Anda di halaman 1dari 21

SINTESIS NANOMATERIAL

MATA KULIAH
ISIKA NANOMATERIAL

By:

Triapani Mukti G.A

Perbedaan nanomaterial dengan material lain :

UkuranKECIL

Sifat lebih reaktif dibanding material besar


karena

Perbandingan A/V

Ukuran kecil

Terjadi Efek Pembatasan Kuantum

Pengendalian +
e
dan
e
Menyebabkan sifat material berubah

ra

N
I
S

E
T

S
I
S

T
A

R
E

IA

Sintesis Nanomaterial
Sintesis nanomaterial dapat dilakukan dalam
fasa padat, cair, maupun gas. Proses sintesis
pun dapat berlangsung secara fisika atau
kimia
Proses sintesis secara fisika tidak melibatkan
reaksi kimia, sintesis ini hanya mengubah
ukuran material menjadi ukuran nano tanpa
mengubah sifat bahan
Proses sintesis secara kimia melibatkan reaksi
kimia dari sejumlah material awal (precursor)
sehingga dihasilkan material lain yang
berukuran nanometer.

Secara garis besar ada 2


metode sintesis nanomaterial , yaitu :

Metode sintesis material :


Metode Top Down
adalah memecah
partikel berukuran
besar menjadi
partikel berukuran
nanometer.

Metode Bottom Up
adalah memulai dari
atom-atom atau
molekul-molekul atau
kluster-kluster yang
diassembli
membentuk partikel
berkuran nanometer
yang dikehendaki

Material bulk

nanopartikel

Atom/kluster

Co

h
o
nt

t
n
si

s
i
es

MILLING

Milling (penggilingan ) adalah


membuat partikel kecil daripartikel
yang berukuran besar
Pada partikel besar kita berikan
tekanan sehingga partikel tersebut
pecah menjadi partikel yang lebih
kecil.
tekanan dikonsentrasikan pada
lokasi yang memiliki
crack
(retakan) yang telah ada sehingga
crack tersebut merambat dan
memecah material dengan mudah.
Kelemahan proses milling Pada
sejumlah material, terdapat batas
terkecil ukuran partikel sehingga
milling lebih lanjut tidak lagi
mengubah ukuran partikel

CONTOH
nano baja diperoleh dari penghalusan
bubuk besi dan karbon hingga
berukuran 30 nm, dan disinter pada
suhu 723C pada tekanan 41 Mpa
dalam suasana gas nitrogen.

PEMANASAN
SEDERHANA
DALAM
LARUTAN
POLIMER

Metode pemanasan dalam larutan


polimer hanya berlangsung beberapa
puluh menit dan tidak diperlukan
peralatan yang terlalu mahal.
Metode ini hanya membutuhkan
sebuah oven yang dapat beroperasi
pada suhu pemanasan di atas suhu
dekomposisi polimer. Suhu operasi di
atas 500 oC sudah cukup
untukmendekomposisi sejumlah
polimer.
prinsip kerja metode ini adalah
mencampurkan larutan logam nitrat di
dalam air dengan larutan polimer
dengan berat molekul tinggi (high
molecular weight polymer, HMWP).
Kedua larutan dicampur dan diaduk
secara merata disertai pemanasan
sehingga kandungan air hampir habis
dan diperoleh larutan kental polimer.

CONTOH
pembuatan nanopartikel CeO2 yaitu
metode simple heating. Metode ini
dilakukan dengan melarutkan 1 M
precursor dengan 20 mL air murni
dengan bebagai perbedaan massa
PEG (Polietilen glycol): 4 gram, 6
gram, 8 gram dan 10 gram.. Larutan
precurcor ini kemudian dipanaskan
pada suhu 800 oC selama 30 menit.

KOLOID

Nanopartikel semikonduktor dapat


dipersiapkan dengan cara sintesis
kimiawi dalam larutan homogen.
Proses koloid sendiri ialah dengan
melakukan deaktivasi permukaan partikel
koloid yang telah dibuat begitu ukuran
sudah mencapai nilai yang dinginkan. Jika
tidak dideaktivasi maka ukuran partikel
koloid biasanya akan terus bertambah
selama masih ada sisa atom-atom
prekursor di dalam larutan tersebut.
Salah satu cara deaktivasi yang banyak
dilakukan adalah menggunakan
surfactant. Molekul surfaktan akan
menempel pada permukan koloid yang
dibuat dan melindungi permukaan
tersebut daripertambahan atom
precursor lebih lanjut meskipun di dalam
koloid masih ada atomatom precursor
yang belum bereaksi.

CONTOH

Partikel koloid dari oksida logam dapat dihasilkan dengan


cara hidrolisis dari garam tertentu. Sebagai contoh,
nanopartikel TiO2 dapat dihasilkan pada hidrolisis titanium
tetraklorida menurut persamaan reaksi
TiCl4 + 2H2O = TiO2 + 4HCl

any
Question?

Thanks for
your
attention

Anda mungkin juga menyukai