AMIRAL AZIZ
Balai Besar Teknologi Konversi Energi - BPPT Gedung 625
Kluster Energi Puspiptek Serpong Tangerang Selatan
Email : amiral.aziz@bppt.go.id
ABSTRACT
Exergy analysis was conducted in evaluating the performance of Muncipal Solid Waste Fired Steam
Power Plant (PLTSa) to determine the locations and quantities of exergy losses. Wastes and exergy
destructions in different processes of the plant were also been calculated. Total exergy available at
incinerator input was 60.560,54 kW, consisted of 58.242,45 kW in MSW and 2.318,08 kW in the
combustion air. The burning of 600 ton per day MSW in the PLTSa produced 8.482,83 kW Net Electric
Power, accounted for 14,01 % of the overall exergy efficiency of the power plant. The plant produced
electrical energy 59.447.673 kWh/year and reduced 240.900ton MSW/year, thus contributing to CO2
emission reduction. Exergy efficiency of the turbine generator and condenser were 86,21 % and 78,48 %
respectively. PLTSa component with the largest exergy destructions was incinerator-boiler (56,53 %), far
exceeded the turbine generator (8,69 %), and condenser (3,79 %).
Keywords: Exergy, Exergy Destruction, Steam Power Plant, Muncipal Solid Waste (MSW), Exergy
Efficiency.
ABSTRAK
Analisa eksergi PLTSa telah dilakukan untuk mengetahui lokasi dan jumlah kerugian eksergi. Limbah dan
destruksi eksergi dalam proses yang berbeda telah diindikasikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa total eksergi yang tersedia pada input Incenerator adalah 60.560,54 kW. Nilai ini terdiri dari
58.242,45 kW yang terkandung dalam MSW dan 2.318,08 kW dalam udara pembakaran. Pembakaran
600 ton per hari MSW pada sistem PLTSa menghasilkan 8.482,83 kW daya listrik bersih dan 14,01 %
efisiensi eksergi keseluruhan pembangkit. Pembangkit menghaslkan energi listrik sebesar 59.447.673
kWh/tahun dan mengurangi timbunan sampah sebanyak 240.900 ton MSW/tahun, sehingga berkontribusi
dalam mengurangi emisi CO2. Efisiensi eksergi dari sistem turbin generator dan sistem kondensor
masing-masing adalah 86,21 % dan 78,48 %. Komponen PLTSa dimana terjadi destruksi eksergi yang
terbesar berturut-turut adalah pada sistem Insinerator-boiler sebesar 56,53 % , sistem turbine - generator
8,69% dan sistem kondensor 3,79%.
Kata kunci: Eksergi, Destruksi Eksergi, PLTSa, Sampah Padat Kota (MSW), Efisiensi Eksergi
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 251
TPST Bantar Gebang merupakan lahan yang 1.2. Tujuan Penelitian
berada di luar wilayah DKI Jakarta, sehingga ada
Studi ini bertujuan untuk menentukan
ketergantungan dengan pihak-pihak yang
efisiensi eksergi PLTSa berkapasitas 600 ton/hari
berkepentingan di luar wilayah DKI Jakarta.
dan mengidentifikasi lokasi dan proses dimana
Pengangkutan sampah dari stasiun
terjadi kerugian, kehilangan dan kerusakan
pengumpulan menuju TPST yang jauh lokasinya
eksergi serta menyarankan langkah-langkah
menimbulkan persoalan transportasi tersendiri.
yang dapat diambil untuk mengurangi kerugian
Selain itu, pengelolaan sampah kota yang hanya
eksergi.
bertumpu pada TPA akan membutuhkan lahan
yang luas dan terus menerus harus diperluas 2. BAHAN DAN METODE
seiring dengan timbulnya sampah setiap saat.
2.1. Diskripsi PLTSa 600 ton/hari
Oleh sebab itu sudah saatnya diaplikasikan
sistim pengelolaan sampah perkotaan yang Lokasi rencana PLTSa Cakung Cilincing
mampu mengurangi sampah secara cepat dan terletak di Km 6 Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 1
signifikan serta ramah lingkungan yaitu Waste to (JORR 1) seperti dapat dilihat pada gambar1.
Energy Plant (WTE Plant) atau Pusat Listrik Lingkungan lahan terdiri dari lahan industri,
Tenaga Sampah (PLTSa) dengan mengubah pergudangan, komersial dan kawasan
energi panas hasil pembakaran menjadi energi perumahan. Disisi timur terdapat lokasi rencana
listrik. Dengan penerapan teknologi PLTSa di gardu induk PLN untuk distribusi ke area Jakarta
DKI Jakarta maka ada beberapa manfaat yang Garden City, sedangkan di sisi Timur dan
diperoleh yaitu: Selatan terdapat saluran drainase alam. Secara
a. Hilangnya ketergantungan pada pihak‐pihak administrasi, lahan terletak di wilayah Kelurahan
di luar wilayah DKI Jakarta karena kebutuhan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta
lahan setiap instalasi PLTSa relatif kecil dan Timur
dapat dibangun secara tersebar.
b. Terkuranginya persoalan transportasi
angkutan sampah karena lokasi pengolahan
sampah yang tersebar.
c. Terkuranginya volume sampah padat menjadi
residu akhir (limbah abu) secara signifikan
sekaligus mengubah menjadi energi listrik
yang akan meningkatkan peran listrik
berbasis energi terbarukan.
d. Terkelolanya sampah perkotaan menjadi lebih
efisien dengan mengikutsertakan masyarakat
dan swasta karena ada perubahan
tanggungjawab treatment sampah yakni
pemerintah sebagai regulator dan swasta Gambar 1. Lokasi Rencana PLTSa Cakung
sebagai operator. Cilincing
Berdasarkan pertimbangan‐pertimbangan di Gambar 2 memperlihatkan diagram alir
atas dan mengingat pada Peraturan Presiden Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
No. 35 tahun 2018(2) dan Peraturan Menteri Incinerator atau ruang pembakaran akan
ESDM No. 44 tahun 2015(3), maka Konsorsium menggunakan jenis stoker dengan pilihan
antara suatu BUMD dan Swasta Nasional tumbling grate atau reversible grate. Penggunaan
menyatakan keinginan untuk ikut serta dalam grate mekanis tersebut untuk mendapatkan
pengelolaan sampah kota DKI Jakarta dan efisiensi pembakaran yang tinggi dan
mengembangkan PLTSa di lokasi ITF Cakung pembakaran sempurna serta menahan flue gas
Cilincing sebanyak 2 unit dengan kapasitas beberapa detik dalam ruang bakar bertemperatur
incinerator perunit 600 ton per hari. Tulisan ini 800oC ~ 850oC untuk mengurangi sebanyak
menampilkan beberapa hasil analisa eksergi mungkin dioxin.
yang telah dilakukan pada Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) berkapasitas
600 ton/hari yang bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi dan proses dimana terjadi
kerugian, kehilangan dan kerusakan eksergi
serta menyarankan langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengurangi kerugian eksergi.
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 253
Tabel 3. Analisa Ultimat MSW Jakarta
Elemen C H O N S
Sample 1 63,50 6,58 29,49 0,44
EXERGY
USEFUL Nilai eksergi kimia molar stándar ε o
CH untuk
SYSTEM EXERGY
DESTROYED OUTPUT beberapa zat dapat dilihat pada tabel 4.
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 255
Edestroyed = T0 s.................(6) (ma )th,v,d = 8,66C + 7,94 H 2 + 0,998S − O2 .......(9)
0,232
Kriteria kinerja sistem eksergi tergantung Persentase kelebihan udara λ (Excess air)
pada laju transfer eksergi masuk dan keluar diberikan oleh persamaan(5,15):
volume kontrol. Ukuran yang paling tepat dalam
menentukan kriteria kinerja adalah ”rational exergy (ma / m f )akt − (ma / m f )th (Va)akt − (Va)th
efficiency” yaitu rasio antara jumlah eksergi keluar = = .....(10)
(ma / m f )th (Va)th
yang diinginkan (desired exergy output) dengan
jumlah eksergi masu(5)
Edesired Massa udara aktual yang dibutuhkan untuk
= ...........................(7) pembakaran 1 kg MSW dengan presentase udara
Einput lebih λ (excess air) adalah :
Persamaan untuk menghitung rational exergy
efficiency untuk beberapa komponen seperti boiler, (ma )act,d = (1 + ) (ma )th,,d .........(11)
turbin dan pompa diberikan pada Tabel 5(5)
Massa gas hasil pembakaran mFG (flue gas) 1
Tabel 5. Persamaan Rational exergy efficiency kg MSW seperti diberikan pada persamaan 12
beberapa peralatan Mekanikal(5) sampai dengan 16(5,15) :
Di mana :
mCO2 , mSO2 , mH2o , mN2 dan mO2 masing-
masing adalah massa dari CO2 ,SO2 , H2O, N2 dan
O2 yang terkandung dalam gas hasil pembakaran.
Massa gas asap basah (mFG)wet adalah :
(mFG )wet = 1 + (ma )act,d − mash .....(13)
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 257
2.4.3. Sistem Kondensor E10 + E5 + E11 = E6 + I DEA...................(35)
2
2.4.6. Sistem Boiler Feed Pump
14
Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
15 pompa diberikan oleh persamaan:
PBFP = m6 (h7 − h6 )......................(36)
m12 h12 + m4 h4 = m5 h5 + m13 h13.......(31) Dari gambar 10 persamaan neraca energy dan
eksergi diberikan pada persamaan 38 dan 39.
E12 + E4 = E5 + E13 + I LPH ...................(32)
m7 h7 + m9 h9 = m8 h8 + m10 h10 ............(38)
12 E7 + E9 = E8 + E10 + I HPH ...................(39)
5
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 259
Gambar 11. Diagram Grassman PLTSa
Tabel 10. Ringkasan analisa eksergi dari system Tabel 13. Ringkasan analisa eksergi dari system
Pompa Kondensat Pompa Pengisi Ketel
Keterangan Nilai Keterangan Nilai
Condensor outlet (kW) 135,71 Air pada outlet Deaerator (kW) 1,905,84
Condensate Pump outlet (kW) 145,30
Condensate Pump Power (kW) 12,96 Air pada outlet FWP (kW) 1,983,46
Ireversibility Condensate Pump
(kW) 3,37 Umpan air Pump Power (kW) 130,04
Exergy Efficiency (%) 73,97
Ireversibility Feed Water Pump
52,42
(kW)
Tabel 10 dan tabel 13 masing-masing
Exergy Efficiency (%) 59,69%
memperlihatkan parameter kinerja dari Pompa
Kondensat dan Pompa Pengisi Ketel. Irreversibility
Pada Tabel 11, 12 dan 14 dapat dilihat
yang terjadi pada pompa kondensat dan pompa
parameter kinerja dari peralatan pemanasan air
pengisi ketel masing-masing 3,37 KW dan
umpan. Efisiensi eksergi dari LPH, Deaerator dan
52,42kW. Efisiensi eksergi dari pompa kondensat
HPH masing-masing 74,96% , 91,69% dan
dan pompa pengisi ketel masing-masing 73,97 %
92,57%. Kerugian eksergi yang terjadi di LPH,
dan 59,69 %.
Deaerator dan HPH relatif kecil yaitu masing-
masing 166,60 kW, 172,66 kW dan 104,96 kW .
Tabel 11. Ringkasan analisa eksergi dari system
LP Heater
Tabel 14. Ringkasan analisa eksergi dari system
Keterangan Nilai
HP Heater
Outlet Drain LP Heater (kW) 15,22
Keterangan Nilai
Outlet Condensate Pump (kW) 145,30
Keluaran HP Heater outlet (kW) 185,67
Steam Extraction 3 memasuki
LPHeater (kW) 680,48 Air pada FWP outlet (kW) 1.943,82
Air pada inlet Deaerator (kW) 643,95 Steam Extraction1 memasuki HP
Ireversibility LPH (kW) 166,60 1.598,01
Heater (kW)
Exergy Efficiency (%) 74,96%
Air pada inlet Economizer (kW) 3.251,21
Tabel 12. Ringkasan analisa eksergi dari system Ireversibility HPH (kW) 104,96
Dearator Exergy Efficiency (%) 92,57%
Keterangan Nilai
Air pada inlet Deaerator (kW) 643,95 Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa efisiensi
Steam Extraction 2 memasuki eksergi keseluruhan pembangkit listrik tenaga uap
Deaerator (kW) 1248,88 berbahan bakar sampah padat kota (PLTSa)
Outlet Drain HP Heater (kW) 185,67 didapat 14,01% dengan mengacu pada eksergi
Air pada outlet Deaerator (kW) 1905,84 total yang tersedia pada sisi masuk Insenerator.
Ireversibility Deaerator (kW) 172,66 Daya generator kotor yang dihasilkan sebesar
Exergy Efficiency (%) 91,69% 9425,37 kW, dengan daya pemakaian sendiri
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, No. 2, Juli 2019, 251-262. 261
Technology (JMEST), Vol. 2 Issue 9, pp 2365- 13) Moran-Shapiro. (1999). Fundamental of
2373 Engineering Thermodynamic, 4th ed, Willey,
USA.
8) Chattopadhy, P. (2006). Boiler Operation
Engineering, Tata McGraw Hill New Delhi. 14) Nag, PK (2002). Power Plant Engineering nd
Edition, Mc Graw Hill
9) Gong, M., & Wall, G. (1997). On exergetics,
economics and optimization of technical 15) Rosen, M.& Dincer, I (2008). Exergy as the
processes to meet environmental conditions. confluence of energy, environment and
Proceedings of the conference: sustainable development. Internat. J. on
Thermodynamic analysis and improvement of Exergy, 1, 3-13.
energy systems, Beijing, China, 453-460.
16) Syamsir, A. Muin (1988). Pesawat- Pesawat
10) Jan Szargut, David. R. Morris & Frank. R. Konversi Energi 1 (Ketel Uap), Rajawali
Steward (1988). Exergy Analysis of Thermal, Press, Jakarta.
Chemical, and Metallurgical Processes,
17) Ujam, A.J & Ebob, F. (2012). Thermal
Hemisphire Publishing Corporation, New York
Analysis of a Small Scale Municipal Solid
USA.
Waste Fired Steam Generator: Case Study of
11) Kaushik, S.C., Siva Reddy, V. & Tyagily, S.K., Enugu State, Nigeria, Journal of Energy
(2011). Energy and Exergy Analyses of Technologies and Policy, Vol 2 No 5.
Thermal Power Plant: A Review, Renewable
18) Walter R Niesen (2002). Combustion and
and Sustanable Energy Reviews.
Incineration Processes, Third Edition, Marcel
12) Kotas, T.J,. (1995). The exergy method of Dekker, Inc, New York.
thermal plant analysis. Krieger Publishing Co.
Ltd. Florida, USA.