Anda di halaman 1dari 6

Desain dan Pengukuruan PV Sistem di Desa Tulung Selapan, Sumatra

Selatan, Indonesia

Muhammad Hanif Fatin1


1
Magister Terapan Energi Terbarukan, Politeknik Negeri Sriwijaya, 30139 Palembang, Indonesia.
1
fatin.hanif97@gmail.com
Abstrak: - Merujuk pada rasio elektrifikasi Indonesia yang pada tahun 2017 lalu mencapai 92,80 %. Yang
berarti masih ada sekitar 7,2 % pada daerah di Indonesia masih belum memiliki akses kelistrikan. Oleh karena
itu, Pemerintah berupaya untuk tahun 2018 berusaha meningkatkan rasio elektrifikasi sebesar 97,5 %. Wilayah
Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian timur Provinsi Sumatera Selatan yaitu tepatnya antara
104°20’ dan 106°00’ Bujur Timur dan 2°30’ sampai 4°15’ Lintang Selatan yang memiliki 4.21.4.60 kWh/m2
per hari. Langkah pertama iala mendata alat-alat elektronik yang digunakan disetiap rumah warga di desa
Tulung Selapan dan mengukur berapa lama pemakaian nya dalam Watt-jam per hari. Total rata-rata konsumsi
energi listrik digunakan untuk menggukur peralatan PV yang akan digunakan dan bagaimana sistem
pengkabelan dan biaya instalasinya. PV Sistem ini sangat berguna sebagai pembantu aktivitas warga di desa
Tulung Selapan. Dalam tulisan ini, penulis memperkenalkan prosedur yang digunakan dalam membangun dan
memilih peralatan dari sistem PV yang off-gird berdasarkan penggunaan per harinya

Key-Words: - Off-grid, PV Sistem, Matahari, Tulung Selapan.

1. Pendahuluan
Merujuk pada rasio elektrifikasi Indonesia Pemilihan teknologi pembangkit listrik
yang pada tahun 2017 lalu mencapai 92,80 %. yang efisien dan ramah lingkungan
Yang berarti masih ada sekitar 7,2 % pada diprioritaskan seperti pada pemanfaatan batu
daerah di Indonesia masih belum memiliki bara, tenaga air, dan sinar matahari.
akses kelistrikan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia yang terletak di khatulistiwa
berupaya untuk tahun 2018 berusaha memiliki potensi penyinaran matahari yang luar
meningkatkan rasio elektrifikasi sebesar 97,5 %. biasa besar. Matahari bersinar selama 12 jam
Rasio elektrifikasi tersebut cenderung setiap hari, sepanjang tahun, dengan intensitas
meningkat dibanding dengan tahun 2013 lalu yang tinggi 4,8 kWH/m2 per hari.
yang hanya mencapai 75 %. Penggunaan Menipisnya cadangan energi fosil di
pembangkit listrik berbahan bakar fosil Indonesia dan kenyataan yang harus kita terima
sangatlah sensitif terhadap isu lingkungan bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari
Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya fosil telah menjadi salah satu penyebab
terus meningkat sejalan dengan peningkatan terjadinya kelangkaan energi, maka sudah
kebutuhan, listrik dikemudian hari yang saatnya untuk menggalakkan pengembangan
diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5 % per dan pemanfaatan energi terbarukan yang
tahun hingga tahun 2020. dimiliki.
Dengan konsumsi listrik yang cukup besar Indonesia memiliki potensi dan cadangan
ini terdapat kendala dalam proses produksinya, energi terbarukan yang besar, seperti tenaga
mengingat sebagaian besar dari bahan bakar matahari, panas bumi, dan air, termasuk lautan.
yang dimanfaatkan oleh pembangkit listrik di Pada pengembangan energi terbarukan di
Indonesia adalah bahan bakar fosil. Listrik yang Indonesia untuk menggantikan energi
diproduksi dengan memanfaatkan bahan bakar konvensional ditandai dengan banyak
fosil memerlukan pemilihan teknologi yang pengembangan energi alternatif untuk
efisien, ramah lingkungan dengan menggantikan energi konvensional, seperti:
mempertimbangkan cadangan energi dan pembangunan PLTU, PLTS, dan PLTA yang
sedapat mungkin memanfaatkan sumber energi menggantikan pembangkit listrik berasal dari
yang terbarukan. bahan bakar minyak dan batu bara.
LOKASI PENELITIAN : DESA TULUNG
SELAPAN, KEC TULUNG SELAPAN,
Indonesia mengoptimalkan pengembangan KAB OGAN KOMERING ILIR
sumber energi alternatif supaya mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi yang Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir
tak dapat diperbaharui (fosil). Indonesia terletak di bagian timur Provinsi Sumatera
menerima energi surya yang radiasi energi Selatan yaitu tepatnya antara 104°20’ dan
harian rata - rata per satuan luas per satuan 106°00’ Bujur Timur dan 2°30’ sampai 4°15’
waktu sebesar kira - kira 4,8 kilowatt/m2. Energi Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47
surya adalah salah satu sumber energi Km². Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
terbarukan yang melimpah, bebas polusi dan luas wilayah 21.689,54 Km² dan kepadatan
dapat dieksplorasi secara optimal. 1.568 jiwa/Km² memiliki 18 kecamatan dan 321
Indonesia yang terletak didaerah tropis desa/kelurahan terdiri dari : 308 desa dan 13
sangat cocok dan berpotensi dalam kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah
mengembangkan energi surya. Dalam Kecamatan Tulung Selapan dengan luas
pemanfaatan energi surya, perlu dikembangkan 4.853,40 km², dan wilayah yang paling sempit
suatu teknologi yang mampu mengubah energi adalah Kecamatan Mesuji dengan luas wilayah
matahari menjadi energi yang diinginkan yakni 55,86 Km² .
energi listrik. Teknologi ini dikenal dengan
istilah sel surya atau dalam dunia internasional 2. Tinjauan Pustaka
lebih dikenal dengan solar cell atau 2.1. Komponen
photovoltaic. Sel surya adalah piranti untuk
mengubah energi matahari menjadi energi Sistem PV surya mencakup beberapa
listrik. Energi listrik tersebut diperoleh dari sel komponen berbeda yang harus dipilih sesuai
surya yang menerima cahaya langsung dari dengan jenis sistem yang dipakai, lokasi dan
matahari dan memunculkan efek fotovoltaik. pengaplikasiannya. Diantaranya ialah sebagai
Efek fotovoltaik pertama kali ditemukan oleh berikut :
Edmond Becquerel pada tahun 1839. Pada 1. PV modul: Ini terbuat dari
tahun 1912 Einstein menjelaskan secara teori semikonduktor dan mengubah sinar
mekanisme fenomena tersebut namun hanya matahari menjadi listrik. PV mengubah
sebatas eksperimen dilaboratorium. sinar matahari menjadi listrik DC.
Teknologi sel surya telah mengubah cara Modul PV yang paling umum meliputi
pandang manusia terhadap energi dan memberi silikon tunggal dan polikristalin dan
solusi baru bagi manusia untuk memperoleh silikon amorf.
energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar 2. Baterai: Penyimpan energi untuk
fosil sebagaimana pada minyak bumi, gas alam, memasok ke peralatan listrik saat
dan batubara serta tidak pula dengan menempuh dibutuhkan. Baterai dalam sistem
jalan reaksi fisi nuklir. Berkembangnya digunakan pada malam hari atau pada
teknologi sel surya ini tidak terlepas dari saat-saat tertentu. Baterai ini, biasanya
kemajuan teknologi semikonduktor. terbuat dari timbal-asam, dirancang
untuk melepaskan dan mengisi ulang
sebesar 80% dari kapasitas.
3. Pengontrol Pengisian Daya: mengatur
tegangan dan arus yang datang dari
panel PV ke baterai dan mencegah
pengisian daya baterai yang berlebihan
serta memperpanjang masa pakai
baterai.
4. Inverter: mengubah output DC dari
panel PV atau turbin angin menjadi arus
AC yang bersih untuk peralatan AC atau
dimasukkan kembali ke saluran listrik.
Ini adalah salah satu elemen utama
sistem energi surya, karena panel surya
menghasilkan arus DC dari panel surya.
5. Beban: peralatan elektronik yang 3.2. Desain Solar Array
terhubung dengan PV modul seperti Sebelum mengukur array yang dibutuhkan,
lampu, radio, TV komputer, kulkas, dll. kita harus mengetaui total konsumsi energi
setiap hari dalam Watt-jam (E), rata-rata waktu
2.2. Instalasi PV Sistem matahari bersinar per hari Tmin, dan tegangan
1. Seri: Hubungan seri suatu sel surya DC sistem (VDC).
didapat apabila bagian depan (+) sel Untuk menghindari kesalahan, rugi-rugi
surya utama dihubungkan dengan harus dipertimbangkan dengan membagi daya
bagian belakang (-) sel surya kedua total Wh.day-1 dengan efisiensi semua
(Owen Bishop, 2004). Tegangan sel komponen dalam sistem untuk mendapatkan
surya dijumlahkan apabila energi yang dibutuhkan ET.
dihubungkan seri satu sama lain. 𝐸
𝐸𝑇 = ŋ ……………………… (5)
Utotal = U1= U2= U3= Un.........(1) 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙

Arus yang timbul dari hubungan ini 𝐸𝑇


langsung dijumlahkan. 𝑃𝑃 = 𝑇 …………………………. (6)
𝑚𝑖𝑛
Itotal = I1= I2= I3= In.................(2)
2. Paralel: Rangkaian parallel solar 𝑃
𝐼𝐷𝐶 = 𝑉 𝑃 …………………………. (7)
cell didapat apabila terminal kutub 𝐷𝐶

positif dan negatif solar cell 𝐼𝐷𝐶


dihubungkan satu sama lain (Owen 𝑁𝑃 = 𝐼𝑟
…………………………... (8)
Bishop, 2004). Tegangan solarcell
𝑉𝐷𝐶
yang dihubungkan parallel sama 𝑁𝑆 = 𝑉𝑟
…………………………... (9)
dengan satu solar cell.
Utotal =U1=U2=U3=Un.............(3) 𝑁𝑚 = 𝑁𝑠 ∗ 𝑁𝑃 …………………….. (10)
Arus yang timbul dari hubungan ini
langsung dijumlahkan. 3.3. Desain Baterai Penyimpanan
Itotal= I1+ I2+ I3+ In................ .(4) Jumlah penyimpanan energi kotor sama
dengan pengkalian total daya dan jumlah hari
𝐸𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ = 𝐸 × 𝐷……………….. (11)
Untuk keamanan, hasil yang diperoleh dibagi
dengan tingkat maksimum yang diijinkan
(MDOD):
𝐸𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ
𝐸𝑠𝑎𝑓𝑒 = 𝑀𝐷𝑂𝐷 …………….. (12)
Pada saat ini, kita perlu mengambil
keputusan tentang tegangan pengenal masing-
masing baterai Vb menjadi digunakan di bank
baterai. Kapasitas baterai bank yang dibutuhkan
dalam ampere-jam dapat dievaluasi oleh
membagi penyimpanan energi aman yang
Gambar 1. Struktur Solar Cell Silikon p- dibutuhkan oleh DC tegangan salah satu baterai
n junction yang dipilih:
𝐸
𝐸𝑠𝑎𝑓𝑒 = 𝑠𝑎𝑓𝑒 ……………….. (13)
𝑉𝑏
3. Metode Penelitian Menurut jumlah yang diperoleh untuk
3.1. Peralatan Elektronik kapasitas dari bank baterai, keputusan lain
Langkah pertama iala mendata alat-alat harus diambil mengenai kapasitas Cb masing -
elektronik yang digunakan disetiap rumah masing baterai bank itu. Bank baterai terdiri
warga di desa Tulung Selapan dan mengukur dari baterai Jumlah total baterai diperoleh
berapa lama pemakaian nya dalam Watt-jam per dengan membagi kapasitas C bank baterai
hari seperti pada tabel 1. dalam ampere-jam oleh kapasitas salah satu
Total rata-rata konsumsi energi listrik baterai Cb yang dipilih di ampere-jam:
digunakan untuk menggukur peralatan PV yang
akan digunakan dan bagaimana sistem
pengkabelan dan biaya instalasinya.
𝐶 menangani arus beban lebih dari yang
𝑁𝑏𝑎𝑡𝑡𝑟𝑖𝑒𝑠 = 𝐶 …………… (14)
𝑏 seharusnya untuk penambahan peralatan,
misalnya.
Sambungan bank baterai bisa jadi
Di lain kata-kata, faktor keamanan ini
mudah ditebak. Jumlah baterai dalam seri
memungkinkan sistem untuk mengembang
sama dengan tegangan DC sistem dibagi dengan
sedikit. Jumlah pengontrol sama dengan pendek
peringkat tegangan salah satu baterai yang
Array Amp saat ini dibagi dengan Amp untuk
dipilih
𝑉𝐷𝐶 masing masing pengontrol:
𝑁𝑠 = 𝑉𝑏 ………… (15) 𝐼
𝑁𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 = 𝐴𝑚𝑝𝑠 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 ……….. (18)
Kemudian jumlah jalur paralel Np 3.5. Desain Inverter
diperoleh oleh membagi jumlah baterai dengan Saat mengukur inverter, kekuatan
jumlah baterai terhubung secara seri: sebenarnya diambil dari peralatan yang akan
𝑁 berjalan secara bersamaan waktu harus
𝑁𝑃 = 𝑏𝑎𝑡𝑡𝑟𝑖𝑒𝑠 …………….. (16)
𝑁 𝑠 ditentukan sebagai langkah pertama.
Setelah ukuran bank baterai dibuat 3.6. Instalasi Kabel
tersedia, kami melanjutkan ke sistem Memilih ukuran dan jenis kawat yang benar
selanjutnya akan meningkatkan kinerja dan keandalan a
komponen. sistem fotovoltaik. Listrik Nasional Kode
adalah NEC.
3.4. Desain Pengatur Tegangan
Menurut fungsinya itu mengontrol 4. Hasil dan Pembahasan
aliran arus. Regulator tegangan yang baik harus 4.1. Desain Solar Array
mampu menahan arus maksimum yang
Panel surya yang dipilih ialah (MY - MY200S-24,
dihasilkan oleh array serta arus beban
180-W, 24-V, 7.45-A).
maksimum. Ukuran dari regulator tegangan Karakteristik PV panel :
dapat diperoleh dengan mengalikan arus hubung
singkat modul dihubungkan secara paralel oleh   Merk: LG.
faktor keamanan Fsafe.   Nama Model: MY200S-24.
Itu hasilnya memberikan nilai arus pengatur   Tipe sel: Mono-crystalline Silicon.
tegangan I   Jumlah sel: 50 sel.
𝐼 = 𝐼𝑆𝐶 ∗ 𝑁𝑠 ∗ 𝐹𝑠𝑎𝑓𝑒 …………… (17)  Maximum power rating STC (Pmax): 180
Faktor keamanan digunakan untuk  watts.
memastikan hal itu regulator menangani arus   Open circuit voltage (Voc): 30.4V.
maksimum yang dihasilkan oleh array yang bisa  Short circuit current (Isc): 8.03A.
melebihi nilai yang ditabulasi. Dan untuk
Tabel 1. Peralatan Elektronik dan Konsumsi Energi Listrik per Hari

Tegangan Watts Konsumsi Energi Listrik W. h


Peralatan Jumlah (V) Amps AC AC
Jam/hari Hari/minggu Seminggu
Kipas 2 220 0.45454 120 4 7 7 480
Angin
Kulkas 1 220 0.90909 200 24 7 7 4800
Lampu 6 220 0.27272 60 12 7 7 720
TV 1 220 0.56818 125 13 7 7 1625
Radio 1 220 0.36363 80 1 7 7 80
Seterika 1 220 4.54545 1000 1 7 7 1000
Total Beban 1585 Total Rata-rata Beban per Hari 8705
5. Kesimpulan
Lokasi geografis desa Tulung Selapan,
  Maximum power voltage (Vmp): 24.2V. Sumatra Selatan – Indonesia membuatnya
 Maximum power current (Imp): 7.45A. menjadi daerah yang relatif kaya sinar matahari
Jadi, dengan tahunan radiasi matahari lebih dari
𝐸 8705 𝑊ℎ 4.21-4.60 kWh.m-2. PV sistem yang digunakan
𝐸𝑇 = = = 10881.25
ŋ𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 0.8 ℎ𝑎𝑟𝑖 ialah off-grid dikarenakan tidak adanya jaringan
listrik yang layak.
𝐸𝑇 10.88125 PV Sistem ini sangat berguna sebagai
𝑃𝑃 = = = 2833.6 𝑘𝑊𝑝
𝑇𝑚𝑖𝑛 3.84 pembantu aktivitas warga di desa Tulung
𝑃𝑃 2833.6 Selapan yang masih belum terdapat sumber
𝐼𝐷𝐶 = = = 120.15 𝐴𝑚𝑝𝑠 listrik yang layak. Dalam tulisan ini, penulis
𝑉𝐷𝐶 24
memperkenalkan prosedur yang digunakan
𝐼𝐷𝐶 120.15 dalam membangun dan memilih peralatan dari
𝑁𝑃 = = = 16.12 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 ~ 17 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝐼𝑟 7.45 sistem PV yang off-gird berdasarkan
penggunaan per harinya.
4.2. Desain Baterai Penyimpanan
Total rata-rata energi yang digunakan = 8705 W.h.
Perkiraan hari tanpa cahaya matahari = 2 hari. References:
Dipilih jenis baterai (Matrix-NP250-12) Dripoyono, H., Candra, S. D., Ajiatmo, D., & Ali,
M. (n.d.). Penggunaan ACO dan FA Dalam
𝐸𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ = 𝐸 × 𝐷 = 8705 × 2 = 17.41 𝑘𝑊ℎ Mengoptimasikan PID Controller Untuk
Partial Shading pada Photovoltaic, 35–39.
𝐸𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ 17410 Asmara, A. Y., & Mitsufuji, T. (2017). Photovoltaic
𝐸𝑠𝑎𝑓𝑒 = = = 23213.3 kWh Development from the New Order Era to the
𝑀𝐷𝑂𝐷 0.75
Reform Era in Indonesia : From a
𝐸𝑠𝑎𝑓𝑒 23213.3 Technological.
𝐶= 𝑉𝑏
= 12
= 1934.4 kWh
Taufik, M. (2016). Inovasi Konverter Multi Input
untuk Integrasi Energi Terbarukan,
𝐶 1934.4 (November), 26–27.
𝑁𝑏𝑎𝑡𝑡𝑟𝑖𝑒𝑠 = =
𝐶𝑏 250 Syafei, N. S., & Tumbelaka, B. Y. (n.d.). Pemodelan
= 7.7 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 ~ 8 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 dan Simulasi Panel Surya Dengan Teknik
MPPT, (D), 6–10.
4.3. Desain Charge Controller Sela, P., Tersensitisasi, S., Deskawi, O., Ningsih, R.,
Avisena, N., & Hastuti, E. (2015). Potensi
Pengatur tegangan yang dipilih (Alkaline C-60, 24- Ekstrak Kasar Teh Hitam ( Camellia sinensis
V, 60-A), yang dibuktikan dengan : O . K . var . Assamica ), 4(1).
Pratiwi, D. D., & Nurosyid, F. (2018). Pengaruh
𝐼 = 𝐼𝑆𝐶 ∗ 𝑁𝑠 ∗ 𝐹𝑠𝑎𝑓𝑒 = 8.03 ∗ 11 ∗ 1.25 Konsentrasi Nikel dalam Klorofil pada Sifat
= 110.4 𝐴𝑚𝑝𝑠 Optik dan Konduktivitas Dye untuk Aplikasi
𝐼 110.4 Dye-Sensitized Solar Cell ( DSSC ), 3–6.
𝑁𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 = = = 1.84 Zakri, A. A., Rosma, I. H., & Simanullang, D. P. H.
𝐴𝑚𝑝𝑠 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟 60
(2018). Effect of solar radiation on module
Jadi digunakan 2 regulator yang dipasang photovoltaics 100 Wp with variation of
module slope angle. Indonesian Journal of
paralel Electrical Engineering and Informatics, 6(1),
45–52. https://doi.org/10.11591/ijeei.v6i1.351
4.4. Desain Inverter Dripoyono, H., Candra, S. D., Ajiatmo, D., & Ali,
Daya yg dihasilkan dari PV sistem adalah : M. (n.d.). Penggunaan ACO dan FA Dalam
P Total = 1585 Watt. Mengoptimasikan PID Controller Untuk
Inverter harus dapat mengubah daya 2000-W di Partial Shading pada Photovoltaic, 35–39.
220-Vac. Jadi dipilih inverter 2 in 1 (Inverter + Paper, C. (2017). Design & Sizing of Stand-alone
Solar Power Systems A house Iraq, (January).
Charger) Merk TBE 2000 watt.

Anda mungkin juga menyukai