Teknologi pembakaran akan menghasilkan logam bekas atau uap yang dapat difungsikan
kembali sebagai pembangkit listrik.
Teknologi ini pada prinsipnya mengubah sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang baru
yang bermanfaat.
Mengolah sampah di perkotaan menjadi tantangan sendiri bagi pemerintah kota. Untuk itu, perlu
adanya kerjasama antara pemerintah kota dan masyarakat. Mengurangi konsumsi, dan
melakukan aktivitas yang dapat menghasilkan sampah di kemudian hari adalah salah satu cara
paling sederhana yang dapat mengurangi masalah sampah.
Di samping itu, pengolahan sampah di perkotaan menggunakan teknologi tepat guna pengolahan
sampah. Misalnya saja, menerapkan teknologi incenerator, recycling, dan composting seperti
yang telah diuraikan sebelumnya.
Teknologi tepat guna sederhana pengolahan sampah merupakan suatu cara, alat, dan proses
dalam memanfaatkan teknolgi secara sederhana, sehingga bermanfaat bagi manusia.
Cara tersebut seperti halnya menerapkan sistem 3R, yaitu: reduce, mengurangi segala
sesuatu/aktivitas/konsumsi yang dapat menghasilkan atau menimbulkan sampah di kemudia
hari. Resue, tidak membuang barang-barang dan memanfaatkan kembali barang-barang yang
masih bisa digunakan. Recycle, mendaur ulang barang-barang bekas seperti, botol plastik, kaleng
makanan, kertas, kardus, dan benda-benda lainnya yang dapat diolah kembali menjadi barang
yang dapat digunakan.
Contoh penggunaan teknologi tepat guna sederhana pengolahan sampah, antara lain: recycling
atau pembakaran, teknik pengomposan, minicomposter yang digunakan untuk fermentasi sampah
organik menjadi kompos.
Tindakkan sederhana sebagai bentuk implementasi teknologi tepat guna sederhana pengolahan
sampah yang dapat dilakukan di rumah adalah membuat kompos dari limbah sampah organik
rumah tangga.
Teknologi pengolahan sampah modern kini berkembang pesat. Para ahli terus berusaha mencari
jalan keluar untuk mengatasi masalah sampah yang ada dan tidak berkesudahan.
Salah satu penggunaan teknologi pengolahan sampah modern adalah mengubah sampah organik
manusia menjadi sumber energi.
Selain itu, implementasi teknologi hypotermal yang ramah lingkungan tidak lama ini juga telah
digunakan. Teknologi hypotermal mengubah sampah menjadi bahan bakar batu bara, pupuk, dan
makanan ternak.
Cara kerja teknologi hypotermal adalah dengan memasukan bahan mentah ke dalam mesin
reaktor, kemudian dilakukan proses penyuntikan uap jenuh dengan suhu 200°C dan 2Mpa.
Kemudian proses pengadukan selama kurang lebih 2 jam. Setelah proses pelepasa uap, maka
dihasilkan produk yang homogen atau sejenis. Produk homogen ini akan mempermudah proses
pengeringan.