Anda di halaman 1dari 20

Pemikiran Bulaksumur #15

Yogyakarta, 26 Juli 2022

Kontribusi Inovasi dan Teknologi


Pangan Lokal Dalam Mewujudkan
Kedaulatan Pangan

Sri Raharjo
Pusat Studi Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada
Ketahanan Pangan, Kemandirian Pangan,
Kedaulatan Pangan
• Ketahanan Pangan  tercukupinya kebutuhan
pangan
• Kemadirian Pangan  Ketahanan Pangan yang
dicapai dengan sumber daya domestik dan
keberagaman pangan lokal.
• Kedaulatan Pangan  Kemandirian Pangan yang
dicapai secara berdaulat dari hulu ke hilir dan
menjadi penyelamat ketika terjadi krisis pangan.
Bukan BERTENTANGAN, tapi saling
MELENGKAPI

The concept of food sovereignty is clearly focused primarily on small-scale


agriculture (including livestock, forestry and fisheries) of a non-industrial
nature, preferably organic, mainly using the concept of agro-ecology (FAO,
2013)
Perubahan besar di bidang pangan dan
pertanian
1. Kondisi iklim yang polanya semakin sulit untuk diperkirakan
dan ekstrim, serangan hama dan penyakit yang makin ganas.
2. Peningkatan proporsi penduduk yang usia lanjut dan
konsumen pangan yang semakin peduli terhadap
pengaruhnya bagi kesehatan.
3. Peningkatan penghasilan penduduk membutuhkan
penyediaan pangan yang makin beragam dan layanan
penyajian makanan yang beragam.
4. Pemasaran dan distribusi pangan yang makin luas menembus
batas-batas negara menimbulkan kompetisi yang makin ketat
dengan produk yang sudah ada.
Tantangan yang dihadapi
• Bagaimana menghasilkan pangan yang cukup dan
beragam untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang
terus meningkat,
• jumlah tenaga muda petani, peternak, nelayan makin
berkurang
• sementara daya dukung sumber daya alam yang tersedia
cenderung semakin berkurang atau menipis,
• kondisi saat ini penggunaan sumberdaya air yang sudah
terlalu besar, pencemaran air yang sudah sangat meluas,
dan emisi gas rumah kaca yang harus dikurangi.
Konsep alternatif yang dapat ditempuh

• membatasi perluasan lahan untuk pertanian,


• meningkatkan produktifitas hasil pertanian,
• meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya,
• merubah pola konsumsi makanan yang menyehatkan,
• mengurangi kehilangan hasil pertanian serta mengurangi
jumlah makanan yang berakhir menjadi limbah.
• Dengan cara alternatif ini dapat meningkatkan
ketersediaan pangan hingga 100% dengan tetap menjaga
dampaknya bagi lingkungan yang minimal
Inovasi dan Teknologi
Pangan Lokal Jadi

1. Pangan lokal dapat


digunakan sebagai
upaya membangun
Dikonsumsi oleh kemandirian pangan
masyarakat
Diproses melalui setempat secara
kearifan lokal berkelanjutan 2. Dalam kondisi
krisis pangan, maka
Dibudidayakan kedaulatan pangan
oleh masyarkat menjadi penyelamat
setempat

Sumber:i Gardjito, 2011


Cemaran jamur dan hati ayam yang
rusak akibat aflatoksin

Kapang dapat menghasilkan


toksin yang berbahaya bagi
kesehatan.
Cemaran jamur dan aflatoksin pada kacang tanah

No 15 # 34,8 ppb No 4 # 38,5 ppb No 7 # 48,4 ppb

No 1 # 54,5 ppb No 22 # 55,5 ppb No 9 # 62,6 ppb


Pengering Hybrid Untuk Kacang Tanah

R u m a h P e n g e rin g
P e te rn a ka n S a p i

P e n g e rin g H y b rid

H e a t E xc h a n g e r B io g a s P e n a m p u n g B io g a s

K o m p o r B io g a s
Why does competitiveness matter?
• Competitiveness means the attributes and qualities
of an economy that allow for a more efficient and
sustainable use of factors of production.
• Enhancing competitiveness is still key for improving
living standards.
• To improve competitiveness, access to innovation
must be facilitated.
Innovation
Ecosystem
12th pillar: Innovation capability
Index Component Value Score Rank/141 Best
Performer
Interaction and diversity - 46.2 42 Singapore

12.01 Diversity of workforce (1–7 best) 4.9 64.6 38 Singapore

12.02 State of cluster development (1– 4.65 59.4 27 Italy


7 best)
12.03 International co-inventions (per 0.03 1.0 98 Multiple (5)
million pop)
12.04 Multi-stakeholder collaboration 4.6 59.7 28 Israel
(1–7 best)
12th pillar: Innovation capability
Index Component Value Score Rank/141 Best
Performer
Research and development - 23.2 83 Japan
12.05 Scientific publications score 195.0 78.2 56 Multiple (9)
12.06 Patent applications per million 0.07 1.3 101 Multiple (8)
pop.
12.07 R&D expenditures% GDP 0.1 2.8 116 Multiple (7)
12.08 Research institutions prominence 0.04 10.6 45 Multiple (7)
Commercialization - 49.7 91 Luxembourg
12.09 Buyer sophistication (1–7best) 3.6 43.2 71 Korea, Rep.
12.10 Trademark applications per 185.34 56.2 97 Multiple (7)
million pop.
Indonesia pernah
membumbui dunia
“Spice-Up the World”
Technology and Innovation across the Food Supply Chain

Food Supply Chain

Breeders Farmers Traders Food Companies Retailers

Pre-Farm, On Farm Logistic, Supply Processing, Food Consumer,


Genetics, Technology chain, Safety & Packaging, Innovation Retail,
Inputs Traceability Waste Distribution

Agriculture Technology Food Safety Food Next Consumer Apps


and Processing Generation and Services
Traceability Food
Surplus and Food Delivery
Waste
Management Kitchen and
Restaurant
Tech
Internet of Food (IOF)
• menggunakan sumberdaya di tingkat global yang lebih
efisien,
• mendorong peningkatan taraf hidup di wilayah
perdesaan,
• mengembangkan sistem ketahanan pangan yang lebih
tangguh, dan
• memfasilitasi tata kelola yang bertanggungjawab melalui
komputasi, komunikasi, edukasi dan perdagangan yang
tidak dibatasi oleh akses dan pengetahuan.
Penutup
• Perkembangan teknologi Internet of Food (IOF) saat ini
dan penerapannya ke depan akan sangat berdampak
terhadap kemampuan negara-negara dalam
menghasilkan pangan yang cukup, beragam, dan aman
bagi penduduknya secara berkelanjutan dengan tetap
meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai