Anda di halaman 1dari 13

3/1/2022

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN

UJIAN KOMPREHENSIF:
Joko Agus Pamuji Wibowo
2020 52523 100 11

ANALISIS POTENSI BEBAN EMISI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP


(PLTU) CO-FIRING DAN KEMAMPUAN SERAPAN TANAMAN PENGHIJAUAN DI
AREA KERJA TERHADAP EMISI CO2
PT MAKMUR SEJAHTERA WISESA
KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Komisi Pembimbing: Dosen Penguji:


1. Dr. Drs. H. Suyanto, M.P. 1. Dr. Dewi Erika Adriani, S.P., M.P.
2. Dr. Ir. Gusti Rusmayadi, M.Si. 2. Dr.Ir.Rachmat Subagyo,S.T.,M.T.
3. Dr. Abdul Ghofur, S.T., M.T.

DAFTAR 1. PENDAHULUAN
• Latar Belakang
ISI • Rumusan Masalah
• Tujuan
• Manfaat Penelitian

2. TINJAUAN PUSTAKA
• Emisi Gas Rumah Kaca
• Pembangkit Listrik Tenaga Uap
• PLTU Co-Firing
• Peran Tumbuhan Hijau Sebagai Penyerap CO2
• Inventarisasi Serapan CO2

3. METODE PENELITIAN
• Kerangka Penelitian
 Analisis Emisi GRK PLTU Batubara & Co-Firing
 Analisis Daya Serap oleh CO2 Area Penghijauan PLTU
• Lokasi dan Objek Penelitian
• Waktu dan Tahapan Penelitian

1
3/1/2022

PENDAHULUAN RUMUSAN
MASALAH
LATAR BELAKANG
• Berapa besaran
Kegiatan RAN-GRK meliputi bidang: beban emisi gas
 Pertanian
 Kehutanan dan Lahan Gambut pada PLTU milik PT
 Energi dan transportasi Makmur Sejahtera
 Industri Wisesa selama ini.
 Pengelolaan Limbah,
 Kegiatan pendukung lain
• Bagaimana proyeksi
• Mempensiunkan PLTU di 2030 besaran beban emisi
• PLTU Co-Firing GRK dari
pengoperasian
 Dalam Penelitian analisa SWOT Fadli Muhammad, et al PLTU sampai tahun
(2019) Co-Firing aman di lakukan di PLTU PT MSW 2030, dengan
 Didalam UKL-UPL PT MSW, upaya pengelolaan emisi skenario PLTU
selama ini adalah dengan penanaman pohon di sekitar batubara dan PLTU
area kerja PLTU untuk meningkatkan serapan emisi yang - Pembangkit listrik co-firing.
dihasilkan oleh PLTU
- EBT
- Bahan Bakar • Berapa besar
ANALISIS POTENSI BEBAN EMISI PADA PEMBANGKIT - Transportasi kemampuan
LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) CO-FIRING DAN KEMAMPUAN serapan tanaman
SERAPAN TANAMAN PENGHIJAUAN DI AREA KERJA
TERHADAP EMISI CO2 PT MAKMUR SEJAHTERA WISESA
penghijauan di area
KABUPATEN TABALONG kerja PLTU
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 3

PENDAHULUAN
TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN
• Menganalisis besaran beban Untuk Peneliti:
emisi GRK pada PLTU milik PT • Mendapatkan data besaran beban emisi
Makmur Sejahtera Wisesa. gas rumah kaca pada PLTU Co-Firing

• Memproyeksikan besaran beban Untuk Objek Penelitian:


emisi GRK dari pengoperasian • Data tersebut dapat dijadikan indikator
PLTU sampai tahun 2030, keberhasilan inovasi pengelolaan
dengan skenario PLTU batubara lingkungan pada PLTU
dan PLTU co-firing. • Dapat mendorong konservasi sumber
daya alam khususnya batu bara
• Menganalisis kemampuan
serapan karbon oleh tanaman
Untuk Masyarakat:
penghijauan di area kerja PLTU
• Dapat mendorong pemerintah daerah &
masyarakat dalam inovasi pengelolaan
sampah perkotaan
4

2
3/1/2022

TINJAUAN PUSTAKA
• EMISI GAS RUMAH KACA

Pada prinsipnya, efek rumah kaca sama


dengan kondisi yang terjadi pada rumah
kaca, dimana panas matahari terjebak di
atmosfer bumi dan menyebabkan suhu
bumi menjadi hangat. Gas-gas di atmosfer
yang dapat menangkap panas matahari
disebut gas rumah kaca. Yang termasuk
gas rumah kaca yang ada di atmosfer
antara lain adalah karbon dioksida (CO2),
nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4),
dan freon (SF6, HFC dan PFC).

TINJAUAN PUSTAKA
• PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Salah satu permasalahan utama dari


pemanfaatan batubara dalam
pembangkitan listrik adalah tingginya emisi
CO2 yang merupakan produk sampingan
dari proses pembakaran batubara

Teknologi sudah mapan


Kelebihan
Biaya bahan bakar rendah
Umur pembangkit panjang
Biaya investasi awal mahal
Kekurangan Emisi karbon tinggi
Lokasi tidak fleksibel, sebisa mungkin dekat pelabuhan atau
sumber air yang besar untuk pendinginan

3
3/1/2022

TINJAUAN PUSTAKA
• PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Pada proses pembentukan batubara, dengan bantuan faktor fisika


dan kimia alam, cellulosa (C49H7O44) yang berasal dan tanaman
akan mengalami perubahan menjadi Lignite (C70H5O25),
Subbituminous (C75H5O20), Bituminous (C80H5O15) atau Anthracite
(C94H3O3).
7

TINJAUAN PUSTAKA
• PLTU CO-FIRING

Co-firing adalah kombinasi

bahan bakar biomassa dan


batubara untuk keperluan
pembakaran di boiler pada
pembangkit listrik tenaga uap
dengan perbandingan
presentasi tertentu agar dapat
tetap menghasilkan produksi
yang optimal pembangkit listrik.

4
3/1/2022

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA
Peran Tumbuhan Hijau Sebagai Penyerap CO2
• Vegetasi sangat berguna dalam produksi oksigen yang diperlukan manusia untuk
proses respirasi (pernafasan), serta untuk mengurangi keberadaan gas CO2
yang semakin banyak di udara akibat kendaraan bermotor dan industri (Irwan,
1992 dalam Aziz, 2010).

• Penyerapan karbon dioksida oleh hutan kota dengan jumlah 10.000 pohon
berumur 16-20 tahun mampu mengurangi CO2 sebanyak 800 ton CO2 per tahun
(Simpson dan McPherson, 1999 dalam Aziz, 2010).

Daya serap gas Daya serap gas


No Tipe Penutupan CO2 CO2
(kg/ha/hari) (ton/ha/th)
1 Pohon 1.559,10 569,07
2 Semak Belukar 150,68 55,00
3 Padang Rumput 32,68 12,00
4 Sawah 32,99 12,00
Sumber: Prasetyo et all. (2002) dalam Tinambunan (2006)

10

5
3/1/2022

TINJAUAN PUSTAKA
Peran Tumbuhan Hijau Sebagai Penyerap CO2

• Secara umum proses


fotosintesa adalah pengikatan
gas karbondioksida (CO2) dari
udara dan molekul air (H2O)
dari tanah dengan bantuan
energi foton cahaya tampak,
akan membentuk gula heksosa
(C6H12O6) dan gas oksigen
(O2) (Kusminingrum, 2002)

11

TINJAUAN PUSTAKA
Inventarisasi Serapan CO2
• Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional,
inventarisasi GRK adalah kegiatan untuk memperoleh data dan informasi
mengenai tingkat, status, dan kecenderungan perubahan emisi GRK secara
berkala dari berbagai sumber emisi (source) dan penyerapnya (sink)
termasuk simpanan karbon (carbon stock).

• Serapan adalah proses aktivitas atau mekanisme yang menghilangkan gas


rumah kaca, aerosol atau cikal bakal gas rumah kaca dari atmosfer. Hutan
dan vegetasi lainnya dianggap sebagai sinks (rosot) karena memindahkan
karbon dioksida melalui fotosintesa

12

6
3/1/2022

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis besaran emisi yang
dihasilkan PLTU batubara selama ini,
kemudian potensi emisi PLTU co-firing
serta menganalisis kecukupan upaya
penghijauan di area kerja PLTU dalam
menyerap emisi tersebut.

13

METODE PENELITIAN
Kerangka Penelitian

14

7
3/1/2022

METODE PENELITIAN
Analisis Emisi GRK PLTU Batubara dan Co-firing
Data Sekunder Untuk perhitungan tersebut digunakan data: Perhitungan Perhitungan total emisi GRK:

 Jumlah konsumsi batubara (2013-2021)  Emisi CO2 yang belum terkoreksi:


 Data kualitas batubara (2013-2021) Emisi CO2 = DA x FE CO2 = (FxNCV) x FE CO2
Faktor Emisi CO2, CH4 dan N2O
 Emisi CO2 terkoreksi 2% karbon tak terbakar
Global Warming Potency (GWP): CO2= 1, CH4= 21 dan
= Emisi CO2 x (1-0,02)
N2O= 310
 Emisi CH4= DA x FE CH4 x GWP CH4
Asumsi PLTU tidak memiliki data kandungan karbon yang dibakar di
= (FxNCV) x FE CH4 x GWP CH4
boiler dan kadar karbon yang tidak terbakar di dalam boiler
 Emisi N2O= DA x FE N2O x GWP N2O
sebesar 2%
= (FxNCV) x FE N2O x GWP N2O
Untuk Jumlah pellet sampah 5% dan 10% dari data bahan
 Total Emisi GRK= Emisi CO2+ Emisi CH4+ Emisi N2O
bakar batubara (2013-2021)

Perhitungan Perhitungan total emisi GRK:

15

METODE PENELITIAN
Analisis Emisi GRK PLTU Batubara dan Co-firing
NCV dan Faktor Emisi Batubara Nasional (Tier-2) NCV dan Faktor Emisi IPCC (Tier-1)

Referensi pellet sampah:


Faktor Emisi pellet sampah: 94.8 kg CO2/TJ
(Yun et al., 2007)
Nilai Kalor (NCV) pellet sampah: 14,64 MJ/Kg
(Suryawan I.W et al. 2021)

16

8
3/1/2022

METODE PENELITIAN
• Kemudian setelah diperoleh perhitungan beban emisi GRK setiap tahun sesuai
formula dan data historis yang telah diperoleh, selanjutnya dilakukan proyeksi
data sampai tahun 2030.
• Adapun skenario yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

No Skenario Data Aktivitas dan Pengelolaan

Skenario 1 (BAU- Business As Usual)


1 Bahan bakar PLTU menggunakan 100% batu bara
(tahun 2013-2030)

Skenario 2 (Co-Firing 5%) Bahan bakar PLTU menggunkan 95% batu bara
2
(tahun 2021-2030) dan 5% pellet sampah

Skenario 3 (Co-Firing 10%) Bahan bakar PLTU menggunkan 90% batu bara
3
(tahun 2021-2030) dan 10% pellet sampah

17

METODE PENELITIAN
Analisis Daya Serap CO2 oleh Area Penghijauan di PLTU
Kemampuan penyerapan pohon = daya serap CO2 x jumlah pohon
Nama Jenis Daya Serap CO2 Nama Jenis Daya Serap CO2
No Nama Ilmiah No Nama Ilmiah
Tumbuhan (kg/pohon/tahun) Tumbuhan (kg/pohon/tahun)
1 Trembesi Samanea saman 28.448,39 22 Khaya Khaya anthotheca 21,9
2 Cassia Cassia sp 5.295,47 23 Merbau pantai Intsia bijuga 19,25
3 Kenanga Canangium odoratum 756,59 24 Akasia Acacia mangium 15,19
4 Pingku Dysoxylum excelsum 756,59 25 Angsana Pterocarpus indicus 11,12
5 Beringin Ficus benyamina 535,90 26 Asam kranji Pithecelobium dulce 8,48
6 Krey payung Fellicium decipiens 404,83 27 Sapu tangan Maniltoa grandiflora 8,26
7 Matoa Pornetia pinnata 329,76 28 Dadap merah Erythena cristagalli 4,55
29 Rambutan Nephelium lappaceum 2,19
8 Mahoni Swettiana mahagoni 295,73
30 Asam Tamarindus indica 1,49
9 Saga Adenanthera pavoniana 221,18
31 Kempas Coompasia excelsa 0,2
10 Bungkur Lagerstroema speciosa 160,14
32 Jambu Biji Psidium guajava 390,61
11 Jati Tectona grandis 135,27 33 Bunga Kupu-Kupu Bauhinia purpurea 11.662,89
12 Nangka Arthocarpus heterophyllus 126,51 34 Kersen Muntingia calabura 5,26
13 Johar Cassia grandis 116,25 35 Sukun Artocarpus altilis 192,72
14 Sirsak Annona muricata 75,29 36 Ketapang Kencana Terminalia mantaly 211,64
15 Puspa Schima wallichii 63,31 37 Kiacret Spathodea campanulata 211,64
16 Akasia Acacia auriculiformis 48,68 38 Cemara Laut Casuarina equisetifolia 394,2
17 Flamboyan Delonix regia 42,2 39 Bintaro Cerbera manghas 848,84
18 Sawo kecik Manilkara kauki 36,19 40 Jati Putih Gmelina arborea 108,71
19 Tanjung Mimusops elengi 34,29 41 Mangga Mangifera indica 455,17
20 Bunga merak Caesalpinia pulcherrima 30,95 42 Glodokan Tiang Polyalthia longifolia 6.304,92
21 Sempur Dilena retusa 24,24 Sumber: Dahlan, 2007. Gratimah, 2009. Purwaningsih 2007. Karyadi 2005, Yusuf
2015.
18

9
3/1/2022

METODE PENELITIAN
Analisis Daya Serap CO2 oleh Area Penghijauan di PLTU
• Kemudian pengukuran diameter untuk
mengetahui usia pohon yang mempengaruhi
kandungan bahan organik di dalam pohon
sehingga diameter merupakan parameter
penting untuk mengukur simpanan karbon pada
tanaman (Ratnaningsihdan Suhesti, 2010)

• Kerapatan pohon merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi simpanan karbon pada suatu
tegakan. Menurut Hairiah dan Rahayu (2007), Kerapatan pohon pada suatu wilayah akan berimplikasi
pada simpanan karbon yang ada, semakin rapat suatu tegakan maka biomassa yang tersimpan dalam
tegakan tersebut akan semakin tinggi. Semakin rapat jarak tanam, maka semakin banyak populasi
tanaman per satuan luas, sehingga persaingan antar tanaman semakin ketat (Mawazin dan Suhaendi,
2008). Hal ini mengakibatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman terganggu.

• Keanekaragaman spesies akan berpengaruh terhadap simpanan karbon yang dapat dilihat pada
perbandingan hutan tanaman dan hutan alam. Pada hutan tanaman, yang cenderung monokultur, sehingga
simpanan karbonnya lebih rendah (Masripatin et al., 2010). Dengan demikian, semakin rendah keragaman,
maka simpanan karbonnya semakin rendah juga. Namun aspek lain seperti umur tanaman tidak dapat
dikesampingkan.
19

TEMPAT & WAKTU PENELITIAN


• Waktu : Januari 2022 s.d Mei 2022
• Lokasi : PLTU PT Makmur Sejahtera Wisesa

20

10
3/1/2022

TEMPAT PENELITIAN

21

22

11
3/1/2022

2019

2011

2018

2015

Waktu dan Tahapan Penelitian


No Waktu Tahun
2022
Tahapan Januari Februari Maret April Mei
1 Persiapan
2 Seminar Pascasarjana I
3 Ujian Komprehensif
4 Pelaksanaan Penelitian
5 Seminar Pascasarjana II
6 Ujian Tesis
7 Perbaikan dan Penggandaan
8 Publikasi

24

12
3/1/2022

DAFTAR PUSTAKA

25

DAFTAR PUSTAKA

26

13

Anda mungkin juga menyukai