kebersihan kota singkawang volume sampah yang terangkut rata-rata per hari nya adalah
sampah yang ada di tempat pembuangan akhir 193,54 m³. Sumber, dinas kebersihan Kota
TPA wonosari berkisar 73.684 m³. Untuk Singkawang 2015. Proses pengolaan sampah
dilakukan terhadap sampah-sampah yang dikembangkan pengolahan sampah menjadi
bersifat combustible (mudah terbakar), namun energi diantaranya sebagai berikut.
terkadang ada beberapa sampah organik yang a. Teknologi Pembakaran langsung
pengolahannya lebih baik dilakukan dengan (Incineration)
cara metode pembakaran dari pada fermentasi Teknologi Pembakaran langsung
atau pengkomposan. Maka dari itu untuk (Incineration) adalah cara pengolahan sampah
mengantisipasi adanya peningkatan dengan cara pembakaran menggunakan sedikit
penimbunan limbah atau sampah perlu bahan bakar pada saat pembakaran awal, yang
dilakukan penekanan terhadap peningkatan akan memusnahkan seluruh jenis sampah yang
volume sampah dengan mengolah sampah dibakar dalam waktu cepat. Panas hasil
menjadi sumber bahan bakar yang akan sangat pembakaran tersebut kemudian didinginkan
bermanfaat dalam penyediaan kebutuhan dengan semprotan sirkulasi air sehingga
energi listrik serta menghemat bahan bakar menimbulkan ”Superheated Steam” yang
dari fosil. selanjutnya ditampung dalam boiler. Tenaga
uap dalam boiler inilah yang akan
2. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah menggerakkan turbin, kemudian turbin
2.1. Umum tersebut akan menggerakkan generator
Pembangkit listrik tenaga sampah sehingga menghasilkan tenaga listrik.
adalah pembangkit listrik yang berbahan bakar
tenaga dari sampah yang sudah melalui proses.
Dimana proses tersebut menggunakan
teknologi tinggi yang ramah lingkungan.
Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi
(Waste to Energy) atau yang biasa disebut
PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah)
menggunakan tiga teknologi yaitu, proses
sampah dengan teknologi Thermal Converter
Insinerator, Gasifikasi dan Fermentasi.
2.2. Teknologi yang dipergunakan Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Gambar 2.2 Ilustrasi gambar sistem teknologi
Sistem PLTSa ini menggunakan tiga
Pembakaran Insinerasi (Sumber : Teknologi
metode dimana metode pertama menggunakan
Pemanfaatan Sampah Kota Bandung Sebagai
teknologi Insinerator yaitu dengan proses Energi 2007).
pembakaran. Selain menggunakan teknologi 2.3. Potensi Sampah Menjadi Energi
Insinerator PLTSa juga dapat menggunakan Listrik
LFG terdiri atas collection system dan Untuk mengetahui potensi sampah
fermentasi sampah menjadi gas methan, serta sebagai bahan bakar energi terbaharukan
pengolahan sampah menjadi listrik dengan harusnya terlebih dahulu mengetahui nilai
menggunakan teknologi Gassifikasi. kandungan kalori yang dihasilkan, setelah nilai
Berdasarkan teknologi yang telah asumsi kalor didapat barulah mengetahui
berapa kapasitas daya yang dihasilkan dari
proses insenerator dan berapa kebutuhan
bahan bakar yang diperlukan atau dari bahan
bakar yang tersedia untuk saat ini.