Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

TK 4101 – PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI


SEMESTER I 2010/2011

GUIYU, NERAKA LIMBAH ELEKTRONIK

Disusun oleh:
Dewi Rakhmawati (13008003)
Herpurna Ahmad Futaqi (13008050)
Kelas 02

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
Gambar 1 Potret kehidupan seorang anak di Guiyu, Cina

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 2


GUIYU, NERAKA LIMBAH ELEKTRONIK

Peralatan elektronik merupakan alat-alat yang banyak digunakan saat ini, karena membantu
memudahkan kehidupan masyarakat. Dari mulai lampu yang memberikan penerangan, televisi
maupun radio untuk memudahkan arus informasi, baik secara lokal maupun global, telefon selular
untuk memudahkan komunikasi, komputer maupun laptop untuk kebutuhan kantor maupun
pendidikan, dan lain-lain. Dewasa ini, kehidupan masyarakat dengan peralatan elektronik memiliki
hubungan yang sangat erat. Peralatan elektronik banyak digunakan oleh berbagai kalangan
masyarakat karena kebutuhannya akan alat-alat elektronik. Pada umumnya, di setiap rumah
terdapat minimal satu buah televisi dan atau radio, beberapa perangkat telefon selular, dispenser,
lemari es, dan lain-lain. Sayangnya, kemajuan teknologi yang memudahkan kehidupan masyarakat
ini malah memunculkan masalah baru. Seiring meningkatnya penggunaan gadget dan peralatan
elektronik lainya akan menimbulkan dampak lingkungan yang serius berupa limbah elektronik.

Sampah atau limbah elektronik (e-waste) merupakan sebutan untuk perangkat atau barang
elektronik yang dibuang, akibat telah rusak atau usang. Meningkatnya penggunaan dan penjualan
gadget dan peralatan elektronik tentunya berdampak pada penumpukan sampah elektronik yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Menurut Achim Steiner, UNEP Excecutive
Director, saat ini dunia sedang menghadapi gelombang dahsyat serbuan sampah elektronik,
khususnya di negara berkembang. Adapun sampah elektronik per tahun mencapai 36 juta metric
ton, dimana Cina memberikan kontribusi sebesar 2,6 juta metric ton sampah elektronik ke seluruh
penjuru dunia. Sementara itu, Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan 3 juta metric ton
sampah elektronik, seperti yang dilansir oleh UNEP (http://www.suaramedia.com/dunia-
teknologi/sains/17777-bagaimana-menanggulangi-limbah-elektronik-yang-kian-membludak.html).

Penumpukan limbah elektronik ini tidak akan menjadi masalah yang besar jika limbah ini
dapat hancur dengan mudahnya. Sayangnya, bahan-bahan pembuatan barang-barang elektronik dan
komponen-komponen di dalamnya merupakan bahan yang sulit terurai. Selain itu, limbah elektronik
juga mengandung racun yang beresiko cukup tinggi untuk manusia, diantaranya timah, air raksa
(mercury), kadmium, polychlorinated biphenyls (PCBs). Akibatnya, limbah elektronik termasuk jenis
limbah B3 (bahan beracun berbahaya). Oleh karena itu, yang menjadi masalah disini adalah proses
pengolahan limbah elektronik tersebut.

Saat ini, kasus limbah elektronik yang menjadi sorotan dunia salah satunya adalah sudah
menjadi tren bagi negara maju untuk melimpahkan limbah elektronik tersebut ke negara
berkembang. Mayoritas negara Uni Eropa, membuang limbah elektroniknya ke negara-negara Afrika,
seperti Ghana dan Nigeria. Sementara itu, Amerika Serikat mengekspor ke Cina secara illegal karena
sejak tahun 2006 Pemerintah Cina sudah memberlakukan undang-undang mengenai pelarangan
impor limbah elektronik.

Salah satu permasalahan yang menjadi sorotan dunia adalah kota Guiyu, neraka limbah
elektronik di Cina. Guiyu memiliki kelebihan dibandingkan tempat penampungan limbah yang lain,
yaitu biayanya lebih murah dan mekanismenya yang mudah, dimana perusahaan tidak terikat
peraturan daur ulang yang ketat. Manajemen pengolahan limbah elektronik di kota Guiyu ini cukup
mengkhawatirkan. Tujuan pengolahan limbah ini adalah untuk mengambil logam-logam yang
terdapat pada limbah tersebut, seperti emas, tembaga, timah, dan perak. Logam-logam tersebut

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 3


diambil semata-mata untuk dijual kembali. Dari bisnis pengolahan limbah elektronik ini, Guiyu
menghasilkan pemasukan tahunan sekitar 75 juta dollar. Sayangnya, pengolahan limbah elektronik
di Guiyu ini dilakukan oleh bengkel-bengkel kecil skala rumah tangga yang berlokasi di sekitar
pemukiman warga.

Gambar 2 Pelelehan dalam Pemisahan Komponen Logam

Pengolahan limbah ini merupakan bentuk paling sederhana dari pengolahan limbah
elektronik. Proses pengolahan limbah elektronik secara ideal memakan waktu yang relatif lama dan
membutuhkan peralatan yang tidak sederhana. Pengolahan limbah elektronik yang dilakukan oleh
masyarakat Guiyu meliputi beberapa tahap, antara lain pembakaran komponen utuh limbah
elektronik, yang bertuujuan untuk memisahkan komponen-komponen logam maupun komponen
lainnya (seperti polimer pelindung kabel). Residu sisa pembakaran tidak diolah secara baik
melainkan dibuang begitu saja ke sungai, mengakibatkan pencemaran air yang mengalir di sungai
tersebut.

Permasalahan lingkungan ini yang bermula dari penumpukan limbah elektronik memiliki
efek domino, yaitu permasalahan kesehatan sekitar, baik lingkungan maupun masyarakat.
Sayangnya, permasalahan ini belum teratasi dengan baik. Oleh karena itu, permasalahan
penumpukan limbah elektronik ini harus dijadikan fokus utama kita bersama karena masalah ini
belum ditangani dengan baik.

SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN

Belum ada titik terang dalam penanganan limbah elektronik ini. Saat ini mayoritas negara
belum memiliki peraturan yang jelas mengenai penanganan limbah elektronik. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya undang-undang yang jelas mengenai penanganan limbah elektronik. Dibutuhkan
juga adanya penyeragaman tentang manajemen pengolahan limbah elektronik. Penyeragaman ini

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 4


seharusnya dilakukan oleh semua negara dan semua perusahaan yang berkenaan dengan produksi
alat elektronik.

Saat ini telah terdapat beberapa perusahaan telah melakukan manajemen pengolahan
limbah elektronik yang berasal dari produk yang mereka hasilkan. Salah satu perusahaan yang telah
menerapkan sistem ini adalah Nokia. Mereka mengumpulkan produk yang telah rusak dengan cara
menyediakan tempat sampah untuk kemudian diolah kembali secara intern. Sayangnya, belum
semua perusahaan yang memproduksi peralatan elektronik menerapkan sistem ini. Harapan
selanjutnya adalah agar semua perusahaan menerapkan sistem ini agar permasalahan limbah dapae
diatasi lebih baik.

Di Kanada, untuk pertama kalinya dalam sejarah olimpiade, medali yang diberikan utnuk
para pemenang terbuat dari logam yang terdapat komponen elektronik bekas. Namun sayangnya,
materi limbah tidak mendominasi kumpulan komponen. Pembuat medali ini pun mengupayakan
agar medali tersebut pun dapat di daur ulang di kemudian hari. Medali ini digunakan pada Olimpiade
Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada dan diharapkan menjadi inspirasi untuk berbagai jenis
pertandingan.

Pada pengolahan sampah di Guiyu, terdapat efek samping pada kesehatan masyarakat.
Keuntungan besar dari penjualan logam-logam tersebut harus dibayar mahal dengan kesehatan
jangka panjang penduduk Guiyu. Tingkat dioksin (polusi lingkungan yang mengancam kesehatan
manusia) tertinggi di dunia tercatat di Guiyu dan dilepaskan ke udara oleh pembakaran plastic dan
papan sirkuit. Sebuah studi yang dihasilkan pada 2008 oleh peneliti kesehatan di Shantou
menemukan 81 persen sampel darah dari bayi-bayi Guiyu memiliki kadar timah dalam darah yang
tinggi secara signifikan. Selain itu, tingkat kadmium yang tinggi, sekitar 20,1 persen, ditemukan juga
pada bayi-bayi disana. Hal tersebut menyebabkan kematian saat kelahiran, berat lahir yang rendah
dan kelahiran prematur, serta berdampak pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan saraf anak.

Gambar 3 Kondisi Kesehatan Masyarakat Giyui

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 5


DAMPAK DARI LIMBAH ELEKTRONIK

Masalah penumpukan limbah elektronik tentunya memberikan dampak positif maupun


negatif. Dampak positif yang bisa dirasakan adanya limbah elektronik adalah munculnya lapangan
kerja baru dari usaha penanganan limbah elektronik ini. Lapangan kerja tersebut dapat
meningkatkan kesejahteraan secara masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran. Contoh dari
hal tersebut adalah munculnya bengkel pengolahan limbah elektronik seperti di kasus Guiyu,
ataupun industri kerajinan dari CD bekas yang ada di Indonesia.

Dampak negatif yang diberikan antara lain lingkungan sekitar menjadi kumuh. Hal ini
disebabkan limbah elektronik tidak bisa terdekomposisi di tanah secara mudah sehingga perlu
adanya pengelolaan dari limbah tersebut. Masalah penumpukan limbah elektronik tersebut justru
lebih banyak disebabkan oleh pengelolaan yang dilakukan secara umum oleh umat manusia
sekarang. Pengelolaan dengan membakar limbah elektronik agar didapatkan logam-logam yang
terkandung pada limbah menyebabkan berbagai masalah domino yang lain. Pengelolaan yang masih
sederhana tersebut menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat sekitar, dan kelestarian
makhluk hidup juga.

Gambar 4 Kondisi Sungai di Daerah Guiyu, Cina

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 6


TANGGAPAN TENTANG LIMBAH ELEKTRONIK

Kasus Guiyu di dataran Cina merupakan salah satu fakta yang ada bahwa masalah
lingkungan hidup belum benar-benar teratasi dengan baik. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa
masih banyak masyarakat yang belum tercerdaskan tentang pentingnya pelestarian lingkungan, cara
penanganan sampah dengan baik, ataupun dampak dari tindakan perusakan lingkungan baik secara
sadar maupun tak sadar terhadap keberlangsungan hidup umat manusia.

Kemajuan peradaban manusia yang selama ini semata-mata berorientasi hanya pada
kesejahteraan secara ekonomi belum bisa berjalan sinergis dengan kelestarian lingkungan bumi yang
kita tinggali. Kesejahteraan sebenarnya tidak hanya dinilai dari ekonomi saja. Kesejahteraan manusia
juga bisa diartikan dalam kesehatan, kelayakan hidup, maupun kondisi lingkungan yang bisa
menjanjikan kehidupan lebih baik. Manusia seharusnya sadar bahwa kondisi lingkungan yang lebih
baik harus disertai dengan usaha dan pengorbanan yang besar pula dari manusia agar kita bisa
benar-benar merasakan kesejahteraan dalam arti seharusnya, tidak hanya terpaku dengan ekonomi
saja.

Kasus penumpukan limbah elektronik memang harus mendapatkan perhatian yang berlebih
dari kita semua. Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia memiliki ketergantungan yang tinggi
pada alat elektronik. Hampir semua kebutuhan manusia dapat terselesaikan oleh alat elektronik,
sehingga produksi alat elektronik semakin meningkat.

Teknologi diciptakan memang untuk memudahkan manusia dalam pencukupan


kebutuhannya. Akan tetapi, manusia sebagai pengguna teknologi juga harus memiliki kesadaran dan
rasa tanggung jawab bahwa teknologi tidak boleh menimbulkan masalah yang berkelanjutan juga
terhadap kebutuhan manusia dan lingkungan sekitarnya. Manusia memang diciptakan untuk
menjadi pemimpin di lingkungan sekitarnya. Kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab
yang harus dijaga bersama. Berikut merupakan langkah-langkah yang bisa kita lakukan bersama
sebagai penjaga kelestarian lingkungan dalam penanggulangan masalah penumpukan limbah
elektronik.

1. Tentukan prioritas dalam pembelian alat elektronik !


Manusia pada dasarnya memiliki rasa tidak pernah puas terhadap apa yang sudah dimiliki.
Sifat dasar tersebut berlaku pada kebiasaan manusia dalam penggunaan alat elektronik di
era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Setiap rumah memiliki televisi di setiap
ruangan, setiap orang memiliki handphone lebih dari satu, ataupun kebiasaan “latah” dari
masyarakat untuk selalu mengganti handphone sesuai trend hanya tiga dari sekian banyak
kebiasaan manusia zaman sekarang yang kurang bisa menentukan prioritas dalam
penggunaan alat elektronik. Penggunaan alat elektronik harus sesuai kebutuhan, sehingga
apabila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, kita tidak perlu lagi untuk menghabiskan uang
untuk membeli alat elektronik baru yang dapat menambah limbah elektronik baru ke
lingkungan sekitar kita.
Penentuan prioritas tidak hanya dalam penyeimbangan dengan kebutuhan, akan tetapi
prioritas tersebut tentunya juga bisa difokuskan terhadap umur alat elektronik tersebut. Alat
elektronik yang memiliki umur yang relatif panjang tentunya harus dijadikan pertimbangan
yang penting juga dalam pembelian alat elektronik. Kemajuan teknologi yang dapat

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 7


menyebabkan adanya suatu improvement dari performa suatu alat elektronik sebenarnya
tidak pernah sama sekali mengurangi fungsi dasar dari alat elektronik tersebut. Salah satu
contoh paling nyata adalah televisi. Televisi pada tahun 90-an dilengkapi oleh tabung yang
digunakan untuk menampilkan gambar, tetapi pada tahun 2010 televisi kurang dari lima
sentimeter dengan dilengkapi fasilitas gambar tiga dimensi. Dua puluh tahun berjalan, fungsi
televisi tetap tidak berubah yaitu menampilkan gambar dan suara,maka tentunya kita bisa
tetap mempergunakan televisi tahun 90-an asalkan televisi tersebut masih berjalan dengan
baik. Kita harus bijak dalam menyeimbangkan penggunaan alat elektronik dengan
kebutuhan yang harus tercukupi.
2. Rawat alat elektronik dengan benar !
Setiap kemasan elektronik dilengkapi dengan instruksi perawatan alat elektronik. Instruksi
tersebut merupakan arahan yang diberikan oleh perusahaan elektronik tersebut agar alat
elektronik tersebut tetap dapat dipergunakan dengan baik. Perawatan alat dengan baik juga
bisa mengoptimalkan umur penggunaan alat elektronik tersebut. Kurang optimalnya
perawatan dapat menimbulkan kerusakan alat yang seharusnya bisa dicari solusi dalam
pembenahannya. Membeli alat elektronik baru lalu membuang alat elektronik yang rusak
bukan merupakan solusi yang bijak dalam penanganan alat elektronik yang rusak. Langkah
tersebut justru dapat mengakibatkan peningkatan limbah elektronik ke lingkungan sekitar.

Gambar 5 Kumpulan Televisi Rusak

3. Gunakan produk yang mudah diupgrade kualitasnya !


Banyak perusahaan elektronik yang memberikan variasi performa pada setiap produk yang
dijual ke masyarakat. Akan tetapi, sering kita jumpai perusahaan yang memberikan
kemudahan bagi konsumennya untuk mengupgrade performa dari produknya. Produk-
produk tersebut yang seharusnya dapat dijadikan sebagai pilihan kita sebagai konsumen
agar tidak turut menambah pembuangan alat elektronik lama menjadi limbah elektronik
yang merusak lingkungan tanpa mengurangi kualitas yang diinginkan. Contoh yang bisa kita
ambil adalah kamera DSLR. Alat tersebut merupakan piranti dari fotografi, sebuah hobi
masyarakat yang sedang naik daun sekarang. Setiap seri kamera tentunya memiliki
spesifikasi berbeda yang dapat membedakan dengan seri lainnya. Kita sebagai konsumen

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 8


dimudahkan oleh produsen kamera untuk meningkatkan performa kamera dengan membeli
lensa sesuai kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen dapat terpenuhi
kebutuhannya tanpa harus membeli perangkat kamera baru secara utuh yang dapat
menyebabkan perangkat kamera lama tidak digunakan.
4. Gunakan baterai rechargable !
Salah satu sumber daya untuk alat elektronik yang biasa digunakan masyarakat adalah
baterai. Setiap baterai memiliki daya terbatas yang sangat bervariasi. Penggunaan baterai
rechargable tentunya merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi
limbah baterai ke lingkungan. Baterai non-rechargable hanya dapat dipergunakan dalam
satu kali pemakaian, sehingga dapat terus menambah limbah elektronik yang ada di
lingkungan. Harga baterai rechargable tentunya memang sedikit lebih mahal dari baterai
biasa, akan tetap harga tersebut terbayar demi kelestarian lingkungan yang lebih baik lagi.

Minimalisasi limbah elektronik di setiap negara tentunya juga merupakan tanggung jawab
pemerintah. Semua kepentingan bersama tentunya akan menjadi perhatian pemerintah dan harus
dilakukan solusi dalam pemecahannya, termasuk masalah penumpukan limbah industri ini. Berikut
beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi masalah tersebut.

1. Pembangunan instalasi pengolahan limbah elektronik secara terpadu


Penanganan limbah elektronik di Guiyu, Cina merupakan salah satu realita yang harus
dibenahi dalam sistem pengolahan limbah elektronik saat ini. Pengolahan limbah dilakukan
dalam bengkel kecil yang berada di sekitar tempat pemukiman warga. Pengolahan limbah
elektronik dalam skala rumah tangga hanya mengejar keuntungan secara instan, akan tetapi
kerugian terhadap lingkungan bukan menjadi prioritas. Kerusakan lingkungan tersebut juga
berdampak terhadap kesehatan warga sekitar. Berdasarkan deskripsi singkat tersebut,
pemerintah harus bertindak tegas dalam penanganan limbah elektronik secara baik dan
benar. Pemerintah bisa mendirikan instalasi pengolahan limbah elektronik secara terpadu di
setiap daerah agar bengkel-bengkel kecil seperti di Guiyu tidak bermunculan lagi.
Pengolahan limbah elektronik yang disokong oleh pemerintah diharapkan benar-benar
menggunakan teknologi yang terjamin, baik dari segi kebermanfaatan limbah maupun segi
kelestarian lingkungannya. Produk yang dihasilkan dari instalasi pemerintah tersebut
diharapkan dapat meningkatkan nilai jual limbah. Pengawasan dampak lingkungan yang
dilakukan pemerintah dengan berdirinya instalasi tersebut juga harus akurat, sehingga tidak
muncul masalah lingkungan lain dari adanya limbah elektronik tersebut. Instalasi yang
dibangun pemerintah secara terpadu tersebut diharapkan juga terletak di daerah yang jauh
dari pemukiman penduduk, agar penyakit-penyakit yang disebabkan oleh zat-zat beracun
yang terkandung di limbah elektronik bisa diminimalisasi.
2. Pengaturan harga alat elektronik lebih tegas
Harga alat elektronik sangat bervariasi tergantung dari kualitas maupun perusahaan yang
memproduksi alat tersebut. Harga alat elektronik yang sangat bervariasi, baik untuk
kalangan bawah hingga kalangan atas masyarakat. Kebiasaan masyarakat yang suka
mengganti alat elektronik salah satunya disebabkan oleh harga alat elektronik yang
terjangkau oleh masyarakat sesuai dengan kondisi ekonomi masing-masing. Peningkatan
harga alat elektronik bisa dijadikan salah satu usaha pemerintah agar masyarakat tidak
membeli alat elektronik dengan seenaknya sehingga limbah elektronik yang berasal dari
pembuangan alat elektronik bekas bisa diminimalisasi.
Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 9
3. Pengaturan regulasi impor limbah elektronik bagi negara berkembang
Salah satu solusi yang paling umum dikerjakan oleh negara maju dalam penanganan limbah
elektronik adalah membuang limbah elektronik tersebut ke negara berkembang. Negara
berkembang tentunya juga harus tegas dalam tindakan yang dilakukan oleh negara-negara
maju tersebut. Pelarangan impor limbah elektronik harus diatur secara tegas oleh negara
berkembang, agar negara maju sebagai penyumbang terbanyak dari limbah elektronik juga
berusaha untuk menangani masalah limbah elektronik ini secara serius. Apabila impor
limbah elektronik dari negara maju dilarang secara tegas, pemerintah negara berkembang
juga harus melakukan pengawasan yang lebih terhadap tindakan ilegal yang dilakukan dalam
impor limbah elektronik tersebut.
Impor limbah elektronik oleh negara berkembang sebenarnya tidak akan menjadi masalah
apabila negara berkembang tersebut memang menguasai teknologi pengolahannya. Langkah
tersebut justru akan menjadi solusi yang sangat baik, karena negara berkembang tersebut
menjadi solusi bagi dunia, dan tentunya meningkatkan keadaan ekonomi negaranya juga.
Negara berkembang harus berani bertindak tegas berkaitan tentang impor limbah elektronik
dari negara maju. Apabila benar-benar mampu dalam pengolahannya, impor limbah
elektronik tersebut bisa dibenarkan. Namun, apabila tidak bisa melakukan pengolahan
dengan baik, lebih baik negara tersebut tidak melakukan impor limbah elektronik ke
negaranya.
4. Penerbitan undang-undang mengenai penanganan masalah limbah elektronik
Undang-undang penanganan limbah elektronik harus diatur secara tegas oleh pemerintah.
Pertimbangan identifikasi masalah, sampai dengan hukuman bagi yang bersalah harus
dipikirkan secara matang dan sebaik-baiknya agar masalah limbah elektronik benar-benar
menjadi perhatian semua pihak yang berkenaan dengan negara tersebut. Undang-undang
tersebut harus mampu menjadi pembatas dan pengatur yang efektif dalam pencegahan
masalah limbah elektronik.
5. Sosialisasi tentang penanggulangan limbah elektronik kepada masyarakat
Segala kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah tidak akan berjalan dengan baik apabila
tanpa dibarengi oleh usaha sosialisasi dari pemerintah ke seluruh komponen di negaranya.
Sosialisasi harus dilakukan secara tegas dan efektif agar seluruh masyarakat dapat mengerti
dan memahami pentingnya masalah limbah elektronik ini dan usaha penanganan yang
pemerintah lakukan dalam menghadapi masalah ini. Masyarakat harus tercerdaskan tentang
masalah ini dan solusi yang ditawarkan pemerintah agar dalam keberlangsungannya,
terdapat kerja sama yang sinergis antara pemerintah dan masyarakat. Langkah sosialisasi
yang efektif bisa dilakukan melalui iklan layanan masyarakat di media massa, ataupun
melalui penyuluhan langsung yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

Perusahaan elektronik juga harus turut bertanggung jawab dalam penanganan masalah
limbah elektronik ini. Setiap perusahaan elektronik harus melakukan penanggulangan serta
pencarian solusi yang terbaik bagi setiap produknya. Apabila setiap perusahaan elektronik tersebut
sudah memiliki solusi yang paten dan terbaik untuk setiap produknya, pengolahan limbah elektronik
akan teratasi. Perusahaan elektronik harus mau melakukan usaha yang sungguh-sungguh dalam
penanganan masalah limbah elektronik, karena apapun perusahaan elektronik tersebut merupakan
pencipta dari produknya, dan pihak yang paling mengerti tentang penanganan produknya itu
hanyalah perusahaan itu sendiri.

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 10


Usaha dalam penanganan limbah elektronik ini merupakan tanggung jawab bersama, antara
masyarakat sebagai konsumen, pemerintah sebagai regulator kebijakan, serta perusahaan elektronik
sebagai produsen. Kerja sama yang sinergi tentunya dapat menuntaskan masalah penumpukan
limbah elektronik tersebut. Kesadaran bersama tentang pentingnya pelestarian lingkungan harus
kita tanamkan terus, karena kita bukan mewarisi lingkungan ini ke anak cucu kita, akan tetapi kita
meminjam lingkungan ini dari anak cucu kita. Kita harus dapat pastikan bahwa saat kita berikan
kembali lingkungan ini ke anak cucu kita, lingkungan ini masih dalam keadaan bersih dan terjaga.
AYO LESTARIKAN LINGKUNGAN KITA !

DAFTAR PUSTAKA

http://www.cinaoggi.it/id/index.php%253Foption%253Dcom_content%2526view%253Darticle%252
6id%253D2432:vivere-nellinferno-dei-rifiuti-elettronici-le-
immagini%2526catid%253D2:attualita-in-cina%2526Itemid%253D2 (tanggal akses 2
September 2010)
http://www.forum-handphone.org/f348/dampak-limbah-elektronik-terhadap-lingkungan-
kesehatan-10475.html (tanggal akses 2 September 2010)
http://www.kaunee.com/index.php?option=com_content &view=article&id=1502:bersiaplah-
limbah-elektronik-membanjiri-dunia&catid=33:Nasional&Itemid=93 (tanggal akses 2
September 2010)
http://koranburuh.org/index.php?option=com_content&view=article&id=596:uni-eropa-kirim-
limbah-elektronik-ke-negara-miskin&catid=85:eropah&Itemid=82 (tanggal akses 2
September 2010)
http://oi-oi.co.cc/dampak-limbah-elektronik-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan.php (tanggal akses
2 September 2010)
http://www.suarakomunitas.net/baca/8283/Pencemaran.Limbah.Elektronik.html (tanggal akses 2
September 2010)

Tugas 1 – TK4101 | Guiyu : Neraka Limbah Elektronik 11

Anda mungkin juga menyukai