Anda di halaman 1dari 13

Navigating the carbon

market in Indonesia

PRESENTING THE FUTURE OF


CARBON MARKET INDONESIA
Indonesia Carbon Forum (ICF) pertama kali digelar secara virtual pada 1 Desember
2021. Forum tersebut mempertemukan seluruh pemangku kepentingan yang terkait
dengan pasar karbon, mulai dari pemerintah, sektor swasta, asosiasi, dan para
ahli untuk turut serta mendorong dan mengembangkan pasar karbon di Indonesia.
Diprakarsai oleh ICDX Group sebagai inisiatif untuk menghadirkan diskusi tingkat
tinggi tentang pasar karbon di Indonesia. Sekitar 90.000 peserta, termasuk para
pemimpin bisnis dan media menghadiri acara ini.

2 POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY 3


Komisaris Utama ICDX, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ir. Wanhar

Dalam pertemuan tersebut, perhelatan Melihat tingginya urgensi penanggulangan Target pengurangan emisi di sektor energi tambang dengan kapasitas 100-400 MW
perubahan iklim yang menghadirkan pemanasan global, kredit karbon akan sebesar 314 juta ton CO2 atau 1% dari dengan cap 1,94 ton CO2/MWH.
pemimpin dunia, COP26, setiap negara yang menjadi komoditas yang sangat strategis dan Business as Usual (BaU) dengan usaha
berpartisipasi sepakat untuk menghentikan berkelanjutan. Sebagai salah satu negara sendiri, dan sebesar 446 juta ton CO2 PLTU dijadikan uji coba, karena berdasarkan
penggunaan pembangkit listrik energi dengan hutan terbesar di dunia, Indonesia atau 15,5% dengan bantuan internasional. data realisasi agustus tahun 2021, PLTU
batubara secara bertahap, berupaya untuk disebut sebagai negara climate superpower, Penerapan batas atas atau cap, khususnya Batubara menyumbang 65,64% dari total
menjaga suhu bumi tidak naik di atas 1,5 di mana kebijakan yang diambil Indonesia di PLTU Batubara yang sudah dilaksanakan energi listrik yang dibangkitkan secara
derajat celcius, dan mempercepat mitigasi krisis dalam upaya memerangi perubahan iklim uji cobanya pada Maret hingga Agustus lalu nasional. Lalu berdasarkan data uji coba bulan
iklim dengan meninjau komitmen penurunan akan berdampak besar di seluruh dunia. dapat meningkatkan pengurangan emisi. September 2021, PLTU Batubara merupakan
emisi 2030 dalam NDC tiap negara pada Dalam uji coba tersebut, Kementerian ESDM pembangkit listrik dengan kapasitas besar
2022. Keterkaitan ketiga faktor utama yaitu Indonesia memiliki bentang alam yang luas membagi batasan cap kedalam tiga grup yang ada di Indonesia yaitu sebesar 47,4%
ekonomi, sosial dan lingkungan menjadi dan merupakan negara paru-paru dunia. dengan mempertimbangkan teknologi, di atau sebanyak 35 GW dari total kapasitas
sangat penting dan mendesak mengingat Indonesia akan berperan besar dalam aksi mana PLTU dengan kapasitas di atas 400 terpasang nasional.
kondisi dunia saat ini. Atas dasar hal tersebut, penurunan emisi global. Maka dari itu sinergi MW dengan cap 0,918 ton CO2/MWH,
perdagangan karbon dinilai mampu menjadi dan kontribusi dari seluruh stakeholder sangat PLTU dengan kapasitas 100-400 MW dengan Pada pelaksanaan perdagangan karbon juga
bentuk konkret dari implementasi hasil COP26 penting dalam menyusun arah kebijakan yang cap 1,013 ton CO2/MWH, dan PLTU mulut terdapat potensi insentif yang akan diterima
tersebut. Melalui mekanisme perdagangan tepat untuk mengembangkan potensi yang oleh unit pembangkit yang mempunyai
karbon, negara partisipan dapat mengontrol dimiliki oleh Indonesia. intensitas emisi di bawah nilai cap. Selain
emisi karbon yang dihasilkan. itu terdapat juga potensi sebesar Rp236
juta bagi unit pembangkit energi terbarukan
yang memperdagangkan carbon credit
melalui mekanisme offset. Di luar batasan cap
yang sebelumnya disebutkan, masih perlu
penetapan dan kajian untuk batasan pelaku
usaha pembangkit listrik yang dioperasikan
oleh industri semen, kertas, atau industri
lain yang menggunakan pembangkit listrik
tenaga batubara. Diharapkan nantinya
semua unit PLTU yang ada di Indonesia dapat
berpartisipasi.

4 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 5


CEO ICDX, Lamon Rutten Tenaga Ahli Kementerian Perdagangan, Barry Beagen
Sebagai bursa, kami berusaha untuk bergerak hijau. Di seluruh dunia lebih dari USD100 Untuk pelaksanaan pasar karbon, perlu Selanjutnya terkait co-benefit, juga
cepat terkait perdagangan karbon. Saat ini triliun dari dana investasi hanya tersedia dilihat ketersediaan barangnya, dalam hal berhubungan dengan kualitas proyek yang
sudah banyak yang dapat dilakukan oleh para untuk proyek hijau. Saat ini sudah banyak ini adalah carbon credit. Untuk mendapatkan dikembangkan untuk menghasilkan carbon
pelaku usaha untuk mendukung gerakan hijau investor yang mengalokasikan dananya untuk carbon credit tersebut kita memerlukan credit tersebut. Proyek yang berkualitas
(green movement). Di Indonesia, sebagian proyek hijau, seperti obligasi, pinjaman bank pengembangan proyek untuk penurunan tinggi, seperti di Australia dihargai seharga
besar perusahaan menjual pada organized dengan suku bunga yang relatif rendah untuk emisi dan penyerapan karbon. Maka dari itu, lebih dari $30 per ton. Maka dari itu proyek
supply chain, seperti pemasok pakaian, sepatu proyek hijau. infrastrukturnya perlu dibangun. yang ada harus dikembangkan sehingga
dan barang konsumsi lainnya. Menurut survei dapat menghasilkan karbon yang berkualitas,
konsumen yang dilakukan oleh Bank Standard Saat ini, konsumen di negara-negara maju Di sisi lain, kita juga masih harus melihat karena dapat bermanfaat bagi masyarakat,
Chartered, mayoritas pembeli mengatakan juga sudah meminta bentuk komitmen hijau kembali beberapa bagian yang harus ekonomi, serta ekosistem. Terdapat studi yang
bahwa mereka akan meninggalkan para dari perusahaan penyedia kebutuhan sehari- dilakukan oleh Indonesia, yaitu menjaga mengatakan, bahwa setiap 1 ton karbon
penjual yang tidak memiliki kebijakan karbon. hari. Sudah banyak studi yang menunjukkan kenaikan suhu dibawah 1,5 derajat di yang dikurangi melalui proyek reforestasi
Inilah yang akan terjadi dalam beberapa urgensi untuk perusahaan-perusahaan di 2030. Indonesia masih harus mengurangi dapat menghasilkan USD664 co-benefit, baik
tahun ke depan. Indonesia untuk melakukan aksi yang cepat emisi sebesar 25-26 GigaTon CO2. Apabila dari pengolahan ekosistem, pengurangan
terkait hal ini. Di sisi lain, semakin cepat dilihat dari proyek pengembangan emisi atau risiko bencana dan juga pengalihan mata
Perusahaan Indonesia yang tidak memiliki pemerintah melakukan aksi, perdagangan penyerapan, jumlah ini sama dengan lebih pencaharian. Nilai dari reforestasi sendiri
kebijakan karbon tidak akan dapat lagi untuk karbon akan semakin cepat juga dapat dari hampir 400 proyek Katingan Mentaya apabila dikelola dapat bersaing juga dengan
menjual kepada organized supply chain. dilakukan. yang harus dikerjakan sebelum 2030. nilai-nilai ekonomi lainnya. Kementerian
Seperti yang kita juga ketahui bahwa banyak Perdagangan masih dalam tahap awal kajian
masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor Dalam hal ini, Indonesia dapat menjadi Dari sisi potensi, dapat dilihat dari beberapa untuk strategi perdagangan karbon.
tekstil dan manufaktur, dan oleh karena itu global powerhouse of offset credits. Biaya aspek, yaitu dari sisi perdagangan dan co-
perlu dilakukan langkah yang cepat. dari karbon sekarang sudah terlihat jelas, benefit yang dihasilkan dan nilai tambah
yang berarti semua kegiatan industri yang dari pengembangan proyek juga secara
Ekspor Indonesia yang tinggi karbon akan menggunakan mesin dan teknologi energi makro dan jangka panjang. Indonesia
dikenakan pajak impor sesuai dengan Carbon akan berubah. Namun perubahan ini akan bisa memanfaatkan pasar karbon atau
Border Adjustment Mechanism (CBAM). memakan waktu yang cukup lama, salah satu perdagangan karbon untuk memacu investasi
Karbon di Indonesia mungkin tidak mahal, hal yang dapat dilakukan adalah ‘menyerap’ untuk transisi energi atau pencapaian net-
namun harga global seperti harga karbon di karbon yang ada dengan hutan dan tidak ada zero kita.
Eropa lebih mahal dan pajak tersebut harus yang mempunyai potensi ini selain Indonesia.
dibayarkan oleh eksportir kepada negara Maka dari itu, dari perspektif bursa kami Secara garis besar apabila dikembangkan
yang menerima. Maka dari itu, perusahaan melihat terdapat urgensi untuk memanfaatkan dan dikelola, sektor Forest and Other Land
yang memiliki kegiatan karbon yang intensif, waktu dalam pelaksanaan perdagangan Uses (FOLU) menjadi salah satu yang dapat
apabila tidak bertindak secepatnya akan karbon, karena potensi yang dimiliki menyumbang likuiditas carbon credits terbesar
membayar pajak yang sangat besar juga. oleh Indonesia. Selain itu masyarakat di dunia. Beberapa studi menyatakan bahwa
serta perusahaan di Indonesia juga akan jika Indonesia memanfaatkan hal tersebut,
Pada saat COP26 berlangsung, para investor mendapatkan manfaat dari hal ini. Indonesia dapat mencapai USD10 hingga 15
atau penyedia modal mengatakan bahwa milyar Return of Investment per tahun.
investasi hanya akan diberikan kepada proyek
6 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 7
Co-Founder & Executive Director, Indonesia Research Institute
for Decarbonization (IRID), Kuki Soejachmoen
Dalam diskusi terkait karbon, Indonesia Dengan demikian, peran Indonesia sangat
sebetulnya mempunyai banyak sekali potensi. besar, baik untuk melestarikan potensi alam
Dari pembahasan Protokol Kyoto, pada saat itu yang sudah ada dan menjaga stok karbon
posisi Indonesia sebagai negara berkembang ataupun meningkatkan penyerapan karbon
hanya sebagai penjual, sementara mengacu itu sendiri. Perdagangan karbon sendiri juga
pada Persetujuan Paris, negara manapun dapat dilakukan dengan juall beli unit yang
mempunyai peluang sebagai penjual maupun sudah ada, namun juga terjadi dalam bentuk
pembeli. Hal ini yang perlu di-explore. kerjasama seperti yang dijelaskan pada
poin ke 6.2 Persetujuan Paris. Maka dari itu,
Pada Persetujuan Paris, setiap negara potensi yang dimiliki Indonesia sebetulnya
mempunyai komitmen untuk menurunkan sangat besar, baik dari sisi energi ataupun
emisi. Menurunkan emisi dapat dilakukan penggunaan energi dari sektor transportasi
dengan usaha sendiri sebesar 29%, dan dan industri.
dengan kerjasama internasional 41%, dan
dapat dilakukan juga dengan cara membeli Tantangan selanjutnya bagi Indonesia saat ini
dari tempat lain. Momen inilah yang harus adalah, apa yang akan Indonesia manfaatkan
dilihat oleh Indonesia sebagai potensi untuk pemenuhan komitmen Indonesia dan co-
untuk membeli dari negara lain yang biaya benefit apa yang ingin Indonesia dapatkan.
produksinya mungkin lebih rendah dari
Indonesia.

Dalam perdagangan karbon, Indonesia


mempunyai peluang yang besar. Dari sisi
energi, saat ini Indonesia masih bertumpu
pada energi fosil yang memiliki emisi karbon
yang tinggi. Secara global, saat ini juga
sedang mengarah kepada transisi menuju
energi terbarukan (renewable energy),
sehingga banyak sekali kegiatan yang dapat
dilakukan untuk menurunkan emisi yang
kemudian unit reduksinya (carbon credit)
dapat ditransaksikan internasional maupun
lokal.

Selain sektor energi, Indonesia juga


mempunyai potensi dari sektor yang
berbasis lahan, seperti hutan dan pertanian.

8 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY 9


Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/BAPPENAS, Coordinating Vice Chairwoman III KADIN Indonesia,
Ir. Medrilzam, M.Prof, Econ, Ph.D Shinta W. Kamdani
Lebih dari 100 pemimpin dunia pada Upaya yang pemerintah lakukan tidak akan Indonesia tengah menargetkan pembangunan Tantangan perdagangan karbon
COP26 menandatangani deklarasi untuk berhasil tanpa dukungan dan komitmen rendah karbon, pencapaian target Indonesia perlu memerhatikan penyusunan dan
menghentikan dan mengembalikan hutan bersama berbagai pihak. Oleh karena itu bersama dengan lebih dari 190 negara pengembangan skema sektoral pasar
yang hilang pada tahun 2030. Indonesia dan dibutuhkan: lainnya akan menentukan apakah kenaikan karbon domestik. Transparansi terkait harga,
UK menyepakati komitmen untuk mendukung 1. Kontribusi pelaku usaha dalam suhu rata-rata global dapat ditekan di bawah penjual dan pembeli juga diperlukan dalam
pengembangan ekonomi hijau di Indonesia. menerapkan model bisnis berkelanjutan 2 derajat Celcius atau bahkan hingga 1,5 mendorong pasar karbon. Informasi yang jelas
derajat Celcius di atas level pra-industri seperti dan baik terkait kebijakan dan mekanisme
Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia 2. Peningkatan investasi hijau; mobilisasi yang diusulkan dalam Persetujuan Paris. implementasinya sangat membantu sektor
adalah Integrasi Pembangunan Rendah pendanaan untuk kegiatan rendah karbon swasta untuk dapat terlibat dalam ekonomi
Karbon dan Ketahanan Iklim ke dalam RPJMN dan investasi swasta Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca rendah karbon ini.
2020–2024 sebagai implementasi mandat (GRK) merupakan tanggung jawab negara,
Article 3.4 UNFCCC Menuju Pembangunan 3. Mengatur skema perdagangan karbon/ namun sektor swasta memegang peranan Tantangan selanjutnya adalah pendanaan,
Berkelanjutan & Ekonomi Hijau. carbon pricing untuk mendorong penting dalam mewujudkan target tersebut. dan mengukur dampak, serta evaluasi
kontribusi pelaku usaha Pemerintah di tingkat nasional harus mulai biaya dan manfaat upaya transformasi
Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan berkolaborasi dengan pihak swasta, yang dilakukan. Sektor swasta harus dapat
tiga hal penting dalam transisi rendah emisi pemerintah daerah, dan pihak-pihak lainnya memastikan bahwa disrupsi ini dapat
melalui Pembangunan Rendah Karbon: untuk mencapai target iklim yang lebih membangun bisnis yang tangguh, adil,
ambisius. dan berkembang yang akan menjadi pusat
1. Exercise Net Zero Emission untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran jangka
mendukung ekonomi hijau Upaya penurunan emisi GRK dapat pula panjang.
dilakukan melalui pendekatan berbasis
2. Penerapan ekonomi sirkular dalam pola pasar yang mendasarkan pada aspek Kebijakan fiskal terhadap pendanaan
bisnis perusahaan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) atau carbon kebijakan iklim, akan membantu sektor
pricing. Dalam implementasinya, kebijakan swasta ikut serta dalam penapain ekonomi
3. Transfer teknologi rendah karbon dan NEK memerlukan kerjasama dan kolaborasi rendah karbon. Keberadaan satu platform
pengembangan SDM berbagai pihak termasuk swasta dalam yang terintegrasi dengan data aksi iklim
upaya penanggulangan perubahan iklim perusahaan yang akurat, dan terbaru
dan penurunan emisi karbon untuk mencapai tentu akan bermanfaat dalam mengukur
ekonomi yang berkelanjutan. Dengan capaian Indonesia dalam ekonomi rendah
demikian, diharapkan nantinya investasi karbon. Pemberian insentif juga perlu
hijau global juga akan berlomba masuk dipertimbangkan, seperti penggunaan energi
ke Indonesia, dan kesempatan ini akan terbarukan dalam bentuk penghargaan
menjadikan Indonesia sebagai acuan dan atau bentuk lainnya yang dapat memicu
tujuan investasi rendah karbon di berbagai sektor swasta dalam membangun ekosistem
sektor, terutama sektor energi, transportasi, ekonomi rendah karbon dalam mewujudkan
dan industri manufaktur. perekonomian yang berkelanjutan.

10 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 11


Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Dyah Roro Esti Co-Founder Indonesia Research Institute for Decarbonization,
Paul Butarbutar
Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris Ketika berbicara tentang green development,
ke dalam dokumen legal penyelenggaraan maka kita harus fokus terhadap opportunity Satu hal yang cukup penting dari COP26 dan menjual produknya ke internasional.
pemerintahan pada tahun 2016 dan yang tersedia, misalnya dari sisi creation adalah negara-negara dihimbau untuk Dengan kerjasama secara voluntary, ada
berkomitmen untuk melakukan penurunan of green jobs yang dapat menghasilkan menurunkan penggunaan pembangkit investasi yang masuk ke Indonesia untuk
emisi sebelum tahun 2030. Komitmen multiplier effect. Berdasarkan studi yang batubara, dan diharapkan dapat melakukan mitigasi.
pemerintah khususnya untuk sektor energi, dilakukan Low Carbon Development Initiative menghentikan penyediaan subsidi yang tidak
sebagai sektor yang menghasilkan paling (LCDI), pertumbuhan Produk Domestik Bruto efisien. Salah satu contohnya pada COP26 lalu, Asian
banyak emisi karbon, yakni ketika berbicara (PDB) Indonesia dapat mencai 6% per Development Bank (ADB) dan Perusahaan
tentang sektor energi dan transisi energi, tahun hingga 2045, dan kemampuan untuk Dengan disetujuinya Pasal 6 Persetujuan Listrik Negara (PLN) telah menandatangani
ada beberapa hal yang ingin didorong mulai menciptakan lebih dari 15,3 juta pekerjaan Paris, yang membuka kemungkinan kerjasama MoU untuk melakukan feasibility study terkait
dari ekosistem mobil listrik, lalu kemudian baru di 2045. internasional secara sukarela baik antar energy transition mechanism. Jika hasilnya
pembangunan PLTS terbesar di Asia Tenggara, negara maupun antar perusahaan untuk positif, ADB akan memfasilitasi pembelian
meningkatkan penggunaan Energi Baru bekerjasama menurunkan emisi Gas Rumah dari coal power plant, sehingga nantinya
Terbarukan, meningkatkan industri berbasis Kaca. penggunaan pembangkit listrik tenaga
energi bersih, serta meningkatkan kawasan batubara dapat diberhentikan lebih awal.
industri hijau terbesar di dunia yang terpusat Pasal 6.4 Persetujuan Paris memungkinkan
di Kalimantan Utara. perdagangan karbon antar perusahaan.
Pemilik proyek di Indonesia dapat membangun
12 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 13
Managing Partner Gunung Capital, Kelvin Fu

Ada tiga faktor yang mendorong Gunung terdorong untuk melakukan bisnis yang
Capital mulai membeli kredit karbon. Pertama, memiliki tujuan kuat, dan tujuan ini lebih
jika perusahaan tidak beradaptasi, maka dari sekadar financial returns, di mana bisnis
perusahaan berisiko untuk ditinggalkan karena harus dapat bertindak untuk masyarakat dan
saat pajak karbon akan terus meningkat kami lingkungan.
akan menjadi kurang kompetitif. Sehingga,
semakin awal perusahaan memahami kredit Namun demikian, carbon offset bukanlah
karbon, semakin awal juga perusahaan akan main strategy yang dilakukan oleh Gunung
memahami seperti apa carbon offset yang Capital. Perusahaan juga merasa penting
berkualitas dan akan memberikan posisi untuk mengubah fundamental bisnis yakni
perusahaan yang lebih baik. Gunung Capital untuk mengubah campuran sumber energi,
melakukan carbon offset sebagai bagian dari dengan komposisi 80% untuk transisi,
strategi perusahaan untuk go green. Kedua penggunaan mesin 10%, dan sisanya adalah
adalah untuk memelihara masa persaingan carbon offset. Saat ini, carbon offset yang
perusahaan. Terakhir, Gunung Capital sangat

14 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY 15


Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim
(DPPPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar BAPPEBTI,
Sarwono Kusumaatmadja Kementrerian Perdagangan, Tirta Karma Senjaya

Situasi umum di dunia disebut sebagai Perdagangan karbon ini berada dalam Salah satu tugas dan fungsi Kementerian satunya adalah kebijakan UK Environmental
VUCA; volatilitas (volatility), ketidakpastian konteks transformasi peradaban yang luar Perdagangan adalah meminimalisir defisit Act 2021 Schedule 17 Forestry Commodities.
(uncertainty), kompleksitas (complexity), dan biasa, sehingga diperlukan suatu learning neraca perdagangan melalui peningkatan Dampak bagi Indonesia jika tidak melakukan
ambiguitas (ambiguity). VUCA mencerminkan curve tertentu sebelum perdagangan karbon ekspor non-migas ke negara akreditasi baik corresponding adjustment dalam memitigasi
kondisi sosio-psikologis di dunia. VUCA ini menjadi efektif. Perdagangan karbon pasar tradisional, non-tradisional, dan pasar risiko terkait dengan penurunan emisi karbon
disebabkan oleh adanya perubahan iklim layak dianggap sebagai komoditi yang kelak prospektif. Dalam hal peningkatan ekspor, maka akan terjadi potensi penurunan ekspor
yang menjelma menjadi krisis, dengan mengikuti norma-norma yang diterima secara agar produk Indonesia dapat diterima Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai
akselerasi bencana yang di luar dugaan. umum di pasar global, dan secara efektif oleh negara akreditasi harus memenuhi USD141 juta per tahun.
dapat menurunkan emisi karbon. Maka untuk persyaratan sustainability, diantaranya
Namun, dibalik kegelapan VUCA ada mempercepat proses efektifitas perdagangan kecukupan pasokan suplai, persyaratan Selain itu terdapat juga kebijakan EU Proposal
secercah cahaya harapan bahwa emisi karbon ini diperlukan kehadiran para perintis harga yang kompetitif melalui persyaratan dalam bentuk regulation on deforestation-free
gas rumah kaca dapat kita kendalikan yang memberikan bukti yang nyata tentang FDA dari negara akreditasi dan juga products yang telah disetujui oleh Uni Eropa,
dan terdapat jalan keluar yang ditempuh. manfaat perdagangan karbon dalam rangka termasuk pemenuhan standar lingkungan meliputi langkah langkah kebijakan good
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo reduksi Gas Rumah Kaca. yaitu diutamakan green industry yang rendah diligent deforestasi legal dan non-ilegal yang
dalam pidato sambutannya pada perhelatan emisi, perusahaan yang tidak melakukan berlaku setelah 31 Desember 2020. Apabila
perubahan iklim yang menghadirkan deforestasi, melakukan kebijakan pelestarian Indonesia tidak melakukan corresponding
pemimpin dunia pada COP26 di Glasgow, hutan, serta melakukan tata kelola persyaratan adjustment, maka kerugian yang dapat terjadi
Skotlandia, mengatakan carbon market dan perburuhan sesuai dengan ILO standard. adalah sebesar USD1,5 miliar per tahun.
carbon pricing harus menjadi bagian dari
penanganan isu perubahan iklim. Dengan Dalam skema perdagangan internasional Sebagai salah satu anggota komite
demikian, ekosistem ekonomi karbon yang pengurangan emisi karbon sangat erat pengarahan dalam penyelenggaraan Nilai
transparan dan berintegritas, inklusif dan adil kaitannya dengan kebijakan negara mitra Ekonomi Karbon untuk pencapaian target
harus dapat diciptakan. dagang Indonesia di luar negeri, salah kontribusi yang ditetapkan secara nasional,
Kementerian Perdagangan mempunyai
peran dalam mengharmonisasi perdagangan
karbon internasional dan domestik serta
berupaya memitigasi risiko perubahan iklim
melalui pasar terorganisir. Perdagangan
karbon dapat dilakukan dengan mekanisme
voluntary market ataupun carbon offset, dan

16 POST - FORUMEXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 17


Executive Director IESR, Fabby Tumiwa President Director PT Rimba Makmur Utama, Dharsono Hartono
Untuk mencapai perdagangan karbon sektor apa saja yang berkontribusi terhadap Secara global, dari sektor lahan memberikan Kunci keberhasilan dari pencegahan
yang ideal, pertama-tama diperlukan emisi tersebut dan seberapa besar penurunan kontribusi hampir 20% dari emisi GRK di deforestasi kebakaran hutan dan khususnya
carbon pricing policy yang ideal dan efektif dari sektor-sektor tersebut. Dengan demikian, dunia. Perlu ada inisiatif untuk mencegah sektor lahan harus ada transparansi dan
untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. abatement costnya juga dapat dihitung yang deforestasi lahan dan kebakaran dari sektor bekerjasama dengan masyarakat untuk
Carbon pricing sendiri mempunyai dua kemudian dapat menjadi penentu untuk floor lahan, sehingga apabila ada inisiatif yang bisa menunjukkan bahwa kami setara dengan
instrumen, yang pertama adalah pajak price yang ideal dari unit carbon. mencegah deforestasi melakukan kegiatan masyarakat. Dalam proses sertifikasi
karbon (carbon tax), dan emission trading konservasi dapat menghasilkan carbon credit. untuk mendapatkan carbon credit sangat
scheme. Perbedaan keduanya terletak pada Dari penentuan carbon pricing policy ini, yang Namun, menurut pengalaman Katingan ditekankan pada komunitas. Kegiatan kami
pihak yang menentukan harga. Carbon tax diharapkan adalah inovasi dari berbagai Mentaya Project selama 14 tahun dalam di Katingan Mentaya Project mendasarkan
ditetapkan oleh pemerintah, dan diharapkan entitas bisnis yang terkena instrumen harga menjaga areal, mencegah deforestasi, dan pada kesetaraan dan keadilan.
sektor yang terkena harga itu melakukan carbon untuk melakukan inovasi, baik melalui mencegah kebakaran hutan, berhubungan
upaya penurunan emisi rumah kaca, penurunan emisi dari proses industri maupun erat dengan komunitas. Maka, kegiatan
sedangkan emission trading scheme, maka penerapan teknologi. Untuk penetapan floor Katingan Mentaya lebih banyak secara inklusif
harga ditetapkan berdasarkan mekanisme price, target yang ingin dicapai dan sektor bekerjasama dengan masyarakat mengubah
pasar. Dalam praktik penerapannya dapat yang akan dicakup perlu ditentukan terlebih behaviornya. Yang tadinya terbiasa dengan
digunakan salah satu atau keduanya (hybrid). dahulu. deforestasi atau membakar lahan, kami ubah
menjadi petani yang tanpa membakar lahan
Carbon pricing sendiri seharusnya terkait Di sisi lain, instrumen pajak karbon juga penting dan penggunaan kimia. Lalu, kegiatan yang
dengan target penurunan emisi GRK Indonesia, karena tidak semua dapat di cover emission banyak merambah hutan, kami ubah menjadi
karena mekanisme yang dipakai dan sektor trading scheme, seperti yang terkait dengan lebih efektif dengan menjadi petani kelapa.
yang dicakup dengan instrumen tersebut consumer behavior. Contohnya pengurangan
termasuk juga harga dari unit karbonnya konsumsi BBM yang akan diturunkan melalui
sendiri, sehingga akan bergantung pada sektor transportasi. Pengguna BBM dapat
seberapa besar penurunan emisi yang akan dikenakan pajak karbon. Dengan demikian
dicapai. Maka dari itu, kita perlu menentukan melalui carbon pricing sektor-sektor yang
terlebih dahulu seberapa besar emisi yang menjadi kontributor emisi GRK dapat
ingin diturunkan, kemudian dapat dihitung dikurangi.

18 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 19


Vice President Director, PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto Head of Carbon Market ICDX, M. Zulfal Faradis
PT Pan Brothers adalah the largest garment Fokus PT Pan Brothers yang terkait dengan Tantangan perdagangan karbon di Indonesia Berbicara mengenai peluang, Indonesia
manufacturer untuk ekspor ke dunia. Sejumlah carbon net-zero adalah environmental terdapat dua aspek, yaitu global dan sebagai negara penghasil kredit karbon
97% dari revenue PT Pan Brothers dari sustainability, dan salah satunya adalah nasional. Ketika berbicara aspek global, tidak di sektor kehutanan yang besar menjadi
global clothing supply. Sehingga langkah efisiensi energi. Dari sektor energi sendiri hanya negara maju namun juga berkembang, nilai tambah Indonesia di dunia global.
perusahaan related to Paris Agreement, posisinya sudah secure, karena ketika bahkan negara tetangga, yaitu Malaysia Sebetulnya pelaksanaan perdagangan
karena buyer PBRX juga commited pada itu. melakukan koordinasi dengan kementerian sudah membentuk perdagangan karbon karbon melalui pasar terorganisir atau bursa
Usaha mitigasi yang sudah dilakukan salah terkait dikatakan bahwa ketika Indonesia melalui pasar yang terorganisir. Indonesia, dapat dilaksanakan secepat mungkin. Karena
satunya adalah converting to green energy. sudah masuk fase transisi, maka energi sebagai negara yang memiliki proyek-proyek secara infrastruktur baik menurut UU maupun
Namun, untuk clothing sendiri tidak hanya yang didistribusikan oleh PLN juga sudah penurunan emisi karbon, terutama dalam di peraturan memang sudah terwadahi
fokus pada hal tersebut tetapi juga pada merupakan green energy. Sektor lainnya sektor hutan perlu juga untuk membuat pasar dengan baik. Jika dipahami, dilihat dari
SDGs karena PT Pan Brothers merupakan yang juga kami fokuskan adalah clean water terorganisir, karena terdapat transparansi, karakteristik karbon di pasar global termasuk
industri padat karya. and sanitation juga sustainability material direct access, dan juga best price. Best price dalam kategori komoditas.
sourcing. Gerakan clothing industry adalah karena sistem perdagangan karbon melalui
PT Pan Brothers fokus pada social compliance circular economy yang berhubungan dengan bursa ini akan menggunakan sistem lelang. Di Indonesia sendiri menurut UU Nomor 10
bagi pekerja dan ekosistem di sekitar pabrik. change of behavior sehingga memerlukan tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka
Lalu terkait environmental, salah satunya kolaborasi dari seluruh stakeholders Tantangan dari aspek nasional, apabila Komoditi, bahwa definisi komoditi sangat luas,
adalah converting energy dan responsible clothing industry. PT Pan Brothers committed melihat pada Peraturan Presiden Nomor 98 yaitu semua barang, jasa dan hak kepentingan
procurement. Seperti yang diketahui, industri mengalokasikan dana hampir USD40 milyar tahun 2021, dapat kita lihat bahwa banyak lainnya. Selain itu di beberapa peraturan
tekstil dan garmen dunia merupakan polluter untuk pencapaian SDGs. kementerian atau lembaga terkait yang salah satunya di Kementerian Lingkungan
kedua terbesar dunia, sehingga perusahaan terlibat dalam UU Perdagangan Berjangka Hidup dan Kehutanan juga menyebutkan
ingin mengurangi polusi air dari konsumsi Komoditi. Tantangan bagi bursa dalam hal ini bahwa BAPPEBTI merupakan Badan
kegiatan industri, maupun dari sisi water adalah untuk dapat memberikan saran dan Pengawas yang mengawasi dan membina
treatment, dan juga mengurangi emisi karbon masukkan kepada kementerian dan lembaga serta mengembangkan pasar perdagangan
yang dikontribusikan oleh industri. terkait agar perdagangan karbon dapat sertifikat penurunan emisi. Beberapa negara
terimplementasi dengan baik dan tepat. yang sudah mengklasifikasikan karbon
sebagai komoditas, yaitu Cina, Bratislava,
Jerman, Korea, Norwegia, Inggris, dan
Singapura.

20 POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 21


MANFAAT ICF BAGI PELAKU USAHA:

Pertukaran informasi dari industri terkait lainnya

Update informasi dengan kondisi terkini dan prospek mengenai kebijakan pasar karbon

Membuka peluang untuk memperluas relasi dan kerjasama

Eksposur untuk perusahaan dan merek yang bergabung dalam forum

LESSONS LANGKAH SELANJUTNYA UNTUK DIPERTIMBANGKAN:

LEARNED:
Membangun political-will untuk memengaruhi kebijakan di tingkat lokal, nasional atau
internasional

Mengedukasi key-audience, termasuk media

Berkolaborasi dengan pihak lain yang memiliki perhatian atau tujuan yang sama

Forum seperti ini merupakan langkah


awal yang penting untuk mengangkat
suatu isu/topik, menciptakan dialog yang
bermakna, dan tindakan yang menginspirasi.

Dua pertiga dari peserta yang mengisi survei


pasca-forum (1002 peserta), memberikan nilai
terhadap pengalaman mereka mengikuti forum
secara keseluruhan sebagai baik atau sangat
baik. Kesan lain termasuk di bawah ini:
Narasumber dan diskusi panel sangat
membantu dan informatif

Para peserta terdorong untuk mengambil


tindakan sebagai hasil dari forum (berbagi
informasi dengan para pemimpin bisnis
lainnya)
Para peserta akan tertarik pada acara ICF
berikutnya
*Catatan: Materi presentasi dari acara dapat diunduh pada tautan ini

22 POST - CONFERENCE EXECUTIVE SUMMARY POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY 23


24 POST - FORUM EXECUTIVE SUMMARY

Anda mungkin juga menyukai