Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Saida Pebriyanti

Nim : 190322623609

Interferensi Cahaya
Siapa diantara kalian yang mandi sering membuat gelembung dari sabun mandi? Atau
melihat adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkena cahaya matahari. Pastinya,
banyak diantara kalian bukan. Nah, kalau pernah kalian pasti melihat ada warna pelangi di
gelembung sabun dan di permukaan airnya bukan? Atau, kalian pernah menyinari celah yang
sempit menggunakan senter sehingga melihat pola terang gelap dari cahaya . Ternyata ketiga
peristiwa tersebut berhubungan dengan Fisika. Wow, sangat mengejutkan bukan. Fenomena
tersebut dapat terjadi, salah satunya karena adanya interferensi cahaya. Kalian pasti berfikir,
apa itu interferensi cahaya? Maka dari itu mari kita mengenal interferensi cahaya!

Interferensi cahaya adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan
membentuk gelombang cahaya gabungan, hasilnya dapat saling menguatkan (konstruktif)
atau saling melemahkan (desduktrif) . Syarat terjadinya interferensi cahaya ini adalah
gelombang-gelombang cahayanya berasal dari sumber yang koheren, sehingga, panjang
gelombang, amplitudo, dan frekuensi yang sama, serta beda fase yang selalu tetap.

Pertama kita akan ngebahas interferensi celah ganda yang ditemukan oleh Young . Thomas
Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren , cahaya melewati satu celah.
Kemudian, cahaya melewati dua celah sempit. Saat cahaya tersebut melewati dua celah
sempit, gelombang cahaya akan saling berpadu dan membentuk gelombang cahaya gabungan.
Hal ini terjadi karena gelombang-gelombangnya menempuh panjang lintasan yang
berbeda. Perbedaan panjang lintasan ini yang mengakibatkan gelombang-gelombang
mengalami perbedaan fase dan menciptakan pola interferensi.

Perbedaan fase ini yang menyebabkan Interferensi konstruktif atau saling menguatkan terjadi
dari puncak ke puncak atau palung ke paling atau dalam kondisi satu fase, menyebabkan
amplitudo gelombang bertambah. Akan menghasilkan pola terang. Dan menyebabkan
Interferensi destruktif atau saling melemahkan terjadi dari puncak ke palung atau dalam
kondisi berlawanan fase, menyebabkan amplitudo nya nol. Akan menghasilkan pola gelap.
Nah, kamu masih ingat dengan pembahasan diawal tentang kasus warna pelangi pada
gelembung sabun atau pelangi pada lapisan minyak dipermukaan air ? Hal tersebut, terjadi
karena interferensi cahaya pada lapisan tipis.

Cahaya pada lapisan tipis terjadi ketika cahaya yang dipantulkan dari dalam gelembung harus
bergerak lebih jauh daripada cahaya yang dipantulkan dari luar atau permukaan gelembung.
Nah, di kondisi seperti ini, mereka saling mengganggu dan memperkuat cahaya putih,
sehingga terbentuk warna-warna indah seperti pelangi yang berputar-putar. Karena adanya
beda panjang lintasan dari berkas gelombang cahaya maka warna-warna ini menampilkan
pola terang gelap.

Kita juga bisa mengenal fakta menarik tentang interferensi di lapisan tipis ini. Jadi,
gelombang yang merambat dari indeks bias (n) n1 ke n2 mengalami perubahan fase 180ᵒ saat
n2 > n1 dan tidak ada perubahan fase jika n2 < n1. Perubahan fase, interferensi konstruktif
terjadi jika kedua sinar S1 dan S2 menghasilkan beda lintasan (2nd cos r) yang sama dengan
kelipatan bulat dari setengah panjang gelombang (λ). Lalu , interferensi bersifat destruktif
terjadi jika hasil lintasan kedua sinar sama dengan kelipatan bulat dari panjang gelombang
(λ).

Nah bagaimana? Kalian sudah tau apa itu interferensi cahaya . Setidaknya dengan membaca
menambah wawasan kita . Semoga bermanfaat dan Terimakasih.
Page 21
Similarity 13%
Title: Interferensi Cahaya: Pengertian, Jenis, dan Penjelasan ...
Oct 9, 2020 — Nah, perbedaan panjang lintasan ini mengakibatkan gelombang‐gelombang mengalami perbedaan fase dan
menciptakan pola interferensi.
https://www.ruangguru.com/blog/interferensi‐cahaya‐pengertian‐jenis‐dan‐penjelasan‐konsep‐fisika‐kelas‐11

PLAGIARISM SCAN REPORT


Date 2021‐03‐08

Words 490

12% 88% Characters 3778


Plagiarised Unique

Content Checked For Plagiarism

Nama : Nur Saida Pebriyanti. Nim :190322623609


Siapa diantara kalian yang mandi sering membuat gelembung dari sabun mandi? Atau melihat adanya lapisan minyak di
permukaan air jika terkena cahaya matahari. Pastinya, banyak diantara kalian bukan. Nah, kalau pernah kalian pasti melihat
ada warna pelangi di gelembung sabun dan di permukaan airnya bukan? Atau, kalian pernah menyinari celah yang sempit
menggunakan senter sehingga melihat pola terang gelap dari cahaya . Ternyata ketiga peristiwa tersebut berhubungan
dengan Fisika. Wow, sangat mengejutkan bukan. Fenomena tersebut dapat terjadi, salah satunya karena adanya
interferensi cahaya. Kalian pasti berfikir, apa itu interferensi cahaya? Maka dari itu mari kita mengenal interferensi cahaya!
Interferensi cahaya adalah keadaan saat dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan membentuk gelombang cahaya
gabungan, hasilnya dapat saling menguatkan ﴿fitkurtsnok﴾atau saling melemahkan ﴿firtkudsed﴾. Syarat terjadinya
interferensi cahaya ini adalah gelombang‐gelombang cahayanya berasal dari sumber yang koheren, sehingga, panjang
gelombang, amplitudo, dan frekuensi yang sama, serta beda fase yang selalu tetap.
Pertama kita akan ngebahas interferensi celah ganda yang ditemukan oleh Young . Thomas Young mendapatkan dua
gelombang cahaya yang koheren , cahaya melewati satu celah. Kemudian, cahaya melewati dua celah sempit. Saat cahaya
tersebut melewati dua celah sempit, gelombang cahaya akan saling berpadu dan membentuk gelombang cahaya
gabungan. Hal ini terjadi karena gelombang‐gelombangnya menempuh panjang lintasan yang berbeda. Perbedaan
panjang lintasan ini yang mengakibatkan gelombang‐gelombang mengalami perbedaan fase dan menciptakan pola
interferensi.
Perbedaan fase ini yang menyebabkan Interferensi konstruktif atau saling menguatkan terjadi dari puncak ke puncak atau
palung ke paling atau dalam kondisi satu fase, menyebabkan amplitudo gelombang bertambah. Akan menghasilkan pola
terang. Dan menyebabkan Interferensi destruktif atau saling melemahkan terjadi dari puncak ke palung atau dalam kondisi
berlawanan fase, menyebabkan amplitudo nya nol. Akan menghasilkan pola gelap.
Nah, kamu masih ingat dengan pembahasan diawal tentang kasus warna pelangi pada gelembung sabun atau pelangi
pada lapisan minyak dipermukaan air ? Hal tersebut, terjadi karena interferensi cahaya pada lapisan tipis.
Cahaya pada lapisan tipis terjadi ketika cahaya yang dipantulkan dari dalam gelembung harus bergerak lebih jauh daripada
cahaya yang dipantulkan dari luar atau permukaan gelembung. Nah, di kondisi seperti ini, mereka saling mengganggu dan
memperkuat cahaya putih, sehingga terbentuk warna‐warna indah seperti pelangi yang berputar‐putar. Karena adanya
beda panjang lintasan dari berkas gelombang cahaya maka warna‐warna ini menampilkan pola terang gelap.
Kita juga bisa mengenal fakta menarik tentang interferensi di lapisan tipis ini. Jadi, gelombang yang merambat dari indeks
bias ﴿n﴾n1 ke n2 mengalami perubahan fase 180ᵒ saat n2 > n1 dan tidak ada perubahan fase jika n2 < n1. Perubahan fase,
interferensi konstruktif terjadi jika kedua sinar S1 dan S2 menghasilkan beda lintasan dn2﴾cos ﴿ryang sama dengan
kelipatan bulat dari setengah panjang gelombang .﴿λ﴾ Lalu , interferensi bersifat destruktif terjadi jika hasil lintasan kedua
sinar sama dengan kelipatan bulat dari panjang gelombang .﴿λ﴾
Nah bagaimana? Kalian sudah tau apa itu interferensi cahaya . Setidaknya dengan membaca ini kita menjadi mengetahui
serta menambah wawasan . Semoga bermanfaat dan Terimakasih.

Matched Source

Anda mungkin juga menyukai