Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Praktikum Fisika Dasar I

Dosen Pembimbing : Drs. Dwi Haryoto, M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Urmila Hairani Putri

NIM : 190322623624

Offering :M

PRODI FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NOVEMBER 2019
Percobaan Gerak Melingkar Beraturan

1. Tujuan

Tujuan dari praktikum gerak melingkar beraturan adalah diharapkan


mahasiswa mampu mencari hubungan antara gaya sentripetal dengan jari-jari
lintasan melingkar yang dilalui benda. Selanjutnya mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan teori ralat untuk menentukan hasil ukur percobaan ini. Yang terakhir
adalah mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori grafik ketika mencari
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam praktikum ini.

2. Latar Belakang

Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya berbentuk


lingkaran atau sebuah busur lingkaran dengan kelajuan konstan. Namun,
meskipun lajunya konstan, benda masih memiliki percepatan. Percepatan tersebut
disebut dengan percepatan sentripetal, yaitu percepatan yang arahnya selalu
menuju titik pusat jari-jari lingkaran. Selama gerakan berlangsung, kecepatan dan
bercepatan tersebut nilainya konstan, namun arahnya berubah secara kontinu.

Selain itu, dalam gerak melingkar beraturan juga terdapat gaya yang
bekerja pada benda yang arahnya juga menuju pusat jari-jari lingkaran. Gaya
tersebut disebut dengan gaya sentripetal. Gaya tersebut dapat berupa gaya
tegangan tali dan lain-lain.

Pada praktikum sebelumnya kita telah mempraktikkan bagaimana cara


mengukur atau menghitung besaran fisika dan kita telah mencari pola hubungan
anatar variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan metode ralat
rambat.

Dengan demikian, pada praktikum kali ini kita mencoba mencari


hubungan antara gaya sentripetal ( F s ¿ dengan massa benda, gaya sentripetal ( F s ¿
dengan jari-jari lintasan melingkar benda, dan gaya sentripetal ( F s ¿ dengan
kelajuan benda.
3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah meja putar
listrik yang digunakan sebagai lintasan benda, stopwatch yang digunakan untuk
menghitung waktu yang dibutuhkan benda melakukan gerakan melingkar, beban
yang digunakan sebagai benda yang bergerak melingkar, mistar yang digunakan
untuk mengukur jari-jari lintasan melingkar, neraca teknik yang digunakan untuk
mengukur massa beban, benang yang digunakan untuk menyambungkan beban
dengan neraca pegas, dan neraca pegas yang digunakan untuk mengukur gaya
pegas benda yang bergerak melingkar, serta statip yang digunakan sebagai alat
penggantung neraca pegas

4. Prosedur Percobaan

Untuk memulai praktikum gerak melingkar beraturan hal yang harus


dilakukan adalah menyusun alat dan bahan sebeprti gambar diatas. Langkah
pertama adalah menimbang massa beban dengan neraca teknis. Kemudian
menyambungkan beban dengan neraca pegas menggunakan benang. Langkah
selanjutnya adalah mengukur jari-jari lintasan melingkar yang diukur dari pusat
meja putar listrik ke pusat massa beban. Selanjutnya adalah menghidupkan saklar
dan benda akan bergerak melingkar, kemudian menunggu sampai jarum penunjuk
pada neraca pegas tidak bergerak lagi yang artinya kecepata beban sudah konstan.
Langkah berikutnya adalah menghitung waktu yang dibutuhkan beban untuk
menempuh 10 kali putaran menggunakan stopwatch. Berikutnya adalah mencatat
hasil percobaan. Yang terakhir adalah mengulangi langkah-langkah diatas dengan
memvariasikan jari-jari lintasan melingkar.

5. Data Pengamatan

No
r (m) 1/r F (N) t (s)
.
1 0,18±0,05.10−2 1/0,18 0,55 10,01±0,01
2 0,16±0,05.10−2 1/0,16 0,50 9,52±0,01
3 0,12±0,05.10−2 1/0,12 0,40 9,47±0,01
4 0,10±0,05.10−2 1/0,10 0,35 9,39±0,01
5 0,08±0,05.10−2 1/0,08 0,30 9,31±0,01
m = 60.10−3 ±2,5.10−3 kg

Δm = 2,5.10−3 kg

Δr = 0,05.10−3 m

Δt = 0,01 s

6. Analisis Data

Dalam praktikum gerak melingkar beraturan ini untuk mencari nilai gaya
sentripetal digunakan ralat rambat.

Rumus mencari gaya sentripetal.

mv2 2 πr
Fs = dengan v =
r T
m 2 πr 2
Fs = [ ]
r T
m 4 r2 π2
Fs =
r T2

m rπ 2
Fs = 4
T2
Menghitung nilai ∆ Po
∂ Fs 2 ∂ Fs 2 ∂ Fs 2
Sf = ¿
√ ∂T 2
. . ∆ T ∨¿ 2+¿
3 ∂ m
. . ∆ m∨¿2 +¿
3 ∂ r
. . ∆ r∨¿2 ¿ ¿ ¿
3
=

4 m π2 r 4 m π 2r 4 m π2 r


=
¿
∂(
T2
∂T
)
2
3
2
. . ∆ T ∨¿ +¿
∂(

∂m
T2
)
2
3
2
. . ∆ m∨¿ + ¿
∂(
T2
∂r
)
2
3
2
. . ∆ r∨¿ ¿ ¿ ¿

2 2 2
√ ¿−8 m π 2 r T −3 . . ∆ T ¿ 2+ ¿ 4 π 2 r T −2 . . ∆ m ¿2 +¿ 4 m π 2 r . T −2 . . ∆ r ¿2
3 3 3
=

−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
√ ¿
T 3
.
3
. ∆ T ∨¿ 2
+¿
T 2
.
3
. ∆ m∨¿ 2
+¿
T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3

Sf
Menghitung nilai ralat relatif = x 100 %
Fs
Dalam mencari hubungan antara gaya sentripetal dengan jari-jari
digunakan metode ralat grafik.
Rumus metode grafik.
Δ y0 Δ y1 Δ y2
b0 = b1 = b2 =
Δ x0 Δ x1 Δ x2

Δb1 + Δ b2
Δ b1 = ¿ b0 - b 1| Δ b2 = |b 0 - b 2| Δb = | |
2

Δb
Ralat Relatif = x 100%
b0

Hasil percobaannya adalah sebagai berikut.

a. Percobaan pertama
F s = (0,4251±0,0118) N dengan ralat relatif sebesar 2,80% (3AP)
b. Percobaan kedua

F s = (0,418±0,013) N dengan ralat relatif sebesar 3,11% (3AP)

c. Percobaan ketiga
F s = (0,317±0,010) N dengan ralat relatif sebesar 3,11% (3AP)

d. Percobaan keempat

F s = (0,268±0,008) N dengan ralat relatif sebesar 3,12% (3AP)

e. Percobaan kelima

F s = (0,218±0,006) N dengan ralat relatif sebesar 2,78% (3AP)

 Grafik Hubungan antara Gaya Sentripetal ( F s) dengan Jari-jari Lintasan


Melingkar (r)
b = (0,41±0,08) dengan ralat relatif sebesar 19% (2AP)
7. Pembahasan

Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasannya berbentuk


lingkaran atau sebuah busur lingkaran dengan kelajuan konstan. Namun,
meskipun lajunya konstan, benda masih memiliki percepatan. Percepatan tersebut
disebut dengan percepatan sentripetal, yaitu percepatan yang arahnya selalu
menuju titik pusat jari-jari lingkaran. Selama gerakan berlangsung, kecepatan dan
bercepatan tersebut nilainya konstan, namun arahnya berubah secara kontinu.

v2
Rumus percepatan sentripetal adalah a s = . Dengan v adalah laju
r
benda (m/s) dan r adalah jari-jari lintasan melingkar benda (m).

Selain itu, dalam gerak melingkar beraturan juga terdapat gaya yang
bekerja pada benda yang arahnya juga menuju pusat jari-jari lingkaran. Gaya
tersebut disebut dengan gaya sentripetal. Gaya tersebut dapat berupa gaya
tegangan tali dan lain-lain.

2
v
Rumus dari gaya sentripetal adalah F s = ma s↔ F s = m . Dengan m
r
adalah massa benda (kg), v adalah laju benda (m/s) dan r adalah jari-jari lintasan
melingkar benda (m). berdasarkan rumus diatas, dapat dilihat bahwa gaya
sentripetal berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan melingkar, yang artinya
semakin besar jari-jari lintasan benda maka semakin kecil gaya sentripetalnya.
Selama benda bergerak pada kecepatan dan percepatan sentripetal
konstan, benda bergerak mengelilingi lintasan lingkaran dengan selang waktu T =

2 πr
. Dengan v adalah laju benda (m/s) dan r adalah jari-jari lintasan melingkar
v
benda (m).

Dari analisis data diperoleh.

a. Percobaan pertama
F s = (0,4251±0,0118) N dengan ralat relatif sebesar 2,80% (3AP)
b. Percobaan kedua

F s = (0,418±0,013) N dengan ralat relatif sebesar 3,11% (3AP)

c. Percobaan ketiga

F s = (0,317±0,010) N dengan ralat relatif sebesar 3,11% (3AP)

d. Percobaan keempat

F s = (0,268±0,008) N dengan ralat relatif sebesar 3,12% (3AP)

e. Percobaan kelima

F s = (0,218±0,006) N dengan ralat relatif sebesar 2,78% (3AP)

 Grafik Hubungan antara Gaya Sentripetal ( F s) dengan Jari-jari Lintasan


Melingkar (r)
b = (0,41±0,08) dengan ralat relatif sebesar 19% (2AP)

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa ralat relatif pada tiap percobaan
cukup kecil, yaitu kurang dari10%. Hanya pada grafik hubungan antara gaya
sentripetal dengan jari-jari lintasan benda memiliki ralat realtif yang cukup besar,
yaitu, 19%.

Akan tetapi, hasil percobaan gerak melingkar beraturan ini tidak sesuai

2
v
dengan rumus yang ada, yaitu F s = m , dimana gaya sentripetal berbanding
r
terbalik jari-jari lintasan melingkar, yang artinya semakin besar jari-jari lintasan
melingkar maka gaya sentripetalnya semakin kecil. Sedangkan, hasil
percobaannya didapatkan semakin besar jari-jari lintasan melingkar, semakin
besar pula gaya sentripetalnya. Hal tersebut mungkin bisa terjadi karena adanya
keslahan pada saat mengukur jari-jari lintasan melingkar, kesalahan penghitungan
waktu , dan keslahan menghitung hasil percobaan.

Maka dari itu, diberikan saran untuk praktikum selanjutnya agar


didapatkan hasil percobaan yang sesuai dengan rumus dan teori yang ada. Saran
tersebut adalah dalam mengukur jari-jari lintasan melingkar harus benar-benar
teliti, dalam menghitung waktu yang dibutuhkan benda dalam 10 kali putaran
harus benar-benar teliti, dan juga dalam menghitung hasil percobaan harus benra-
benar teliti.

8. Kesinpulan

Dari praktikum gerak melingkar beraturan ini dapat disimpulkan bahwa.

a. Hasil percobaan tidak sesuai dengan rumus dan teori yang ada yang
disebabkan oleh adanya beberapa kesalahan.
b. Ralat relatif tiap percobaan terbilang kecil.
c. Berdasarkan teori dan rumus yang ada, gaya sentripetal berabnding lurus
dengan massa benda, berbanding lurus dengan kecepatan benda, akan tetapi
berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan melingkar.
d. Gaya sentripetal memiliki Satuan Internasional Newton (N).
9. Rujukan

1.] Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. 2010. Fisika Dasar Edisi 7
Jilid 1. Jakarta: Eralngga
2.] Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2016. Modul Praktikum Fisika Dasar 1.
Malang: FMIPA UM
3.] Ardiyanto, Rama. 2019. Gaya Sentripetl-Pengertian, Rumus, dan Contoh
Soalnya. (https://rumus.co.id/gaya-sentripetal/). [12 November 2019]
Lampiran

1. Percobaan pertama

m rπ 2
Fs = 4
T2
( 0,06 ) ( 0,18 ) (9,8596)
2
=4 10,01
( )
10
0,42593472
= = 0,425084126 N
1,002001
Sf =

−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
√ ¿
T 3
2

T 3
2
. . ∆ T ∨¿ +¿ 2 . . ∆ m∨¿ +¿
3 T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3
=

−8 ( 0,06 )( 9,8596 )( 0,18 ) 2 4 ( 9,8596 )( 0,18 ) 2 4 ( 0,06 ) ( 9,8596 ) 2


√ ¿
1,003003001
. .0,01∨¿2 +¿
3 1,002001
. .0,0025∨¿2 +¿
3 1,002001
. .0,00005∨¿2 ¿¿ ¿
3
=

−0,0042593472 2 0,03549456 2 0,0002366304 2


√ ¿
3,009009003
∨¿ +¿
3,006003
∨¿ +¿
3,006003
∨¿ ¿ ¿ ¿

= √ 0,00000200372959+0,0001394263231+ 0,000000006196725471
= 0,011892697 N
Sf
Ralat relatif = x 100 %
Fs
0,011892697
= x 100% = 2,7977279 % (3AP)
0,425084126
2. Percobaan kedua
m rπ 2
Fs = 4
T2
( 0,06 ) ( 0,16 ) (9,8596)
2
=4 9,52
( )
10
0,378606864
= = 0,417748199 N
0,906304
−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
Sf =
√ ¿
T 3
.
3
. ∆ T ∨¿ 2
+¿
T 2
.
3
. ∆ m∨¿ 2
+¿
T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3
=

−8 ( 0,06 )( 9,8596 )( 0,16 ) 2 4 ( 9,8506 )( 0,16 ) 2 4 ( 0,06 )( 9,8596 ) 2


√ ¿
0,862801408
. .0,01∨¿2 +¿
3 0,906304
. .0,0025∨¿2 +¿
3 0,906304
. .0,00005∨¿2 ¿ ¿ ¿
3
−0,015144345 2 0,03155072 2 0,0002366304 2
= ¿
√ 2,588404224
∨¿ + ¿
2,718912
∨¿ +¿
2,718912
∨¿ ¿ ¿ ¿

= √ 0,00003423235597+0,00013465678865+0,00000000757444238
= 0,012996027 N
Sf
Ralat relatif = x 100 %
Fs
0,012996027
= x 100% = 3,1109714 (3AP)
0,417748199
3. Percobaan ketiga
m rπ 2
Fs = 4
T2
( 0,06 ) ( 0,12 ) (9,8596)
=4 9,47 2
( )
10
0,28395648
= = 0,316629828 N
0,896809

−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
Sf =
√ ¿
T 3
.
3
. ∆ T ∨¿ 2
+¿
T 2
.
3
. ∆ m∨¿ 2
+¿
T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3

−8 ( 0,06 )( 9,8596 )( 0,12 ) 2 4 ( 9,8596 ) ( 0,12 ) 2



= ¿
0,849278123
. .0,01∨¿2 +¿
3 0,896809
. .0,0025∨¿ 2+¿ 4 ( 0,06 ) ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
3
−0,011358259 2 0,02366304 2 0,0002366304 2
= ¿
√ 2,54834369
∨¿ +¿
2,690427
∨¿ +¿
2,690427
∨¿ ¿ ¿ ¿

= √ 0,00001986586753+0,00007735682746+0,000000007735682746
= 0,009860549207 N
Sf
Ralat relatif = x 100 %
Fs
0,009860549207
= x 100% = 3,1142199% (3AP)
0,316629828
4. Percobaan keempat
m rπ 2
Fs = 4
T2
( 0,06 ) ( 0,10 ) (9,8596)
2
=4 9,39
( )
10
0,2366304
= = 0,268373329 N
0,881721

−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
Sf =
√ ¿
T 3
.
3
. ∆ T ∨¿ 2
+¿
T 2
.
3
. ∆ m∨¿ 2
+¿
T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3
=

−8 ( 0,06 )( 9,8596 )( 0,10 ) 2 4 ( 9,8596 )( 0,10 ) 2 4 ( 0,06 ) ( 9,8596 ) 2


√ ¿
0,827936019
. .0,01∨¿2 +¿
3 0,881721
. .0,0025∨¿2 +¿
3 0,881721
. .0,00005∨¿2 ¿¿ ¿
3
−0,009465216 2 0,0197192 2 0,0002366304 2
= ¿
√ 2,483808057
∨¿ +¿
2,645163
∨¿ +¿
2,645163
∨¿ ¿ ¿ ¿

=√ 0,00001452195195+0,00005557426212+ 0,000000008002893426
= 0,008372826104 N
Sf
Ralat relatif = x 100 %
Fs
0,008372826104
= x 100% = 3,1198428% (3AP)
0,268373329
5. Percobaan kelima
m rπ 2
Fs = 4
T2
( 0,06 ) ( 0,08 ) (9,8596)
2
=4 9,31
( )
10
0,18930432
= = 0,218404289 N
0,866761

−8 m π 2 r 2 4 π2 r 2 4 m π2 2
Sf =
√ ¿
T 3
3
2

T 3
2
. . ∆ T ∨¿ +¿ 2 . . ∆ m∨¿ +¿
T 2
. . ∆ r∨¿ 2 ¿ ¿ ¿
3
= √ ¿−8 ( 0,06 ) ( 9,8596 ) ¿ ¿ ¿ ¿
−0,0075721728 2 0,01577536 2 0,0001366304 2
= ¿
√ 2,420863473
∨¿ + ¿
2,600283
∨¿ + ¿
2,600283
∨¿ ¿ ¿ ¿
=√ 0,00000009783639393+0,00003680589003+0,000000002760917606
= 0,006075070974 N
Sf
Ralat relatif = x 100 %
Fs
0,006075070974
= x 100% = 2,7815712% (3AP)
0,218404289
 Grafik Hubungan antara Gaya Sentripetal ( F s) dengan Jari-jari Lintasan
Melingkar (r).

Percobaan 1 2 3 4 5

x ( F s) 0,4251 0,418  0,317   0,268  0,218


y (r)  0,18 0,16  0,12   0,10  0,08
Δ x 0 = 0,085

Δ y 0 = 0,035

Δ y 0 0,035
b0 = = = 0,411764705
Δ x0 0,085

Δ x 1 = 0,145

Δ y 1 = 0,07

Δ y 1 0,07
b1 = = = 0,48275862
Δ x1 0,145

Δ x 2 = 0,16

Δ y 2 = 0,08

Δ y 2 0,08
b2 = = = 0,5
Δ x2 0,16

Δ b1 = ¿ b0 - b 1| = |0,411764705 – 0,48275862| = 0,070993915

Δ b2 = |b 0 - b 2| = |0,411764705 – 0,5| = 0,088235295

Δb1 + Δ b2 0,070993915+0,088235295
Δb = | |=| | = 0,079614605
2 2
Δb 0,079614605
Ralat Relatif = x 100% = x 100% = 19,3349755% (2AP)
b0 0,411764705

Anda mungkin juga menyukai