Anda di halaman 1dari 21

KONSEP PERANCANGAN SISTEM KERJA

1
2 Teknik Perancangan

 “Morris Asinow” tehnik perancangan adalah aktifitas


dengan maksud tertentu menuju ke arah pemenuhan
kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima
oleh faktor teknologi peradaban Manusia,
berdasarkan pada pertimbangan teknologi,
Karakteristik perancangan & karakteristik rancangan
3 Ada beberapa tahapan sebelum proses perancangan;

1. Observasi; Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang


bentuk, mekanisme, sebab akibat dari dimensi sistem.
2. Pengukuran; Perancang mendapat besaran dimensi dari
masing-masing hubungan sebab akibat dari hal tersebut.
3. Perancangan,

Observasi Pengukuran Perancangan


4 Konsep Perancangan
 Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk
memperbaiki dan menyusun suatu sistem, atau membuat
suatu obyek untuk memenuhi kebutuhan, yang terdiri dari
fisik dan non fisik, dengan memanfaatkan informasi yang
ada.
 Informasi masukan dalam proses perancangan, berisi
tentang konsep sistem yang dibayangkan oleh si perancang
mencakup bentuk, dimensi dan satuannya, misalnya kursi
maka yang dibayangkan siperancang adalah fisik kursi yang
sebenarnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai
5
landasan dalam proses perancangan yaitu
1. Perancangan bersifat univorm pada suatu pemecahan masalah
terdapat satu atau banyak solusi penyelesaiannya, seorang
perancang harus mencoba untuk memilih dan mengembangkan
ide penyelesaian masalah yang dianggap paling memadai.
Perancangan dibatasi sejumlah kendala; kendala-kendala yang
ada antara lain;
 Kendala alam; sulit diramalkan dan dikendalikan
 Ekonomi; penyesuaian terhadap tingkat ekonomi
masyarakat/ konsumen.
 Sosial; norma-norma yang berlaku dimasyarakat
 Legalitas; hak paten peraturan
6
 Fasilitas; teknologi kwalitas/kwantitas
 Evolutive; dari terjadinya perubahan waktu, maka informasi
akan berkembang terus, dengan demikian rencana
perancangan yang telah tersusun akan berkembang terus.
 Nilai; keputusan akhir yang digunakan dalam memilih
alternatif pada rancangan maupun proses produksinya
didasarkan pada perbandingan nilai secara relative.
2. Perancangan bersifat Probabilistik; dalam pengumpulan dan
pengolahan data sering dijumpai ketidak pastian, hal ini
mempengaruhi perkiraan, sehingga perancang berusaha untuk
mengurangi ketidak pastian tersebut.
7 Prosedur Perancangan
1. Need (kebutuhan) pada tahapan ini perancangan menetapkan dan mengidentifikasi
kebutuhan sehubungan dengan alat atau produk yang akan dibuat dirancang.
2. Idea perancang mengembangkan ide untuk memenuhi kebutuhan yang telah di
identifikasi diatas.
3. Decision, dari sejumlah idea atau alternatif yang dikembangkan dilakukan penilaian
atau pemilihan sehingga didapatkan suatu keputusan yang menghasilkan
rancangan yang paling baik
4. Action, setelah keputusan diambil berdasarkan analisa yang benar, maka
pelaksanaan produksinya dapat dilakukan.
5. Analisa Legalitas; Hal ini diperlukan untuk memenuhi dua jenis kebutuhan yaitu
kebutuhan formal dan kebutuhan nonformal. Kebutuhan formal, kode dari
pemerintah, yang berkaitan dengan kesesuaian dari berbagai peraturan yang
berlaku, sedangkan kebutuhan informal menyangkut masyarakat, yang berkaitan
dengan moral, etika budaya dan sebagainya.
6. Analisa Pemasaran; untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar
8
yang nantinya sebagai sasaran produk yang akan dijual.
7. Analisa Nilai; yang bertujuan mengurangi ongkos produksi
dengan keterbatasan material/bahan dan peralatan yang terbatas
tetapi dapat memenuhi fungsi produk yang diharapkan, analisa
nilai ini untuk membuat produk dengan harga murah dengan tidak
mengorbankan kwalitas atau dengan istilah “Value Engineering”
yang didefinisikan sebagai suatu prosedur mengidentifikasi
ongkos-ongkos yang tidak perlu, dan mencoba untuk
memperbaiki desain dengan nilai yang tetap, atau jika
memungkinkan lebih tinggi, sedangkan ongkos pembuatannya
lebih rendah, disebut juga dengan nilai ekonomis yang biasanya
9
Menurut W.L Gage; melakukan penilaian terhadap produk kedalam tiga
kategori;

1. Cost Value; Jumlah jam buruh, dan ongkos lainnya yang digunakan
untuk pembuatan produk tersebut.
2. Use Value; Nilai yang berhubungan dengan sifat dan kwalitas yang
berkaitan dengan kegunaan/fungsi produk atau jasa.
3. Esteem Value; Nilai yang berhubungan dengan bentuk yang menarik,
sehingga orang tertarik untuk memilikinya.
Analisa ini dilakukan dengan cara team, dengan tahapan-tahapan
pengumpulan informasi; yang merupakan tahap awal.
10 Perancangan Sistem Kerja
 Untuk dapat merancang suatu sistem kerja yang baik, harus dapat
memperhatikan faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja
tersebut; pekerja, mesin, bahan, lingkungan kerja, harus
mempertimbangkan prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan, Kejiwaan,
Ergonomi, Waktu dll
 Tempat kerja yang sesuai dengan manusia; secara umum lingkungan fisik
bisa terjadi dalam dua kategori, yaitu lingkungan yang langsung
behubungan dengan pekerja itu sendiri, seperti stasiun kerja, kursi, meja
sedangkan lingkungan perantara atau lingkungan umum, rumah, kantor
pabrik, sekolah, jalan raya.
11
 Pada perancangan sistem kerja berdasarkan data antropometri, yaitu:
Sesuai dengan tubuh pekerja yang bersangkutan (perancangan
individual), yang terbaik secara ergonomi
 Perancangan untuk populasi sendiri memiliki tiga pilihan yaitu:
1. Design for extreme individuals adalah Perancangan fasilitas kerja yang
disesuaikan dengan batasan populasi pengguna dengan menggunakan nilai
maksimum atau minimum (umumnya menggunakan persentil 5 atau 95).
2. Design for adjustable range adalah Perancangan fasilitas yang ukurannya
dapat disesuaikan (dalam rentang tertentu).
3. Design for average adalah Perancangan fasilitas dengan menggunakan
patokan persentil 50 atau ukuran rata-rata dari populasi penggunanya
12

END
Flexible Manufacturing System (FMS)
and
Single Minute Excange Of Die (SMED)
FMS (Flexible Manufacturing System)

 Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk


merespon secara efektif perubahan-perubahan yang terjadi, baik
dilingkungan internal perusahaan (operasi), maupun di lingkungan
eksternal perusahaan (Gerwin, 1993).

 Definisi lain juga menyebutkan bahwa Flexible


Manufacturing System merupakan sebuah sistem produksi
yang terintegrasi dimana ada beberapa jumlah fleksibilitas
yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam setiap
perubahan, baik yang diperkirakan maupun yang tidak
diperkirakan.
Selain itu melalui sistem ini, satu atau lebih mesin produksi dapat
saling diintegrasikan, sehingga pemindahan material dapat dilakukan
secara otomatis melalui operasi yang diatur dengan komputer.

Kendala utama untuk mencapai FMS


1. Lamanya untuk waktu set up merubah type produk
2. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi variasi produk.

Kegiatan setup sudah menjadi suatu kendala dalam manufaktur menuju


tingkat lot yang kecil, dan sekaligus menjadi tantangan untuk para manajer
produksi bahwa mereka harus menciptakan produk dalam jumlah yang
dibutuhkan bervariasi tinggi dengan harga murah dan kwalitas baik.
Apa itu SMED?

SMED adalah salah satu metode improvement dari Lean


Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu
jenis produk ke model produk lainnya.

 Waktu setup sendiri didefinisikan sebagai lama waktu yang


dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai sampai produk baik
pertama keluar.

 Jadi didalam waktu setup ada waktu organizational seperti


menghentikan mesin dan memanggil maintenance, melakukan
persiapan peralatan setup, waktu setup, changeover, dan
startupnya sendiri, melakukan adjustment, trial run sampai
menghasilkan produk baik pertama
Sejarah SMED
 Konsep SMED di munculkan di tahun 1960an oleh Shigeo Shingo
sebagai salah satu founder dari Toyota Production System.
 Tujuan yang ingin dicapai adalah berusaha untuk mempercepat waktu
setup diproses moulding body mobil.
Waktu changeover yaitu pergantian dari satu model ke model yang lain
memakan waktu berjam-jam dan mengakibatkan produksi harus running
dengan lot size yang besar untuk satu model untuk menghindari jumlah
changeover yang berulang-ulang.
 Lama waktu changeover ini berhubungan langsung dengan biaya
produksi mengingat waktu operational produksi akan berkurang
terkonsumsi oleh waktu changeover yang lama.
Pada prinsipnya untuk kegiatan setup ini ada beberapa kegiatan antara lain;
Persiapan, penyesuaian, pemeriksaan, melepas dan memasang cetakan,
pengukuran setting kalibrasi, percobaan awal, dapat dikelompokkan menurut
jenis operasi.

Jenis – jenis Operasi

1. Operasi utama adalah Proses permesinan yang berkaitan langsung


yang memberikan nilai tambah dengan pembentukan perubahan suatu
barang
2. Operasi tambahan adalah Operasi ini harus ada karena menyertai
sebelum dan sesudah operasi utama, seperti menempatkan benda
kerja dimeja kerja sebelum memasang ke mesin.
3. Elemen gerakan luar Elemen gerakan yang tidak diinginkan seperti
jatuhnya benda kerja kerusakan alat, Penyesuaian dan kelonggaran
Prinsip Dasar SMED
Prinsip dasar smed ini adalah dengan jalan membagi
kegiatan menjadi dua jenis kegiatan utama, yaitu external
setup dan internal setup.

1. Internal setup adalah: kegiatan kegiatan yang hanya


dapat dilakukan pada saat mesin berhenti.
2. External setup: adalah kegiatan yang dapat dilakukan
pada saat mesin beroperasi.
3. Semaksimal mungkin merubah internal setup menjadi
external setup dengan beberapa alternatif yang mungkin
dilakukan.
4. Menyederhanakan seluruh aspek operasi setup dengan
cara ekonomi gerakan dan study gerakan.
Tujuan dari penerapan SMED adalah mengurangi waktu setup
mengurangi kesalahan setup menambah kapasitas mesin,
memudahkan prosedur setup penghematan waktu,
mengurangi biaya, menyederhanakan tempat kerja,
mengurangi lead time dll.

Tidak mungkin ada penyempurnaan bila tidak adanya


standard atau titik awal setiap penyempurnaan, siklus-siklus
yang digunakan untuk langkah-langkah penyempurnaan
adalah:
1. Mengamati metode operasi dan melakukan standarisasi
prosedur yang ada
2. Menemukan dan mengungkapkan masalah pada
prosedur yang ada
3. Memecahkan masalah dan mengembangkan metode
perbaikannya
TUGAS

BUAT SATU JENIS KEGIATAN, IDENTIFIKASI JENIS KEGIATANNYA,


KEMUDIAN PISAHKAN KEGIATA EXTERNAL DAN INTERNAL, SETELAH
ITU, LIHAT
KEGIATAN, INTERNAL YANG MUNGKIN DILAKUKAN PADA SAAT MESIN
BERPROSES, KEMUDIAN KURANGI BILA PERLU DIHILANGKAN
KEGIATAN- KEGIATAN YANG TIDAK MEMBERI NILAI TAMBAH TERHADAP
PROSES

Thank You !

Anda mungkin juga menyukai