Anda di halaman 1dari 29

Reaktor

Simulasi Proses
Kelompok 5

Maharani Nur Bela Pertiwi Ratih Dea Larasati


1900020001 1900020075
Apa sih reaktor itu?
Reaktor merupakan suatu alat yang
berperan sebagai tempat terjadinya
suatu reaksi, baik itu reaksi kimia atau
reaksi nuklir dan bukan terjadi secara
fisika.
Reaktor terbagi menjadi 2
:
Reaktor Kimia
Reaktor Nuklir
Jenis-jenis reaktor
1stBerdasarkan bentuknya : 2ndBerdasarkan Prosesnya :
1. Reaktor Tangki 1. Proses Batch
2. Reaktor Pipa 2. Proses Semi Batch
3. Proses Kontinu
Proses Batch

Proses Batch merupakan sebuah proses ketika semua


reaktan dimasukan pada awal proses dan produk
dikeluarkan pada akhir proses. Proses batch cocok
untuk produksi skala kecil
Proses Semi Batch
Proses Semi Batch merupakan proses yang berbeda
dengan proses batch, pada proses ini input dan output
dioperasikan dengan baik secara berkelanjutan. Dalam
reaktor semi batch ini, beberapa reaktan dapat
ditambahkan atau beberapa produk dapat ditarik
sebagai hasil secara berkala.
Proses Kontinu
Proses Kontinu merupakan sebuah proses dimana
reaktan yang diumpankan ke dalam reaktor dan produk
atau produk sampingan dikeluarkan ketika proses masih
berlangsung secara berkelanjutan. Proses kontinu lebih
cocok digunakan untuk industri skala besar.
Reaktor Alir Pipa
Reaktor alir pipa digunakan untuk reaksi berfasa cair
atau gas.
• Reaktor Homogen
• Reaktor Heterogen
PFR (Pipa Flow Reaktor)

Karakteristik :
• Bertambahnya volume reaktor maka waktu
tinggal akan semakin lama sehingga semakin
banyak reaktan yang terkonversi.
• Terjadi perubahan tekanan akibat gesekan
dengan reaktor
PFR (Pipa Flow Reaktor)
Fixed Bed Reactor
Fixed Bed Reactor merupakan reaktor yang telah
dilengkapi dengan katalis heterogen yang telah
dipadatkan sehingga katalis tidak akan
terpengaruh oleh arus dari umpan.
Fluidized Bed Reactor

Fluidized Bed Reactor merupakan reaktor


yang mengalirkan gas melalui distributor
yaitu berupa alat pelat logam berlubang
secara kontinu. Kondisi bed setelah fluidisasi
awal tergantung pada keadaan reaktan.
Contoh soal
Ethylene glycol diproduksi dari air dan ethylene oxide. Reaksi ini berlangsung dalam fase cair tanpa
katalis dan pada suhu 200 C. Selain air dan ethylene oxide menjadi ethylene glycol, berikutnya juga
terdapat pembentukan diethylene glycol yang lebih tinggi. Dalam contoh ini mempertimbangkan
reaksi utama dan reaksi samping dengan konversi yang diberikan :
C2H4O+H2O  HOCH2-CH2OH
Konversi dari C2H4O = 95%
HOCH2-CH2OH+C2H4O (HOCH2-CH2)2O
Konversi dari C2H4O = 5%
Contoh soal
Perbandingan mol ethylene oxide dengan air adalah 1:12. Ethylene oxide dan air masuk ke dalam
reactor pada suhu 25 C dan Tekanan 3 Mpa. Temperatur reactor adalah 200 C dan tekanannya 3
Mpa.
a) Komposisi produk reaksi
b) Panas reactor ethylene oxide jika 100 kmol.h^-1
1. Masuk ke properties, lalu pilih Component List
2. Masukan komponen yang diketahui yaitu Ethylene
Oxide, H2O, Ethylene Glycol dan Diethylene Glycol
3. Klik Fluid Package lalu pilih Basis 1
4. Pada Tab Set Up, kita pilih Property Package
Selectionnya NRTL
5. Klik Tab Binary Coeffs

6. Klik Unknows Only untuk


mengisi data yang kosong
7. Pada Properties, klik Reaction untuk mengisi 2 reaksi yang diketahui
8. Masukan reaksi pertama (reaksi utama) dan reaksi kedua (reaksi samping)
9. Klik Add To FP, lalu klik Ranking untuk menentukan reaksi yang akan di proses
duluan dengan Ranking paling rendah adalah yang paling dulu di proses.
10. Masuk ke Simulation. Pilih Conversion Reactor pada Model Pallete dikarenakan reaksi ini menggunakan
Conversion Reaction. Masukan Inlets dan Outlet pada gambar. Lalu, pada tab Reaction masukan Reaction set yang
didalamnya terdapat 2 reaksi.

1) 2)

3)
4)
11. Klik Ethylene Oxide, pada tab Worksheet pilih Composition. Masukan Mole
Fraction Ethylene Oxide sebesar 1. Lalu, pilih Conditions untuk mengisi temperature,
pressure dan molar flow.
12. Klik Water, pada tab Worksheet pilih Composition. Masukan Mole Fraction Water
sebesar 1. Lalu, pilih Conditions untuk mengisi temperature dan pressure. Pada soal,
perbandingan Molar Flow 1:12, maka untuk mencari nilai Molar Flow kita
menggunakan Set.
1) 2)

3) 4)
13. Klik Reactor Conversion, lalu isi temperature L Product sebesar 200 C (diketahui
pada soal). Pada Composition L Prod dan V Prod bereaksi.
Thank You
See You next Time

Anda mungkin juga menyukai