Anda di halaman 1dari 13

ARSITEKTUR

MIKROKONTROLER MIKROKONTROLER
DOSEN PENGAMPUH : NENENG FITRYA,M.Si

Oleh:
Windi Nila Sari (150203031)
Lidya Novesia ( 150203019)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU
2018
BLOK DIAGRAM MIKROKONTROLER
SECARA UMUM

 CPU (Central Processing


Unit)
 Bus Alamat
 Bus Data
 Bus Kontrol
 Memory
 RAM
 ROM
 I/O
 Clock
MIKROKONTROLER ATMEGA 16

• Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) merupakan


pengontrolan utama standar industri dan riset saat ini. Hal ini
dikarenakan berbagai kelebihan yang dimilikinya dibandingkan
mikroprosesor antara lain lebih murah, dukungan software dan
dokumentasi yang memadai dan memerlukan komponen
pendukung yang sangat sedikit. Salah satu tipe mikrokontroler
AVR untuk aplikasi standar yang memiliki fitur memuaskan ialah
ATmega16.

• Mikrokontroler AVR standar memiliki arsitektur 8 bit, dimana


semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan
instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock, karena
kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang
berbeda.
Port sebagai input/output digital

ATMEGA 16
PORT PORT
I/O I/O
ATMega16 mempunyai Tiap port mempunyai
empat buah port yang tiga buah register bit,
bernama PortA, PortB, yaitu DDxn, PORTxn,
PortC, dan PortD. dan PINxn.

Keempat port tersebut Huruf ‘x’mewakili


merupakan jalur nama huruf dari port
bidirectional dengan sedangkan huruf ‘n’
pilihan internal pull-up. mewakili nomor bit.

SUSUNAN PIN
ATMEGA 16
• Port sebagai input/output digital

Bit DDXn Bit PORTxn Bit PINxn


terdapat pada terdapat pada terdapat pada
I/O address I/O address I/O address
DDRx PORTx PINx • Untuk mematikan resistor pull-up,
PORTxn harus diset 0 atau pin
dikonfigurasi sebagai pin output. Pin
port adalah tri-state setelah kondisi
reset.

• Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Bila PORTxn diset 1 pada saat pin
terkonfigurasi sebagai pin output maka
Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 pin port akan berlogika 1.
• Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin
maka Px berfungsi sebagai pin output. terkonfigurasi sebagai pin output maka
• Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai pin pin port akan berlogika 0. Saat
mengubah kondisi port dari kondisi tri-
input.Bila PORTxn diset 1 pada saat pin state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi
terkonfigurasi sebagai pin input, maka resistor pull- output high (DDxn=1, PORTxn=1) maka
harus ada kondisi peralihan apakah itu
up akan diaktifkan. kondisi pull-up enabled (DDxn=0,
PORTxn=1) atau kondisi output low
(DDxn=1, PORTxn=0).
Konfigurasi Pin Port

Bit 2 – PUD : Pull-up Disable Bila bit diset bernilai 1 maka pull-up pada port
I/O akan dimatikan walaupun register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan
untuk menyalakan pull-up (DDxn=0, PORTxn=1).
TIMER
Timer/counter adalah fasilitas dari ATMega16 yang digunakan untuk
perhitungan pewaktuan. Beberapa fasilitas chanel dari timer counter antara
lain: counter channel tunggal, pengosongan data timer sesuai dengan data
pembanding, bebas -glitch, tahap yang tepat Pulse Width Modulation
(PWM), pembangkit frekuensi, event counter external.

Gambar diagram block


timer/counter 8 bit
ditunjukan pada gambar
2. Untuk penempatan
pin I/O telah di jelaskan
pada bagian I/O di atas.
CPU dapat diakses
register I/O, termasuk
dalam pin-pin I/O dan
bit I/O. Device khusus
register I/O dan lokasi
bit terdaftar pada
deskripsi timer/counter
8 bit.
SUSUNAN KAKI ATMEGA 16
1. VCC merupakan pin masukan positif catu daya. Setiap
peranti elektronika digital membutuhkan sumber daya
yang umumnya sebesar 5V.
2. GND sebagai pin Ground
3. Port A (PA0...PA7) . Port A Merupakan pin I/O dua arah
dan dapat diprogram sebagai pin masukan ADC. Port A
berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D.
Port A juga sebagai suatu port I/O 8-bit dua arah, jika
A/D konverter tidak digunakan.
4. Port B (PB0...PB7) . Merupakan pin I/O dua arah dan
pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator
analog dan SPI. Port B adalah suatu port I/O 8-bit dua
arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk
beberapa bit). Port B output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink
tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port
B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber
jika resistor pull-up diaktifkan.
5. Port C (PC0...PC7), Merupakan pin I/O dua arah dan
pin fungsi khusus, yaitu komparator TWI, komparator
analog dan timer osilator. Port C adalah suatu port I/O
8-bit dua arahdengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit).
6. Port D (PD0...PD7), Merupakan pin I/O dua arah
dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog,
interupsi eksternal dan komunikasi serial. Port D
adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan
resistor internal pull-up (yang dipilih untuk
beberapa bit). Port D output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya
sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai
input, pin port D yang secara eksternal ditarik
rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. Pin port D adalah tri-stated manakala
suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun
waktu habis.
7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-
reset mikrokontroler.
8. XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock
eksternal. Suatu mikrokontroler membutuhkan
sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi
instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi
nilai kristalnya maka semakin cepat
mikrokontroler tersebut.
9. AVCC sebagai pin masukan tegangan untuk
ADC.
10. AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.
Keistimewaan Dari AVR ATMEGA16

1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan


konsumsi daya rendah
2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi
16MHz
3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan
SRAM 1 Kbyte
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
5. CPU yang terdiri dari 32 buah register
6. Unit interupsi dan eksternal
7. Port USART untuk komunikasi serial
8. Fitur peripheral
MEMORI
Suatu sistem mikroprossesor/mikrokontroller maupun
komputer memerlukan memori untuk tempat
menyimpan program/data. Ada beberapa tingkatan
Pengertian memori, diantaranya adalah register internal, memori
utama, dan memori massal, register internal adalah
memori di dalam ALU.

ROM, PROM, EPROM, dan EEPROM, ROM


RAM RAM static ROM adalah memori yang sudah deprogram
oleh pabrik, PROM (Programable Read
Jenis Only Memori) dapat diprogram oleh
pemakai, tetapi hanya sekali program saja
atau yang disebut OTP (One Time
RAM dinamik Programmable),

Isi EPROM setelah dihapus akan berlogika


pemograman EPROM adalah mengubah logika
1 menjadi 0. EEPROM (Electrical Eraseable
Programmable Read Only Memory) yaitu
PROM yang dapat diprogram ulang. Isi
program dihapus menggunakan suatu
tegangan listrik.
ARSITEKTUR MEMORY DATA

• AVR menggunakan arsitektur Harvard dengan memisahkan antara memori dan bus untuk program
dan data untuk memaksimalkan kemampuan dan kecepatan.
• Instruksi dalam memori program dieksekusi dengan pipelining singel level.
• Dimana ketika satu instruksi dieksekusi, instruksi berikutnya diambil dari memori program. Konsep
ini mengakibatkan instruksi dieksekusi setiap clock cycle. CPU terdiri dari 32x8 – bit general purpose
register yang dapat diakses dengan cepat dalam satu clock cycle, yang mengakibatkan operasi
Arithmatic Logic Unit (ALU) dapat di lakukan dalam satu cycle.
• Pada operasi ALU, dua operand berasal dari register, kemudian operasi dieksekusi dan hasilnya
disimpan kembali ke register dalam satu clock cycle. Operasi aritmatika logic pada ALU akan
mengubah bit – bit yang terdapat pada Status Register (SREG)

Anda mungkin juga menyukai