Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ringkas Buku

Mata Kuliah : Waste To Energy

Nama Dosen : Dr. Ir. Firdaus Ali, M.Sc


Nama Mahasiswa: Jacki Firdaus - 1506775746
Energi dari Sampah (Energy from Waste EfW)
Sebuah Panduan untuk Pembuat Keputusan
Energi yang didapat dari sampah dapat dilakukan dengan pemanfaatan beberapa teknologi, yaitu :
1. Combustion (Pembakaran)
Unit Combustion merupakan unit pengolahan EfW yang sederhana, yaitu dengan pembakaran MSW
(Municipal Solid Waste) untuk memanaskan boiler, yang mengeluarkan panas dan steam,
menggerakan generator. Air Pollution Control perlu dipasang sebagai persyaratan pengolahan emisi
yang dikeluarkan dari unit combustion. Unit ini memerlukan sekitar 50 300 ton sampah sebagai
bahan bakar setiap tahun.
Karakteristik sampah yang bisa digunakan :

MSW

Sampah Komersial dan Industri

Refuse derived fuel (RDF) atau Solid Recovered Fuel (SRF)

Output yang dihasilkan

Electricity atau panas. Keduanya bisa dihasilkan jika ada penggabungan Panas dan Power
plant (Combined Head and Power Plant CHP)

Bottom ash. Polutan sisa pembakaran, bisa digunakan sebagai agregat perkerasan jalan.

Fly ash. Polutan ini yang dikumpulkan oleh Air pollutan control.

2. Gasification & Pyrolysis


Berdasarkan dari ATTs (Advanced Themal Treatments), unit gasification dan unit pyrolysis adalah
pengolahan secara thermal (panas), tanpa kebutuhan akan oksigen untuk proses pembakarannya.
Tipikal lebih kecil dan fleksibel daripada unit combustion, dengan kebutuhan sampah sebagai bahan
bakar sekitar 25-150 ribu ton sampah setiap tahun. Beberapa bisa juga memerlukan leibah dari 350
ribu ton pertahun.
Karakteristik sampah yang digunakan :

MSW

Sampah komersial dan industry

Refuse derived fuel (RDF) atau Solid Recovered Fuel (SRF)

Bahan bakar bukan sampah , seperti kayu atau bentuk lain dari biomass

Output yang dihasilkan :

Tugas Ringkas Buku

Mata Kuliah : Waste To Energy

Electricity atau panas, . Keduanya bisa dihasilkan jika ada penggabungan Panas dan Power
plant (Combined Head and Power Plant CHP)

Syngas, dapat dimurnikan menjadi biomethane, biofuels, chemicals atau hydrogen

Pyrolysis Oils, dapat digunakan untuk bahan bakar mesin, atau pengganti dari bahan bakar
diesel

Feedstock untuk industry kimia, contoh: dengan pemakaian biomass sebagai pengganti
pembakaian minyak dalam produksi plastic.

Bottom ash, char atau slag, sebagai by-product yang bisa digunakan sebagai agregat untuk
material perkerasan jalan.

Fly ash diproduksi, tapi tidak dari semua unit pengolahan.

3. Anaerobic Digestion (AD) / Biogas


Biogas atau unit AD beroperasi pada suhu rendah, menggunakan mikroorganisme untuk
mengkomposisi sampah menjadi biogas, yang terdiri dari karbon dioksida dan gas metana. Secara
tipikal, jauh lebih kecil dari unit combustion atau unit gasification. Unit Biogas menggunakan
sampah organic yang basah, seperti sampah makanan, limbah MCK (sewage sludge), sampah sisa
pertanian.
Karakteristik sampah sebagai feedstock :

Sampah makanan

Sampah dari industry dan komersial, seperti sampah dari pemotongan hewan.

Sampah dari pertanian dan sampah domestic dari MCK (sewage sludge)

Output yang dihasilkan :

Biogas, bisa digunakan untuk pembangkit listrik dan panas (CHP bentuk dari unit
pembangkitnya)

Biomethane, untuk gas grid.

Digestate, digunakan untuk pupuk.

Energi dari Sampah dan Hirarki Pengelolaannya.


Hirarki dari pengelolalan sampah telah menjadi strategi nasional yang membuat Inggris (UK) tidak
tergantung kepada landfill.
Hirarki pengolahan sampah :
Pencegahan terjadi sampah
Menyiapkan untuk penggunaan kembali
Daur ulang sampah
Pemanfaatan lainnya (other recovery)
Sampah akhir (disposal)
2

Tugas Ringkas Buku

Mata Kuliah : Waste To Energy

Energi dalam Sampah Sisa


Tahun 2009/10, Inggris memproduksi sampah sekitar 32 juta ton MSW, dengan 39% direcycled, 48% dikelola
di landfill, dan energy yang didapatkan sisanya 13% dari unit EfW (Energy form Waste).Periode yang sama,
untuk sampah komersial dan industri, dihasilkan 58 juta ton, dengan 50% di recycled, 25% di landfill. Dari
25% sisanya,dengan pengolahan lainnya, dengan unit EfW
Sekitar 65% dari sisa sampah MSW, dan 61% dari sisa sampah industry dan komersial, adalah biomass,
sebagai energy yang dapat diperbarukan. Proporsi energy listrik terbarukan yang dihasilkan di Inggris sekitar
7.4%. Energi dari sampah sekitar sepertiganya. Jadi sampah untuk energy sebagai energy terbarukan di
Inggris, menyediakan hampir setengah dari energy terbarukan di Inggris.
Inggris menghasilkan lebih dari 100 juta ton dari sampah organic basah setiap tahun, yang bisa digunakan
sebagai biomass, sekitar 4 -8 % dari target energy terbarukan Inggris di tahun 2020.
Kerangka Kebijakan Energi Terbarukan Inggris
Inggris telah menetapkan target mendapatkan 15% dari total energy (untuk listrik, panas dan transportasi)
dari energy terbarukan pada tahun 2020.

Tujuan dari Kebijakan Energi Inggris :

Hemat Energi (Save Energy), dengan Perjanjian Hijau dan mendukung pelanggan yang rentan .
Mengurangi energy yang digunakan oleh rumah tangga, bisnis dan sector public, dan menolong
untuk melindungi energy yang murah.

Tugas Ringkas Buku

Mata Kuliah : Waste To Energy

Menyediakan energy yang aman (deliver secure energy), dengan pemakaian energi rendah karbon
di masa datang.

Melakukan aksi ambisius dalam perubahan iklim di rumah dan diluar. Bekerja dalam aksi
internasional, untuk mengatasi perubahan iklim, dan bekerja dengan negara lain untuk
mendapatkan anggaran karbon yang efektif dan efisien.

Mengelola tanggung jawab energy dan biaya yang efektif.

Target Energy Terbarukan


The Renewable Energy Directive (RED), mensyaratkan 15% dari total energy berasal dari energy terbarukan.
Untuk mencapai target ini, Pemerintah menperkirakan energi perbarukan dibutuhkan untuk berkontribusi :

Paling sedikit 32% dari listrik, sepertiga dari biomass, dengan sampah menjadi bagian nya. Saat ini
sekitar 7,4%

Paling sedikit 12% dari panas yang dibutuhkan. Saat ini masih kurang dari 1%

Paling sedikit 10% dari bahan bakar transportasi yang dibutuhan. Saat ini dari energi terbarukan
kurang dari 3%.

Insentif dari Energi Terbarukan


Pemerintah memperkenalkan insentif finansial untuk menguatkan peningkatan energi terbarukan.

The Renewable Obligation (RO)


Pemasok listrik harus meningkatkan Sertifikat Kewajiban Energi Terbarukan (Renewable Obligation
Certificates ROCs) setiap tahun. ROCs ini dihasilkan dari penggunaan pembangkit energi
terbarukan, dengan perbedaan tariff sesuai teknologi yang digunakan.

The Renewable Heat Incentive (RHI)


RHI ini didesain untuk mendorong instalasi peralatan pembangkit energi terbarukan di sector
komersial, public dan domestic. Ada juga tariff untuk setiap Kilowatt jam (kWh) dari biometana yang
masukkan ke dalam jaringan gas.RHI akan membayar tariff yang telah ditetapkan untuk masingmasing kWh dari energi terbarukan yang diproduksi, selama 20 tahun. RHI pada tahap ke dua,
oktober 2012, skema akan diperluas untuk memasukkan lebih banyak teknologi dan bisa mencakup
skala rumah tangga.

The Renewable Transport Fuel Obligation (RTFO)


RTFO memberikan kewajiban untuk pemasuk bahan bakar transportasi untuk menggantikan secara
bertahap prosentase pemakian bensin atau solar dengan biofuel (bioethanol, biodiesel, atau
biometana). Kewajiban ini meningkat setiap tahun sampai tahun 2013/4 mencapai 5%.

The Small Scale Feed-in Tariff (FiT)

Tugas Ringkas Buku

Mata Kuliah : Waste To Energy

Proyek-proyek kecil, kurang dari 5 megawatt, memenuhi syarat untuk mendapatkan tariff yang
ditetapkan untuk setiap listrik yang dihasilkan. Dari beberapa teknologi, hanya biomass yang bisa
memenuhi proyek skala kecil. Skema ini ditujukan untuk bisnis, komunitas, dan individu, yang tidak
terlibat secara langsung dalam pasar listrik.
Hambatan untuk Penyerapan Anggaran
Saat ini, legislative program berupaya untuk mengubah focus dari perencanaan k untuk membuat
keputusan, untuk masyarakat lokal dan akan sulit untuk mendapatkan persetujuanya. Proyek-proyek besar
akan ditangani oleh Major Infrastructure Panel yang keputusan final diberikan oleh Menteri. Pemerintah
telah mengumumkan untuk memilhak pada pengembangan yang berkelanjutan. Masih ada ruang untuk
pengemangan EfW untuk menentukan pembangunan berkelanjutan, untuk mendapatkan keuntungan
seperti tariff energi yang menguntungkan.
10 Aksi yang dapat dilakukan :
1. Mengembangkan Rencana Aksi untuk teknologi Thermal EfW (Combustion, Gasification and
Pyrolysis)
2. Mempertahakan level penggunaan pada saat ini Gasifikasi dan Pirolisis dan AD.
3. Mengenalkan sebuah teknik, pembakaran EfW hanya untuk listrik
4. Memastikan bahwa semua teknologi EfW berperan penuh, dalam pengaturan pasar listrik
5. Meneruskan Insentif dari energi terbarukan, untuk mendapatkan biomass dari komponen semua
sampah
6. Melakukan perbedaan dalam perijinan lingkungan untuk unit EfW dari Combustion, Gasification and
Pyrolysis.
7. Memperjelas anggapan / presumption dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
8. The Office of Gas and Electricity Markets (Ofgem) harus dapat menerima pemasok listrik dari
konsumen, memungkinkan menerima EfW plants dari komunitas dengan keuntungan mendapatkan
tariff yang lebih rendah.
9. Menetapkan target di masa depan yang jelas untuk biofuel sesegera mungkin.
10. Menfasilitasi pelaksanaan penyambungan (injeksi) dari biometana ke jaringan pipa gas.
Sumber :
Renewable Energy Association (REA). 2011. Energy from Waste. A guide for Decision Makers.REAs
Bioenergy, Biogas and Gasification & Pyrolysis Groups.

Anda mungkin juga menyukai