Anda di halaman 1dari 7

STUDI POTENSI LIMBAH KOTA SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SAMPAH (PLTSa) KOTA SINGKAWANG

URAY IBNU FARUQ

Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik


Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Pontianak Email: Oerayibnu25@gmail.com

Abstract - Source of electrical energy is kebutuhan energi listrik diantaranya


currently the main problems in Singkawang
peningkatan pembangunan pembangkit baru,
city, this is because the number of population
density increased annually. Besides, the pembelian listrik swasta, pembelian listrik
problem of the amount of waste continues to dengan negara tetangga dan sistem sewa
rise, these two problems can be solved with pembangkit dengan pihak ketiga. sering kali
one solution to convert a renewable energy pertumbuhan beban tidak mampu diimbangi
that makes a potential where trash converted dengan penambahan pembangkit baru yang
into power plant of waste to energy. To menimbulkan krisis energi listrik. Dengan
determine whether the waste can be a solution
jalur koneksi Area Singkawang yang
to the energy crisis by conducting a study of
potential waste or garbage into fuel power menerangi Kota Singkawang pada tahun 2016
plant. writing this essay described how rubbish tercatat kapasitas mampu 21,548 MW
can produce electrical energy for 24833.76 memiliki kapasitas terpasang pembangkit
kWh / day if operating for one year amounted sebesar 27,061 MW dengan beban puncak
to 9,064,322.4 kWh / year or 9064.32 MWh / tertinggi 22,901 MW pada tahun 2012.
year, The first step is to know the total amount Sumber energi listrik saat ini menjadi
of organic waste per day, the number of
permasalahan yang pokok, disamping itu kota
calories in the organic waste, the amount of
energy (kWh) / day, the capacity of power Singkawang sebagai kota administratif harus
generation, the power output of the boiler, dihadapkan dengan pertumbuhan jumlah
steam turbine net power. penduduk. Berdasarkan data Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Kata kunci : garbage of potential study, waste Singkawang pada tahun 2013, tercatat jumlah
to energy, steam of power plant penduduk sebanyak 198.742 jiwa. Tempat
pembuangan sampah akhir (TPA) di Kota
Singkawang di TPA Wonosari limbah atau
1. Latar Belakang
sampahnya tidak dipilah dan bersifat
homogen. Serta pengolaannya menggunakan
Energi listrik merupakan kebutuhan
sistem open dumping (pembuangan terbuka),
energi yang banyak dibutuhkan dalam segi
dimana sampah dibuang dan ditumpuk
aspek kehidupan, semakin meningkatnya
sedemikian rupa sehingga timbunan semakin
populasi manusia maka semakin banyak
hari semakin bertambah jumlahnya. Sistem
kebutuhan yang harus dipenuhi. Beberapa
pengolaan open dumping kurang tepat dan
faktor yang mempengaruhi ketersediaan listrik
tidak ramah lingkungan serta tidak
di Indonesia, diantaranya ketersediaan energi
diterapkannya pendekatan reduce, reuse, dan
primer, harga bahan bakar yang tidak selalu
recyle (3R) yang sebenarnya dapat
konstan, teknologi, dan pengaruh budaya
mengurangi dampak yang di timbulkan dari
masyarakat. Saat ini Perusahan Lisrik Negara
(PLN) berupaya mengatasi peningkatan sampah, Bedasarkan data dari dinas

kebersihan kota singkawang volume sampah yang terangkut rata-rata per hari nya adalah
sampah yang ada di tempat pembuangan akhir 193,54 m³. Sumber, dinas kebersihan Kota
TPA wonosari berkisar 73.684 m³. Untuk Singkawang 2015. Proses pengolaan sampah
dilakukan terhadap sampah-sampah yang dikembangkan pengolahan sampah menjadi
bersifat combustible (mudah terbakar), namun energi diantaranya sebagai berikut.
terkadang ada beberapa sampah organik yang a. Teknologi Pembakaran langsung
pengolahannya lebih baik dilakukan dengan (Incineration)
cara metode pembakaran dari pada fermentasi Teknologi Pembakaran langsung
atau pengkomposan. Maka dari itu untuk (Incineration) adalah cara pengolahan sampah
mengantisipasi adanya peningkatan dengan cara pembakaran menggunakan sedikit
penimbunan limbah atau sampah perlu bahan bakar pada saat pembakaran awal, yang
dilakukan penekanan terhadap peningkatan akan memusnahkan seluruh jenis sampah yang
volume sampah dengan mengolah sampah dibakar dalam waktu cepat. Panas hasil
menjadi sumber bahan bakar yang akan sangat pembakaran tersebut kemudian didinginkan
bermanfaat dalam penyediaan kebutuhan dengan semprotan sirkulasi air sehingga
energi listrik serta menghemat bahan bakar menimbulkan ”Superheated Steam” yang
dari fosil. selanjutnya ditampung dalam boiler. Tenaga
uap dalam boiler inilah yang akan
2. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah menggerakkan turbin, kemudian turbin
2.1. Umum tersebut akan menggerakkan generator
Pembangkit listrik tenaga sampah sehingga menghasilkan tenaga listrik.
adalah pembangkit listrik yang berbahan bakar
tenaga dari sampah yang sudah melalui proses.
Dimana proses tersebut menggunakan
teknologi tinggi yang ramah lingkungan.
Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi
(Waste to Energy) atau yang biasa disebut
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah)
menggunakan tiga teknologi yaitu, proses
sampah dengan teknologi Thermal Converter
Insinerator, Gasifikasi dan Fermentasi.
2.2. Teknologi yang dipergunakan Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Gambar 2.2 Ilustrasi gambar sistem teknologi
Sistem PLTSa ini menggunakan tiga
Pembakaran Insinerasi (Sumber : Teknologi
metode dimana metode pertama menggunakan
Pemanfaatan Sampah Kota Bandung Sebagai
teknologi Insinerator yaitu dengan proses Energi 2007).
pembakaran. Selain menggunakan teknologi 2.3. Potensi Sampah Menjadi Energi
Insinerator PLTSa juga dapat menggunakan Listrik
LFG terdiri atas collection system dan Untuk mengetahui potensi sampah
fermentasi sampah menjadi gas methan, serta sebagai bahan bakar energi terbaharukan
pengolahan sampah menjadi listrik dengan harusnya terlebih dahulu mengetahui nilai
menggunakan teknologi Gassifikasi. kandungan kalori yang dihasilkan, setelah nilai
Berdasarkan teknologi yang telah asumsi kalor didapat barulah mengetahui
berapa kapasitas daya yang dihasilkan dari
proses insenerator dan berapa kebutuhan
bahan bakar yang diperlukan atau dari bahan
bakar yang tersedia untuk saat ini.

Keterangan perhitungan analisa sampah


organik :
Vtotal = volume sampah homogen Kapasitas termal sampah
Kota Singkawang 193,54 m3/hari
( .................(2.6)
= )/
/
Nmedian = persentase sampah organik 55%
Daya keluaran pada boiler
Vorganik = volume sampah organik m3/hari = Kapasitas termal sampah x
Efisiensi boiler.....................................(2.7)
Vorganik = volume sampah organik Kota
Daya netto Turbin Uap
Singkawang 106,447 m3/hari
= Daya Keluaran Boiler x
ρ = berat jenis sampel sampah organik
efisiensi turbin uap..............................(2.8)
984,38 kg/m3
Daya keluaran Generator
= Daya netto Turbin Uap x
M = berat sampah organik kg/hari
Efisiensi generator.............................(2.9)
Untuk menentukan kapasitas termal sampah Setelah didapat daya dari keluaran generator
terhadap masukkan boiler serta daya yang sebesar ( kW) maka energi listrik perhari yang
dihasilkan oleh generator, harus diketahui dihasilkan adalah sebagai berikut :
W = energi listrik kWh
jumlah volume sampah organik Kota
P = daya keluran pada generator kW
Singkawang, setelah mengetahui jumlah
t = waktu 24 jam
volume sampah organik, kemudian
W = P x t.........................................(2.10)
mengetahui berat pada sampah organik dan
memasukkan nilai kalori pada sampah, 3. Karakteristik Kondisi Data Sampah
sehingga dihasilkan energi yang bisa dan Kondisi Kelistrikan di Kota
dibangkitkan (kWh). Dengan mengambil Singkawang
jumlah berat sampel sampah organik di lokasi 3.1. Kondisi Kelistrikan Kota Singkawang
TPA rata - rata 787,5 kg untuk mencari rata-
Kota Singkawang merupakan kota
rata berat jenis 984,38 kg/m3, pengambilan
administratif yang memiliki perkembangan di
sampel sampah organik untuk menentukan
bidang industri maupun pariwisata hal ini
berapa berat jenis pada sampah organik dan
membuat pihak PT PLN Area Singkawang
jumlah persentase volume sampah organik di
memerlukan suplai energi listrik yang setiap
Kota Singkawang kisaran 55% dari rata – rata
tahunnya terus bertambah seiring laju
total volume sampah yaitu sebesar 193,54
kepadatan penduduk serta usaha – usaha di
m3/harinya Kota Singkawang.
bidang terkait.
Vorganik..................................................= Tabel 3.1 Sistem Pembangkit Listrik Area
Vtotal x Nmedia.......................................(2.1) Singkawang.
Daya Produksi Kapasitas Beban
Vorganik = Tahun Terpasang Listrik Mampu puncak
(2.2)
ρ.................................................. (kW) (kWh) (kW) (kW)
2011 21.517 80.498.981 18.667 18.307
2012 26.479 110.557.168 22.470 22.901
M = ρx Vorganik............................... (2.3) 2013 26.787 111.485.208 23.350 22.479
Jumlah kalori 2014 27.601 113.854.275 23.120 21.885
(kkal) = Jumlah berat jenis sampah organik 2015 27.348 109.436.199 23.348 22.265
x nilai kalori sampah organik.....(2.4)
Jumlah energi (kWh)
Perhari = jumlah kalori (kkl) x Sumber : PT PLN Wilayah Kalimantan Barat Area
0.00116 (KWh/kkl).................(2.5) Singkawang 2016.
Pada tahun 2015 tercacat produksi listrik Kota Singkawang menurun drastis dari tahun 2014 ke
sebesar 109.436.199 kWh. Dari tabel diatas tahun 2015, hal ini dikarenakan tidak bertambahnya
bisa disimpulkan bahwa produksi listrik di jumlah pembangkit, sehingga berpengaruh pada aspek
kemampuan daya pembangkitan. dicampur jadi satu tempat, oleh karna itu
3.2. Data Sampah di Kota Singkawang dilakukan observasi lapangan secara
Jumlah sampah rata – rata setiap harinya langsung dengan melakukan pemilahan
berasal dari pemukiman, komersial, pasar, dan pengambilan sampel Organiksampah organik
Hari Volume Keranjang
perkantoran, fasilitas umum, kawasan selama satu Berat
minggu sertaSampah menggunakan Berat Jenis
3
perindustrian, sapuan jalan, saluran, dan lain – keranjang sampah
(kg/hari)
dengan(mvolume
3
/hari)
0,8 m
(kg/m )3

lain. Berikut ini adalah penjabaran data di dapat


1 dari 500
(0,02
kg m x 0,040,8x m1 m).
3
625 kg/m 3

sampah Kota Singkawang dari tahun 2011 ke 2 Tabel 700Sampel


kg 3
0,8 mOrganik 875 kg/m3
4.1 Sampah
tahun 2014 : 3 700 kg 0,8 m3 875 kg/m3
Tabel 3.7 Produksi sampah Kota Singkawang 4 800 kg 0,8 m3
1000 kg/m3
5 1200 kg 0,8 m3 1500 kg/m3
3
VOLUME SAMPAH ( M³) 6 800 kg 0,8 m 1000 kg/m3
NO Uraian
7 800 kg 0,8 m3 1000 kg/m3
2011 2012 2013 2014 KET
volume 8 800 kg 0,8 m3 1000 kg/m3
3
1 sampah yang 71.080 71.950 72.581 73.684 Jumlah 6300 kg 6,4 m 7875 kg/m3
ada m³ m³ m³ m³
984,38
sampah yang
3
dapat Rata-rata 787,5 kg 0,8 m kg/m3
2
terangkut per 64.252 64.945 70.080 70.642
tahun m³ m³ m³ m³ Dengan mengambil jumlah berat sampel
rata rata sampah organik di lokasi TPA rata - rata 787,5
sampah
3
terangkut per 176,03 177,45 193,54
kg untuk mencari rata- rata berat jenis 984,38
hari m³ m³ 192. m³ m³ kg/m3, jumlah persentase volume sampah organik
Sumber Dinas Kebersihan dan Perumahan Kota di Kota Singkawang kisaran 55% dari
Singkawang 2015. rata – rata total volume sampah yaitu sebesar
Volume rata – rata sampah terangkut per hari 193,54 m3/harinya, sampel ini diambil
pada tahun 2014 adalah 193,54 m 3, volume menggunakan sistem manual dengan bantuan
rata - rata sampah organik 55 % lebih banyak petugas di TPA Wonosari. Jumlah total
dari volume rata – rata sampah anorganik, penduduk 198.742 jiwa dengan luas wilayah
untuk komposisi sampah organik di Indonesia 504 km2 Kota Singkawang. Timbulan atau
kisaran 50 – 60% untuk daerah perkotaan jumlah volume sampah organik di Indonesia
besar mencapai 60% volume sampah sekitar 50 – 60%, untuk wilayah Kota
organiknya. Singkawang kisaran 55% diambil dari median
persentasi volume sampah organik, karena
4. Data Perhitungan dan Analisa Kota Singkawang merupakan Kota
4.1. Jumlah Berat Jenis Sampah Organik administratif. Rata – rata pada sampah
Di TPA Wonosari organik yang baru terangkut ke tempat
Berdasarkan tinjauan langsung pada pembuangan akhir memiliki kandungan air
lokasi TPA Wonosari Kota Singkawang atau berat jenis sekitar 60% berdasarkan
memiliki timbulan atau volume sampah sumber pengolahan TPA Wonosari karna
homogen yaitu, sampah organik dan anorganik komposisi sampah tergolong basah, untuk
mengurangi kadar air sampah akan diendapkan dapat menjadi sebagai pembangkit tenaga listrik
kedalam wadah atau bunker selama 2 hari agar berbahan bakar sampah, hal ini dilakukan untuk
berkurang menjadi 50% kadar airnya. mengurangi volume timbulan sampah yang juga dapat
mencemari lingkungan. Perhitungan perkiraan hasil
4.2 Perhitungan Perkiraan Hasil
keluaran daya PLTSa berbahan bakar dari sampah
Keluaran Daya Sampah Organik organik ini didapat dengan menggunakan blok
Dengan Teknologi Pembakaran diagram masing – masing alat konversi energi dengan
Langsung efisiensi yang bervariasi.

Pemanfaatan sampah sebagai energi


alternatif memiliki beberapa keunggulan yaitu,
Sampah
kg/m3, pengambilan sampel sampah
organik untuk menentukan berapa berat
1135,05 kkal/kg
104.784,3 kg/hari
jenis pada sampah organik dan jumlah
persentase volume sampah organik di Kota
Boiler Singkawang kisaran 55% dari rata – rata
total volume sampah yaitu sebesar 193,54
80% m3/harinya di Kota Singkawang, jumlah
55% pada sampah organik ini diambil dari
nilai median dari data sekunder komposisi
sampah di Indonesia yaitu sampah organik
Turbin uap di perkotaan besar memiliki 50 – 60% dari
total sampah homogen. Jumlah sampah
25% organik yang begitu melimpah tentunya
akan cukup menghasilkan potensi pada
rata - rata volume sampah organik 106,447
Generator Daya listrik m3/hari setelah itu di dapat jumlah berat
sampah organik sebesar 104.784,3 kg/hari.
90% (kW) Dengan nilai kalor 1135,05 kkal/kg dan
jumlah sampah organik yang tersedia rata –
rata adalah 104.784,3 kg/hari berdasarkan
sampel data sampah organik yang di ambil
Gambar 4.1. Blok Diagram Efisiensi. langsung pada lokasi TPA wonosari maka
Sumber : Diagram efisiensi (Ario Basuki, 2007) diperoleh energi termal yang masuk ke boiler
sebesar 118.935.419,72 kkal/hari sesuai
4.3. Hasil Analisa Potensi Energi Sampah
persamaan 2.4 adalah jumlah (kkal) x 0,00116
Organik
(kWh/kkal) = 137.965,09 kWh/hari. Untuk
Asumsi ini dibuat dengan pertimbangan
mencari kapasitas daya sesuai dengan
pengambilan sampel jumlah berat sampel
persamaan 2.4 adalah jumlah energi (kWh)
sampah organik di lokasi TPA rata - rata 787,5
perhari dibagi jumlah jam perhari yaitu 24
kg untuk mencari rata- rata berat jenis 984,38
jam, maka kapasitas daya pembangkitan
sebesar 5.748,55 kW, ini belum
memperhitungkan efisiensi boiler, turbin, dan
generator. Kemudian asumsi efisiensi boiler
dibuat berdasarkan harga tipikal boiler sampah
yang beroperasi dengan sistem yang sama
adalah sebesar 80% maka daya keluaran boiler
sebesar 5.748,55 kW x 80% = 4.598,84 kW.
Asumsi ini cukup relatif dengan efisiensi 80%
ketimbang efisiensi boiler berbahan bakar
batubara yang mencapai 85%. Untuk efisiensi
turbin uap dibuat berdasar efisiensi siklus
rankine yang berkisar antara 25 – 30%. Maka
dipilih angka 25% untuk faktor keamanan
dalam perhitungan. Sehingga keluaran daya
bersih nya 4.598,84 kW x 25% = 1.149,71 kW
yang digunakan untuk menggerakkan
generator. Kemudian efisiensi generator dengan menggunakan teknologi pembakaran
dipilih 90%, hasil keluaran daya bersih dikali langsung atau insenerasi mampu menghasilkan daya
dengan faktor efisiensi generator, 1.149,71 kW keluaran dari generator sebesar 1.034,74 kW, setelah
x 90% = 1.034,74 kW. Pemanfaatan sampah itu untuk mendapatkan energi listrik yang dihasilkan
dari insenerasi perhari adalah daya keluaran 5.2. Saran
generator dikali dengan
1. Masih diperlukan studi lebih lanjut
24 jam sebesar 24.833,76 kWh/hari jika
serta observasi lapangan yang melibati
beroperasi selama satu tahun sebesar
berbagai aspek – aspek terkait dengan
9.064.322,4 kWh/tahun atau 9.064,32
penanganan sampah serta pengolahan
MWh/tahun.
sampah menjadi energi terbarukan.
5. Kesimpulan dan Saran
2. Pengembangan energi terbarukan
5.1. Kesimpulan
masih minim dilakukan diberbagai
1. Proses sampah menjadi energi
tempat, untuk Kalimantan Barat belum
terbarukan mampu memberikan
banyak dikembangkan khususnya pada
jawaban atas permasalahan
pengolahan serta pemanfaatan sampah
penumpukan sampah di TPA
menjadi energi listrik.
Wonosari Kota Singkawang dengan
3. Data yang dihasilkan untuk memulai
mekanisme Insenerasi.
studi potensi seharusnya lebih akurat
2. Timbulan sampah rata – rata setiap
serta data pada rata – rata volume
harinya di Kota Singkawang kisaran
sampah organik seharusnya sudah ada
55% dari rata – rata total volume
pada instansi terkait, agar untuk
sampah yaitu sebesar 193,54
3 observasi pengembangan lebih mudah.
m /harinya.
4. Dengan melakukan studi potensi
3. Untuk teknologi pemanfaatan sampah
sebagai energi terbarukan di kota limbah kota sebagai pembangkit
Singkawang, diusulkan menggunakan tenaga listrik Kota Singkawang
teknologi pembakaran langsung diharapkan kedepannya teknologi
karena dari tinjauan langsung ke pemanfaatan sampah menjadi
lokasi tpa Wonosari dan prosesnya bahan bakar energi listrik bisa
sangat cepat. Metode yang digunakan dikembangkan lebih sefesifik agar
sangatlah relatif dan terbukti secara dapat membantu mengatasi
skala komersial. masalah persampahan Kota serta
4. Pemanfaatan sampah dengan
mengatasi krisis energi listrik.
menggunakan teknologi pembakaran
Refrensi
langsung atau insenerasi mampu
Alan Nazli Haq. 2012. Studi Pembangkit
menghasilkan daya keluaran dari
Listrik Tenaga Sampah di Kota
generator sebesar 1.034,74 kW,
Banjarmasin.
setelah itu untuk mendapatkan energi
Archie W. Culpjcdan Darwin Sitompul.1991.
listrik yang dihasilkan dari insenerasi
Prinsip-prinsip Konversi Energi. Jakarta
perhari adalah daya keluaran generator
:Erlangga.
sebesar 24.833,76 kWh/hari dan
Ario Basuki Wibowo. 2007. Kajian Awal
beroperasi selama satu tahun sebesar
Pembangunan Pembangkit Listrik
9.064.322,4 kWh/tahun atau 9.064,32
Tenaga Sampah Di Kota Bandung.
MWh/tahun.
Badan Pusat Statistik Kota Singkawang,
Jumlah Kepadatan Penduduk Kota
Singkawang tahun 2013. 2015.
Budiman Aris. Tesis 2015. Kajian Tekno
Ekonomi Potensi Sampah Kota
Pontianak Sebagai Sumber Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Cokorde Indra Pharta. 2010. Penggunaan Convertio n Kota Singkawang,
Sampah Organik Sebagai Pembangkit n. produksi sampah kota
Listrik di TPA Suwung – Denpasar. Unnisula singkawang bedasarkan
Damirin Muhammad dkk, Studi Perencanaan 2010.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Dinas
Dengan Teknologi Dry Anerobic Kebersiha
Biografi Uray Ibnu Faruq, lahir
di Singkawang
Kalimantan Barat,
Indonesia, pada tanggal
25 September 1991.
cakupan Pelayanan Tahun 2011-2014.
2015.
http://ardi1933.blogspot.co.id.Di akses pada
tanggal 9 januari 2016 pada pukul 14.00 Memperoleh gelar Sarjana dari Program
WIB. Studi Teknik Elektro Universitas
Kadir.A. 1995,Energi, Universitas Indonesia
(UI-press),Jakarta. Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, 2016.
Kukuh Siswi Kuncoro. 2010. Studi
Pembangunan PLTSa 10 MWe di Kota
Medan ditinjau dari aspek teknis,
ekonomi, dan lingkungan. Menyetujui,
Pemerintah Kota Singkawang, 2015.
Prof. Ir. Abdul Kadir, 1982,
PembangkitTenagaListrik. UI Press, Jakarta.
PT PLN Wilayah Kalimantan Barat Area
Singkawang, Kondisi Kelistrikan Kota
Singkawang. 2015.
Sudrajat, “Mengelola Sampah Kota” Penebar
Swadaya, Jakarta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai