Oleh:
KELOMPOK IV
PTIK D 2018
MUHAMMAD IRSYAD NURDIN
NUR ANNISA
A YUSMALASARI
RISKA HIDAYATI HERDA
Dosen Pengampuh:
Dr. Jumadi M. Parenreng. S. ST., M. Kom.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaannya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini saya mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
Penulis
BAB I
PENAHULUAN
d. Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman
data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin
bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama
dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu,
lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Router(config) # int s0
Router(config-if) # ppp authentication pap
Or you can use the CHAP authentication method.
Router(config-if) # ppp authentication chap
Router # show int s0
CHAP direkomendasikan sebagai metoda authentication PPP
protocol, yang memberikan suatu authentication terenkripsi dua arah
yang mana lebih secure daripada PAP. Jika jalur sudah tersambung,
kedua server di masing-masing ujung saling mengirim pesan
‘Challenge’. Segera setelah pesan ‘Challenge’ terkirim, sisi remote
yang diujung akan merespon dengan fungsi ‘hash’ satu arah
menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan memanfaatkan user
dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai
konfigurasi yang sama dalam hal PPP protocol ini termasuk metoda
authentication yang dipakai.
2.10.3 Ethernet
2.10.4 ARCnet
2.10.5 FDDI
a. Pengertian FDDI
FDDI adalah interface jaringan menggunakan kabel serat
optic dengan kapasitas sampai 100Mbps, FDDI kebanyakan
digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh
karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih
besar daripada kabel tembaga biasa. Berbasis token passing
(seperti pada token ring) dengan menggunakan arsitektur dual
cincin LAN. Traffic FDDI pada dual cincin tersebut bergerak
saling berlawanan arah (sering disebut juga counter rotating
ring). Cincin tersebut terdiri dari cincin primer dan sekunder.
Selama beroperasi, cincin primer digunakan untuk transmisi
data dan cincin sekunder berada dalam keadaan ‘idle’ atau
tidak bekerja. Jika cincin primer mengalami masalah, maka
cincin sekunder dipergunakan untuk menggantikan cincin
primer. Fungsi utama dari penggunaan dua ring ini adalah
untuk mendapatkan reliabilitas yang lebih tinggi bila terjadi
diskoneksi pada cincin primer.
Gambar dasar Dual Ring pada FDDI:
2.10.5 CDDI
Teknologi CDDI, yang menerpakan teknologi FDDI pada
kabel tembaga . Implementasi TP-PMD (Twisted-Pair
Physical Medium Dependent) menggunakan kabel STP dan
UTP-5 Alat yang mendukung implementasi TP-PMD: Micro
Linear dan Pulse Engineering (Am79865 PDT dan
Am79866A PDR ).
https://www.temukanpengertian.com/2013/06/pengertian-tcpip.html
Bagus. 2012. Protokol Jaringan, NetBIOS, Apple Talk, IPX/SPX, TCP/IP. Diakses
pada 23 November 2019. Sumber:
https://bagusgates.blogspot.com/2012/08/protokol-jaringan-netbios-apple-
talk.html
Febri, Rio. 2012. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TOPOLOGI JARINGAN &
PENGERTIAN UDP, APPLE TALK and IPX/SPX. Diakses pada 23 November
2019. Sumber: http://riofebri19.blogspot.com/2012/09/kelemahan-dan-kelebihan-
topologi.html
Unknown. 2011. Lapisan pada DECnet. Diakses pada 23 November 2019.
Sumber: https://eoria-ansul.blogspot.com/2011/03/lapisan-pada-decnet.html
https://yurisagung.wordpress.com/2011/10/04/fddi-fiber-distributed-data-
interface/