Anda di halaman 1dari 4

Percobaan IV

Penguat BJT II
Ferdiyansah Saputra (13117069)
Asisten : Dika Ferdiansyah (13116007)
Tanggal Percobaan : 07/10/2019
EL3102 Praktikum Elektronika
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

 Sering dipakai pada penguat frejuensi tinggi pada


Abstrak—Pada praktikum ini praktikan akan memahami penguat jalur VHF dan UHF
BJT. Dan mengetahui karakteristik penguat berkonfigurasi Common  Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga
Base, dan Common Collector dengan merangkain komponen-
komponen tersebut pada breadboard.
B. Konfigurasi Common Collector
I. PENDAHULUAN
Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor
P RAKTIKUM kali ini kita akan mempelajari untuk mengenal
penguat BJT.Bertujuan untuk praktikan dapat menilai dan
mengetahui secara langsung tentang karakteristik penguat
transistor di groundkan, lalu input dimasukkan ke basis dan
output diambil pada kaki emitor.Penguat coomon collecor
Common Base dan Common Collector. juga mempunyai karakter sebagai penguat arus.Konfigurasi ini
memiliki resistansi output yang kecil sehingga baik untuk
digunakan pada beban dengan resistansi yang kecil. Oleh
II. Landasan Teoretis karena itu, konfigurasi ini biasanya digunakan pada tingkat
akhir pada penguat bertingkat. Konfigurasi common collector
ditunjukkan oleh gambar berikut ini.
A. .Konfigurasi Common Base

Common Base adalah penguat kaki basis transistor


digroundkan,lalu input dimasukkan ke emitor dan output
diambil pada kaki kolektor .Penguat common base
mempunyai karakter sebagai penguat tegangan konfigurasi ini
memiliki resistansi input yang kecil dan menghasilkan arus
kolektor yang hampir sama dengan arus input dengan
impedansi yang besar. Konfigurasi ini biasanya digunakan
sebagai buffer. Konfigurasi common base ditunjukkan oleh
gambar berikut ini.
Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 Sinyal outputnya sefasa denga sinyal input
 Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
 Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE
transistor
 Cocok dipakai untuk penguat penyangga karena
mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai
impedansi output rendah.

III. METODOLOGI

Common Base mempunyai karakter sebagai berikut : A. Alat dan Bahan


 Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input  Sumber tegangan DC
sehingga meminimalkan efek umpan balik  Generator Sinyal
 Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi  Multimeter
sehingga cocok untuk penguat siyal kecil.  Osiloskop
 Sumber arus kostan
 Transistor 2N3904
 Resistor Variabel
 Kabel-kabel

B. Langkah Kerja

Percobaan 1 : Penguat Common Base

 Sususlah rangkaian seperti gambardibawah ini


dengan nilai komponen sebagai berikut :
a) Q = 2N 3904
b) R1 = 20 kΩ
c) R2 = 3,3 kΩ
d) RC = 1,2 kΩ  Amati dan gambar gelombang di titik Z dan Y
e) Re = 220 Ω menggunakan osiloskop.
f) C1 = C 2 = C3 = 100 µF  Gunakan mode osiloskop xy untuk mengamati vo/vi,
g) VCC = 10 V gambar grafik tersebut di buku log praktikum.
 Naikkan amplituda generator sinyal dan amati vo
sampai bentuk sinyalnya mulai terdistorsi. Catatlah
tegangan vi pada saat hal tersebut terjadi.
 Hitunglah Ib, Ic, Ie, Vbe, dan Vce
 Kemudian catat pada BCP.

IV. HASIL DAN ANALISIS

Setelah melakukan praktikum,dapatlah data-data yang


kemudian dapat dijelaskan datanya sebagai berikut.
Percobaan 1 : Penguat Common Base
Pada percobaan ini rangkaian seperti dibawah ini :

 Amati dan gambar gelombang di titik Z dan Y


menggunakan osiloskop.
 Gunakan mode osiloskop xy untuk mengamati vo/vi,
gambar grafik tersebut di buku log praktikum.
 Naikkan amplituda generator sinyal dan amati vo
sampai bentuk sinyalnya mulai terdistorsi. Catatlah
tegangan vi pada saat hal tersebut terjadi.
 Hitunglah Ib, Ic, Ie, Vbe, dan Vce
 Kemudian catat pada BCP.

Percobaan 2 : Penguat Common Collector

 Sususlah rangkaian seperti gambardibawah ini


dengan nilai komponen sebagai berikut :
h) Q = 2N 3904
i) R1 = 20 kΩ Kemudian di ukur nilai Ic, Ib, Ie, Vbe, Vce sebagai berikut :
j) R2 = 3,3 kΩ  Ic = 1,49 mA
k) RC = 1,2 kΩ  Ib = 0,61 mA
l) Re = 220 Ω  Ie = 0,3 mA
m) C1 = C 2 = C3 = 100 µF  Vbe = 0,64 V
n) VCC = 10 V  Vce = 4 V
Kemudian hitunglah gm, ß , rπ , dan re : V. KESIMPULAN
 gm = 0,0596  Dapat memahami penguat BJT
 ß = 2,44  Dapat memahami karakteristik penguat berkonfigurasi
 rπ = 423,72 Common Base
 re = 83,33  Dapat memahami karakteristik penguat berkonfigurasi
Kemudian mendapatkan hasil sinyal sebagai berikut : Common Base
 Dapat memahami transistor sebagai penguat
 Dapat merangkai rangkaian penguat BJT

REFERENSI
[1] https://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/
[2] Modul praktikum Elektronika teknik elektro institut teknologi sumatera
[3] http://mamaynisaa.blogspot.com/2011/04/karakteristik-transistor.html
[4] https://skemaku.com/jenis-konfigurasi-transistor-sebagai-penguat/

Percobaan 2 : Penguat Common Collector


Pada percobaan ini rangkaian seperti dibawah ini :

Pada percoban kedua ini kelompok kami belum selesai


menyelesaikan percobaan ini dikarenakan waktu yang sudah
selesai dan juga kelompok kami dalam merangkai terdapat
kendala yaitu kesalahan menyusun komponen dalam
breadboard.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai