Anda di halaman 1dari 14

Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan ISSN 1978-2365

Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI LISTRIK


DI TPA CILOWONG KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

THE POTENCY OF USING WASTE TO GENERATE ELECTRICITY


IN TPA CILOWONG, SERANG BANTEN

Faridha, Budi Pirngadie, Nina Konitat Supriatna


Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
Jl. Cileduk Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12230
faridharh@gmail.com

Abstrak

Sampah di Indonesia akan terus menjadi persoalan selama tidak ada upaya pengelolaan yang optimal
untuk mengatasinya. Permasalahan sampah memberikan dampak pada banyak aspek kehidupan tidak
saja pada aspek lingkungan, tapi juga estetika, kesehatan, sosial maupun dampak lanjutan lainnya dan
Pemerintah pun telah mengatur pengelolaan sampah di Indonesia melalui Undang Undang No. 18 Ta-
hun 2008. Dalam mengelola sampah ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah me-
manfaatkan sampah menjadi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pemanfaatan
sampah menjadi listrik dari sampah yang masuk ke TPA Cilowong Kota Serang. Metodologi yang dil-
akukan adalah dengan melakukan survey dan pengambilan sampel sampah di TPA Cilowong, pemerik-
saan sampel di laboratorium dan melakukan perhitungan untuk mengetahui potensi listrik yang
dihasilkan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar sampah yang ada di TPA Cilowong
merupakan sampah organik yaitu 70,99%, dengan jumlah sampah yang masuk ke TPA Cilowong Kota
Serang sebanyak 120 ton/hari menghasilkan listrik sebesar 2,19 MW (konversi thermokimia) dan sebe-
sar 1,09 MW (konversi biokimia).

Kata kunci : Sampah, Cilowong, Listrik

Abstract

Solid waste in Indonesia will continue to be a problem as long as there are no optimal management ef-
forts to overcome them. Solid waste problems have an impact on many aspects of life not only on envi-
ronmental aspects, but also aesthetic, health, social and, further impacts. the Government also has set
up Waste Management in Indonesia through Act of Number 18 Year 2008. Solid waste management
includes several ways to solve this problem, one of them is to convert waste into electricity. This study
aims to identify potential utilization of waste in Cilowong, Serang city to convert into electricity. The
methodology are survey and sampling of solid waste in the Cilowong landfill, examination of samples in
the laboratory, and do the calculations to determine the potential of the electricity generated. Research
results show that most of the waste in the Cilowong landfill is organic waste with the amount of 70.99%.
Solid waste rate of 120 tons/day solid waste from Cilowong, Serang can produce 2.19 MW of electricity
(thermochemical conversion) and 1.09 MW of electricity (biochemical conversion) .

Keywords: waste, cilowong, electricity

Diterima : 20 Agustus 2015, Direvisi : 23 November 2015, Disetujui terbit : 26 November 2015 103
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

PENDAHULUAN tersebut.
Latar Belakang Pemanfaatan sampah menjadi energi
sebenarnya merupakan salah satu solusi dari
Pengelolaan sampah di Indonesia telah
persoalan diatas, dimana sampah tidak menjadi
diatur dalam Undang-Undang No 18 tahun
beban tetapi memberikan alternatif penyediaan
2008, dengan tujuan untuk meningkatkan
energi bagi lingkungan di sekitarnya. Tentu
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
saja cara ini bukan satu-satunya cara yang ter-
serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
baik dari pengelolaan sampah di bagian hilir,
Dalam Undang-Undang tersebut pengelolaan
tetapi merupakan alternatif yang tidak bisa di
sampah didefinisikan sebagai suatu kegiatan
abaikan begitu saja, karena jika pada kondisi
yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinam-
yang tepat dengan pengelolaan/manajemen
bungan yang meliputi pengurangan dan pe-
yang baik maka solusi ini akan memberikan
nanganan sampah. Namun demikian cara
keuntungan pada banyak pihak.
sederhana kumpul-angkut-buang masih banyak
diterapkan di Indonesia. Banyak TPA di Indo- Maksud dan Tujuan
nesia yang seharusnya dikelola dengan sistem
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
sanitary landfill atau controlled landfill, sering-
mengidentifikasi potensi pemanfaatan sampah
kali dioperasikan secara open dumping.
menjadi energi listrik dari sampah yang masuk
Hal ini dikarenakan terbatasnya dana
setiap harinya ke TPA Cilowong Kota Serang.
untuk menyediakan tanah penutup serta untuk
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
mengoperasikan alat-alat berat. Salah satu
1. Mengetahui jumlah timbulan sampah yang
penyebab lainnya adalah persepsi bahwa sam-
masuk ke TPA Cilowong Kota Serang;
pah adalah barang sisa yang tidak mempunyai
2. Mengetahui parameter teknis yang terkait
manfaat lagi, sehingga pengelolaan sampah
dengan potensi pemanfaatan sampah men-
selalu dianggap cost centre, sehingga ada ang-
jadi energi dari sampah yang masuk ke TPA
gapan bahwa semakin banyak sampah yang
Cilowong Kota Serang;
dikelola, maka akan semakin banyak biaya
3. Mendapatkan hasil perhitungan potensi en-
yang harus dikeluarkan untuk mengelolanya.
ergi listrik dari pengolahan sampah di TPA
Seperti halnya di banyak tempat di Indo-
Cilowong Kota Serang.
nesia, pengelolaan sampah di Kota dan Kabu-
Tinjauan Pustaka
paten Serang masih bersifat kumpul-angkut-
buang. Sampah yang terangkut di Kota Serang Secara umum, konsep pemanfaatan sampah
baru mencapai 41% dari seluruh timbulan sam- dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: konsep
pah, sedangkan di Kabupaten Serang, sampah pemanfaatan kembali (recycle), penggunaan
yang terangkut dari kawasan perkotaan baru kembali materi (re-use) dan pemulihan energi
mencapai 10%. Selain diakibatkan karena (energi recovery) yang terkandung dalam
kurangnya sarana dan prasarana pengumpulan sampah.
dan pengangkutan, kurang intensifnya pe-
1. Reuse
ngelolaan di TPA juga dapat menjadi penyebab
Reuse diartikan sebagai upaya
rendahnya tingkat pengelolaan di dua daerah
memperpanjang penggunaan suatu produk

104
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

baik dalam bentuk semula maupun bentuk c. Konsolidator dan depot: kegiatan ini
yang sudah dimodifikasi. Reuse dapat berfungsi seperti MRF namun pada
dilakukan dengan cara memperbaiki produk konsolidator tidak terdapat kegiatan
yang sudah rusak atau habis masa pakainya, pemilahan.
misal vulkanisir ban. Reuse juga dapat d. Broker material (pengumpul): adalah
dilakukan dengan menggunakan kemasan jenis usaha dengan aktivitas utama
suatu produk untuk digunakan menjadi membeli produk usaha daur ulang,
kemasan produk lain, misalnya botol air khususnya dari MRF dan Konsolidator
mineral yang dipakai untuk menjadi botol dan menjualnya ke industri yang
cat. Pelaksanaan reuse tidak mengembalikan memanfaatkan hasil industri daur ulang
produk tersebut ke industri. Upaya reuse tersebut sebagai bahan baku.
lebih dekat pada upaya mengurangi jumlah e. Fasilitas pemrosesan: adalah industri
[1]
sampah . penghasil barang-barang yang berbahan
2. Recycle baku dari produk-produk daur ulang[2].
Sampah yang tidak dapat dipakai lagi mulai 3. Recovery
masuk ke aliran pengelolaan sampah. Recovery (pemulihan kembali) material atau
Beberapa jenis sampah seperti plastik dan energi dapat dilakukan melalui berbagai
kertas, dengan suatu teknologi tertentu, bentuk. Secara prinsip recycle dan recovery
dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan mempunyai kesamaan yaitu mengembalikan
baku suatu produk. Proses yang mengubah kembali material ke suatu industri
sampah tersebut menjadi bahan baku sedangkan perbedaannya adalah recycle
industri lain disebut recycle atau daur ulang- memerlukan pemisahan material yang akan
[1]
. didaur ulang dari sampah, sedangkan
Aktivitas industri recycle terdiri dari 5 recovery tidak memerlukan upaya
[1]
kesatuan usaha yang bekerja secara pemisahan tersebut . Salah satu bentuk
serempak untuk menghasilkan material daur konsep recovery adalah pemanfaatan
ulang yang siap menjadi bahan baku sampah menjadi energi.
kegiatan industri. Kesatuan usaha tersebut
Sampah mengandung material organik
adalah:
dan material anorganik. Energi yang
a. Pengumpulan dan transportasi: usaha
terkandung dalam fraksi organik dapat
atau kegiatan ini dimaksudkan untuk
dipulihkan melalui suatu pengelolaan yang
mengumpulkan dan mengangkut sampah
terpola. Pemulihan energi dari sampah juga
dari berbagai sumber sampah.
menghasilkan beberapa keuntungan :
b. Material Recovery Facility (MRF):
a. Kuantitas total dari sampah dapat dikurangi
usaha ini adalah suatu bentuk usaha yang
sebanyak 60%-90% tergantung dari
menyediakan fasilitas khusus yang
komposisi sampah dan teknologi yang
didesain untuk menerima, memisahkan
digunakan.
dan memproses sampah menjadi bahan
b. Kebutuhan lahan, yang biasanya sukar
baku suatu kegiatan industri.
didapatkan di perkotaan, dapat dikurangi.

105
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

c. Biaya transportasi dapat dikurangi secara yang tinggi. Disisi lain kepadatan yang rendah
proporsional. menunjukkan proporsi kehadiran plastik, kertas
d. Pencemaran lingkungan berkurang. dan bahan mudah terbakar lainnya. Kadar air
tinggi mengakibatkan fraksi sampah
Energi dapat dipulihkan dari fraksi
biodegradable lebih cepat terurai dibandingkan
organik sampah (biodegradable dan non
dalam kondisi kering. Hal ini menunjukkan
biodegradable) melalui dua metoda berikut:
pula bahwa sampah dengan kadar air yang
a. Konversi Termokimia: Proses ini melalui
tinggi tidak cukup layak untuk konversi
dekomposisi material organik secara termal
termokimia seperti insenerasi dan pirolisis[3].
untuk memproduksi energi panas dan gas.
Parameter kimia penting yang
b. Konversi biokimia : proses ini didasarkan
menentukan dalam melihat potensi pemulihan
kepada dekomposisi enzimatik dari material
energi dan kelayakan pengolahannya melalui
organik oleh aktivitas mikrobiologi untuk
upaya konversi biokimia atau termokimia
memproduksi gas metan atau alkohol.
adalah: volatil solid, kandungan karbon, nilai
Proses konversi termokimia digunakan
kalor, rasio C/N dan toxicity.
untuk sampah yang memiliki persentasi
Tabel 1 memperlihatkan parameter dan
material organik non biodegradable yang
kisaran nilainya untuk menentukan metode
tinggi serta kadar air yang rendah. Teknologi
pengolahan sampah. Tabel ini merupakan
penting yang termasuk dalam kategori ini
salah satu cara awal untuk menganalisis
adalah: insinerasi dan pirolisis/gasifikasi.
pertimbangan pemilihan teknologi.
Adapun konversi biokimia dipilih untuk
Tabel 1. Parameter Teknis untuk Penentuan
sampah yang memiliki persentase material
Metode Pengolahan Sampah [4]
organik biodegradable yang tinggi dan kadar
air tinggi. Teknologi utama kategori ini adalah
Metode Prinsip Parameter Kisaran
anaerobic digestion atau sering juga disebut Pengolahan Dasar Penting Nilai
Sampah Sampah yang
biometanisasi. Menen-
tukan
Parameter utama yang menentukan
potensi pemulihan energi dari sampah,
termasuk sampah kota, adalah jumlah/ Konversi Penguraian Kadar air < 45%
termokimia: material Material > 40%
kuantitas sampah dan karakteristik fisik Insenerasi, organik organik
Pirolisis, dengan Fix karbon < 15%
kimia (kualitas) sampah. Energi aktual yang Gasifikasi pemanasan Nilai kalori
bersih > 1200
dihasilkan akan tergantung dari pengolahan Kcal/kg

spesifik dan karakteristik yang berkaitan


Konversi Dekompo- Kadar air >50%
dengan parameter utama diatas. Karakteristik Biokimia: sisi material Material >40%
Anaerobik organik organik
fisik dimaksud adalah ukuran (size of digestion/ C/N rasio 25-30
biometanisasi
constituents), kepadatan (density) dan kadar
air. Semakin kecil ukuran sampah akan
mempercepat penguraian sampah tersebut.
Secara ilustrasi pemanfaatan sampah menjadi
Sampah dengan kepadatan tinggi mereflesikan
energi dapat dilihat pada Gambar 1.
kadar organik biodegradable dan kadar air

106
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

SAMPAH KERING
Kadar Air (<20%) :
· Sampah Rumah Produk yang
Tangga Dihasilkan :
· Sampah Uap
Perkantoran Listrik
· Sampah Daerah Debu
Komersil
· Sampah Industri

Pembakaran

SAMPAH KERING KE
LEMBAB
Kadar Air (<50%) : Low to Med BTU
· Sampah Rumah Gas
Tangga Arang
· Sisa Makanan
· Sampah Pertanian

Pemanfaatan Gas
(pirolysis/gasification)

SAMPAH LEMBAB KE
BASAH
Kadar Air (>50%) : Medium BTU
· Sampah Rumah Gas
Tangga Compos
· Sisa Makanan
· Sampah Pertanian
· Limbah Ternak
ANAEROBIC DIGESTER

Gambar 1. Alternatif Teknologi Pemanfaatan Sampah Menjadi Energi [5].

Berdasarkan gambar tersebut, untuk kon- sekaligus mendapatkan hasil samping berupa
disi sampah di Indonesia yang relatif basah, biogas yang dimanfaatkan untuk penggerak
maka teknologi pemulihan energi yang tepat generator listrik.
diterapkan adalah Anaerobic Digester (AD). Biodegradasi unsur-unsur organik adalah
AD adalah proses biologis yang sering hal yang umum terjadi di alam, proses ini
terjadi/dimanfaatkan pada pengolahan air selalu melibatkan mikroorganisme. Jika
limbah untuk mendegradasi dan menstabilkan material organik diuraikan oleh bakteri aerob
lumpur. Secara umum AD sudah lama maka prosesnya disebut oksidasi dan
digunakan, khususnya di daerah perdesaan, menghasilkan CO2 dan H2O.
untuk memproduksi biogas yang hasilnya Apabila prosesnya dilakukan oleh
dipakai untuk memasak dan penerangan. Di mikroorganisme anaerob, dengan tanpa
China dan India, AD dengan skala kecil sudah kehadiran oksigen, maka bahan organik
banyak dipakai untuk mengolah limbah rumah didegradasi oleh mikroba tersebut menjadi CO2
tangga sekaligus untuk mendapatkan dan Methan[6],[7],[8]. AD pada material organik
biogasnya. Sedangkan untuk skala besar dilakukan oleh sekumpulan mikroorganisma
(perkotaan), saat ini sudah banyak negara- secara sinergis. Proses digestion terdiri dari 4
negara maju di Eropa yang menerapkan metoda tahapan, yaitu: Hydrolisys, Acidogenesis,
ini untuk mengelola sampah perkotaannya

107
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

Gambar 2. Proses dan Pola Anaerobic Digestion[6]

Acetogenesis, dan Methanogenesis, tahapan 4CH3COOH → 4CO2 + 4CH4


tersebut diperlihatkan pada Gambar 2. Hydrogenotrophic methanogenesis:
1. Proses hydrolysis, protein makro molekul CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O
berukuran besar, seperti lemak dan polimer
Methylotropicmethanogenesis:
karbohidrat (sukrosa dan tepung) dipecah
4CH3OH+ 6H2 → 3CH4 + 2H2O
melalui proses hidrolysis menjadi asam
amino, asam lemak, dan gula. METODOLOGI
Tempat dan Waktu Penelitian
2. Berikutnya, zat/unsur hasil proses hydrolysis
tersebut difermentasikan dalam proses Lokasi sampling dilakukan di TPA
acidogenesis untuk membentuk tiga, empat Cilowong, Kab Serang, Provinsi Banten.
dan lima carbon volatile fatty acid, seperti Pengambilan sampling dilakukan pada bulan
lactic, butyric, propionis dan asam volaric. April 2015.
3. Tahap selanjutnya adalah acetogenesis.
Sampling dan Analisa
Pada proses ini bakteri mengkonsumsi hasil
Pada dasarnya metode yang diterapkan
fermentasi dan menghasilkan asam asetat,
pada penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
karbon dioksisa, dan hidrogen.
nilai pada parameter teknis pemulihan energi.
4. Akhirnya, organisma methanogenetik meng
Untuk tujuan tersebut maka dilakukan kegiatan
-konsumsi asetat, hidrogen, dan karbon
mencakup tiga hal, yaitu : pengumpulan data
dioksida untuk memproduksi methan.
sekunder untuk mengetahui jumlah sampah
Terdapat 3 pola biokimia yang terjadi
yang masuk ke TPA Cilowong Kota Serang,
pada tahapan methanogenesis ketika
pengambilan sampel sampah di TPA Cilowong,
memproduksi gas methan, pola tersebut adalah:
pemeriksaan sampel di laboratorium.
acetotrophic methanogenesis:

108
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

Pengambilan sampel di TPA dimak- sampah dan diaduk secara sempurna.


sudkan untuk dua hal, yaitu: pengambilan c. Sampah dimasukan ke dalam wadah dengan
sampel untuk pemeriksaan setempat yaitu volume tertentu lalu ditimbang untuk
pemeriksaan berat jenis sampah (densitas) dan menghitung densitasnya (satuan berat/
komposisi sampah serta pengambilan sampel satuan volume).
untuk diperiksa di laboratorium. d. Sampah dari setiap truk dicampurkan lagi
secara merata dan diambil 10 kg untuk
Metode Pengambilan Sampel, Pengukuran
Berat Jenis dan Komposisi Sampah dilakukan perhitungan komposisi.
e. Kemudian dilakukan penimbangan setiap
Secara umum pengambilan sampel sam-
komponen komposisi sampah untuk
pah di TPA dan kepentingannya dapat dilihat
mendapatkan persentase setiap komponen.
pada Gambar 3. Metode pengambilan sampel,
Pengambilan sampel dilakukan secara
pengukuran berat jenis dan kompossisi sampah
berturut selama 3 hari: 1 hari untuk sampah
dilakukan sebagaimana langkah-langkah be-
hari Minggu (diamati hari Senin) dan 2 hari
rikut:
sampah hari kerja. Dihitung rata-rata berat
a. Sampel diperoleh dari truk pengangkut sam-
jenis dan komposisi sampah selama 3 hari
pah, jumlah truk yang akan diambil sampe-
pengamatan. Sampah setiap hari, diambil mas-
lnya adalah 10% dari jumlah truk
ing-masing 1 kilogram untuk pemeriksaan di
pengangkut sampah yang masuk ke TPA.
laboratorium, pemeriksaan di laboratorium di-
b. Dari setiap truk sampah, diambil 10 kg
lakukan untuk mengukur kadar parameter

Gambar 3. Tahapan Pengambilan Sampel Sampah di TPA

109
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

kadar air, volatile, fixed karbon, total karbon, HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai kalori dan C/N ratio. Tabel 2 menunjuk- Jumlah Timbulan Sampah
kan parameter yang diperiksa dan metode yang Berdasarkan Studi Kelayakan TPA Re-
digunakan. gional Provinsi Banten tahun 2012, didapatkan
Tabel 2. Parameter dan Metode Pengujian informasi dari Catatan Kantor UPTD TPSA
Cilowong menjelaskan bahwa setelah pemekar-
Parameter Unit Method an wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang
diperkirakan timbulan sampah yang masuk
Total Moisture %, ar ASTM D3302-12
TPA Cilowong adalah 528 m3/hari. Timbulan
Proximate Analysis : sampah tersebut hampir ± 80% berasal dari

- Moisture in Analysis %, adb ASTM D3173-11


wilayah Kota Serang dan sisanya ± 20% be-
rasal dari wilayah Kabupaten Serang.
- Volatile Matter %, adb ISO 562-2010
Hasil Pengamatan Lapangan dan Analisis
- Fixed Carbon %, adb ASTM D3172-13 Laboratorium
Kcal/kg, Berdasarkan hasil pengambilan sampel
Gross Calorific Value ASTM D5865-13
adb
di TPA Cilowong Kota Serang diperoleh hasil
Gross Calorific Value Kcal/kg, ar ASTM D5865-13
seperti terlihat pada Gambar 4.
Ultimate Analysis :

Carbon (C) %, adb ASTM D5373-14

Hydrogen (H) %, adb ASTM D5373-14

Nitrogen (N) %, adb ASTM D5373-14

Oxygen (O) %, adb ASTM D3176-09

Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan


terdiri dari :

1. Alat pengambil contoh berupa kantong


plastik dengan volume 40 liter; Gambar 4. Komposisi Sampah TPA Cilowong
2. Timbangan (0 – 5) kg dan (0 – 100) kg;
Pada saat pengamatan komposisi sam-
3. Alat pengukur, volume contoh berupa bak pah, juga dilakukan pengamatan terhadap berat
berukuran (1,0 m x 0,5 m x 1,0 m) yang jenis sampah, dan dihasilkan data bahwa berat
dilengkapi dengan skala; jenis sampah yang masuk ke TPA Cilowong
4. Perlengkapan berupa alat pemindah (seperti rata rata adalah sebesar 227 kg/m3 sampah.
sekop) dan sarung tangan.

110
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

Adapun hasil pemeriksaan laboratorium ar (Net Calorific Value) dengan menggunakan


menghasilkan data sebagaimana diperlihatkan data hasil pengujian lab pada Tabel 3. Rumus
pada Tabel 3. yang digunakan untuk menghitung NCV se-
Tabel 3 Hasil Pengujian Laboratorium bagai berikut:

NCV ar = GCV gross ar – 92,67 Btu/lb * H


Hasil ar ....(1)
Parameter Pengujian Lab
(Rata-rata) Btu/lb = kcal/kg * 1,8

NCV ar = GCV gross ar –( (5,72* (9* H


Total Moisture (%, ar) 63,33
ar)) .....(2)
Proximate Analysisis:
Nilai Har dihitung dengan rumus:
Moisture in Analysis (%, adb) 20,47
H ar = [(H ad-0,1119*M ad) * {(100-M ar)/
Volatile Matter (%, adb) 53,70 (100-M adb)}] + 0,1119* M
ar.....................................(3)
Fixed Carbon (%, adb) 10,97
M merupakan nilai moisture
Gross Calorific Value (Kcal/kg, adb) 5626,67

Gross Calorific Value (Kcal/kg, ar) 2543,67 Sehingga didapat Nilai NCV (ar) =

Ultimate Analysis:
2.094,06 kcal/kg. Nilai kalor ini yang akan
digunakan dalam perhitungan potensi sampah
Carbon (C) (%, adb) 31,83
menjadi listrik.
Hydrogen (H) ((%, adb) 6,05
Untuk menganalisis pemilihan teknologi,
Nitrogen (N) (%, adb) 1,70
dilakukan perbandingan data hasil pengujian
Oxygen (O) (%, adb) 45,36 dengan parameter pada Tabel 1, diperlihatkan
pada Tabel 4.
Dari tabel tersebut dapat disampaikan
Tabel 4. Perbandingan Hasil Pengujian dan
bahwa ar (as received) merupakan kondisi
Nilai Parameter Teknis
keadaan sampah ketika baru diambil (keadaan Metode Parameter Kisaran Hasil
Pengolahan Penting Nilai yang Pengujian
asal), adb (air dried): kondisi sampah ke- Sampah Sampah Menentu-
kan
hilangan air bebasnya (secara teknis, uji ana-
lisis dilakukan dengan menggunakan sampel Konversi Kadar air < 45% 63,33%
termokimia: Material > 40% 70,99%
uji yang telah dikeringkan pada udara terbuka). organik
Fix karbon < 15% 10,97%
Gross Calorific Value (adb): untuk kon- Nilai kalori
bersih > 1200 2543,67
disi ini nilai cenderung tidak menunjukkan be- Kcal/kg Kcal/kg

saran kalor yang tepat karena free moisture


tidak termasuk di dalamnya. Gross Calorific Konversi Kadar air >50% 63,33%
Biokimia: Material >40% 70,99%
organik
Value (ar): analisis untuk kalori pada kondisi C/N rasio 25-30 18,72
ini memasukkan faktor kadar air total.
Berdasarkan pada Tabel 4, menunjukkan
Untuk menghitung potensi listrik dari
bahwa potensi pemulihan energi dengan
sampah kita akan mengunakan nilai kalor NCV

111
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

[10].
metoda konversi termokimia untuk sampah 90% Untuk tingkat efisiensi pada boiler
yang masuk ke TPA Cilowong memenuhi atau ketel uap tingkat efisiensinya berkisara
kisaran nilai yang menentukan untuk 3 anatar 70% hingga 90% [11].
paramater kecuali kadar air yang mempunyai Jumlah Sampah yang masuk ke TPA
nilai lebih tinggi. Sedangkan untuk metode Cilowong setiap hari adalah sebesar 528 me-
biokimia memenuhi kisaran nilai untuk dua ter3/hari, berat jenis sampah = 227 Kg/m3, se-
paremeter, sedang paramater C/N dibawah hingga jumlah sampah yang masuk ke TPA
kisaran nilai yang menentukan. Cilowong sebesar 120 ton/hari dan Nilai NCV
Berdasarkan hal tersebut, maka secara (ar) hasil perhitungan sebesar 2094,06 kcal/kg.
teoritis sampah yang masuk ke TPA Cilowong Perhitungan Potensi Energi Listrik yang
Kota Serang dapat dimanfaatkan menjadi dihasilkan dari TPA Cilowong Kota Serang
energi karena sebagian besar parameter adalah sebagai berikut:
teknisnya sudah terlampaui, baik dengan Energi Termal masuk Boiler:
menggunakan teknologi biokimia maupun = Nilai kalor x Jumlah sampah ...(4)
termokimia, namun demikian perlu pre- Energi termal yang masuk boiler
treatment tertentu untuk penggunaan teknologi = [(2094,06 kcal/kg) x (120 ton/hari)] x
yang berbeda. (1000 kg/ton x 1hari/24 jam))/
860,420652
Perhitungan Potensi Pemanfaatan Energi
dengan metoda Konversi Thermokimia = 12168,82 kW
Keterangan:
Perhitungan dilakukan dengan meng- 860,420652 merupakan konversi satuan
gunakan blok diagram masing-masing alat kon-
Daya netto = Energi masuk boiler x ƞb x ƞt x
versi energi dengan efisiensi masing-masing
ƞg ........(5)
seperti diperlihatkan pada Gambar 5[9].
Daya netto = 12168,82 x 0,8 x 0,25 x 0,9
Asumsi efisiensi boiler sampah dibuat
= 2190,39 kW = 2,19 MW
berdasarkan harga tipikal boiler batubara yang
beroperasi dengan sistem yang sama. Asumsi Perhitungan Potensi Pemanfaatan Energi
ini dianggap realistis karena pertimbangan dengan metoda Konversi Biokimia

efisiensi boiler batubara konvensional yang Berdasarkan kajian literatur, perhitungan


dapat mencapai 85%. Sedangkan efisiensi tur- potensi pemulihan energi dari sampah kota
bin uap dibuat berdasarkan efisiensi siklus ran- melalui konversi biokimia hanya material
kine yang berkisar antara 25%-30%. Maka organik yang bisa diuraikan (biodegradable)
dipilih angka 25% untuk faktor keamanan da- yang berpengaruh terhadap energi yang
lam perhitungan dan efisiensi generator dipilih dihasilkan. Jumlah biogas dapat diketahui

Gambar 5. Blok Diagram Efisiensi

112
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

melalui pendekatan berikut: Potensi daya listrik (kW)


Jumlah total sampah = W ton =87.278 /24 = 3.636 kW
Total organik = TO % Efisiensi konversi = 30%
Fraksi organik teruraikan (FO), berkisar 66% Potensi daya listrik bersih (kW)
[12]
dari total organik , sehingga =1090 kW = 1,09 MW
FO= 66% x TO% x W ..................(6)
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
Efisiensi penguraian dalam digester berkisar
potensi sampah menjadi listrik dengan
60% [12]
menggunakan anerobic digester untuk jumlah
Biogas yang dihasilkan (Bm3)= 0,8 m3/kg dari
sampah 120 ton/hari menghasilkan 1,09 MW.
setiap organik (= 0,80 x 0,60 x FO x W x
1000) Konversi biokimia (Anaerobic Digester)

Dengan pendekatan tersebut maka untuk kon- telah diterapkan di beberapa negara sebagai

disi sampah di TPA Cilowong adalah sebagai pembanding di Australia pada tahun 2000 telah

berikut: dibangun di New York Wales yang mengolah


sampah sebesar 187.000 ton/tahun (512 ton/
Sampah Organik yang akan diproses
hari) yang menghasilkan listrik 2,3 MW. Di
= 120 ton x 70% = 84 ton
Israel telah dibangun fasilitas Anaerobic Di-
Fraksi organik teruraikan (biodegradable) gester pada tahun 2002 sampah yang diolah
berkisar 66% dari total organik sebanyak 88.000 ton/tahun (241 ton/hari)
= 0,66 x 84 ton = 55,5 ton menghasilkan 2-3 MW). Di India juga telah
Biogas yang dihasilkan dibangun di Kota Lucknow tahun 2005, sam-
= 0,8 m3/kg x efisiensi digester x fraksi pah yang diolah sebanyak 165.000 ton/tahun
organik (kg) (450 ton/hari) dan menghasilkan 5 MW listrik
= 0,8 x 0,6 x 55.000 = 26.400 m3/hari [13].

Kisaran gas metan yang terkandung da- KESIMPULAN DAN SARAN


lam biogas hasil produksi anaerobic digester Berdasarkan hasil dan pembahasan
adalah 53-70% selain itu biogas masih perlu dapat disimpulkan bahwa secara teknis di TPA
dimurnikan sesuai dengan pemanfaatan Cilowong Kota Serang terdapat potensi untuk
lanjutannya. Setelah melalui proses pemurnian melakukan pengelolaan sampah berbasis pem-
(upgrading), jika kadar metan dalam biogas anfaatan energi. Dari hasil pengamatan lapan-
tersebut diasumsikan sebanyak 60% volume, gan dan hasil penelitian laboratorium didapat-
maka gas metan dengan kadar 95% yang kan fakta bahwa sampah yang masuk ke TPA
dihasilkan dari proses pemurnian adalah Cilowong memiliki potensi untuk dimanfaat-
3
sebanyak 0,6 x 0,95 x 26.400 m /hari = 15.048 kan sebagai energi listrik, hal ini dibuktikan
m3/hari. dengan adanya beberapa parameter teknis
Nilai kalori biogas = 5000 kcal/m3 = 5,8 Kwh/ pemulihan energi yang memenuhi kriteria,
m3 (typical) baik melalui teknologi thermokimia (termal)
Potensi pemulihan energi (kWh) maupun biokimia.
= 15.048 x 5,8 = 87.278 Kwh Jumlah sampah yang masuk ke TPA

113
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 14 No. 2 Desember 2015 : 103 - 116

Cilowong Kota Serang sebanyak 120 ton setiap Energy Recovery from Waste – A Review,
harinya secara teoritis dapat menghasilkan Impending Power Demand and Innovative
listrik sebesar 2,19 MW bila dilakukan dengan Energy Paths-ISBN: 978-93-83083-84-8.
teknologi konversi thermokimia, dan 1,09 MW [5]. Worrell, W. A., Vasilind, P. A., 2012.
melalui teknologi konversi biokimia Solid Waste Engineering, Cengage Learn-
(anaerobic digester). ing, Standford, USA.
Untuk dapat mewujudkan pemanfaatan [6]. Deublein, D., Steinhauser, A., 2008. Bio-
energi dari pengelolaan sampah di TPA gas from Waste and Renewable Re-
Cilowong maka direkomendasikan untuk sources, WILEY-VCH Verlag GmbH &
melakukan penelitian lanjutan terkait dengan Co. KgaA, Weinheim, Germany
upaya untuk memperbaiki parameter yang be- [7]. Monnet, F., 2003. An Introduction to an-
lum memenuhi syarat, seperti: penelitian untuk aerobic digestion of organic waste, Re-
mengurangi kadar air dari sampah jika akan made Scotland.
dilakukan pemanfaatan energi dengan metoda [8]. Verma, S., 2002. Anaerobic Difestion of
konversi thermokimia, dan upaya meningkat- Biodegradable Organic in Municipal Sol-
kan C/N Ratio jika akan dilakukan pemanfaa- id waste. Departement of Earth & Envi-
tan energi dengan metoda konversi biokimia. ronmental Engineering, Columbia Univer-
sity.
UCAPAN TERIMA KASIH
[9]. Monice., Syafii., 2013. Operasi Ekonomis
Penulis mengucapkan terima kasih (Economic Dispatch) Pembangkit Listrik
kepada Kepala UPT TPA Ciliwong beserta tenaga Sampah (PLTSa) dan (PLTG) Da-
staff yang membantu dan mendampingi di lam Melayani Beban Puncak Kelistrikan
lapangan, seluruh anggota tim studi pemanfaa- Sumbar, Jurnal Teknik Elektro, Volume 2,
tan sampah menjadi listrik P3TKEBTKE dan November.
semua pihak yang turut membantu. [10]. UNEP, 2006. Peralatan Termal: Bahan
DAFTAR PUSTAKA Bakar dan Pembakaran, Pedoman
Efisiensi Energi untuk Industri di Asia.
[1]. El-Haggar, S., 2007. Sustainable Industri-
Available at: www.energyefficiency-
al Design and Waste Management, Else-
asia.org [accessed 20 November 2015].
vier Science and Technology Books.
[11]. Intan, A., Ya’umar., 2010. Analisis
[2]. Franchetti, M. J., 2009. A Systems Ap-
Efisiensi Sistem Pembakaran Efisiensi
proach: Solid Waste Analysis & Minimi-
Sistem Pembakaran pada Boiler di
zation: Mc Graw Hill Professional.
PLTU Unit III PT. PJB UP Gresik
[3]. Tsunatu D.Y., Tickson T.S., Sam K. D.,
dengan Metode SPC. Skripsi. FTI. Insti-
Namo J., 2015. Municipal Solid Waste as
tut Teknologi Sepuluh Nopember.
Alternative Source of Energy Generation,
[12]. Chapter 15 “Energy Recovery from
International Journal of Engineering and
Municipal Solid Waste”. Accessed at
Technology, Volume 5 No. 3, March.
www.urbanindia.nic.in/moud/
[4]. Reena, S., Sulagna, S., Sneha, S., 2014.
publicinfo /swm/chap15.pdf

114
Potensi Pemanfaatan Sampah Menjadi Listrik
di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten

[13]. California Integrated Waste Management


Board, 2008. Contractor Reports to the
Board : Current Anaerobic Digestion
Technologies Used for Treatment of
Municipal Organic Solid Waste, Califor-
nia: California Integrated Waste Man-
agement Board.

115
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Anda mungkin juga menyukai