Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ERLITA DARA SABILA

NIM : 071001900028
RESUME WEBINAR ENERGY SUMMIT 2022

MEREBUT PELUANG PASAR ENERGI KARBON

Perdanganan pasar karbon sudah bannyak dilakukan, salah satunya di pasar singapura. Dan Indonesia
pun harus segara melakukan hal tsb juga mengingat Indonesia sebagaiparu-paru dunia. Perdaganan
karbon dari Indonesia bisa mendapat potensi yang kuat bagi devisa negara.
Rumusan Masalah Diskusi : Seperti apa peulang karbon pasar kredir karbon di indonseia? Bagaimana
system perdagangan di Indonesia? Apakah sudah ada perusahaan di Indonesia yang sudah melakukan
perdagangan emisi kaarbon??

Narasumber 1 : Laksmi Dehwanti (Dirjen PPI KLHK)


Pasar karbon merupakan salah satu bentuk dari mekanisme karbin yang menjadi regulasi di Indonesia.
Yang akan menjadi demand untuk kebutuhan pasar karbon. Pasar karbon menjadi bagian dari
menurunkan emisi gas kaca secara global. Setelah paris agreement, harus menurunkan emisi gas
rumah kaca sehingga nilai pasar karbon memiliki harga yang signifikan. Yang perlu di kembangkan
pasar karbon yang kredibel dan transparan. Terdapat target yang bergantung dengan perkembangan
pembangunan. Indo sudah punya regulasi atau peraturan presiden dimana isinya bahwa punya target
emisi yang harus dicapai dan harus melakukan upaya seperti penerapan nilai ekonomik karbon.
Dimana ada 4 mekanisme, yaitu perdangan karbon : pasar karbon, perdagnagan emisi, perdagangan
off site karbon. Resource displacement . diskusi spresifik : pasar karbon.
Selain nilai ekonomik karbon, terdapat mekanisme lain.
Perangkat kebijakan untuk perubahan iklim :

 Peta jalan miitgasi perubahan iklim


 Peta jalan adaptasi perubahan iklim
 System inventori gas rumah kaca
 System informasi data indeks kerentanan (SIDIK)
 Porgram kampung iklim
 System informasi safeguard

Narasumber 2 : Priharto Dwiwoho (Direktur Ketenagalistrikan Menteri ESDM)


Dalam sector energi sendiri, gas rumah kaca sebsesar 453,2 ton CO2. Oleh karena itu, beberapa upaya
mitigasi untuk mencapai target melalui dengan pengembangan energi baru terbarukan, efisiensi
energi, bahan bakar rendah karbon, dll.
Uji coba pasar karbon pada pembangkit listrik yang akan diterpakan adalah dengan konsep cap and
trade dan offset.
Cap : batas atas emisi GRK yang ditetapkan oleh pemerintah
Trade : perdangangan selisih tingkat emisi GRK terhadap nilai cop (min 70%)
Offset : penggunaan kredit karbon.

Rencana penyelanggaraan nilai ekonomi kabon pada pembankkit tenaga listrik :

 Setiap pelaku usaha pembangkit tenaga listrik wajib menyampaikan pelaporan emisi GRK
kepada ditjen gatrik
 Persetujuan Teknik emisi diterbitkan oleh ESDM melalui dirjen ketenagalistrikan kepada unit
instalasi PLTU batubara berdasarkan nilai batar atasa rata2
 PTE kaan diberikan sebesar 100%
Skema implementasi cap, trade dan tax

Dampak dan peluang perdagangan kakarbon di pembangkitan tenaga listrik


Dampak :

 mendorong PLTU untuk melakukan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca melalui
kegiatan seperti pemasangan PLTS, rooftop, efisiensi energgi dan kegiatan mitigasi lainnya
 bagi unit pembangkitan listrik yang memiliki deficit emisi, harus membeli emisi dari unit
pembangkit yang memiliki surplus emisi dan offset sebesar seluruh difsisit emisi unit
pembangkit listrik tsb. Jika tidak melakukan perdagangan karbon sama sekali atau masih
terdapat sisa emisi
 untuk unit PLTU yang sudah tidak efisien dan memiliki emisi yang tinggi akan
diperhitungkan untuk dimasukkan dalam program early retirement PLTU untuk diganti ke
pembangkit EBT

Peluang :

 Pada pelaksanaan perdagangan karbon kedepan akan terdapat potensi intensif yang akan
diterima oleh unit PLTU yang menghasilkan emisi dibawah PTE yang telah ditetapkan.,
karena status deficit unit PLTU lebih besar dari unit surplus dan harga karbon akan
meningkat.
 Terdapat potensi intensif yang akan diterima oleh pembangkit EBT yang telah mendapatkan
sertifikat pengurangan emisi yang dpaat memicu pengembagan pembangkit EBT yng lebih
massif
 Perdagangan karbon merupakan potensi untuk mendapatkan dana yang cukup untuk
pengembangan pembangkit EBT di masa depan

Narasumber 3 : Prof. Ir. N.R Reini Djuhraeni (Rektor ITB)


Opsi strategi :

 Include low carbon in education curriculum


 Create development metric that encourage low carbon development
 Tecnologogy selection and development
 Promote domestic investment
 Promote international investment

Anda mungkin juga menyukai