Op-Amp atau yang lebih dikenal dengan penguat operasional merupakan sebuah
komponen semikonduktor elektronika yang memiliki kemampuan tinggi sebagai penguat
diferensial dengan impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah.
Op-Amp sering digunakan sebagai aplikasi perubah amplitude (perubahan tegangan),
oscillator, filter, penguat instrumentasi.
D C Supp ly
In put Vol ta g e
O ut put Vol ta g e
DC S uppl y
Menurut Boylestad dan Nashlesky CMRR merupakan sebuah fitur penting dari
koneksi diferensial, ketika sinyal yang berlawanan pada masukan diperkuat sementara
secara umum untuk dua masukan hanya sebagaian diperkuat dari keseluruhan operasi
yang memperkuat beda sinyal pada dua masukan. Karena noise dari setiap sinyal
masukan yang tidak diinginkan umumnya sama untuk kedua masukan. Koneksi
diferensial cenderung memberikan redaman dari masukan noise sambil memberikan
penguatan pada sinyal keluaran. Jadi CMRR merupakan kemampuan dari Op-Amp untuk
melakukan penolakan pada noise dari sinyal masukan yang diberikan.
CMRR dapat diketahui melalui rangkaian operasi common mode dan mode
diferensian. Untuk common mode yaitu dengan memberikan sinyal masukan yang sama
untuk kedua pin masukan pada Op-Amp. Idealnya kedua sinyal masukan sama-sama
dikuatkan, namun karena hal ini keluaran Op-Amp menghasilkan sinyal keluaran yang
polaritasnya berlawanan sehingga sinyal keluaran yang dihasilkan sangat kecil.
Penguatan tegangan pada rangkaian operasi common mode dapat dicari dengan membagi
hasil tegangan keluaran dari rangkaian dengan tegangan masukan untuk Op-Amp.
Vo
Ac=
Vi ………………………………………
(1.1)
Vo
Ad= …………………………………..
Vd
(1.2)
Setelah mengetahui rangkaian dan kedua rumus tersebut, maka CMRR dapat dicari
dengan menggunakan rumus:
Ad
CMRR=20 log 10 dB …...…………….
Ac
(1.4)
Dari hasil rangkaian tersebut didapatkan keluaran tegangan sebesar 520mV p-p
dengan pergeseran fasa sebesar Xº
Dari rangkaian common mode LM741 Spice Macro di dapatkan hasil 740mV,
namun keluaran sinyal positif dari rangkaian ini terpotong.
Gambar 1.7 Output Common Mode LM741 Spice Macro
Hasil keluaran dari rangkaian mode diferensial diatas tegangan VF2 dan VF3
sebesar 15Vp-p dan keluaran tegangan dari rangkaian tersebut sebesar 300mV p-p.
Perbedaan hasil dengan sebelumnya adalah tidak adanya perpotongan tegangan masukan
dan tegangan keluaran.
Gambar 1.11 Output mode diferensial LM741 semikonduktor
Rangkaian mode diferensial Spice Macro pada IC LM741 terdapat dua masukan
tegangan dengan besaran 7.5VAC dan tegangan suplai ±22VDC.
Hasil keluaran dari rangkaian mode diferensial diatas tegangan VF2 dan VF3
sebesar 15Vp-p dan keluaran tegangan dari rangkaian tersebut sebesar 80mV p-p. Sinyal
keluaran dari rangkaian ini mengalami cacat sinyal.
Gambar 1.13 Output mode diferensial Spice Macro
Pada perancangan dan simulasi LM741 didapatkan hasil keluaran tegangan dari
rangkaian common mode sebesar 520mVp-p, untuk rangkaian mode diferensial didapatkan
keluaran 3.2mVp-p. Kedua rangkaian tersebut memiliki masukan tegangan sebesar 30V p-p
dengan masukan tegangan suplai sebesar ±22VDC. Dari rumus yang telah dibahas
sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common mode sebesar:
Vo
Ac=
Vi
520 mV
Ac=
30 V
Ac = 0.01733
Vo
Ad=
Vi
3.2 mV
Ad=
30 V
Ad = 0.000106
Dari hasil penguatan mode diferensial dan common mode yang telah diketahui,
maka CMRR dapat dihitung. Penghitungan CMRR adalah sebagai berikut:
Ad
CMRR=20 log 10 dB
Ac
0.000106
CMRR=20 log 10 dB
0.01733
CMRR = 20log0.0611 dB
CMRR = -24.2791 dB
Jadi hasil CMRR yang telah didapat adalah -24.2791 dB, namun tegangan
masukan dan keluaran dari mode diferensial ini terpotong dan bukan sinyal sinus murni.
Hal ini terjadi diakibatkan karena saat sinyal sinus masuk ke Op-Amp, sinyal tersebut
masuk ke dalam pin inverting pada Op-Amp. Karena hal tersebut pin Non-Inverting pada
Op-Amp tidak mendapat sinyal. Sinyal input yang telah terpotong mempengaruhi
keluaran dari Op-Amp dan menyebabkan sinyal keluaran dari Op-Amp terpotong.
Gambar 1.14 Keluaran sinyal diferensial terpotong
Vd = 15 Vp-p – (-15Vp-p)
Vd = 30Vp-p
300 mV
Ad=
30 V
Ad = 0.01
Setelah didapatkan hasil Ad, maka nilai CMRR dapat ditemukan sebagai berikut:
0.01
CMRR=20 log 10 dB
0.01733
CMRR = 15.223
Gambar 1.15 Sinyal masukan dan keluaran mode diferensial
Hasil keluaran tegangan pada mode diferensial dengan menggunakan dua sumber
sinyal AC dengan masukan tegangan 7.5VAC tidak memiliki cacat pada gelombang
masukan maupun keluaran. Hal ini disebabkan karena kedua pin Op-Amp inverting
maupun non-inverting mendapat sinyal masukan. Namun sinyal keluaran pada Op-Amp
ini mengalami pergeseran fasa sebesar 90o.
Hasil keluaran common mode LM741 semikonduktor berupa sinyal sinus murni,
karena kedua pin inverting dan non-inverting mendapat sinyal masukan. Sinyal keluaran
dari rangkaian ini mengalami pergeseran fasa sebesar 72o.
Pada perancangan dan simulasi LM741 Spice Macro didapatkan hasil keluaran
tegangan dari rangkaian common mode sebesar 740mVp-p, untuk rangkaian mode
diferensial didapatkan keluaran 80mVp-p. Rangkaian common mode memiliki masukan
tegangan sebesar 30Vp-p dengan masukan tegangan suplai sebesar ±22V DC. Dari rumus
yang telah dibahas sebelumnya didapatkan penguatan tegangan dari rangkaian common
mode sebesar:
Vo
Ac=
Vi
740 mV
Ac=
30 V
Ac = 0.02466
Vd = 15 Vp-p – (-15Vp-p)
Vd = 30Vp-p
Vo
Ad=
Vd
80 mV
Ad=
30 V
Ad = 0.0026
Setelah didapatkan hasil Ac dan Ad, maka CMRR dapat dihitung menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
0.0026
CMRR=20 log 10 dB
0.02466
CMRR = 0.459 dB
Jadi hasil CMRR yang didapat sebesar 0.459 dB. Pada keluaran sinyal dari
common mode dan mode diferensial Op-Amp Spice Macro mengalami perpotongan
sinyal dan sinyal keluarannya bukan merupakan sinyal sinusoida murni.
Output Swing Voltage Op-Amp
Definisi tegangan output swing (VOM) adalah tegangan maksimum positif atau
negatif dari puncak ke puncak yang dapat diperoleh dimana tidak terpotong (clipper)
oleh sumber Vcc.
a. Percobaan 1
Pada percobaan pertama kita menggunakan LM741 spice macro. Selanjutnya Vin
pada Function Generator kita atur atau set amplitudo dengan 1mV dan frekuensi 1KHz.
Secara teori tegangan keluaran pada rangkaian non inverting dapat dihitung
dengan rumus :
maka
Dalam rangkaian non inverting yang akan disimulasikan keluaran akan didapat
sebagai berikut :
Rf
(
Vout = 1+
R1 )
Vin
100
Vout= 1+( 1 )Vin
Vout=101Vin
Vout=101mV
b. Percobaan 2
Pada percobaan kedua kita dapat merubah amplitudo pada function generator
dengan 1V.
Setelah kita merubah amplitudo Vin maka secara teori kita akan mendapatkan
keluaran sebesar 101V. Namun pada simulator tidak dapat mencapai 101V, hal ini
disebabkan karena batas Vs sebesar ±15V. Dan menjadikan keluaran terpotong sebesar
±14V.
Gambar 2.7 Sinyal keluaran terpotong
a. Percobaan 1
Masukan amplitudo Vin sebesar 1mV jika pada teori akan mengeluarkan tegangan
sebesar 101mV maka pada simulasi akan mengeluarkan output sebesar ±100mV
Gambar 2.9 Keluaran pada osiloskop menggunakan LM741 semikonduktor
b. Percobaan 2
Pada percobaan kedua kita merubah amplitudo Vin yang semula 1mV menjadi 1V.
Maka secara teori akan mengeluarkan tegangan sebesar 101V. Namun pada simulasi
hanya mengeluarkan sebesar ±13V. Hal ini terjadi karena batas Vs sebesar ±15V dan
menyebabkan sinyal keluaran terpotong.
Bila tegangan kedua masukan sama besar, keluaran op-amp akan nol volt. Namun jarang
ditemukan kejadian seperti ini, sehingga pada keluarannya akan ada sedikit tegangan. Keadaan
seperti ini dapat diatasi dengan teknik penolan offset, yaitu dengan menambahkan arus atau
tegangan offset masukan.
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 mVolt
Dengan memberikan tegangan kedua inputan 1 mV, Ic Spice macro LM741
mengeluarkan tegangan 5 mVp-p seperti di tunjukan pada gambar di bawah ini:
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Dengan memberikan tegangan kedua inputan 1 Volt, Ic Spice macro LM741
mengeluarkan tegangan 6 mVp-p seperti di tunjukan pada gambar di bawah ini:
Gambar di bawah menunjukan bahwa tegangan input yang di berikan adalah 1 Volt
Dengan memberikan
tegangan kedua inputan 1 Volt, Ic Spice macro LM741 mengeluarkan tegangan 6 mVp-p seperti
di tunjukan pada gambar di bawah ini:
KESIMPULAN
Output Voltage Swing adalah tegangan keluaran op-amp maksimum positif atau negatif
dari puncak ke puncak yang dapat diperoleh dimana tidak terpotong oleh tegangan sumber Vs.
Berdasarkan data percobaan pada rangkaian tak pembalik, keluaran akan terpotong jika melebihi
nilai dari tegangan sumber Vs. Selisih tegangan keluaran antara LM741 Spice Macros dengan
LM741 semikonduktor sekitar ±1V. Dengan demikian LM741 Spice Macros ini mendekati nilai
Vc, yang artinya Spice Macros ini komponen yang baik.
Dari data input offset voltage di ambil kesimpulan bahwa, dengan melihat parameter
Input Offset Voltage pada kedua Ic, ternyata Ic Semiconduktor uA741 mempunyai kualitas yang
lebih bagus dibadingkan dengan Ic Spice Macro LM741 karena dengan Inputan tegangan yang
sama besar, berdasarkan hasil pengujian dengan simulator Ic Spice Macro masih mengeluarkan
tegangan sedangkan pada IC Semikonduktor outputannya 0 V.
DAFTAR PUSTAKA
Boylestad, Robert dan Nashlesky, Luis.1998.Electronics Devices and Circuit Theory Seven
Edition. New Jersey: Prentice Hall
Terrell, David L.1996. OP AMPS Design Application and Troubleshooting Second Edition.
Boston: Elsevier Science