Oleh
MONICA YOLANDA
NIM : 1913451004
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. proposal penelitian ini membahas Gambaran
Kondisi lingkungan Pada rumah Penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
sukarame Kota Bandar Lampung tahun 2021.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan proposal selanjutnya.
Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
BAB I ...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
A.Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C.Tujuan Penelitian ..................................................................................................................... 4
D.Manfaat Penelitian ................................................................................................................... 5
E.Ruang Lingkup ......................................................................................................................... 5
BAB II ..............................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................6
A.DIARE ..................................................................................................................................... 6
1.Pengertian Diare ....................................................................................................................... 6
2.Jenis-jenis Diare ....................................................................................................................... 6
3.Penyebab Diare ......................................................................................................................... 8
4.Gejala Diare ............................................................................................................................ 11
5.Penularan Diare ...................................................................................................................... 13
6.Pencegahan Diare ................................................................................................................... 15
7.PENYEHATAN LINGKUNGAN.......................................................................................... 21
B.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIARE ................................................... 23
C.KERANGKA TEORI ............................................................................................................ 43
D.KERANGKA KONSEP ........................................................................................................ 43
E DEFINISI OPERASIONAL ................................................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................................51
A.Rancangan Penelitian............................................................................................................. 51
B.Tempat dan Waktu penelitian ................................................................................................ 51
C.Subjek Penelitian ................................................................................................................... 51
D.Teknik Pengambilan Sampel ................................................................................................. 53
E.Mengumpulkan Data .............................................................................................................. 53
F.Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................56
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya
tiga kali sehari atau lebih) dalam satu hari. (Depkes RI, 2011).
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian
anak di berbagai negara belahan dunia termasuk Indonesia, sehingga dunia melalui
WHO (World Health Organitation) pada tahun 1984 menetapkan diare sebagai
karena kejadiannya sering dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB),yang di sertai
kematian cukup tinggi. Menurut riset kesehatan dasar (Riskesdes) tahun 2007 diare
merupakan penye bab utama kematian pada balita.beberapa faktor penyebab terjadinya
diare adalah oleh kuman melalui kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar
kematian dan 5 % dari angka kesakitan di seluruh dunia, sekitar 2,2 juta orang di dunia
meninggal di sebabkan oleh diare, populasi terbesar terjadi pada balita terutama di
negara berkembang
1
Di Asia Tengggara angka kematian akibat diare sebanyak 8,5% dan di afrika 7,7% dari
seluruh kematian. Di seluruh dunia sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses
terhadap sumber air bersih dan dan 2,4 miliar tidak memiliki sanitasi dasar. Diare
merupakan gejala infeksi yang di sebabkan oleh sejumlah bakteri, virus dan organisme
parasit yang sebagian besar di tularkan melalui air yang terkontaminasi kotoran manusia
(WHO,2009).
Data United Nations Childern‟s Fun (UNICEF) dan World Health Organization
(WHO) tahun 2009, diare merupakan penyebab kematian urutan kedua pada balita di
dunia, urutan ketiga pada bayi, dan urutan kelima bagi segala umur. Berdasarkan data
UNICEF bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahun-nya karena diare. (WHO,
2009).
3.176.079 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu menjadi 4.274.790
kasus atau sekitar 60,4% dari perkiraan diare di sarana kesehatan.inseden diare semua
umur secara nasional adalah 270/1000 penduduk (Rapid Survey Diare tahun 2015).
7.077.299 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 mencapai 7.157.483
kasus. Sedangkan untuk Provinsi Lampung sendiri pada tahun 2017 penderita diare
mencapai 223.819 kasus dan mengalami peningkatan pula pada tahun 2018 dengan
jumlah penderita diare mencapai 226.003 kasus dan menempati posisi ke-8 diare
2
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
karena masih sering timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan
kematian yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Kasus diare di wilayah
puskesmas sukarame kota Bandar lampung pada tahun 2017 sudah melampaui dari
target yang ditentukan yaitu sebanyak 28.867 kasus dari target 26.805 kasus yang
ditentukan. Angka kesakitan Diare pada tahun 2017 sebesar 270 per 1.000 penduduk.
karena masih sering timbul dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan
kematian yang tinggi, terutama di Indonesia bagian timur. Kasus diare di Bandar
lampung pada tahun 2018 sudah melampaui dari target yang ditentukan yaitu sebanyak
28.405 kasus dari target 27.062 kasus yang ditentukan. Angka kesakitan Diare pada
tahun 2018 sebesar 270 per 1.000 penduduk. (Dinas Kesehatan Bandar lampung).
Lampung pada tahun 2019 mencapai 749 kasus dengan persentase 3,1%. Dimana pada
Triwulan I sebanyak 172, Triwulan II sebanyak 129, Triwulan III sebanyak 232, dan
Lampung)
Kesehatan lingkungan hidup di Indonesia masih merupakan masalah utama dalam usaha
hidup dengan masih tingginya prevalensi penyakit infeksi, termasuk diare. (Suharyono,
2008).
3
Menurut jurnal penelitian I Wayan Arimbawa, dkk. 2016. menyebutkan bahwa
adanya kontak langsung dengan tangan yang terkontaminasi. Beberapa faktor yang
lingkungan, faktor perilaku, faktor sanitasi lingkungan, faktor sosio- ekonomi dan
pengetahuan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dan tertarik untuk meneliti Gambaran
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus.
D.Manfaat Penelitian
E.Ruang Lingkup
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.DIARE
1.Pengertian Diare
encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare adalah buang
(Depkes RI,2007)
2.Jenis-jenis Diare
a. Diare Akut
6
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit
diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu:
(1) Diare tanpa dehidrasi,
(2) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang 2-5% dari berat
badan,
(3) Diare dengan dehidrasi sedang,
(4) apabila cairan yang hilang berkisar( 5-8% dari berat badan,
Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang lebih dari 8-10% .
b. Diare Persisten
c. Diare Kronik
7
3.Penyebab Diare
g. Keracunan makanan
j. Imunodefisiensi: AIDS
8
Penyebab diare ditinjau dari host, agent dan
a. Host
b. Agent
9
c. Environment
penyakit infeksi
diare.
10
4.Gejala Diare
k. Gejala Umum
l. Gejala Spesifik
1) Diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan berbau amis.
b. Gangguan Sirkulasi
darah (hipovolemia).
11
c. Gangguan Asam-Basa
PH arteri.
mengakibatkan koma.
e. Gangguan Gizi
12
5.Penularan Diare
(Widoyono, 2008)
tempat penyimpanan.
13
2) Memberikan susu formula dalam botol kepada bayi.
perkembangan mikroba.
(WHO,2009)
14
tidak memenuhi standar kesehatan. Pencemaran pada
tidak memadai.
6.Pencegahan Diare
1. PERILAKU SEHAT
a. Pemberian ASI
15
ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu
16
b. Makanan Pendamping ASI
tercemar.
air.
e. Menggunakan Jamban
di jamban.
anggota keluarga.
19
f. Membuang Tinja Bayi Yang Benar
20
7.PENYEHATAN LINGKUNGAN
i. Pengelolaan Sampah
21
Tempat sampah harus disediakan, sampah harus
22
B.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIARE
(Suharyono, 2008).
faktor lingkungan.
meliputi :
23
a. Kurangnya penyediaan air minum yang bersih dan
pencemaran lingkungan,
2011)
24
Faktor Makanan
makanan.
25
dari kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh bakteri,
3. Pengolahan makanan
26
d. Penjamah makanan/pengolah makanan berbadan sehat,
5. Pengangkutan makanan
maupun bakteriologis.
6. Penyajian makanan
laboratorium,
27
hal ini dilakukan bila ada kecurigaan terhadap
dinyatakan aman.
28
kecuali makanan yang disajikan tetap dalam
Faktor Lingkungan
1. Air Bersih
dan kotoran lainnya air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak
berasa asam, tidak payau dan tidak pahit harus bebas dari
29
Sumber air bersih :
Mata air, air sumur atau air sumur pompa, air ledeng
Maryunani, 2013)
a. Air Permukaan
30
b. Air Tanah
2) Air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama.
2. Jamban
31
Jenis-jenis jamban yang digunakan :
32
Siapa yang seharusnya menggunakan jamban :
minimal 10 meter)
b. Tidak berbau
33
Cara memilih jamban yang sehat :
genangan air
Pembuangan Tinja
benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan
34
Ma
Ai ti
r
Makanan
Lal minuman
at Ho
Tinj sayur- st
a
sayuran
Tang
an dsb
Sa
kit
Tan
ah
Gambar 2.1
Tinja dan penyakit
melalui tinja.
35
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, seorang
sehari 330 gram dan meghasilkan air seni 970 gram. Jadi
(Notoatmodja, 2011).
hepatitis infektiosa,
36
berbagai jenis cacing, dapat disebarkan lewat tinja
jamban tersebut
g) Sederhana desainnya
h) Murah
37
persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu
diperhatikan antara lain :
sebagainya.
3. Pengelolaan Sampah
tersebut.
38
Tempat sampah harus disediakan, sampah harus
39
a. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber
b. Tahap pengangkutan
c. Tahap pemusnahan
selapis.
40
Dengan demikian sampah tidak berada di tempat
41
c. Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan limbah
rumah tangga
Fakor Lingkungan
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Faktor Gizi
Faktor Lingkungan
Sumber : Suharyono, 2008
D.KERANGKA KONSEP
1. Pengelolaan Makanan
Kejadian Diare
Faktor Lingkungan :
43
E.DEFINISI OPERASIONAL
44
- ruangan pengolahan makanan tidak
berhubungan langsung dengan
jamban dan kamar mandi, dan
- tersedia tempat pencucian
peralatan dengan kran
Syarat penyimpanan makanan jadi :
- Makanan tidak rusak, tidak busuk
atau basi, tidak berlendir, berubah
warna, berjamur, berubah aroma
- Tempat atau wadah penyimpanan
harus terpisah untuk setiap jenis
makanan yaitu kering dan basah
- Menempatkan makanan dalam
wadah tertutup dan menghindari
penempatan makanan terbuka
dengan tumpang tindih
- Makanan jadi tidak dicampur dengan
bahan makanan mentah
2. Sarana Sarana air bersih yang digunakan oleh Observasi Cheklist 1 = Memenuhi Ordinal
Air syarat
apabila semua
45
Bersih masyarakat untuk kebutuhan komponen
sehari-hari. terpenuhi
46
dinding sumur harus kedap air
setinggi 70 cm diatas
permukaan tanah, lantai sumur
dibuuat 1 m dari dinding sumur
dengan ketinggian 20 cm di atas
permukaan tanah, bagian pompa
tidak berkarat
- Jika pelindung air hujan, maka :
lokasi jauh dari sumber
pencemar, talang/ saluran air
tidak kotor dan dapat
mengalirkan air, dinding
penampungan air hujan harus
kuat dan tidak bocor, bak
saringan terbuat dari bahan yang
kuat dan rapat nyamuk serta
dilengkapi kerikil, ijuk, dan
pasir, pipa peluap dipasang
kawat kasa rapat nyamuk dan
tidak menghadap ke atas, kran
air tidak rusak, bak resapan
terdapat batu, pasir dan bersih
- Jika perlindungan mata air
(PMA), maka: sumber dari
mata air, jarak mata air
dengan sumber pencemar
minimal 10 m,
47
atap dan dinding kedap air, di
sekeliling bangunan dibuatkan
saluran air dan mengarah keluar
bangunan, lubang kontrol pada bak
penampungan dipasang tutup dan
terbuat dari bahan yang kuat
- Jika sistem perpipaan, maka :
pemasangan pipa tidak boleh
terendam air kotor atau air sungan,
bak penampungan harus kedap air
dan tidak dapat tercemat oleh
kontaminasi, bak pengambilan air
dari sarana perpipaan harus
melalui kran, pipa distribusi yang
dipakai harus terbuat dari bahan
yang tidak mengandung atau
melarutkan bahan kimia
48
STBM) : 2 = Tidak
- Terdapat dinding dan atap Memenuhi
- Tempat pembuangan kotoran Syarat jika salah
dilengkapi oleh leher angsa satu atau lebih
- Lantai jamban terbuat dari komponen yang
bahan kedap air, tidak licin dinilai tidak
- Terdapat tangki septik terpenuhi
49
dapur, dan lain-lain. Sehingga 2 = Tidak Memenuhi
air limbah tersebut dapat Syarat jika salah satu
tersimpan atau meresap ke atau lebih komponen
dalam tanah dan tidak baik yang dinilai tidak
menyebabkan penyebaran terpenuhi
penyakit serta tidak mengotori
lingkungan sekitarnya.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A.Rancangan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Bandar Lampung.
2. Waktu Penelitian
c.Subjek Penelitian
3. Populasi
51
4. Sampel
�
n=
1+� (�)2
749
n=
1+749 (0,1)2
749
n=
8,49
n = 88,22 = 89 sampel
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Presisi (0,1)
I=�
�
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Sampel
I = Interval
52
D.Teknik Pengambilan Sampel
6. Menetapkan interval.
interval9.
E.Mengumpulkan Data
a. Data Primer
53
b. Data Sekunder
Bandar Lampung
9. Pengolahan Data
54
c. Mengentri Data (entry) : kegiatan memasukan data ke dalam
bentuk tabel.
55
DAFTAR PUSTAKA
Diare). Jakarta
Kisham, Yuhanantini Gopal. 2014. Gambaran Perilaku Hidup Sehat Ibu Yang
Yogyakarta: Fitramaya
Maryunani, Anik. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Trans Info
Media
56
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Asdi Mahasatya
University Press
Group
Wati, Farman. 2018. Jurnal Formil. Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi
57