nr
FIS 3
Gelombang Bunyi
A.
PENDAHULUAN
Gelombang bunyi tergolong gelombang
mekanik karena membutuhkan medium untuk
merambat.
Gelombang bunyi
longitudinal karena
dengan arah rambat.
tergolong gelombang
gelombangnya searah
Klasifikasi gelombang
frekuensinya terdiri dari:
bunyi
berdasarkan
v=
C.
Y = tetapan Laplace
R = tetapan gas ideal (8,3 J/mol K)
T = suhu mutlak (K)
Mr = massa molekul relatif (kg/mol)
RT
Mr
FREKUENSI BUNYI
Resonansi adalah bergetarnya suatu benda
karena adanya benda lain yang bergetar akibat
kesamaan frekuensi.
Frekuensi nada dapat dihasilkan
menggunakan dawai atau pipa organa.
S
1
/2
fo =
2L
L
S
s
t
v=
F.L
m
F
.A
2L
m
L
= A
v = cepat rambat
m = massa tali (kg)
gelombang (m/s)
L = panjang tali (m)
F = gaya tegangan tali (N) = massa jenis tali
= massa jenis tali tiap (kg/m3)
satuan panjang (kg/m) A = luas penampang (m2)
v=
/2
dst.
fn = (n + 1) fo
fo : f 1 : f 2 = 1 : 2 : 3
/2
f2
n+1
f1
v=
fo = frekuensi nada
dasar/harmonik kesatu (Hz)
L = panjang dawai (m)
F = gaya tegangan dawai (N)
B.
fo
dengan
fo
fo =
v
2L
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
D.
f2
/2
S
fn = (n + 1)
f1
fn = (n + 1) fo
2L
fo : f 1 : f 2 = 1 : 2 : 3
n+1
2
/4
fo
fo =
v
4L
f1
Siang
Malam
lebih panas
lebih dingin
Refraksi
Bunyi petir
lebih pelan
lebih keras
3) Difraksi (pelenturan)
Bunyi mudah mengalami difraksi karena
memiliki panjang gelombang yang besar.
4) Interferensi (perpaduan)
Interferensi dua buah gelombang bunyi
koheren akan menghasilkan pola teranggelap yang merupakan pola interferensi
konstruktif-destruktif.
Beda lintasan dengan interferensi konstruktif:
s = n.
Beda lintasan dengan interferensi destruktif:
L
S
/4
s = (n + 1/2).
5) Efek Doppler
fn = (2n + 1)
v
4L
f2
/4
fn = (2n + 1) fo
fo : f 1 : f 2 = 1 : 3 : 5
L=
fp =
v vp
v vs
.fs
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
(v vw ) vp
(v vw ) vs
vw = kecepatan
angin (m/s)
.fs
E.
f1 > f2
F.
P
A
a2
a1
r1
(r )
2
I2
I1
I
Io
v t
2
Itot = I1 + I2 +
r1
r2
n2
n1
GELOMBANG