Anda di halaman 1dari 23

PERDAGANGAN

KELOMPOK
KARBON 5
DR. KANSIH SRI HARTINI S.HUT., MP.
NAMA KELOMPOK
• Shafa Namira Maharani
231201023
• Alya mai sanda
231201123
• Christine A. R. Lumban Gaol.
231201124
• Adelwin Ruby Geraldo Butar Butar.
231201127
APA ITU
PERDAGANGAN
KARBON???
•DEFENISI PERDAGANGAN KARBON•
Perdagangan karbon adalah jual-beli sertifikasi atau izin untuk
menghasilkan emisi karbon dioksida atau CO2 dalam jumlah
tertentu. Sertifikasi atau izin pelepasan karbon itu disebut juga
kredit karbon (carbon credit) atau kuota emisi karbon
(allowance). Satu kredit karbon setara dengan pengurangan atau
penurunan emisi sebesar satu ton CO2. Emisi CO2 dihasilkan
oleh antara lain pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, gas dan
minyak bumi), pembakaran hutan, dan pembusukan sampah
organik.
NAH, SIAPA PEMBELI DAN
PENJUAL KREDIT KARBON??
•PEMBELI KREDIT KARBON•
Pembeli kredit karbon atau allowance adalah
industri, negara atau perusahaan yang menghasilkan
emisi karbon dalam jumlah tinggi karena
menggunakan bahan bakar fosil atau mengkonsumsi
energi dalam jumlah besar. Misalnya, pabrik baja,
pembangkit listrik batu bara (PLTU) atau pembangkit
listrik gas, pusat data (data center) dan sektor
transportasi.
•PENJUAL KREDIT KARBON•
Para penjual kredit karbon adalah perusahaan atau
negara yang kegiatannya mampu menyerap emisi
CO2 atau yang kegiatannya menghasilkan sedikit
sekali CO2. Contohnya antara lain, perusahaan
konservasi hutan; pembangkit energi terbarukan –
pembangkit tenaga surya PLTS, pembangkit tenaga
bayu (PLTB), atau kegiatan pengolahan sampah
organik.
JENIS EMISI KARBON YANG
BISA DIPERDAGANGKAN
Ada berbagai jenis emisi yang bisa diperdagangkan melalui
konsep ini. Emisi tersebut meliputi karbon dioksida (CO2),
nitrat oksida (N2O), metana (CH4), sulfur heksaflourida (SF6),
perflourokarbon (PFCs), serta hydrofluorocarbons (HFCs).

Enam jenis emisi karbon yang disebutkan di atas merupakan


pemicu utama dari terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan
global. Dampak lanjutan penumpukan emisi tersebut yaitu
terjadinya krisis iklim atau perubahan iklim yang terjadi secara
ekstrem, seperti yang belakangan ini terjadi di berbagai tempat.
MANFAAT
PERDAGANGAN
KARBON
•MANFAAT
PERDAGANGAN
1. MeningkatkanKARBON•
Kualitas Udara di Bumi.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sejak awal, tujuan
utama dari sistem perdagangan karbon yaitu untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mencoba untuk
meminimalisir berbagai dampak negatifnya untuk bumi
dan penghuninya.

2. Sebagai Upaya untuk Melakukan Praktik Rendah


Karbon.
Banyak sekali jenis aktivitas manusia yang memicu
terjadinya kenaikan emisi karbon, lalu menumpuk di
atmosfer bumi. Adanya perdagangan karbon, dapat
menjadi upaya untuk melakukan praktik rendah karbon
yang dilakukan secara masif.
•MANFAAT
PERDAGANGAN
KARBON•
3. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi dan
Membuka Peluang yang Baru.
Untuk berbagai negara yang berpartisipasi
dalam perdagangan ini, maka bisa membuka
peluang ekonomi yang baru. Salah satu negara
yang bisa memanfaatkan hal ini dengan baik
yaitu Indonesia, yang diperkirakan dapat
menyumbangkan hingga 75-80% kredit karbon
dunia.
KEKURANGAN
PERDAGANGAN
KARBON
•KEKURANGAN
PERDAGANGAN
KARBON•
• Resiko Campur Tangan Politik Dalam pelaksanaannya,
campur tangan politik dapat memberikan pengaruh
besar pada efektivitas perdagangan karbon. Namun
terkadang, taktik politik yang kurang tepat bisa
menyebabkan jatuhnya harga karbon di pasar.

2. Kurangnya Ketersediaan Pasar Karbon


Sebagai komoditas tanpa nilai intrinsik, CO2 tidak punya
nilai ekonomi yang melekat, sehingga menentukan harga
yang tepat dapat menjadi tantangan tersendiri. Selain itu,
beberapa negara juga kekurangan bursa karbon yang aktif.
•KEKURANGAN
PERDAGANGAN
3. Faktor Eksternal KARBON•
Contoh faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
implementasi perdagangan karbon antara lain yaitu
perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi harga, hingga
ketidakpastian pasar, sehingga target pengurangan emisi
menjadi sulit dicapai.

4. Butuh Penegakan dan Pengawasan Ketat


Diperlukan sistem yang ketat dan efisien untuk memastikan
bahwa setiap perusahaan mematuhi aturan dan batas emisi
yang ditetapkan.
Tanpa pengawasan dan penegakan yang tepat,
pelaksanaannya bisa tidak efektif dan rawan menimbulkan
kecurangan. Namun, masih banyak negara yang penegakan
regulasinya masih kurang ketat.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
PERDAGANGAN KARBON
•DAMPAK POSITIF•
1. Menghasilkan pendapatan fiskal yang bisa
dialokasikan untuk berbagai kebutuhan negara.
Contohnya untuk penelitian dan pengembangan
terkait iklim, pengembangan teknologi terbarukan,
reformasi pajak, dan lain-lain.

2. Meningkatkan kualitas udara dan kondisi lingkungan,


sebab pengurangan emisi GRK dapat mengurangi nilai
polusi udara secara signifikan.

3. Mendorong inovasi dalam bidang teknologi


berkelanjutan, sebab para pelaku usaha yang terlibat
dalam pengurangan emisi bisa memperoleh insentif
khusus.
•DAMPAK NEGATIF•
1. Ketergantungan pada Mekanisme Carbon Trading
Salah satu kelemahan utama dari carbon tradingterletak
pada ketergantungan pelaku utamanya terhadap
mekanisme ini. Sebagai contoh, kebanyakan perusahaan
atau negara justru akan lebih memilih membeli kredit
karbon dibandingkan mengurangi emisi secara internal
melalui upaya-upaya khusus.

2. Sulitnya Menentukan Harga yang Ideal


Karbon adalah komoditas yang nilainya sulit untuk
diperkirakan. Sehingga dalam sistem perdagangan karbon,
harga izin atau kredit karbon dapat bervariasi secara
signifikan.
Hal ini dapat mengundang spekulan ke pasar, yang dapat
memicu volatilitas harga yang merugikan bagi pelaku
usaha yang berusaha untuk mengatur emisi mereka dengan
stabil.
•UNDANG-UNDANG
PERDAGANGAN
Jakarta, 23 Agustus 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan
Peraturan OJK Nomor KARBON•
14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon
melalui Bursa Karbon (POJK Bursa Karbon) yang akan menjadi
pedoman dan acuan Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pasar.

POJK Bursa Karbon ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 4


Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan
(UU P2SK) yang mengamanatkan pengaturan lebih lanjut
Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. Sesuai UU P2SK,
penyusunan POJK ini telah melalui proses konsultasi dengan Komisi
XI DPR RI.
THANK YOU!
FEEL FREE TO ASK!!
DAFTAR PUSTAKA
DINI HAWARI, L. U. T. H. F. I. L. L. A. H., Priyono, J., & Hartono, D. (2021).
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL TERHADAP PRAKTIK PERDAGANGAN
KARBON DI INDONESIA.-025 HI 2021 (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

Djaenudin, D., Lugina, M., Ramawati, & Sari, G. K. (2015a).


Desain peraturan perdagangan karbon hutan. Laporan Hasil Penelitian). Bogor: P3SEKPI.

Djaenudin D, dkk,
Perkembangan Implementasi Pasar Karbon Hutan di Indonesia' (2016)

Hindarto, Dicky Edwin.


Pengantar Pasar Karbon untuk Pengendalian Perubahan Iklim. Jakarta : PMR Indonesia. 2018.

Humaira, A. (2021).
Peran Indonesia dalam Perdagangan Emisi Karbon (Carbon Trading) dilihat dari perspektif hukum.
internasional (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Irama, A. B., & SE, M. (2020).
Perdagangan Karbon di Indonesia: Kajian Kelembagaan dan Keuangan Negara. Info Artha, 4(1), 83-102.

Kartika, L. A., Suhaidi, S., & Leviza, J. (2014).


Tinjauan Yuridis Terhadap Konsep Perdagangan Karbon Sebagai International Collaborative Dalam Upaya
Penyelamatan Dunia Dari Pemanasan Global. Sumatra Journal of International Law, 2(2), 15002.

MJ, N. A., Putra, A. K., & Sipahutar, B. (2023).


Perdagangan Karbon: Mendorong Mitigasi Perubahan Iklim Diantara Mekanisme Pasar Dan Prosedur
Hukum. Jurnal Selat, 10(2), 91-107.

Pamungkas, B. N., & Haptari, V. D. (2022). Analisis Skema Pengenaan Pajak Karbon Di Indonesia
Berdasarkan United Nations Handbook Mengenai Penerapan Pajak Karbon Oleh Negara Berkembang.
JURNAL PAJAK INDONESIA (Indonesian Tax Review), 6(2), 357-367.

Pillai, S. C. (2020). Trees–The Perpetual Carbon Traders. Available at SSRN 3519047.


Prihatiningtyas, W., Wijoyo, S., Wahyuni, I., & Fitriana, ZM (2023).
PERSPEKTIF KEADILAN DALAM KEBIJAKAN PERDAGANGAN KARBON (CARBON TRADING)
DI INDONESIA SEBAGAI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN IKLIM .

Putra, I. K. (2021).
Tinjauan Yuridis Kerjasama Perdagangan Karbon Negara Republik Indonesia dengan Negara Jepang
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

Samasta, N. A. (2023).
Pengaruh Perdagangan Karbon Terhadap Kondisi Ekologi di Indonesia. Jurnal Biologi, 1(1), 8-8.

SARI, S. W. P. (2016).
Perdagangan Karbon Menurut Hukum Internasional dan Implementasinya di Indonesia.

Saputra, A. I. (2021).
Pajak karbon sebagai sumber penerimaan negara dan sistem pemungutannya. Jurnal Anggaran Dan
Keuangan Negara Indonesia (AKURASI), 3(1), 56-71.
Sukadi, B. D., Pinatih, D., & Sari, N. (2020, December 28).
Penerapan Good Environmental Governance pada Praktik Perdagangan Karbon di Proyek Katingan
Mentaya. Jurnal Borneo Administrator, 16(3), 361-382.

Suseno, D. P. Y. (2023).
DUKUNGAN STANDARDISASI DALAM PERDAGANGAN KARBON HUTAN. STANDAR: Better
Standard Better Living, 2(4), 13-17.

Sutartib, M. (2021).
Tantangan Administrasi Pengenaan Pajak Karbon di Indonesia. Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara
Indonesia (Akurasi), 3(2), 38-55.

Tampubolon, R. (2022).
PERDAGANGAN KARBON: MEMAHAMI KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA. STANDAR: Better
Standard Better Living, 1(3), 25–29.

Yudhana, F. W., & Madalina, M. (2022).


Formulasi kebijakan penerapan pajak karbon di Indonesia. Souvereignty, 1(1), 68-78.

Anda mungkin juga menyukai