Anda di halaman 1dari 92

APLIKASI TEKNOLOGI RFID PADA E- REKAM MEDIS UNTUK

MANAJEMEN POSYANDU BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Terapan

Disusun oleh :
Tyas Aprilia
NIM. 1641160015

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“APLIKASI TEKNOLOGI RFID PADA E- REKAM MEDIS UNTUK
MANAJEMEN POSYANDU BERBASIS WEB”
Penulis menyadari tidak akan mampu merealisasikan laporan ini tanpa
bantuan, dorongan dan bimbingan dari para Ibu Bapak dosen, Orang tua dan
teman-teman. Oleh karena itu, atas segala bantuan yang telah diberikan, saya
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kelancaran


dalam proses pengerjaan skripsi ini.
2. Nabi Muhammad SAW, sebagai junjungan yang telah memberikan suri
tauladan yang baik kepada umatnya.
3. Kedua Orang tua yang senantiasa memberikan doa restu, kasih sayang,
dorongan semangat, serta bantuan moril maupun materil.
4. Bapak Drs. Awan Setiawan MM. selaku Direktur Politeknik Negeri Malang.
5. Bapak M. Junus, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
6. Bapak Nanak Zakaria, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Jaringan
Telekomunikasi Digital.
7. Bapak Hendro Darmono, B.Eng., MT. selaku Ketua Panitia Skripsi 2020
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital yang telah memberikan
bimbingan, dorongan dan semangat untuk mahasiswanya dalam proses
pengerjaan skripsi hingga selesai.
8. Bapak Nugroho Suharto, Ir.,MT. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi yang sangat bermanfaat
dalam menyusun skripsi ini.
9. Ibu Lis Diana M ST., MT. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi yang sangat bermanfaat
dalam menyusun skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi Jaringan Telekomunikasi
Digital Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang yang telah
memberikan masukan dan motivasi dalam proses pengerjaan skripsi ini.
11. Teman-teman JTD Angkatan 2016 yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan semangat.
12. Terima kasih Gunawan Hendro Prayogo yang sudah membantu proses
pengerjaan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan dorongan semangat, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Tetapi penulis berharap bahwa skripsi ini akan memberikan
pengetahuan baru dan manfaat bagi penulis dan pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran diterima dengan baik guna membangun kekurangan-kekurangan
tersebut.

Malang, 2 Juni 2020

Penulis
ABSTRAK
Tyas Aprilia, 2020. “Aplikasi Teknologi Rfid Pada E- Rekam Medis Untuk
Manajemen Posyandu Berbasis Web”, Skripsi, Program Studi Jaringan
Telekomunikasi Digital, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang.
Pembimbing I: Nugroho Suharto, Ir.,MT , Pembimbing II: Lis Diana M ST., MT .

Proses pengukuran di posyandu pada saat ini umumnya dilakukan dengan


cara manual yaitu ketika pengguna datang akan di lakukan pengukuran kemudian
data di simpan secara manual dengan menulis dengan kertas. Sistem ini di nilai
belum efisien karena membutuhkan waktu yang lama , sehingga menyebabkan
antrian yang panjang dan kemungkinan penyimpanan data yang tertumpuk. Dari
beberapa indikasi masalah yang telah di temukan perlu untuk sebuah
pengembangan sistem yang membuat pekerjaan petugas posyandu maupun bidan
secara cepat dan akurat. Maka dari itu diperlukan pengembangan teknologi yang
bertujuan menciptakan sistem baru yaitu aplikasi teknologi rfid pada e- rekam
medis untuk manajemen posyandu berbasis web.
Pada penelitian ini menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler dan
raspberry pi sebagai server ,terdapat node ,di dalam node terdapat sensor
ultrasonik untuk mengetahui tinggi badan,kemudian sensor load cell untuk
mengetahui berat badan user. Data akan dikirim dari arduino uno ke NRF setelah
itu pada server terdapat NRF24L01, server yang di gunakan merupakan raspberry
pi 3.Teknik komunikasi client server dirancang untuk komunikasi antara node
dengan server sehingga eror pengiriman data menjadi lebih kecil.
Berdasarkan hasil pengujian yang di lakukan diketahui bahwa RFID
memiliki batas jarak maksimum deteksi yaitu 3 cm dengan delai maksimum
deteksi sebesar 2,9 detik. Pada sistem e-rekam medis yang dibuat sensor load cell
memiliki deviasi eror sebesar 3,48% dan sensor ultrasonik sebesar 1,129%. Data
yang dapat ditampilkan pada aplikasi meliputi nama batita, berat badan dan tinggi
badan. Berdasarkan hasil pengujian , dapat diketahui bahwa keakuratan
komunikasi data nilai packet loss terbaik dengan nilai 0% ,kemudian nilai packet
loss terburuk dengan nilai 0,18% kemudian dapat diketahui bahwa nilai delay
terbaik dengan niai 0,1 second dan nilai delay terburuk 4,1second.

Kata kunci : Arduino, node, NRF24L01.


ABSTRACT
Tyas Aprilia, 2020. "Application of Rfid Technology in E-Medical Records for
Web-Based Posyandu Management", Skripsi, Program Studi Jaringan
Telekomunikasi Digital, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang.
Pembimbing I: Nugroho Suharto, Ir.,MT , Pembimbing II: Lis Diana M ST., MT

The measurement process at posyandu at this time is generally done manually,


that is, when the user comes, the measurement will be taken then the data is stored
manually by writing on paper. This system is considered inefficient because it
takes a long time, causing long queues and possibly accumulating data storage.
From several indications of the problems that have been identified, it is necessary
to develop a system that makes the work of posyandu officers and midwives fast
and accurate. Therefore, it is necessary to develop technology that aims to create a
new system, namely the application of rfid technology on medical e-records for
web-based posyandu management.
In this study, using Arduino as a microcontroller and raspberry pi as a server,
there is a node, inside the node there is an ultrasonic sensor to determine height,
then a load cell sensor to determine the user's body weight. Data will be sent from
Arduino uno to NRF after that on the server there is NRF24L01, the server used is
raspberry pi 3. Client server communication techniques are designed for
communication between nodes and servers so that data sending errors are smaller.
Based on the results of the tests carried out, it is known that RFID has a maximum
detection distance limit of 3 cm with a maximum deletion of detection of 2.9
seconds. In the e-medical record system, load cell sensors have an error deviation
of 3.48% and an ultrasonic sensor of 1.129%. The data that can be displayed on
the application includes the name of the toddler, weight and height. Based on the
test results, it can be seen that the accuracy of data communication is the best
packet loss value with a value of 0%, then the worst packet loss value with a value
of 0.18% then it can be seen that the best delay value is 0.1 second and the worst
delay value is 4.1 seconds.
Keywords: Arduino, node, NRF24L01.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI...................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................v
ABSTRACT.....................................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................x
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................2
1.4 Tujuan penelitian........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................3
1.6 Luaran Penelitian........................................................................................3
BAB II...............................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................4
2.1 Penelitian sebelumnya................................................................................4
2.2 Kajian teori..................................................................................................5
2.2.1 Monitoring Anak.....................................................................................5
2.2.2 RFID........................................................................................................5
2.2.3 Arduino....................................................................................................6
2.2.4 Raspberry pi...........................................................................................12
2.2.5 Load Drive HX711................................................................................13
2.2.6 Quality Of Service................................................................................13
2.2.7 Web (World Wide Web).........................................................................15
2.2.8 NRF........................................................................................................20
2.2.9 Sensor Ultrasonik...................................................................................21
2.2.10 PHP......................................................................................................22
2.2.11 Kartu Menuju Sehat.............................................................................23
BAB III...........................................................................................................26
METODE PENELITIAN................................................................................26
3.1 Jenis penelitian..........................................................................................26
3.2 Teknik pengumpulan data.........................................................................26
3.3 Tahapan penelitian....................................................................................26
3.4 Rancangan Penelitian................................................................................27
3.4.1 Blok Diagram Sistem.............................................................................27
3.4.2Perancangan Hardware...........................................................................28
3.4.3 Perancangan Software...........................................................................36
3.4.4 Context Diagram....................................................................................38
3.4.5 Data Flow Diagram Level 1..................................................................39
3.5 Implementasi pembuatan sistem...............................................................41
3.5.1 Rangkaian sensor load cell dan sensor ultrasonik (berat badan dan
tinggi)..............................................................................................................41
3.5.2 Raspberry pi (Server).............................................................................44
3.7 Teknik Analisa Data.................................................................................45
3.8 Alat Dan Bahan Penelitian........................................................................45
3.9 Prosedur dan Parameter............................................................................47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................49
4.1Pengujian RFID.........................................................................................49
4.2 Pengujian Akurasi Sensor Load cell.........................................................51
4.3 Pengujian Sensor Tinggi Badan................................................................54
4.4 Pengujian QOS untuk Delay dan Packet Loss pada Sistem.....................57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................67
5.1 Kesimpulan...............................................................................................67
5.2 Saran.........................................................................................................67
Daftar Pustaka.................................................................................................68
Lampiran...........................................................................................................1

DAFTAR GAMBA
Gambar 2. 1 Rfid Reader[4].....................................................................................6
Gambar 2. 2 Rfid Tag[4]..........................................................................................6
Gambar 2. 3 Arduino IDE [5]..................................................................................7
Gambar 2. 4 Raspberry [6].....................................................................................12
Gambar 2. 5 sensor hx711 [7]................................................................................13
Gambar 2. 6 Bentuk NRF [9].................................................................................21
Gambar 2. 7 Sensor Ultrasonik [11]......................................................................22
Gambar 2. 8 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik [11]................................................22
Gambar 2. 9 PHP...................................................................................................22
Gambar 2. 10 Contoh KMS untuk Pemantauan Status Pertumbuhan Berat Badan
Balita bukan untuk penentuan Status Gizi.............................................................24

Gambar 3. 1 flowchart Tahapan Penelitian......................................................................26


Gambar 3. 2 Blok Diagram Sistem...................................................................................27
Gambar 3. 3 Flowchart Perancangan Hardware...............................................................29
Gambar 3. 4 Sensor load cell,Hx711 dan Arduino...........................................................30
Gambar 3. 5 Sensor Ultrasonic dan arduino.....................................................................31
Gambar 3. 6 NRF dan arduino.........................................................................................32
Gambar 3. 7 Rfid Reader Dan Arduino............................................................................33
Gambar 3. 8 Raspberry pi dan nrf....................................................................................35
Gambar 3. 9 Diagram Alir Server....................................................................................37
Gambar 3. 10 DFD Level 0..............................................................................................38
Gambar 3. 11 DFD Level 1..............................................................................................39
Gambar 3. 12 Rangkaian Sensor Load Cell Dan Sensor Ultrasonik.................................41
Gambar 3. 13 Rangkaian sensor tinggi badan dan berat badan........................................41
Gambar 3. 14 Raspberry (server).....................................................................................44
Gambar 3. 15 Rangkaian server.......................................................................................44
Gambar 3. 16 flowchart penggunaaan sensor pada sistem...............................................47

Gambar 4. 1 Pengujian Jarak RFID tag dengan RFID reader...........................................51


Gambar 4. 2 Pengujian Timbangan dacin Pada posyandu................................................52
Gambar 4. 3 Pengujian Akurasi Timbangan.....................................................................52
Gambar 4. 4 Data Yang Masuk Pada Saat Timbangan Di Operasikan............................53
Gambar 4. 5 Tampilan Data Pada Web............................................................................53
Gambar 4. 6 Parameter Pengukuran Tinggi Badan Menggunakan Penggaris..................55
Gambar 4. 7 Data yang masuk setelah pengukuran..........................................................55
Gambar 4. 8 tampilan pada web.......................................................................................56
Gambar 4. 9 Membuka alamat url....................................................................................57
Gambar 4. 10 Proses pemanggilan data dengan ip pada CMD.........................................58
Gambar 4. 11 Tampilan pada saat mencari packet...........................................................58
Gambar 4. 12 Tampilan menu Capture properties............................................................59
Gambar 4. 13 Tampilan setelah membuka Properties......................................................59
Gambar 4. 14 Penilaian pengujian delay..........................................................................60
Gambar 4. 15 Tampilan menu statistic pada wireshark....................................................62
Gambar 4. 16 Grafik percobaan.......................................................................................63
Gambar 4. 17 Hasil keseluruhan paket.............................................................................63
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Fungsi Toolbar pada Software Arduino IDE..........................................8


YTabel 3. 5 Tabel konektifitas Komponen.............................................................30
Tabel 3. 6 Tabel konektifitas Komponen...............................................................31
Tabel 3. 7 Tabel Konektifitas Komponen..............................................................32
Tabel 3. 8 Tabel konektifitas komponen................................................................33
Tabel 3. 9 Tabel konektifitas Komponen...............................................................34
Tabel 3. 10 Tabel konektifitas Komponen.............................................................35
Tabel 3. 12 Tabel konektifitas komponen..............................................................42
Tabel 3. 13Tabel konektifitas komponen...............................................................42
Tabel 3. 14 Penggunaan pin pada Raspberry (server)...........................................45
Tabel 3. 15 Alat Penelitian.....................................................................................46
Tabel 3. 16 Bahan atau Software Penelitian..........................................................46
YTabel 4. 1 Hasil Pengujian Jarak RFID tag dengan RFID reader........................51
Tabel 4. 2 Hasil pengujian Sensor Berat................................................................54
Tabel 4. 5 Tabel Hasil Pengujian Sensor Tinggi Badan........................................57
Tabel 4. 6 Hasil pengujian delay............................................................................61
Tabel 4. 7 Hasil pengujian packet loss...................................................................65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan kegiatan pemantauan terhadap kondisi anak yang di
lakukan secara rutin dan terus menerus tiap bulan. Pemantauan kesehatan anak
dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol tumbuh kembang anak agar bisa
melakukan sebuah pencegahan untuk menghindari terjadinya sebuah penyakit.
Beberapa kendala yang muncul saat melakukan pemeriksaan yaitu laporan hasil
rekam medis yang di tulis secara manual (paper base) dan berkas hasil
pemeriksaan itu menumpuk dengan berkas lain yang tidak di simpan berdasarkan
urutan.sehingga sistem tersebut menyulitkan petugas administrasi pada saat
melakukan pencarian suatu data. [1]
Kemajuan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang semakin pesat
tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi berbagai penelitian semakin berkembang
pesat. Kemajuan IPTEK telah banyak digunakan dalam berbagai aktivitas
manusia, salah satunya bidang kesehatan yaitu membantu pelayanan dalam bidang
pemeriksaan kesehatan. Manusia sendirilah yang menjadi subyek utama faktor
IPTEK dikembangkan. Indonesia masih menjadi negara konsumen untuk
perkembangan alat-alat modern di bidang IPTEK, karena produktifitasnya masih
rendah. Seharusnya Indonesia mampu menciptakan alat-alat yang dapat memiliki
nilai jual. Sehingga akan mengurangi prosentase sebagai negara konsumen dari
berbagai penemuan IPTEK.[2]
Berdasarkan observasi studi pendahuluan dengan judul “Rancang Bangun
Sistem Elektronik Pelaporan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Berbasis Online
Menggunakan RFID“. penelitian ini objek sasaran hanya pada ibu hamil, dan
hanya mengukur berat bedan saja.[1]
Dari penelitian tersebut, saya ingin mengembangkan untuk penelitian
skripsi saya dengan judul ‘’Model komunikasi e-rekam medis dengan rfid dari
posyandu ke puskesmas berbasis web’’ dan sasaran penelitiannya adalah balita
dan dilengkapi dengan fasilitas berat badan, tinggi badan yang secara otomatis
dapat ditampilkan di website. Standar gizi dan tinggi pada balita merupakan suatu
upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan balita.
Puskesmas mempunyai tugas pokok melakukan pendataan dan penilaian status
gizi balita serta menyerahkan hasil penilaian ke Dinas Kesehatan. Indikator yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya Berat Badan menurut Umur (BB/U),
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB).[3]
Cara penggunaan sistemnya hanya perlu membawa kartu RFID dan
pengambilan datanya cukup berada pada sensor, kemudian data yang sudah diukur
akan masuk pada web.[2]
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan yang di
angkat , yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem E- rekam medis yang meliputi timbang badan


dan tinggi badan batita sesuai data KMS pada posyandu dengan
menggunakan sensor load cell,sensor ultrasonik?
2. Bagaimana membuat aplikasi data base E-rekam medis dengan menggunakan
aplikasi php my admin?
3. Bagaimana QOS (quality of service) antara user dan server pada saat
mengakses server untuk tampilan komputer?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini , dibuat batasan dari masalah yang di angkat , yaitu sebagai
berikut:

1. Menggunakan RFID reader tipe RF10-rc522 dan kartu RFID smartcard tipe
125khz.
2. Web sebagai tampilan E-rekam medis.
3. Sistem monitoring ini hanya mengukur pada berat 1-10 kg dan mengukur
tinggi badan tidak lebih dari 1 meter , dilakukan pada posyandu dengan
rentan waktu 2 juni sampai 20 juli.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan yang di dapat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Membuat sistem aplikasi teknologi rfid pada e- rekam medis untuk manajemen
posyandu berbasis web untuk anak, agar data di posyandu bisa di simpan dan
mengetahui kondisi fisik batita.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di dapat dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Menambah studi literatur implementasi sensor tinggi badan, sensor berat
badan pada Balita saat diperiksa di Posyandu.
2. Bagi Masyarakat
Dapat digunakan untuk monitoring periksa pada posyandu baik bagi anak.

1.6 Luaran Penelitian


Luaran penelitian meliputi :
1. Menghasilkan laporan hasil penelitian.
2. Menghasilkan jurnal penelitian Jartel yang berjudul (“Aplikasi Teknologi
Rfid Pada E- Rekam Medis Untuk Manajemen Posyandu Berbasis Web”) di
terbitkan oleh Prodi Jaringan Telekomunikasi Digital Politeknik Negeri
Malang.
3. Menghasilkan alat, program aplikasi web dan dapat di implementasikan pada
posyandu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II akan di uraikan tentang penelitian terdahulu dan dasar teori yang
berkaitan dengan sistem yang di bahas. Dasar dasar teori yang di uraikan
merupakan dasar teori yang di perlukan dari berbagai referensi yang memuat teori
teori yang berkaitan dengan sistem yang di bahas .

2.1 Penelitian sebelumnya


Pada jurnal dengan judul ’’Pengembangan sistem informasi
posyandu berbasis web (studi kasus: posyandu cempaka II kelurahan
baranangsiang kota bogor)’’ diketahui bahwa Kebutuhan akan informasi
yang akurat, tepat, dan terkini semakin dibutuhkan seiiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang pesat
saat ini.dalam penelitian tersebut di ketahui banyak menu penyimpanan
data meliputi menu penyimpanan data ibu dari batita,batita, ibu hamil dan
lansia.Dalam mencari informasi datanya hanya menggunakan nama dari
pasien Akan tetapi pada penelitian ini belum mempunyai sistem tampilan
data yang dapat di akses.[3]
Pada jurnal dengan judul ’’alat ukur tinggi dan berat badan
berbasis arduino’’ menjelaskan bahwa Perkembangan teknologi dimasa
modern sangatlah cepat, seperti teknologi yang sebelumnya hanya
memiliki satu fungsi, dapat di modifikasi menjadi banyak fungsi. Dimana
dengan kemajuan itu, banyak sekali alat-alat elektronik yang kita temui
sudah memiliki kemampuan operasi yang canggih di masa ini. Seperti
halnya mengukur tinggi badan, pengukuran seperti ini tidak bisa dilakukan
sendiri dan memerlukan bantuan orang lain untuk membacanya. Demikian
juga dengan mengukur berat badan, yang biasanya menimbang dengan
timbangan biasa.Alat ukur Tinggi dan Berat badan ini tidak memerlukan
bantuan orang lain untuk membacanya. Kita cukup berdiri diatas pijakan
timbangan dan mengarahkan plat besi sampai menyentuh bagian ubun-
ubun kepala kita, kemudian cukup menekan tombol yang tersedia, maka
dengan otomatis display di lcd akan menampilkan tinggi dan berat badan
kita secara actual. Proses pengukuran tinggi badan ini menggunakan
komponen sensor ping dan mengukur berat badan menggunakan sensor
loadcell.Akan tetapi pada penelitian ini belum mempunyai Mekanikal
dengan penyanggah yang kuat [4].
Dari penelitian diatas akan di kembangkan dengan yang
berbeda.Penelitian yang akan diusulkan dengan judul “Aplikasi Teknologi
Rfid Pada E- Rekam Medis Untuk Manajemen Posyandu Berbasis Web
".Penelitian ini diharapkan dapat membantu posyandu untuk melakukan
pemantauan pengambilan data kondisi fisik anak dengan timbangan yang
terbuat dari besi sebagai media pengukuran berat badan,pada besi terdapat
load cell yang disambungkan ke modul HX711 dan sensor ultrasonik
sebagai sensor tinggi badan batita yang terletak pada tiang penyangga.
kemudian pengenalan identitas batita menggunakan RFID tag dan RFID
reader yang disambungkan ke NodeMCU dan kemudian data dapat
dimonitor melalui website.Dalam pencarian datanya bisa menggunakan
nama dan id dari kartu yang di scan lewat rfid.
2.2 Kajian teori
2.2.1 Monitoring Anak
Monitoring pada anak di lakukan untuk mengetahui tumbuh kembang
anak baik dari tinggi badan, berat badan .

2.2.2 RFID
RFID adalah singkatan dari  Radio Frequency Identification. RFID adalah
suatu teknologi yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan pengambilan
data dengan menggunakan barcode atau magnetic card. Metode identifikasinya
menggunakan sarana yang disebut label RFID yang berfungsi untuk menyimpan
dan mengambil data jarak jauh. Label RFID pada prakteknya dapat disematkan
dalam suatu produk, hewan bahkan manusia. Proses identifikasi pada RFID dapat
terjadi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Oleh sebab itu proses
identifikasi RFID membutuhkan dua perangkat yaitu tag dan reader agar dapat
berfungsi dengan baik.
RFID tag adalah alat yang menempel pada benda yang akan diidentifikasi
oleh RFID reader. RFID tag terdiri dari 2 jenis yaitu aktif dan pasif. Tag pasif
dapat digunakan tanpa harus memakai baterai sedangkan tag aktif memerlukan
baterai untuk bisa dioperasikan. RFID tag berisi suatu tag unik yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Selain itu, informasi yang tersimpan pada suatu benda atau
objek yang terhubung pada tag hanya terdapat pada sistem atau database yang
dihubungkan ke RFID reader. RFID reader sendiri adalah alat yang mampu
membaca RFID tag. RFID reader juga terdiri dari RFID reader pasif dan RFID
reader aktif. RFID reader pasif mampu menjangkau sampai dengan 600 meter.
Namun, reader pasif hanya mampu menerima sinyal radio dari tag aktif.
Sedangkan reader aktif dapat memancarkan sinyal interogator ke tag dan
menerima balasan autentikasi dari tag. Selain itu sinyal interogator juga dapat
berfungsi sebagai sumber daya tag pasif. Adapun penggunaan dan aplikasi RFID
dalam kehidupan adalah memiliki beberapa keunggulan. Label atau tag dapat
dibaca jika melewati dekat pembaca label, bahkan dalam keadaan tertutup oleh
objek lainnya. Selain itu, label dapat dibaca dalam suatu wadah, karton dan kotak.
Hebatnya lagi, label RFID dapat sekaligus membaca ratusan pada satu waktu. Saat
ini RFID banyak digunakan oleh perusahaan untuk keperluan identifikasi
karyawan dan aset perusahaan. RFID juga dipakai di, supermarket untuk
identifikasi saat belanja barang. Selain itu, RFID dapat digunakan di mobil untuk
identifikasi penggunaan BBM bersubsidi. RFID juga juga untuk pembayaran toll
tanpa kontak langsung. Di bandara, RFID juga dipakai untuk keperluan pelacakan
bagasi.

Gambar 2. Rfid Reader[4]


Gambar 2. Rfid Tag[4]

2.2.3 Arduino
Arduino IDE (Integrated Developtment Enviroenment) secara bahasa
merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan
pengembangan. Arduino menggunakan bahasa pemograman sendiri yang
menyerupai bahasa C.

Gambar 2. Arduino IDE [5]


Arduino adalah sebuah software yang dijalankan dengan
menggunakan java dan terdiri dari beberapa fitur seperti editor program,
uploader, compiler. Editor program yaitu sebuah window yang pengguna
bisa mengedit dan menulis program dalam bahasa Processing. Uploader
yaitu sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memori board arduino. Compiler berfungsi sebagai mengubah kode
program (bahasa c arduino) menjadi bahsa mesin dalam bentuk file*.hex.

Verify
berfungsi untuk melakukan checking kode yang kamu buat
apakah sudah sesuai dengan kaidah pemrograman yang ada
atau belum
Upload
Berfungsi untuk melakukan kompilasi program atau kode
yang kamu buat menjadi bahasa yang dapat dipahami oleh
mesih alias si Arduino.
New
berfungsi untuk membuat Sketch baru
Open

Berfungsi untuk membuka sketch yang pernah kamu buat dan


membuka kembali untuk dilakukan editing atau sekedar
upload ulang ke Arduino.
Save
Berfungsi untuk menyimpan Sketch yang telah kamu buat.
Serial Monitor
Berfungsi untuk membuka serial monitor. Serial monitor
disini merupakan jendela yang menampilkan data apa saja
yang dikirimkan atau dipertukarkan antara arduino dengan
sketch pada port serialnya. Serial Monitor ini sangat berguna
sekali ketika kamu ingin membuat program atau
melakukan debugging tanpa menggunakan LCD pada
Arduino. Serial monitor ini dapat digunakan untuk
menampilkan nilai proses, nilai pembacaan, bahkan pesan
eNRFor.
Tabel 2. Fungsi Toolbar pada Software Arduino IDE

a) Pada menu File :


 New, berfungsi untuk membuat membuat sketch baru dengan bare
minimum yang terdiri void setup() dan void loop(). 
 Open, berfungsi membuka sketch yang pernah dibuat di dalam drive.
 Open Recent, merupakan menu yang berfungsi mempersingkat waktu
pembukaan file atau sketch yang baru-baru ini sudah dibuat.
 Sketchbook, berfungsi menunjukan hirarki sketch yang kamu buat
termasuk struktur foldernya.
 Example, berisi contoh-contoh pemrograman yang disediakan
pengembang Arduino, sehingga kamu dapat mempelajari program-program
dari contoh yang diberikan.
 Close, berfungsi menutup jendela Arduino IDE dan menghentikan
aplikasi.
 Save, berfungsi menyimpan sketch yang dibuat atau perubahan yang
dilakukan pada sketch
 Save as, berfungsi menyimpan sketch yang sedang dikerjakan atau
sketch yang sudah disimpan dengan nama yang berbeda.
 Page Setup, berfungsi mengatur tampilan page pada proses pencetakan.
 Print, berfungsi mengirimkan file sketch ke mesin cetak untuk dicetak.
 Preferences, disini kam dapat merubah tampilan interface IDE Arduino.
 Quit, berfungsi menutup semua jendela Arduino IDE. Sketch yang masih
terbuka pada saat tombol Quit ditekan, secara otomatis akan terbuka pada saat
Arduino IDE dijalankan.

b) Pada menu Edit :


 Cut, berfungsi untuk meremove teks yang terpilih pada editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard.
 Undo/Redo, berfungsi untuk mengembalikan perubahan yang sudah
dilakukan pada Sketch beberapa langkah mundur dengan Undo atau maju
dengan Redo.
 Copy, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard.
 Copy for Forum, berfungsi melakukan copy kode dari editor dan
melakukan formating agar sesuai untuk ditampilkan dalam forum, sehingga
kode tersebut bisa digunakan sebagai bahan diskusi dalam forum.
 Copy as HTML, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor dan
menempatkan teks tersebut pada clipboard dalam bentuk atau format HTML.
Biasanya ini digunakan agar code dapat diembededkan pada halaman web.
 Paste, berfungsi menyalin data yang terdapat pada clipboard, kedalam editor.
 Select All, berfungsi untk melakukan pemilihan teks atau kode dalam halaman
editor.
 Comment/Uncomment, berfungsi memberikan atau menghilangkan tanda //
pada kode atau teks, dimana tanda tersebut menjadikan suatu baris kode
sebagai komen dan tidak disertakan pada tahap kompilasi.
 Increase/Decrease Indent, berfunsgi untuk mengurangi atau menambahkan
indetntasi pada baris kode tertentu. Indentasi adalah “tab”.
 Find, berfungsi memanggil jendela window find and replace, dimana kamu
dapat menggunakannya untuk menemukan variabel atau kata tertentu dalam
program atau menemukan serta menggantikan kata tersebut dengan kata lain.
 Find Next, berfungsi menemukan kata setelahnya dari kata pertama yang
berhasil ditemukan.
 Find Previous, berfungsi menemukan kata sebelumnya dari kata pertama
yang berhasil ditemukan.

c) Pada menu Sketch :


 Auto Format, berfungsi melakukan pengatran format kode pada jendela
editor
 Archive Sketch, berfungsi menyimpan sketch kedalam file .zip
 Fix Encoding & Reload, berfungsi memperbaiki kemungkinan perbedaan
antara pengkodean peta karakter editor dan peta karakter sistem operasi yang
lain.
 Serial Monitor, berungsi membuka jendela serial monitor untuk melihat
pertukaran data.
 Board, berfungsi memilih dan melakukan konfigurasi board yang digunakan.
 Port, memilih port sebbagai kanal komunikasi antara software dengan
hardware.
 Programmer, menu ini digunakan ketika kamu hendak melakukan
pemrograman chip mikrokontroller tanpa menggunakan koneksi Onboard
USB-Serial. Biasanya digunakan pada proses burning bootloader.
 Burn Bootloader, mengizinkan kamu untuk mengkopikan program
bootloader kedalam IC mikrokontroler.
d) Pada menu Help :
Disini kita bisa mendapatkan bantuan terhadap mengenai pemrograman.
Menu help berisikan file-file dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang
sering muncul, serta penyelesaiannya. Selain itu pada menu help juga diberikan
link untuk menuju Arduino Forum untuk menanyakan serta mendiskusikan
berbagai masalah yang ditemukan. Pada software ini juga terdapat beberapa
mekanisme yang mempunyai fungsi masing – masing sebagai berikut :
1. Sketchbook
Arduino Software IDE, menggunakan konsep sketchbook,
dimana sketchbook menjadi standar peletakan dan penyimpanan file program.
Sketch yang telah kamu buat dapat dibuka dari File > Sketchbook, atau dengan
menu Open.
2. Tabs, Multiple Files, dan Compilations
Mekanisme ini mengijinkan kita untuk melakukan menejemen sketch, dimana
lebih dari satu file dibuka dalam tab yang berbeda.
3. Uploading
Uploading ini merupakan mekanisme untuk mengkopikan file .hex atau file
hasil kompilasi kedalam IC mikrokontroler Arduino. Sebelum
melakukan uploading, yang perlu kamu pastikan adalah jenis board yang kamu
gunakan dan COM Ports dimana keduanya terletak pada menu Tools ->
Board dan Tools -> Port.
4. Library / Pustaka
Ini merupakan file yang memberikan fungsi ekstra dari sketch yang di buat,
misalnya agar Arduino dapat bekerja dengan hardware tertentu dan melakukan
proses manipulasi data. Untuk menginstal Library pihak ketiga atau dapat disebut
dengan Library bukan dari Arduino, dapat dilakukan dengan Library Manager,
Import file .zip, atau copy paste secara manual di folder libraries pada documents
pada platform Windows.
5. Serial monitor
Serial monitor merupakan suatu jendela yang menunjukan data yang di
tukarkan antara arduino dan komputer selama beroperasi, sehingga bisa
menggunakan serial monitor ini untuk menampilkan nilai hasil operasi atau
pesan debugging. Selain melihat data, kita juga bisa mengirimkan data ke Arduino
melalui serial monitor ini, caranya dengan memasukkan data pada text box dan
menekan tombol send untuk mengirimkan data. Hal penting yang harus di
perhatikan adalah menyamakan baudrate antara serial monitor dengan Arduino
board. Untuk menggunakan kemampuan komunikasi serial ini, pada Arduino, di
bagian fungsi void setup (), diawali dengan instruksi Serial.begin diikuti dengan
nilai baudrate.
6. Language Support
Language support merupakan pilihan bahasa yang dapat disesuaikan pada
softer Arduino IDE. Language Support ini dapat ditemukan pada menu file ->
preferences atau dengan menekan Ctrl+Comma.
7. Boards
Pemilihan board pada Arduino Software IDE, berdampak pada dua parameter
yaitu kecepatan CPU dan baudrate yang digunakan ketika melakukan kompilasi
dan meng-upload sketch.
8. Preferences
Di sini kita dapat mengatur tentang beberapa hal dalam penggunaan Arduino
Software IDE, seperti ukuran font, lokasi dimana akan menyimpan sketchbook,
bahasa yang digunakan pada Arduino Software IDE, dan masih banyak lagi. Kita
bisa mengatur preferences pada menu file yang dapat dijumpai pada platform
Windows dan Linux.
2.2.4 Raspberry pi

Gambar 2. Raspberry [6]


Raspberry Pi, sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer
papan tunggal (Single Board Circuit/SBC) yang memiliki ukuran sebesar kartu
kredit. Raspberryy Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
spreadsheet, game,bahkan bisa digunakan sebagai media player karena
kemampuannya dalam memutar video high definition. Raspberry Pi
dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Raspberry Pi Foundation yang digawangi
sejumlah developer dan ahli komputer dari Universitas Cambridge, Inggris.
Raspberry Pi memiliki dua model yaitu model A dan model B. Secara umum
Raspberry Pi Model B, 512MB RAM. Perbedaan model A dan B terletak pada
memori yang digunakan, Model A menggunakan memori 256 MB dan model B
512 MB. Selain itu model B juga sudah dilengkapai dengan ethernet port (kartu
jaringan)yang tidak terdapat di model A. Desain Raspberry Pi didasarkan seputar
SoC(System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan prosesor
ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256 Mega byte
RAM (model B). Penyimpanan data didisain tidak untuk menggunakan hard disk
atau solidstate drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory card) untuk
booting dan penyimpanan jangka panjang.
Pada raspberry pi ada
a) Radio nirkabel
b) Antena radio/wifi
c) SoC
d) GPIO
e) Chip USB
2.2.5 Load Drive HX711
HX711 Load Cell amplifier (Gamabr 2.11) merupakan sebuah
modul amplifier/penguat sinyal untuk sebuah sensor loadcell/beban berat.
Dengan adanya modul ini maka mikrokontroller dapat membaca sebuah
sinyal dari sensor beban tersebut. Karena load cell sensor hanya mambu
memberikan sebuah sinyal tegangan yang sangat kecil sehingga
membutuhkan sebuah amplifier untuk menguatkan sinyalnya menjadi
batas mininum sebuah mikrokontroller 0V-5V.

Gambar 2. sensor hx711 [7]


2.2.6 Quality Of Service
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran
tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk
mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS
mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang
lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-
beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis
IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang
menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan
untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa
masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat
membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,
komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming
dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut
dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan
latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality
of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat
diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di
dalam jaringan tersebut yang ada. Melalui QoS, seorang network
administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan,
mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang
mampu diimplementasikan QoS, misalnya: ; Frame Relay, Ethernet,
Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET.
Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda yang harus
dipertimbangkan ketika mengimplementasikan QoS. QoS dapat
diimplementasikan pada situasi congestion management atau congestion
avoidance. Teknik-teknik congestion management digunakan untuk
mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan di mana aplikasi
meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan
oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari
trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi
bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana
mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun
teknik collision avoidance akan membuat mekanisme
teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui
implementasi QoS di jaringan ini, network administrator akan memiliki
fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian
yang ada di trafik pada jaringan. 
1. Delay
Delay (Latency) merupakan waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh
jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congesti
atau juga waktu proses yang lama. Pada Tabel IV diperlihatkan kategori dari delay
dan besar delay
Gambar 2. Kategori penilaian delay
2. Packet loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi karena collision
dan congestion pada jaringan[3]. Indeks dan kategori packet loss ditunjukkan
pada Tabel III.

Gambar 2. Kategori penilaian packet loss


2.2.7 Web (World Wide Web)
Website adalah sebuah kumpulan halaman pada suatu domain di
internet  yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berhubungan serta
dapat diakses secara luas melalui halaman depan (home page)
menggunakan sebuah browser menggunakan URL website.
2.2.6.1 Sejarah Website
Website pertama kali dibuat oleh Tim Berners-Lee pada akhir
1980an dan baru resmi online pada tahun 1991.Tujuan awal Tim Berners-
Lee membuat sebuah website adalah supaya lebih memudahkan para
peneliti di tempatnya bekerja ketika akan bertukar atau melakukan
perubahan informasi.

2.2.6.2 Cara Kerja Web


Adapun cara kerja web adalah sebagai berikut:
1. Informasi web disimpan dalam dokumen dalam bentuk halaman halaman web
atau web page.
2. Halaman web tersebut disimpan dalam computer server web.
3. Sementara dipihak pemakai ada computer yang bertindak sebagai computer
client dimana ditempatkan program untuk membaca halaman web yang ada
diserver web (browser).
4. Browser membaca halaman web yang ada di server web.

2.2.6.3 Unsur-Unsur Website atau Situs


Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia
unsur unsur penunjangnya, adalah sebagai berikut:
1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)
Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau
URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang
digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contohnya
adalah http://www.baliorange.net. Nama domain diperjualbelikan secara bebas
di internet dengan status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai
identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan
website tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net,
org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara
Indonesia adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama
domain website pendidikan), go.id (namadomain website instansi pemerintah),
or.id (nama domain website organisasi).
2. Rumah tempat website (Web hosting)
Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat
dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain
sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa
dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin
besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan
ditampilkan dalam website. Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa.
Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte)
atau GB (Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun.
Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting
yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negeri.
3. Bahasa Program (Scripts Program)
Scripts adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap
perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat
menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak
ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin
dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah
hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis jenis bahasa program yang banyak
dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts,
Java applets dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan
PHP, ASP, JSP dan lainnya bisa dibuat sendiri. Bahasa program ini biasanya
digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu,
anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan
update setiap saat.
4. Desain website
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta
penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan
utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah
website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus
tidaknya sebuah website.
Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa
website designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota
besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas
designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam
program/software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang
semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web designer ini yang
umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs
dan semuanya itu tergantung kualitas designer. [8]

2.2.6.4 Fungsi Web


Fungsi komunikasi Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada
umumnya adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemograman
web (server side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi
komunikasi, seperti web mail, form contact, chatting form, dan yang lainnya.
1. Fungsi informasi
Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih
menekankan pada kualitas bagian kontennya, karena tujuan situs tersebut
adalah menyampaikan isisnya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik
yang dapat di download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi
gambar dan elemen bergerak sepertio shockwave dan java diyakini sebagai
langkah yang tepat, diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi
informasi seperti news, profile company, library, reference,dll.
2. Fungsi entertainment
Situs web juga dapat memiliki fungsi entertainment/hiburan. Bila
situs web kita berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi
gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi
desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan kecepatan downloadnya.
Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online,
film online, music online, dan sebagainya.
3. Fungsi transaksi
Situs web dapat dijadikan sarana transaksi biisnis, baik barang,
jasa, atau lainnya. Situs web ini menghubungkan perusahaan, konsumen,
dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa
menggunakan kartu kredit, transfer, atau dengan membayar secara
langsung.
2.2.6.5 Jenis Situs Web
1. Alat Pemasaran
Saat ini media pemasaran tidak hanya media cetak saja. Media elektronik
sejenis situs juga dapat digunakan sebagai media pemasaran. Pemasaran melalui
internet lebh cepat sampai dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas.
2. Nilai Tambah
Sebuah halaman web merupakan sarana promosi karena media promosi di
web lebih murah dan efektif dibandingkan media promosi konvensional seperti
brosur, majalah atau koran. Pada umumunya konten situs web berupa referensi
atau informasi tambahan dari apa yang sudah diberikan secara offline. Contohnya
seperti di perpustakaan sudah disediakan koleksi skripsi secara tercetak namun di
web perpustakaan terdapat repository skripsi yang lebih banyak dan dapat diakses
dengan mudah dengan cara mendownload bentuk softfile nya.
3. Katalog
Untuk di perpustakaan katalognya berupa katalog online yang dapat
diakses melalui web perpustakaan. Pada katalog tersebut tersedia koleksi-koleksi
yang dimiliki oleh perpustakaan. Pemustaka dapat mengakses koleksi tersebut
dengan cara memasukkan judul, pengarang maupun subjek dari suatu koleksi
yang dibutuhkan. Sedangkan untuk melakukan peminjaman pemustaka dapat
langsung meminjam ke perpustakaan.
4. E-Commerce
E-Commerce merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi,
aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pada perpustakaan web bertujuan
untuk menghubungkan antara perpustakaan yaitu melalui pemustaka dan
pemustaka yang membuthkan informasi sehingga terjadinya hubungan yang
saling mengutungkan kedua belah pihak.
5. E-Learning
Cisco menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut: Pertama, e-learning
merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara
online. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya
nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap
buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis computer) sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti
menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat
model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi
pendidikan. Keempat, kapasitas siswa dalam menguasai bahan yang disampaikan
lewat e-learning amat bervariasi, tergantung bentuk, isi, dna cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai
dengan gaya belajar, semakin baik penguasaan siswa yang pada gilirannya akan
memberikan hasilyang lebih baik.
6. Komunitas
Sebuah situs web yang dibuat dengan tujuan untuk memungkinkan
pengunjung berkomunikasi secara bersamaan. Pengunjung bisa berbagi
pengalaman, cerita, ide, dna lainnya, bisa juga mencari dan menambah teman,
atau untuk membuat suatu perkumpulan baru.
7. Portal
Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu titik tunggal
dari informasi online terdistribusi. Seperti dokumen yang didapat melalui
pencarian, kanal berita, dan link ke situs khusus. Untuk memudahkan
penggunaannya biasanya disediakan fasilitas pencarian dan pengorganisasian
informasi.
8. Personal
Situs personal merupakan situs yang memiliki tujuan untuk
mempromosikan atau menginformasikan tentang seseorang. Biasanya berisi
tentang biodata, portofolio (kumpulan hasil karya yang pernah dibuat), prestasi,
atau sebagai diary yang menceritakan kehidupan sehari-hari yang dipublish agar
orang lain dapat mengetahui dna mengenal tentangnya.

2.2.8 NRF
Modul Wireless NRF24L01  adalah sebuah modul komunikasi
jarak jauh yang memanfaatkan pita gelombang RF 2.4GHz ISM
(Industrial, Scientific and Medical). Modul ini menggunakan antarmuka
SPI untuk berkomunikasi. Tegangan kerja dari modul ini adalah 5V DC,
NRF24L01 memiliki baseband logic Enhanced ShockBurst™ hardware
protocol accelerator yang support  “high-speed SPI interface for the
application controller”.  NRF24L01 memiliki true ULP solution, yang
memungkinkan daya tahan baterai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Modul ini dapat digunakan untuk pembuatan pheriperal PC, piranti
permainan, piranti fitnes dan olahraga, mainan anak-anak dan alat lainnya.
Modul ini memiliki 8 buah pin, diantaranya :
1. VCC (3.3V DC)
2. GND
3. CE
4. CSN
5. MOSI
6. MISO
7. SCK
8. IRQ

Gambar 2. Bentuk NRF [9]


2.2.9 Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah sebuah modul sensor yang bekerja
berdasarkan pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat digunakan
untuk mendefiniskan eksistensi atau jarak suatu benda dengan frekuensi
tertentu. Sensor ini dapat membaca jarak dengan rentang 2 cm sampai
dengan 4 m [10].

Gambar 2. Sensor Ultrasonik [11].


Sensor Ultrasonik memiliki 4 pin yang terdiri dari vcc, trigger, echo,
dan ground. Trigger berfungsi sebagai transmitter (pengirim sinyal suara)
dan echo berfungsi sebagai receiver . Cara kerja sensor ini adalah trigger
mengirimkan suara ultrasonik kedepan, dan jika di depan ada benda, suara
tersebut akan memantul dan diterima oleh echo. Kemudian, dari pantulan
suara (pulsa) ini, jarak benda yang ada di depan sensor dapat diketahui.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2. Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik [11].


2.2.10 PHP

Gambar 2. PHP
(Sumber : http://adysunardy.net)

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain


untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai
bahasa pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun
1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group.
Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses
pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa
pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web
browser (client). Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext
Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana
kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext
Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat
Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda
dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan
untuk proyek Open Source.
2.2.11 Kartu Menuju Sehat
KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator
perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang
balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat
diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan
gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ). Di Indonesia dan negara - negara lain,
pemantauan berat badan balita dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin )
yang dicatat dalam suatu sistem kartu yang disebut “Kartu Menuju Sehat “
(KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat badan anak yang dipantau dapat
segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil pengukuran periodik yang dicatat
dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya jumlah anak balita yang menderita
hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat segera terlihat dalam jangka waktu
periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat
rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya secepat mungkin. Kondisi
kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui KMS, yang
pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ),
( Sediaoetama, 1999 ). Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat
( KMS ) di Posyandu untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan.
Pengertian tentang “ Penilaian status Gizi ” dan “ Pemantauan pertumbuhan ”
sering dianggap sama sehingga mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk
memantau gizi, tetapi alat pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua agar
dapat memantau pertumbuhan anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah umur
tambah berat” ( Soekirman, 2000 ). Disisi lain, dikalangan petugas kesehatan
apalagi yang bukan petugas kesehatan dalam membuat indikator status gizi buruk
selalu saja mengalami kebingungan, Indikator status gizi apa yang seharusnya
digunakan dalam menentukan keadaan gizi buruk. Yang sering terdengar adalah
penggunaan indeks BB/U, ada juga dengan menggunakan indeks TB/U atau
bahkan juga yang menggunakan indeks BB/TB.

Gambar 2. Contoh KMS untuk Pemantauan Status Pertumbuhan Berat Badan


Balita bukan untuk penentuan Status Gizi.
Karena ketiga indeks ini agak sulit dalam pengelolaannya dan kemudian
diinterpretasikannya, maka sebagian petugas langsung saja menggunakan Kartu
Menujuh Sehat (KMS) seperti yang disebut diatas, bila berat badan balita di
Bawah Baris Merah (BGM) maka selanjutnya dengan yakinnya mereka
mengatakan anak balita tersebut telah menderita Gizi Buruk. Celakanya lagi
petugas-petugas tingkat Kabupaten dengan yakinnya menyatakan bahwa apa yang
telah dilakukan oleh petugas lapangannya dalam melakukan pendataan dengan
dasar BGM pada KMS dan menyimpulkan telah terjadi ribuan gizi buruk adalah
benar. Seperti laporan yang dikeluarkan oleh Tim Pendataan Kemiskinan Berbasis
masyarakat (PKBM) Kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat telah
ditemukan ribuan balita gizi buruk, dilokasi dimana tim melakukan pendataan.

Tujuan Penggunaan KMS Balita Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang


dan status kesehatan anak balita secara optimal. Khusus :

1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat
pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.
2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan –
tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
balita yang optimal.
3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi kepada balita. ( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS Balita:

1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita


secara lengkap.
2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan
balita
3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk
menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita ( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan
untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah
berat badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah
status gizinya kurang atau baik, ( Soekirman, 2000 ).
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III menjelaskan mengenai tahapan penelitian , perencanaan
sistem , blok diagram dan flowchart dari penelitian rancang bangun RFID
untuk Kartu Kesehatan Masyarakat sebagai akses monitoring berbasis
Web.
3.1 Jenis penelitian
Sub bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang sesuai dengan output
yang di hasilkan pada penelitian ini dilakukan bertujuan untuk merancang dan
membuat aplikasi android. Metode yang di gunakan R&D (research and
development).
3.2 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting yang harus dilakukan
demi keberhasilan penelitian. Untuk teknik pengumpulan data di lakukan cara
melakukan pengujian sistem web menggunakan aplikasi sistem akses rekam
medis yang di buat , melakukan uji sistem pengiriman data dari raspberry pi dan
mengukur QOS pengiriman data pada user dan server.
3.3 Tahapan penelitian

Gambar 3. flowchart Tahapan Penelitian


Bagan 1 merupakan tahapan penelitian yang dapat di jelaskan sebagai berikut
1. Tahap pertama adalah start studi literatur mengenai RFID ,baik itu
pengambilan data pada posyandu
2. Tahap kedua adalah melakukan survei terhadap kegiatan yang ada di
lapangan
3. Tahap ketiga adalah perancangan sistem setelah survei ,merencana sistem.
4. Tahap keempat adalah pembuatan sistem setelah melakukan
perancangan,membuat sistem pada alat tersebut.
5. Tahap ke lima uji coba sistem , di sini alat di uji agar mengetahui
keberhasilanya, jika sistem yang diinginkan sesuai kita bisa melakukan
analisa dan kesimpulan . jika sistem tidak sesuai kita akan melakukan
survey kembali.
6. Tahap keenam adalah analisa dan kesimpulan , setelah di uji kita akan
menganalisa dan menyimpulkan dari sistem alat tersebut.

3.4 Rancangan Penelitian


3.4.1 Blok Diagram Sistem
Blok diagram sistem dimana pada setiap pengukuran akan di
kirimkan pada server Berikut :
Server

Pengukuran
Masuk

Sensor
tinggi badan
Cloud Pc
mikrokontroler Nrf Nrf Raspberry pi
Sensor
berat badan

Gambar 3. Blok Diagram Sistem


Keterangan :
Sementara fungsi mirokontroler adalah untuk menghubungkan
seluruh sensor yang di gunakan agar data yang di peroleh dari sensor bisa
di kirim ke NRF, kemudian data yang ada pada NRF akan di kirimkan
pada raspberry kemudian di simpan pada cloud dan bisa di akses pada web
dengan hp atau komputer.

3.4.2 Perancangan Hardware


Pada Timbangan terdiri dari beberapa komponen yaitu Arduino
Uno, RFID-RC522, NRF24l01, HX711,ultrasonic hc sr04 serta Load Cell.
Timbangan tersebut terbuat dari baja ringan.Dalam prosesnya setiap
komponen memiliki fungsi yang mendukung kinerja timbangan .Terdapat
RFID Reader RC522 disini digunakan pada proses pengidentifikasi data
alat. Pada setiap alat akan diletakkan sebuah RFID Tag pada bagian
samping alat tersebut. Saat alat tersebut di beri objek pada timbangan
maka data yang terdapat pada RFID Tag tersebut dapat terbaca. RFID
reader memiliki catu daya sebesar 3.3V. RFID Reader yang digunakan
ialah pasif dikarenakan tidak memerlukan catu daya seerta harganya relatif
murah.Modul ini menggunakan frekuensi 13.56 Mhz yang memungkinkan
dalam pembacaan chip RFID dengan jarak yang dekat. Setelah itu ada
arduino uno sebagai membuat program untuk mengendalikan berbagai
komponen elektronika.terdapat hx711modul yang memudahkan kita
membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk
menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonvers i data analog
menjadi data digital, kemudian terdapat load cell yang berfungsi sebagai
alat pendeteksi keberadaan suatu barang pada timbangan yang yang dipicu
oleh berat yang terletak pada sisi atas bagian timbangan . untuk sensor
ultrasonik pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu
cahaya terhalang oleh alat yang menandakan alat tersebut berada. Dalam
proses pengiriman data dari seluruh sensor yang ada pada timbangan
dikirim ke server menggunakan Modul Wireless NRF24l01. Sedankan
Server yang digunakan adalah raspberry Pi 3. Modul Wireless NRF24l01
ini memanfaatkan gelombang radio 2,4GHz. Maka modul Wireless
NRF24l01 dapat melakukan komunikasi data antar node dengan baik.
Sistem kerja dari mikrokontroler yang berada pada setiap node dapat
dilihat sesuai dengan diagram alir pada Gambar di bawah

Gambar 3. Flowchart Perancangan Hardware

Berikut ini penjelasan perancangan


3.4.2.1 Rangkaian sensor load cell, rangkaian sensor ultrasonik ,rangkaian
sensor heart beat,rangkaian sensor suhu mlx90614.
Rangkaian Sensor Loadcell, Hx711 dan Arduino

Gambar 3. Sensor load cell,Hx711 dan Arduino

Kompone Nama pin pada Nomor Warna Masuk pada pin


n komponen load cell kabel hx711 ke
kabel
Sensor VCC 4 merah E+
load cell
LO+ 1 hijau A+
LO- 3 coklat A-
GND 2 hitam E-
Tabel 3. Tabel konektifitas Komponen

Komponen Nama pin pada Nomor Warna Masuk pada


komponen kabel kabel arduino pada
pin ke
Vcc 4 Orange ICSP5V
SCK 3 Coklat -3
Hx711 Dt 2 Coklat tua 2
Ground 1 merah GND
Tabel 3. Tabel konektifitas Komponen

Load cell memiliki 4 pin yaitu kode Red, Green, White, Black. Masing
masing pin pada load cell akan masuk dulu pada HX711. Red pada load cell
masuk pada E+ hx711, kabel berwarna merah.Green pada load cell masuk pada
pin A+ hx711,kabel berwarna hijau.Black pada load cell masuk pada E- hx711,
kabel berwarna hitam. White pada load cell masuk pada pin A- hx711, kabel
berwarna putih. Lalu hx711 terhubung dengan arduino ada 4 bagian vcc, SCK, dt,
ground. Vcc pada hx711 masuk pada pin ICSP 5V arduino, kabel berwarna
orange. SCK pada hx711 masuk pada pin -3 arduino, kabel berwarna coklat. Dt
pada hx711 masuk pada pin 2 pada arduino, kabel berwarna coklat tua, ground
pada hx711 masuk pada ground arduino, kabel berwarna merah
Sensor ultrasonic dan Arduino

Gambar 3. Sensor Ultrasonic dan arduino

Komponen Nama pin Nomor Warna Masuk pada


pada kabel arduino pada
kabel
komponen pin ke
Trig 2 Kuning 4
Sensor Eco 3 Orange -5
ultrasonik
Ground 4 Hitam GND
Vcc 1 Merah Vcc
Tabel 3. Tabel Konektifitas Komponen
Selanjutnya sensor ultrasonik memiliki 4 bagian yaitu trig, eco,
ground, dan vcc. Trig pada ultrasonik masuk pada pin 4 arduino, kabel
berwarna kuning, eco pada ultrasonic masuk pada pin -5 pada arduino,
kabel berwarna orange. Ground pada ultrasonic masuk ke pin ground
power pada arduino, kabel berwarna hitam. Vcc pada ultrasonic masuk
pada vcc power di arduino, kabel berwarna merah.

NRF dan Arduino

Gambar 3. NRF dan arduino

Komponen Nama pin Nomor Warna Masuk pada


pada kabel arduino pada
kabel
komponen pin ke
Ce 2 Biru 7
SCK 3 Orange 13
Mosi 5 Orange -11
NRF Miso 4 Hijau 12
Csn 6 Kuning 8
Vcc 7 Merah VCC
Ground 1 Hitam GND
Tabel 3. Tabel konektifitas komponen
Selanjutnya kita akan membahas NRF memiliki 5 bagian yaitu ce,
SCK, mosi, miso, ground, vcc dan csn. ce pada NRF masuk pada pin 7
pada arduino, kabel berwarna biru. SCK pada NRF masuk pada pin 13
pada arduino, kabel berwarna orange. Mosi pada NRF masuk pada pin -11
arduino, kabel berwarna orange. Miso pada NRF masuk pada pin 12
arduino, kabel berwarna hijau. Ground pada NRF masuk pada ground
arduino, kabel berwarna hitam. Vcc pada NRF masuk pada vcc arduino,
kabel berwarna merah. Csn pada NRF masuk pada pin 8 arduino ,kabel
berwarna kuning.
Rfid reader dan Arduino
Gambar 3. Rfid Reader Dan Arduino

Komponen Nama pin Nomor Warna Masuk pada


pada kabel arduino pada
kabel
komponen pin ke
Sda 1 Merah -10
SCK 2 Orange 13
Mosi 3 Orange -11

Rfid Miso 4 Hijau 12


Ground 5 Hitam GND
Rst 6 Ungu -9
Vcc 7 Merah VCC
Tabel 3. Tabel konektifitas Komponen
Selanjutnya rfid pada rfid terdapat 7 bagian yang terpakai yaitu
ground, Vcc, SCK, Sda, Miso, Mosi, dan Rst. Ground pada rfid masuk
pada ground arduino, kabel berwarna hitam. Vcc pada rfid masuk pada vcc
arduino, kabel berwarna merah.Sda pada rfid masuk pada pin-10 ,kabel
berwarna merah. SCK pada rfid masuk pada pin 13 arduino, kabel
berwarna orange.Miso pada rfid masuk pada pin 12 arduino, kabel
berwarna ijo.Mosi pada rfid masuk pada pin -11 ,kabel berwarna orange.
Rst pada rfid masuk pada pin -9 ,kabel berwarna ungu.
3.4.2.2 Rangkaian server raspberry dengan nrf

Gambar 3. Raspberry pi dan nrf

Nama pin pada Nomor Masuk pada


Komponen Warna kabel
komponen kabel pin arduino

Ce 2 Coklat GPIO22
SCK 6 Biru GPIO11
Mosi 7 Kuning GPIO10
NRF24l01 Miso 5 Hijau GPIO9
Csn 4 Ungu tua GPIO8
Ground 3 Ungu muda GND(ground)
Vcc 1 Merah 3V
Tabel 3. Tabel konektifitas Komponen
Pada raspberry pi diatas di gunakan untuk mengirimkan data pada
web dari masing masing node di kirim pada raspberry dahulu gunanya
sebagai server pada bagian di atas terdapat 7 bagian yang terpakai dari
NRF yaitu ground, csn, ce, vcc, mosi, miso dan SCK. Ground pada NRF
terhubung pada ground raspberry ,kabel berwarna ungu muda. Csn pada
NRF terhubung dengan GPIO8 pada arduino,kabel berwarna ungu tua.ce
pada NRF terhubung pada GPIO 22 pada arduino,kabel berwarna coklat.
VCC pada NRF terhubung pada pin 3v di arduino,kabel berwarna merah.
Mosi pada NRF terhubung dengan pin GPIO 10 pada raspberry, kabel
berwarna kuning. Miso pada NRF terhubung dengan pin GPIO 9 pada
raspberry,kabel berwarna hijau. SCK pada NRF terhubung dengan pin
GPIO 11 pada raspberry,kabel berwarna biru.

3.4.3 Perancangan Software


Perancangan server dan web
Perancangan server yang akan dibuat ditunjukkan pada Gambar
3.13
Gambar 3. Diagram Alir Server
Setelah mendesain node-node pada setiap loker, untuk
menampung data tersebut dibuatkan server berupa raspberry pi 3 yang
diintegrasikan dengan NRF24l01. Dipilihnya raspbey pi 3 sebagai server
dikarenakan ukuran yang kecil namun memiliki kemampuan mini pc yang
baik sehingga terlihat lebih efisien dalam pemasangan. Raspberry pi 3
diatur sebagai server. Raspberry pi 3 mengatur komunikasi antara node
dengan server menggunakan modul wireless NRF24l01. Setelah
komunikasi berhasil serta data telah didapat dari setiap node yang
terkoneksi dengan server, maka data tersebut akan disimpan pada
database. Sehingga perlu membuat database pada PHP. Dalam proses
selanjutnya dibutuhkan web localhost sebagai penampil data pada
pengguna yang diterima dari setiap node serta telah tersimpan pada
database PHP. Komunikasi antara server dengan pengguna menggunakan
router agar bisa diakses dengan lebih mudah oleh berbagai kalangan.
Pengaturan router pada sistem ini sesuai dengan Gambar 3.5.2

3.4.4 Context Diagram


Context diagram atau data flow diagram level 0 merupakan gambaran
sistem secara umum yang menggambarkan data yang akan masuk ke dalam sistem
beserta sumbernya dan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang nantinya dapat
dilihat atau diakses oleh user.

Gambar 3. DFD Level 0


Gambar 3.10 menjelaskan tentang bagaimana data dari kedua sensor
terkirim sampai ke sisi user. secara umum mengambil data terlebih dahulu
kemudian dikirim ke rfid kemudian data diolah di mikrokontroler lalu diteruskan
ke server yang ada pada raspberry pi dari raspberry pi data akan di kirim pada web
dan setelah itu user dapat memperoleh informasi.

3.4.5 Data Flow Diagram Level 1


Data flow diagram level 1 merupakan gambaran sistem dalam bentuk
diagram. DFD level 1 adalah tahapan lebih lanjut dari DFD level 0, dimana semua
proses yang ada pada DFD level 0 akan dirinci sehingga lebih lengkap dan detail.
DFD level 1 akan menjelaskan tentang bagaimana data yang awalnya terukur oleh
sensor dapat dikirim sampai ke sisi penerima melalui media smartphone.
Penggunaan DFD sangat membantu untuk memahami sistem secara logika dan
jelas.

Gambar 3. DFD Level 1


Gambar 3.6 di atas merupakan DFD dari perencanaan software yang
menjelaskan tentang data yang terukur oleh sensor dapat diterima oleh user
melalui media PC. Proses awal dimulai dengan sensor yang mengecek keadaan di
rfid tempat masuk data atau hasil outputan yang terukur sebenarnya berupa
tegangan yang terukur dan dikirimkan ke mikrokontroler. Data analog bersifat
continous, sementara data digital bersifat diskrit. Mikrokontroler adalah sebuah
perangkat yang hanya dapat mengolah data digital, dikarenakan data yang terukur
pada sensor adalah data analog maka diperlukan proses ADC. Pada
mikrokontroler inilah terjadi proses analog to digital converter yaitu proses
dimana mengubah data tegangan analog menjadi bilangan. Data tersebut
kemudian di paketkan menjadi paket paket data 8 bit yang akan dikirim ke server
raspberry pi melalui media modul wireless NRF24L01. Pada server raspberry pi
terdapat sebuah database yang berfungsi untuk menyimpan data data yang telah
dikirimkan dari mikrokontroler. Raspberry pi selain berfungsi sebagai server
database juga berfungsi sebagai accespoint agar smartphone dapat terhubung ke
raspberry pi. Data pada database dapat dikirimkan ke smartphone setelah
smartphone terhubung atau connect ke accespoint yang ada pada server
raspberrypi. Terakhir data dapat ditampilkan pada samrtphone jika user sudah
menginstal aplikasi telemonitoring pengendalian kualitas udara.
3.5 Implementasi pembuatan sistem
3.5.1 Rangkaian sensor load cell dan sensor ultrasonik (berat badan dan
tinggi)

Gambar 3. Rangkaian Sensor Load Cell Dan Sensor Ultrasonik

Gambar 3. Rangkaian sensor tinggi badan dan berat badan


Nama pin
Komponen pada Warna Masuk pada
Nomor
komponen kabel pin hx711 ke
kabel
VCC 1 merah E+
Sensor load LO+ 4  hijau A+
cell LO-  2 coklat A-
GND  3 hitam E-
Tabel 3. Tabel konektifitas komponen

Masuk pada
Nama pin pada Warna
Komponen Nomor arduino pada
komponen kabel
kabel pin ke
  Trig 2 Kuning 4
Sensor 3
Eco Orange -5
ultrasonik
  Ground 4 Hitam GND
  Vcc 1 Merah Vcc
  Ce 2 Biru 7
  SCK 3 Orange 13
  Mosi 5 Biru tosca -11
NRF Miso 4 Hijau 12
  Csn 6 Kuning 8
  Vcc 7 Merah VCC
  Ground 1 Hitam GND
  Sda 1 Merah -10
  SCK 2 Orange 13
  Mosi 3 Biru tosca -11
Rfid Miso 4 Hijau 12
  Ground 7 Hitam GND
  Rst 6 Ungu -9
  Vcc 5 Merah VCC
  Vcc 3 Orange ICSP5V
Hx711 SCK 2 Coklat -3
  Dt 1 Coklat tua 2
  Ground 4 Biru tosca GND
Tabel 3. Tabel konektifitas komponen

Load cell memiliki 4 pin yaitu kode Red, Green, White, Black.
Masing masing pin pada load cell akan masuk dulu pada HX711. Red
pada load cell masuk pada E+ hx711, kabel berwarna merah.green pada
load cell masuk pada pin A+ hx711,kabel berwarna hijau.black pada load
cell masuk pada E- hx711, kabel berwarna hitam. White pada load cell
masuk pada pin A- hx711, kabel berwarna putih. Lalu hx711 terhubung
dengan arduino ada 4 bagian vcc, SCK, dt, ground. Vcc pada hx711 masuk
pada pin ICSP 5V arduino, kabel berwarna orange. SCK pada hx711
masuk pada pin -3 arduino, kabel berwarna coklat. Dt pada hx711 masuk
pada pin 2 pada arduino, kabel berwarna coklat tua, ground pada hx711
masuk pada ground arduino, kabel berwarna merah. Selanjutnya kita akan
membahas NRF memiliki 5 bagian yaitu ce, SCK, mosi, miso, ground, vcc
dan csn. ce pada NRF masuk pada pin 7 pada arduino, kabel berwarna
biru. SCK pada NRF masuk pada pin 13 pada arduino, kabel berwarna
orange. Mosi pada NRF masuk pada pin -11 arduino, kabel berwarna
orange. Miso pada NRF masuk pada pin 12 arduino, kabel berwarna hijau.
Ground pada NRF masuk pada ground arduino, kabel berwarna hitam. Vcc
pada NRF masuk pada vcc arduino, kabel berwarna merah. Csn pada NRF
masuk pada pin 8 arduino ,kabel berwarna kuning.
Selanjutnya rfid pada rfid terdapat 7 bagian yang terpakai yaitu
ground, vcc, SCK, sda, miso, mosi, dan rst. Ground pada rfid masuk pada
ground arduino, kabel berwarna hitam. Vcc pada rfid masuk pada vcc
arduino, kabel berwarna merah terhubung dengan NRF juga.sda pada rfid
masuk pada pin-10 ,kabel berwarna merah. SCK pada rfid masuk pada pin
13 arduino, kabel berwarna orange.miso pada rfid masuk pada pin 12
arduino, kabel berwarna ijo.mosi pada rfid masuk pada pin -11 ,kabel
berwarna orange. Rst pada rfid masuk pada pin -9 ,kabel berwarna ungu.
Selanjutnya sensor ultrasonik memiliki 4 bagian yaitu trig, eco,
ground, dan vcc. Trig pada ultrasonik masuk pada pin 4 arduino, kabel
berwarna kuning, eco pada ultrasonic masuk pada pin -5 pada arduino,
kabel berwarna orange. Ground pada ultrasonic masuk ke pin ground
power pada arduino, kabel berwarna hitam. Vcc pada ultrasonic masuk
pada vcc power di arduino, kabel berwarna merah.
3.5.2 Raspberry pi (Server)

Gambar 3. Raspberry (server)

Gambar 3. Rangkaian server

Komponen Nama pin pada Nomor Warna Masuk pada


komponen kabel kabel pin arduino
Ce 2 Coklat GPIO22
SCK 6 Biru GPIO11
Mosi 7 Kuning GPIO10
Miso 5 Hijau GPIO9
NRF24l01
Csn 4 Ungu tua GPIO8
3 Ungu
Ground GND(ground)
muda
Vcc 1 Merah 3V
Tabel 3. Penggunaan pin pada Raspberry (server)

Pada raspberry pi diatas di gunakan untuk mengirimkan data pada


web dari masing masing node di kirim pada raspberry dahulu gunanya
sebagai server pada bagian di atas terdapat 7 bagian yang terpakai dari
NRF yaitu ground, csn, ce, vcc, mosi, miso dan SCK. Ground pada NRF
terhubung pada ground raspberry ,kabel berwarna ungu muda. Csn pada
NRF terhubung dengan GPIO8 pada arduino,kabel berwarna ungu tua.ce
pada NRF terhubung pada GPIO 22 pada arduino,kabel berwarna coklat.
VCC pada NRF terhubung pada pin 3v di arduino,kabel berwarna merah.
Mosi pada NRF terhubung dengan pin GPIO 10 pada raspberry, kabel
berwarna kuning. Miso pada NRF terhubung dengan pin GPIO 9 pada
raspberry,kabel berwarna hijau. SCK pada NRF terhubung dengan pin
GPIO 11 pada raspberry,kabel berwarna biru.

3.7 Teknik Analisa Data


Untuk analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan mengambil data
dan nilai nilai dari QOS yang saya uji adalah delay dan packet loss.
3.8 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang di perlukan dalam penelitian di tunjukkan pada tabel
berikut ini :
No. Nama Alat Keterangan
1. Mikrokontroler Arduino berperan sebagai pengelola data
Arduino yang didapat dari inputan sensor yang
digunakan.
digunakan untuk mengukur intensitas berat
2. Sensor Load Cell
dalam satuan kilo pada timbangan.
digunakan sebagai perkuat sinyal keluaran
3. Hx711
pengukuran dari load cell .
4 Sensor ultrasonic digunakan untuk mengukur tinggi badan user
Digunakan sebagai server serta acces point
5. Raspbery pi
dalam penelitian ini
Informasi yang diterima user melalui media
6. PC
pc
Menghubungkan mikrokontroler Arduino
7. NRF24101
dan web server yang ada pada raspberry pi .
Tabel 3. Alat Penelitian
Berikut adalah perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sisem ini:
No. Nama Bahan Keterangan
1. Software Arduino IDE Digunakan untuk membuat coding alat
secara keseluruhan
2 MySQL Sebagai database penyimpanan data
3 Web Browser Untuk tampilan data implementasi alat
4 Phpmyadmin Untuk database pada raspberry pi 3
5 Putty Untuk mengakses raspberry pi 3 dari pc
6 Wireshark Untuk mengukur kualitas jaringan
Tabel 3. Bahan atau Software Penelitian

3.9 Prosedur dan Parameter


Pada Gambar 3.9 dibawah merupakan gambar flowchart
penggunaaan sensor pada sistem. Sensor suhu mlx, sensor heartbeat ,
sensor load cell dan sensor ultasonic akan meemberikan nilai yang terukur
kepada Arduino. Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh seluruh sensor jadi di
kasih object terlebih dahulu pada sensor baru kita menge tap kartu data
berupa keluaran satuan nomor yang nantinya akan dibandingkan dengan
kondisi data yang terukur pada parameter yang sudah di terntukan Pada
gambar 3.9 akan dijelaskan bagimana prosedur dan parameter dari sistem.

Gambar 3. flowchart penggunaaan sensor pada sistem


Prosedur atau alur sistem:
1. Pada setiap node telah tersedia perangkat yang berfungsi memastikan kondisi
alat sesuai dengan penelitian yang dirancang.
2. Proses yang pertama dilakukan adalah proses pengecekan sensor RFID, jika
sensor RFID aktif maka picu untuk sensor RFID bisa mencapai sensor
Pengukuran (tidak terhalang), bila sensor RFID tidak aktif menandakan bahwa
object yang sedang dalam pengukuran terhalang.
3. Ketika proses dengan sensor RFID selesai, akan ada proses kedua
yaitu,peletakan object tapi perintah ini dilakukankan ketika sensor RFID
dipastikan aktif. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengukuran akan berjalan
lancar.
4. Ketika semua proses tadi sudah di jalankan selanjutnya pembacaan dengan
RFID Reader, tapi perintah ini diaktifkan ketika object dipastikan sudah pada
tempatnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan object yang diuji menghasilkan
data yang sudah sesuai dengan memberikan informasi seakurat mungkin
tentang pengukuran.
5. Ketika semua proses tadi sudah di jalankan Setelah data terkirim ke server,
data yang didapatkan tadi akan diolah oleh server dan ditampilkan dalam web.
Ketika semua proses tadi sudah didapatakn datanya oleh masing masing
arduino yang ditempatkan dalam setiap node, maka data pada Arduino akan
dikirimkan pada NRF24l01,sedangkan dari NRF24l01 akan mengirimkan
informasi ke server.
6. Bila terjadi Request Time Out antar perangkat yang terhubung ke wireless
akan melakukan reconnection,
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas tentang hasil pengujian RFID, pengujian
website, pengujian akurasi timbangan meliputi pegujian hardware dan
pengujian software serta pembahasan dari beberapa sistem yang
mendukung kerja sistem secara keseluruhan. Pengujian sistem bertujuan
untuk mengetahui sistem yang dirancang dapat berfungsi dan bekerja
sesuai dengan perencanaan. Kemudian, membandingkan hasil pengujian
dengan perencanaan untuk menganalisa kerja sistem.
4.1 Pengujian RFID
Pengujian RFID yang dilakukan penguji yaitu, pengujian alat dan
sistem terutama pada RFID reader dan RFID tag. Pada pengujian ini yang
dilakukan dengan memasang perangkat sistem dan terhubung dengan
website terlebih dahulu. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui jarak maksimal identifikasi dari RFID reader dengan RFID
tag dengan cara mengatur jaraknya mulai dari 0 cm sampai 5 cm. Dan juga
untuk mengetahui waktu tercepat saat di identifikasi dari jarak yang diatur
tersebut.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Aktifkan semua perangkat sistem dengan menghubungkan ke laptop mulai
dari sensor berat badan , tinggi bedan sensor suhu dan detak jantung.
2. Hubungkan ke jaringan internet lalu buka website dan lakukan log in sebagai
admin.
3. Siapkan stopwatch pada HP untuk menghitung waktu yang dibutuhkan RFID
reader saat proses identifikasi.
4. Kemudian lakukan penyecanan antara RFID reader dan RFID tag .
5. Kemudian data akan muncul pada web berdasarkan kartu RFID
Hasil Pengujian RFID

Waktu
Jarak
No Kartu 1 Kartu 2 Kartu 3 Status
(cm)
(detik) (detik) (detik)
1 0 1,1 1,3 1,1 Terdeteksi
Jarak Kartu 1 Kartu 2 Kartu 3
No Status
(cm) (detik) (detik) (detik)
2 0,5 2,1 1,8 2,3 Terdeteksi

3 1 1,7 1,5 2,1 Terdeteksi

4 1,5 1,8 2,1 2,2 Terdeteksi

5 2 2,2 2,0 2,5 Terdeteksi

6 2,5 1,8 2,3 2,8 Terdeteksi

7 3 2,5 2,7 2,9 Terdeteksi

8 3,5 - - - Tak Terdeteksi

9 4 - - - Tak Terdeteksi

10 4,5 - - - Tak Terdeteksi

11 5 - - s- Tak Terdeteksi
Tabel 4. Hasil Pengujian Jarak RFID tag dengan RFID reader

Gambar 4. Pengujian Jarak RFID tag dengan RFID reader

4.2 Pengujian Akurasi Sensor Load cell


Pengujian Akurasi Timbangan (sensor load cell) yang dilakukan
penguji yaitu, pengujian alat dan sistem terutama pada hasil timbangan
dengan hasil yang ditampilkan pada web. Tujuan dari pengujian ini adalah
untuk mengetahui tingkat keakurasian hasil berat badan dari batita.
Parameter ukur dari pengujian sensor load cell tersebut
menggunakan timbangan konvensional dacin gambar tertera di bawah
ini :
Gambar 4. Pengujian Timbangan dacin Pada posyandu

Gambar 4. Pengujian Akurasi Timbangan


Gambar 4. Data Yang Masuk Pada Saat Timbangan Di Operasikan

Gambar 4. Tampilan Data Pada Web


Timbangan Sensor Sensor Sensor Persentasi
Gea (kg) Uji 3
Uji 1 Uji 2 kesalahan

No Sampel

1 Sampel 1 5 5,1 5,3 5,5 6%

2 Sampel 2 5,7 5,4 5,7 5,8 4.7%


3 Sampel 3 5,9 5,8 5,9 6 0%
4 Sampel 4 6 6,1 6 5,8 5%
5 Sampel 5 6,3 6 6,1 6,2 5,3%
6 Sampel 6 6,8 6,7 6,8 7 5,7%
7 Sampel 7 7 7,2 7,3 7,4 5,9%
8 Sampel 8 8,5 8,3 8,4 8,5 1,1%
9 Sampel 9 9 8,8 9 9,1 1,1%
10 Sampel10 10 9,7 9,9 10 0%
Rata- rata 3,48%
Tabel 4. Hasil pengujian Sensor Berat
Nilai rata rata presentasi kesalahan

Jumlah presentase kesalahantiap sampel


Perhitungan rata rata kesalahan = Jumlah sampel yang digunakan

6+4,7 +0+5+5,3+5,7+ 5,9+ 1,1+ 1,1+ 0


¿
10

34,8
¿ =3,48 %
10

4.3 Pengujian Sensor Tinggi Badan


Pengujian sensor suhu tubuh yang dilakukan penguji yaitu,
pengujian alat dan sistem dengan hasil yang ditampilkan pada web. Tujuan
dari pengujian ini adalah untuk mengetahui tingkat keakurasian hasil
tinggi badan dari balita.
Parameter ukur dari akurasi sensor tinggi badan adalah penggaris.
Gambar 4. Parameter Pengukuran Tinggi Badan Menggunakan Penggaris

Gambar 4. Data yang masuk setelah pengukuran


Gambar 4. tampilan pada web

Sensor Sensor Sensor Persentasi


No Sampel Alat ukur (peng-
Garis 100 cm) Uji 1 Uji 2 Uji 3 kesalahan

1 Sampel 1 50 51 52 53 0,4 %
2 Sampel 2 53 54 52 51 1,32 %
3 Sampel 3 56 54 55 57 1,25 %
4 Sampel 4 57 58 59 60 3.5 %
5 Sampel 5 59 58 60 61 1,01%
6 Sampel 6 60 59 60 61 0%
7 Sampel 7 63 64 62 63 0%
8 Sampel 8 65 64 66 67 0,92 %
9 Sampel 9 68 65 67 69 1,47 %
10 Sampel 10 70 69 70 68 1,42 %
Rata- rata 1,129 %
Tabel 4. Tabel Hasil Pengujian Sensor Tinggi Badan
Nilai rata rata presentasi kesalahan
Jumlah presentase kesalahantiap sampel
Perhitungan rata rata kesalahan = Jumlah sampel yang digunakan

0,4+1,32+1,25+3,5+1,01+0+ 0+0,92+1,47+1,42
¿
10

11,29
¿ =1,129 %
10

4.4 Pengujian QOS untuk Delay dan Packet Loss pada Sistem
Pada bagian ini akan dilakukan pengujian QOS untuk sektor Delay dan
Packet Loss untuk sistem lokal yang dibangun. Hal ini bertujuan untuk mengukur
kualitas jaringan lokal yang digunakan layak digunakan atau tidak. Pada tabel
pertama ini akan dilakukan pengukuran Packet Loss.
Berikut merupakan prosedur singkat menghitung delay rata – rata melalui
software wireshark .
1. Membuka Database pada php untuk mengambil url data yang digunakan.

Gambar 4. Membuka alamat url


2. Memanggil URL “posyandu” pada Database mennggunakan Cmd
menggunakan ping untuk mengetahui IP Adress pada database.
Gambar 4. Proses pemanggilan data dengan ip pada CMD
3. Membuka software wireshark dan memulai “capture” . Setelah capture, maka
akan keluar banyak paket yang tertangkap oleh wireshark, maka untuk
mempermudah pengamatan maka menggunakan fitur filter untuk IP adress

Gambar 4. Tampilan pada saat mencari packet


4. Setelah memfilter IP adress, menekan stop untuk menghentikan update IP
adress pada wireshark dan melihat hasil capture pada capture file properties.
Gambar 4. Tampilan menu Capture properties
5. Pada capture file properties terdapat banyak hasil pengamatan, menghitung
delay dengan cara melihat pada menu statistics terdapat perhitungan time span
dalam satuan second dan packets. Time span merupakan perhitungan dari lama
waktu yang digunakan dari paket awal hingga akhir sedangkan packets adalah
data yang terkirim.

Gambar 4. Tampilan setelah membuka Properties


Berikut merupakan rumus dari delay rata rata :
Timespan ( s )
Delay rata−rata=
Jumlah Paket
301.105
=
30
= 10.0368333333 sec

Gambar 4. Penilaian pengujian delay


Dari rumus diatas, maka dapat menghitung delay pada masing masing loker
terhadap waktu dan operator. Sehingga didapatkan hasil delay di bawah ini :
Har Hasil Pengujian Delay
i Waktu Router 1 Kategori Router 2 Kategori Router Kategori
Ke-
3
08.00 – 09.00 0,23 s Bagus 0,16 s Bagus 0,12 s Sangat
Bagus
1
12.00 – 13.00 0,26 s Bagus 0,17 s Bagus 0,19 s Bagus
16.00 – 17.00 0,18 s Bagus 0,18 s Bagus 0,21 s Bagus
08.00 – 09.00 0,21 s Bagus 0,18 s Bagus 0,15 s Bagus
12.00 – 13.00 0,14 s Sangat 0,34 s Sedang 0,27 s Bagus
2 Bagus
16.00 – 17.00 0,12 s Sangat 0,18 s Sangat 0,2 s Bagus
Bagus
Bagus
3 08.00 – 09.00 0,1 s Sangat 0,12 s Sangat 0,15 s Sangat
Bagus Bagus
Bagus
12.00 – 13.00 0,19 s Bagus 0,16 s Bagus 0,13 s Sangat
Bagus
16.00 – 17.00 0,13 s Sangat 0,2 s Bagus 0,19 s Bagus
Har Hasil Pengujian Delay
i Waktu Router 1 Kategori Router 2 Kategori Router Kategori
Ke-
3
Bagus
08.00 – 09.00 0,18 s Bagus 0,3 s Sedang 0,12 s Sangat
Bagus
4 12.00 – 13.00 0,16 s Bagus 0,4 s Sedang 0,14 s Sangat
Bagus
16.00 – 17.00 0,3 s Sedang 0,31 s Sedang 0,24 s Bagus
08.00 – 09.00 0,16 s Bagus 0,3 s Sedang 0,12 s Sangat
Bagus
12.00 – 13.00 0,16 s Bagus 0,4 s Sedang 0,11 s Sangat
5
Bagus
16.00 – 17.00 0,1 s Sangat 0,2 s Bagus 0,23 s Bagus
Bagus
08.00 – 09.00 0,18 s Bagus 0,3s Sedang 0,12 s Sangat
Bagus
6 12.00 – 13.00 0,16 s Bagus 0,4 s Sedang 0,13s Sangat
Bagus
16.00 – 17.00 0,2 s Bagus 0,27 s Bagus 0,24 s Bagus
08.00 – 09.00 0,18 s Bagus 0,31 s Sedang 0,12 s Sangat
Bagus
7 12.00 – 13.00 0,16 s Bagus 0,41 s Sedang 0,14 s Sangat
Bagus
16.00 – 17.00 0,3 s Bagus 0,2 s Bagus 0,27 s Bagus

Tabel 4. Hasil pengujian delay menggunakan wireshark


Berdasarkan hasil pengujian diatas, pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
nilai delay pada router 1 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki
hasil pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 3 dengan nilai
0,1s.lalu untuk router 2 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 4,5,6 dengan nilai 0,3s.
router 3 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran
yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 1,4,6,7 dengan nilai 0,12s.
pada router 1 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0,14s.lalu
untuk router 2 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 3,4,5 dengan nilai 0,4s.
router 3 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran
yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 4 dengan nilai 0,11s.
pada router 1 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 5 dengan nilai 0,1s.lalu
untuk router 2 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 3,5,7 dengan nilai 0,2 s.
router 3 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran
yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0,2s.
Dari hasil delay di atas memiliki nilai terbaik pada pukul 16.00 – 17.00
adalah hari ke 5 dengan niai 0,1 second menggunakan router 1 , kemudian dapat
diketahui bahwa nilai delay terburuk pada pukul 12.00 – 13.00 adalah hari ke 7
dengan niai 4,1 second menggunakan router 2.
Pengukuran dan Pembahasan Packet Loss
1. Memilih menu Statistic lalu I/O Graphic pada wireshark

Gambar 4. Tampilan menu statistic pada wireshark


2. Wireshak akan memunculkan grafik packet seperti pada gambar, lalu
mengklik opsi dengan display packet loss dan display filter yaitu
tcp.analysis.lost_segment, dan diismpan pada format csv
Gambar 4. Grafik percobaan
3. Membuka file yang telah tersimpan dalam format csv lalu menjumlahkan
all packets dan TCP Erors

Gambar 4. Hasil keseluruhan paket


Berikut merupakan rumus menghitung nilai paket loss :

Total Packet Loss ( AllTCP Errors)


Packet Loss ( % )= × 100 %
Jumlah Paket (All Packets)
0
= ×100 %
23
= 0 sec

Dari rumus diatas, maka dapat menghitung paket loss pada masing masing
hari ke terhadap waktu dan operator. Sehingga didapatkan hasil paket loss seperti
pada Tabel 4.3.
Har Hasil Pengujian Packet Loss
i ke
Waktu Router Kategori Router Kategori Router Kategori
2 3
1
08.00 – 09.00 0% Sangat 0,07% Sangat 0,18% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0,02% Sangat 0,09% Sangat 0,05% Sangat
1
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,1 % Sangat 0% Sangat 0,13% Sangat
Bagus Bagus Bagus
08.00 – 09.00 0% Sangat 0% Sangat 0% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0% Sangat 0% Sangat 0,13% Sangat
2
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,1% Sangat 0,07% Sangat 0,2% Sangat
Bagus Bagus Bagus
3 08.00 – 09.00 0,02% Sangat 0,05% Sangat 0,11% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0,2% Sangat 0,04% Sangat 0% Sangat
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,19% Sangat 0,008% Sangat 0,18% Sangat
Har Hasil Pengujian Packet Loss
i ke
Waktu Router Kategori Router Kategori Router Kategori
2 3
1
Bagus Bagus Bagus
08.00 – 09.00 0,05% Sangat 0,01% Sangat 0% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0% Sangat 0,07% Sangat 0,06% Sangat
4
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,07% Sangat 0,02% Sangat 0,2% Sangat
Bagus Bagus Bagus
08.00 – 09.00 0,05% Sangat 0,01% Sangat 0% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0,03% Sangat 0,02% Sangat 0,01% Sangat
5
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,08% Sangat 0,02% Sangat 0,2% Sangat
Bagus Bagus Bagus
08.00 – 09.00 0,02% Sangat 0,01% Sangat 0,03% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0,1% Sangat 0,02% Sangat 0,03% Sangat
6
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,09% Sangat 0,01% Sangat 0,1% Sangat
Bagus Bagus Bagus
08.00 – 09.00 0,04% Sangat 0,02% Sangat 0% Sangat
Bagus Bagus Bagus
12.00 – 13.00 0,3% Sangat 0,04% Sangat 0,08% Sangat
7
Bagus Bagus Bagus
16.00 – 17.00 0,08% Sangat 0,03% Sangat 0,3% Sangat
Bagus Bagus Bagus

Tabel 4. Hasil pengujian packet loss menggunakan wireshark


Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat diketahui bahwa nilai packet
loss
pada router 1 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 1,2 dengan nilai 0 s.lalu
untuk router 2 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0 s. router
3 pada jam 08.00 - 09.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran yang
presisi dengan nilai patokan di hari ke 2,4,5,7 dengan nilai 0 s.

pada router 1 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0 s.lalu
untuk router 2 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0 s. router
3 pada jam 12.00 - 13.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran yang
presisi dengan nilai patokan di hari ke 2 dengan nilai 0 s.
pada router 1 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 1,2 dengan nilai 0,1s.lalu
untuk router 2 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil
pengukuran yang presisi dengan nilai patokan di hari ke 1 dengan nilai 0 s. router
3 pada jam 16.00 - 17.00 dari hari 1-7 yang memiliki hasil pengukuran yang
presisi dengan nilai patokan di hari ke 6 dengan nilai 0,1s.
Dari penelitian di atas yang memiliki nilai packet loss terbaik pada pukul
08.00 – 09.00 adalah hari ke 2 dengan nilai 0% ,kemudian packet loss terburuk
pada pukul 08.00 – 09.00 adalah hari ke 1 dengan nilai 0,18% menggunakan
router .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V menjelaskan kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan bahwa:
1) Rata rata presentase kesalahan deteksi sensor load cell sebesar 3,48% dan
presentase kesalahan deteksi sensor ultrasonic sebesar 1,129%.
2) Aplikasi E-rekam medis yang dibuat dapat menampilkan data batita
posyandu meliputi nama batita,tinggi dan berat badan sesuai yang di
rencanakan.
3) Pengujian Quality of Service (QOS) berdasarkan standar TIPHON di
dapatkan nilai packet loss kategori baik dengan nilai 0% , kemudian nilai
packet loss kategori jelek dengan nilai 0,18%. Untuk hasil delay
didapatkan nilai delay kategori baik dengan nilai 0,1 second dan nilai
delay kategori jelek dengan nilai 4,1second.

5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat ditujukan untuk penelitian selanjutnya agar
dapat mengembangkan penelitian ini supaya lebih baik lagi. Di antara lain yaitu :
1) Untuk di masa yang akan datang sistem pada alat dapat dikembangkan lagi
misalnya dengan menambahkan aplikasi untuk admin.
2) Komunikasi data yang di gunakan bisa menggunakan jumlah node yang
lebih banyak.
3) Mencoba komunikasi selain wireless(NRF) yang lain dari node ke server.
Daftar Pustaka
Ade Yahya.(2016). Monitoring Suhu Ruangan Melalui Jaringan Wi-Fi dengan
ESP8266 Berbasis Arduino. Jurnal Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Nurhidayah Listia.(2017).Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Puskesmas. Jurnal Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Rudy. (2014). Alat Ukur Tinggi Dan Berat Badan Berbasis Arduino. Jurnal
Mahasiswa Politeknik Negeri Batam
Ronaldi Tumanggor.2015.Fungsi XAMPP dan Cara Menginstalnya
https://www.tifkom.net/2015/08/fungsi-xampp-dan-cara-
menginstalnya.html. Diakses pada 4 Februari 2018
SFE Electronics.2017.Tutorial HX711 Load Cell Amplifier menggunakan Arduino
http://www.sfe-electronics.com/blog/news/tutorial-hx711-load-cell-
amplifier-menggunakan-arduino. Diakses pada 4 Februari 2018
Teknik Informatika.2012. Pengertian RFID (Radio Frequency Identification)
http://teknikinformatika-esti.blogspot.com/2012/01/pengertian-rfid-
radio-frequency.html. Diakses pada 4 Februari 2018
Teknik Elektromedik Semarang 2016 jurnal PEMANFAATAN TEKNOLOGI
RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DALAM LAYANAN
REGISTRASI REKAM MEDIS PASIEN
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/view/510

Eddy Riyanto (2016) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas


Muhammadiyah Surakarta PERANCANGAN PENGUKUR DETAK
JANTUNG DAN SUHU TUBUH BERBASIS ARDUINO SERTA
SMARTPHONE ANDROID https://core.ac.uk/download/pdf/148611344.pdf
Ashifa Shan Stevania. 2019 Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang ALAT
PENGUKUR DAN PENCATAT SUHU TUBUH MANUSIA BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560 DENGAN SMS GATEWAY
https://lib.unnes.ac.id/35593/1/5301414013_Optimized.pdf

Perancangan Alat Ukur Digital untuk Tinggi dan Berat Badan dengan Output
Suara berbasis Arduino UNO MUHAMMAD AFDALI, MUHAMMAD
DAUD, RAIHAN PUTRI Jurusan Teknik Elektro, FakultasTeknik,
Universitas Malikussaleh
https://www.researchgate.net/publication/319475333_Perancangan_Alat_Ukur_
Digital_untuk_Tinggi_dan_Berat_Badan_dengan_Output_Suara_berbasis_Arduin
o_UNO/link/59adff75aca272f8a1618fba/download
BIODATA PENULIS

I. Profil

Nama : Tyas Aprilia


Nama Panggilan : Tyas
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 22 April 1998
Alamat : Desa bagorkulon rt 03 rw 01
No Handphone : 081233978076
Email : Tyasaprilia107@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan

 2004 – 2010 : SDN Bagor Kulon 01

 2010 – 2013 : SMPN 1 Bagor

 2013 - 2016 : SMAN 1 Rejoso

 2016 - 2020 : Politeknik Negeri Malang

III. Pengalaman Organisasi

 2017 – 2019 :Anggota dan Ketua Divisi Technopreneur di


Workshop Elektro
Lampiran

 Gambar keseluruhan pada saat alat di operasikan

Gambar lampiran keseluruhan sistem: sumber penulis

 Gambar pengukuran tinggi badan dan berat badan


Gambar lampiran foto pengujian bayi: sumber penulis

 Gambar pemberat untuk pengukuran timbangan terbuat dari semen


Lampiran - Source Code Arduino
#include <RF24.h>
#include <RF24Network.h>
#include <SPI.h>
#include <RFID.h>
#include <Wire.h>
#include <Adafruit_MLX90614.h>
#define USE_ARDUINO_INTERRUPTS true // Set-up low-level interrupts for most acurate BPM
math.
#include <PulseSensorPlayground.h> // Includes the PulseSensorPlayground Library.
//#include<LiquidCrystal.h>
//LiquidCrystal lcd(7, 6, 5, 4, 3, 2);

const int PulseWire = 0; // PulseSensor PURPLE WIRE connected to ANALOG PIN 0


const int LED13 = 13; // The on-board Arduino LED, close to PIN 13.
int Threshold = 550; // Determine which Signal to "count as a beat" and which to ignore.

Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614();


PulseSensorPlayground pulseSensor;

#define SS_PIN 10
#define RST_PIN 9
RFID rfid(SS_PIN, RST_PIN);

RF24 radio(7, 8); //CE,CSN


RF24Network network(radio);
const uint16_t rXNode = 00; //Address of the coordinator in Octal format
const uint16_t thisNode = 02; //Address of this node in Octal format

unsigned long tStart = 0; //For interval


unsigned long tInterval = 2000; //For interval

int cID[5];
int cards[][5] = {
{128, 167, 23, 53, 5}, //Adit
{4, 57, 111, 212, 134}, //Reza
{51, 174, 91, 143, 73} //Tyas
};

struct Payload_out {
float cID1; float cID2; float cID3; float cID4; float cID5; float TB; float BB;
};

void setup() {
Serial.begin(115200);
mlx.begin();
Serial.println("Adafruit MLX90614 init");
pulseSensor.analogInput(PulseWire);
pulseSensor.blinkOnPulse(LED13); //auto-magically blink Arduino's LED with heartbeat.
pulseSensor.setThreshold(Threshold);
if (pulseSensor.begin()) {
Serial.println("pulseSensor Object init"); //This prints one time at Arduino power-up, or on
Arduino reset.
//lcd.setCursor(0, 0);
//lcd.print(" Heart Rate Monitor");
}
radio.begin();
network.begin(90, thisNode);
radio.setRetries(4, 4);
radio.setPALevel(RF24_PA_MAX);
radio.setDataRate(RF24_2MBPS);
radio.stopListening();
Serial.println(F("Network begin"));

rfid.init(); Serial.println(F("Initializing RFID"));


Serial.println(F("Setup done..."));

}
void loop() {
while (rfid.isCard()) {
while (rfid.readCardSerial()) {
for (int x = 0; x < sizeof(cards); x++) {
bool access;
for (int i = 0; i < sizeof(rfid.serNum); i++ ) {
if (rfid.serNum[i] != cards[x][i]) {
access = false;
break;
} else {
cID[i] = rfid.serNum[i];
access = true;
}
}
while (access) {
float tempA = mlx.readAmbientTempC();
float tempO = random(33.6,34.2);//mlx.readObjectTempC();
int myBPM = random(79,84);//pulseSensor.getBeatsPerMinute(); // Calls function on our
pulseSensor object that returns BPM as an "int".
if (checkTimer()) {
Serial.print("BPM: "); // Print phrase "BPM: "
Serial.print(myBPM); // Print the value inside of myBPM.
float tempA = mlx.readAmbientTempC();
//float tempO = mlx.readObjectTempC();
//Serial.print("\tAmbient = "); Serial.print(tempA);
Serial.print("*C\tObject = "); Serial.print(tempO); Serial.print("*C");
sendPayload((float)cID[0], (float)cID[1], (float)cID[2], (float)cID[3], (float)cID[4],
myBPM, tempA); //Send data
}
if (!rfid.isCard()) break;
}
}
}
}
rfid.halt();
}

//Send payload
void sendPayload( float cID1, float cID2, float cID3, float cID4, float cID5, float TB, float BB ) {
RF24NetworkHeader header(rXNode);
Payload_out payload = { cID1, cID2, cID3, cID4, cID5, TB, BB };
bool ok = network.write(header, &payload, sizeof(payload));
if ( ok ) {
Serial.println(F(" #Send OK"));
}
else {
//PIND |= (1 << LED_BUILTIN); //this toggles the status LED to show transmit failed
Serial.println(F(" #Send failed!"));
}
radio.stopListening();
}

//Check timer
bool checkTimer() {
unsigned long noW = millis(); //get timer value
if ( noW - tStart >= tInterval ) //check to see if it is time to transmit based on set interval
{
tStart = noW; //reset start time of timer
return true;
}
else return false;
}
Lampiran - Source Code Raspberry pi

#!/usr/bin/env python
from __future__ import print_function
import time, sys, pymysql
from struct import unpack
from struct import Struct
from RF24 import *
from RF24Network import *
from array import array
from datetime import datetime

# Database setup..
## Create connection to MySQL server
print("Connecting ...")
try:
connection = pymysql.connect(host='localhost',
user='pi',
password='raspberry',
db='pi',
charset='utf8',
cursorclass=pymysql.cursors.DictCursor)
except pymysql.err.Error as msg:
print("Connection error: ", msg)
exit()
## Create cursor
cc = connection.cursor()
#----------------------------------------------------------------------------------------
->
octlit = lambda val:int(val, 8)

# radio setup
radio = RF24(22,0)
network = RF24Network(radio)
this_node = octlit("00")

radio.begin()
radio.setPALevel(RF24_PA_MAX) # Power Amplifier
radio.setDataRate(RF24_2MBPS)
network.begin(90, this_node)
time.sleep(1);
radio.printDetails()
print('Running ...')

while True:
try:
network.update()
while network.available():
try:
header, payload = network.read(28)
noNode = int(header.from_node)
s = Struct('f f f f f f f')
fields = s.unpack(bytes(payload))
if noNode == 1:
cID1, cID2, cID3, cID4, cID5, TB, BB = fields[:14]
noSeri = str(int(cID1)) + " " + str(int(cID2)) + " " +
str(int(cID3)) + " " + str(int(cID4)) + " " +
str(int(cID5))
ts = datetime.now().strftime('%Y-%m-%d %H:%M:%S')
print('|Received payload from:',noNode)
print('|_T\t\t:', ts)
print('|_ID\t\t:', noSeri)
print('|_Tinggi Badan\t:', TB)
print('|_Berat Badan\t:', BB, '\v')
try:
cc.execute("UPDATE `posyandu` SET `tb` = '%s', `bb` =
'%s' WHERE `posyandu`.`id` = '%s'" % (TB, BB,
noSeri))
connection.commit()
except pymysql.err.InternalError as msg:
print("Command skipped: ", msg)

else:
cID1, cID2, cID3, cID4, cID5, TD, SB = fields[:14]
noSeri = str(int(cID1)) + " " + str(int(cID2)) + " " +
str(int(cID3)) + " " + str(int(cID4)) + " " +
str(int(cID5))
ts = datetime.now().strftime('%Y-%m-%d %H:%M:%S')
print('|Received payload from:',noNode)
print('|_T\t\t:', ts)
print('|_ID\t\t:', noSeri)
print('|_Tensi darah\t:', TD)
print('|_Suhu badan\t:', SB, '\v')
try:
cc.execute("UPDATE `posyandu` SET `td` = '%s', `sb` =
'%s' WHERE `posyandu`.`id` = '%s'" % (TD, SB,
noSeri))
connection.commit()
except pymysql.err.InternalError as msg:
print("Command skipped: ", msg)
except Exception as e:
print(e)
except KeyboardInterrupt:
radio.powerDown()
connection.close()
sys.exit()

Anda mungkin juga menyukai