Kamis / 19-09-2019
OLEH
NAMA : RAHMI LAILA
NIM : 19175013
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S
Dr. H. Asrizal, M.Si
JURUSAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
“Pengembangan Bahan Ajar Fisika”. Shalawat beserta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan agent perubahan peradaban
manusia dari lembah kebodohan hingga terciptanya peradaban yang penuh dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersumber dari Alquran dan Hadist.
Makalah ini berjudul “Validitas, Reliabilitas, Praktikalitas & Efektivitas
Bahan Ajar Cetak : Handout, Modul, Buku (Diktat, Buku Ajar dan Buku Teks)”.
Di dalam penulisannya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S dan Dr. H. Asrizal, M.Si selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pengembangan Bahan ajar Fisika serta seluruh teman
dan segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dari segi isi dan
penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................... Ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah........................................................................... 2
C. Rumusan Masalah............................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan................................................................................. 2
E. Manfaat Penulisan............................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................... 4
A. Landasan Agama................................................................................. 4
B. Landasan Yuridis................................................................................ 6
C. Landasan Filosofis.............................................................................. 7
A. Bahan Ajar.......................................................................................... 10
B. Validitas Bahan Ajar Cetak................................................................ 61
C. Reliabilitas Bahan Ajar Cetak............................................................. 69
D. Praktikalitas Bahan Ajar Cetak........................................................... 73
E. Efektivitas Bahan Ajar Cetak.............................................................. 78
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 86
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 86
A. Kesimpulan........................................................................................ 86
B. Saran................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 87
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang baik. Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahas tentang validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak yang pada makalah ini
yaitu handout, modul, buku (diktat, buku ajar, buku teks) sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam memilih bahan ajar yang akan digunakan dan
mengembangkan bahan ajar.
B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan makalah ini lebih terfokus, maka makalah ini akan
membahas tentang validitas, reliabilitas, praktikalitas, dan efektivitas bahan ajar
cetak meliputi hand out, modul, buku (diktat, buku ajar dan buku teks), LKS dan
pamflet.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet.?
2. Bagaimana reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet.?
3. Bagaimana praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet.?
4. Bagaimana efektivitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat, buku
ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet.?
D. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Menjabarkan validitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet..
2. Menjabarkan reliabilitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet..
3. Menjabarkan praktikalitas bahan ajar cetak handout, modul, buku (diktat,
buku ajar, dan buku teks), LKS dan pamflet..
E. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan referensi bacaan bagi pembaca.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang bagaimana validitas,
reliabilitas, praktikalitas dan efektivitas bahan ajar cetak
3. Sebagai masukan bagi tenaga pendidik dalam membuat bahan ajar cetak.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu. Hal-hal ini dapat terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar
yang baik sehingga materi-materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan
benar. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Quran surat An-Nisa ayat 84
yang berbunyi :
علَ َٰى َما فَ َع ۡلت ُ ۡم ِ ُ َٰ َيَٰٓأَيُّ َها ٱلهذِينَ َءا َمنُ َٰٓوا ِإن َجا َٰٓ َء ُك ۡم فَا ِس ُۢ ُق ِبنَ َب ٖإ فَت َ َبيهنُ َٰٓوا أَن ت
َ صيبُوا قَ ۡو ُۢ َما ِب َج َٰ َهلَ ٖة فَتُصۡ ِب ُحوا
ََٰنَد ِِمين
Artinya: “maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka,
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk
mereka dengan perhitungan yang teliti”.
Allah berfirman dalam Quran surat Al-Anfaal ayat 56 yang berbunyi :
َ َدت ِم ۡن ُه ۡم ث ُ هم يَنقُضُون
َعهۡ دَ ُه ۡم فِي ُك ِل َم هر ٖة َو ُه ۡم ََل يَتهقُون َ َٰ َٱلهذِين
ع َه ه
Artinya: “yaitu orang-orang yang terkait perjanjian dengan kamu, kemudian
setiap kali berjanji, mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut
5
(kepada Allah)”.
Allah berfirman dalam Quran surat Ar-Ra’du ayat 37 yang berbunyi :
ي
ٖ ٱَّللِ ِمن َو ِل َ َو َك َٰذَلِكَ أَنزَ ۡل َٰنَهُ ُح ۡك ًما
ع َربِ ٗي َۚا َولَئِ ِن ٱت ه َبعۡ تَ أ َ ۡه َوآَٰ َء ُهم َبعۡ دَ َما َجا َٰٓ َءكَ ِمنَ ۡٱل ِع ۡل ِم َما لَكَ ِمنَ ه
اق َولَقَ ۡد ٖ َو ََل َو
Artinya: “ Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai
peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab.Dan seandainya kamu mengikuti
hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah”.
Allah berfirman dalam Quran surat An-Naml ayat 32 yang berbunyi :
ِ َقَالَ ۡت َٰيََٰٓأَيُّ َها ۡٱل َملَؤُ ا أ َ ۡفتُونِي فِ َٰٓي أَمۡ ِري َما ُكنتُ ق
ِ اطعَةً أَمۡ ًرا َحت ه َٰى ت َۡش َهد
ُون
Artinya: “Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan
dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum
kamu berada dalam majelis(ku)”
Pengembangan bahan ajar cetak maupun non cetak harus dihitung
reliabilitasnya atau tingkat kepercayaan. reliabilitas ini penting karena bahan ajar
merupakan pedoman bagi siswa dalam mendapatkan ilmu, sehingga bahan ajar
yang dibuat oleh guru harus sesuai dengan kebenaran. Konsep reliabilitas
terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 139 :
ََو ََل ت َ ِهنُوا َو ََل ت َۡحزَ نُوا َوأَنت ُ ُم ۡٱۡل َ ۡعلَ ۡونَ إِن ُكنتُم ُّم ۡؤ ِمنِين
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.
Sejalan dengan ayat diatas, reliabilitas juga terdapat dalam surat Fussilat ayat
30 :
َٰٓ
علَ ۡي ِه ُم ۡٱل َم َٰلَئِ َكةُ أ َ هَل تَخَافُوا َو ََل ت َۡحزَ نُوا َوأ َ ۡبش ُِروا ِب ۡٱل َجنه ِة
َ ٱست َ َٰقَ ُموا تَتَن هَز ُل ِإ هن ٱلهذِينَ قَالُوا َربُّنَا ه
ۡ ٱَّللُ ث ُ هم
َعدُونَ ٱله ِتي ُكنت ُ ۡم تُو
6
pembelajaran, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat bahan
ajar. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak dan non cetak.
Untuk memudahkan guru dalam menyajikan materi ajar dalam proses
pembelajaran dan memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya, guru perlu
mengorganisasikan materi ajar yang telah dikembangkan ke dalam bahan ajar.
Kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar terkait dengan kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional seperti yang tercantum dalam lampiran
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru bagian B. Guru sebagai pendidik profesional diharapkan
memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan mekanisme yang
ada dengan memperhatikan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik.
C. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti:
apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu di perlukan, apa yang seharusnya
menjadi tujuannya, dan sebagainya.(filsafat, falsafah). Kata filsafat (philosophy)
bersumber dari bahasa yunani, philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis
berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Filsafat menelaah sesuatu secara radikal,
menyeluruh, dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai
kehidupan dan didunia.
Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada
umumnya bersumber dari dua faktor yaitu :
1) Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan
2) Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran. Filsafat berada diantara
keduanya: kawasannya seluas dengan religi, namun lebih dekat dengan
ilmu pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan karana
mengandalkan akal manusia.
Tinjauan filosofis tentang sesuatu, termasuk pendidikan, berarti berfikir bebas
serta merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu. Penggunaan
istilah filsafat dapat dalam dua pendekatan, yakni :
8
1) Filsafat sebagai kelanjutan dari berfikir ilmiah, yang dapat dilakukan oleh
setiap orang serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu
pengetahuan itu.
2) Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, yang mencakup logika,
epistemology (tentang benar dan salah), etika ( tentang baik dan buruk),
estetika (tentang indah dan jelek), metafisika (tentang hakikat yang “ada”),
termasuk akal itu sendiri, serta sosial dan politik (filsafat pemerintahan).
Disamping itu, berkembang pula cabang filsafat yang mempunyai bidang
kajian spesifik, seperti filsafat ilmu, filsafat hukum, filsafat pendidikan dan
sebagainya.
Landasan filosofis terhadap pendidikan dikaji terutama melalui filsafat
pendidikan, yang mengkaji masalah sekitar pendidikan dengan sudut pandang
filsafat. Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat
mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan
pendidikan berusahah mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan
martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan cara-cara
penyelenggaraan pendidikan , dan dari sisi lain, pendidikan merupakan proses
memanusiakan manusiaFilsafat pendidikan berupaya menjawab secara kritis dan
mendasar berbagai pertanyaan pokok sekitar pendidikan, seperti apa, mengapa, ke
mana, bagaimana, dan sebagainya dari pendidikan itu. Kejelasan berbagai hal itu
sangat perlu untuk menjadi landasan berbagai keputusan dan tindakan yang
dilakukan dalam pendidikan. Hal itu sangat penting karena hasil pendidikan tidak
segera tampak, sehingga setiap keputusan dan tindakan itu harus diyakinkan
kebenaran dan ketepatannya meskipun hasilnya belum dapat dipastikan.
Ketepatan setiap keputusan dan tindakan, serta diikuti dengan upaya pemantauan
dan penyesuaian yang menerus, sangat penting karena koreksi setelah di peroleh
hasilnya akan sangat sulit dan sudah terlambat.
Kajian-kajian yang dilakukan oleh berbagai cabang filsafat (logika,
epistemologi, etika, dan estetika, metafisika, dan lain-lain) akan besar
pengaruhnya terhadap pendidikan, karena prinsip-prinsip dan kebenaran-
kebenaran hasil kajian tersebut pada umumnya diterapkan dalam bidang
9
menekan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki yang objektif, diluar manusia.
Kenyatan hakiki yang objektif itu ada secara praeksistensi yakni mendahului dan
lebih utama dari keberadaan manusia beserta kesadarannya. Contoh lain,
positivism mengemukakan bahwa kalau sesuatu itu memang ada, maka adanya itu
pastilah dapat diamati dan atau diukur, seperti diketahui, positivisme sangat
mengutamakan pengukuran dalam penelitian ilmiah. Aliran ini, dengan nama-
nama yang bervariasi, menekankan bahwa nilai-nilai bersifat absolute dan abadi
yang berdasarkan hukum alam. Oleh karena itu, pendidikan tidak lain dari usaha
untuk mengajarkan berbagai disiplin pengetahuan terpilih sebagai pembimbing
kehidupan yang terbaik, seperti sejarah, bahasa, ilmu pengetahuan alam, dan
matematika.
Bertentangan dengan aliran diatas, idialisme menegaskan bahwa hakikat
kenyataan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa yanga dianggap kebenaran
realitas hanyalah bayangan atau refleksi dari ide sebagai kebenaran bersifat
spiritual atau mental. Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau
nilai sejati yang absolut dan abadi. Terdapat variasi pendapat beserta namanya
masing-masing dalam aliran ini seperti spiritualisme, rasionalisme,
neokantianisme, dan sebagainya. Variasi itu antara lain menekankan pada akal
rasio pada rasionalisme, atau sebaliknya pada ilham untuk irasionalisme, dan lain-
lain. Meskipun terjadi variasi pendapat tersebut, namun pada umumnya aliran ini
menekankan bahwa pendidikan merupakan kegiatan intelektual untuk
membangkitkan ide-ide yang masih laten, antara lain melalui intropeksi dan
Tanya jawab. Oleh karena itu, sebagai lembaga pendidikan, sekolah berfungsi
membantu siswa mencari dan menemukan kebenaran, keindahan, dan kehudupan
yang luhur.
D. Bahan Ajar
1. Hand Out
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut kamus Oxford hal 389, handout
is prepared statement given. Handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh
11
b. Komponen Handout
Komponen handout terdiri dari:
1). Identitas handout: Nama fakultas, jurusan/prodi, kode mata kuliah, nama mata
kuliah, pertemuan ke, handout ke, jumlah halaman dan mulai berlakunya handout.
2). Materi pokok/materi pendukung perkuliahan yang akan disampaikan;
kepedulian, kemauan dan keterampilan dosen dalam menyajikan ini sangat
menentukan kualitas HO.
3. Jenis Handout
Jenis handout dibagi berdasarkan karakteristik mata kuliah yang dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu handout mata kuliah praktek dan non praktek.
2. Modul
Sebagai salah satu bahan ajar cetak, modul merupakan suatu paket belajar
yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Dengan modul siswa dapat
mencapai dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan belajar secara individual.
13
1) Bersifat self-instructional.
Proses asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat membaca teks dan
melihat diagram-diagram darn buku modulnya. Sedangkan struktur dan urutan
maksudnya materi pada buku modul itu dapat disusun mengikuti struktur
pengetahuan secara hirarkis. Dengan demikian siswa dapat mengikuti urutan
kegiatan belajar secara teratur.
Respon yang diberikan siswa mendapat konfirmasi atas jawaban yang benar,
dan mendapat koreksi langsung atas kesalahan jawaban yang dilakukan. Hal
ini dilakukan dengan cara mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci
jawaban yang telah disediakan.
terhadap materi yang telah dipelajarinya. Untuk mengetahui siswa berada pada
tingkat penguasaan yang mana, dalam suatu modul juga dilengkapi tentang
cara perhitungannya dan patokannya.
Karakteristik modul dapat diketahui dari formatnya yang disusun atas dasar:
3. Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran
dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara
misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi,
atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Menurut kamus oxford
hal 94, buku diartikan sebagai: Book is number of sheet of paper, either printed
or blank, fastened together in a cover. Buku adalah sejumlah lembaran kertas
baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan
ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
kurikulum dalam bentuk tertulis.
Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang
baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar
dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai
dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang
dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang
fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya (Depdiknas. 2008).
4. Diktat
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi
yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata
pelajaran / bidang studi yang disampaikannya dalam proses pembelajaran.
Biasanya diktat hanya diedarkan dalam lingkup terbatas. Penyusunan diktat /
buku teks hendaknya relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum yang
berlaku, serta mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penyusunan diktat
/ buku teks hendaknya memenuhi criteria tertentu. Menurut Tarigan (1989),
kriteria yang dapat digunakan dalam penyusunan diktat/buku teks adalah
sebagai berikut
a. Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip dan sudut pandang tertentu
yang menjiwai atau melandasi buku teks tersebut secara keseluruhan.
b. Konsep yang digunakan harus jelas sehingga tidak terjadi salah pengertian
dan pemahaman dalam menangkap makna konsep tersebut.
17
5. Buku Ajar
a. Pengertian buku ajar
Pengertian buku ajar menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut:
1) Hall-Quest dalam buku Tarigan mengatakan “buku ajar adalah rekaman
pemikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan
instruksional”.
2) Lange menyatakan “buku ajar adalah buku standar atau buku setiap cabang
khusus studi dan terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok atau utama dan
suplemen atau tambahan”.
3) Bacon mengemukakan bahwa “buku ajar adalah buku yang dirancang buat
penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar
atau ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran
yang sesuai dan serasi”.
4) Buckingham mengutarakan bahwa “buku ajar adalah sarana belajar yang bisa
digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu
program pengajaran dan pengertian modern dan yang umum dipahami”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan buku ajar merupakan
buku yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh pemerintah (Kemendiknas dan
18
sistematika mengandung arti kaidah atau aturan dalam buku ajar yang harus
diikuti. Sebuah buku ajar berisi berbagai informasi yang disusun sedemikian rupa
sehingga buku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi tujuan pembuatan buku
ajar tersebut. Buku ajar PAI SMK tentu mempunyai organisasi dan sistematika
yang baik. Dalam arti, buku ajar PAI setidaknya memuat pokok-pokok
pembelajaran secara berurutan dan sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi PAI.
Organisasi buku ajar sebaiknya memenuhi semua komponen pembelajaran
yang dibuat secara terpadu antara pendekatan komunikatif dan kontekstual
(CTL). Keterampilan berbahasa dan bersastra, yaitu menyimak, berbicara,
membaca dan menulis harus diurut sesuai dengan tingkat kesulitan dan
keterkaitan antara topik yang satu dengan yang lainnya.
2) Kesesuaian isi dengan kurikulum,
Maslow, sebagaimana dikutip dari Sudirman dan dikutip lagi oleh Pupuh
Fathurrahman bahwa minat seseorang akan muncul bila suatu itu terkait dengan
kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik
akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu. Suharsimi Arikunto
yang dikutip Pupuh Fathurrohman mengatakan bahwa materi atau bahan pelajaran
merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena
memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik.
Karena itu pula, guru khususnya, atau pengembangan kurikulum umumnya, harus
memikirkan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus
berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa depan.
Persyaratan materi yang harus dipelajari oleh anak didik menghendaki buku
ajar PAI SMK harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pembelajaran. Ketentuan
itu tertuang dalam standar isi kurikulum mata pelajaran PAI. Selain ketentuan di
atas, ada juga ketentuan lain yang tidak bisa diabaikan oleh buku ajar, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
2. Program pembelajaran
3. Alokasi waktu, dan
4. Pendekatan pembelajaran
20
6. Buku Teks
Buku teks pelajaran banyak digunakan guru sebagai acuan atau pedoman
utama menyangkut materi untuk pembelajaran. Buku teks pelajaran masih
dianggap sebagai bahan ajar utama yang mudah digunakan dan mampu mengemas
seluruh materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru maupun siswa tentu
25
Fungsi, tujuan, dan manfaat buku teks pelajaran masih sangat penting
dalam pembelajaran. Hampir setiap pembelajaran selalu didampingi dengan
adanya buku teks pelajaran meskipun sudah terdapat bahan ajar ataupun sumber
belajar lainnya. Buku teks pelajaran dapat digunakan sebagai bahan ajar utama
maupun sebagai bahan ajar pendukung pembelajaran, penggunaan buku teks
pelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.
Buku teks pelajaran yang baik harus secara formal diterbitkan oleh
penerbit. Buku yang diterbitkan secara formal, juga disertai dengan ISBN yang
menandakan bahwa buku tersebut telah secara legal atau sah terdaftar sebagai
buku terbitan. Buku yang secara formal diterbitkan juga memiliki kualitas yang
baik karena sebelumnya telah melalui pemeriksaan kelayakan terbit dan dapat
digunakan.
Buku teks pelajaran harus dibuat dan disusun dengan misi tertentu. Misi
utama penyusunan buku teks pelajaran adalah:
Buku teks pelajaran yang disusun dan dikembangkan oleh penulis dan
penerbit harus mengacu pada program yang diselenggarakan Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas). Ketentuan untuk buku pelajaran yang sesuai
dengan program Depdiknas adalah:
diingat bahwa tidak semua materi pelajaran harus disampaikan dengan buku teks
pelajaran. Ada kalanya juga buku teks pelajaran hanya dijadikan sebagai
pendukung saja.
7. LKS
Lembar Kerja Siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. Lembar kerja dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja.
Tugas-tugas sebuah lembar kerja tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik
secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang
terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik
dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas
membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat ringkasan untuk
dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau
kerja lapangan, misalnya survei tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di
suatu tempat.
b. Karakteristik LKS
LKS memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan bahan ajar lainnya,
yakni sebagai berikut:
a. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan
seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
b. Merupakan bahan ajar cetak.
c. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas
pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau
dilakukan oleh peserta didik.
d. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi,
Prosedur Indikator
Pembuatan
LKS
4. Struktur penulisan LKS, yaitu :
a. Judul
b. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa)
c. Kompetensi yang akan dicapai
d. Informasi pendukung
e. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
f. Penilaian
8. Pamflet
Pamflet adalah selebaran kertas yang berukuran tidak tebal yang didalamnya
berisi tentang suatu tulisan. Unesco mendefinisikannya sebagai keperluan
publikasi yang bisa terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari
itu disebut buku. Pamflet adalah sebuah selebaran yang memuat informasi-
informasi tertentu yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi dan ditujukan
kepada masyarakat luas.
a. Berikut ini cara memformat informasi pamflet
a) Logo diletakkan pada bagian depan dan belakang pamplet.
b) Kalimat utama untuk bagian depan dan isi pamflet.
c) Jenis dan format huruf untuk bagian teks.
1. Jangan menulis teks dengan ukuran kurang dari 12,karena teks
akan sulit dibaca.
2. Gunakan huruf tebal dan miring untuk menunjukkan informasi.
3. Jangan gunakan lebih dari dua jenis huruf.
4. Gunakan poin untuk mengatur daftar informasi.
5. Menggunakan warna yang menarik pembaca.
b. Karakteristik pamflet
Karakteristik pamlet, yaitu:
1. Pada umumnya menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan persuasif.
2. Ditulis dengan jelas (huruf cetak) supaya mudah terbaca.
3. Tema-tema yang digunakan pada umumnya yang aktual (up to date).
30
2. Jenis-jenis Validitas
Validitas ada dua jenis, yaitu validitas internal/rasional dan validitas
empiris/eksternal.
a. Validitas internal/rasional
Validitas internal/rasional berhubungan dengan kriteria yang ada
dalam produk. Sugiyono (2012:174) menyatakan bahwa, “instrumen yang
mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam
instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang hendak
diukur. Jadi kriterianya ada didalam instrumen itu”. Validitas internal/rasional
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Construct Validity (Validitas Konstruksi)
Validitas konstruksi mengacu kepada cara mengkonstruksi, dalam
penelitian ini adalah cara mengembangkan suatu produk.
Konstrukadalahkerangkadarisuatukonsep, validitaskonstrukadalahvaliditas
yang
berkaitandengankesanggupansuatualatukurdalammengukurpengertiansuatu
konsep yang diukurnya(Siregar.2014:77). Validitas konstruksi suatu
produk mengacu kepada teori yang relevan yang dijadikan dasar
untuk menyusun suatu produk. Uji validitas konstruksi dilakukan dengan
berkonsultasi kepada ahli (Sugiyono, 2012:174).
Validitaskonstrukmerupakan yang terluas cakupannya dibanding
dengan validitas validitas lainnya karena melibatkan banyak prosedur
termasuk validitas isi dan kriteria. Seperti halnya validitas isi, validitas
kontruksi dapat diketahui dengan cara memrinci dan memasangkan setiap
butir tes dengan setiap aspek pada indikator (Arikunto. 2012: 82).
32
b. Validitas Eksternal/Empiris
Validitas empiris berhubungan dengan fakta-fakta yang telah terbukti. Uji
validitas empiris dilakukan dengan membandingkan dengan standar yang telah
ada dan kemudian dilanjutkan dengan analisis. Sugiyono (2012:414)
mengemukakan bahwa, “validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar atau tenaga
ahli diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatannya". Pakar atau tenaga ahli yang
dimaksud adalah orang yang mengerti tujuan dan substansi media sebagai
salah satu bahan ajar atau orang yang profesional dalam bidangnya, seperti
dosen dan guru.
Indikator yang dinilai oleh pakar atau tenaga ahli mencakup komponen
kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen
kegrafikan..Kriteria validasi yang dinilai dari oleh tenaga ahli untuk bahan ajar
cetak yaitu dari : kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan.
1) Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:
a. Kesesuaian dengan SK, KD
b. Kesesuaian dengan perkembangan anak
33
Uji coba validitas dapat dilakukan uji coba terbatas dengan jumlah 3-5
orang validator dan 20-30 orang siswa yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda-beda atau heterogen (cara pengambilan subjek
menggunakan teknik random sampling).
dalam tes tersebut harus genap, supaya kedua bagian itu banyaknya butir soal
sama.
Pengolahan data dari angket yang telah diisi validator dilakukan secara
statistik. Dalam Basrowi (2012) dijelaskan bahwa terdapat tiga metode yang dapat
digunakan menghitung besarnya reliabilitas. Yaitu : metode bentuk paralel,
metode tes ulang, dan metode belah dua atau split – half method.
1. Metode bentuk paralel (equivalent)
Tes paralel atau equivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir soalnya berbeda. Metode
ini dikenal juga dengan double test double trial method. Dengan metode ini,
peneliti harus menyiapkan dua buah tes yang masing – masing dicobakan pada
kelompok siswa yang sama. Hasil dari kedua tes ini dikorelasikan. Sehingga
hasil tes yang memiliki koefisien tinggi adalah instrumen yang reliabel dan
dapat digunakan sebagai instrumen yang teruji.
Keterangan :
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes
40
= varians belahan pertama (1), dalam hal ini varian item ganjil
= varians belahan kedua (2), dalam hal ini varian item genap
Rumus Rulon
Keterangan :
Keterangan :
r11 = reliabilitas seluruh soal
Vr = varians responden
Vs = varians sisa
Rumus Hoyt ini memerlukan langkah kerja yang lebih panjang dan
rumit dari beberapa rumus sebelumnya, sehingga rumus ini jarang
digunakan dalam pengolahan data penelitian.
Beberapa metode yang telah diuraikan di atas adalah metode yang
digunakan dalam menghitung reliabilitas instrument tes dalam bentuk soal
objektif. Bagaimana dengan soal uraian? Menilai soal uraian memerlukan
standar penskoran atau scoring untuk setiap butir soal. Untuk keperluan
mencarai reliabilitas soal uraian, digunakan rumus Alpha, yaitu :
41
Keterangan :
= reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor tiap – tiap item
= varians total
Untuk menentukan reliabilitas item angket bahan ajar dapat juga
dipakai rumus K-R 21 (Slameto,1988) yaitu:
n M (n N )
r 1
N 1 nSDt2
Keterangan :
M = Mean,
n = Banyak soal
SD = Deviasi standar
Kriteria reabilitas suatu instrument dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3 Kriteria Reliabilitas Suatu Instrumen
No Kriteria Reliabilitas Kriteria
(Slameto, 1988)
Nilai r yang diperoleh di bandingkan dengan r tabel. Jika fhitung >ftabel, maka
di simpulkan item angket reliabel, dengan demikian maka dapat juga
disimpulkan bahwa bahan ajar cetak yang dirancang bersifat reliabel.
42
keterkaitan topik bahan ajar dengan topik lain, dan tidak terkesan bahwa
masing-masing topik adalah berdiri sendiri-sendiri.
d. Alat bantu yang memudahkan
Alat bantu yang digunakan dalam pengembangan bahan tergantung kepada
jenis bahan ajarnya.Bahan ajar cetak, dapat menggunakan alat bantu berupa
rangkuman untuk setiap bab, penomoran, judul bab yang jelas, serta tanda-
tanda khusus, misalnya tanda tanya yang menandakan pertanyaan.
3. Analisis Data Praktikalitas
Analisis data praktikalitas diperoleh dari lembar uji kepraktisan oleh
pendidik dan lembar uji kepraktisan oleh peseta didik. Penilaian produk
berdasarkan lembar angket yang telah diisi oleh praktisi dianalisis untuk
mengetahui tingkat kepraktisan dari produk yang dikembangkan. Penskoran
untuk masing-masing indikator menggunakan skala likert. Analisis
kepraktisan menggunakan skala likert dengan langkah-langkah:
a. Memberikan skor untuk setiap item jawaban.
Menurut Sugiyono (2012 : 34), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Tabel 2.4 Kriteria pemberian skor jawaban praktikalitas
Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
(Sumber : Sugiyono, 2012 : 34)
b. Menjumlahakan skor total untuk seluruh indikator.
c. Analisis praktikalitas digunakan dengan nilai persentase (%)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai praktikalitas = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
O1 O2
Gambar 1. Desain Eksperimen Before After
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
dengan,
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh
harga thitung lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara
pembelajaran kelompok yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang
tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar
efektif untuk digunakan.
3. Analisis Data Efektifitas
Angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah uji coba di analisis
untuk menentukan keefektifan bahan ajar tersebut.Penskoran data bahan ajar
dapat menggunakan skala likert pada Tabel 2.6.
D = B x100%
C
Keterangan:
D = nilai efektifitas
B = skor yang diperoleh
C = skor maksimum
Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka ditetapkan kriteria
efektifitas seperti Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Kategori Efektifitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif
(Riduwan, 2009)
54
BAB III
PEMBAHASAN
berdasarkan
penilaian
validator.
2. Instrumen Lembar uji - Lembar uji Lembar
tes validitas praktikalitas Test
Unsur-unsur 1. Judul Validitas isi 1. Isi materi buku ajar sesuai dengan judul setiap topik/BAB
Buku Ajar (Komponen isi)
2. KD Validitas isi 2. Isi materi buku ajar sesuai dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai mahasiswa
3. Materi Pembelajaran Validitas isi 3. Isi materi pada buku ajar sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
4. Latihan Validitas isi 4. Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku ajar
Alur dan struktur a) Sesuai alur penulisan Validitas konstruk 1. Penyajian buku ajar (paling sedikit) berisi judul, KD,
(Komponen materi, latihan
Penyajian)
b) Ada peta keilmuan Validitas konstruk 2. Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi pada
setiap BAB
c) Ada studi kasus/ilustrasi Validitas konstruk 3. Penggunaan ilustrasi dan studi kasus sesuai dengan materi
pada setiap BAB
Fungsi 1. Rujukan, referensi dan Validitas isi 1. Materi pada buku ajar mengandung informasi yang tepat
sumber untuk kajian ilmu
2. Buku ajar mencantumkan referensi yang jelas
3. Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain, karya
ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
58
2. Bahan bacaan Validitas isi 4. Materi pada buku ajar dapat menambah wawasan
pengetahuan
Keterbacaan Mudah dibaca Validitas Kegrafisan 1. Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan materi
pembelajaran
Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
No KOMPONEN 1 2 3 4
KELAYAKAN ISI
1 Isi materi buku ajar sesuai dengan judul setiap
topik/BAB
2 Isi materi buku ajar sesuai dengan kompetensi dasar
yang akan dicapai mahasiswa
4 Isi materi pada buku ajar sesuai dengan kemampuan
mahasiswa
5 Latihan yang diujikan sesuai dengan materi pada buku
ajar
7 Materi pada buku ajar mengandung informasi yang
lengkap
8 Buku ajar mencantumkan referensi yang jelas
9 Sumber materi adalah pengembangan dari buku lain,
karya ilmiah dan hasil penelitian yang aktual
10 Materi pada buku ajar dapat menambah wawasan
pengetahuan
KEBAHASAAN
12 Bahasa yang digunakan adalah bahasa semi formal
13 Penulisan bahasa menggunakan kalimat yang efektif
dan efesien
14 Informasi yang disampaikan jelas
15 Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang
komunikatif bagi mahasiswa
16 Bahasa yan digunakan memotivasi
mahamahasiswauntuk belajar
PENYAJIAN
17 Penyajian buku ajar (paling sedikit) berisi judul, KD,
materi, latihan, penilaian
19 Penyajian peta konsep sesuai dengan uraian materi
pada setiap BAB
60
Komentar/saran validator:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
61
Menjadi pegangan Manfaat 2. Buku ajar membantu pendidik untuk mengajarkan materi
mahamahasiswadalam pembelajaran
menentukan belajar 3. Buku ajar dapat menunjang kegiatan pendidik dalam
memenuhi tuntunan pembelajaran
Memberikan pengetahuan bagi Manfaat 4. Buku ajar menambah wawasan bagi pembaca (pendidik
pendidik maupun mahasiswa maupun mahasiswa
Tujuan Memudahkan pendidik dalam Kemudahan 1. Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran lebih
Pembuatan menyampaikan materi penggunaan efektif dan efisien
pembelajaran 2. Buku ajar dapat digunakan kapan saja dan dimana saja,
sesuai dengan kebutuhan pendidik
Memberikan kesempatan Kemudahan 1. Isi buku ajar secara keseluruhan mudah dipahami oleh
kepada mahamahasiswauntuk penggunaan pendidik dan mahasiswa
mengulangi pelajaran
2. Bahasa yang digunakan pada buku ajar mudah dipahami
mahasiswa
3. Uraian materi dan latihan yang ada pada buku ajarjelas dan
sederhana
62
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku
Ajar. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
Penggunaan buku ajar membuat waktu pembelajaran
1
lebih efektif dan efisien
Buku ajar dapat digunakan kapan saja dan dimana saja,
2
sesuai dengan kebutuhan pendidik
B. Kemenarikan Sajian
Desain tampilan penyajian buku ajar menarik untuk
1
dilihat
Isi materi dalam buku ajar dilengkapi dengan ilustrasi,
2
64
C. Manfaat
Praktisi
……………………………....
NIP.
65
A. Petunjuk
Berikut ini dikemukan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji kepraktisan Buku
Ajar. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan cek (√) pada kolom
yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju
No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan
C. Manfaat
Praktisi
……………………………....
67
Keterangan :
X1 = rata-rata sampel 1
X2 =Rata-rata sampel 2
S1= simpangan baku sampel 1
S2= simapangan baku sampel 2
r = korelasi antara kedua kelompok
Korelasi antara hasil belajar kedua kelompok dicari dengan menggunakan persamaan :
dengan
r = korelasi antara hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar
x1 = rata-rata kelompok 1
x2 = rata-rata kelompok 2
N = jumlah peserta tes
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai ttabel . Jika diperoleh harga thitung lebih
besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran kelompok yang
,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan bahan ajar sehingga dapat
dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunakan.
68
KISI-KISI SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Soal
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan kedua vector ?
3. Jelaskan aplikasi vector dalam kehidupan sehari hari ?
Kunci Jawaban
1. Besaran vector adalah besaran yang memiliki arah dan nilai seperti percepatan dan gaya. Sedangkan besaran scalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja tetapi tidak memiliki arah seperti massa dan panjang.
2. dengan rumus :
Diperoleh hasil
70
Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − ½
3. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua
vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin. Dan Ketika perahu menyebrangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak perahu
yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
71
Efektivitas penggunaan dari bahan ajar kita peroleh dengan melihat peningkatan hasil
belajar mahasiswa. Lalu dibandingkan dengan kategori analisis efektifitas berikut.
Interval Kateori
0-20% Sangat tidak efektif
21-40% Tidak efektif
41-60% Kurang efektif
61-80% Efektif
81-100 Sangat efektif
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……
……………………………………………………………………………………………
……………...……………………………………………………………………………
…………………………………...………………………………………………………
72
Reliabelitas buku ajar dapat dilakukan dengan menguji buku tersebut kepada
mahasiswalain dan mengadakan tes akhir kepada siswaa tersebt sehingga dapat dihitung
reliabelitasnya. Untuk membandingkan hasil reliabelitas dapat dibandingkan dengan table
r11berikut :
(Slameto, 1988)
r 11 hitung r 11 tabel
………….. ……………
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………......
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
........
75
C. Manfaat
1 Modul membantu peserta didik untuk belajar mandiri
Praktisi
……………………………....
NIP.
75
76
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah,
1. Validitas suatu bahan ajar adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan bahan ajar tersebut. Validitas ini divalidasi oleh para ahli di
bidang tersebut.
2. Reliabilitas adalah ketepatan atau kejegan tersebut dalam menilai apa
adanya, artinya kapan pun tersebut digunakanakan memberikan hasil yang
sama atau relatif sama. Bahan ajar yang dikembangkan tidak memerlukan
reliabilitas.
3. Kepraktisan suatu bahan ajar diartikan sebagai kemudahan dalam
penyelenggaraan, pembuatan, dan dalam pemeriksaan atau penentuan
keputusan yang objektif, sehingga keputusan tidak menjadi bias dan
meragukan. Kepraktisan dihubungkan pula dengan efisien dan efektifitas
waktu dan dana keseluruhan pembuatan bahan ajar.
4. Keefektifan suatu bahan ajar biasanya dilihat dari potential efect berupa
kualitas hasil belajar, sikap, dan motivasi peserta didik.
B. Saran
1. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah dengan membuat bahan ajar sendiri yang
sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum
2013.
2. Salah satu upaya yang bisa dilakukan guru menanamkan karakter kepada
peserta didik adalah dengan mampu mengkaitan materi pembelajaran
dengan karakter kepada peserta didik.
77
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.