Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN DAN PEMANFAATAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

BEKAS SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI LIMBAH ELEKTRONIK

Audina Pratiwi (ACB 117 016)


FKIP, Universitas Palangka Raya
e-mail: audinapratiwi9@gmail.com

Abstrak:
Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan peningkatan limbah elektronika.
Metode pengelolaan limbah elektronik dengan pembakaran (combution) kurang sesuai bila
diterapkan sebab sampah yang mengandung logam berat ini apabila dibakar akan
menimbulkan polusi udara (pencemaran timbal) yang sangat berbahaya. Pengolahan limbah
elektronik berbeda dengan sampah organik yang dapat diolah oleh masyarakat sendiri dengan
menjadikannya sebagai pupuk. Penanganan limbah tersebut bisa diatasi melalui metode yakni
pengelolaan dengan menggunakan kembali (reuse) komponen yang masih layak digunakan.
Artikel ini membahas mengenai pemanfaatan komponen elektronika bekas menggunakan
metode menggunakan kembali (reuse) menjadi inovasi baru, yaitu seperti limbah keyboard
(papan ketik) menjadi kerajinan rumah tangga, limbah PCB (printed circuit board) menjadi
karya seni lukis, DVD (digital versatile disc) bekas menjadi powerbank (bank daya), dan
Pengering Pakaian Pada Koper dari limbah komponen dari kipas angin yaitu timer (pengatur
waktu) bekas dan kabel bekas. Inovasi tersebut diharapkan dapat mengurangi penumpukan
limbah elektronik yang ada disekitar kita.

Kata Kunci: komponen elektronika, limbah elektronik

HANDLING AND UTILIZATION OF ELECTRONIC WASTE


COMPONENTS AS A SOLUTION TO REDUCE ELECTRONIC WASTE

Abstract:
High technological developments make increase in electronic waste. The method of
combustion of electronic waste management is not suitable if it is applied because waste
containing heavy metals is burned which will cause air pollution (lead pollution) which is
very dangerous. In addition, electronic waste processing is different from organic waste
which can be processed by the community itself by using it as fertilizer. Handling of this
waste can be handled through a method, namely management by reusing components that are
still good for use. This article purpose to use electronic waste components to be a new
innovations, such as keyboard waste into household crafts, PCB waste into painting art, DVD
waste into powerbank, and Dryer in Suitcase from waste components from fan, that is timers
waste and cables waste. This innovation hopely can reduce the buildup of electronic waste
around us.

Keywords: electronic components, electronic waste

PENDAHULUAN ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu


pengetahuan membuat teknologi terus
Kemajuan teknologi adalah berkembang menghasilkan inovasi-
sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam inovasi baru. Setiap inovasi diciptakan
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi untuk memberikan manfaat positif bagi
akan berjalan sesuai dengan kemajuan kehidupan manusia. Teknologi juga

1
memberikan banyak kemudahan, serta dilakukan seperti reduce, reuse, dan
sebagai cara baru dalam melakukan recycle, karena mengandung Bahan
aktivitas manusia. Beracun dan Berbahaya (B3) yang dapat
Terobosan teknologi di bidang membahayakan kesehatan manusia.
mikro-elektronika, bio teknologi, Metode pengelolaan limbah lainnya yatu
telekomunikasi, komputer, internet, dan dengan pembakaran (combution) juga
robotik telah mengubah secara mendasar kurang sesuai bila diterapkan, sebab
cara-cara masyarakat mengembangkan limbah elektronik mengandung logam
dan mentransformasikan teknologi ke berat yang jika dibakar menimbulkan
dalam sektor produksi yang menghasilkan polusi udara (pencemaran timbal) yang
barang dan jasa dengan teknologi tinggi sangat berbahaya. Pengolahan limbah
(Buhal dalam Agus Sutanto. 2017: 1). elektronik berbeda dengan sampah
Penjualan produk elektronika tiap organik yang dapat diolah oleh
tahunnya terus meningkat dan semakin masyarakat sendiri dengan
canggih, hal tersebut sejalan dengan menjadikannya sebagai pupuk (Buhal
inovasi-inovasi dari produsen produk dalam Agus Sutanto, 2017: 2).
elektronik dan gencarnya pemasaran ke Artikel ini disusun untuk
berbagai negara berkembang seperti mengetahui penanganan dan pemanfaatan
Indonesia ini (Fuada dalam Eka Wahyudi. komponen elektronika bekas sebagai
2014: 10). Barang- barang elektronik solusi mengurangi limbah elektronik
tersebut sangat mudah berkembang yaitu menjadi sebuah barang inovasi baru
selalu akan muncul inovasi- inovasi baru dalam bidang teknologi.
lagi, hal tersebut mengakibatkan masa
pemakaian dari barang elektronik pendek, KAJIAN PUSTAKA DAN
karena masyarakat selalu cenderung PEMBAHASAN
menginginkan barang- barang dengan A. Kajian Pustaka
inovasi terbaru. Akibatnya yaitu barang- 1. Limbah Elektronik (E-Waste)
barang elektronik yang telah terpakai Sampah dari peralatan elektrik dan
sebelumnya menjadi limbah karena tidak elektronik atau Waste of Electric and
terpakai lagi dan mengakibatkan Electronic Equiments (WEEEs) atau sering
meningkatnya laju pertumbuhan limbah disebut dengan limbah elektronik adalah
elektronik. limbah yang berasal dari barang rumah
Data dari Badan Pusat Statistik tangga yang mengkonsumsi listrik yang
pada tahun 2011, produksi limbah sudah mencapai akhir hidupnya (end of
elektronika dari 380 kota di Indonesia life) (Gramatyka dalam Siti Marwati,
mencapai lebih dari 80.000 ton per tahun 2009: 374).
dan jumlahnya terus meningkat setiap Limbah elektronik dibagi menjadi
tahun.. Undang-Undang Nomor 18 tahun 10 kategori yaitu:
2008 tentang Pengelolaan Sampah beserta Tabel 1. Kategori limbah elektronika
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun No. Kategori Contoh
1. Alat rumah tangga - Kulkas
2012 mengamanatkan perlunya perubahan
ukuran besar
dalam pengelolaan sampah yaitu dari pola 2. Alat rumah tangga - Kompor listrik
kumpul– angkut– buang menjadi ukuran kecil
pengolahan yang bertumpu pada 3. Alat komunikasi dan - HP
pengurangan sampah dan penanganan teknologi informasi - Komputer
sampah atau yang lebih dikenal dengan 4. Alat sehari- hari - TV
- Kipas Angin
sebutan Reduce, Reuse dan Recycle
5. Penerangan - Lampu listrik
(Anwar, N, 2008: 11). 6. Industri dengan - mixer
Sistem pengelolaan limbah tenaga listrik
elektronika tidak semua sistem dapat 7. Permainan anak-anak - Video game

2
8. Alat kedokteran - X-ray - Hindari pemakaian dan pembelian
9. Monitor produk yang menghasilkan sampah
10. Peralatan automatic dalam jumlah besar
bertenaga listrik
(Sumber: Gramatyka dalam Siti Marwati, - Gunakan baterai yang dapat di charge
2009:374) kembali
- Bawa kantong/tas belanja sendiri
ketika berbelanja
Contoh peralatan elektronik beserta - Tolak penggunaan kantong plastik
komponen yang masih dapat digunakan
jika telah menjadi limbah: Prinsip Reuse
Tabel 2. Kategori limbah elektronik beserta Reuse berarti menggunakan kembali
komponennya bahan atau material agar tidak menjadi
No. Kategori Komponen
1. Kipas Angin - Kabel
sampah (tanpa melaui proses pengelolaan)
- Timer (Buhal dalam Risma Dwi Arisona, 2018:
2. Komputer - Keyboard 44).
3. TV - Trainer Menurut Suyoto (2008) dalam
televisi Darmawan (2013: 14) tindakan yang dapat
4. Kulkas - Thermostat dilakukan berkaitan dengan program
- Evaporator
- Kompressor
reuse:
- Overload - Pilih produk dengan pengemas yang
Relay dapat didaur ulang
5, HP - Baterai - Gunakan produk yang dapat diisi
(Sumber: Gramatyka dalam Siti Marwati, ulang (refill)
2009:375) - Kurangi penggunaan bahan sekali
2. Sistem Penanganan Limbah pakai
Penanganan limbah pada umumnya - Penggunaan limbah komponen
yaitu menggurangi (reduce), menggunakan elektronika untuk menghasilkan
kembali (reuse), dan mendaur ulang produk inovasi baru
(recycle) (Anwar N dalam Risma Dwi - Plastik kresek digunakan untuk tempat
Arisona, 2018: 42). sampah
- Kaleng/baskom besar digunakan
Prinsip Reduce
untuk pot bunga atau tempat sampah
Reduce atau reduksi sampah
merupakan upaya untuk mengurangi Prinsip Recycle
produksi sampah di lingkungan sumber Recycle berarti mendaur ulang suatu
dan bahkan dilakukan sejak sebelum bahan yang sudah tidak berguna (sampah)
sampah dihasilkan, setiap sumber dapat menjadi bahan lain setelah melalui proses
melakukan upaya reduksi sampah dengan pengolahan (Buhal dalam Risma Dwi
cara merubah pola hidup konsumtif, yaitu Arisona, 2018: 45).
perubahan kebiasaan dari yang boros dan Menurut Suyoto dalam Darmawan
menghasilkan banyak sampah menjadi (2013: 15) tindakan yang dapat dilakukan
hemat dan efisien dan sedikit sampah berkaitan dengan program Recycle:
(Buhal dalam Risma Dwi Arisona, 2018: - Mengubah sampah plastik menjadi
43). Kesadaran dan kemauan masyarakat souvenir
diperlukan untuk merubah perilaku - Lakukan pengolahan sampah organik
tersebut. Perubahan perilaku tersebut dapat menjadi kompos
diterapkan sejak anak-anak melalui - Mengubah sampah kertas menjadi
pendidikan di sekolah. lukisan atau mainan miniatur.
Menurut Suyoto dalam Darmawan - Pada limbah elektronik daur ulangnya
(2013: 13) tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan memperpanjang masa
berkaitan dengan program reduce:

3
pakai dari produk elektronik yang
sudah rusak dengan membawanya ke
tukang servis.

3. Sistem Penanganan Limbah


Elektronik yang Tepat
Berdasarkan beberapa metode
pengolahan limbah diatas solusi yang
paling menguntungkan dari perspektif
lingkungan untuk pengelolaan limbah
elektronik adalah dengan cara
menggunakan kembali (reuse) karena Gambar 1. Jepit rambut dan gantungan kunci
membutuhkan sumber daya, energi, dan (Awang E.N.R, 2015: 208)
tenaga kerja yang lebih sedikit
dibandingkan dengan memproduksi
produk baru serta dapat mengurangi
bahaya material bahan beracun dan
berhaya (B3) yang terdapat dalam limbah
elektronik jika komponen elektronika yang
dipakai dilakukan proses penghancuran
komponen sampai menjadi material kecil
(Sardjiyo dalam Risma Dwi Arisona,
2018: 46). Gambar 2. Tempat alat tulis (Awang E.N.R,
Limbah elektronik saat ini sudah 2015: 209)
banyak dimanfaatkan masyarakat menjadi
barang-barang dengan inovasi yang baru.
Inovasi baru tersebut dimaksudkan sebagai
salah satu penanganan mengurangi limbah
elektronik menjadi sesuatu yang baru yang
memiliki daya jual yang lebih tinggi
(Fuada dalam Eka Wahyudi. 2014: 10).
Contoh inovasi baru yaitu limbah
keyboard menjadi produk rumah tangga.
Keyboard komputer diolah dengan
menghilangkan dudukan pada bagian
Gambar 3. Bingkai Foto (Awang E.N.R,
belakangnya ataupun tidak sehingga tetap 2015: 209)
menghasilkan ketinggian tertentu. Memilih
dari berbagai huruf, angka, karakter, dan Inovasi baru dari limbah
perintah yang terdapat pada tombol-tombol elektronika lainnya adalah dihasilkan dari
keyboard komputer sesuai dengan limbah PCB, komponen elektronik dan CD
keinginan. Produk ini diharapkan juga bekas, semua jenis tersebut termasuk
dapat meningkatkan kepedulian terhadap kabel, remot, dan sampah besi lain dapat
lingkungan (Awang E.N.R, 2015: 202). dijadikan satu (campur) dalam karya seni
lukis.

4
dan tombol level kecepatan, pengujian
powerbank pada handphone untuk mengisi
daya. Tahap terakhir ialah evaluasi tahap
evaluasi (Sulhim Muhamad Saifudin,
Triana Cahya Ningrum, Yunita Sari, dkk,
2017: 273).
Tahap evaluasi meliputi aspek
instalasi, penempatan, keefisiensian
Gambar 4. Lukisan wajah Lady Gaga dan penggunaan ruang, bentuk, dan
Ryan Adam (Sadah, Khozinatus, Syifaul pemasangan komponen, setelah semua
Fuada, S.Pd, Nurul Hidayati, S. Pd, M. Sn, , aspek dievaluasi dilanjutkan dengan
2015: 6) perbaikan terhadap aspek yang belum
sesuai rencana rancangan dan fungsi. Pada
Contoh selanjutnya yaitu pada DVD akhir menghasilkan prototipe powerbank
bekas terdapat komponen yang dapat pintar yang dapat berjalan dengan baik.
dimanfaatkan sebagai bahan utama (Sulhim Muhamad Saifudin, Triana Cahya
pembuatan powerbank pintar yaitu dinamo Ningrum, Yunita Sari, dkk, 2017: 273)
karena prinsip dinamo yang dapat
menghasilkan arus listrik (Sulhim
Muhamad Saifudin, Triana Cahya
Ningrum, Yunita Sari, dkk. 2017: 273).
Inovasi ini juga bertujuan untuk
menciptakan powerbank pintar yang ramah
lingkungan dengan memanfaatkan barang
yang sudah tidak terpakai lagi dan hemat
energi (Sulhim Muhamad Saifudin, Triana
Cahya Ningrum, Yunita Sari, dkk. 2017:
273).
Pelaksanaan pemanfaatan sampah
elektronik rumah tangga sebagai
pembuatan powerbank pintar ini terdiri Gambar 5. Prototipe Powerbank pintar
(Sulhim Muhamad Saifudin, Triana Cahya
dari beberapa tahap. Tahap awal yang
Ningrum, Yunita Sari, dkk, 2017: 276).
dilakukan adalah mempersiapkan alat dan
bahan. Alat dan bahan yaitu antara lain
Pengelolaan limbah elektronik
solder, gunting, voltmeter, attractor, kuas,
menjadi inovasi baru selanjutnya yaitu
tang, obeng, stop kontak. dinamo DVD
koper pengering pakaian dengan
bekas, casing powerbank, papan control
menggunakan metode menggunakan
bekas kipas, kawat timah, kabel serabut,
kembali (reuse) komponen yang masih
baterai laptop beekas, karet belt pengerak
dapat terpakai.
dynamo, LED, dan solasi (Sulhim
Muhamad Saifudin, Triana Cahya
Ningrum, Yunita Sari, dkk, 2017: 273).
Tahap selanjutnya yaitu tahap
perakitan semua komponen termasuk
pemasangan casing. Tahap uji coba
terdapat beberapa proses pengujian yaitu
antara lain pengecekan arus listrik yang
dihasilkan dari dinamo, pengujian
komponen-komponen yang terdapat pada Gambar 6. Konsep desain Pengering Pakaian
papan kontrol seperti tombol on atau off pada Koper (Milena Amalia, dkk. 2015: 13).

5
Limbah elektronik yang digunakan
yaitu timer bekas dan kabel bekas yang
berasal dari Kipas Angin serta pipa bekas.
Sedangkan komponen lainnya yaitu alas
setrika, elemen magic jar, aluminium,
gunting, lakban, thermometer, dan
tentunya koper bekas (Milena Amalia,
dkk, 2015: 15).
Cara kerja koper pengering pakaian
dari limbah elektronik ini yaitu saat kabel Gambar 5. Pengering pakaian pada koper
dihubungkan dengan listrik, arus listrik (Dryer in Suitcase) (Milena Amalia, dkk,
akan mengalir melalui kabel menuju ketiga 2015: 16).
elemen magic jar yang menyebabkan Hasil yang didapatkan yaitu antara
elemen magic jar perlahan-lahan lain: alat pengering ini dapat
memanas. Penggunaan elemen magic jar mengeringkan pakaian selama 2 jam,
ini bertujuan untuk menaikan suhu pada panas yang dihasilkan koper ini selama 2
koper. Suhu yang meningkat inilah jam yaitu 83°C, alat pengering ini
dimanfaatkan untuk mengeringkan memerlukan 150 watt daya listrik, baju
pakaian. Kadar air pada kain perlahan- perlu dibalik setelah 1 jam dimasukkan ke
lahan akan menguap dan kain menjadi koper, agar kain mengering dengan rata,
kering. Air menguap pada suhu yang lebih dan kain lebih cepat kering dengan
rendah dari titik didihnya karena adanya menggunakan alat ini dibandingkan
perbedaan kandungan uap air pada bidang dengan menjemur pakaian di terik
antar-muka bahan padat-gas dengan matahari (Milena Amalia, dkk, 2015: 18).
kandungan uap air pada gas. Gas panas
disebut medium pengering, menyediakan B. Pembahasan
panas yang diperlukan untuk penguapan Limbah elektronik adalah barang-
air dan sekaligus membawa air keluar barang elektronik yang sudah tidak
(Milena Amalia, dkk. 2015: 16). terpakai lagi dikarenakan telah rusak,
Alat ini menggunakan aluminium biasanya masyarakat tidak mengelolanya
sebagai konduktor panas yang dialirkan dengan baik yaitu langsung dibuang tanpa
dari elemen, serta alas setrika sebagai adanya proses pengolahan, padahal
isolator yang menjaga suhu dalam koper beberapa komponen dari barang
dan tidak merambat ke kulit koper. Alat ini elektronika masih dapat digunakan
memanfaatkan limbah komponen kembali melalui metode pengolahan yang
elektronik bekas, yaitu penggunaan timer tepat.
bekas yang berfungsi sebagai pemutus arus Metode pengolahan dan
listrik sehingga ketika waktu yang penanganan sampah pada umumnya yaitu
ditentukan telah habis, maka arus yang mengurangi penggunaan (reduce),
mengalir ke benda tersebut akan terputus menggunakan kembali (reuse), dan daur
(Milena Amalia, dkk, 2015: 16). ulang (recycle), bahkan pada umumnya
masyarakat menggunakan metode
pembakaran (combution). Metode tersebut
tidak semua dapat digunakan untuk
penanganan limbah elektronik,
dikarenakan limbah elektronik
mengandung material bahan beracun dan
berbahaya (B3).
Metode penanganan sampah yang
tepat yaitu metode menggunakan kembali

6
reuse), yaitu dengan cara menggunakan lukis, dan Pengering Pakaian Pada Koper
kembali komponen barang elektronik yang dari limbah komponen dari kipas angin
masih dapat digunakan. Metode ini dinilai yaitu timer bekas dan kabel bekas.
tepat karena jika dibandingkan dengan
metode mengurangi penggunaan barang KESIMPULAN
elektronik (reduce), dalam kehidupan Limbah elektronik adalah limbah yang
sehari- hari masyarakat, barang elektronik berasal dari barang rumah tangga yang
adalah barang primer yang hampir terus mengkonsumsi listrik yang sudah
menerus digunakan dan sangat kecil mencapai akhir hidupnya (end of life),
dimungkinkan untuk mengurangi karena dianggap telah rusak, bekas dan
penggunaannya. Metode menggunakan tidak dipakai lagi oleh pemiliknya. Limbah
kembali (reuse) juga dinilai efektif elektronik merupakan jenis limbah yang
dibandingkan dengan metode daur ulang pertumbuhannya paling tinggi tiap
(recycle), karena limbah elektronik tahunnya. Limbah elektronik terkandung
mengandung material bahan beracun dan material dan logam berharga disamping
berbahaya (B3) yang dapat mengganggu juga mengandung bahaya dan beracun
kesehatan serta metode ini membutuhkan yang dapat menyebabkan pencemaran dan
waktu yang panjang dalam pengelolaannya kerusakan lingkungan jika limbah
serta hanya limbah elektronik tertentu elektronik tidak dikelola dengan baik.
yang dapat dilakukan penanganannya Solusi yang paling menguntungkan dari
menggunakan metode ini, perspektif lingkungan adalah dengan cara
Sistem penanganan limbah menggunakan kembali (reuse) komponen
elektronik dengan metode menggunakan limbah elektronik yang masih dapat
kembali (reuse) dapat berjalan lebih efektif dipakai dapat dibuat menjadi inovasi baru
dan efisien jika apabila untuk produksi seperti limbah keyboard menjadi kerajinan
skala besar pada tempat pembuangan rumah tangga, limbah PCB menjadi karya
sampah (TPS) disediakan tempat khusus seni lukis, DVD bekas menjadi karya seni
untuk limbah elektronik, lalu petugasnya lukis, dan Pengering Pakaian Pada Koper
yang akan mengelompokkannya dari limbah komponen dari kipas angin
berdasarkan jenis- jenis dari komponen yaitu timer bekas dan kabel bekas.
elektronika, oleh karena itu diharapkan
yang menjadi petugasnya adalah orang DAFTAR PUSTAKA
yang telah paham mengenai limbah Amalia, Milena, Audina Pratiwi dan Nita
elektronik, lalu apabila telah Maulina. 2015. Inovasi pengering
dikelompokkan maka dilakukan metode pakaian pada koper berbahan limbah
penanganan sampah dengan cara elektronika. Sampit: SMA Negeri 1
menggunakan kembali (reuse) komponen Sampit.
yang masih dapat terpakai sesuai dengan Arisona, Risma Dwi. (2018). Pengelolaan
produk baru yang ingin dihasilkan yaitu sampah 3r (reduce, reuse, recycle) pada
dalam bentuk suatu inovasi yang terbaru. pembelajaran IPA untuk menumbuhkan
Inovasi merupakan sebuah ide, gagasan, karakter peduli lingkungan. Jurnal
prosedur, atau produk yang baru. Inovasi Pendidikan Islam. 3(1): 42-46.
dalam pemanfaatan limbah elektronik Awang. E.N.R. (2015). Pelatihan
sendiri yaitu diharapkan dapat mengurangi pemanfaatan limbah keyboard
limbah elektronik menjadi sesuatu baru komputer untuk produk rumah tangga.
yang dapat menambah nilai fungsi suatu Jurnal Seminar Fisika PKM:
barang. Inovasi pada limbah elektronik Universitas Trisakti.
seperti limbah keyboard menjadi kerajinan Darmawan, Guruh. (2013). Peran unit
rumah tangga, limbah PCB menjadi karya pelaksana teknis (UPT) kebersihan,
seni lukis, DVD bekas menjadi karya seni pertamanan, dan pemakaman (KPP)

7
pada dinas pekerjaan umum dalam Teknologi Informasi Dan Komunikasi
pengelolaan sampah di kota sangganta Terapan (Semantik). Semarang.
kabupaten kutai timur. Jurnal Ilmu
Pemerintahan. 1(4): 13-15.
Fuada, Syifaul. (2014) Electronic art :
solusi sampah elektronika. Majalah
KOMUNIKASI, Kolom Opini, (ISSN:
0215-7632). Tahun 36 Nomor 290
Januari-Februari 2014, Hal. 11
Marwati, Siti. (2009). Kajian tentang
kandungan logam-logam berharga
dalam limbah elektronik (e-waste) dan
teknik recoverynya malalui proses daur
ulang. Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA UNY. 1(2): 374-375.
Perry. 2013. Pedoman umum 3R.
http://www.sanitasi.net/pedoman-
umum-3rreduce-reuse-recycle.html
(diakses pada tanggal 25 Desember
2020).
Priambodo, Safira Dyah. 2019. “Inovasi
kebijakan pengelolaan limbah (Studi
pada pengelolaan limbah elektronik
oleh pemerintah provinsi dki jakarta
tahun 2017-2019)”. Skripsi. FISIP, Ilmu
Politik, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Sadah, Khozinatus, Syifaul Fuada, S.Pd,
Nurul Hidayati, S. Pd, M. Sn. (2015).
Model baru dalam penanganan limbah
elektronik di indonesia berbasis
integrasi seni. Prosiding SENTIA. 7(2):
6.
Sulhim, Muhamad Saifudin, Triana Cahya
Ningrum, Yunita Sari, dkk. (2017).
Pemanfaatan sampah elektronik rumah
tangga sebagai pembuatan powerbank
pintar. Seminar Nasional Dinamika
Informatika. Yogyakarta: Universitas
PGI Yogyakarta.
Sutanto, Agus, Willy Pratama, Berry
Yuliandra. 2017. Manufaktur yang
berkelanjutan pada sampah elektronik
(ewaste) di kota padang: tinjauan kasus
sampah kulkas. Jurnal Optimasi Sistem
Industri. 10(10): 1-2.
Wahyudi, Eka. 2014. Pemanfaatan televisi
tabung sebagai sarana pembelajaran
untuk mengurangi limbah elektronik (e-
waste). Prosiding Seminar Nasional

Anda mungkin juga menyukai