Anda di halaman 1dari 78

APLIKASI PEMBELAJARAN ILMNU TAJWID

BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS: PAUD PELITA


HARAPAN GONDRONG)

SKRIPSI

OLEH :
CATUR CAHYANTO
2013142170

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2017
APLIKASI PEMBELAJARAN ILMNU TAJWID
BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS: PAUD PELITA
HARAPAN GONDRONG)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

OLEH :
CATUR CAHYANTO
2013142170

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2017
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : CATUR CAHYANTO
NIM : 2013142170
Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA
Fakultas : TEKNIK
Jenjang Pendidikan : STRATA 1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:

APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID BERBASIS ANDROID

(STUDY KASUS PAUD PELITA HARAPAN GONDRONG)

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri, bukan merupakan karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang sesuai dengan norma hukum dan
etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima konsekuensi
apapun sesuai aturan yang berlaku apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Pamulang, November 2017

(CATUR CAHYANTO)
LEMBAR PENGESAHAN

NIM : 2013142170

Nama : Catur Cahyanto

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA

Fakultas : TEKNIK

Jenjang pendidikan : STRATA 1

Judul Skripsi : APLIKASI PEMBELAJARAN Ilmu Tajwid Berbasis Android

(Study Kasus Paud Pelita Harapan Gondrong )

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan dewan penguji ujian skripsi fakultas Teknik,
program studi Teknik Informatika dan dinyatakan LULUS.

Pamulang, November 2017

Achmad Hindasyah, S.Si., M.Si. Niki Ratama, S.Kom., M.Kom.


NIDN: 0419067102 NIDN: 0424119101

Devi Yunita, S.Kom., M.Kom.

NIDN: 0412069006

Mengetahui,

Ahmad fikri zulfikar, S.Kom, M.Kom.

NIDN: 0413018602

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

NIM : 2013142170

Nama : Catur Cahyanto

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Teknik

Jenjang Pendidikan : Strata 1

Judul Skripsi : Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Berbasis Android

(Study Kasus Paud Pelitan Harapan Gondrong)

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui..

Pamulang, November 2017

Devi Yunita, S.Kom., M.Kom.

NIDN: 0412069006

Mengetahui,

Ahmad fikri zulfikar, S.Kom, M.Kom.

NIDN: 0413018602

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan laporan
skripsi yang berjudul Perancangan Aplikasi Pembelajaran Tajwid Berbasis
Android dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademik guna
menyelesaikan program Starta 1 (S1) di Jurusan teknik Informatika, Fakultas
Teknik, Universitas Pamulang.
Dengan segala keterbatasan penulis menyadari penyususn laporan skripsi
ini tak akan terwujud tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikanucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., selaku Rektorat Universitas Pamulang.
2. Bapak Dr. Dadang Kurnia, M.M., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Pamulang.
3. Bapak Ahmad Fikri Zulfikar, S.Kom.,M.Kom., selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika di Universitas Pamulang.
4. Ibu Devi Yunita, S.Kom.,M.Kom., selaku Dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
5. Bapak Ahmad Hindasyah, S.Si.,M.Si. dan Bapak Niki Ratama,
S.Kom.,M.Kom. selaku Dosen Penguji, atas kesediaannya menguji memberi
arahan dan sarannya.
6. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Pamulang.
7. Kedua Orang Tua tercinta dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan moril maupun materil serta mencurahkan kasih sayangnya dan
mendoakan yang terbaik untuk ananda tercinta.
8. Rustanto dan Ida Agustini sebagai sahabat yang selalu memberi saya
motivasi.
9. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika khususnya Mahasiswa kelas
TPLPR Angkatan 2013.

vi
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penyususnan laporan skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca juga sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
penulis dan para pembaca umumnya serta semoga Allah SWT membalas kebaikan
dan selalu mencurahkan hidayah serta taufik-Nya. Amiin Ya Rabbal’Alamin.

Pamulang, November 2017

Penulis

vii
ABSTRACT

The introduction and mastery of hijaiyah letters which is the basis for reading
and studying the holy book Al-Qur’an from an early age is very importan, because if at
the time of reading hijaiyah letters are accustomed to the wrong words it will be able to
cause different meanings so that we are required to read propely and correctly. Methods
in introducing hijaiyah letters are usually given by traditional (conventional) tutoring
teachers or people often call them by method of action. With teaching like this children
tend to be passive in accepting lessons study it, because the teacher to explain the child
in knowing the letters hijaiyah orally, writing and body language.This final project
discusses the design of aids program to recognize hijaiyah letters with methods in the
form of visualization in the form of images, text and sound. To implement the method
the author uses the programming MIT App Inventor 2 which servers as a tool (system
programming) that is used to build and application.Through this application program in
the hope of raising interest for young children or adults who want to know the letters
hijaiyah well and correctly.

Keywords: Hijaiyah letters introduction, Mobile, Android.

xv+60 Pages; 30 figures; 7 tables;

Bibliography : 21 (1990-2017)

viii
ABSTRAK

Pengenalan dan penguasaan huruf hijaiyah yang merupakan dasar untuk


membaca dan mempelajari kitab suci Al-Qur’an sejak dini sangat penting, karena jika
pada saat membaca huruf hijaiyah sudah terbiasa dengan kata-kata yang salah maka
akan dapat menimbulkan arti yang berbeda sehingga kita di tuntut untuk membaca
secara baik dan benar. Metode dalam mengenalkan huruf hijaiyah biasanya diberikan
oleh guru mengaji secara tradisional (konvensional) atau orang sering menyebutnya
dengan metode turutan. Dengan pengajaran seperti ini anak cenderung pasif dalam
menerima pelajaran mengajinya, karena guru mengaji menerangkan anak dalam
mengenal huruf hijaiyah secara lisan, tulisan dan bahasa tubuh. Tugas akhir ini
membahas desain program bantu mengenal huruf hijaiyah dengan metode dalam
bentuk visualisasi yang berupa gambar, teks dan suara. Untuk mengimplementasikan
metode tersebut penulis menggunakan pemrograman MIT App Inventor 2 yang
berperan sebagai alat (sistem pemrograman) yang digunakan untuk membangun sebuah
aplikasi. Melalui program aplikasi ini diharapkan menimbulkan minat bagi anak usia dini
atau orang dewasa yang ingin mengenal huruf hijaiyah secara baik dan benar.

Kata Kunci: Pengenalan Huruf Hijaiyah, Mobile, Android

xv+60 halaman; 30 gambar; 7 tabel;

Daftar Acuan : 21 (1990-2017)

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

ABSTRACT

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Rumusan masalah

1.4 Batasan Masalah

1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Maanfaat Penelitian

1.7 Metodologi Penelitian

1.8 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Studi

2.1.1 Hakikat Anak Usia Dini

2.1.2 Pengertian Anak Usia Dini

2.1.3 Karakter Anak Usia Dini

2.1.4 Media Pendidikan

x
2.1.5 Fungsi Media Pendidikan

2.1.6 Jenis Media Pendidikan

2.2 Perancangan

2.3 Aplikasi

2.4 Pembelajaran

2.5 Ilmu Tajwid

2.5.1 Tujuan Ilmu Tajwid

2.5.2 Definisi Huruf Hijaiyah

2.5.3 Hukum Bacaan Ilmu Tajwid

2.5.4 Hukum Membaca Harakat

2.5.5 Hukum Bacaan Makhroj

2.5.6 Maanfaat Ilmu Tajwid

2.5.7 Sekolah (Sejarah Berdirinya)

2.5.8 Visi Dan Misi

2.6 Unified Model Language (UML)

2.7 Android

2.7.1 Kelebihan Android

2.7.2 Kekurangan Android

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

2.8.1 App Inventor

2.8.2 MIT App Inventor 2

2.8.3 Browser

2.9 Pengujian Sistem

2.9.1 Pengujian Blac Box

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa Sistem

xi
3.1.1 Analisa Sistem Berjalan

3.1.2 Analisa Sistem Usulan

3.2 Perancangan Aplikasi

3.2.1 Use Case Diagram

3.2.2 Activity Diagram Menu Utama (User)

3.2.3 Activity Diagram Menu Pembelajaran Tajwid

3.2.4 Activity Diagram Menu Pembelajaran Makraj

3.2.5 Activity Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid

3.3 Sequence Diagram

3.3.1 Sequence Diagram Menu Utama

3.3.2 Sequence Diagram Menu Utama Pembelajaran Ilmu Tajwid

3.3.3 Sequence Diagram Menu Pembelajaran Makhraj

3.3.4 Sequence Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid

3.4 Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface)

3.4.1 Perancangan Tampilan Splashscreen

3.4.2 Perancangan Tampilan Menu Utama

3.4.3 Perancangan Tampilan Menu UtamaPerancangan Tampil


Belajar Makhraj

3.4.4 Perancangan Tampil Belajar Tajwid

3.4.5 Perancangan Tampilan Mengerjakan Soal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Spesifikasi Sistem

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

4.2 Implementasi Antarmuka

4.2.1 Splash Screen

xii
4.2.2 Menu Utama Aplikasi

4.2.3 Menu Utama Makhraj

4.2.4 Tampil Huruf Hijaiyah

4.2.5 Tampil Harakat

4.2.6 Menu Tentang Materi Tajwid

4.2.7 Tampilan Tajwid Izhar

4.2.8 Tampilan Tajwid Idgham

4.2.9 Tampilan Tajwid Ikhfa

4.2.10 Tampilan Tajwid Qalqalah

4.2.11 Tampilan Kuis Tajwid

4.2.12 Tampilan Profile

4.3 Pengujian Sistem

4.4 Pengujian Black Box

4.5 Kasus Dan Hasil Pengujian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hukum Bacaan Mad


Gambar 2. 2 Al – Jauf
Gambar 2. 3 Al - Halq
Gambar 2. 4 Al – Lisan
Gambar 2. 5 Asy-Syafah
Gambar 2. 6 Al – Khoisyum
Gambar 2. 7 Flow Process App Inventor
Gambar 2. 8 Tampilan Emulator App Inventor 2
Gambar 2. 9 Tampilan Browser Area Webserver App Inventor
Gambar 2. 10 Contoh Black Box Testing
Gambar 3. 1 Analisa Sistem yang Berjalan
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Interaksi Pengguna dengan Sistem
Gambar 3. 3 Activity Diagram Menu Utama (User)
Gambar 3. 4 Activity Diagram Menu Pembelajaran Tajwid
Gambar 3. 5 Activity Diagram Menu Pembelajaran Makhraj
Gambar 3. 6 Activity Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid
Gambar 3. 7 Sequence Diagram Menu Utama
Gambar 3. 8 Sequence Diagram Pembelajaran Tajwid
Gambar 3. 9 Sequence Diagram Menu Pembelajaran Makhraj
Gambar 3. 10 Sequence Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid
Gambar 3. 11 Tampilan Menu Splash Screen
Gambar 3. 12 Tampilan Menu Utama
Gambar 3. 13 Tampilan Belajar Makhraj
Gambar 3. 14 Tampilan Belajar Tajwid
Gambar 3. 15 Tampilan Soal Tajwid
Gambar 4. 1 Tampilan Splash Screen Aplikasi
Gambar 4. 2 Menu Utama Aplikasi
Gambar 4. 3 Menu Utama Makhraj

xiv
Gambar 4. 4 Tampilan Huruf Hijaiyah
Gambar 4. 5 Tampilan Hijaiyah
Gambar 4. 6 Menu Tentang Materi Tajwid
Gambar 4. 7 Tampilan Tajwid Izhar
Gambar 4. 8 Tampilan Tajwid Idgham
Gambar 4. 9 Tampilan Tajwid Ikhfa
Gambar 4. 10 Tampilan Qalqalah
Gambar 4. 11 Tampilan Kuis Tajwid
Gambar 4. 12 Tampilan Profil

xv
16

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Simbol Use Case Diagram


Tabel 2. 2 Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel 2. 3 Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel 2. 4 Black Box
Tabel 4. 1 Spesifikasi Perangkat Keras
Tabel 4. 2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Tabel 4. 3 Pengujian Black Box
17

BAB V
PENDAHULUAN

V.1 Latar Belakang


Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (Undang-
undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak.
Menurut Mansur (2005) anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya.

Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa
mendatang. Menurut berbagai penelitian di bidang neurologi terbukti bahwa 50%
kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8
tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%
(Slamet Suyanto, 2005).

Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui
Pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal
berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang
sederajat. Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB),
taman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur Pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan seperti bina
keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang di kenal dengan satuan
PAUD sejenis (SPS).

Hijaiyah berasal dari asal kata yang berarti ejaan. Maksud ejaan disini adalah ejaan
Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an. Oleh karena itu yang dimaksud huruf Hijaiyah adalah
huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an.

Membuat anak mempelajari atau menghafal Al-Qur’an tidak dapat dilakukan


dengan mudah, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan
pembiasaan dan pelatihan yang rutin. Untuk menanamkan rasa cinta pada Al-Qur’an,
orang tua dan pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang beberpa langkah yang
harus di tempuh yaitu, memberikan pembekalan kepada anak dengan kisah yang dapat
membuat mencintai Allah dan Al-Qur’anul karim, bersabar terhadap anak khusus nya
terhadap anak berusia 3-6 tahun, menciptakan metode baru dalam memberikan
pengenalan huruf hijaiyah khususnya kepada kepada anak usia dini, dan selalu
memperhatikan perbedaan-perbedaan (keberagaman) pada diri anak.
18

Berdasarkan keterangan dari ibu Melda metode pengenalan huruf hijaiyah yang
digunakan pada Paud Pelita Harapan Gondrong yaitu menggunakan metode abatasa,
yaitu guru menerangkan dan menjelaskan kemudian dengan diikuti oleh anak siswa.
Berdasarkan aplikasi yang sudah ada sebelumnya yang hanya menampilkan gambar
huruf hijaiyah penulis menambahkan aplikasi seperti suara (audio) huruf hijaiyah dan
menu latihan.

Dalam membaca Al-Qur’an terdapat kaidah-kaidah dalam pengucapan huruf hijaiyah


(hukum tajwid) yang harus dimengerti dan dipahami oleh pembaca Al-Qur’an tetapi
pada prakteknya sering tidak diindahkan, banyak yang hanya sekedar membaca tanpa
mengetahui hukumnya. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar membaca
Al-Qur’an bagi pemula adalah dalam proses pengucapan huruf masih belum dapat
membedakan antara pengucapan huruf satu dengan huruf yang lain dalam huruf
hijaiyah dengan lafal yang hampir sama, contoh (Qof) dengan (Kho’), (Dlod) dengan
(Dho’), (Dal) dengan (Dzal).

Pada saat pengucapan panjang dan pendek huruf hijaiyah masih belum dapat
membedakan antara huruf yang seharusnya dibaca panjang atau pendek. Selain itu
kendala lain dalam belajar membaca Al-Qur’an ialah sering kali harus berhadapan
dengan rasa malu, malas dan gengsi, belum lagi panjangnya waktu pengajaran dan
tingkat kesulitan metode pengajaran yang sering tak teratasi oleh sang guru, semua ini
merupakan kendala yang selama ini dihadapi oleh mereka yang ingin bisa membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan mencoba memberikan solusi
dengan membangun Aplikasi dengan judul “ APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID
BERBASIS ANDROID.Aplikasi ini merupakan suatu media pengenalan yang menyajikan
gambar, teks dan suara. Diharapkan dengan aplikasi ini dapat memotivasi anak usia dini
(pengguna) untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan tampilan-tampilan yang
menarik dan aplikasi ini mudah untuk di gunakan.

V.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka dapat di identifikasikan


beberapa masalah yang ada yaitu:

a. Dibutuhkan pelatihan dan pembiasaan kepada anak untuk mengenalkan huruf-


huruf Hijaiyah

b. Dibutuhkan kesabaran khsusunya terhadap anak 3-6 tahun, dalam mengenalkan


huruf hijaiyah

c. Diperlukan metode baru dalam mengenalkan pengenalan huruf hijaiyah khusus


nya kepada anak usia dini

V.3 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian uraian di atas sebagai berikut:
19

a. Bagaimana proses pembelajaran Tajwid yang saat ini sedang berjalan pada
siswa-siswi Paud Pelita Harapan Gondrong dan umat Muslim lainnya dari
berbagai kalangan usia.
b. Bagaimana perancangan aplikasi pembelajaran Ilmu Tajwid menggunakan
perangkat Android untuk kalangan umum agar mudah dipahami dan di
aplikasikan.
c.Bagaimana testing dan implementasi aplikasi pembelajaran Ilmu Tajwid berbasis
android pada siswa-siswi Paud Pelita Harapan Gondrong dan umat Muslim
lainnya.

V.4 Batasan Masalah


Dalam masalah ini,agar perancangan dapat mencapai sasaran dan
tujuan,makapermasalahan yang dibatasi sebagai berikut:

a. Aplikasi yang dibuat berisi panduan dalam mengucapkan huruf


hijaiyahdengan Tajwid menggunakan perangkat Android Mobile.
b. Isi dari Aplikasi Pembelajaran Tajwid berbasis Android ini adalah:
1. Huruf Hijaiyah
2. Idzhar
3. Idgham
4. Iqlab
5. Ikhfa
6. Qalqalah
c. Aplikasi ini berisi audio pada huruf Hijaiyah..

V.5 Tujuan Penelitian


Peneliti akan merancang atau membangun sebuah aplikasi pembelajaran ilmu
tajwid yang bertujuan untuk:

a. Merancang aplikasi pengenalan huruf hijaiyah dengan menggunakan


perangkat android mobile dapat di aplikasikan meskipun dengan tidak harus
bertatap muka dengan guru.
20

b. Merancang aplikasi pengenalan huruf hijaiyah dengan tampilan yang


menarik sehingga meningkatkan motivasi khusus nya anak-anak Paud Pelita
Harapan Gondrong dalam mengenal huruf hijaiyah.

c. Untuk membuat aplikasi pembelajaran Ilmu Tajwid menggunakan


perangkat Android untuk kalangan umum agar mudah dipahami dan
diaplikasikan.

V.6 Maanfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian sebagai berikut:

a. Manfaat Bagi Peneliti


1. Dengan mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah dipelajari dan
diperolehselama perkuliahan, serta memenuhi syarat dari sebuah
kelulusan strata 1 pada jurusan Tekni Informatika di Universitas
Pamulang.
2. Dapat menambah serta memperkaya wawasan pengetahuan baik secara
teori maupun secara praktek dalam pembuatan aplikasi mobile platform
android.
3. Berguna dalam belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam
mengambil kesimpulan dalam sebuah permasalahan yang ada didalam
perusahaan atau instasi-instasi lainnya.

b. Manfaat bagi Anak-anak dan Orang tua


1. Dapat membantu para anak anak dalam mengetahui dan belajar tentang
pengetahuan mengenai hukum dan tanda baca ilmu tajwid di dalam
membaca al quran.
2. Dapat membantu para orang tua agar dalam mendidik anak nya bisa terlihat
perkembangannya dalam memahami ilmu tajwid dengan membuka aplikasi
ini.
c. Manfaat Bagi Universitas Pamulang
1. Memberikan gambaran dalam perancangan aplikasi mobileplatform android.
2. Menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan dan menganalisa dalam
pembuatan skripsi yang berguna sesama rekan mahasiswa yang akan datang.
21

V.7 Metodologi Penelitian


Adapun metode yang akan digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data dan juga informasi dengan mempelajari buku-buku yang
berisi konsep dan teori yang akan digunakan sebagai dasar untuk membantu
penyelesaian karya ilmiah ini. Selain itu pengumpulan data juga di lakukan
dengan datang ke tempat penelitian. Dan mengumpulkan data dengan
browsing di internet.
b. Merancang Tampilan
Merancang tampilan yang dapat diminati dan mudah dimengerti oleh
pengguna (user)
c. Uji Coba Aplikasi
Pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat secara menyeluruh untuk
memastikan bahwa apliksai berjalan dengan baik.

V.8 Sistematika Penulisan


Pada penulisan laporan, penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang


penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, blog,
jurnal dan internet yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga
menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, Unified
Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan
sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan sedikit mengenai sejarah instasi dimana tempat


penulis melakukan observasi, lalu menjelaskan tentang proses
menganalisa dan merancang sistem aplikasi, seperti analisa sistem, analisa
masalah, analisa kebutuhan sistem, Unified Modelling Language (UML)
22

seperti Use Case Diagram, Activty Diagram, Sequence Diagram,Class


Diagram, dan perancangan User Interface.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari aplikasi


yang telah dibuat, seperti implementasi sistem, Implementasi perangkat
keras, implementasi perangkat lunak implementasi aplikas implementasi
antar muka, implementasi program, pengujian sistem, kasus dan hasil
pengujian.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
23

BAB II
LANDASAN TEORI

I.1 Tinjauan Studi


Dalam penulisan ini, peneliti banyak menggunakan referensi tinjauan pustaka yang
berhubungan dengan kegiatan ini. Adapun beberapa referensi yang digunakan sebagai
sumber informasi didalam penulisan penelitian ini didapat dari materi perkuliahan,
jurnal, makalah, e-book, serta beberapa penulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan
pokok pembahasan pada penelitian.

Adapun beberapa referensi penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam


penulisan penelitian ini antara lain:

a. Rosmaidah, Ida. Henny Destiana. 2017. Perancangan Animasi Interaktif


Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah Pada TKQ Al-Khoiriyah Vol. III, No. 1,
Februari 2017. Dengan judul “PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF
BELAJAR MENGENAL HURUF HIJAIYAH PADA TKQ AL-
KHOIRIYAH”. Perancangan menggunakan adobe cs6 profesional. Aplikasi
ini dirancang untuk membantu bagi anak yang tidak lancar dalam membaca
huruf hijaiyah.
b. Suhati, Cakra. Marmawi. R, Sri Lestari. 2014. Peningkatan Kemampuan
Mengenal Huruf Hijaiyah Dengan media Gambar Pada Anak Usia 5-6
Tahun Vol. 3, No. 9 (2014):September 2014. Dengan judul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN”. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode
deskriptif adalah metode yang meggambarkan gejala berdasarkan fakta yang
ada dilapangan pada saat penelitian.
c. Halimah. Fadillah, Muhamad Ali. 2016. Peningkatan Pengenalan Huruf
Hijaiyah Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Usia 5-6 Tahun Vol. 5, No.
5. (2016):Mei 2016. Dengan judul “PENINGKATAN PENGENALAN
HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK
24

USIA 5-6 TAHUN”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode deskriptif.
d. Purwanti, Rika M, Fadillah. 2016. Peningkatan Pengenalan Huruf Hijaiyah
Melalui Bermain Pada Anak Usia 4-5 Tahun Vol. 5, No. 5 (2016):Mei 2016.
Dengan judul “PENINGKATAN PENGENALAN HURUF HIJAIYAH
MELALUI BERMAIN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN”. Menerapkan
metode bermain dalam pengenalan huruf hijaiyah, metodeynag digunakan
adalah penelitian deskriptif.

I.1.1 Hakikat Anak Usia Dini

Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan


perkembangan yang pesat, usia dini disebut sebagai usia (golden age). Makanan yang
bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

I.1.2 Pengertian Anak Usia Dini


Menurut (Mansur, Pengertian Anak Usia Dini, 2005), Anak usia dini adalah anak
yang berada pada rentan usia 0-6 tahun dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan
anak. anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa
mendatang. Menurut berbagai penelitian di bidang neurologi terbukti bahwa 50%
kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8
tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%
(Slamet Suyanto, 2005). Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1
ayat 14, upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan
melalui Pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan
melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur
formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain
yang sederajat. Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompok bermain
(KB), taman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur Pendidikan informal
berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan
seperti bina keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal
dengan satuan PAUD sejenis (SPS). Maleong menyebutkan bahwa ragam pendidikan
untuk anak usia dini jalur non formal terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok taman
penitipan anak (TPA) usia 0-6 tahun); kelompok bermain (KB) usia 2-6 tahun; kelompok
satuan PADU sejenis (SPS) usia 0-6 tahun (Harun, 2009).
25

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang
berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat
tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Pemberian stimulasi tersebut harus
diberikan melalui lingungan keluarga, PAUD jalur non formal seperti tempat penitipan
anak (TPA) atau kelompok bermain (KB) dan PAUD jalur formal sepertiTK dan RA.

I.1.3 Karakter Anak Usia Dini


Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karena
anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan berbeda. Kartini
Kartono (1990), menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki karakteristik:

a. Bersifat egosentris naif


b. Mempunyai relasi sosial dengan benda-benda dan manusia yang sifatnya
sederhana dan primitive
c. Ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan
sebagai satu totalitas
d. Sikap hidup yang fisiognomis, yaitu anak secara langsung membertikan
atribut/sifat lahiriah atau materiel terhadap setiap penghayatanya.
Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini dikemukakan oleh Sofia Hartati
(2005) sebagai berikut:

a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar


b. Merupakan pribadi yang unik
c. Suka berfantasi dan berimajinasi
d. Masa potensial untuk belajar
e. Memiliki sikap egosentris
f. Memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek
g. Merupakan bagian dari mahluk social
Sementara itu, Rusdinal (2005) menambahkan bahwa karakteristik anak usia 5-7
tahun adalah sebagai berikut:

a. Anak pada masa praoperasional, belajar melalui pengalaman konkret dan


dengan orientasi dan tujuan sesaat
b. Anak suka menyebutkan nama-nama benda yang ada disekitarnya dan
mendefinisikan kata
c. Anak belajar melalui bahasa lisan dan pada masa ini berkembang pesat
d. Anak memerlukan struktur kegiatan yang lebih jelas dan spesifik
26

Secara lebih rinci, Syamsuar Mochthar (1987) mengungkapkan tentang karakteristik


anak usia dini, adalah sebagai berikut:

a. Anak usia 4-5 tahun


1. Gerakan lebih terkoordinasi
2. Senang bernain dengan kata
3. Dapat duduk diam dan menyelesaikan tugas dengan hati-hati
4. Dapat mengurus diri sendiri
5. Sudah dapat membedakan satu dengan banyak
b. Anak usia 5-6 tahun
1. Gerakan lebih terkontrol
2. Perkembangan bahasa sudah cukup baik
3. Dapat bermain dan berkawan
4. Peka terhadap situasi social
5. Mengetahui perbedaan kelamin dan status
6. Dapat berhitung 1-10
Berdasarkan karakteristik yang telah disampaikan maka dapat diketahui bahwa
anak usia 5-6 tahun (kelompok B), mereka dapat melakukan gerakan yang terkoordinasi,
perkembangan bahasa sudah baik dan mampu berinteraksi sosial. Usia ini juga
merupakan masa sensitif bagi anak untuk belajar bahasa. Dengan koordinasi gerakan
yang baik anak mampu menggerakan mata-tangan untuk mewujudkan imajinasinya
kedalam bentuk gambar, sehingga penggunaan gambar karya anak dapat membantu
meningkatkan kemampuan bicara anak.

I.1.4 Media Pendidikan


Gerlach dan Ely menyatakan bahwa media bila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, maupun sikap (Arsyad Azhar, 2009).
Sementara itu, batasan lain juga dikemukakan oleh Bringgs mendefinisikan media
sebagai segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar, seperti buku, film, kaset, film bingkai, gambar dll

Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa
orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam kegiatan belajar mengajar, penerima
pesan adalah siswa, sedangkan pesan tersebut adalah isi pelajaran. Anak berinteraksi
dengan media melalui indera mereka untuk menerima informasi. Gagne menyatakan
bahwa media sebagai salah satu sistem penyampaian yang didalamnya tercakup segala
peralatan fisik pada komunikasi (Suhartono, 2005).
27

I.1.5 Fungsi Media Pendidikan


Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan
belajar/mengajar (Yusuf Hadimiarso dkk, 1984). Media befungsi sebagai sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa untuk mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap.
Hamalik seperti yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa pemakaian
media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

I.1.6 Jenis Media Pendidikan


Rudy Brezts mengklasifikasikan media dalam tiga unsur pokok (Yusuf Hadi Miarso
dkk, 1984) diantaranya:

a. Media audio, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara, seperti:


radio, tape
b. Media visual, yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan, seperti:
gambar, foto, slide
c. Media audio visual, yaitu media yang mengandalkan unsur suara dan
pendengaran, seperti: TV, video recorder.

I.2 Perancangan
Pengertian perancangan menurut Bin Ladjamudin (2005) dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, adalah sebagai berikut: “Tahapan
perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang diperoleh dari pemilihan alternatif system.

I.3 Aplikasi
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran,
penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan
oleh sasaran yang dituju.

Adapun beberapa pengertian aplikasi lain diantaranya :


a. Menurut Hendrayudi
Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
b. Menurut Hengky W. Pramana
Aplikasi adalah suatu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti system perniagaan, game
28

pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan


manusia.
c. Menurut Harip Santoso
Aplikasi adalah suatu kelompok file (Form, Class, Report) yang bertujuan
untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait.
d. Menurut Ibisa

Aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat proses


pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi penggunanya.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket disebut sebagai
suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki
antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk
mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi.

I.4 Pembelajaran
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku, akibat
intraksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan prilaku adalah hasil belajar, artinya
seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan sebelumnya.

Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan guru untuk membelajarkan


siswa dalam belajar serta bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Secara umum, pembelajaran dapat diartikan dengan proses
yang dilakukan guru agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar guna
memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang direncanakan ( Oktiana, 2015).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan. Tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003).

Menurut Winkel (Darsono, 2000) belajar adalah aktivitas mental atau psiskis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Dari pendapat para ahli diatas, maka belajar dapat diartikan sebagai aktivitas
mental dan fisik  dalam interaksinya dengan lingkungan untuk menghasilkan  sesuatu
berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang
bersifat permanen.

Aplikasi

I.5 Ilmu Tajwid

(Sunarto, 2017), Ilmu Tajwid yaitu ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat
keluarnya huruf (makhraj), dan sifat-sifatnya serta bacaan-bacaannya.
29

I.5.1 Tujuan Ilmu Tajwid


Tujuan Ilmu Tajwid ialah agar supaya orang dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan
fasih (terang dan jelas) dan cocok dengan ajaran-ajaran Nabi Muhammad saw. Serta
dapat menjaga lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca Al-Qur’an.

I.5.2 Definisi Huruf Hijaiyah


Huruf adalah bentuk jamak dari al-harfu yang berarti bagian terkecil dari lafal
yang tidak dapat membentuk makna tersendiri kecuali harus dirangkai dengan huruf
lain. Sedangkan Hijaiyah berasal dari asal kata yang berarti ejaan. Maksud ejaan disini
adalah ejaan arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an. Oleh Karena itu yang dimaksud huruf
hijaiyah adalah huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an (Abdul
Mujib Ismail dan Maria Ulfah Nawawi, 1995).

Karena itu yang dimaksud huruf Hijaiyah adalah huruf-huruf ejaan bahasa Arab
sebagai bahasa asli Al-qur’an. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya
disiplin ilmu lain yang menggunakan huruf Hijaiyah, misalnya hadis, dan kitab-kitab
bahasa Arab pada umumnya.

Sebagaimana yang diungkapkan Kusnawan (2004), pada dasarnya setiap orang


telah memiliki keterampilan dan potensi dalam membaca, hanya saja keterampilan dan
potensi yang dimiliki harus dikembangkan. Oleh karena itu, kemampuan dalam
membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah
pengetahuan dan keterampilan. Meskipun demikian, kemampuan tersebut bukanlah
semata-mata milik golongan orang yang memiliki bakat membaca saja.Ketika membaca
huruf hijaiyah atau huruf Arab secara tunggal (terpisah) maupun bersambung, maka
bentuk setiap huruf cara membacakannya dari satu huruf dengan huruf lainnya. Ada
huruf yang bentuknya sama, yang membedakannya adalah pada jumlah titik. Sama
seperti membentuk huruf latin (a) akan berbeda hurufnya dengan huruf (b). Oleh karena
itu, diperlukan suatu latihan yang sungguh-sungguh dalam mengenal huruf ini sehingga
memiliki suatu kemampuan dalam membacakannya.

I.5.3 Hukum Bacaan Ilmu Tajwid


Hukum Bacaan ilmu tajwid adalah melakukan suatu bacaan dengan indah
atau bagus dan membaguskan.

I.5.3.1 Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin


Hukum Nun Mati (sukun) dan tanwin adalah salah satu tajwid yang terdapat
dalam Al-Quran. Nun mati atau tanwin ( ‫ ْن‬/ ‫ )ًـٍـٌـ‬jika bertemu dengan huruf-huruf
hijaiyyah, hukum bacaannya ada 4 macam, yaitu:

a. Izhar (‫)إظهار‬
Izhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin (/ ‫ًـٍـٌـ‬
ْ
‫)ن‬bertemu dengan salah satu huruf halqi (‫) ا ح خ ع غ ه‬, maka dibacanya
jelas/terang.
30

b. Idgham (‫)إدغام‬
Idgham dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung) Yaitu
memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( ‫ ْن‬/ ‫)ًـٍـٌـ‬kedalam huruf
sesudahnya dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu
huruf yang empat, yaitu: ‫ن م و ي‬Contoh: ‫دَّدَ ٍة‬ ‫ٍد ُّم َم‬ ‫ف ِْي َع َم‬ harus
dibaca Fīʿamadimmumaddadah.
2. Idgham Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung) Yaitu
memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( ‫ ْن‬/ ‫)ًـٍـٌـ‬kedalam huruf
sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra
(‫ ل‬،‫)ر‬
Contoh: ‫مَنْ لَ ْم‬ harus dibaca Mal lam
c. Iqlab (‫)إقالب‬
Iqlab artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin(/ ‫ًـٍـٌـ‬
ْ
‫)ن‬ bertemu dengan huruf ba (‫)ب‬, maka cara membacanya dengan
menyuarakan /merubah bunyi ‫ ْن‬menjadi suara mim (‫) ْم‬, dengan merapatkan
dua bibir serta mendengung.
d. IkhfaHaqiqi (‫)إخفاء‬
Ikhfa Haqiqi artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau
ْ ‫ )ًـٍـٌـ‬bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15 (‫ت ث ج د ذ س ش‬
tanwin (‫ن‬/
‫) ص ض ط ظ ف ق ك‬, maka dibacanya samar-samar, antara jelas dan tidak
(antara izhar dan idgham) dengan mendengung.

I.5.3.2 Hukum Bacaan Mim Mati


Mim mati ( ‫ ) ْم‬bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu:ikhfa
syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi

a. IkhfaSyafawi (‫)إخفاء سفوى‬


Apabila mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan ba (‫)ب‬, maka cara membacanya harus
dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.
b. IdghamMimi ( ‫)إدغام ميمى‬
Apabila mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan mim (‫) ْم‬, maka cara membacanya
adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca
dengung.Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.
31

c. Izhar Syafawi (‫)إظهار سفوى‬


Apabila mim mati (‫)م‬
ْ bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf
mim (‫ ) ْم‬dan ba (‫)ب‬, maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut
tertutup.

I.5.3.3 Hukum Bacaan Qalqalah


Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, sedangkan menurut istilah
qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara
membalik dengan bunyi rangkap. Adapun huruf qalqalah terdiri atas lima huruf,
ْ ُ‫ق‬.
yaitu : ‫ د‬, ‫ ج‬, ‫ ب‬, ‫ ط‬, ‫ ق‬agar mudah dihafal dirangkai menjadi ‫طبُ َج ٍد‬ Macam-
macam Qalqalah ada dua yaitu :
a. Qalqalah kubra (besar) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris hidup,
dimatikan karena waqaf. inilah Qalqalah yang paling utama, cara
membacanya dikeraskan qalqalahnya. Contoh : ‫ْج‬ ِ ‫ ُأوْ لُوا اَْأل ْلبَا‬. ‫ق‬
ٍ ْ‫ َزو‬. ‫ب‬
ٍ ‫ج بَ ِهي‬ َ َ‫ َما خَ ل‬.
b. Qalqalah Sugra (kecil) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak
waqaf padanya,caranya membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya Contoh
َ ‫َو َما َأ ْد َرا‬
: ‫ك‬ َ ‫ِإالَّ ِإ ْبلِي‬
‫ْس‬ َ‫يَ ْقطَعُوْ ن‬

I.5.3.4 Hukum Bacaan Mad


Salah membaca mad, seperti bacaan pendek dibaca panjang atau sebaliknya.Mad
secara bahasaadalah panjang sedangkan menurut istilah mad ialahmembaca
panjang huruf hijaiyah di dalam Al-qur’an kerena bertemu salah satu huruf
bacaan mad (hamzah, wawu dan yak) dan untuk ketukanya tergantung pada mad
itu sendiri.

Gambar 2. 1
Hukum Bacaan Mad

Pada dasarnya juga mad akan di bagi menjadi 2 bagian yaitu mad thabi’I dan
mad far’I, sedangkan mad far’I di bagi lagi menjadi 14 macam. Gimana apakah anda
sudah siap untuk meneruskan pelajaran tajwid kali ini, yuk kita simak pembahasanya 5
macam-macam hukum bacaan mad beserta contohnya, 5 Macam Hukum Bcaan Mad
Beserta Contohnya:
32

a. ِ ِ‫) َم ْد طَب‬
MadThabi’i ( ‫يعي‬
Apabila ada alif ( ‫ ) ا‬terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ‫ ) ي‬sesudah
kasrah ( ―ِ ) atau wau ( ‫ )و‬sesudah dhammah ( ―ُ ) maka dihukumi mad
thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif contoh :
‫ س ِم ْي ٌع‬- ‫ يَقُوْ ُل‬- ٌ‫كتَا ب‬
b. MadWajibMuttashil ( ‫َّص ْل‬
ِ ‫اج ْب ُمت‬
ِ ‫) َم ْد َو‬
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( didalam satu kalimat atau kata.
Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau dua setengah kali mad
thabi’i ( dua setengah alif ). Contoh : ‫ي َء‬
ْ ‫ ِج‬- ‫ َجآ َء‬-‫َس َوآ ٌء‬
c. ِ َ‫) َمد َْجاِئز ُم ْنف‬
MadJaizMunfashil ( ‫ص ْل‬
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (‫ ) ء‬tetapi hamzah itu dilain
kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah. Cara membacanya
boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i saja
Contoh : ‫َوﻻَأ ْنتُ ْمبِ َما ُأ ْن ِزل‬
d. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( ‫) َم ْدﻻَ ِز ْم ُمثَقَّ ْل ِك ْل ِمي‬
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka
cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat.

Contoh : ُ‫َوﻻَالضَّآلِّينَاَلصّا َخة‬

e. MadLazimMukhaffafKilmi ( ‫) َم ْدﻻَ ِز ْم ُم َخفَّف ِك ْل ِمي‬


Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati (sukun), maka cara
membacanya sepanjang 6 harakat . Contoh ‫آﻻَن‬

I.5.4 Hukum Membaca Harakat


Salah membaca harakat, Seperti harokat di akhir kata sebagai yang menunjukan
jabatan kata. Harakat (Arab: ‫حركات‬, harakaat) atau tasykil adalah tanda baca atau
diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan dan
pengucapan huruf tersebut. Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf
Arab bagi orang awam, pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku-buku
pendidikan, buku anak-anak, dan kitab suci al-Quran, walaupun dalam penulisan sehari-
hari tidak menggunakan harakat, karena pada umumnya orang Arab sudah paham dan
mengerti akan tulisan yang mereka baca, namun kadang juga digunakan sebagai
penekanan dari suatu kata terutama pada kata-kata yang kurang umum digunakan agar
menghindari kesalahaan pembacaan.

a. Contoh tulisan arab tanpa harakat:

‫قل اعوذ برب الناس‬


33

qul a'uudzu birabbin naasi

b. Contoh tulisan Arab berharakat:

ِ ّ ‫قـُلْ ٲ ُعوْ ذ ُبـ ِ َربِّ ٱلن ٰـ‬


‫اس‬

qul a'uudzu birabbin naas.

I.5.5 Hukum Bacaan Makhroj


(Sunarto, 2017)Kesalahan makhroj huruf, biasanya terjadi pada pengucapan
huruf-huruf yang serupa seperti 'ain dan hamzah, cha, ha, kho dan ghain, ta dan
sebagainya. Pengertian makhraj secara bahasa artinya tempat keluar. Sedangkan
menurut istilah, makhraj adalah suatu nama atau tempat yang padanya huruf
hijaiyah dibunyikan. Dengan demikian makhraj huruf adalah tempat keluarnya
huruf tersebut dibunyikan. Agar makhraj suatu huruf dapat diketahui dengan jelas,
hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan, kemudian tambahkan satu
huruf hidup di belakangnya.Makhroj huruf menurut al-Jazari dan mayoritas ulama
ahli qiroat ada 17 dan dikelompokkan ke dalam 5 bagian:
a. Al-Jauf ( ُ‫ وْ ف‬KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK‫)ال َج‬
Makhroj yang pertama adalah jauf yang artinya rongga mulut yakni celah
panjang yang berada di belakang tenggorokan sampai ke mulut. Keluar dari
jauf huruf-huruf mad yaitu (‫)ا و ي‬. Alif memanjangkan fathah; ya’
memanjangkan kasroh; dan wawu memanjangkan dhommah. Vokal panjang
pada setiap mad yakni bunyi “a”, “i” dan “u” itu mahrojnya dari rongga mulut
dan berakhirnya suara di udara di mulut.
Contohnya:(‫)نُوْ ِح ْيهَا‬
Sekarang perhatikan gambar berikut!

Gambar 2. 2
Al – Jauf
34

b. Al-Halq (ُ‫)ال َح ْلق‬


ْ
Sebelum ke teori, coba perhatikan gambar berikut!

Gambar 2. 3
Al - Halq

Al-Halq artinya tenggorokan. Ada 3 makhroj yang berasal dari tenggorokan.


ِ ‫ )أقصى ْال َح ْل‬artinya tenggorokan bagian bawah. Hurufnya (‫ )ء‬dan (‫)ه‬
1. (‫ق‬
ِ ‫ ) َو ْسطَ ْال َح ْل‬artinya tenggorokan bagian tengah. Hurufnya (‫ )ع‬dan (‫)ح‬
2. (‫ق‬
3. (‫ق‬ِ ‫ )َأ ْدنَى ْال َح ْل‬artinya tenggorokan bagian atas. Hurufnya (‫ )غ‬dan (‫)خ‬

c. Al-Lisan ( ُ‫)اللِّ َسان‬


Al-Lisan artinya lidah. Perhatikan bagian-bagian lidah berikut untuk memudahkan
pemahaman.

Gambar 2. 4
Al – Lisan

Ada 10 makhroj yang keluar al-lisan. Berikut penjelasannya dengan nomor urut
dilanjutkan dari atas:

1. (‫ك اَأْل ْعلَى‬


ِ َ‫صى اللِّ َسا ِن َو َما يُ َحا ِذ ْي ِه ِمنَ ْال َحن‬
َ ‫ )َأ ْق‬artinya pangkal lidah dengan langit-
langit atas. Hurufnya (‫)ق‬.
2. (‫ك اَأْل ْعلَى‬
ِ َ‫ )تَحْ تَ َو ْسطَ اللَّ َسا ِن َو َما ي َُحا ِذ ْي ِه ِمنَ ْال َحن‬artinya bawah pangkal lidah dengan
langit-langit atas. Hurufnya (‫)ك‬.
35

3. (‫ )تَحْ تَ َو ْسطَى اللِّ َسا ِن َو َما يُ َحا ِذ ْي ِه ِمنَ ْال َحنَكَ اَأْل ْعلَى‬artinya dibawah bagian tengah-
tengah lidah dengan langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ج‬, (
‫ )ش‬dan (‫)ي‬.
ِ ‫ )ِإحْ دَى َحافَتَي اللِّ َسا ِن َو َما يَ ْليِهَا ِمنَ اَأْلضْ َر‬artinya salah satu tepi lidah bertemu
4. (‫اس‬
dengan gigi geraham. Huruf yang keluar darinya (‫)ض‬.
5. (‫ا ِن‬KK‫ افَتَي اللِّ َس‬KK‫ دَى َح‬KKْ‫ )َأ َّو ُل ِإح‬artinya satu tepi lidah sampai pada ujungnya
berpapasan dengan langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ل‬.
ِ KK‫رْ فُ اللِّ َس‬KKَ‫ )ط‬artinya ujung lidah di bawah makhroj lam
6. ( ‫ان تَحْ تَ الاَّل ِم قَلِ ْياًل‬
bertemu dengan dari langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ن‬.
ِ K‫ر اللِّ َس‬Kْ
7. (‫ان‬ ِ ‫ظَه‬ ‫اربُ َم ْخ َر َج النُّوْ ِن َواُ ْد ِخ َل فِ ْي‬
ِ َ‫ )يُق‬artinya berdekatan dengan makhroj
nun dan masuk pada pungung lidah Huruf yang keluar darinya (‫)ر‬.
8. (‫ق اللِّ َسا ِن َوُأصُوْ ُل الثَّنَيَتَي ِْن ْالع ُْليَتَ ْي ِن‬
َ ْ‫ )فَو‬artinya diatas ujung lidah bertemu dengan
gusi dua gigi seri atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ط‬, (‫ )د‬dan (‫)ت‬. Ketika
melafalkan Tho, lidah diangkat karena termasuk isti’la.
9. (‫ْن ْال ُس ْفلَيَي ِْن‬Kِ ‫ق الثَّنَيَتَي‬
َ ْ‫ )طَرْ فُ اللِّ َسا ِن َوفَو‬artinya ujung lidah dengan gigi seri bawah.
Huruf yang keluar darinya (‫)س‬, (‫ )ص‬dan (‫)ز‬. Ketika melafalkan Shod,
lidah diangkat karena termasuk isti'la.
10. (‫ )طَرْ فُ اللِّ َسا ِن َوطَرْ فُ الثَّنَيَتَي ِْن ْالع ُْليَتَ ْي ِن‬artinya ujung lidah bertemu dengan ujung
dua gigi seri atas, huruf yang keluar darinya(‫)ظ‬, (‫ )ذ‬dan (‫)ث‬. Ketika
melafalkan Zho', lidah diangkat karena termasuk isti'la.
a. Asy-Syafah (ُ‫)ال َّشفَة‬
Bagian keempat adalah as-syafah yang artinya bibir. Asy-syafah terbagi menjadi 2
makhroj:

Gambar 2. 5
Asy-Syafah
ْ َ‫ )ب‬artinya perut bibir bawah bertemu dengan
1. (‫ْن ْالع ُْليَتَ ْي ِن‬Kِ ‫طنُ ال َّشفَ ِة َوطَرْ فُ الثَّنَيَتَي‬
ujung gigi seri atas. Hurufnya (‫)ف‬.
36

2. (‫ )بَ ْينَ ال َّشفَتَي ِْن‬artinya di antara dua bibir. Hurufnya (‫)ب‬, (‫ )م‬dan (‫)و‬. Namun
ada sedikit perbedaan yakni kalau ba’ ditekan, mim ditekan sedikit lebih
ringan dan wawu sedikit ada rongga antara dua bibirnya.
b. ْ
Al-Khoisyum (‫)ال ّخ ْي ُشوْ ُم‬

Gambar 2. 6
Al – Khoisyum

Makhroj yang terakhir adalah khoisyum yang artinya rongga hidung. Yang
keluar dari khoisyum adalah ghunnah yaitu mim dan nun bertasydid.

I.5.6 Maanfaat Ilmu Tajwid


a. Dapat membaca al-quran dengan suara yang merdu.
b. Dapat mengetahui tentang hukum-hukum bacaan al-quran.
c. Dapat dengan mudah dan lancar dalam membaca al-quran.
d. Terhindar dari kesalahan saat membaca al-quran.

I.5.7 Sekolah (Sejarah Berdirinya)


Sekolah Paud Pelita Harapan terletak didaerah kelurahan Gondrong kecamatan
Cipondoh Kota Tangerang. Paud Pelita Hrapan didirikan pada bulan Juli 2011 dan
diresmikan pada tanggal 21 Juli 20012 oleh camat Cipondoh Drs. Cecep Rusmin. Paud
Pelita Harapan ini bisa disebut juga sebagai lembaga pendidikan non formal. Dikatakan
non formal karena merupakan lembaga pendidikan pendukung atau lembaga
pendidikan alternatif serta lebih mengedepankan pada isi substansi pendidikan. Paud
Pelita Harapan ini diddirikan dengan tujuan agar dapat memberikan pembelajaran
khusus nya untuk usia dini agar dapat mengenal dan belajar agama sejak usia
dini,sehingga setelah lulus dari sekolah ini anak anak dapat membaca Al-Quran dengan
baik dan benar.

I.5.8 Visi Dan Misi


Ada pun visi dan misi dari Madrasah At-Taqwa kota Tangerang adalah sebagai
berikut.

a. Visi : Terbentuknya insan-insan yang beriman dan beramal dengan


terciptanyasosok anak didik yang berkepribadian dan berakhlak karimah dan
berprestasi yang baik.
37

b. Misi : Menanamkan fondasi keimanan dan kecerdasan serta dasar-dasar keilmuan


yang integral guna membentuk pribadi yang tangguh, unggul dan berahlak mulia.
Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran kaidah islam yang
terintegrasi.Menyelenggarakan model pendidikan interaktif, inovatif, kreatif,
efektif, menyenangkan dan bermakna.

I.6 Unified Model Language (UML)


Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk
menspesifikasi,memvisualisasikan, serat mengonstruksi bangunan dasar sistem
perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan atuan-aturan bisnis (Nugroho, 2011).
UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di
dunia pembangunan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML
menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem
untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti
serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

Alat bantu yang digunakan dalam UML adalah diagram. Banyak diagram digunakan
untuk mendefinisikan aplikasi yang dibangun. Berikut ini adalah diagram UML (Henderi,
2007), yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem,sistem


eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis
mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna
(user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan
untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

Tabel 2. 1
Tabel Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Menspesifikasikan himpuan peran yang


1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.
38

Hubungan di mana perubahan yang terjadi


pada suatu elemen mandiri (independent)
2 Dependency akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak
mandiri (independent).

Hubungan di mana objek anak (descendent)


Generalizatio berbagi perilaku dan struktur data dari
3
n objek yang ada di atasnya objek induk
(ancestor).

Menspesifikasikan bahwa use case sumber


4 Include
secara eksplisit.

Menspesifikasikan bahwa use case target


5 Extend memperluas perilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang diberikan.

Apa yang menghubungkan antara objek


6 Association
satu dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang


7 System menampilkan sistem secara terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


8 Use Case ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain


yang bekerja sama untuk menyediakan
9 Collaboration
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi


10 Note dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi

b. Activity Diagram
39

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis
maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action
yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Tabel 2. 2
Tabel Simbol Activity Diagram

Symbol Keterangan

Menggambarkan proses dimulai pertama kali di


dalam activity diagram.
Solid circle

Menggambarkan event, aktivitas, atau penggerak


yang terjadi dalam activity diagram.
Rounded rectangle

Menggambarkan urutan perpindahan kegiatan dari


satu aktivitas ke aktivitas yang lain.
Continuous line

Menggambarkan aliran informasi antar event.


Dotted line

Menggambarkan cabang.

Diamond

Menggambarkan

diagram atau dokumen lainnya sebagai detail.


Note

Menggambarkan akhir dari proses.

Bull’s – eye

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui
40

pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

Tabel 2. 3
Tabel Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Objek entity, antarmuka yang saling


berinteraksi.
1 LifeLine

Spesifikasi dari komunikasi antar objek


2 Message
yang memuat informasi-informasi
tentang aktifitas yang terjadi

Spesifikasi dari komunikasi antar objek


3 Message yang memuat informasi-informasi
tentang aktifitas yang terjadi

I.7 Android
Android merupakan sistem operasi berbasis Linux bagi telepon seluler seperti
telepon pintar dan komputer tablet (Safaat, 2012). Android telah menyediakan platform
terbuka yang ditujukan terutama kepada para pengembang yang ingin mengembangkan
aplikasi dengan platform android. Tools yang disediakan mulai dari aplikasi yang
digunakan untuk perancangan aplikasi android sampai tools untuk menjalankan aplikasi
android tanpa menggunakan handphone android. Selain itu, Android memiliki beberapa
versi dalamperkembangannya hingga sekarang.

I.7.1 Kelebihan Android


a. Penggunaan yang di desain mudah pada fitur-fitur aplikasi,serta tidak sulit untuk
dipahami.

b. Pengguna dapat dengan bebas untuk memilih aplikasi yang mana saja yang ingin
digunakan.

c. Sitem Operasi android bersifat multitasking, yang berguna untuk menjalankan


berbagai aplikasi secara mudah, serta dapat menelusuri apps android yang
diinginkan.
41

I.7.2 Kekurangan Android


a. Baterai pada smartphone dengan sistem android akan sangat boros dibandingkan
OS lainnya, hal tersebut disebabkan dengan banyaknya proses yang berjalan secara
background yang membuat energi baterai menjadi cepat habis.
b. Memang terdapat banyak aplikasi android yang dapat digunakan secara gratis, akan
tetapi seringkali pada aplikasi yang digunakan akan memunculkan iklan yang cukup
mengganggu.
c. Sistem operasi android tampaknya menuntut pengguna untuk harus memiliki
koneksi internet dalam keadaan aktif.

I.8 Perangkat Lunak Pendukung

I.8.1 App Inventor


(Mulyadi, 2011), App Inventor adalah sebuah tool untuk membuat aplikasi
android, yang menyenangkan dari tool ini adalah karena berbasis visual block
programming, jadi kita bisa membuat aplikasi tanpa kode satupun. Mengapa disebut
visual block programming?, karena kita akan melihat, menggunakan, menyusun dan
mendrag-drops “blok” yang merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi-event
handler tertentu dalam membuat aplikasi, dan secara sederhana kita bisa menyebutnya
tanpa menuliskan kode program –coding less.

Gambar 2. 7
Flow Process App Inventor

I.8.2 MIT App Inventor 2


Penulis menggunakan MIT App Inventor 2 untuk uji coba emulator
aplikasi sebelum aplikasi di publikasikan. Berikut merupakan tampilan emulator
MIT App Inventor 2
42

Gambar 2. 8
Tampilan Emulator App Inventor 2

I.8.3 Browser
Penulis menggunaka browserGoogle Chrome dibutuhkan layanan web
server untukpembuatanaplikasimelalui : http://ai2.appinventor.mit.edu/?
locale=en#6114056396865536.
Berikut merupakan tampilan area webserver APP Inventor :

Gambar 2. 9
Tampilan Browser Area Webserver App Inventor

I.9 Pengujian Sistem

Pengujian program adalah pengujian dimana pengguna program memasukkan


data ke dalam sistem agar dapat diproses sistem tersebut, dan untuk
mempermudah user. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas serta untuk
43

mengetahui kekurangan dari program. Metode pengujian program yang digunakan


adalah dengan menggunakan metode black box. Metode ini hanya bekerja pada
fungsional program, tidak pada alur internal program.
Pengujian perangkat lunak adalah sangat diperlukan dalam suatu system
informasi, dimana dengan melakukan suatu pengujian akan ditemukan kesalahan
atau error yang muncul dari system perangkat lunak tersebut. Dengan demikian
tentunya seorang programmer akan bisa mengetahui dan apa yang harus
dikerjakan selanjutnya. Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya
yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena
melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan
manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan
berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi
dengan aktivitas jaminan kualitas (Rouf, 2009)..

I.9.1 Pengujian Blac Box


Black Box Testing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menemukan
kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan, apakah
input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan telah sesuai dengan yang
diharapkan.
Pengujian perangkat lunak mempunyai beberapa level, untuk pengujian
menggunakan metode Black Box, terdapat enam level yaitu Integration,
Functional, System, Acceptance, Beta, dan Regression.
Salah satu dari pengujian Black Box yang dapat dilakukan oleh seorang penguji
independen adalah Functional Testing. Basis uji dari Functional Testing ini adalah
pada spesifikasi dari komponen perangkat lunak yang diuji.
Fokus dari pengujian menggunakan metode Black Box adalah pada pengujian
fungsionalitas dan output dihasilkan aplikasi. Pengujian Black Box didesain untuk
mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional dengan mengabaikan
mekanisme internal atau komponen dari suatu program. Functional Testing
memastikan bahwa semua kebutuhan – kebutuhan telah dipenuhi dalam sistem
aplikasi. Dengan demikian fungsinya adalah tugas – tugas yang didesain untuk
dilaksanakan sistem. Functional Testing berkonsentrasi pada hasil dari proses
bukan bagaimana proses terjadi.
44

Gambar 2. 10
Contoh Black Box Testing

Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:


a. Fungsi yang salah atau hilang.
b. Kesalahan pada interface.
c. Kesalahan pada struktur data atau akses database.
d. Kesalahan informasi.
e. Kesalahan inisialiasi dan tujuan akhir.
Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white box tetapi
pada domain informasi. Pengujian dirancang untuk menjawab pernyataan sebagai
berikut:
a. Bagaimana validasi fungsional diuji?
b. Apa kelas input yang terbaik untuk uji coba yang baik?
c. Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu?
d. Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan?
e. Bagaimana volume data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
f. Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian sistem?

Tabel 2. 4
Black Box
45
46

BAB IIII
ANALISA DAN PERANCANGAN

II.1 Analisa Sistem

Merupakan kegiatan mengidentifikasi masalah, mengevaluasi, membuat model


serta membuat spesifikasi sistem dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau
memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.

II.1.1 Analisa Sistem Berjalan


Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada sekolah Paud Pelita Harapan
Gondrong dapat digambarkan mekanisme kerja sistem yang sedang berjalan

Gambar 3. 1
Analisa Sistem yang Berjalan
47

Gambar diatas menjelaskan tentang alur aktivitas saat pengguna (Guru) sedang
menjelaskan mekanisme kerja sistem yang sedang berjalan dan terlihat guru
menyampaikan materi tentang tajwid,di ikuti siswa yang menerima tentang materi
tajwid, dan dari siswa mengajukan pertanyaan apabila ada yang tidak di mengerti, guru
pun akan menjawab pertanyaan siswa dan memberikan pendalaman pelajaran tentang
tanda baca ilmu tajwid kepada siswa,dan akhirnya siswa mendapatkan jawaban dan
serta pemahaman tanda baca tajwid dari pertanyaan yang di ajukan.

II.1.2 Analisa Sistem Usulan


Pada sistem ini diusulkan beberapa hal yang menjadi batasan masalah yang akan
diberikan solusi atau alternatif dengan maksud menjelaskan tentang kebutuhan-
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dirancang, berdasarkan hasil
analisa, maka dibuat suatu kebutuhan dalam perancangan. Memakai bahasa
pemrograman ANDROID, TINYDB, dan TINY WEB DB sebagai media penyimpanan data
(database).

II.2 Perancangan Aplikasi


Perancangan Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang
menjadi pokok pembahasan.

II.2.1 Use Case Diagram


Merupakan gambaran interaksi di antara komponen-komponen aplikasi yang
memperkenalkan bagaimana interaksinya dengan pengguna.
48

Gambar 3. 2
Use Case Diagram Interaksi Pengguna dengan Sistem

Keterangan :

a. Pengguna dapat memilih Menu Makhraj

b. Pengguna dapat memilih Menu Tajwid

c. Pengguna dapat melihat Menu Quiz Tajwid


49

d. Pengguna dapat melihat Menu Materi Tajwid

II.2.2 Activity Diagram Menu Utama (User)


Merupakan penjelasan proses pengaksesan menu utama ilustrasinya seperti
gambar berikut:

Gambar 3. 3
Activity Diagram Menu Utama (User)

Gambar diatas menjelaskan tentang alur aktivitas saat pengguna (user) memulai atau
membuka aplikasi, dimulai dari memilih launcher icon aplikasi. Kemudian sistem akan
50

memproses dan menampilkan splash screen sekitar beberapa detik, kemudian sistem
akan membuka halaman menu utama.
51

II.2.3 Activity Diagram Menu Pembelajaran Tajwid


Merupakan penjelasan proses pengaksesan Menu Tentang Pembelajaran
Tajwid, ilustrasinya gambar seperti berikut.

Gambar 3. 4
Activity Diagram Menu Pembelajaran Tajwid

Gambar diatas menjelaskan tentang alur aktivitas saat pengguna (user) sudah
dihalaman menu utama dan memilih menu kategori PembelajaranTajwid.Kemudian
sistem akan memproses dan menampilkan halaman Tentang Materi Tajwid yang
tersedia.

51
52

II.2.4 Activity Diagram Menu Pembelajaran Makraj


Merupakan penjelasan proses pengaksesan Menu Tentang Pembelajaran Tajwid,
ilustrasinya gambar seperti berikut.

Gambar 3. 5
Activity Diagram Menu Pembelajaran Makhraj

Gambar diatas menjelaskan tentang alur aktivitas saat pengguna (user) sudah
dihalaman menu utama dan memilih menu kategori Pembelajaranmakhraj. Kemudian
sistem akan memproses dan menampilkan halaman tentang materi pembelajaran
makhraj yang tersedia.

52
53

II.2.5 Activity Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid


Merupakan penjelasan proses pengaksesan Menu Tentang Materi Soal
PembelajaranTajwid, ilustrasinya gambar seperti berikut.

Gambar 3. 6
Activity Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid

Gambar diatas menjelaskan tentang alur aktivitas saat pengguna (user) sudah
dihalaman menu utama dan memilih menu kategori Soal Tajwid. Kemudian sistem akan
memproses dan menampilkan halaman Soal Pertanyaan Tajwid yang tersedia.

53
54

II.3 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar


pengguna (user) dengan rancangan antar muka sistem. Seperti pada sequence
diagram yang akan digambarkan sebagai berikut:
II.3.1 Sequence Diagram Menu Utama
sd Seq menu utama

seq Menu Utama Pembelajaran Tajwid

User Menu Tentang Control Menu Tentang Tajwid


Tajwid Tentang Tajwid

View()

Control()

Show()

Gambar 3. 7
Sequence Diagram Menu Utama

Keterangan :

Sequence diagram diatas merupakan sequence diagram utama, dimulai dari user
memilih menu utama pada screen menu tentang tajwid, lalu sistem akan
menampilkan control menu tentang tajwid, kemudian user memilih screen
tentang tajwid dan sistem menampilkan materi tentang tajwid.

54
55

II.3.2 Sequence Diagram Menu Utama Pembelajaran Ilmu Tajwid


sd seq menu utama belajar tajwid

seq Belajar tajwid

User Menu belajar Control belajar tehnik belajar


tajwid tajwid tajwid

view()

control()

show()

view listview belajar tajwid()

control()

show listview belajar tajwid()

view belajar tajwid()

control()

show belajar tajwid()

Gambar 3. 8
Sequence Diagram Pembelajaran Tajwid

Keterangan :
Sequence diagram diatas merupakan sequence diagram pembelajaran tajwid,
dimulai dari user memilih menu utama pada screen menu belajar tajwid, lalu

55
56

sistem akan menampilkan control menu belajar tajwid, kemudian user memilih
screen tehnik belajar tajwid dan sistem menampilkan materi belajar tajwid.

II.3.3 Sequence Diagram Menu Pembelajaran Makhraj


sd Seq menu utama pembelajaran makhroj

seq Seq menu utama pembelajaran makhroj

User Menu Membaca Control Membaca Tehnik Membaca


Makhroj Makhroj Makhroj

View()

Control()

Show()

view listview membaca makhroj()

control ()

show listview membaca makhroj()

view membaca makhroj()

control()

show membaca makhroj()

Gambar 3. 9
Sequence Diagram Menu Pembelajaran Makhraj

Keterangan :
Sequence diagram diatas merupakan sequence diagram pembelajaran makhraj,
dimulai dari user memilih menu utama pada screen menu membaca makhraj, lalu
sistem akan menampilkan control menu membaca makhraj, kemudian user

56
57

memilih screen tehnik membaca makhraj dan sistem menampilkan tehnik materi
membaca makhraj.

II.3.4 Sequence Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid


sd sequence materi soal tajwid

seq materi soal belajar tajwid

user Menu Materi Soal control materi soal materi soal belajar
belajar tajwid belajar tajwid tajwid

view()

control()

show()

view listview soal materi tgajwid()

control()

show listview soal materi tajwid()

view soal materi tajwid()

control()

show materi soal tajwid()

Gambar 3. 10
Sequence Diagram Menu Materi Soal Pembelajaran Tajwid

Keterangan :
Sequence diagram diatas merupakan sequence diagram materi soal pembelajaran
tajwid, dimulai dari user memilih menu utama pada screen menu materi soal

57
58

belajar tajwid, lalu sistem akan menampilkan control menu belajar tajwid,
kemudian user memilih screen soal materi tajwid dan sistem menampilkan materi
belajar tajwid.

II.4 Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface)

Perancanga Antarmuka adalah mekanisme komunikasi antara pengguna dengan


sistem.

II.4.1 Perancangan Tampilan Splashscreen

Gambar 3. 11
Tampilan Menu Splash Screen

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada di


Menu Splash Screen, kemudian sistem menampilkan Logo Aplikasi Belajar
Tajwid.

58
59

II.4.2 Perancangan Tampilan Menu Utama

Gambar 3. 12
Tampilan Menu Utama

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu utama, kemudian sistem menampilkan halaman utama.
II.4.3 Perancangan Tampil Belajar Makhraj

Gambar 3. 13
Tampilan Belajar Makhraj

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Belajar Makhraj, kemudian sistem menampilkan halaman yang berisi
Huruf Hijaiyah dan Harakat.

59
60

II.4.4 Perancangan Tampilan Huruf Hijaiyah

Gambar 3. 14

Tampilan Huruf Hijaiyah

Rancangan tampilan pengertian Huruf hijaiyah dan bacaan huruf hijaiyah dengarkan
lewat suara yang berisi audio di dalam aplikasi ini.

II.4.5 Perancangan Tampilan Harakat

Gambar 3. 15

Gambar Tampilan Harakat

Rancangan tampilan harakat, tampilan yang menjelaskan panjang pendeknya suatu


bacaan dalam membaca al-quran.

60
61

II.4.6 Perancangan Tampil Belajar Tajwid

Gambar 3. 16
Tampilan Belajar Tajwid

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Belajar Tajwid, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan hukum bacaan tajwid,kemudian sistem akan menampilkan
halaman hukum bacaan tajwid. Kemudian pengguna menampilkan suara dan
sistem akan memutar audio (suara) hukum membaca bacaan tajwid.
II.4.7 Perancangan Tampilan Tajwid Idzhar

Gambar 3. 17

Tampilan Tajwid Idzhar

Rancangan tampilan pengertian idzhar dan hukum bacaan idzhar,bisa di


dengarkan lewat suara yang berisi audio di dalam aplikasi ini.

61
62

II.4.8 Perancangan Tampilan Idgham

Gambar 3. 18

Tampilan Idgham

Rancangan tampilan pengertian idgham dan hukum bacaan idgham,bisa di


dengarkan lewat suara yang berisi audio di dalam aplikasi ini.

II.4.9 Perancangan Tampilan Ikhfa

Gambar 3. 19

Tampilan Ikhfa

Rancangan tampilan pengertian ikhfa dan hukum bacaan ikhfa,bisa di


dengarkan lewat suara yang berisi audio di dalam aplikasi ini.

62
63

II.4.10 Perancangan Tampilan Qalqalah

Gambar 3. 20

Tampilan Qalqalah

Rancangan tampilan pengertian qalqalah dan hukum bacaan qalqalah,bisa di


dengarkan lewat suara yang berisi audio di dalam aplikasi ini.

II.4.11 Perancangan Tampilan Mengerjakan Soal

Gambar 3. 21
Tampilan Soal Tajwid

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Soal Tajwid, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan soal tajwid,kemudian sistem akan menampilkan halaman soal

63
64

tajwid yang tersedia. Kemudian pengguna menampilkan soal-soal dan sistem akan
menampilkan pertanyaan tentang soal materi tajwid.

II.4.12 Perancangan Tampilan Profile

Gambar 3. 22

Tampilan Profile

Tampilan profile menampilkan profile pembuat aplikasi belajar tajwid.

BAB IIIV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

III.1 Spesifikasi Sistem

Implementasi aplikasi diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada


pengguna aplikasi untuk mencari informasi komponen-komponen yang berada
pada komputer. Berikut merupakan spesifikasi perangkat pendukung untuk proses
implementasi meliputi spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
III.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah untuk
mengimplementasikan aplikasi media pembelajaran yang digunakan untuk
menjalankan sistem dapat dilihat.

64
65

Tabel 4. 1
Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat Keras Keterangan

Processor 2,10 GHz

Memory 2 Gb

Harddisk 500 Gb

III.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)


Spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan adalah untuk
mengimplementasikan aplikasi media pembelajaran yang digunakan untuk
menjalankan.

65
66

Tabel 4. 2
Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat Lunak Keterangan

Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 64 bit

App Inventor, Enterprise Architect,


Aplikasi Pencil Project Portable

Browser Mozilla Firefox

III.2 Implementasi Antarmuka

Spesifikasi antar muka adalah perancangan aplikasi yang telah dibuat. Berikut beberapa
tampilan yang terdapat di dalam aplikasi media pembelajaran Ilmu Tajwid Berbasis
Android.

III.2.1 Splash Screen

Gambar 4. 1

Tampilan Splash Screen Aplikasi

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada di


Menu Splash Screen, kemudian sistem menampilkan Logo Aplikasi.

66
67

III.2.2 Menu Utama Aplikasi

Gambar 4. 2

Menu Utama Aplikasi

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu utama, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna memilih
tampilan huruf-huruf hijaiyah kemudian sistem akan menampilkan halaman
Belajar Makhraj,Belajar Tajwid,dan mengerjakan soal.
III.2.3 Menu Utama Makhraj

Gambar 4. 3

Menu Utama Makhraj

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Belajar Makhraj, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan huruf-huruf hijaiyah,kemudian sistem akan menampilkan
halaman huruf hijaiyah yang tersedia. Kemudian pengguna menampilkan suara
dan sistem akan memutar audio (suara) huruf hijaiyah.

67
68

III.2.4 Tampil Huruf Hijaiyah

Gambar 4. 4

Tampilan Huruf Hijaiyah

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Belajar Makhraj, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan huruf-huruf hijaiyah,kemudian sistem akan menampilkan
halaman huruf hijaiyah yang tersedia. Kemudian pengguna menampilkan suara
dan sistem akan memutar audio (suara) huruf hijaiyah.

III.2.5 Tampil Harakat

Gambar 4. 5

Tampilan Harakat

68
69

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada


dimenu Belajar Makhraj, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan harakat,kemudian sistem akan menampilkan halaman harakat
yang tersedia. Kemudian pengguna menampilkan suara dan sistem akan memutar
audio (suara) cotoh bacaan berharakat.
III.2.6 Menu Tentang Materi Tajwid

Gambar 4. 6

Menu Tentang Materi Tajwid

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada di menu


materi tajwid,kemudian sistem menampilkan halaman materi tajwid. Kemudian
pengguna memilih salah satu hukum bacaan tajwid dan sistem akan menampilkan suara
dan penjelasan hukum bacaan tajwid.

III.2.7 Tampilan Tajwid Izhar

Gambar 4. 7

Tampilan Tajwid Izhar

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada dimenu


Belajar Tajwid, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna memilih
tampilan hukum bacaan tajwid, kemudian sistem akan menampilkan halaman hukum

69
70

bacaan tajwid. Kemudian pengguna menampilkan suara dan sistem akan memutar audio
(suara) hukum membaca bacaan tajwid

III.2.8 Tampilan Tajwid Idgham

Gambar 4. 8

Tampilan Tajwid Idgham

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada dimenu


Belajar Tajwid, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna memilih
tampilan bacaan tajwid Idgham, kemudian sistem akan menampilkan halaman bacaan
tajwid idgham. Kemudian pengguna menampilkan suara dan sistem akan memutar
audio (suara) hukum membaca bacaan tajwid idgham.

III.2.9 Tampilan Tajwid Ikhfa

Gambar 4. 9

Tampilan Tajwid Ikhfa

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada dimenu


Belajar Tajwid Ikhfa, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna memilih
tampilan bacaan tajwid Ikhfa, kemudian sistem akan menampilkan halaman bacaan

70
71

tajwid Ikhfa. Kemudian pengguna menampilkan suara dan sistem akan memutar audio
(suara) hukum membaca bacaan tajwid Ikhfa.

III.2.10 Tampilan Tajwid Qalqalah

Gambar 4. 10

Tampilan Qalqalah

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada dimenu


Belajar Tajwid Qalqalah, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna
memilih tampilan bacaan tajwid Qalqalah, kemudian sistem akan menampilkan halaman
bacaan tajwid Qalqalah. Kemudian pengguna menampilkan suara dan sistem akan
memutar audio (suara) hukum membaca bacaan tajwid Qalqalah.

III.2.11 Tampilan Kuis Tajwid

Gambar 4. 11

Tampilan Kuis Tajwid

Keterangan gambar diatas, pengguna membuka aplikasi kemudian berada dimenu Kuis
Tajwid, kemudian sistem menampilkan halaman, lalu pengguna memilih tampilan Kuis
Tajwid, kemudian sistem akan menampilkan halaman Pertanyaan Tajwid. Kemudian
pengguna menampilkan pertanyaan tajwid dan mengisi kuis tajwid dan sistem akan
menilai jawaban dengan benar sesuai pertanyaan kuis terse but.

71
72

III.2.12 Tampilan Profile

Gambar 4. 12

Tampilan Profil

III.3 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan mencoba semua kemungkinan yang terjadi


dan pengujian menggunakan pengujian black box. Jika dalam pengujian
ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan penelusuran dan perbaikan untuk
memperbaiki kesalahan yang terjadi.

III.4 Pengujian Black Box

Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap implementasi yaitu melakukan
pengujian terhadap aplikasi yang dibangun. Pengujian yang akan dilakukan yaitu
dengan pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak.

III.5 Kasus Dan Hasil Pengujian

Kasus dan hasil pengujian dibuat untuk mengetahui apakah perancangaan aplikasi
tajwid berbasis android bisa berjalan dengan baik tanpa ada masalah.
Tabel 4. 3
Pengujian Black Box

Hasil
No Data yang dimasukan Hasil yang diharapkan Kesimpulan
Pengujian

Menampilkan menu
Memilih tombol tentang Sesuai
1 tentang Pembelajaran Valid
Pembelajaran Tajwid harapan
Tajwid

72
73

Memilih tombol Menampilkan menu Sesuai


2 Valid
Belajar Makhraj Belajar Makhraj harapan

Memilih tombolBelajar Menampilkan menu Sesuai


3 Valid
Ilmu Tajwid Belajar Ilmu Tajwid harapan

Memilih tombol Menampilkan menu


Sesuai
4 Mengerjakan soal Materi Mengerjakan soal Materi Valid
harapan
Tajwid Tajwid

III.6 Pengujian Beta

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan secara objektif dengan kata lain
pengujian ini adalah pengujian secara langsung di lapangan atau tempat dimana
aplikasi yang dibuat diimplementasikan. Pengujian ini menggunakan kuisioner yang
terdiri dari 10 pertanyaan (contoh dapat dilihat di lampiran) yang ditanyakan kepada 2
orang dibagian SDM, dengan menggunakan skala likert dengan skala 1 sampai 4.

Tabel 4. 4
Tabel Skala Likert
No Keterangan

1 Sangat Setuju

2 Setuju

3 Kurang Setuju

4 Tidak Setuju

Responden yang digunakan sebagai sampel berjumlah 10 orang. Persentase


masing-masing jawaban dicari berdasarkan dari data hasil kuisioner dengan
menggunakan rumus kuisioner :
Y = P/Q * 100

Keterangan :

P : Banyaknya responden dari setiap soal

Q : Jumlah responden

Y : Nilai persentase

Hasil persentase setiap pertanyaan dari hasil kuisioner dapat dilihat sebagai
berikut :

1.Aplikasi dapat membantu proses penempatan karyawan

73
74

Tabel 4. 5
Tabel Skala likert Pertanyaan 1
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 1 50 %

2 Setuju 1 50 %

3 Kurang setuju 0 0%

4 Tidak setuju 0 0%

2.Aplikasi mempercepat proses pengambilan keputusan

Tabel 4. 6
Tabel Skala likert Pertanyaan 2
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 1 50 %

2 Setuju 1 50 %

3 Kurang setuju 0 0%

4 Tidak setuju 0 0%

3. Aplikasi mudah digunakan

Tabel 4. 7
Tabel Skala likert Pertanyaan 3
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 2 100 %

3 Kurang setuju 0 0%

4 Tidak setuju 0 0%

4. Aplikasi mempermudah proses pengambilan keputusan

Tabel 4. 8
Skala likert Pertanyaan 4
No Keterangan Responden Persentase

74
75

1 Sangat setuju 1 50 %

2 Setuju 1 50 %

3 Kurang setuju 0 0%

4 Tidak setuju 0 0%

5. Tampilan aplikasi menarik

Tabel 4. 9
Tabel Skala likert Pertanyaan 5
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 0 0%

3 Kurang setuju 2 100 %

4 Tidak setuju 0 0%

6. Aplikasi tidak dapat membantu proses penempatan karyawan

Tabel 4. 10
Tabel Skala likert Pertanyaan 6
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 0 0%

3 Kurang setuju 1 50 %

4 Tidak setuju 1 50 %

7. Aplikasi tidak mempercepat proses pengambilan keputusan


Tabel 4. 11
Tabel Skala likert Pertanyaan 7
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

75
76

2 Setuju 0 0%

3 Kurang setuju 1 50 %

4 Tidak setuju 1 50 %

8. Aplikasi tidak mudah digunakan

Tabel 4. 12
Tabel Skala likert Pertanyaan 8
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 0 0%

3 Kurang setuju 2 100 %

4 Tidak setuju 0 0%

9. Aplikasi tidak mempermudah proses pengambilan keputusan

Tabel 4. 13
Tabel Skala likert Pertanyaan 9
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 0 0%

3 Kurang setuju 1 50 %

4 Tidak setuju 1 50 %

10.Tampilan aplikasi tidak menarik

Tabel 4. 14
Tabel Skala likert Pertanyaan 10
No Keterangan Responden Persentase

1 Sangat setuju 0 0%

2 Setuju 2 100 %

3 Kurang setuju 0 0%

76
77

4 Tidak setuju 0 0%

III.7 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian beta adalah :

1. Aplikasi SPK yang dibangun dapat membantu proses pengambilan


keputusan.
2. Aplikasi mudah digunakan.

3. Aplikasi mempermudah proses pengambilan keputusan.

4. Aplikasi mempercepat proses pengambilan keputusan.

77
78

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

III.8 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta hasil yang telah diperoleh selama
perancangan dan pembuatan aplikasi media pembelajaran ilmu tajwid untuk TK Paud
Pelita Harapan Gondrong, maka dapat disimpulkan dalam aplikasi ini:

a. Dengan dirancangnya aplikasi media pembelajaran ini,dapat membantu


meningkatkan pengetahuan siswa tentang ilmu tajwid dan hukum hukum
dalam membaca tajwiddalam proses pembelajaran
b. Dengan menggunakan aplikasi media pembelajaran ilmu tajwid,siswa akan
lebih terbantu dalam menghafal materi pembelajaran ilmu tajwid.

III.9 Saran

Aplikasi ini disadari masih belum sempurna. Kemungkinan akan mengalami


perkembangan dan perbaikan untuk menjadi lebih baik, ada beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu sebagai berikut:

a. Aplikasi ini baru dapat digunakan hanya sebagai media pembelajaran ilmu
tajwid di lingkungan madrasah at-taqwa, disarankan kepada pengguna untuk
mendapatkan sumber yang lebih menarik dan sumber yang lebih lengkap.
b. Diharapkan pengembang aplikasi ini nantinya mampu memberikan tampilan
lebih menarik daripada sebelumnya misalnya dengan menambahkan animasi
dalam bentuk 3D sehingga bisa menampilkan animasi dam lebih interaktif.
c. Pada Aplikasi di menu quis tajwid pertanyaannya tidak random.

78

Anda mungkin juga menyukai