Anda di halaman 1dari 11

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH ELEKTRONIK (E-WASTE) DOMESTIK DI KOTA

SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

Syahiq Mahzuz Umar1, Irwan Ridwan Rahim2, Rusdi Usman Latief3


1
Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
2
Dosen Pengajar Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
3
Dosen Pengajar Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
E-waste adalah dampak yang dihasilkan dari penggunaan barang elektronik secara massif di era teknologi informasi.
Semakin meningkatnya penggunaan barang elektronik mengakibatkan sampah elektronik yang dihasilkan semakin besar.
Permasalahan sampah yang belum sepenuhnya dapat terselesaikan kini bertambah dengan permasalahan sampah elektronik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sampah elektronik domestik di Kota Sungguminasa Kabupaten
Gowa. Penelitian dilakukan di 14 Kelurahan Kecamatan Somba Opu Kota Gowa dengan jumlah penduduk sebanyak 157.448
atau sekitar 1,67 % dari jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Selatan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Gowa pada
tahun 2015. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu survey langsung dengan melakukan observasi dan wawancara
berupa pengambilan data karakteristik e-waste, pengukuran potensi timbulan sampah e-waste serta menganalisis metode
pengolahan dan potensi nilai ekonomi daur ulang e-waste. Dari hasil penelitian yang didapatkan ialah dari 37 jenis barang
elektronik yang didapatkan terkhusus lemari es, komputer dan televisi memiliki persentase masing-masing sebesar 17%, 14%
dan 26%. Dengan jumlah unit per tahun masing-masing sebesar 98, 80 dan 150 unit/tahun. Potensi timbulan e-waste di
Kecamatan Somba Opu secara keseluruhan yang didapatkan dari 14 Kelurahan 801.838,9 kg/tahun atau 801,8 ton/tahun.
Metode pengolahan terhadap e-waste yang banyak diterapkan adalah dialihfungsikan dengan persentase 55% kemudian
diperbaiki sebesar 19% dan disimpan sebesar 17%, sedangkan metode pengolahan e-waste yang paling sedikit digunakan
adalah dibuang dengan persentase sebesar 9%. Hasil dari analisa potensi nilai ekonomi daur ulang e-waste dari 3 barang
elektronik yang terbilang cukup besar memiliki nilai masing-masing sebesar lemari es Rp. 454.156.980,- komputer Rp.
643.923.735,- dan televisi Rp. 1.067.564.914,-.
Kata kunci: E-waste, Kecamatan Somba Opu, dan Pengelolaan e-waste

ABSTRACT
E-waste is the impact from massive use of electronic items in the information technology era. The increasing use of
electronic items resulted in increasing electronic waste. The problem of waste that has not been fully resolved now increases
with the problem of electronic waste. This study aims to identify domestic electronic garbage problems in the city of
Sungguminasa, Gowa. The study was conducted in 14 sub-districts of Somba Opu, Gowa with a population of 157,448 or
about 1.67% of the population of South Sulawesi province, based on data from the Central Statistics Agency of Gowa in 2015.
The research method is a direct survey by observation and interviews in the form of data retrieval of e-waste characteristics,
measuring the potential of e-waste generation as well as analyzing the disposal method and potential economic value of e-
waste recycling. The research results is by 37 types of electronic goods obtained especially refrigerator, computer and
television have the percentage of each of 17%, 14% and 26%. With the number of units per year each of 98, 80 and 150 units
/ year. The potential of e-waste generation in district of Somba Opu is obtained of 801.838,9 kg / year or 801,8 tons / year
from 14 urban villages. The most widely applied method of e-waste treatment is converted by 55% percentage then repaired
by 19% and saved by 17%, while the least used e-waste disposal method is disposed of by 9% percentage. The result of the
economic potential analysis of e-waste recycling from 3 electronic items that is quite large, has the each of value Rp.
454.156.980,- for refrigerator, Rp. 643.923.735,- for computer and Rp. 1.067.564.914,- for television.

Keywords: E-waste, Somba Opu, and e-waste management.


PENDAHULUAN popular di kalangan masyarakat apalagi di skala
Semakin meningkatnya penggunaan rumah tangga mengingat belum ada kebijakan-
barang elektronik mengakibatkan sampah kebijakan tentang bagaimana perlakuan
elektronik yang dihasilkan semakin besar. terhadap e-waste. Ditambah lagi kurangnya
Sampah dapat dikarakteristikkan menjadi pemahaman masyarakat tentang bahaya yang
berbahaya bila memiliki salah satu sifat seperti ditimbulkan akibat e-waste ini apabila tidak
mudah terbakar, korosif, reaktif, dan beracun dikelola dengan baik.
(Alumur dan Kara, 2007). Menurut SNI
3242:2008 sampah domestik sebagai sampah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
yang berasal dari aktivitas rumah tangga, karakteristik dan menghitung potensi timbulan
mengandung bahan dan atau bekas kemasan e-waste yang dihasilkan oleh rumah tangga di
suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun. Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa,
Hal tersebut diakibatkan dari sifat atau menganalisis pengolahan e-waste rumah tangga
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara di Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa,
langsung maupun tidak langsung dapat merusak menghitung potensi nilai ekonomi daur ulang e-
dan atau mencemarkan lingkungan hidup serta waste di Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa.
membahayakan bagi kesehatan manusia.
Dibutuhkan pengelolaan yang baik dan sesuai METODOLOGI PENELITIAN
tehadap limbah yang berada dilingkungan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
masyarakat. Peraturan dan kebijakan pemerintah survey. Bentuk penelitian ini dilakukan dengan
untuk mengelola semua jenis limbah termasuk kuesioner, wawancara dan observasi langsung
limbah rumah tangga merupakan suatu hal yang terhadap sistem pengolahan sampah,serta
penting. Masyarakat pada umumnya belum pengambilan dan pengukuran sampel timbulan dan
menerapkan pengelolaan limbah B3 sesuai komposisi sampah dengan metode SNI 19-3964-
dengan ketentuan yang berlaku, agar tidak 1994 untuk mendapatkan informasi yang lebih
berdampak pada lingkungan (Sinha-Khetriwal tepat, dan dapat dipercaya berupa data primer dan
dkk, 2005). data sekunder sesuai dengan kebutuhan yang
Kabupaten Gowa merupakan salah satu diperlukan untuk mendukung penulisan dalam
daerah yang terletak di Provinsi Sulawesi penelitian ini.
Selatan yang ber-ibu kota di Kecamatan Somba
Opu sekaligus menjadi salah satu daerah
terbesar kedua setelah Kota Makassar di HASIL DAN PEMBAHASAN
Provinsi Sulawesi Selatan, berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, A. Karakteristik E-Waste di Kecamatan Somba
diketahui adanya peningkatan jumlah penduduk Opu
yang pesat dari tahun ketahun yang dimana Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tercatat penduduk Kabupaten Gowa pada tahun dilakukan untuk 100 kuesioner yang disebar di
2014 sebanyak 652.941 jiwa, atau sekitar wilayah studi, didapatkan persentase untuk
8,41persen dari jumlah penduduk Provinsi setiap jenis dan jumlah barang elektronik yang
Sulawesi Selatan. Disisi lain hal ini dimiliki oleh masyarakat di Kecamatan Somba
mengakibatkan pertumbuhan dan Opu. Dari penelitian yang dilakukan, jenis dan
perkembangan aktivitas di wilayah Kabupaten jumlah barang elektronik yang paling banyak
Gowa meningkat sehingga memunculkan dimiliki oleh masyarakat adalah barang-barang
beberapa permasalahan, salah satunya dari aspek yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-
persampahan yaitu meningkatnya volume hari dengan presentase lebih dari 50%. Adapun
sampah yang dihasilkan tiap harinya. presentasenya dapat dilihat pada Gambar 4.1
E-waste di Kota Sungguminasa
Kabupaten Gowa bisa dibilang belum terlalu
Tabel 1. Potensi timbulan e-waste strata
pendapatan tinggi
Potensi Timbulan
No Barang Elektronik
e-waste
1 Lemari Es 39.214,5
2 Air Conditioners 13.083,2
3 Mesin Cuci 15665,4
4 Freezers 3.615,1
5 Setrika 826,3
6 Blender 1.126,1
7 Microwaves 7.377,7
8 Pengering Rambut 447,6
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa 9 Mixers 1.514,9
barang elektronik yang dominan dimiliki 10 Kipas Angin 14.154,3
masyarakat di Kecamatan Somba Opu adalah 11 Vacuum Cleaner 1.928,0
jenis barang elektronik seperti lampu hemat
12 Pemanggang 344,3
energi (78%), handphone (52%), kipas angin
(31%), laptop (26%), televisi (26%), air 13 Rice cooker 1.618,2
conditioner (20%), setrika (19%), lemari es dan 14 Dispenser 17.077,0
blender (17%), rice cooker (16%), komputer 15 Komputer Pribadi(PC) 52993,8
(14%), dispenser dan mixers (13%), printer 16 Laptop 8.325,7
(11%) dan lain-lain (10%). Jumlah total barang 17 Printer 7.161,3
elektronik yang lebih dari 50% ini berjumlah 18 Modem 134,3
797 unit. 19 Handphone 2.169,1
20 Telepon 619,7
B. Potensi Timbulan E-Waste di Kecamatan 21 Mesin Fotokopi 0,0
Somba Opu 22 Radio 344,3
23 Televisi (Tabung) 58.571,4
1. Potensi timbulan e-waste yang dihasilkan
24 Kamera 688,6
berdasarkan stratifikasi pendapatan di
Kecamatan Somba Opu 25 Perekam Video 0,0
Untuk mencari jumlah timbulan sampah di 26 Perekam suara 0,0
kota Sungguminasa Kabupaten Gowa dilakukan 27 Audio Amplifier 229,5
dengan metode sampling. Hasil potensi timbulan 28 Alat-Alat Musik 2.728,5
e-waste dibagi berdassarkan stratifikasi 29 Video Game 75,7
pendapatan. Adapun hasilnya dapat dilihat pada 30 lampu neon luminar 5.656,3
tabel berikut. 31 lampu neon lurus 0,0
32 Lampu Hemat Energi 106,2
33 Lampu Charge 467,3
34 Bor Listrik 172,1
35 Gergaji Listrik 137,7
36 Mesin Jahit 0,0
37 Solder 6,9
Potensi timbuan E-waste 249.335,5
Tabel 2. Potensi timbulan e-waste strata Tabel 3. Potensi timbulan e-waste strata
pendapatan menengah pendapatan rendah
Potensi Timbulan Potensi Timbulan
No Barang Elektronik No Barang Elektronik
e-waste e-waste
1 Lemari Es 53.777,9 1 Lemari Es 30.245,7
2 Air Conditioners 34.079,8 2 Air Conditioners 8.674,6
3 Mesin Cuci 22174,0 3 Mesin Cuci 29535,0
4 Freezers 8.596,7 4 Freezers 0,0
5 Setrika 1.356,0 5 Setrika 1.156,6
6 Blender 2.230,4 6 Blender 1.903,7
7 Microwaves 2.589,4 7 Microwaves 0,0
8 Pengering Rambut 184,2 8 Pengering Rambut 41,3
9 Mixers 800,9 9 Mixers 1.652,3
10 Kipas Angin 23.538,6 10 Kipas Angin 25.243,6
11 Vacuum Cleaner 327.5 11 Vacuum Cleaner 0,0
12 Pemanggang 594,2 12 Pemanggang 177,0
13 Rice cooker 10.197,3 13 Rice cooker 2.135,6
14 Dispenser 16.069,0 14 Dispenser 30.733,0
15 Komputer Pribadi(PC) 50892.5 15 Komputer Pribadi(PC) 29345,0
16 Laptop 9.263,7 16 Laptop 8.411,8
17 Printer 7.982,7 17 Printer 10.203,0
18 Modem 612,0 18 Modem 429,6
19 Handphone 3.213,5 19 Handphone 3.924,2
20 Telepon 286,6 20 Telepon 165,2
21 Mesin Fotokopi 1.910,4 21 Mesin Fotokopi 0,0
22 Radio 1.218,4 22 Radio 481,9
23 Televisi (Tabung) 57.810,7 23 Televisi (Tabung) 58.833,1
24 Kamera 511,7 24 Kamera 508,4
25 Perekam Video 2.456,2 25 Perekam Video 0,0
26 Perekam suara 163,7 26 Perekam suara 82,6
27 Audio Amplifier 272,9 27 Audio Amplifier 344,2
28 Alat-Alat Musik 1.405,8 28 Alat-Alat Musik 1.309,5
29 Video Game 105,1 29 Video Game 20,2
30 lampu neon luminar 2.777,8 30 lampu neon luminar 1.180,2
31 lampu neon lurus 287,3 31 lampu neon lurus 652,2
32 Lampu Hemat Energi 85,1 32 Lampu Hemat Energi 50,0
33 Lampu Charge 336,3 33 Lampu Charge 501,6
34 Bor Listrik 1.125,8 34 Bor Listrik 826,2
35 Gergaji Listrik 0,0 35 Gergaji Listrik 0,0
36 Mesin Jahit 716,4 36 Mesin Jahit 619,6
37 Solder 15,7 37 Solder 16,5
Potensi timbuan E-waste 311.484,1 Potensi timbuan E-waste 241.019,3
2. Potensi timbulan e-waste yang dihasilkan Berdasarkan data Tabel 4.6 dapat
setiap Kelurahan di Kecamatan Somba diketahui bahwa potensi timbulan e-waste di
Opu Kecamatan Somba Opu pada tahun 2016 adalah
Hasil perhitungan potensi timbulan e- sebesar 801.838,9 kg/tahun. Potensi timbulan e-
waste yang dihasilkan setiap Kelurahan di waste terbanyak berada di Kelurahan
Kecamatan Somba Opu dapat dilihat pada Tabel Paccinongan yaitu sebesar 133.359,7 kg/tahun,
berikut. sedangkan yang paling kecil berada di
Tabel 4. Potensi timbulan e-waste berdasarkan Kelurahan Bontoramba yaitu sebesar 35.286,1
strata pendapatan ditiap kelurahan kg/tahun.

3. Persentase Potensi Timbulan E-Waste tiap


Kelurahan
Hasil perhitungan dari potensi timbulan e-
waste tiap kelurahan di wilayah studi dapat
dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 5. Persentase potensi timbulan e-waste
yang dihasilkan tiap kelurahan

Gambar 1. Persentase potensi timbulan e-waste


tiap kelurahan
Proyeksi jumlah penduduk menggunakan Tabel 8. Proyeksi penduduk tahun 2015 – 2025.
data penduduk tahun 2009 - 2014 yang dijadikan
acuan perhitungan proyeksi penduduk dengan
menggunakan metode Least-Square. Data
penduduk Kecamaan Somba Opu 5 tahun
terakhir dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Kecamatan Somba
Opu 2009 – 2014.

Proyeksi timbulan e-waste didapatkan


dengan mengalikan rata-rata timbulan e-waste
yang dihasilkan tiap keluarga dengan jumlah
keluarga wilayah studi. Rata-rata timbulan e-
waste tiap keluarga pada wilayah studi adalah
Tabel 7. Perhitungan Uji Korelasi Metode Least 30,2 kg/kk/tahun. Berikut hasil proyeksi
Square. timbulan e-waste di Kecamatan Somba Opu per
tahun hingga tahun 2025.

Tabel 9. Proyeksi potensi timbulan e-waste di


Kecamatan Somba Opu pada tahun 2016 – 2025.

Selanjutnya hasil perhitungan analisa


korelasi (R) dari metode Least Square,
Aritmetika, dan Geometrik dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini:
Tabel 8 Perbandingan nilai koefisien korelasi
dan standar deviasi.

Tabel 10. Perhitungan nilai variabel X dan Y


metode regresi linier untuk prediksi potensi
timbulan e-waste di Kecamatan Somba Opu.
Dengan adanya pertimbangan –
pertimbangan di atas, maka metode proyeksi
yang terpilih adalah metode Least Square.
Perhitungan proyeksi penduduk dengan
menggunakan metode Least Square dapat dilihat
pada Tabel 8.
3. Dialihfunsikan (barang elektronik yang
rusak, dipergunakan tidak sesuai
fungsinya, contohnya lemari es dijadikan
meja atau lemari pakaian)
4. Disimpan (barang elektronik yang rusak,
disimpan digudang atau disuatu ruangan
dan tidak dipergunakan lagi)
kemudian dilakukan observasi dan
wawancara kepada 100 responden rumah tangga
Gambar 2. Proyeksi potensi timbulan e-waste yang berada di wilayah studi mengenai metode
perlakuan e-waste yang mereka lakukan.
Berdasarkan Tabel 10 dan Gambar 2, Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 12 dan
dapat dilihat bahwa potensi timbulan e-waste Gambar 3.
yang dihasilkan masyarakat di Kecamatan
Somba Opu pada tahun 2025 adalah 1.066.540,3 Tabel 12. Pengolahan e-waste di Kecamatan
kg/tahun atau 1.066,5 kg/hari. Somba Opu.

C. Pengolahan E-Waste Rumah Tangga di


Kecamatan Somba Opu
Metode pengolahan yang dipilih
berdasarkan dari beberapa penelitian terdahulu
tentang e-waste rumah tangga. Dari beberapa
penelitian tersebut kemudian dianalisa metode
yang sesuai dengan kondisi yang terjadi di
wilayah studi. Berikut adalah beberapa metode
pengolahan e-waste dari penelitian terdahulu.
Tabel 11. Metode pengolahan e-waste

Gambar 3. Persentase metode perlakuan e-


waste di kecamatan Somba Opu
Dari hasil analisa pada Tabel 11, 4 kategori
perlakuan yang dimaksud dijabarkan sebagai Berdasarkan Tabel 12 dan Gambar 3,
berikut. dapat diketahui bahwa metode pembuangan
1. Dibuang (dibuang bersama dengan terhadap e-waste terbanyak diterapkan adalah
sampah padat lain) dialihfungsikan dengan persentase sebesar 55%,
2. Diperbaiki (Mengganti komponen sedangkan metode pembuangan e-waste terkecil
elektronik yang rusak agar dapat adalah dibuang dengan persentase sebesar 9%.
digunakan kembali) Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya
pengetahuan masyarakat di wilayah studi
tentang e-waste. Masih banyaknya masyarakat
di wilayah studi yang lebih memilih
memanfaatkan e-waste yang dimiliki dengan
fungsi yang berbeda dengan fungsinya
sebelumnya.
D. Analisis Potensi Daur Ulang E-Waste di
Kota Gowa.
Fasilitas pengolahan dan daur ulang yang
disebut dengan MRF atau Material Recovery
Facility yang seharusnya bisa menjadi solusi Gambar 4. Persentase komposisi lemari es
penanganan masalah peningakatan e-waste di
Kota Gowa.
Pada bagian ini dilakukan identifikasi
komposisi dan potensi nilai ekonomi daur ulang
pada barang elektronik. Barang elektronik yang
dipilih adalah 3 barang elektronik yang memiliki
potensi timbulan yang cukup besar di kecamatan
Somba Opu yaitu lemari es, komputer dan
televisi. Komposisi dan potensi daur ulang dari
3 barang elektronik tersebut dapat dilihat pada
Tabel 13
1. Komposisi dan Potensi Daur Ulang E-
Waste Gambar 5. Persentase komposisi komputer
Komposisi dan potensi daur ulang e-waste (CPU, monitor, keyboard dan mouse)
spesifik untuk masing-masing pengaplikasian.
Bagian atau bahan yang ditemukan dalam e-
waste dapat dibagi secara luas menjadi enam
kategori sebagai berikut:
 Besi dan baja, digunakan untuk casing dan
frame
 Logam non-besi, terutama tembaga
digunakan dalam kabel, dan aluminium
 Kaca yang digunakan untuk layar, windows
 Plastik digunakan sebagai casing, kabel dan
papan sirkuit
 Komponen elektronik (LED, kapasitor, IC,
Gambar 6. Persentase komposisi televisi CRT /
semi-konduktor, induktor, resistor dll)
tabung
 Lain-lain (karet, kayu, keramik dll.)
Tabel 13 Komposisi dari lemari es, komputer Potensi penggunaan kembali item-item yang
dan televisi. memiliki nilai ekonomi dari lemari es, komputer
dan televisi dapat dilihat pada Tabel 14, Tabel 15,
Tabel 16.
Tabel 14. Material yang dapat dipergunakan
kembali dari lemari es.

Gambar 8. Komponen Komputer (CPU,


Monitor, Keyboard dan Mouse)

Tabel 16. Material yang dapat dipergunakan


kembali dari Televisi

Gambar 7. Komponen lemari es

Tabel 15. Material yang dapat dipergunakan


kembali dari Komputer.

Gambar 9. Komponen Televisi

2. Potensi Nilai Ekonomi Daur Ulang E-


Waste
Sampah memberikan potensi nilai ekonomi
daur ulang e-waste di Kota Sungguminasa,
Gowa dapat ditunjukkan pada Tabel 17, Tabel
18 dan Tabel 19.
Tabel 17. Potensi daur ulang e-waste di wilayah
studi KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil identifikasi dari 37 jenis barang
elektronik yang terdapat di 14 Kelurahan
dari Kecamatan Somba Opu, Gowa
menunjukkan bahwa jumlah barang
Tabel 18. Nilai ekonomi daur ulang e-waste elektronik yang diperoleh khususnya
lemari es, komputer dan televisi dengan
persentase masing- masing sebesar 17%,
14% dan 26%. Dengan jumlah unit per
tahun masing – masing sebesar 98, 80 dan
150 unit/tahun. Potensi timbulan e-waste
di Kecamatan Somba Opu secara
keseluruhan yang didapatkan dari 14
Kelurahan sebesar 801.838,9 kg/tahun
Tabel 19. Nilai ekonomi daur ulang lemari es, atau 801,8 ton/tahun.
komputer dan televisi 2. Metode pengolahan terhadap e-waste
yang banyak diterapkan adalah
dialihfungsikan dengan persentase 55%
kemudian diperbaiki sebesar 19% dan
disimpan sebesar 17%, sedangkan metode
pembuangan e-waste yang paling sedikit
digunakan adalah dibuang dengan
persentase sebesar 9%.
Berdasarkan Tabel 19, dapat diketahui 3. Timbulan e-waste yang diperoleh dari 3
bahwa potensi nilai ekonomi daur ulang e-waste barang elektronik (lemari es, komputer
dari 3 barang elektronik di atas diperoleh nilai dan televisi) memiliki potensi nilai
jual masing – masing sebesar lemari es Rp. ekonomi yang cukup besar dengan cara
454.156.980,- komputer Rp. 643.923.735,- dan mendaur ulang komponen e-waste. Hasil
televisi Rp. 1.067.564.914,- jika e-waste dari analisa potensi nilai ekonomi daur
dikelola dengan baik. Mengingat hasil prediksi ulang e-waste dari 3 barang elektronik
timbulan pertahun yang didapatkan dari wilayah masing – masing sebesar lemari es Rp.
studi untuk 3 benda elektronik tersebut terbilang 454.156.980,- komputer Rp.
cukup besar dengan jumlah lemari es 123.238,1 643.923.735,- dan televisi Rp.
kg/tahun, komputer 104.135,6 kg/tahun dan 1.067.564.914,-.
televisi 175.215,2 kg/tahun yang ditunjukkan Saran
pada Tabel 18. 1. Untuk mendukung penelitian ini maka
perlu dilakukan kajian lebih lanjut
Sedangkan data nilai jual dari 5 kategori mengenai rancangan yang sesuai untuk
komponen didapatkan dari hasil wawancara pengolahan e-waste yang dapat
dengan pihak pengepul barang bekas yang dikembangkan lebih lanjut guna
ditunjukkan seperti pada Tabel 17 sehingga hasil menanggulangi masalah timbulan
yang didapatkan dari penelitian ini mengenai limbah.
studi pengelolaan e-waste di Kecamatan Somba 2. Sebaiknya pemerintah dan/atau
Opu Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa pengelola terkait dapat meninjau lebih
dengan menerapkan pengelolaan e-waste yang lanjut terhadap masalah timbulan e-
sesuai maka e-waste dapat memiliki potensi waste yang berdampak terhadap
ekonomi yang cukup besar. pencemaran lingkungan khususnya
limbah B3. Setiawan, N. 2007. Penentuan Ukuran Sampel
Memakai Rumus Slovin dan Tabel
DAFTAR PUSTAKA Krejcie-Morgan: Telaah Konsep
Alumur, S dan Kara, B. 2007. “A New model for dan Aplikasinya. Bandung
The Hazardous Waste Location Singarimbun, M., dkk. 2008. Metode Penelitian
Routing Problem”. Computers and Survei. Jakarta
Operations Research 34, 1406-1423 Sinha-Khetriwal, D., dkk. 2005. A Comparison
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. 2016. of Electronic Waste Recycling in
Gowa Dalam Angka 2015. Gowa : Switzerland and in India. 25, 492-
Badan Pusat Statistik. 504.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI Sutarto. 2008. Identifikasi Pola Aliran E-waste
3242:2008. Pengelolaan Sampah di Komputer di Kota Bandung.
Pemukiman. Jakarta : Badan Bandung.
Standarisasi Nasional. The United Nations Environmental Programme.
Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 19- 2007. E-waste Management Manual
3964-1994. Metode Pengambilan Volume I. Osaka: International
dan Pengukuran Contoh Timbulan Environmental Technology Center.
dan Komposisi Sampah Perkotaan. The United Nations Environmental Programme.
Jakarta : Badan Standarisasi 2007. E-waste Management Manual
Nasional. Volume II. Osaka: International
Basel Convention. 2007. Preliminary Inventory Environmental Technology Center.
of Electronic and Electrical (E-
waste) in Indonesia.
Chung, S., dkk. 2011. A Comparative Study of
E-waste Recycling Systems in
Japan, South Korea, and Taiwan
from the EPR Perspective:
Implications for Developing
Countries. In: Kojima, Michikazu.
(Ed), Promoting 3Rs in Developing
Countries: Lessons from the
Japanese Experience. IDE-JETRO,
Chiba
Ficeriova, J., dkk. 2008. Leaching Gold and
Silver Crushed Au-Ag Waste, The
Open Chemical Engineering
Journal, Vol 29, 6-9.
Green Peace. 2005. Toxic Technology
Contaminates E-waste Recycling
Yards In China And India.
Krajewski, L, dkk. 2007. Operations
Management: Processes and Value
Chains. Pearson Education Inc, New
Jersey.
Salamah, M., dkk. 2009. Penentuan Kadar Ni,
Pb, Co, Fe, Mn Au dan Cd, Laporan
Penelitian FMIPA UNY.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai