. Bagian-bagian penyusun telinga dan fungsinya
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bagian luar telinga terdiri dari daun telinga dan saluran telinga(menghasilkan
minyak serumen). Fungsi dari bagian luar telinga yaitu Mengumpulkan gelombang
suara ke saluran telinga, menangkap debu yang masuk ke saluran telinga, dan mencegah
hewan berukuran kecil masuk ke dalam telinga. Bagian tengah yang terdiri dari gendang

204
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

telinga/membran timpani, tulang telinga (maleus/ martil, inkus/landasan,


stapes/sanggurdi), dan Saluran eustachius. Gendang telinga berfungsi menangkap
gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang telinga.
Tulang telinga berfungsi meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah siput.
Saluran eustachius berfungsi menghubungkan ruang telinga tengah dengan rongga
mulut. Rongga mulut (faring) berfungsi untuk menjaga tekanan udara antara telinga
tengah dengan saluran ditelinga luar agar seimbang. Tekanan udara yang terlalu tinggi
atau rendah disalurkan ketelinga luar dan akan mengakibatkan gendang telinga tertekan
kuat sehingga dapat sobek.
Bagian dalam yang terdiri dari rumah siput (koklea) dan saluran gelang (labirin).
Koklea merupakan saluran berbentuk spiral yang menyerupai rumah siput. Di dalam
koklea terdapat adanya organ korti yang merupakan fonoreseptor. Organ korti berisi
ribuan sel rambut yang peka terhadap tekanan getaran. Getaran akan diubah menjadi
impuls syaraf didalam sel rambut tersebut dan kemudian diteruskan oleh syaraf ke otak.
Saluran gelang terdiri atas saluran setengah lingkaran (semisirkularis) yang berfungsi
untuk mengetahui posisi tubuh (alat keseimbangan)

b. Mekanisme Pendengaran
Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali
dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber bunyi. Gelombang bunyi
yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut
membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah
melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan dan sanggurdi.
Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang
sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea.
Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi
cairan limfa.
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan
koklea. Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian
sel- sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel
rambut ini akan bergerak ketika ada getaran didalam koklea, sehingga menstimulasi
getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak, secara skematis proses mendengar
dapat dilihat pada Gambar 20.8.

205
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Gambar 20.8. Skema Proses Mendengar Pada Manusia

3 Penerapan Gelombang Bunyi Pada Makhluk Hidup

a. Sistem Sonar

Perhatikan Gambar 20.9!. Pernahkah


ananda melihat anjing menggerakkan telinga
nya?. Anjing sering menggerakkan telinga
ketika melakukan pelacakan atau berburu.
Beberapa mamalia akan menggunakan daun
telinga mereka untuk mengarahkan suara ke
dalam saluran pendengarannya.
Gambar 20.9. Anjing Pelacak
Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi
tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik).
Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan
gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda,
seperti pada Gambar 20.10.

206
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Gambar 20.10. Lumba-Lumba dan Kelelawar[1]

Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik


dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang
ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali
oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat
yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini
disebut dengan ekolokasi. Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan
bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada
saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain
dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk
ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena
adanya Efek Doppler.
Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak
bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan
frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika
salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan.
Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang
tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan
menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang
sedang bergerak.
Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang
dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek
Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat
yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar

207
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

dari rentang suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari
berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan
paus.
Pernahkah ananda melihat lumba-lumba yang terlihat seperti pada Gambar
20.11?. Di mana ananda permah melihat lumba-lumba?. Habitat asal lumba-lumba
adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar
waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman
lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan
menerima rangsangan, yaitu sistem sonar.

Gambar 20.11. Lumba-Lumba[1]


Sistem ini berguna untuk mengindera bendabenda di lautan, mencari makan, dan
berkomunikasi. Berikut ini cara kerja sistem sonar lumba-lumba. Lumba-lumba
bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat
kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-
kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara
ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan
gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan.
Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Gelombang
bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan
gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela
akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan
akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi
informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya.
208
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga


mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km.
Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan
akan bahaya.

b. Pemanfaatan Sistem Sonar


Konsep sonar pada saat ekolokasi kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik.
Apakah para ahli sudah memanfaatkan konsep ini?. Ternyata, gelombang ultrasonik
telah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang
ultrasonik pada kehidupan manusia.
Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam
kandungan, yang dikenal dengan ultrasonografi (USG). Alat ini akan memancarkan
berkas ultrasonik ke rahim ibu hamil, kemudian melacak perubahan frekuensi bunyi
mantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang beredar. Pancaran pendek dari
ultrasonik akan menghasilkan gambar penampang badan manusia. Denyut yang
menabrak janin dan tulang belakang akan terpantul. Komputer menyimpan intensitas
setiap denyut dan waktu arah gemanya. Berdasarkan data, komputer akan menghitung
kedalaman dan lokasi setiap benda yang menghasilkan gema, lalu menampilkan titik
cerah pada monitor. Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya
penyakit pada manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium. Gelombang
ultrasonik juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh
dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat
menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya dasar laut.
Ketika gelombang bunyi itu mengenai
penghalang, sebagian gelombang itu akan
dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema.
Waktu yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk
bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas
diukur dengan cermat. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan Gambar 20.12.
Gambar 20.12. Mengukur
Kedalaman Laut[1]
Dengan menggunakan data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut, orang dapat
menghitung jarak kedalaman laut dengan persamaan
209
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

vxt
s= ................................................................................................................(3)
2
Keterangan:
s = Kedalaman lautan,
v = Kecepatan gelombang ultrasonik
t = Waktu tiba gelombang ultrasonik

C Latihan-Latihan

Kerjakan latihan-latihan berikut dengan rasa tanggung jawab dan kumpul


kan tepat waktu!
1. Apa syarat terdengarnya bunyi oleh seseorang?
2. Apakah yang disebut resonansi?
3. Jelaskan proses terdengarnya bunyi?
4. Apa fungsi kotak pada gitar akustik?
5. Seorang pejalan kaki mendengar guntur setelah 4 detik dari munculnya kilat. Cepat
rambat bunyi di udara 300 m/s. Berapa jarak antara pejalan kaki dengan pusat kilat?
6. Apakah fungsi rumah siput pada bagian indra pendengran?
7. Mengapa cepat rambat bunyi di zat padat lebih besar daripada udara?
8. Jelaskan perbedaan antara infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik?
9. Bagaimana cara mengukur kedalaman laut dengan menggunakan gelombang bunyi?
1
10. Gema terdengar setelah 1 sekon dari bunyi asli. Jika cepat rambat bunyi di udara
2
340 m/s, berapakah jarak dinding pemantul?

D Kegiatan Kontekstual

1 Kegiatan Menghubungkan
210
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Dalam kegiatan ini, ananda diminta untuk menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan dengan baik dan benar sesuai dengan pemahaman ananda terhadap konsep
getaran!
a. Kemukakanlah contoh bunyi yang bisa ananda dengar dalam kehidupan sehari-hari!
b. Kemudian, tentukanlah besaran-besaran fisika yang terkait dengan konsep bunyi
yang dapat ananda hitung dari contoh yang ditemukan!
c. Pernahkah kamu mendengar ambulans yang lewat dijalanan?. Semakin ambulans
menjauhi kita, semakin lambat bunyi sirine ambulans yang kita dengarkan. Kenapa

hal tersebut dapat terjadi?. Apa hubungannya dengan konsep bunyi yang sudah
kamu pelajari?.

2 Kegiatan Mengalami dalam Kelompok

Dalam kegiatan ini, ananda melakukan percobaan tentang bunyi. Setelah ananda
melakukan percobaannya, tuliskan apa saja yang ananda temukan saat melakukan
kegiatan ini.

a. Tujuan
1). Mengamati peristiwa terjadinya bunyi.

b. Alat
1). gitar

c. Petunjuk kerja
1) Petiklah gitar sehingga menimbulkan bunyi!
2) Amatilah senar yang dipetik, apa yang terjadi pada senar?
3) Pegang senar yang dipetik, apa yang kamu rasakan dan apakah kamu masih bisa
mendengarkan suara gitar dipetik?

3 Kegiatan Menerapkan

211
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

Berdasarkan uraian materi yang disajikan dan kegiatan yang sudah dilakukan.
Pada kegiatan ini, ananda dituntut untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari agar lebih memahami.
Gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk
menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh
dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air seperti
pada Gambar di samping. Bagaimanakah cara
mengukurnya?. Apakah ada alat khusus untuk
mengukurnya?. Apakah manfaat dari mengukur
kedalaman laut?. Berikan pendapat ananda berdasarkan
materi yang telah dipelajari !.

4 Kegiatan Mentransfer

Dalam Kegiatan ini, siswa diharapkan dapat menemukan konsep baru dari
situasi yang diberikan.
Pernahkah ananda mendengar USG?. USG (Ultrasonografi) adalah suatu alat
dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik (250 kHz- 2000
kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Nah, tahukah kamu
bagaimana teknik pemanfaatan gelombang untuk memeriksa janin di dalam
kandungan?. Bagaimana cara kerja USG?. Jelaskan!

212
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

E Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c dan d di buku


latihanmu!
1. Perhatikan gambar irisan telinga berikut ini!
Gendang telinga, saluran eustachius, dan
rumah siputditunjukkan secara berturut-
turut dengan huruf ....
a. P, S dan R
b. P, R dan T
c. R, S dan T
d. P, S dan T
2. Bunyi dapat terjadi dikarenakan ....
a. adanya gerakan
b. adanya medium
c. adanya getaran
d. adanya getaran dan medium
3. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Berarti ....
a. frekuensinya mengecil
b. periodenya mengecil
c. panjang gelombangnya mengecil
d. amplitudonya mengecil

213
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

4. Pada saat mendengar suara yang sangat keras, sebaiknya kita membuka mulut.
Tujuan dari tindakan tersebut adalah ....
a. dapat bernapas lega
b. tekanan udara telinga tengah sama dengan telinga luar
c. suara dapat masuk ke rongga mulut
d. gelombang suara keras terpecah masuk ke dalam tubuh
5. Berikut ini adalah struktur yang terdapat dalam telinga manusia:
1. daun telinga, 2. saluran telinga,
3. gendang telinga, 4. tulang sanggurdi,
5. tulang landasan, 6. tulang martil,
7. koklea, dan 8. saraf pendengaran.
Setelah gelombang bunyi sampai di telinga, agar bunyi dapat didengar, getaran
berturut-turut melalui struktur bernomor ....
a. 1-2-3-6-5-4-7-8
b. 1-2-3-4-5-6-7-8
c. 1-2-3-6-4-5-7-8
d. 1-2-3-5-4-6-7-8
6. Jika bedug dipukul dengan palu, bunyi yang dihasilkan terdengar lebih keras. Hal
ini disebabkan ....
a. udara di dalam bedug beresonansi
b. di dalam bedug tidak ada udara
c. kayu pada bedug bergetar
d. selaput tipis pada bedug bergetar
7. Perbedaan antara gema dan gaung terletak pada ....
a. jarak sumber bunyi dengan pendengar
b. jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul
c. amplitudo dan frekuensinya
d. kelengkapan kata yang terdengar
8. Syarat agar bunyi dapat didengar oleh manusia yaitu …
a. Ada zat antara dan frekuensi bunyi antara 20 Hz – 20 kHz
b. Ada zat antara dan frekuensi bunyi lebih dari 20 Hz
c. Ada sumber bunyi dan frekuensi bunyi lebih dari 20 Hz
d. Ada sumber bunyi dan frekuensi bunyi kurang dari 20 Hz
214
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

9. Kita mendengar bunyi petir setelah sesaat kita melihat cahaya petir, karena ….
a. Cahaya dan bunyi petir terjadi tidak bersamaan
b. Bunyi merambat mengikuti aliran udara
c. Cahaya merambat jauh lebih cepat dari bunyi
d. Bunyi merupakan gelombang longitudinal sedangkan cahaya adalah gelombang
transversal
10. Pernyataan berikut ini benar, kecuali …
a. Bunyi merupakan gelombang longitudinal dan merambat memerlukan medium
b. Apabila suhu udara turun maka kecepatan merambat bunyi di udara juga
berkurang
c. Bunyi dikatakan keras jika frekuensinya besar
d. Cepat rambat bunyi di udara  ± 340 m/s
11. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut …
a. ultrasonik
b. audiosonik
c. infrasonik
d. supersonic
12. Makin besar amplitudo bunyi maka …
a. tidak terdengar bunyi
b. terdengar bunyi tapi lemah
c. terdengar bunyi yang semakin keras
d. terdengar bunyi yang semakin lemah
13. Cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh...
a. suhu udara
b. sumber bunyi
c. massa udara
d. tekanan udara
14. Dari permukaan air laut, sinyal bunyi dikirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima
kembali setelah 12 sekon. Jika cepat rambat bunyi dalam air adalah 1.800 m/s, maka
kedalaman laut di tempat itu adalah ....
a. 21.600 m
b. 5.400 m
c. 8.100 m
215
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

d. 10.800 m
15. Telinga manusia normal mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi ....
a. kurang dari 20 Hz
b. lebih dari 20.000 Hz
c. antara 20- 20.000 Hz
d. lebih dari 200.000 Hz
16. Sebuah kolom udara memiliki panjang 40 cm. Jika garpu tala mempunyai frekuensi
320 Hz, maka besarnya cepat rambat gelombang bunyi di udara pada saat terjadi
resonansi pertama adalah .....
a. 512 m/s
b. 513 m/s
c. 511 m/s
d. 515 m/s
17. Pernyataan yang benar adalah …
a. gelombang bunyi dapat merambat dalam ruang hampa
b. gelombang bunyi disebabkan oleh benda yang bergetar
c. gelombang bunyi di udara adalah gelombang transversal
d. gelombang bunyi merambatkan partikel-partikel udara ke suatu tempat
18. Gelombang bunyi dapat merambat melalui medium berikut, kecuali …
a. zat padat
b. udara
c. zat cair
d. ruang hampa
19. Berikut adalah sifat bunyi, kecuali …
a. merambat memerlukan medium
b. merupakan gelombang longitudinal
c. dikatakan keras jika frekuensinya tinggi
d. cepat rambat bunyi di udara bergantung pada suhu
20. Sebuah sumber bunyi memiliki panjang gelombang 2,8 m. Jika cepat rambat bunyi
di udara 350 m/s maka frekuensi yang dipancarkan sumber bunyi adalah …
a. 250 Hz
b. 100 Hz
c. 125 Hz
216
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII
SEMESTER 2

d. 75 Hz

217

Anda mungkin juga menyukai