Anda di halaman 1dari 10

Daftar isi

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... 3


KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
I. Latar Belakang.................................................................................................... 3
II. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
III. Tujuan.................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
II. Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi ....................................................... 3
III. Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi .............8,9 3
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 3
Kesimpulan............................................................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 3
HALAMAN JUDUL
...................................................................................................1
KATA PENGANTAR
....................................................................................................2
DAFTAR ISI
....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................4
I. Latar Belakang ........................................................................................4
II. Rumusan Masalah ........................................................................................4
III. Tujuan ....................................................................................................4
IV. Manfaat ....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................6
I. Pengertian Kebenaran...................................................................................6,7
II. Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi..............................................7,8
III. Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi
.............8,9
BAB III PENUTUP
..................................................................................................10
Kesimpulan
..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin tahu,karena rasa ingin tahunya
itulah manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Dalam ilmu filsafat juga
mempunyai tujuan mencari suatu kebenaran,dan kebenaran dalam filsafat ilmu ini
bersifat relatif, secara garis besar kebenaran adalah terjadinya kesesuaian yang setia
dan kukuh dari pertimbangan dan ide kepada fakta pengalaman atau kepada
fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran itu memiliki sifat yang tidak mutlak dan tidak langgeng, namun
bersifat nisbi(relatif) atau sementara. Kebenaran hanya merupakan pendekatan, oleh
karena itu Filsafat Ilmu ilmu tidak hanya bertumpu pada kebenaran yang hanya
memiliki ketersesuaian saja, melainkan mencoba menguji coba kelayakan kebenaran
tersebut dengan berbagai teori kebenaran, yaitu teori kebenaran koherensi, teori
kebenaran korespondensi, dan teori kebenaran pragmatik.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengupas tentang Teori
Kebenaran Korespondensi atau teori ketersesuaian antara pendapat dan fakta,karena
teori ini yang paling diterima secara luas oleh kaum realis,

II. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Kebenaran?
2. Apakah yang dimaksud dengan Teori Kebenaran Korespondensi?
3. Apa kelemahan-kelemahan Teori Kebenaran Korespondensi?

III. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Kebenaran.
2. Mengetahui pengertian dari Teori Kebenaran Korespondensi.
3. Mengetahui kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi.

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Kebenaran
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia sebagai nilai-
nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat
kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula
untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang
kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami
pertentangan batin, konflik psikologis. Menurut para ahli filsafat kebenaran itu
bertingkat-tingkat, ada tingkatan kebenaran indera, tingkatan kebenaran ilmiah,
tingkatan kebenaran filosofis dan tingkatan kebenaran religious. Jenis-jenis kebenaran
itu sendiri ada kebenaran individual, objektif dan hakiki.
Sebagian ilmuwan mengatakan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang bersifat
sesuai dengan keadaan objek (objektif), bersifat nyata, memiliki realitas dan
merupakan bagian dari fenomena alam. Sedang sebagian yang lain mendiskripsikan
bahwa lawan dari kebenaran adalah kesesatan, keburukan, dan ketidakbenaran.
Sedangkan pendapat lain mengungkapkan kriteria kebenaran cenderung menekankan
pada, pertama yang benar adalah yang memuaskan manusia, kedua yang benar adalah
yang dapat dibuktikan dengan eksperimen dan yang ketiga yang benar adalah yang
membantu dalam perjuangan hidup biologis. Jadi dapat diambil garis besar bahwa
kebenaran adalah terjadinya kesesuaian yang setia dan kukuh dari petimbangan dan
ide kepada fakta pengalaman atau kepada fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran memiliki sifat yang tidak ‘mutlak’ dan tidak langgeng melainkan
bersifat nisbi (relative), sementara, dan transendetal. Kebenaran hanya merupakan
bentuk pendekatan. Oleh karena itu, tidaklah layak jika kebenaran itu menjadi klaim
salah satu golongan.
Kebenaran hanya merupakan pendekatan, oleh karena itu Filsafat Ilmu ilmu
tidak hanya bertumpu pada kebenaran yang hanya memiliki ketersesuaian saja,
melainkan mencoba menguji coba kelayakan kebenaran tersebut dengan berbagai
teori kebenaran, yaitu teori kebenaran koherensi, teori kebenaran korespondensi, dan
teori kebenaran pragmatic.

II. Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi(Correspondence Theory of Truth)


Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa
pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi/sesuai terhadap fakta atau
kenyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran
atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud
oleh suatu pendapat dengan fakta.
Teori korespodensi (corespondence theory of truth) menerangkan bahwa
kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti
yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud
oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Contoh:
Ø Ibu kota Republik Indonesia adalah Jakarta.
Pernyataan tersebut adalah benar,sebab pernyataan itu dengan obyek yang
bersifat faktual,yakni Jakarta memang benar-benar merupakan Ibu Kota Republik
Indonesia.
Ø Kota Bandung terletak di Pulau Jawa.
Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang
bersifat faktual,yakni kota Bandung memang benar-benar di Pulau Jawa. Sekiranya
orang lain yang mengatakan bahwa” kota Bandung di Pulau Sumatera” maka
pernyataan itu tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang sesuai dengan pernyataan
tersebut, Dalam hal ini maka secara faktual”Kota Bandung bukan berada di Pulau
Sumatera melainkan berada di Pulau Jawa.”

Ø Matahari terbit dari timur.


Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan tersebut bersifat faktual,
atau sesuai dengan fakta yang ada bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di
ufuk barat.
Teori Korespondensi menekankan ketersesuaian antara si pengamat dengan
apa yang diamati sehingga kebenaran yang ditemukan adalah kebenaran empiris.
Teori kebenaran korespondensi digolongkan kedalam teori kebenaran
tradisional,karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad Modern) mensyaratkan
kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya.
Teori korespondensi menggunakan alur berfikir induktif, artinya berfikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Dengan pengertian lain, menarik
kesimpulan diakhir setelah ada fakta-fakta pendukung yang telah diteliti dan dianalisa
sebelumnya. Contonya: prodi Pendidikan Bahasa Inggris, prodi Pendidikan
Matematika, dan prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNISDA Lamongan ada di
Kecamatan Sukodadi. Jadi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNISDA Lamongan
ada di Sukodadi.
Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita
obyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek
(ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan
kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.

III. Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi


1. Teori korespondensi memberikan gambaran yang menyesatkan dan terlalu
sederhana mengenai bagaimana kita menentukan suatu kebenaran atau kekeliruan
dari suatu pernyataan.
2. Teori korespondensi bekerja dengan idea, “bahwa dalam mengukur suatu
kebenaran kita harus melihat setiap pernyataan satu-per-satu, apakah pernyataan
tersebut berhubungan dengan realitasnya atau tidak.
3. Kelemahan teori kebenaran korespondensi ialah munculnya kekhilafan karena
kurang cermatnya penginderaan, atau indera tidak normal lagi.
4. Teori kebenaran korespondensi tidak berlaku pada objek/bidang non-empiris atau
objek yang tidak dapat diinderai.
Dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa teori
kebenaran korespondensi ini mencari kebenaran hanya bersifat objektif,yaitu hanya
melihat realita yg sebenarnya,tanpa mempedulikan asas normative dari kebenaran
tersebut.
Jadi berdasarkan teori korespondensi ini, kebenaran atau keadaan dapat dinilai
dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang
berhubungan. Apabila keduanya terdapat kesesuaian (correspondence), maka
preposisi tersebut dapat dikatakan memenuhi standar kebenaran.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Semua teori kebenaran itu ada dan dipraktekkan manusia dalam kehidupan
nyata.yang mana masing-masing mempunyai nilai didalam kehidupan manusia.
Teori korespondensi “kebenaran/ keadaan benar itu berupa kesesuaian antara
arti yang dimaksud oleh sebuah pendapat dengan apa yang sungguh merupakan
halnya/fakta.
Jadi berdasakan teori korespondensi ini ,kebenaran/keadaan benar itu dapat
dinilai dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang
berhubungan dengan preposisi tersebut.bila diantara keduanya terdapat kesesuaian
(koresponden),maka preposisi tersebut dapat dikatakan memenuhi standard
kebenaran keadaan benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/02/teori-teori-kebenaran-korespondensi-
koherensi-pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik/

Anda mungkin juga menyukai