TANAMAN PANGAN
Pengalaman Kerjasama
dengan AgriProFocus dalam
Bidang Pertanian
chairul.anam.afgani@uts.ac.id
Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Teknologi Sumbawa
Pendahuluan
Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat
dan pertanian ramah lingkungan menjadi peluang besar
usaha dibidang budidaya tanaman untuk dikembangkan.
Pertanian merupakan salah satu usaha yang
berkelanjutan karena ikut melestarikan lingkungan dan
memberikan dampak keuntungan pada pembangunan
suatu wilayah (Mayrowi, 2012).
Pertanian modern yang aman semakin berkembang
seiring dengan kesadaran masyarakat akan gaya hidup
sehat.
Munculnya kesadaran masyarakat akan bahaya
kandungan zat kimia pada produk
Oleh karena itu, saat ini banyak masyarakat melakukan
pengembangan berbagai produk organic (Khorniawati,
2014)
Kerjasama Universitas Teknologi Sumbawa,
Agriprofocus, Wageningen University and Research,
Bayer dan BoP Innovation Center
Pada bulan Juni 2019 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa
melakukan kerjasama sekaligus penandatangan MOU dengan Agriprofocus dalam
kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di bidang pertanian
Lokasi Pelaksanaan Program
• Desa Serading, Moyo Hilir, Sumbawa
(sebagian besar penduduk adalah petani)
• 1 tahun yakni (Juni 2019-November 2020)
• Melibatkan: kelompok tani ‘Batu Nampar”,
mahasiswa dan dosen Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa
dan tim dari Agriprofocus, Wageningen
University, Bayer serta BoP Innovation
Center dalam pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan
Observasi atau pengamatan
langsung di lapangan saat aktivitas
di lahan pertaniandesa Serading.
Wawancara langsung dengan
pendamping praktik lapang dan
petani tentang budidaya bawang
merah Desa Serading.
Mencatat data sekunder dan
sumber-sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan dari
kegiatan riset dan praktik lapang.
Melakukan pendampingan,
pembinaan dan pelatihan kepada
masyarakat tentang sistem
pelaksanaan kegiatan penelitian.
Budidaya Padi & Bawang Merah
Komoditi yang prospektif dikembangkan (added value) di Sumbawa:
padi, jagung, dan bawang merah (Direktorat Jenderal Hortikultura,
2020).
Padi dan bawang merah merupakan salah satu komoditas utama
pangan di Indonesia dan mempunyai banyak manfaat, termasuk ke
dalam kelompok biji-bijian dan rempah yang berfungsi sebagai
sumber karbohidrat dan bumbu penyedap makanan serta bahan
obat tradisional.
Indonesia dapat melakukan budidaya tanaman padi dan bawang
merah secara besar-besaran tetapi saat ini rata-rata khusus
produksi bawang merah nasional masih rendah
Selama ini padi dan bawang merah dibudidayakan secara musiman
(seasonal), umumnya pada musim hujan untuk padi (November-
April) dan musim kemarau untuk bawang (April-Oktober). Hal ini
mengakibatkan produksi dan harga berfluktuasi setiap tahunnya.
dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kualitasnya dari budidaya
hingga sistem penanganan pasca panen yang tepat.
Fokus Bidang Penelitian
Syarat Tumbuh Bawang Merah
Iklim: beriklim kering, dataran rendah- Persiapan Benih: umur simpan sekitar
dataran tinggi, curah hujan 300-2.500 3-4 bulan, umur panen 70-85 hari,
mm/thn dan suhu 25 ̊C - 32 ̊C . (suhu ukuran benih sekitar 1,5 sampai 2 cm
22 ̊C mudah membentuk umbi tetapi dengan bentuk yang bagus, tidak cacat
hasilnya tidak maksimal suhu yang baik dan berwarna merah tua mengkilap,
rata-rata 30 ̊C). serta tidak terserang hama dan penyakit
(Erytrina, 2013).
1. Penanganan Gulma
Cemaran Kimia Rendah sesuai Rendah sesuai Melebihi SNI Melebihi SNI
SNI SNI
Cemaran Rendah sesuai Melebihi SNI Rendah sesuai Melebihi SNI
Mikrobiologi SNI SNI
Rendemen Rendah Tinggi Rendah Tinggi