Anda di halaman 1dari 3

Mendefenisikan Alternatif Investasi

Hal yang peling awal dalam proses pengambilan keputusan investasi adalah mendefenisikan
alteratif-alternatif investasi yang layak dipertimbangkan dalam analisis. Fase ini sangat menentukan
apakah proses pengambilan keputusan akan bisa digiring ke arah yang optimal atau tidak

Menentukan alternatif investasi adalah fase yang sangat teknis. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan
denganbaik oleh mereka yang mengetahui-mengetahui permasalahan teknis pada bidang investasi
yang direncanakan. Misalnya dalam perencanaan perencanaan pengadaan mesin-mesin pengolahan
limbah. Penentuan alternatif hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memahami seluk-beluk limbah,
pencemaran lingkungan, teknis dari aspek sebuah mesin dan lain sebagainya.vTentu saja seringkali
akan kesulitan untuk mendapatkan orang yang mengerti semua permasalahan tersebut seakaligus.
Oleh karena itu fase ini seringkali harus dikerjakan oleh tim yang multi disiplin, sehingga keputusan
layak tidaknya sebuah alternatif akan bisa dibuat dengan pertimbangan dari berbagai segi.

Adapun tiga jenis alternatif yang berkaitan degan proses penentuan alternatif yaitu :

1. Alternatif-alternatif yang independen

Sejumlah alternatif dikatakan independen apabila pemilihan atau penolakan satu alternatif tidak
akan mempengaruhi apakah alternatif lain diterima atau ditolak. Bila ada 2 (dua) alternatif investasi
dalam suatu investasi , katakanlah investasi A dan B maka A dan B dikatakan alternatif-alternatif
yang independen bila pemilihan atau penolakan A tidak mengakibatkan apakahalternatif B akan
ditolak atau dipilih. Jadi, pengembilan keputusan bisa memilih keduanya bila A dan B memang
memenuhi syarat, memilih A saja, memilih B saja ataupun tidak memlih keduanya apabila keduanya
tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.

2. Alternatif-alternatif “mutually exclusive”

Sejumlah alternatif dikatakan “mulually exclusive” apabila pemilihan satu alternatif mengakibatkan
penolakan alternatif-alternatif yang lain atau sebaliknya. Jadi, pada alternatif ini hanya akan dipilih
satu alternatif (tentunya yang dianggap baik menurut kriteria yang ditentukan). Misalkan ada 2
alternatif A dan B maka keputusan yang mungkin diambil adalah memilih A saja, B saja atau idak
memilih keduanya. Jadi, tidak mungkin memilih A dan B sekaligus walaupun sama-sma memenuhi
syarat.

3. Alternatif-alternatif yang bersifat terantung (contingen)

Suatu alternatif dikatakan contingen apabila pemilihan suatu alternatif tergantung pada satu atau
lebih alternatif lain yang menjadi prasyarat. Sebagai contoh, proyek pengadaan sarana transportasi
adalah prasyarat dari pembukaan suatu daerah tujuan wisata yang letaknya terpencil.

Salah satu yang perlu mendapat perhatian dalam melahirkan alternatif-alternatif investasi adalah
alternatif ‘tidak mengerjakan sesuatu’ atau “DO NOTHING”. Alternatif ini dalam kebanyakan studi
ekonomi teknik dianggap memiliki ongkos incremental nol. Artinya tidak ada biaya yang dikeluarkan
bila memilih untuk tidak mengerjakan sesuatu. Namun dalam kenyataannya alternatif “do nothing”
bisa menimbulkan biaya kesempatan, walaupun tidak terlihat secara eksplisit. Sebagai contoh
alternatif do nothing mungkin akan berakibat kehilangan pangsa pasar karena perusahaan akan
tetap menyajikan produk-produk ketinggalan jaman akibat dari memilih alternatif do nothing dan
menolak alternatif melakukan inovasi produk dan proses. Pada era modernisasi manufakturing dan
distribusi, salah satu alasan mengapa seorang analis atau insinyur gagal dalam mengevaluasi
alternatif do nothing adalah karena keterbatasannya dalam melihat ongkos-ongkos yang terjadi
diluar pabrik dan fasilitas distribusi. Pola pikir analis atau insinyur seringkali dipagari oleh tembok-
tembok perangkat keras pada pabrik dan perangkat distribusi.

Besarnya MARR akan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah ketersediaan modal (uang),
ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal (cost off capital)
perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian menanggung resiko bagi
pengambil keputusan, tingkat resiko/ketidakpastian yang dihadapi dari berbagai hal lain yang
sejenis.

MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak. Hubungan keduanya dapat
dinyatakan sebagai berikut :

𝑀𝐴𝑅𝑅 (𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)


MARR(sebelum pajak) =
1− 𝑡

Dimana t adalah tingkat pajak pendapatan kombinasi (baik yang dikenakan oleh pemerintah pusat
maupun daerah).

Contoh :

MARR setelah pajak dari suatu proyek investasi adalah 18% dan tingkat pendapatan pajak kombinasi
adalah 45% maka MARR sebelum pajak dapat dihitung sebagai berikut :
0,18
MARR(sebelum pajak) = 1− 0,45

= 0,3273 = 32,72%

Ongkos untuk membiayai suatu proyek seringkali disebut ongkos modal (cost of capital) yang
dinyatakan dengan tingkat pertahun atau presentase. Cara yang termudah untuk menghitung cost of
capital adalah dengan menentukan cost of capital masing-masing pembiayaan (baik yang berasal
dari modal sendiri maupun pinjaman) kemudian menjumlahkan masing-masing cost of capital
tersebut dengan bobot tertentu. Dengan demikian maka cost of capital (𝑖𝑐 ) dapat diformulasikan
sebagai berikut :

𝑖𝑐 = 𝑟𝑑 𝑖𝑑 + ( 1 - 𝑟𝑑 ) 𝑖𝑒

Dimana :
𝑟𝑑 = Rasio antara hutang dengan modal keseluruhan

1 - 𝑟𝑑 = Rasio antara modal sendiri dengan modal keseluruhan

𝑖𝑑 = Tingkat pembelian (rate of return) yang dibutuhkan pada modal yang berasal dari
pinjaman

𝑖𝑒 = tingkat pengembalian yang dibutuhkan pada modal sendiri

Contoh :

Misalkan 40% dari modal suatu perusahaan diperoleh dari oinjaman bank yang dikenakan bunga
17% setahun dan selebihnya adalah modal senidri yang diharapkan menghasilkan tingkat
pengembalian sebesar 13%, maka cost of capital diperoleh :

𝑖𝑐 = (0,40)(0,17) + (1-0,40)(0,13)

= 0,068 + 0,078

=0,146

=14,6%

Anda mungkin juga menyukai