1 2
Rosyida Azis Rizki , Tri Joko Raharjo
1
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara Yogyakarta 55281. Email:
azies_rizq@yahoo.com
2
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara Yogyakarta 55281. Email:
tri_jrarvin@yahoo.com
Abstrak
Resveratrol bermanfaat dalam kesehatan sebagai antikanker dan agen pencegah kanker (cancer chemopreventive).
Melinjo (Gnetum gnemon) telah diketahui sebagai penghasil resveratrol. Gen pengkode sts pada melinjo dianggap
sebagai salah satu target untuk perubahan genetik tanaman penghasil resveratrol. Amplifikasi dilakukan dengan RT-
PCR dengan pasangan primer GGF2 (5’ AAGGGCATCAAGGAGTGGGG 3’) dengan GGR2 (5’
CACCAGGATGTGCGATCCAG 3’) menghasilkan banyak fragmen dengan salah satu fragmen berukuran 0,58 kb sesuai
dengan perkiraan ukuran berdasarkan posisi urutan primer di gen sts yang lain. Hasil sekuensing fragmen hasil RT-PCR
(fragmen 0,58 kb) menunjukkan kemiripan dengan urutan DNA gen sts Arachis hypogaea, sebesar 67%. Homologi ini
lebih tinggi dibandingkan kemiripan urutan antara gen sts yang biasanya berkisar 66%. Dengan demikian penelitian ini
telah berhasil mendapatkan urutan DNA fragmen gen sts Gnetum gnemon.
Kata Kunci: Gen stilben sintase (sts), RT-PCR, Resveratrol, Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 726
Escherichia coli, maka bakteri akan menghasilkan selama 10 menit. Campuran disentrifugasi pada
sts yang dapat dimanfaatkan untuk katalis 12.000 rpm selama 10 menit. Supernatan (500
biosintesis in vitro bahkan kemungkinan bakteri µL) dipindah ke tube yang baru, tambahkan
tersebut dapat memproduksi resveratrol. isopropanol 500 µL dan diinkubasi pada suhu
Di antara tanaman penghasil resveratrol, kamar selama 10 menit. Campuran disentrifuse
tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan pada 12.000 rpm selama 15 menit dan
tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. supernatan dibuang. Pellet dicuci dengan 1000
Dalam Gnetum gnemon telah ditemukan µL etanol 75% sebanyak 2 kali, divortex dan
resveratrol dan turunannya [3]. disentrifuge pada 7500 rpm selama 10 menit,
sisa etanol dikeringkan dalam laminar flow dan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 727
dihomogenkan dan spin selama 10 detik, dalam 50 volt. Analisis kuantitatif dengan
tambahkan mineral oil 25 µL. Campuran menggunakan spektrofotometer UV pada λ 260 dan
dimasukkan dalam mesin PCR dan direaksikan 280 nm.
dengan kondisi denaturasi pada suhu 95 ºC Sekuensing Fragmen DNA
selama 1 menit, annealing pada suhu 52 ºC Sekuensing fragmen DNA menggunakan
selama 1 menit, polimerisasi pada suhu 72 ºC ABI PRISM 310 Instrument DNA Analyzer,
selama 2 menit masing-masing sebanyak 35 menggunakan Vector NTI (Invitrogen). Pencarian
siklus. Siklus terakhir diperpanjang pada suhu 72 homologi DNA dan protein homology
ºC selama 10 menit. menggunakan BLAST 2.0 dan GeneBank
Hasil amplifikasi dianalisis kualitatif database.
menggunakan elektroforesis gel agarose 1,5 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam 50 volt.
RNA total Melinjo diisolasi dari daun muda
Isolasi Fragmen RT-PCR
Melinjo menggunakan pereaksi Trizol kit.
Hasil elektroforesis menunjukkan lebih dari
Dipilihnya jaringan daun dikarenakan berdasarkan
satu fragmen maka fragmen dengan ukuran
informasi dari gen-gen sejenis pada Vitis vinifera
sesuai ukuran target diisolasi untuk selanjutnya di
ekspresi yang paling besar terdapat di daun
sekuensing. Fragmen DNA target pada gel
sehingga kebanyakan teknis RT-PCR
dipotong dengan scapel steril, dimasukkan ke
menggunakan sampel RNA daun. Prinsip isolasi
mikrotube, ditimbang. Ditambahkan buffer pelarut
total RNA dengan trizol sebenarnya seperti
gel sebanyak 3X volume gel (µL). Campuran
o
proses isolasi dengan menggunakan fenol-
kemudian diinkubasi pada waterbath 50 C
kloroform yang sudah biasa dipakai di
selama 10 menit dengan dibolak-balik setiap 3
laboratorium.
menit agar gel larut sempurna, inkubasi
Kuantifikasi RNA total dengan
dilanjutkan 5 menit lagi, tambahkan isopropanol
spektrofotometer menunjukkan ratio
sebanyak 1X volume gel. Larutan gel dimasukkan
OD260/OD280 antara 1,75. Hasil ini menunjukkan
ke dalam kolom ekstraski gel yang telah
bahwa tingkat kemurnian RNA total yang
dipasangkan pada wash tube, disentrifugasi pada
diperoleh terlalu tinggi dan terdapat
12.000 g selama 1 menit. Sisa ethidium bromide
terkontaminasi protein. Rasio OD260/280
dibuang, kolom dicuci dengan 600 μL wash buffer
diharapkan <1,60. Rendahnya angka hasil (yield)
yang mengandung etanol, sentrifugasi lagi pada
ini dapat disebabkan oleh kontaminasi fase air
12.000 g selama 1 menit, buang residu di wash
oleh fase organik, atau resuspensi yang kurang
tube, sentrifugasi lagi pada 15.000 g selama 2
sempurna pada pembentukan pellet RNA. Pellet
menit. Buang wash tube dan tempatkan kolom
RNA selanjutnya lebih spesifik disebut sebagai
pada recovery tube. Fragmen DNA dielusi dari
molekul mRNA. Hasil analisis kualitatif total RNA
kolom dengan memipetkan 50 μL elution buffer ke
dalam gel elektroforesis agarose 1% pada 100
bagian tengah kolom, diinkubasi selama 1 menit
volt ditunjukkan pada gambar 1.
pada suhu kamar, sentrifugasi pada 12.000 g
Proses RT-PCR dilakukan dengan dua
selama 1 menit untuk mengelusi DNA purified ke
tahap, tahap reverse transcription (RT)
recovery tube.
menghasilkan cDNA dan tahap PCR. Kelebihan
Hasil isolasi gel dianalisis kualitatif metode ini yaitu cDNA dari hasil RT dapat
menggunakan elektroforesis gel agarose 1,5 % digunakan untuk beberapa kali reaksi PCR.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 728
Tahap RT dilakukan dengan menggunakan primer yang dapat langsung disekuensing. Hasil isolasi
oligoDT dan hexamer. Hal ini menjadikan hasil RT fragment DNA target ditunjukkan dalam gambar 3
merupakan koleksi lengkap cDNA mRNA yang Hasil menujukkan kemurnian tinggi fragmen
ada pada daun Gnetum gnemon yang terdiri tidak hasil isolasi yang ditunjukkan dengan fragmen
hanya oleh cDNA gen sts. tunggal. Fragmen DNA hasil isolasi selanjutnya
Pada tahap PCR dilakukan dengan disekuensing.
menggunakan primer hasil desain yaitu pasangan Sekuensing dilakukan dengan menggunakan
primer GGF2 dan GGR2. Konsentrasi primer yang metode Dye ddNTP terminator dengan
digunakan berkisar antara 10-30 pmol, dengan pemisahan fragmen menggunakan metode
panjang masing-masing primer adalah 20 capillary electrophoresis. Fragmen (hasil PCR
nukleotida. Panjang oligonukleotida yang dengan GGF2 dan GGR2) disekuensing dengan
digunakan sebagai primer umumnya 18-28 menggunakan primer GGF2, dan primer GGR2.
nukleotida dan mempunyai kandungan G + C Fragmen disekuensing dengan satu primer
sebesar 50-60% [4]. mengingat metode capilarry elektroforesis dapat
Hasil amplifikasi RT-PCR dengan pasangan mensekuen sampai 800 pb dalam sekali rekasi
primer GGF2 dan GGR2, selanjutnya di uji secara sehingga baik fragmen I (580 pb) masih dapat
kualitatif dengan melakukan elektroforesis pada disekuensing dalam sekali reaksi dengan satu
gel agarose 1,5% yang ditunjukkan dalam gambar primer.
2 Hasil pembacaan sekuensing untuk fragmen
Hasil elektroforesis RT-PCR menggunakan gen sts Gnetum gnemon ditunjukkan pada
primer GGF2 dengan GGR2 menunjukkan banyak gambar 4.
fragmen DNA yang muncul, dan tidak Untuk memastikan bahwa fragmen hasil
menghasilkan fragmen tunggal. Namun yang PCR merupakan bagian gen sts Gnetum gnemon
digunakan dalam DNA target yaitu fragmen maka dilakukan studi homologi fragmen hasil
tunggal pada kisaran 580 bp. Primer yang tersebut dengan urutan gen sts Arachis hypogaea
digunakan merupakan primer yang spesifik untuk L00952. Hasil alignment ditunjukkan pada gambar
amplifikasi gen sts. Namun pada beberapa kasus 4.
seringkali primer dapat mengamplifikasi fragmen Hasil sekuensing terhadap fragmen dengan
DNA, meskipun belum melekat secara sempurna primer GGF2 menghasilkan 270 pb. Aligment
pada cetakan target. Hal ini terjadi jika suhu urutan hasil sekuensing fragmen terhadap urutan
amplifikasi telah sesuai dengan suhu annealing nukeotida gen sts Arachis hypogaea L00952
primer. Oleh karena itu, langkah selanjutnya menunjukkan bahwa sekeunsing fragmen
adalah mengisolasi fragmen DNA target hasil mempunyai kemiripan dengan daerah depan gen
PCR untuk sekuensing. yang merupakan posisi target amplifikasi gen.
Isolasi fragmen hasil PCR menggunakan Untuk fragmen II didapatkan nilai homologi urutan
TM
PureLink Quick gel extraction kit. Hasil purifikasi yang mencapai 67% terhadap Vitis vinifera
divisualisasi dengan elektroforesis pada gel DQ459351. Berdasarkan data-data tersebut
agarose 1,5% untuk mengetahui kualitas DNA maka diyakini bahwa fragmen tersebut
murni yang dihasilkan dari isolasi fragmen RT- merupakan hasil amplifikasi RT-PCR total RNA
PCR, dan berdasarkan hasil elektroforesis Gnetum gnemon merupakan bagian gen sts dari
didapatkan fragmen tunggal untuk DNA target Gnetum gnemon dan sekuensing yang dihasilkan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 729
merupakan bagian urutan gen sts Gnetum
[2] Gorham, J. 1995, The Biochemistry Of The
gnemon.
Stilbenoids, Chapman & Hall, London
DAFTAR RUJUKAN
[1] Jang, M., Cai, L., Udeani, G. O., Slowing, K.
V., Thomas, C. F., Beecher, C. W.,
Fong H H. S., Farnsworth N R.,
Kinghorn A. D, Mehta R G., Moon
RC., Pezzuto JM. ,1997, Cancer
Chemopreventive Activity Of
Resveratrol, A Natural Product
Derived From Grapes. Science, 275
(5297), 218–220.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 730
LAMPIRAN
Gambar 2. Hasil elektroforesis RT-PCR dengan primer GGF2 dan GGR2 (2), DNA marker (1). Semua
angka menunjukkan ukuran dalam bp.
Gambar 3. Hasil elektroforesis isolasi fragmen RT-PCR dengan primer GGF2 dan GGR2 (2), DNA
marker (1). Semua angka menunjukkan ukuran dalam bp.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 731
TAAACAGGGGGCTCAAATCTTTTCTACCCTGAGGGCCCCAAATCATAAGATGCCTATGACATAACAACT
GCAAGTAGTTAGTAATCATGATAACCAATTGTCACCCTTAAACATGGATTTCTGGGTCGATGGTCTCTCT
CTTTTCTAGCCCTCCCGGGCCCCCCTTTTATTTGCCTTTGACATCTCCTCTTCTCCTCTTTAGTATCGTGA
TACCTAAATGGTTCATTCAACCTGCTCTATAACTTCATTTATAAACACTCTCTCATCCTT
Gambar 4. Urutan DNA hasil sekuensing fragmen GGF2
Homologi Fragmen
CLUSTAL 2.0.12 multiple sequence alignment
L00952Arachis ATGGTGTCTGTGAGTGGAATTCGCAAGGTTCAAAGGGCAGAAGGTCCAGCAACTGTATTG 60
FRAGMEN II ------------------------------------------------------------
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 732