Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG SELATAN

“PREVENTIF PENCEGHAN MEROKOK”

DISUSUN OLEH :

1. MARIFAH ( 1913451001 )

2. LIANTI ( 1913451003 )

3. MONICA YOLANDA ( 1913451004 )

4. ANNISA PUTRI AZZAHRA (1913451006)

PRODI DIPLOMA-III SANITASI JURUSAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG TAHUN

AJARAN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Industri Mahasiswa Program Studi Diploma III
Sanitasi Politeknik Kesehatan Kemenkes TanjungKarang

BandarLampung, 28 Oktober 2021

MENGETAHUI
PEMBIMBING INDUSTRI

Deden Sumawan,SKM
NIP.10010596

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG SELATAN
“PREVENTIFE PENCEGAHAN ROKOK”

Laporan hasil praktik kerja lapangan ini disusun sebagai Hasil Praktik Kerja
Lapangan Industri PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG
SELATANyang telah selesai dilakukan dan memenuhi kewajiban mata kuliah di
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Disahkan di Bandar Lampung pada Tanggal 30 Oktober 2021

BandarLampung, 30 Oktober 2021

DOSEN PEMBIMBING KAPRODI D3 SANITASI

Mei Ahyanti,SKM.,M.Kes Wibowo Ady Sapta, ST., M.Kes


NIP.197505092005012002 NIP.196212071985031005

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Allah


SWT.Sehingga Kami telah menyelesaikan laporan kunjungan Industri ke PT Japfa
ComfeedIndonesia Tbk Lampung Selatan.

Salah satu tujuan kami dalam menulis laporan kunjungan industri ini
adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk evaluasi kegiatan kunjungan
industri.Laporan yang kami buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah
dikumpulkan dalam berbagai metode.

kami menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak yang ikut


mendukung proses praktik ini hingga selesai.Kami menyadari atas
ketidaksempurnaan penyusunan laporan kegiatan kunjungan industri ini. namun
kami tetap berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca.
Demi kemajuan kami, dan kami juga mengharapkan adanya masukan berupa
kritik atau saran yang berguna. Terima kasih.

BandarLampung,30Oktober 2021

penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... 2

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 4

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 5

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 7

A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 7

B. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................... 9

C. MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 10

D. RUANG LINGKUP .................................................................................... 10

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN… ........................................................................... 11

A. PENGERTIAN INDUSTRI .......................................................................... 11

B. PENGERTIAN ROKOK .................................................................14

BAB III

PELAKSANAAN PKL ............................................................................................. 40

A. LOKASI DAN WAKTU PRATIK KERJA INDUSTRI ...................... 35

B. PESERTA 35

5
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................ 35

D. KEGIATAN...............................................................................36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 37

A. GAMBAR UMUM INDUSTRI.................................................................. 37

B. GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI


INDUSTRI…..................................................................44
C. IDENTIFIKASI MASALAH ......................................................................... 55

D. PEMECAHAN MASALAH ........................................................................... 55

E. KEGIATAN 55

F. HASIL KEGIATAN ....................................................................................... 55

BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN.................................................................................................66
1. KESIMPULAN...........................................................66
2. SARAN.......................................................................66
3. DAFTAR PUSTAKA...............................................................67

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Industri Menjelaskan bahwa Pengelolaan bahaya kesehatan di lingkungan
kerja industri maupun pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan
merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Lingkungan kerja industri
yang sehat merupakan salah satu faktor yang menunjang meningkatnya
kinerja dan produksi yang secara bersamaan dapat menurunkan risiko
gangguan kesehatan maupun penyakit akibat kerja.
Lingkungan kerja industri harus memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan lingkungan kerja industri sebagai persyaratan minimal yang
harus dipenuhi. Standar dan persyaratan kesehatan lingkungan kerja
industri terdiri atas nilai ambang batas, indikator pajanan biologi, dan dan
persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri.
Ketentuan mengenai standar dan persyaratan kesehatan lingkungan
kerja industri sebelumnya telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 162
menjelaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 163 ayat 1 menegaskan bahwa

7
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan
lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi bagian penting
bagi para pekerja. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar
dalam kelangsungan hidup pekerja. Kesehatan Lingkungan menjadi upaya
pencegahan penyakit dari faktor resiko lingkungan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat dari aspek fisik, kimia, biologi, dan sosial.
Upaya kesehatan lingkungan terdiri dari penyediaan air bersih,
pengelolaan air limbah, penyediaan jamban, hygiene makanan, dan
pengelolaan sampah (Permenkes RI, 2015).
Kesehatan lingkungan yang juga dikenal sebagai sanitasi sering
dipahami sebagai upaya dan kondisi yang berkaitan dengan kesehatan.
Sebagai upaya kesehatan, maka kesehatan lingkungan menjadi salah satu
program pembangunan pada sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus diterapkan oleh semua
instansi atau lembaga tak terkecuali perusahaan industri kecil hingga
besar. Hal tersebut untuk menekan angka kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Pemerintah mengajak seluruh stakeholder (pengusaha, serikat
pekerja, dan pekerja) untuk meningkatkan kesadaran pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pengawasan (Plt Kepala
Disnakertrans Jabar).
Dalam perusahaan, peran dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Kesehatan Lingkungan sangat penting. Dalam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, pengaruh para pekerja pun menjadi hal yang utama demi
kesejahteraan pekerja dan perusahaan. Bila Keselamataan dan Kesehatan
Kerja tidak berjalan dengan baik di suatu perusahaan tentu ini berakibat
seperti kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang akan mengganggu
kesehatan bagi pekerja. Kesehatan Lingkungan membawa pengaruh
dalam melaksanakan kegiatan proses produksi.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung adalah
perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri pakan ternak agri food

8
penghasil protein hewani yaitu produksi makanan ternak, pemerasan susu,
penggemukan hewan ternak, makanan unggas.
Didalam SOP PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung
terdapat aturan bahwasannya setiap pekerja atau yang masuk dalam
kawasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung bila kedapatan
membawa rokok akan dilakukan penyitaan oleh Satuan
pengamanan/Security yang selanjutnya menjadi barang bukti. Adapun juga
Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disebut KTR adalah ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok, atau kegiatan
memproduksi, menjual,mengiklankan, dan/atau mempromosikan produksi
tembakau. Dilakukan pelarangan merokok dalam kawasan kerja yaitu ada
beberapa bahan yang bisa saja mudah terbakar jika terkena percikan api
dari rokok.
Supaya tidak terjadi nya kelalaian seorang pekerja yang merokok
dalam kawasan tanpa rokok,maka kami mahasiswa Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang melalukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berfokus
pada “Preventif Pencegahan Rokok”

B. Tujuan PKL

1. Tujuan Umum dari PKL


a. Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis
secara langsung dan dapat memecahkan masalah yang ada dalam
kegiatan di bidang sanitasi industri dan keselamatan kerja.
b. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang diterima selama
perkuliahan, serta mampu bekerja sama dalam sebuah tim work pada
praktikum dilapangan.
c. Menjalin kerja sama hubungan yang baik dengan perusahaan lokasi
magang sehingga kedepan diharapkan kerja sama yang terjalin dapat
berlanjut

9
2. Tujuan Khusus dari PKL
a. Mengetahui alur proses produksi di industri.
b. Mengetahui proses sanitasi industri yang dilakukan oleh perusahaan
sesuai persyaratan dan tata cara penyelenggaran kesehatan
lingkungan kerja industri.
c. Cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja industri.
d. Mengetahui Preventife pencegahan Rokok.

C. Manfaat PKL
1) Memperoleh gambaran sanitasi industri di perusahaan.
2) Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.
3) Memperoleh pengetahuan terkait penerapan preventif pencegahan
Rokok .

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam PKL ini adalah tentang
kesehatan,keselamatan kerja lingkungan dan sanitasi yang ada di
Industri terutama terkait preventif pencegahan Merokok.
.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Industri

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2014


Tentang Perindustrian Pasal 1 menyebutkan bahwa indusri adalah seluruh
bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi.
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan
dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik
dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja dan penggunaan alat-
alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan
utama.

B. Pengertian Sanitasi / Kesehatan Lingkungan Kerja Industri

Menurut WHO 1965 bahwa sanitasi merupakan suatu pengendalian


atau pengawasan semua factor-faktor lingkungan fisik manusia yang
dalam praktik atau pada praktiknya berdampak mengerikan terhadap
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Sanitasi menurut victor M. Ehlers dan Steel (1958) bahwa
pencegahan penyakit dengan menghilangkan atau mengendalikan factor
lingkungan yang menjadi rantai penularan. Sedangkan menurut Ditjen
PPM dan PL Dep. Kes. RI, 2001 bahwa sanitasi didefinisikan sebagai
upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian factor lingkungan yang
menjadi mata rantai penularan penyakit.
Kesehatan Lingkungan diartikan sebagai ilmu dan seni dalam
mencapai kesinambungan, keselarasan dan keserasian lingkungan hidup
melalui upaya pengembangan budaya perilaku hidup bersih, sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi bersih, aman, nyaman
dan sejahtera sehingga dicapai kondisi terhindar dari penyakit, pencemaran

11
dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia, menurut hasil
musda Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) di
Bogor 21 agustus 1994.
Menurut Undang – Undang Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2016 Tentang standar Dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan KerjaIndustri, kesehatan lingkungan kerja industri adalah
upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor
resiko lingkungan kerja industri yang terdiri dari faktor bahaya fisik,
kimia, biologi, ergonomi, dan sanitasi untuk mewujudkan kualitas
lingkugan kerja industri yang sehat.
Sanitasi dalam dunia industri berkaitan dengan proses-proses yang
didesain untuk melindungi kesehatan dan keamanan pekerja dalam dunia
lingkungan industri. Dalam prakteknya, sanitasi dalam dunia industri juga
memiliki fungsi untuk melindungi produk-produk yang dihasilkan agar
tidak terkontaminasi oleh bahan kimia maupun mikroba yang bisa muncul
karena proses produksi.

C. Program Kesehatan Lingkungan Kerja Industri

Memanfaatkan limbah hasil industri berupa tongkol jagung dan


menjadikan tongkol tersebut menjadi tumpi jagung, tongkol jagung
tersebut kami manfaatkan menjadi pakan ternak dan kompos agar limbah
tersebut tidak mencemari lingkungan dan menjadikan nilai ekonomi atau
nilai jual .

D. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah semua factor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja
maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) ditempat
kerja, menurut OHSAS 18001:2007.
Menurut pasal 1,ayat 1 Peratuaran Menteri Ketenaga Kerja RI
Nomor. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja bahwa
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan

12
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jarmani maupun rohani,
dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan
dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan
pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah sehingga tidak mudah lelah.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang – Undang No. 13
Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamataan
dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerjaa akan mencapai ketahanan
fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu
keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan
kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem
manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, tanggung
jawab, implementasi, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka penanganan
risiko yang berkaitan dengan aktivitas kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan efektif.

E. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri

Sebagai mana yang telah tercantum didalam Undang – Undang No. 1


Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
1. Setiap pekerja berhak mendapat proteksi atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktivitad nasional
2. Setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya

13
3. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien
4. Bahwa berhubungan dengan itu perlu diadakan segala usaha untuk
membina norma – norma proteksi kerja
5. Bahwa pembinaan norma – norma itu perlu diwujudkan dalam
Undang – Undang yang memuat ketentuan – ketentuan umum tentang
keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat,
industrilisasi, teknik dan teknologi.

Berikut ini adalah program kerja k3 di industri

1. Penyusunan kebijakan K3 unit


2. Training HIRADC + Awarenees PP 50/2012
3. Penyusunan HIRADC
4. Identifikasi Peraturan perundang undangan dan kebutuhan pelatihan
personil K3 sesuai dengan peraturan
5. Pembuatan dokumen terkait SMK3
6. Pemantauan kesesuaian dokumen dan infrakstruktur SMK3 yang sudah
berjalan di perusahaan
7. Pengadaan sefty Equipment yang wajib tersedia
8. Kick off SMK3
9. Cek impementasi ( dokumen dan rekaman )
10. Cek implementasi (infrakstruktur/ safety equipment)
11. Pra audit INTERNAL
12. Audit internal
13. Tinjauan menejemen
14. Koordinasi P2K3
15. Audit external

F. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar

14
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya. Rokok biasanya dijual
dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif,
tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara
tetangga, misalnya: Brunei Darusalam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada
tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok
hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5%
perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun.
Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif,
walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat
menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe
kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek
buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Merokok adalah membakar tembakau
yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun
menggunakan pipa.5 Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi
bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum
dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan
jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Sementara, alasan
utama merokok adalah cara untuk bisa diterima secara sosial, melihat
orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh, ketagihan dan untuk
menghilangkan stres.

Perokok
Perokok adalah mereka yang mengkonsumsi rokok,baik secara
langsung maupun tidak langsung.Perokok langsung disebut dengan

15
perokok aktif, sedangkan perokok tidak langsung dapat disebut dengan
perokok pasif. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
mengatakan, sebanyak 25 persen zat bebahaya yang terkandung dalam
rokok masuk ketubuh perokok aktif, sedangkan 75 persennya beredar di
udara bebas yang beresiko masuk ketubuh orang-orang disekelilingnya
(perokok pasif).

Konsentrasi zat berbahaya didalam tubuh perokok pasif lebih besar


karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak
terfilter sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter
melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun pada
perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup
asap rokok yang ia hembuskan. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh
asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang dibakar yang
dihisap kembali (Sukendro, 2007: 52)

G. Jenis-Jenis Rokok

Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter.
Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang
berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya di jual dalam bungkusan
berbentuk kotak /kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan
mudah kedalam kantong .sejak beberapa tahun terakhir , bungkusan-
bungkusan tersebut umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat di
timbulkan dari merokok.misalnya kanker ,paru-paru ,serangan jantung
dan lain-lainnya.Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan
ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi
rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus.


a) Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
jagung.

16
b) Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
aren.
c) Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d) Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

a) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya


daun tembakau yang diberi sausuntuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
b) Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau dan cengkehyang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa


dan aroma tertentu.
c) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

a) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya


dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan
atau alat bantu sederhana.
b) Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya

menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke


dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat
rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah
mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu
batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan
dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan
bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada
pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran
berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum

17
ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat
perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM,
lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam
proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh:
Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis
ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas
Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.


a. Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus.
b. Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.

Dilhat dari komposisinya :

1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan


diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi
daripada rokok buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan
India.
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun
tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang
terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh
berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling
berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa
digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan

18
India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara
pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau
mulut.

Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya
digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di
Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.

H. Zat yang Terkandung Pada Rokok

1) ACROLEIN: zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan


mengambil cairan dariglyceril atau dengan mengeringkannya.
2) KARBON MONOXIDA; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon
monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke
dalam otot-otot tubuh.

19
3) NIKOTIN; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat
rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena
mengisap rokok.
4) AMMONIA; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen.
Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang.
5) FORMIC ACID; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas
dan dapat membuat lepuh.
6) HYDROGEN CYANIDE; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada
rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar.
7) NITROUS OXIDE; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit.
8) FORMALDEHYDE; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini
bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9) PHENOL; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang.
10) ACETOL; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap
dengan alkohol.
11) HYDROGEN SULFIDE; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat
ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12) PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu
mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas
manahidrogen dan karbon sebagai unsur utama.
METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika
diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
13) TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan
cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau.

20
I. Kawasan Bebas Merokok

Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya disebut KTR adalah


ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok, atau
kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan
produksi tembakau
Dalam Kawasan bebas merokok PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit
Lampung mengeluarkan SOP tentang Kawasan Bebas Merokok yang
meliputi:
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Meliputi seluruh area tempat kerja PT
Japfa Comfeed Indonesia
2. Tbk Unit Lampung baik berupa area dalam ruangan ,area luar ruangan,
dan seluruh area
3. lingkungan perusahaan hingga batas pagar terluar.

Selanjutnya Peraturan Daerah Provinsi Larnpung Nomor 8 Tahun 2017


tentang Kawasan Tanpa Rokok antara lain:
a) Fasilitas pelayanan kesehatan;
b) Tempat proses belajar mengajar;
c) Tempat anak bermain;
d) Tempat ibadah;
e) Angkutan umum;
f) Tempat kerja; dan
g) Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Dengan adanya SOP Kawasan Bebas Rokok di PT Japfa Comfeed


Indonesia Tbk Unit Lampung bertujuan untuk :
1. Bahwa asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan individu,
karyawan,masyarakat dan lingkungan, api dari rokok dapat menjadi
penyebab kebakaran sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan
terhadap paparan asap rokok dan api dari rokok
2. Bahwa dalam rangka melindungi individu, karyawan, masyarakat dan
lingkungan terhadap paparan asap rokok dan api dari rokok perusahaan
perlu menetapkan Kawasan Tanpa Rokok.

21
3. Bahwa menciptakan ruang dan lingkungan yang bersih, sehat, aman
dan nyaman
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point
1.1, 1.2 dan 1.3 perlu menetapkan SOP PT Japfa Comfeed Indonesia
Tbk Unit Lampung tentang Kawasan Tanpa Rokok.

J. Gambar Peringatan LaranganMerokok

Peringatan Larangan merokok di dahulu sudah banyak diberikan,


melalui berbagai cara lewat iklan dimedia cetak maupun elektronik,
spanduk atau baliho yang dipajang disepanjang jalan, yang dengan mudah
bisa dilihat oleh para pengguna jalan. Konsumsi rokok setiap tahunnya
terus bertambah dan meningkat.Peringatan bahaya merokok terbaru pada
saat ini.yaitu adanya PP No. 109/2012 tentang Pengendalian Tembakau,
yang mewajibkan produsen rokok untuk mencetak lima gambar iklan
bahaya merokok pada kemasan rokok (Riskesdas, 2010).

K. Faktor Penyebab Merokok

Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk


mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok dibagi menjadi
beberapa sebab, yaitu:
1. Kebiasaan
Kebisaan merokok adalah kegiatan mengisap rokok yang dilakukan
secara berulang-ulang, teratur dan sulit dilepaskan. Telah biasa artinya
tidak memerlukan sesuatu yang lebih untuk melakukannya. Kebiasaan
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging. Mereka menggunakan
rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan
mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi rutinitas. Dapat
dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu
perilaku yang bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa
disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu
telah benar-benar habis.

22
2. Reaksi emosi
Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positif,
misalnya rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok juga
dapat menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan
kedewasaan. Merokok ditujukan untuk mengurangi rasa tegang,
kecemasan biasa, ataupun kecemasan yang timbul karena adanya
interaksi dengan orang lain.
3. Lingkungan sosial
Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-
ikutan teman, selain itu juga karena terpengaruh oleh image yang
diciptakan oleh produsen rokok (misalnya dengan menggunakan idola
remaja sebagai bintang iklan). Faktor sosial lain yang berpengaruh
terhadap perilaku merokok remaja adalah faktor keluarga. Dalam
kaitannya dengan perilaku merokok remaja keluarga menjadi
determinan kedua setelah teman sebaya. Keluarga dapat menjadi
sumber dukungan dan pemenuhan kebutuhan bagi remaja, tetapi juga
merupakan sumber bagi remaja untuk belajar norma-norma dan
perilaku termasuk perilaku merokok.
4. Biologis
Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam
rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok
secara biologis Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan
pada dosis tinggi beracun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat
adiktif, dan mempengaruhi otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang,
nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan,
sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang
semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya.

L. Ciri-ciri Perokok

Tanda fisik di antaranya bergetar, gelisah, jantung berdegup


kencang, dan pernafasan menjadi dangkal;

23
Corak pemikiran di antaranya keinginan menghisap rokok, merasa
risau dan bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian tanpa rokok;
Corak emosi di antaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang,
dan gelisah;
Pola kelakuan di antaranya sering bolos ke sekolah, tugas sekolah
sering tercecer, pemikiran menjadi pencuri karena ketagihan rokok.

Menurut A.N. Uyung Pramudiarja, tanda-tanda rokok sudah


mulai membunuh sebagian besar rambut getar dan merusak saluran
napas secara keseluruhan, seperti dituturkan Ahmad Hudoyo adalah
sebagai berikut:

1. Batuk berdahak
Salah satu gangguan pernapasan yang paling sering dialami
oleh perokok adalah bronkitis kronis. Gejalanya antara lain
inflamasi atau radang yang menyebabkan batuk yang tidak
sembuh-sembuh, yang disertai ekskresi sputum atau dahak
yang berlebihan. Asap rokok juga bersifat silio toksik, maka
penderita bronkitis kronis juga akan kehilangan fungsi silia
atau rambut-rambut getar di saluran napas sehingga mekanisme
pengeluaran dahak terganggu. Salah satu akibatnya adalah
obstruksi atau penyumbatan saluran napas.
2. Sesak napas
Asma atau sesak napas yang memburuk juga termasuk
gangguan yang paling banyak dialami oleh perokok, khususnya
yang memang dari awal punya riwayat penyakit tersebut.
Selain memperburuk, paparan asap rokok juga sering menjadi
pencetus kekambuhan serangan asma. Selain karena asma,
rokok juga bisa memicu sesak napas akibat kondisi lain seperti
rusaknya jaringan paru dan juga pembengkakan di bagian
tersebut.

24
3. Paru-paru bengkak
Kalau diibaratkan seperti karet gelang, paru-paru yang
sehat itu bersifat lenting atau kenyal. Kalau sudah terpapar asap
rokok, jaringan paru akan jadi bengkak ukurannya tetapi
lembek teksturnya seperti karet gelang yang direndam minyak
tanah. Paru-paru membesar tetapi berkurang fungsinya dialami
oleh perokok yang menderita emfisema. Secara medis, kondisi
ini dicirikan dengan hilangnya elastisitas jaringan paru dan
disertai rusaknya atau sobeknya alveoli atau kantung udara
sehingga oksigen susah masuk.
4. Berat badan turun drastis
Penyakit yang sering disebut-sebut sebagai dampak
terburuk dari asap rokok adalah kanker paru-paru. Jenis kanker
yang satu ini tidak menyebabkan sakit pada stadium-stadium
awal, mengingat paru-paru-paru tidak memiliki jaringan saraf.
Tidak banyak gejala yang bisa diamati sebagai tanda-tanda
awal kanker paru-paru. Namun kebanyakan penderita kanker
paru-paru mengalami penurunan berat badan yang sangat
drastis dan baru bisa ketahuan kalau kanker setelah dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
5. Nyeri dada
Kanker paru-paru yang sudah memasuki stadium lanjut
sering dicirikan dengan nyeri dada, ketika pertumbuhan
jaringan kanker mulai mendesak organ lain di rongga dada.
Keluhan ini juga sering disertai dengan sesak napas karena
rongga dada menyempit.

M. Dampak dari Merokok

Ketika merokok, akan lebih mungkin terkena serangan jantung.


Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita
penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika perokok wanita yang
sedang mengonsumsi pil KB. Saat merokok, turut memasukkan zat-zat

25
berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung.
Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa
mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang
bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan
tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan
mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung.
Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang
lainnya.
1. Otak
Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar
50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan
kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami
aneurisme otak. Aneurisme otak adalah pembengkakan pembuluh
darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah.
Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.
2. Mulut dan tenggorokan
Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan
timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indra perasa
pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut
dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah,
tenggorokan, bibir, dan pita suara.
3. Paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah
kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi
merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker.
Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis,
pneumonia, dan emfisema.
4. Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian
bawah kerongkongan. Hal tersebut memungkinkan asam dari
lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan.
Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa

26
risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah
ulkus atau tukak dan kanker lambung.
5. Tulang
Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan
kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko
mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa
mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas
menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.
6. Kulit
Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan
perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini
akan dirasakan, seperti kemunculan kerutan di sekitar mata dan
mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.
7. Organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan
kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi,
mengurangi produksi sperma, dan kanker testis. Sementara pada
wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko
terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi
kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human
papillomavirus atau HPV.
Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres
yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Selama ini mungkin Anda mengira merokok bisa membuat lebih
rileks. Perokok menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan
pikiran, tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah dan
cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok,
kecanduan terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok merasa
seperti rokok tersebut menurunkan stres.
Memang tidak semua perokok akan meninggal karena penyakit
jantung, kanker paru-paru, atau stroke, namun kebiasaan merokok
bisa sangat mengganggu dan mengurangi kualitas hidup sehari-

27
hari. Efek rokok yang bisa dirasakan sehari-hari adalah batuk-
batuk, sesak napas, lebih mudah lelah, lebih rentan terhadap
infeksi, atau mengalami gangguan tidur yang ditandai dengan sulit
bernapas pada malam hari kemudian merasa kelelahan di pagi hari.
Mungkin sudah terbiasa mendengar bahaya merokok
terhadap tubuh, namun tetap tidak menghentikan kebiasaan
mengisap rokok karena merasa saat ini kesehatan masih baik-baik
saja. Perlu diingat, merokok sama saja seperti menabung racun
pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika
dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit
pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya perokok, orang-
orang terdekat pun akan merasakan efeknya karena menghirup
asap rokok yang beracun.

1. Bahaya merokok bagi perokok pasif


Perokok aktif adalah seseorang secara langsung menghisap
rokok atas kehendak dirinya sendiri. Sedangkan perokok pasif
adalah seseorang yang menghisap rokok yang dikeluarkan dari
mulut perokok. Tidak hanya perokok pasif yang memiliki
risiko terkena penyakit, perokok pasif pun dapat terkena
penyakit.
Penyakit yang menyerang perokok pasif adalah: -
meningkatkan risiko kanker paru-paru dan serangan jantung,-
meningkatkan risiko penyakit saluran pernafasan seperti radang
paru-paru dan bronkhitis, - iritasi pada mata dapat
menyebabkan rasa perih dan pedih, - bersin dan batuk karena
alergi, - sakit pada tekak, esophagus, kerongkongan dan
tenggorokan, - sakit kepala sebagai penolakan nikotin.
Perokok yang merokok di tempat umum atau tidak
memperdulikan kesehatan orang lain adalah orang egois. Hal
ini disebabkan asap rokok mengandung zat berbahaya seperti:
a. mengandung nikotin dua kali lebih banyak, b. mengandung

28
karbon monoksida lima kali lebih banyak. c. mengandung tar
lima kali lebih banyak. d. meningkatnya zat kimia berbahaya
bagi kesehatan.

Hubungan Perbedaan UsiaPekerjaan Dan Lama


Merokok Dengan Tanggapan Terhadap Gambar
Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan
Rokok

Tanggapan merupakan hasil dari respon yang diterima oleh


individu, rangsangan tersebutakan mempengaruhi sikap atau
tingkah laku dari individu tersebut.Setiap individu memiliki respon
atau tanggapan yang berbeda, tergantung dengan rangsangan yang
diterimanya, dalam hal ini gambar peringatan bahaya merokok
merupakan rangsangan yang diberikan untuk menciptakan respon
yang negatif terhadap rokok yang akan dikonsumsi oleh para
perokok. Memberikan pencerahan atau edukasi kepada perokok
akan bahaya dari konsumsi rokok yang dilakukan.Banyak faktor
yang mempengaruhi tanggapan para perokok,dalam menanggapi
gambar peringatan bahaya merokok yang ada pada kemasan rokok
diantaranya yaitu :
1. Usia
Faktor usia merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi
seseorang dalam bertindak dan bertingkah laku. Usia
menentukan kedudukan, peran dan fungsi dari seseorang. Usia
juga mempengaruhi pola interaksi sosial seseorang. Usia
ditentukan dengan tua, muda seseorang atau anak-anak, remaja,
dan dewasa. Usia seseorang mempengaruhi cara bertindak dan
berfikirnya. Dalam hal ini tentunya faktor usia juga
mempengaruhi perbedaan tanggapan terhadap gambar
peringatan bahaya merokok.

29
Usia atau umur salah satu faktor yang mempengaruhi
pengalaman seseorang. Orang yang berusia tua dianggap
memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan
yang muda. Dalam memberikan tanggapan, orang yang sudah
berusia tua akan berbeda tanggapan nya dengan orang yang
berusia muda. Pola pikir dan pengetahuannya berbeda pula,
sehingga mempengaruhi cara pikir pola pandang terhadap suatu
hal serta tanggapan yang diberikan terhadap suatu hal berbeda.
2. Pekerjaan

Pekerjaan merupakaan aspek sosial yang sangat penting


karena banyak segi sosial lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan. Pekerjaan juga behubungan dengan pendidikan,
dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
semakin baik pekerjaan yang diperolehnya yang akan
berpengaruh pada pendapatan nya yang di peroleh dan kondisi
sosial ekonominya (Hourton,1992:10). Hal ini juga berpengaruh
pada pola konsumsinya, pemilihan barang jasa yang akan
digunakannya termasuk pilihan terhadap konsumsi rokok yang
dilakukannya.Beragam jenis pekerjaan yang ada sesuai dengan
kemampuan dan keahlian individu.Pekerjaan berhubungan dengan
tinggi rendahnya pendapatan seseorang.Pendapatan
mempengaruhi kecenderungan individu untuk memilih dan
membeli barang jasa, dalam hal keputusan untuk membeli atau
tidak membeli rokok.Selain itu pendidikan mempengaruhi
pengetahuan seseorang, dalam mengetahui resiko penyakit yang
ditimbulkan oleh konsumsi rokok yang dilakukannya.
3. LamaMerokok

Lama merokok adalah kurun waktu yang dihabiskan


oleh seorang perokok dalam mengkonsumsi rokok. Mulai dari
pertama mengetahui tantang rokok, mencoba mengisap sampai
akirnya menjadi perokok tetap. Lama merokok seseorang

30
mempengaruhi pengalaman seorang individu tentang rokok,
pengalaman lama merokok ini juga menjadi pengaruh perbedaan
tanggapan, terhadap gambar peringatan bahaya merokok tersebut.
Orang yang baru merokok atau perokok pemula sekitar 1-5 tahun,
tentunya memiliki tanggapan berbeda dengan orang yang sudah
merokok berat sekitar 5-10 tahun atau lebih.Hal ini berhubungan
dengan pengalaman yang dilaluinya.Orang yang sudah lama
merokok, terkesan acuh dan tidak menanggapi gambar bahaya
merokok.Karena menurutnya rokok sudah menjadi
kebutuhan.Konsumsi dalam waktu yang lama pun tidak
merasakan efek burukdari konsumsi rokok tersebut. Selain itu
kecanduan nikotin dalam waktu lama juga membuat para perokok
susah untuk lepas dari rokok.
Namun bagi perokok pemula yang baru mencoba merokok,
mungkin akan lebih berfikir kritis terhadap gambar peringatan
bahaya merokok tersebut. Dengan adanya gambar bahaya
kesehatan akibat konsumsi rokok yang dilakukan.Selain itu
karena baru merokok individu juga masih bisa lepas dari
kecanduan nikotin yang ada dalam rokok.

N. Penanggulangan Kecanduan Merokok

Merokok sebenarnya tidak baik untuk kesehatan, akan tetapi


banyak orang menghiraukan hal itu. Bahkan di bungkus rokok terdapat
peringatan akan bahaya merokok. Tentu bahaya itu adalah bahaya jangka
panjang, sehingga perokok meremehkan dan bahkan tak percaya bahaya
dari merokok. Kebanyakan yang sudah merasakan bahaya merokok adalah
para perokok berat. Di usia lebih dari paruh baya akan sangat merasakan
efek dari merokok. Semakin ingin berhenti merokok semakin terasa
ketergantungan terhadap rokok itu sendiri.

Berikut ini beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok:


1. Perjelas alasan berhenti merokok

31
Berikan alasan yang jelas kepada diri sebelum memutuskan
untuk berhenti merokok. Alasan “tidak baik bagi kesehatan” saja
bukanlah hal yang cukup. Untuk meningkatkan motivasi,
memerlukan alasan yang lebih kuat dan masuk akal bagi diri
sendiri. Alasan-alasan seperti: menghindari keluarga dari asap
rokok, ingin terlihat lebih muda, menjaga penampilan atau
menghindari kanker paru-paru dapat menjadi jawaban dari tujuan
tersebut.
2. Lakukan terapi
Membuang rokok dan menyatakan telah berhenti total
memanglah tidak semudah yang dibayangkan. 95% orang yang
mencoba untuk berhenti merokok tanpa terapi akan kembali
menyentuh rokok. Mereka berdalih dengan alasan nikotin pada
rokok yang menyebabkan ketergantungan. Otak menjadi terbiasa
dengan nikotin dan sangat membutuhkannya.
3. Tanyakan resep obat
Konsultasilah dengan dokter dan tanyakan kepada mereka
perihal resep obat yang harus dikonsumsi. Kini terdapat pil yang
mampu mengurangi rasa lapar yang mempengaruhi zat kimia
dalam otak. Obat tersebut juga menjadikan rokok sebagai aktivitas
yang kurang memuaskan, serta membantu mengurangi gejala
depresi atau sulit berkonsentrasi.
4. Jangan lakukan sendiri
Beritahukan keluarga, kerabat atau kolega saat sedang
menjalani proses berhenti merokok. Berbicara dengan kelompok
atau terapis mampu membantu mengidentifikasi strategi dan
tindakan untuk berhenti. Gabungkan terapi dengan obat-obatan
yang mampu meningkatkan niat untuk berhenti merokok.
5. Jauhkan diri dari alkohol dan pemicu lainnya
Alkohol adalah pemicu paling umum untuk merokok. Jika
masih berada dalam tahap awal proses, cobalah untuk
mengonsumsi alkohol lebih sedikit dari biasanya atau pindah ke

32
minuman lainnya. Jika memilih kopi, namun ternyata kopi
menimbulkan efek serupa, cobalah beralih pada teh selama
beberapa minggu. Jika merokok seusai makan, segeralah menyikat
gigi atau mengunyah beberapa permen karet untuk menghindari
keinginan yang kuat untuk merokok.
6. Bersihkan rumah
Setelah mengisap rokok terakhir, singkirkan asbak dan
pemantik. Cuci seluruh pakaian atau karpet dan gorden yang
meninggalkan bau asap rokok. Gunakan penyegar ruangan untuk
menyingkirkan aroma rokok di rumah. Hal ini berfungsi untuk
menghilangkan ingatan dari segala hal tentang rokok.
7. Berolahraga
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi candu nikotin.
Olahraga ringan seperti berjalan bersama binatang peliharaan juga
dapat membantu. Kalori berlebih yang dibuang juga dapat
menangkal penambahan berat badan saat berhenti merokok.
8. Konsumsi buah dan sayuran
Jangan melakukan diet saat sedang proses menghentikan
kebiasaan merokok, tapi berfokuslah pada makanan berupa
sayuran, buah-buahan serta makanan rendah kalori lainnya.
Penelitian oleh Duke University mengatakan bahwa makanan
tersebut mampu menjadikan rokok terasa buruk.
9. Pilih penghargaan Anda sendiri
Beri penghargaan terhadap diri sendiri ketika berhasil
keluar dari kebiasaan merokok. Kumpulkan uang yang biasanya
digunakan untuk membeli rokok, dan temukan bahwa berbahagia
karena tidak menyia-nyiakan uang tersebut. Gunakan uang tersebut
untuk kesenangan bersifat positif bagi diri sendiri dan keluarga.
10. Lakukan untuk kesehatan
Dari keseluruhan cara di atas, jadikan alasan “melakukan
demi kesehatan” sebagai tujuan utama. Berhenti merokok terbukti
memiliki manfaat langsung bagi hidup. Selain menurunkan tekanan

33
darah, menormalkan tingkat karbon monoksida, risiko serangan
jantung dan pemulihan kinerja paru-paru akan dapat dirasakan
setelah dua minggu hingga tiga bulan proses.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut
sering diabaikan).( Siti Fatonah,2016).
Perilaku merokok. Menurut Sitepoe (2000) perilaku
merokok adalah proses seseorang merokok yang dimulai dari
kegiatan memberi api pada tembakau lalu menghirup asapnya
menggunakan rokok atau pipa cerutu. Sari dkk (2003)
menyebutkan perilaku merokok merupakan kegiatan menghirup
asap rokokmenggunakan alat bantu merokok. Perilaku merokok
dapat juga didefinisikan sebagai kegiatan perilaku merokok
seseorang yang diukur melalui tingkat keseringan seseorang
merokok, waktu seseorang merokok, dan kegunaan seseorang
merokok dalam kehidupan sehari-hari (Komalasari & Helmi,
2000). Terbentuknya perilaku merokok muncul karena adanya
faktor- faktor di luar kendali seseorang seperti faktor biologis dan
faktor psikologis dan faktor eksternal berupa lingkungan sosial.
Lingkungan sosial misalnya terpengaruh oleh perilaku di dalam
rumah tangga atau dari teman sepergaulan (Aditama, 2002).

34
O. Kawasan Bebas Merokok
Sejak tahun 1999, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan,
Indonesia telah memiliki peraturan untuk melarang orang
merokok di tempat-tempat yang ditetapkan. Peraturan
Pemerintah tersebut, memasukkan peraturan Kawasan Tanpa
Rokok pada bagian enam Pasal 22–25. Pasal 25 memberikan
kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mewujudkan
Kawasan Tanpa Rokok. Namun peraturan tersebut belum
menerapkan 100% Kawasan Bebas Asap Rokok karena masih
dibolehkan membuat ruang khusus untuk merokok dengan
ventilasi udara di tempat umum dan tempat kerja. Dengan
adanya ruang untuk merokok, kebijakan kawasan tanpa rokok
nyaris tanpa resistensi. Terdapat banyak kecelakaan kerja
akibat nya seorang pekerja lalai melalukan tindakan PT Japfa
Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung juga mempertegas
perilaku larangan merokok dilingkungan kerja dengan tujuan
nya adalah:
a. Bahwa asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan
individu, karyawan,masyarakat dan lingkungan, api dari
rokok dapat menjadi penyebab kebakaran sehingga perlu
dilakukan tindakan perlindungan terhadap paparan asap
rokok dan api dari rokok
b. Bahwa dalam rangka melindungi individu, karyawan,
masyarakat dan lingkungan terhadap paparan asap rokok
dan api dari rokok perusahaan perlu menetapkan Kawasan
Tanpa Rokok.
c. Bahwa menciptakan ruang dan lingkungan yang bersih,
sehat, aman dan nyaman.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam point 1.1, 1.2 dan 1.3 perlu menetapkan SOP PT

35
Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung tentang
Kawasan Tanpa Rokok.

Didalam SOP PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit


Lampung terdapat Ruang Lingkup Pelarangan Rokok ditempat
kerja,yaitu sebagai berikut:

1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Meliputi seluruh area tempat


kerja PT Japfa Comfeed Indonesia
2. Tbk Unit Lampung baik berupa area dalam ruangan ,area
luar ruangan, dan seluruh arealingkungan perusahaan
hingga batas pagar terluar.

Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)


Ketenagakerjaan menyatakan setidaknya terjadi 110.285 kasus
kecelakaan kerja pada tahun 2015; sebanyak 105.182 kasus
pada tahun 2016; dan sebanyak 80.392 kasus hingga Agustus
2017. Untuk menghindari kecelakaan kerja di lingkungan kerja
akibat perlaku merokok PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit
Lampung selalu berusaha mempromosikan dan mengingatkan
kepada semua pekerja didalam lingkup tersebut untuk tidak
melalukan perilaku merokok dengan cara memasang tanda
larangan merokok pada area kerjanya.

P. Dampak dari Merokok


Ketika merokok, akan lebih mungkin terkena serangan
jantung. Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi
menderita penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika
perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB. Saat
merokok, turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa
berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat
nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi
kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat

36
candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan
tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan
mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan
jantung. Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ
tubuh yang lainnya.
1. Otak
Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke
sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan
kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat
meningkatkan risiko mengalami aneurisme otak.
Aneurisme otak adalah pembengkakan pembuluh darah
yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah.
Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan
di otak.
2. Mulut dan tenggorokan
Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan
timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indra perasa
pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut
dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah,
tenggorokan, bibir, dan pita suara.
3. Paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah
kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi
merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker.
Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis,
pneumonia, dan emfisema.
4. Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian
bawah kerongkongan. Hal tersebut memungkinkan asam dari
lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan.
Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa

37
risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah
ulkus atau tukak dan kanker lambung.

5. Tulang
Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara
menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok
lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun
rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang
bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.
6. Kulit
Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan
perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini
akan dirasakan, seperti kemunculan kerutan di sekitar mata dan
mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.
7. Organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan
kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi,
mengurangi produksi sperma, dan kanker testis. Sementara pada
wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko
terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi
kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human
papillomavirus atau HPV.

38
BAB III
PELAKSANAAN PKL

A. Lokasi dan Waktu Praktik Kerja Industri

1. Lokasi Perusahaan
Kegiatan praktik kerja industri berlokasi diJl. Insinyur sutami Km.
18,2 Tanjung Bintang Lampung Selatan Indonesiadengan nama
perusahaan PT JapfaComfeed Indonesia Tbk.

B. Waktu

Kegiatan praktik kerja industri berlangsung selama 3 minggu pada


tanggal 14-30Oktober 2021, dengan jam kerja menyesuaikan dengan
kebijakan perusahaan.

2. Peserta
Mahasiswa Peserta praktik kerja industri di PT Japfa Comfeed
Indonesia Tbk berjumlah 4 OrangBerasal dari Prodi sanitasi program
diploma 3 jurusan kesehatan lingkungan poltekes tanjung karang
No Nama Nim (Nomor Induk Mahasiswa
1 Marifah 1913451001
2 Lianti 1913451003
3 Monica Yolanda 1913451004
4 Annisa Putri Azzahra 1913451006

C. Data Yang Dikumpulkan


Dalam praktik kerja industri di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
beberapa data yaitu :

39
1. Profil PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
2. Masalah yang di temukan di PT.JAPFA
3. Data potensi pemecahan masalah

D. Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan tersebut kami dapat
memperolehnya melalui pengamatan/observasi secara langsung yang
diberikan olah pembimbing lapangan PT JAPFA COMFEED
INDONESIA Tbk

E. Teknik Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data kami menggunakan metode observasi (
pengamatan dengan data yang diberikan oleh pembimbing lapangan PT
JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk ) sehingga di peroleh jumlah 1ton
perminggu tongkol jagung yang di buang dan tidak di manfaat kan.

F. Kegiatan
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kegiatan yang kami
laksanakan adalah membuat video preventife Pencegahan Rokok di PT
JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk

40
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. HASILKEGIATAN
1. Gambaran UmumIndustri

1) Profil PT Japfa Comfeed IndonesiaTbk

NamaPerusahaan : PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit


Lampung Penghubung : Undip Inaguratif ( Managemen
Representative ) Alamatkantor : Jl. Insinyur sutami Km.
18,2 TanjungBintangLampng SelatanIndonesia

Jenis Produk : Pakan (pellet dan crumble) dan konsetrat


(tepung) Pelanggan : 1. Perusahaan Peternekan(Farm)
2. Agen
Perusahaan ini semula bernama PT Ometraco yang
berstatus kantor cabang sesuai dengan Akte kuasa yang di buat
dihadapan notaris Sastra Kokasih, SH. Nomor 37 tanggal 22
juni 1968 di Surabaya. Perusahaan ini bergerak di bidang
ekspor khusus nya ekspor komoditas non migas yang saat itu
sedang digalakan pemerintah dalam usaha peningkatan
pemasukan devisi negara.
Pada tingkat awal perusahaan mencoba untuk melakukan
sesuatu kegiatan ekspor dengan jenis komoduli sebagai berikut:
1. Gaplekpellet
2. Katulpellet

41
3. Koprapellet
4. Bungkil

Pada perkembangan selanjutnya ternyata usaha ekspor


perusahaan tidak seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan
harga didalam negara yang tidak sesuai atau seimbang dengan
harga pasaran Eropa.
Pada tahun 1981 terbit Kepres Nomor 50 tahun 1981 yang
menghimbau agar perusahaan swasta berpartisipasi
meningkatkan taraf hidup petani kecil dengan jalan membantu
pembuatan makanan ternak secara alamiah maka pada saat itulah
perusahaan mulai mengahlikan usaha dari perusahaan yang
bergerak dibidang ekspor menjadi perusahaan industri ransum
makanan ternak.
Dengan peralatan yang masih sangat sederhana, mulailah
perusahaan melakukan produksi komersial. Sejak bulan Agustus
1981 omzetnya baru antara 300 ton sampai 400 ton perbulannya.
Dan setelah omzet perusahaan ini sudah bisa mencapai 400 ton
perbulan, perusahaan ini dianjurkan untuk berdiri sendiri.
Berdasarkan akte nomor 305 tanggal 21 November 1987 yang
dikeluarkan oleh Notaris Abdul Rohim SH. Perusahaan berubah
nama menjadi PT Ometraco Satwafeed. Dan sejak bulan
November 1987 perusahaan ini menggunakan mesin otomatis
yang digunakan dari pabrik VAN AARSEN NETHERLAND
Belanda.
Perusahaan ini berkembang terus hingga sampai akhir
tahun 1989 berdasarkan akte nomor 179 tanggal 12Desember

42
1989 yang dikeluarkan oleh Notaris Susanti SH. Yang
berkedudukan di Surabaya, nama perusahaann berubah lagi
menjadi PT Japfa Comfeed Indonesia. Saat ini perusahaan sudah
ke public dan berstatusPMDN.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Selain unit Lmapung
juga memiliki unit unit lain seperti dibawah ini:
NO Nama Unit Nama Perusahaan

1 Unit Sidoharjo PT Japfa Comfeed Indonesia

2 Unit Cirebon PT Japfa Comfeed Indonesia

3 Unit Tangerang PT Japfa Comfeed Indonesia

4 Unit Sragen PT Japfa Comfeed Indonesia

5 Unit Medan PT Indojaya Agrinusa

6 Unit Cikande PT Japfa Comfeed Indonesia

7 Unit Gedangan,Sidoarjo PT Japfa Comfeed Indonesia

8 Unit Margomulyo,Surabaya PT Japfa Comfeed Indonesia

9 Unit Makassar PT Japfa Comfeed Indonesia

10 Unit Banjarmasin PT Japfa Comfeed Indonesia

11 Unit Padang PT Japfa Comfeed Indonesia

12 Unit Purwakarta PT Japfa Comfeed Indonesia

Kesemua perusahaan perusahaan tersebut diatas tergabung dalam


PT JAPFA GROUP.

43
2). VISI DAN
MISIVISI:
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Lampung menjadi
Perusahaan menghasilkan Penghasil Pakan Ternak Terkemuka
di Sumbagsel MISI:
Ikut Berperan Serta Dalam Dunia Perternakan di
Indonesia Sebagai Penghasil Pakan Ternak Yang Bermutu
Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Yang Dimiliki.

44
STUKTUR ORGANISASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk UNIT LAMPUNG

Head Of Unit
GUANTORO

Document Controller Management


CAECILLA MELVINA Representative
YOLANDA UDIP INAGURATI
IT : YOYO SUBAGIO

Head Of Sales Head Of Head Of Plant Head Of QC Head Of Head Of


Dept : Procurement Dept : Dept : HRD & GAD F & A Dept :
RUSLAN DWI Dept : CHANDRA UDIP Dept : JUMAIN
FAHRUDY VANI WIJAYA INAGURATI HELLEN

45
Berikut merupakan rincian tugas dari masing masing bagian organisasi :

a) Head Of Unit

1) Menetapkan peluang dan resiko yang mungkin


mempengaruhi organisasi dan memastikan ketetapan
tersebut ditindak lanjuti
2) Mengambil tindakan yang diperlukan untuk
mengidentifikasi peluang dan resiko
3) Memimpin organisasi dalam peningkatkan dan perbaikan
sistem dengan menanggapi perubahan peluang dan resiko.

b) Management Representative

1) Memastikan proses proses yang dibutuhkan dalam sistem


manajemen mutu ditetapkan ,diimplementasikan dan
dipelihara
2) Mempromosikan kesadaran akan pentingnya memnuhi
persyaratan pelanggan kepada seluruh karyawan
3) Berhubungan dengan pihak luar yang berkaitan dengan
kepentingan organisasi.

c) Document Controller

1) Menerbitkan dokumen baru atas masukan dari departemen


departemen dilingkungan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Unit Lampung
2) Merevisi dokumen sesuai dengan permintaan perubahan
dokumen yang telah disetujui oleh pihak berwenang.
3) Mendistribusikan dokumen dan mendistribusikan ulang
dokumen yang telah mengalami revisi.

46
4) Memantau situasi revisi dokumen, daftar dokumen
eksternal,daftar rekaman dan hal hal lain yang berkaitan
dengan dokumen dan rekaman yang diatur dalam standar
operating procedure yang berkaitan
5) Membantu tugas tugas manajemen representative

d) Head Of Departemen Sales

1) Memimpin departemennya dalam peningkatan dan perbaikan


sistem dengan menanggapi perubahan peluang resiko
2) Menjaga dan menambah pelanggan eksternal guna
meningkatkan volume penjualan
3) Mengelola margin dan ACP untuk mencapai target
4) Mengawasi kredit pelanggan untuk menghindar kredit macet
baru
5) Menetapkan harga guna pengaturan pasar
6) Menganalisa pasar untuk menentukan promosi

e) Head Of Departemen Procurement

1) Memimpin departemen dalam peningkatan dan perbaikan


sistem dengan menanggapi perubahan peluang dan resiko
2) Mengkoordinasi pengadaan bahan baku, bahan pembuatan
dan bahan pembungkus untuk proses produksi
3) Mengkoordinasi pengadaan barang teknik
4) Mengkoordinasi pengadaan barang QC Laboratorium
5) Melakukan survey lapangan untuk membuat estimasi
pengadaan bahan baku
6) Mengambil keputusan harga supplier tentang pembelian
barang
7) Melakukan pengawasan mengenai barang barang impor
mulai dokumen sampai barang masuk ke warchouse

47
f) Head Of Departement plant

1) Memimpin departemennya dalam peningkatan dan perbaikan


sistem dengan menanggapi perubahan peluang dan resiko
2) Membuat dan menetapkan perencanaan, penjadwalan dan
target plant
3) Mengkoordinasi, mengontrol dan mendelegasikan
pelaksanaan seluruh aktivitas dan adminitrasi departemen
plant kepada bawahan serta mendistribusikan ke bagian
terkait
4) Menganalisisan mengevaluasi sistem pelaksanaan seluruh
aktivitas departemen plant
5) Melakukan koordinasi, analisis dan supervisi bagian
warehouse produksi maupun PPIC untuk menghasilkan
produk dengan kualitas dan kuantitas yang ditargetkan
6) Melakukan koordinasi dan supervisi bagian warehouse agar
penerimaan maupun pengeluaran bahan baku dan pakan
sesuai standard operating prosedur yang berlaku dengan
cepat, tepat dan benar
7) Melakukan koordinasi dan supervise bagian teknik agar
mesin produksi berjalan lancar dan efisien serta melakukan
modifikasi untuk meningkatkan kinerja mesin produksi
8) Melakukan tindakan koreksi atau mengambil tindakan
antisipasi apabila ditemukan penyimpanan dalam aktifitas
kerja jajarannya
9) Melakukan improvenment instalasi mesin produksi serta
seluruh kinerja bawahannya
10) Merencanakan dan mengkoordinasikan pemeliharaan dan
perbaikan seluruh mesin produksi dan fasilitas pendukungnya

48
11) Menganalisis dan mengevaluasi sistem pelaksanaan kerja
jajaran plan agar dapat berjalan efektif fan efisien serta
berkelanjutan

g) Head Of Departemen Quality Control

1) Memimpin departemennya dalam peningkatan dan perbaikan


sistem dengan menanggapi perubahan resiko dan peluang
2) Memastikan bahan baku yang masuk warehouse sudah
memenuhi standard yang telah ditentukan
3) Memastikan bahan baku selama masa penyimpanan di
warehouse tetap terjaga kualitasnya
4) Mendukung bagian produksi dalam hal pengawasan proses
produksi agar tetap memenuhi syarat syarat yang telah
ditetukan
5) Memastikan produk tetap terjaga kualitasnya selama masa
penyimpanan di warehouse
6) Memotivasi seluruh jajaran QC agar selalu menunjukan
kinerja yang baik dan pekerja sesuai standard operating
procedure yang berlaku
7) Mengkoordinasi pemeriksaan hama pada bahan baku dan
pakan, pelaksanaan fumigasi, penentuan dosis fumigant dan
evaluasi pelaksanaan pengendalian hama

h) Head Of Departement Quality Control

1) Memimpin departemennya dalam peningkatan dan perbaikan


sestem dengan menanggapi perubahan resiko dan peluang
2) Mengamankan dan melaksanakan kebijakan kantor pusat
yang berkaitan dengan HRM dan GA
3) Mengkoordinasikan proses rektrutment dan seleksi, pelatihan,
penilaian kinerja karyawan sesuai kebutuhan perusahaan

49
4) Mengkoordinasikan dan mengembanhkan adminitrasi
kepersionalian serta mengusulkan perubahan status
(levelling) secara keseluruhan
5) Menjadi wakil perusahaan dalam negosiasi dengan serikat
pekerja
6) Mengadakan diskusi dengan manajemen untuk menetukan
arah kebijakan perusahaan dalam hal ketenagakerjaan serta
aktif dalam kegiatan diluar perusahaan
7) Mengkoordinasikan dan mengembangkan semua hal yang
berhubungan dengan pihak luar
8) Mengkoordinasikan pembayaran gaji, uang makan, lembur
karyawan dan hak hak karyawan lainnya
9) Memonitor keamanaan dengan koordinasi dengan SIGAP,
baik keamanan internal maupun ekternal.
10) Mengontrol dan mengurus semua kebutuhan perijinan
perijinan perusahaan

4. TENAGA KERJA
Tenaga kerja di perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Unit Lampung terdiri dari :
a. Karyawan bagian produksi yaitu 276 orang
b. Karyawan bagian kantor yaitu 45 orang

5. FASILITAS KESEJAHTERAAN
Fasilitas di perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit
lampung terdiri dari:
a. gedung serba guna yang digunakan untuk olahraga dan acara
penting diperusahaan
b. koperasi
c. kantin

50
6. SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI

Sarana dan prasarana di perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia


Tbk. Unit Lampung terdiri dari:
a. Area parkir
b. Mushola
c. Loker karyawan

7. PROGRAM CORPORATURE SOCIAL RESPONCIBILITY


(CSR)
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Lampung memiliki
program Corporature Social Responcibility yaitu :
a. Penanaman bibit mangrove
b. Bantuan dan social ke setiap sekolah disekitar perusahaan
c. Donor darah setiap 3 bulan sekali

51
A. Gambaran Umum Proses Produksi Industri

1. Proses Produksi Pada Industri

Gambar 4.1 Proses produksi kompos dari tumpi jagung

BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI JENIS LIMBAH


/ADDITIVE

BAHAN BAKU
YANG BERASAL
DARI TUMBUHAN BIN RAW MATERIAL
JAGUNG

BAHAN BAKU
YANG BERASAL
DARI DOSIN
DEDAK,SEKAM, G
KOTORAN
KAMBING
PEMBERSIHAN GRINDING
DAN
PENGERINGAN
BAHAN BAKU
MIXIN EM4
FEED ADDITIVE, LIQUI G
OBAT OBATAN D KONSENTRAT
DAN VITAMIN PAKAN
STEA PELLETING TERNAK EM4
M TUMBUHAN

CRUMBING DEDAK,SEK
PELL AM,
ET KOTORAN
SIEVIN KAMBING
G

52
KARUNG
PLASTIK PACKIN
BENANG G
JAHIT LABEL FINISH

53
Gambar 4.2 Proses Produksi Pakan Ternak Dari Tumpi Jagung

BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI JENIS LIMBAH


/ADDITIVE

BAHAN BAKU
YANG BERASAL BIN RAW MATERIAL
DARI TUMBUHAN
JAGUNG

BAHAN BAKU
YANG BERASAL DOSIN
DARI DEDAK G

PEMBERSIHAN GRINDING
DAN
PENGERINGAN
BAHAN BAKU
MIXIN EM4
FEED ADDITIVE, LIQUI G
OBAT OBATAN D KONSENTRAT
DAN VITAMIN PAKAN
STEA PELLETING TERNAK EM4
M TUMBUHAN
DEDAK
CRUMBING
PELL
ET
SIEVIN
G
KARUNG PLASTIK
BENANG JAHIT PACKI
FINISH
LABEL NG

54
5. FASILITAS KESEJAHTERAAN
Fasilitas di perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit
lampung terdiri dari:
a. gedung serba guna yang digunakan untuk olahraga dan acara
penting diperusahaan
b. koperasi
c. kantin

b. Bahan Baku

Bahan baku utama:

Bahan baku utama yang digunakan

adalah jagung. Bahan baku pembantu:

Bahan baku pembantu yang digunakan berupa sekam padi ,


dedak

, kotoron kambing , rumput gajah , obat obatan dan

vitamin ( EM4 )

3. Gambaran Produksi Dan Dampak Proses Produksi Industri

a. Diagram Alir Proses Produksi

Proses produksi pakan ternak merupakan produksi sistem

kering dimana penggunaan air sangat sedikit yaitu hanya

dibutuhkan untuk pembentukan pakan ternak sapi

berbentuk butiran ( pellet ). Secara lebih terinci, proses

produksi pakan ternak. Jagung yang di proleh sebelum

melalui tahapan produksi dipisahkan dari tongkol nya

menggunakan cara pemilahan ,jagung akan masuk ke

proses produksi sementara tongkol jagung di buang di

pembuangan yang sudah di siapkan oleh PT.JAPFA

54
Berikut tahapan sesuai dengan uraian bagan alir proses

produksi sebagai berikut :

a. Pemasukan Bahan Baku

Di tahap ini merupakan tahap pengisian bahan baku di

tempat penampungan yang di namakan Bin Raw

Material

b. Dosing ( Penimbangan Bahan Baku )

Setelah bahan baku di yang diperlukan masuk ke Bin

Raw Material lalu dilakukan penimbangan ( dosing )

sesuai dengan takaran.

c. Grinding ( Penghancuran Bahan Baku )

Pada tahap ketiga setelah bahan baku di timbang

sesuai takaran, dilanjutkan proses penghancuran.

d. Mixing ( Pencampuran Bahan Baku )

Pada tahap ini dilakukan pencampuran antara bahan

baku yang sudah dihancurkan dengan bahan baku

tambahan antara lain vitamin

e. Pelleting ( Pembentukan Pellet )

Pada tahap ini bahan baku yang telah di campur

tersebut di semprotkan uap steam yang dihasilkan dari

mesin uap/boiler. Setelah itu di proses menjadi pellet.

f. Crumbling ( Pembentukan Ukuran )

Dalam tahap ini juga dilakukan Crumbling yaitu

pembentukan pellet sesuai ukuran yang telah

55
ditentukan.

g. Sieving ( Pengayakan )

setelah berbentuk pellet langkah selanjutnya

diayak/sortir sesuai dengan ukuran ayakan yang di

inginkan. Jika ada yang tidak sesuai dengan ukuran

tersebut maka ditampung kemudian dimasukkan

kembali ke proses palleting.

h. Bagging ( Pengepakan )

Pakan yang berbentuk pellet yang telah diayak/disortir

tersebut kemudian dikemas dalam karung dan

ditimbang sesuai dengan berat yang diinginkan.

3. Indentifikasi masalah

Kami mengidentifikasi masalah tentang preventif

pencegahan Rokok agar setiap karyawan bias

menerapkan protocol kesehatan dengan baik dan benar

dan dapat mengetahui dampak dari merokok.

4. Pemecahan masalah

Dalam memecahkan masalah diatas kami

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tanjungkarang membuat video preventif Pencegahan

Rokok Dengan tujuan agar video tersebut bisa menambah

wawasan setiap karyawan dan semakin memperkokoh

minset setiap karyawan bahwa merokok merupakan

perilaku yang buruk dan menyebabkan beberapa

56
gangguan kesehatan.

5. Kegiatan
Kegiatan yang di lakukan adalah pembuatan video

preventif pencegahan Covid-19. Semoga dengan adanya

kegiatan ini bisa menambah meningkan wawasan dan

pengetahuan setiap karyawan PT JAPFA Comfeed Tbk

akan Rokok.

6. Hasil Kegiatan

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN

1 Kamis , 14 Oktober 2021 Materi daring dan diskusi bersama terkait

Kesehatan, Keselamatan, Kerja (K3).

2 Kamis , 20 Oktober 2021 Presentasi mengenai preventif pencegahan

rokok dan penayangan video

2 Jum’at, 29 Oktober 2021 Presentasi lanjutan mengenai preventif

pencegahan rokok dan penayangan

video

4 Sabtu, 30 Oktober 2021 Presentasi akhir mengenai preventif

pencegahan rokok dan penayangan video

7. Gambaran Khusus PelaksanaaSanitasi/Kesehatan Lingkungan

Kerja Industri

1. Penyediaan Air Bersih , Pengelolaan Limbah

2. Monitoring

57
8. Gambaran Khusus Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Industri

1. Pelaksanaan Penerapan K3 Industri


Pelaksanaan K3 dilaksanakan PT Japfa Comfeed Indonesia

Tbk dengan:

1). Pengadaan Sumber Daya manusia (SDM)

Prosedur pengadaan SDM dengan membuat prosedur


pengadaan secara efektif dengan SDM yang mempunyai sertifikat
K3 seperti sertifikat ahli K3 umum dan auditor SMK3.

2). Komunikasi K3

Kebijakan K3 dan seluruh prosedur, instruksi kerja

dikomunikasikan ke pekerja melalui pelatihan, papan

pengumuman K3 dan rapat pengurus P2K3 yang minimal

dilakukan satu kali setiap bulan. Manajemen Representatif K3

bertanggung jawab untuk menanggapi komunikasi internal dan

eksternal. Saat persyaratan K3 mempengaruhi jasa dan atau

produk yang disediakan subkontraktor dan telah diidentifikasi

adanya potensi bahaya dan evaluasi risiko, maka komunikasi

akan dilakukan dengan pihak subkontraktor dalam proses

pengadaan barang dan jasa serta label, peraturan K3, dan lain-

lain. Konsultasi antara pekerja dan manajemen dilakukan dalam

rapat pengurus rutin P2K3. Kinerja K3 PT Japfa Comfeed

Indonesia Tbk akan dimasukan dalam laporan kinerja PT Japfa

Comfeed Indonesia Tbk .

3). Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

Head of Unit PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

menunjuk seseorang sebagai Manajemen Representatif K3

58
yang mempunyai peran, tanggung jawab dan wewenang untuk,

memastikan persyaratan SMK3 dibuat, diterapkan dan

dipelihara sesuai standar PP RI No. 50 tahun 2012 serta,

melaporkan unjuk kerja SMK3 kepada Direksi sebagai wakil

dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dengan pihak eksternal

yang berkaitan dengan K3.

4). Pelatihan dan Kompetensi Kerja

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk menyusun dan

memelihara prosedur pelatihan yang meliputi identifikasi

kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan pekerja. Pelatihan dapat

dilaksanakan oleh internal PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

atau badan eksternal. Semua pekerja yang dapat menimbulkan

risiko penting memperoleh pelatihan yang memadai. Hanya

pekerja yang mempunyai ijin dan kompetensi yang

dipersyaratkan untuk dapat mengikuti tugas tersebut. Seluruh

karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk akan dilatih

mengenai kepedulian terhadap SMK3. Bila dirasa perlu, maka

akan dilakukan pelatihan penyegaran (refresh) untuk

memelihara kepedulian terhadap K3. Catatan K3 dipelihara dan

riwayat pelatihan pekerja selalu diperbarui.

5). Sistem Kerja

A. Organisasi/Unit yang bertanggung jawab dibidang K3

Direksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit

Cirebon membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan

59
Kesehatan Kerja (P2K3). Ketua P2K3 adalah seseorang

yang ditunjuk oleh Head of Unit, Sekretaris P2K3

adalah Ahli K3 Umum atau HSE Officer dan Anggota

P2K3 merupakan wakil dari pekerja dari setiap bagian,

B. Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk membuat

dan memelihara prosedur pengendalian operasi

terhadap bahaya potensial yang memiliki risiko

penting. Setiap manajer, supervisor bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan prosedur pengendalian

operasi. Pengendalian risiko yang dilaksanakan

ditetapkan berdasarkan pada hirarki pengendalian.

Penempatan pekerja untuk suatu pekerjaan

memperhatikan persyaratan perijinan, kompetensi,

kesehatan, identifikasi bahaya potensial dan evaluasi

risiko.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

memberlakukan sistem ijin kerja dan ijin masuk pada

pekerja dan daerah-daerah yang teridentifikasi

berdasarkan hasil identifikasi bahaya potensial dan

evaluasi risiko. Tempat dengan ijin masuk dibuat

pengendalian seperti pemberian tanda larangan dan

membuat pagar.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk menyediakan alat

pelindung diri (APD) untuk seluruh pekerja yang

60
membutuhkan sesuai dengan tugas dan bahaya

potensial yang teridentifikasi. Pemeliharaan APD

merupakan tanggung jawab dari pekerja. Seluruh APD

dibuat dalam menilai tempat kerja untuk menentukan

jika terdapat bahaya potensial atau yang akan muncul,

yang memerlukan penggunaan APD. Pemeliharaan

APD dikomunikasikan kepada pekerja yang terkena

paparan. APD yang rusak atau tidak efektif dilarang

digunakan Pekerja dapat meminta penggantian APD

kepada supervisornya.

Berdasarkan identifikasi bahaya potensial dan

evaluasi risiko, pemantauan dan pengukuran, setiap

ddaerah yang memiliki risiko penting diberi tanda

peringatan K3 sesuai standar yang berlaku. PT Japfa

Comfeed Indonesia Tbk menyediakan layanan

yang sesuai dengan standar yang berlaku untuk bekerja.

Untuk mencegah pencemaran lingkungan, Team

Lingkungan Hidup melakukan pengukuran dan

pengujian NAB, Air Limbah, Kualitas Air Minum dan

Air Bawah Tanah. Sedangkan Team HAZOP dalam

selang waktu terencana melakukan pengujian Bejana

Tekanan, Kelayakan Boiler, Kelayakan Alat Angkat

dan Angkut (Lift & Forklift) serta pemeriksaan APD,

Alat Pemadam

61
Api Ringan (APAR) dan isi kotak P3K.

C. Pengendalian Dokumen K3

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Cirebon

melakukan pengendalian dokumen SMK3 yang meliputi

manual SMK3, Prosedur, Instruksi Kerja untuk

menjamin bahwa :

1. Dokumen ditempatkan pada lokasi yang membutuhkan

dan ditentukan

2. Dokumen dikaji secara berkala

3. Hanya dokumen terbaru yang tersedia diseluruh lokasi

yang penting

4. Dokumen kadaluarsa segera ditarik atau dimusnahkan

dan master copy-nya disimpan sebagai catatan sejarah

perubahan dokumen.

Direksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

bertanggung jawab untuk mengesahkan Manual

SMK3. Manajemen Representatif bertanggung jawab

untuk mengesahkan prosedur, instruksi kerja dan

Form K3.

Masing-masing manajer bertanggung jawab

untuk membuat dan mengusulkan pengesahan

prosedur, Instruksi Kerja dan Form K3 kepada

Manajemen Representatif K3. Prosedur K3 dapat

62
diubah berdasarkan kebutuhan dengan menggunakan

penomoran dokumen yang spesifik proyek dengan

pengesahan dan Manajemen Representatif K3

5. Pengawasan Lingkungan Industri

A. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran

Prosedur pemeriksan, pengujian dan


pengukuran secara umum meliputi :

1. Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran

Seluruh catatan K3 akan diidentifikasi dan

dipelihara, disimpan dalam jangka waktu tertentu.

Catatan yang telah disimpan dalam jangka waktu

tertentu akan dimusnahkan. Disposisi catatan K3

dilakukan sesuai dengan peruntukan untuk menjaga

keserasian, sebagaimana telah diidentifikasi dan diatur

oleh Manajemen Respentatif K3.

2. Peralatan dan metode pengujian

Manajemen Representatif K3 bertanggung jawab

untuk kalibrasi dan membuat daftar alat kalibrasi yang

berisi status kalibrasi. Kalibrasi dapat dilakukan pihak

internal atau pihak eksternal yang terakreditasi atau

direkomendasi pemerintah atau rekomendasi pemasok

alat.

3. Tindakan perbaikan

63
Seluruh pegawai PT Japfa Comfeed Indonesia

Tbk bertanggung jawab untuk melaporkan

ketidaksesuaian K3 ataupun potensi ketidaksesuaian

kepada Manajemen Representatif K3 untuk dievaluasi

dan diambil tindakan yang perlu dilaksanakan. Jika

menurut Manajemen Representatif K3 hal tersebut

merupakan ketidaksesuaian maka akan muncul laporan

ketidaksesuaian yang akan diperhatikan dan diposisikan

dan diverifikasi hasil tindak lanjutnya untuk memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan.

Penyelidikan akan dilakukan untuk setiap

kecelakaan, nearmiss – accident oleh supervisor bersama

dengan Manajemen Representatif K3 untuk kemudian

dievaluasi dan dilaporkan kepada Direksi. Setiap

tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil akan

mempertimbangkan hirarki pengendalian risiko.

4. Penyelidikan

Seluruh pekerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

dan subkontraktor harus melaporkan kecelakaan.

Penyelidikan kecelakaan dilakukan untuk setiap

kecelakaan, nearmiss – accident yang dilakukan oleh

supervisor bersama-sama dengan Manajemen

Representatif K3. Hasil penyelidikan tersebut dievaluasi

oleh P2K3 dan dilaporkan ke Direksi PT Japfa Comfeed

64
Indonesia Tbk untuk kemudian dilakukan tindakan

koreksi dan pencegahan agar kecelakaan atau nearmiss –

accident tidak terulang lagi.

5. Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja

Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dilaksanakan minimum dua kali setahun

yang dilaksanakan oleh auditor yang memiliki kriteria

tertentu. Manajemen Representatif K3 akan melaporkan

hasil audit Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dalam rapat tinjauan Manajemen.

65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian diatas Bahwa asap rokok
terbukti dapat membahayakan kesehatan individu, karyawan, masyarakat
dan lingkungan, api dari rokok dapat menjadi penyebab kebakaran
sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan terhadap paparan asap
rokok dan api dari rokok. Maka dalam rangka melindungi individu,
karyawan, masyarakat dan lingkungan terhadap paparan asap rokok dan
api dari rokok PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Lampung sudah
menerapkan bahaya rokok dan sudah membuat aturan SOP Kawasan
Tanpa Rokok. .

Saran
Saran setelah melalukan kegiatan PKL yang dilaksanakan dengan
lancar dan baik ini sebaiknya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Unit Lampung dapat menyampaikan kepada setiap karyawan akan
video preventife pencegahan rokok. Semoga kami peserta PKL
dari mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan dapat menguasai
pelajaran dan pengetahuan yang telah diterapkan dalam industri.

66
DAFTAR PUSTAKA

http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh

https://meetdoctor.com/article/cara-menghilangkan-kebiasaan-merokok

http://MATERI%20B.INDO/ZATZAT%20BERBAHAYA%20PADA%20ROKOK%20_
%20PemiQr%20Timoer.htm

http://MATERI%20B.INDO/Rokok.htm

http://MATERI%20B.INDO/Bahaya%20Merokok%20Bagi%20Kesehatan%20_
%20Dokita%20-%20Dokter%20Kita.htm

http://MATERI%20B.INDO/Bahaya%20Merokok,%20bahaya%20bagi%20perok
ok%20pasif,%20zat%20yang%20terkandung%20dalam%20rokok%20dan%20car
a%20pencegahannya%20_%20Argamakmur%27s%20Weblog.htm

http://catatantugassekolah.blogspot.com/2013/04/makalah-bahaya-merokok.html
http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/bahaya-merokok-bagi-
remaja.html.

67
LAMPIRAN

68

Anda mungkin juga menyukai