Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan lampung,
Bandar Lampung, Indonesia, 35131
ABSTRAK
Penelitian mengenai identifikasi jenis-jenis sampah yang dihasilkan rumah tangga pada
masyarakat Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung dilakukan pada bulan Maret hingga
Mei 2012. Penelitian melibatkan 380 responden menggunakan metode stratified random
sampling dengan tingkat kepercayaan 95 % dan toleransi kesalahan (margin of error) ±5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap rumah tangga di Kecamatan Sukarame
menghasilkan sampah sebanyak 1,71 kg per hari. Dari jumlah ini, porsi sampah organik
sebanyak 44% dan sampah anorganik sebanyak 56%. Jika data di atas dikonversiakan
untuk menghitung jumlah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga maka diperoleh hasil
sekitar 26,89 ton sampah per hari dari seluruh rumah tangga di Kecamatan Sukarame.
Hampir sekitar 70% dari jumlah sampah di Sukarame dikelola oleh petugas kebersihan yang
bertugas menjemput sampah 2—3 kali per minggu di setiap kelurahan, sisanya sebanyak
30% belum ditangani dengan baik sehingga berpotensi menyebabkan menumpuknya
sampah di lingkungan permukiman.
Kata kunci : Sampah, organik, anorganik, Sukarame, Bandar Lampung.
180
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012
Dari jumlah tersebut sebanyak 44% adalah Untuk komposisi jenis sampah anorganik
sampah organik dan 56% adalah sampah yang bersumber dari rumah tangga dapat
anorganik (Gambar 1). Untuk jenis sampah dilihat pada Gambar 3, dan diketahui
organik, setengahnya berupa sisa-sisa bahwa komposisi sampah didominasi oleh
sayuran (Gambar 2). plastik, lalu golongan lain-lain (kayu,
pampers, logam dan kain), diikuti kertas,
kaleng, kaca, dan karet.
44%
Jumlah sampah plastik sangat banyak
56% karena selalu digunakan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari–hari. Sebagai
wadah dari barang yang dibawa plastik
sangat praktis karena bisa dikantongi.
Penggunaan plastik akan mencemari
Organik Anorganik lingkungan karena tidak dapat diuraikan
oleh bakteri pengurai dan jika bisa
Gambar 1. Rasio sampah organik dan anorganik
181
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012
diuraikan butuh waktu sampai ratusan kepada petani dan masyarakat yang
tahun. membutuhkan (Sidarto, 2010)
Tempat yang digunakan untuk
Cara pengelolaan sampah yang dilakukan penampungan sampah oleh masyarakat
oleh masyarakat Sukarame masih Sukarame meliputi plastik, karung, dan tong
menggunakan konsep dibuang di tempat sampah yang terbuat dari semen, bambu,
lain, dibakar di sekitar rumah, dan diambil drum (Gambar 5).
oleh petugas kebersihan (Gambar 4).
60.00%
80% 49.21%
70.25% 50.00%
70%
40.00%
60%
30.00% 24.47% 26.32%
50%
40% 20.00%
30% 10.00%
19.75%
20% 0.00%
10.00%
10% Plastik Karung Tong
sampah
0%
Diambil oleh Dibakar di Dibuang ke
Petugas sekitar rumah tempat lain Gambar 5. Wadah membuang sampah
Kebersihan
Dari diagram di atas dapat dilihat
persentase jumlah plastik sebanyak
Gambar 4. Cara mengelola sampah
49,21%, yang menggunakan wadah karung
Sampah dapat dikelola secara sederhana berjumlah 24,47%, dan menggunakan tong
yaitu dengan menimbun dan melapukannya sampah 26,32%.
sehingga sampah bisa menjadi bahan yang
bermanfaat bagi sampah tanah dan Waktu pengambilan sampah umumnya
tanaman yang disebut kompos. Tetapi adalah dua dan tiga kali per minggu.
proses pengurain sampah memakan waktu Petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan
yang cukup lama dan sampah yang mengambil sampah 2 kali seminggu.
dihasilkan adalah bukan sampah organik Petugas kebersihan yang tidak dibawah
saja tapi juga sampah anorganik (plastik) pengawasan UPT kebersihan Sukarame,
yang tidak mudah dilapukkan (Suryati, maka petugas SOKLI keliling dari rumah ke
2003). rumah sebanyak: 1 kali s 2 kali dan 3 kali
seminggu (Gambar 6).
Secara garis besar proses pengolahan
60% 54.75%
sampah dapat dilakukan dengan tahapan –
tahan sebagai berikut : 50%
1. Sampah dikumpulkan ke tempat 40.68%
pengumpulan sampah dari rumah – 40%
rumah penduduk dengan 30%
menggunakan alat angkut berupa
gerobak dorong setip hari atau paling 20%
lam dua hari sekali.
10% 4.56%
2. Sampah dipisahkan sesuai jenisnya
yaitu plastik, kertas, kaca, logam, dan 0%
sampah organik ke dalam sampah 1 kali 2 kali 3 kali
yang telah disediakan. seminggu seminggu seminggu
3. Setelah dipisah – pisahkan sesuai
Gambar 6. Waktu pengambilan sampah
dengan jenisnya lalu dilakukan
pengepakan.
Khusus Kelurahan Sukarame yang hanya
4. Sampah dari logam, kertas, kaca
memiliki TPS yang berada di belakang
langsung dijual kepada pengepul.
kampus IAIN Raden Intan Lampung.
5. Untuk sampah organik dapat dijadikan Sedangkan untuk 4 kelurahan lainnya
kompos, dan setelah jadi dapat dijual seperti Way Halim, Way Dadi, Harapan
182
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012
Jaya dan Gunung Sulah tidak mempunyai Berdasarkan Gambar 8 tampak bahwa
TPS, di kelurahan Way Halim dulu memiliki 52,09% rumah tangga di Kecamatan
TPS tapi sekarang sudah tidak ada. Jadi Sukarame membayar biaya kebersihan
untuk 4 kelurahan ini sampah diambil sebesar Rp15.000,-.dan separuhnya
petugas kebersihan untuk kemudian membayar dengan biaya bervariasi mulai
dibuang langsung ke TPA di Bakung. dari Rp8.000,- hingga Rp50.000,-. Nilai
Untuk kendaraan pengangkut sampah yang retribusi sampah se-Kecamatan Sukarame
ada di Kecamatan Sukarame terdapat tiga jika menggunakan rata-rata Rp15.000,-
jenis kendaraan yaitu troli sorong, gerobak, adalah sebesar Rp235.890.000,- per bulan.
dan truk sampah (Gambar 7). Nilai ini dinilai cukup untuk membiayai
kebutuhan jasa kebersihan wilayah
50% Kecamatan Sukarame.
38.78% 35.74%
40%
30% 25.48% 4. SIMPULAN
20% Setiap rumah tangga di Kecamatan Sukarame
10% menghasilkan sampah sebanyak 1,71 kg per
hari. Dari jumlah ini, porsi sampah organik
0% sebanyak 44% dan sampah anorganik sebanyak
Troli sorong Gerobak Truk 56%. Hampir sekitar 70% dari jumlah sampah di
Dorong Sampah Sukarame dikelola oleh petugas kebersihan
yang bertugas menjemput sampah 2—3 kali per
Gambar 7. Penggunaan kendaraan pengangkut
sampah minggu di setiap kelurahan, sisanya sebanyak
30% belum ditangani dengan baik sehingga
berpotensi menyebabkan menumpuknya
Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat sampah di lingkungan permukiman.
persentase penggunaan gerobak dorong di
Kecamatan Sukarame lebih banyak
dibandingkn alat angkut lainnya.
PUSTAKA
Untuk kendaraan pengangkut sampah yang
berada di Kecamatan Sukarame berasal Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
dari Dinas Kebersihan berupa Truk Penelitian. Jakarta : Rineka cipta
Sampah yang diberjumlah 3 Truk. I truk Basyarat, Ade. 2006.”Kajian Terhadap
sampah khusus digunakan untuk Kelurahan Penetapan Lokasi TPA sampah
Sukarame saja, dan 2 truk lainnya Kota Depok”. Universitas di
digunakan untuk 4 Kelurahan yang ada di Ponogoro. Semarang.
Kecamatan Sukarame lainnya secara Bastari, Muda. 2012. Laporan Kependudu-
bergantian. Ada juga 1 troli sorong untuk kan Kecamatan Sukarame Kota
pelaksanaannya tidak dalam pengawasan Bandar Lampung. Bandar Lampung
UPT Kebersihan. Batin, Setiawan Abdul. 2012.”Data Harian
Volume SampahUPT TPA Bakung,
60.00% Bandar Lampung.
52.09% Budiasih, Sri, 2010, Pemilihan Sampah
50.00% Sebagai Upaya Penglolaan
40.00% Sampah Yang Baik, Universitas
Yogyakarta.
30.00% Departemen Agama RI. 2002. Al-qur’an
20.91%
17.87% dan terjemahan. Jatinegara:
20.00%
Jakarta.
10.00% 4.56% 4.56% Nandi, 2005.”Kajian Keberadaan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)
0.00% Leuwigajah Dalam Konteks Tata
Ruang”. Universitas Bandung.
Pitoyo, Cahyadi, 2003, Studi Komposisi
Sampah Perkotaan Pada Tingkat
Rumah Tangga di kota Depok,
Gambar 8. Persentase besaran retribusi yang Skripsi Fakultas Teknik Sipil dan
dikeluarkan masyarakat Perencanaan.
183
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012
Pramono. 2012. Laporan Bulanan UPT Suryati, Teti. 2009. Bijak dan cerdas
Kebersihan Kecamatan Sukarame. Mengolah sampah. Jakarta : Argo
Bandar Lampung Media Pustaka.
Sidarto, 2010,J, Analisis usaha proses Sukardi, Edi dkk. 2007. Membuat Bahan
Pengolahan Sampah Rumah Bangunan dari Sampah. Jakarta :
Tangga dengan pendekatan Cost Puspa Swara.
and Benefit Ratio guna menujang Suyitno dkk, 2006. Eksplorasi Biologi SMP
KebersihanLingkungan, Universitas Kelas VII. Jakarta : Yudistira.
Yogyakarta. Widyatmoko dkk. 2002. Menghindari,
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Mengelolah dan Menyingkirkan
Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sampah. Jakarta : Abdi Tandur.
Suryati, Happy. 2003. Studi Sistem Wijatnika. 2011. Pengelolaan Sampah,
Pengelolaan Sampah Di Kota http://id.shyoong.com
Bandar Lampung, Tesis Universitas Yessi, 2009, Pengelolaan Sampah Rumah
Sumatra Utara. Tangga Di Kelurahan Sidorame
Timur Kecamatan Medan.
Universitas Sumatra Utara.
184