Anda di halaman 1dari 26

CMRR (Common Mode Rejection Ratio) Op-Amp

1.1 Dasar Teori


1.1.1 CMRR Op-Amp

Op-Amp atau yang lebih dikenal dengan penguat operasional merupakan sebuah
komponen semikonduktor elektronika yang memiliki kemampuan tinggi sebagai penguat
diferensial dengan impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah.
Op-Amp sering digunakan sebagai aplikasi perubah amplitude (perubahan tegangan),
oscillator, filter, penguat instrumentasi.
D C Supp ly

In put Vol ta g e
O ut put Vol ta g e

DC S uppl y

Gambar 1.1 Basic Op-Amp

Op-Amp memiliki pin masukan tegangan yang dapat berupa tegangan AC


maupun DC dengan polaritas tegangan positif maupun negatif tergantung masukan untuk
pin Op-Amp, pin untuk suplai tegangan DC dengan polaritas yang berbeda, dan pin hasil
keluaran dari Op-Amp. Pada perancangan aplikasi Op-Amp perlu diketahui fitur dan
karakteristik dari Op-Amp tersebut, salah satu fitur yang harus diperhatikan adalah
CMRR (Common Mode Rejection Ratio).

Menurut Boylestad dan Nashlesky CMRR merupakan sebuah fitur penting dari
koneksi diferensial, ketika sinyal yang berlawanan pada masukan diperkuat sementara
secara umum untuk dua masukan hanya sebagaian diperkuat dari keseluruhan operasi
yang memperkuat beda sinyal pada dua masukan. Karena noise dari setiap sinyal
masukan yang tidak diinginkan umumnya sama untuk kedua masukan. Koneksi
diferensial cenderung memberikan redaman dari masukan noise sambil memberikan
penguatan pada sinyal keluaran. Jadi CMRR merupakan kemampuan dari Op-Amp untuk
melakukan penolakan pada noise dari sinyal masukan yang diberikan.

CMRR dapat diketahui melalui rangkaian operasi common mode dan mode
diferensian. Untuk common mode yaitu dengan memberikan sinyal masukan yang sama
untuk kedua pin masukan pada Op-Amp. Idealnya kedua sinyal masukan sama-sama
dikuatkan, namun karena hal ini keluaran Op-Amp menghasilkan sinyal keluaran yang
polaritasnya berlawanan sehingga sinyal keluaran yang dihasilkan sangat kecil.

Gambar 1.2 rangkaian operasi common mode pada Op-Amp


Sumber: Electronics Devices and Circuit Theory

Penguatan tegangan pada rangkaian operasi common mode dapat dicari dengan membagi
hasil tegangan keluaran dari rangkaian dengan tegangan masukan untuk Op-Amp.
Vo
Ac=
Vi ………………………………………

(1.1)

Rangkaian diferensial digunakan juga untuk menentukan besarnya CMRR pada


Op-Amp yaitu dengan memberikan satu masukan sinyal pada kedua pin masukan.
Selanjutnya diketahui pula tegangan keluaran dari rangkaian diferensial tersebut.
Penguatan dari rangkaian diferensial dapat deketahui dengan membagi sinyal keluaran
dengan sinyal masukan dari Op-Amp.
(a) (b)

Gambar 1.3 Rangkaian operasi diferensial pada Op-Amp


Sumber: Electronics Devices and Circuit Theory

Vo
Ad= …………………………………..
Vd

(1.2)

Vd = Vi1 – Vi2 ...…………………………… (1.3)

Setelah mengetahui rangkaian dan kedua rumus tersebut, maka CMRR dapat dicari
dengan menggunakan rumus:

Ad
CMRR=20 log 10 dB …...…………….
Ac

(1.4)

1.1.2 Op-Amp LM741

Op-Amp LM741 adalah sebuah perangakat semikonduktor buatan Texas


Instrument yang memiliki karakteristik seperti berikut:
Tabel 1
Electrical Absolute Maximum Rating

LM741A LM741 LM741C


Tegangan Suplai ±22V ±22V ±22V
Disipasi Daya 500mW 500mW 500mW
Differential Input Voltage ±30V ±30V ±30V
Tegangan Masukan ±15V ±15V ±15V
ESD Tolerance 400V 400V 400V
Sumber: Datasheet LM741

LM741 memiliki karakteristik CMRR sebesar 70dB untuk kemungkinan kecil


dari komponen, dan 90dB untuk kemungkinan rata-rata komponen dengan Rs ≤10kΩ dan
Vcm = ±12V.

1.2 Perancangan dan Simulasi


1.2.1 Common Mode LM741

Simulasi CMRR menggunakan software TINA TI dengan komponen LM741


semikonduktor dan Spice Macro. Rangkaian common mode pada simulator TINA TI
dibawah ini menggunakan spesifikasi maksimum dari komponen Op-Amp LM741
semikonduktor macro NPN input yaitu tegangan supplai ±22VDC dan tegangan masukan
15VAC.
Gambar 1.4 Rangkaian Common Mode LM741 Semikonduktor

Dari hasil rangkaian tersebut didapatkan keluaran tegangan sebesar 520mV p-p
dengan pergeseran fasa sebesar Xº

Gambar 1.5 Output Common Mode LM741 Semikonduktor

Rangkaian berikut adalah rangkaian common mode LM741, namun bedanya IC


rangkaian berikut menggunakan Spice Macro. Tegangan suplai pada IC ini sebesar
±22VDC dan tegangan masukan 15VAC.

Gambar 1.6 Rangkaian Common Mode LM741 Spice Macro

Dari rangkaian common mode LM741 Spice Macro di dapatkan hasil 740mV,
namun keluaran sinyal positif dari rangkaian ini terpotong.
Gambar 1.7 Output Common Mode LM741 Spice Macro

1.2.2 Mode Diferensial LM741

Simulasi mode diferensial menggunakan software TINA TI menggunakan


komponen LM741 semikonduktor dan Spice Macro. Rangkaian mode diferensial pada
simulator TINA TI dibawah ini menggunakan spesifikasi maksimum dari komponen Op-
Amp LM741 semikonduktor macro NPN input yaitu tegangan supplai ±22V DC dan
tegangan masukan 15VAC.

Gambar 1.8 Rangkaian mode diferensial LM741 semikonduktor

Hasil keluaran dari rangkaian mode diferensial LM741 semikonduktor di


dapatkan hasil 3.2mVp-p dengan pergeseran fasa sebesar 0º namun sinyal masukan dan
keluaran sama-sama terpotorng.
Gambar 1.9 Output mode diferensial LM741 semikonduktor

Selanjutnya apabila digunakan rangkaian yang berbeda untuk mode diferensial


seperti yang telah ditunjukan pada gambar b 1.3 dengan tegangan masukan untuk Vi1
sebesar 7.5VAC dan Vi2 7.5VAC dan tegangan suplai sebesar ±22V DC pada IC Op-Amp
LM741 semikonduktor didapatkan hasil seperti berikut.

Gambar 1.10 Rangkaian mode diferensial LM741 semikonduktor

Hasil keluaran dari rangkaian mode diferensial diatas tegangan VF2 dan VF3
sebesar 15Vp-p dan keluaran tegangan dari rangkaian tersebut sebesar 300mV p-p.
Perbedaan hasil dengan sebelumnya adalah tidak adanya perpotongan tegangan masukan
dan tegangan keluaran.
Gambar 1.11 Output mode diferensial LM741 semikonduktor

Rangkaian mode diferensial Spice Macro pada IC LM741 terdapat dua masukan
tegangan dengan besaran 7.5VAC dan tegangan suplai ±22VDC.

Gambar 1.12 Rangkaian mode diferensial Spice Macro

Hasil keluaran dari rangkaian mode diferensial diatas tegangan VF2 dan VF3
sebesar 15Vp-p dan keluaran tegangan dari rangkaian tersebut sebesar 80mV p-p. Sinyal
keluaran dari rangkaian ini mengalami cacat sinyal.
Gambar 1.13 Output mode diferensial Spice Macro

1.3 Hasil dan Analisa

1.3.1 CMRR LM741 Semikonduktor

Pada perancangan dan simulasi LM741 didapatkan hasil keluaran tegangan dari
rangkaian common mode sebesar 520mVp-p, untuk rangkaian mode diferensial didapatkan
keluaran 3.2mVp-p. Kedua rangkaian tersebut memiliki masukan tegangan sebesar 30V p-p
dengan masukan tegangan suplai sebesar ±22VDC. Dari rumus yang telah dibahas
sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common mode sebesar:

Vo
Ac=
Vi

520 mV
Ac=
30 V

Ac = 0.01733

Maka berdasarkan penghitungan penguatan dari rangkaian common mode sebesar


0.01733. Selanjutnya penghitungan penguatan dari mode diferensial didapatkan
penguatan sebesar 0.000106. Penguatan mode diferensial didapatkan dari perhitungan
dibawah ini.

Vo
Ad=
Vi

3.2 mV
Ad=
30 V

Ad = 0.000106

Dari hasil penguatan mode diferensial dan common mode yang telah diketahui,
maka CMRR dapat dihitung. Penghitungan CMRR adalah sebagai berikut:

Ad
CMRR=20 log 10 dB
Ac

0.000106
CMRR=20 log 10 dB
0.01733

CMRR = 20log0.0611 dB

CMRR = -24.2791 dB

Jadi hasil CMRR yang telah didapat adalah -24.2791 dB, namun tegangan
masukan dan keluaran dari mode diferensial ini terpotong dan bukan sinyal sinus murni.
Hal ini terjadi diakibatkan karena saat sinyal sinus masuk ke Op-Amp, sinyal tersebut
masuk ke dalam pin inverting pada Op-Amp. Karena hal tersebut pin Non-Inverting pada
Op-Amp tidak mendapat sinyal. Sinyal input yang telah terpotong mempengaruhi
keluaran dari Op-Amp dan menyebabkan sinyal keluaran dari Op-Amp terpotong.
Gambar 1.14 Keluaran sinyal diferensial terpotong

Perhitungan mode diferensial dengan menggunakan dua sinyal masuka AC


sebesar 7.5VAC dan tegangan suplai ±22VDC sebagai berikut.

Vd = 15 Vp-p – (-15Vp-p)
Vd = 30Vp-p
300 mV
Ad=
30 V

Ad = 0.01
Setelah didapatkan hasil Ad, maka nilai CMRR dapat ditemukan sebagai berikut:

0.01
CMRR=20 log 10 dB
0.01733

CMRR = 15.223
Gambar 1.15 Sinyal masukan dan keluaran mode diferensial

Hasil keluaran tegangan pada mode diferensial dengan menggunakan dua sumber
sinyal AC dengan masukan tegangan 7.5VAC tidak memiliki cacat pada gelombang
masukan maupun keluaran. Hal ini disebabkan karena kedua pin Op-Amp inverting
maupun non-inverting mendapat sinyal masukan. Namun sinyal keluaran pada Op-Amp
ini mengalami pergeseran fasa sebesar 90o.

Gambar 1.16 Output Common Mode LM741 Semikonduktor

Hasil keluaran common mode LM741 semikonduktor berupa sinyal sinus murni,
karena kedua pin inverting dan non-inverting mendapat sinyal masukan. Sinyal keluaran
dari rangkaian ini mengalami pergeseran fasa sebesar 72o.

1.3.2 CMRR LM741 Spice Macro

Pada perancangan dan simulasi LM741 Spice Macro didapatkan hasil keluaran
tegangan dari rangkaian common mode sebesar 740mVp-p, untuk rangkaian mode
diferensial didapatkan keluaran 80mVp-p. Rangkaian common mode memiliki masukan
tegangan sebesar 30Vp-p dengan masukan tegangan suplai sebesar ±22V DC. Dari rumus
yang telah dibahas sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common
mode sebesar:

Vo
Ac=
Vi
740 mV
Ac=
30 V

Ac = 0.02466

Pada mode diferensial Op-Amp menggunakan dua masukan tegangan dengan


besaran 7.5VAC dan tegangan suplai sebesar ±22VDC. Maka hasil perhitungan yang
didapat sebesar:

Vd = 15 Vp-p – (-15Vp-p)
Vd = 30Vp-p
Vo
Ad=
Vd

80 mV
Ad=
30 V

Ad = 0.0026
Setelah didapatkan hasil Ac dan Ad, maka CMRR dapat dihitung menggunakan
perhitungan sebagai berikut:

0.0026
CMRR=20 log 10 dB
0.02466

CMRR = 0.459 dB
Jadi hasil CMRR yang didapat sebesar 0.459 dB. Pada keluaran sinyal dari
common mode dan mode diferensial Op-Amp Spice Macro mengalami perpotongan
sinyal dan sinyal keluarannya bukan merupakan sinyal sinusoida murni.
Output Swing Voltage Op-Amp

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Output Swing Voltage

Definisi tegangan output swing (VOM) adalah tegangan maksimum positif atau
negatif dari puncak ke puncak yang dapat diperoleh dimana tidak terpotong (clipper)
oleh sumber Vcc.

Gambar 2.1 Sinyal keluaran VOM

Karakteristik LM741 menunjukkan bahwa Output Voltage Swing memberikan


keluaran rata-rata ±14V dan minimal ±12V dengan hambatan beban ≥10K Ohm. Untuk
hambatan beban ≥2K Ohm memberikan keluaran rata-rata ±13V dan ±10V, masing-
masing menggunakan Vcc ± 15V.

Gambar 2.2 Parameter Output Voltage Swing


2.2 Perancangan dan Simulasi

2.2.1 LM741 Spice Macros

a. Percobaan 1

Untuk bahan menggunakan LM741 semikonduktor dan spice macro, resistor


100K Ohm untuk Rf dan R1 sebesar 1K Ohm. Bahan tersebut disusun menjadi rangkaian
tidak pembalik (Non Inverter) seperti pada gambar dibawah.

Gambar 2.3 Rangkaian tidak pembalik

Pada percobaan pertama kita menggunakan LM741 spice macro. Selanjutnya Vin
pada Function Generator kita atur atau set amplitudo dengan 1mV dan frekuensi 1KHz.

Gambar 2.4 Set Function Generator

Maka pada simulasi kita akan mendapatkan keluaran sebesar 100mV


Gambar 2.5 Keluaran pada osiloskop menggunakan LM741 spice macro

Secara teori tegangan keluaran pada rangkaian non inverting dapat dihitung
dengan rumus :

maka

Dalam rangkaian non inverting yang akan disimulasikan keluaran akan didapat
sebagai berikut :

Rf
(
Vout = 1+
R1 )
Vin

100
Vout= 1+( 1 )Vin
Vout=101Vin

Vout =101 x 1mV

Vout=101mV

b. Percobaan 2

Pada percobaan kedua kita dapat merubah amplitudo pada function generator
dengan 1V.

Gambar 2.6 Amplitudo Vin sebesar 1V

Setelah kita merubah amplitudo Vin maka secara teori kita akan mendapatkan
keluaran sebesar 101V. Namun pada simulator tidak dapat mencapai 101V, hal ini
disebabkan karena batas Vs sebesar ±15V. Dan menjadikan keluaran terpotong sebesar
±14V.
Gambar 2.7 Sinyal keluaran terpotong

2.2.2 LM741 Semikonduktor

a. Percobaan 1

Kita menggunakan komponen LM741 semikonduktor. Untuk rangkaian masih


tetap menggunakan rangkaian tak pembalik. Untuk Rf sebesar 100K Ohm dan R1 sebesar
1K Ohm.

Gambar 2.8 Rangkaian tak pembalik semikonduktor LM741

Masukan amplitudo Vin sebesar 1mV jika pada teori akan mengeluarkan tegangan
sebesar 101mV maka pada simulasi akan mengeluarkan output sebesar ±100mV
Gambar 2.9 Keluaran pada osiloskop menggunakan LM741 semikonduktor

b. Percobaan 2

Pada percobaan kedua kita merubah amplitudo Vin yang semula 1mV menjadi 1V.
Maka secara teori akan mengeluarkan tegangan sebesar 101V. Namun pada simulasi
hanya mengeluarkan sebesar ±13V. Hal ini terjadi karena batas Vs sebesar ±15V dan
menyebabkan sinyal keluaran terpotong.

Gambar 2.10 Sinyal keluaran terpotong


Input Offset Voltage

3.1 Input Offset Voltage

Bila tegangan kedua masukan sama besar, keluaran op-amp akan nol volt. Namun jarang
ditemukan kejadian seperti ini, sehingga pada keluarannya akan ada sedikit tegangan. Keadaan
seperti ini dapat diatasi dengan teknik penolan offset, yaitu dengan menambahkan arus atau
tegangan offset masukan.

Pengujian menggunakan Ic spice Macro LM741

Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 mVolt
Dengan memberikan tegangan kedua inputan 1 mV, Ic Spice macro LM741
mengeluarkan tegangan 5 mVp-p seperti di tunjukan pada gambar di bawah ini:

Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Dengan memberikan tegangan kedua inputan 1 Volt, Ic Spice macro LM741
mengeluarkan tegangan 6 mVp-p seperti di tunjukan pada gambar di bawah ini:

Pengujian menggunakan Ic Semiconduktors uA741

Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Dengan memberikan
tegangan kedua inputan 1 Volt, Ic Spice macro LM741 mengeluarkan tegangan 6 mVp-p seperti
di tunjukan pada gambar di bawah ini:
KESIMPULAN

Pengujian Common Mode Rejection Ratio (CMRR) menggunakan rangkaian mode


diferensial untuk menentukan Ad dan common mode untuk menentukan Ac. Pada rangkaian
mode diferensial dengan menggunakan tegangan sumber tunggal mengakibatkan cacat sinyal
pada hasil keluaran, oleh karena itu lebih baik menggunakan dua sumber pada mode diferensial.
Penggunaan IC semikonduktor memiliki hasil yang lebih baik dari SPICE MACRO karena hasil
tegangan keluaran SPICE MACRO mengalami kecacatan. Hasil CMRR pada semikonduktor
15.223dB, sedangkan SPICE MACRO 0.459dB.

Output Voltage Swing adalah tegangan keluaran op-amp maksimum positif atau negatif
dari puncak ke puncak yang dapat diperoleh dimana tidak terpotong oleh tegangan sumber Vs.
Berdasarkan data percobaan pada rangkaian tak pembalik, keluaran akan terpotong jika melebihi
nilai dari tegangan sumber Vs. Selisih tegangan keluaran antara LM741 Spice Macros dengan
LM741 semikonduktor sekitar ±1V. Dengan demikian LM741 Spice Macros ini mendekati nilai
Vc, yang artinya Spice Macros ini komponen yang baik.

Dari data input offset voltage di ambil kesimpulan bahwa, dengan melihat parameter
Input Offset Voltage pada kedua Ic, ternyata Ic Semiconduktor uA741 mempunyai kualitas yang
lebih bagus dibadingkan dengan Ic Spice Macro LM741 karena dengan Inputan tegangan yang
sama besar, berdasarkan hasil pengujian dengan simulator Ic Spice Macro masih mengeluarkan
tegangan sedangkan pada IC Semikonduktor outputannya 0 V.
DAFTAR PUSTAKA

Boylestad, Robert dan Nashlesky, Luis.1998.Electronics Devices and Circuit Theory Seven
Edition. New Jersey: Prentice Hall

Terrell, David L.1996. OP AMPS Design Application and Troubleshooting Second Edition.
Boston: Elsevier Science

Anonim.2013. Datasheet OP AMP LM741. Texas: Texas Instrument

Anda mungkin juga menyukai