Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN DAN

PEMANFAATAN KOMPONEN
ELEKTRONIKA BEKAS SEBAGAI
SOLUSI MENGURANGI LIMBAH
ELEKTRONIK

Oleh :
AUDINA PRATIWI
ACB 117 016 Dosen Pembimbing :
Pri Ariadi Cahya Dinata, S.Pd, M.Pd
NIP. 19940229 201903 1 006

Dosen Penguji I : Dosen Penguji II:


Dr. Enny Wijayanti, M.Pd Dr. Gunarjo S. Budi, M.Sc
NIP. 19571028 198603 2 001 NIP. 19610722 198703 1 003
LATAR BELAKANG
Data dari Badan Pusat Statistik tahun
2011, produksi limbah elektronika dari
380 kota di Indonesia mencapai lebih
dari 80.000 ton per tahun dan
jumlahnya terus meningkat setiap
tahun.

Dari total limbah yang terakumulasi setiap


tahun, baru 6-7% di antaranya yang
bisa dikelola atau didaur ulang.

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah beserta Peraturan Pemerintah
Nomor 81 Tahun 2012
mengamanatkan perlunya perubahan dalam
pengelolaan sampah yaitu dari pola kumpul– angkut–
buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada
pengurangan sampah dan penanganan sampah atau
dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle
(Anwar, N, 2008: 11).
Sistem Pengelolaan Limbah

Reduce Reuse Recycle Combution

Tidak semua sistem dapat digunakan dalam


penanganan limbah elektronik
Untuk mengetahui penanganan dan pemanfaatan komponen
elektronika bekas sebagai solusi mengurangi limbah elektronik
menjadi sebuah barang inovasi baru dalam bidang teknologi
Pembahasan

1 2 3 4
Pengertian Limbah Sistem Penanganan Sistem Penanganan Inovasi
Elektronik (E- Limbah Limbah Elektronik Pemanfaatan
Waste) yang Tepat Limbah Elektronik
Limbah Elektronik (E-Waste)
Limbah elektronik dibagi
menjadi 10 kategori yaitu:
Kategori Contoh
Alat rumah tangga - Kulkas
Sampah dari peralatan elektrik dan ukuran besar
Alat rumah tangga - Kompor
elektronik atau Waste of Electric and ukuran kecil listrik
Electronic Equipments (WEEEs) atau Alat komunikasi - HP
dan teknologi - Komputer
sering disebut dengan limbah informasi
elektronik adalah limbah yang berasal Alat sehari- hari - TV
- Kipas
dari barang rumah tangga yang Angin
mengkonsumsi listrik yang sudah Penerangan - Lampu
listrik
mencapai akhir hidupnya (end of life) Industri dengan - mixer
(Gramatyka dalam Siti Marwati, 2009: tenaga listrik
Permainan anak- - Video
374). anak game
Alat kedokteran - X-ray
Monitor  
Peralatan  
automatic
bertenaga listrik
Limbah Elektronik (E-Waste)
Kategori limbah elektronik
yang masih dapat digunakan
beserta komponennya :
Sampah dari peralatan elektrik dan
No. Kategori Komponen
elektronik atau Waste of Electric and 1. Kipas Angin - Kabel
Electronic Equiments (WEEEs) atau - Timer
2. Komputer - Keyboard
sering disebut dengan limbah 3. TV - Trainer
elektronik adalah limbah yang berasal televisi
4. Kulkas - Thermosta
dari barang rumah tangga yang t
mengkonsumsi listrik yang sudah - Evaporator
- Kompress
mencapai akhir hidupnya (end of life) or
(Gramatyka dalam Siti Marwati, 2009: - Overload
Relay
374). 5, HP - Baterai
Sistem Penanganan Limbah

Reduce Reuse Recycle

Reduce atau reduksi sampah Reuse berarti menggunakan Recycle berarti mendaur ulang
merupakan upaya untuk mengurangi kembali bahan atau material agar suatu bahan yang sudah tidak
produksi sampah (Buhal dalam tidak menjadi sampah (Buhal dalam berguna (sampah) menjadi
Risma Dwi Arisona. 2018: 43). Risma Dwi Arisona. 2018: 44). bahan lain setelah melalui
proses pengolahan sampah
Prinsip ini dilakukan dengan cara Prinsip Reuse dilakukan dengan (Buhal dalam Risma Dwi
sebisa mungkin melakukan cara sebisa mungkin memilih Arisona. 2018: 45).
minimalisasi barang atau material barang barang yang komponennya
yang digunakan. Semakin banyak masih bisa dipakai kembali jika Prinsip recycle ini tidak semua
kita menggunakan material, semakin barang tersebut sudah tidak barang dapat didaur ulang,
banyak sampah yang dihasilkan. digunakan lagi. contohnya limbah elektronik.
Reuse dapat mengurangi emisi bahan-bahan berbahaya yang
Reuse dihasilkan oleh limbah elektronik dibandingkan dengan reduce
(mengurangi penggunaan), karena tidak memungkinkan
masyarakat mengurangi penggunaan barang elektronik, bahkan
jika dibandingkan dengan recycling (daur ulang) pada limbah
elektronik membutuhkan waktu yang sangat panjang dalam
pengelolaannya, karena terdapat proses pemilihan limbah
elektronik terlebih dahulu karena tidak semua limbah
elektronik dapat didaur ulang sebab mengandung kandungan
yang beracun (Sardjiyo dalam Risma Dwi Arisona, 2018: 46).
Powerbank Pintar
dari Dinamo pada DVD Bekas
Persiapan Uji
Alat dan Perakitan Evaluasi
Coba
Bahan

Solder, gunting, voltmeter, Meliputi aspek instalasi,


Tahap perakitan Pengecekan arus listrik yang
attractor, kuas, tang, penempatan,
semua komponen dihasilkan dari dinamo,
obeng, stop kontak. dinamo keefisiensian
termasuk pengujian komponen-komponen
DVD bekas, casing penggunaan ruang,
pemasangan casing yang terdapat pada papan
powerbank, papan control bentuk, dan pemasangan
kontrol seperti tombol on atau
bekas kipas, kawat timah, komponen, setelah
off dan tombol level kecepatan,
kabel serabut, baterai semua aspek dievaluasi
serta pengujian powerbank
laptop beekas, karet belt dilanjutkan dengan
pada handphone untuk mengisi
pengerak dynamo, LED, perbaikan terhadap
daya
dan solasi aspek yang belum sesuai
rencana rancangan dan
fungsi
Prototipe Powerbank pintar (Sulhim Muhamad Saifudin, Triana
Cahya Ningrum, Yunita Sari, dkk. 2017: 276).
Pengering Pakaian
pada Koper Berbahan
Limbah Elektronik

Sumber: (Milena Amalia, 2015: 15).


Pengering Pakaian
pada Koper Berbahan
Limbah Elektronik

Alat dan Bahan :


- timer bekas
- kabel bekas Kipas Angin
- pipa bekas
- alas setrika
- elemen magic jar
- Aluminium
- Gunting
- Lakban
- Thermometer
- koper bekas
Pengering Pakaian
pada Koper Berbahan
Limbah Elektronik
Cara Kerja:
Kabel dihubungkan dengan listrik →arus listrik akan
mengalir menuju ketiga elemen magic jar →
suhu meningkat → kadar air pada kain perlahan-
lahan akan menguap dan kain menjadi kering.

Alat ini menggunakan aluminium sebagai konduktor


panas yang dialirkan dari elemen, serta alas setrika
sebagai isolator yang menjaga suhu dalam koper
dan tidak merambat ke kulit koper. Penggunaan
timer bekas berfungsi sebagai pemutus arus listrik
sehingga ketika waktu yang ditentukan telah habis,
maka arus yang mengalir ke benda tersebut akan
terputus (Milena Amalia, dkk, 2015: 16).
Konsep Fisika yang Mendasari Pembuatan:

Energi Panas
Perpindahan Kalor
Secara Konduksi

Energi Listrik Perpindahan


Kalor Secara
Radiasi

Suhu
Pengeringan
Pengering Pakaian
pada Koper Berbahan
Limbah Elektronik

Hasil:
Alat pengering ini dapat mengeringkan pakaian
selama 2 jam dengan panas yang dihasilkan
koper ini selama 2 jam yaitu 83°C, alat
pengering ini memerlukan 150 watt daya listrik,
baju perlu dibalik setelah 1 jam dimasukkan ke
koper, agar kain mengering dengan rata, dan
kain lebih cepat kering dengan menggunakan
alat ini dibandingkan dengan menjemur pakaian
di terik matahari (Milena Amalia, dkk, 2015: 18).
• Limbah elektronik adalah limbah yang berasal dari barang rumah tangga
yang mengkonsumsi listrik yang sudah mencapai akhir hidupnya (end of
life), karena dianggap telah rusak, bekas dan tidak dipakai lagi oleh
pemiliknya.

• Limbah elektronik merupakan jenis limbah yang pertumbuhannya paling


tinggi tiap tahunnya. Dalam setiap limbah elektronik terkandung material dan
logam berharga disamping juga mengandung bahaya dan beracun yang
dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan jika limbah
elektronik tidak dikelola dengan baik.

• Solusi yang paling menguntungkan dari perspektif lingkungan adalah


dengan cara menggunakan kembali (reuse) komponen limbah elektronik
yang masih dapat dipakai dapat dibuat menjadi inovasi baru seperti limbah
keyboard menjadi kerajinan rumah tangga, limbah PCB menjadi karya seni
lukis, DVD bekas menjadi karya seni lukis, dan Pengering Pakaian Pada
Koper dari limbah komponen dari kipas angin yaitu timer bekas dan kabel
bekas.
That’s all and Thank you!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai