Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

PRECISION FARMING DI INDONESIA


PROF. DR. IR. DEDI NURSYAMSI, M.Agr
KEPALA BADAN PPSDMP

*) DISAMPAIKAN PADA TOT LOW COST PRECISION FARMING


BAPELTAN LAMPUNG, 11 FEBRUARI 2023
DAFTAR ISI

1. PROGRAM KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2022 – 2024


2. DUKUNGAN PENUMBUHAN PETANI MILENIAL
3. DUKUNGAN PENERAPAN SMART FARMING 4.0
1 PROGRAM KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2022 - 2024
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

POTENSI
KEKERINGAN DAN
PANGAN AMAN DAN
KERUSAKAN LAHAN
PERUBAHAN IKLIM SEHAT BAGI 273 JUTA
PERTANIAN
YANG DRASTIS RAKYAT INDONESIA

PENINGKATAN
REGENERASI PERTANIAN
KESEJAHTERAAN
PETANI BERKELANJUTAN
PETANI

PROFESIONAL | DAYA SAING |


WIRAUSAHA 4
STRATEGI MEMBANGUN PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN MENJAMIN KETERSEDIAAN
PANGAN DAN MENINGKATKAN NILAI TAMBAH SERTA DAYA SAING PRODUK PERTANIAN

CB= CARA BERTINDAK


PROFESIONAL | DAYA SAING |
WIRAUSAHA 5
TAHUN 2022 SEBAGAI MID-TERM PELAKSANAAN PERPRES 18/2020 TENTANG RPJMN 2020-2024
PP3 Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan
Peningkatan ketersediaan
Peningkatan kualitas pangan hasil pertanian dan Peningkatan produktivitas, Peningkatan produktivitas,
konsumsi, keamanan, pangan hasil laut secara keberlanjutan sumber daya keberlanjutan sumber daya Peningkatan tata kelola
KP berkelanjutan untuk menjaga manusia (SDM) pertanian pertanian dan digitalisasi
fortifikasi dan sistem pangan nasional
stabilitas pasokan dan harga dan kepastian pasar pertanian
biofortifikasi pangan
kebutuhan pokok
1. pengembangan benih 1. Fasilitasi budidaya padi, 1. penguatan basis 1. mencakup pengelolaan 1. penguatan sistem logistik
padi biofortifikasi dan jagung, ternak, dan komoditas lahan, termasuk lahan 2. Integrasi data pangan
data petani dan
produk rekayasa genetik pangan strategis suboptimal, lowland, upland, 3. Pengembangan platform
2. penyediaan input produksi nelayan
2. fortifikasi beras dan lahan kering pangan dan pertanian
3. pengembangan diantaranya sistem perbenihan 2. pembentukan 2. efisiensi air berbasis data driven
nasional, pupuk bersubsidi korporasi petani
Arah nanoteknologi pangan 3. jalan produksi sepanjang 4. pengembangan resi
yang tepat sasaran, pupuk
4. pengembangan pangan dan nelayan 9.500 km Gudang
Kebijakan organik asal rumput laut
lokal 3. pengembangan koridor 3. asuransi pertanian 4. jalan usaha tani sepanjang 5. pengelolaan sistem
& Strategi 5. diversifikasi bahan pangan 3.500 km pangan berkelanjutan
pangan dan pertanian 4. pembiayaan
di tingkat masyarakat berbasis korporasi petani di 5. pertanian digital 6. sistem pangan perkotaan
inklusif,
6. penyediaan dan perbaikan Kalimantan Selatan sebagai 6. penggunaan Drone (urban food) serta
kualitas pangan anak provinsi penyangga pangan 5. pelatihan dan pengelolaan limbah
sekolah dan pertanian Ibu Kota penyuluhan pangan (food waste)
Negara

PP 6 Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi
KP Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

1. pengolahan turunan komoditas utama peternakan, kelapa sawit, kelapa, karet, sagu, kakao, kopi, tanaman obat, buah-buahan, florikultura dan rempah-rempah
Arah 2. pengembangan indikasi geografis tanaman jamu/obat,
Kebijakan 3. standardisasi proses dan produk jamu nasional.
& Strategi 4. pengembangannya juga diperkuat dengan pendekatan yurisdiksi berkelanjutan
5. praktik budidaya pertanian berkelanjutan
PEMBANGUNAN PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN 2020-2024
2 DUKUNGAN PENUMBUHAN PETANI MILENIAL
ARAHAN MENTERI UNTUK PETANI MILENIAL

“Pembangunan pertanian ke depan akan “Saya makin percaya anak muda yang mau
semakin mengandalkan para petani muda terjun dibidang pertanian bisa punya
dengan teknologi digital, terutama sebagai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih
strategi untuk memperkuat produksi dan baik. Apalagi dengan memanfaatkan
distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi yang tersedia maka dunia dalam
teknologi adalah potensi dan mitra strategis genggaman kalian,”
memecahkan kendala distribusi serta lemahnya (liputan6.com – 22 April 2020)
akses pasar petani selama ini”,
(Bimata, 15 Juni 2020)

“Bertambahnya startup milenial ini merupakan


bukti Kementerian Pertanian serius melakukan
percepatan regenerasi petani,”
(liputan6.com – 22 April 2020).
DUKUNGAN PENYULUHAN DALAM PENGEMBANGAN PETANI MILENIAL
3 DUKUNGAN PENERAPAN SMART FARMING 4.0
PERKEMBANGAN ERA INDUSTRI
TRANSFORMASI PERTANIAN 1.0 MENJADI 4.0

PERTANIAN PERTANIAN PERTANIAN


PERTANIAN

1.0 2.0 3.0 4.0


 Sejak jaman kuno  Sejak 1920 - 2010  Pemanfaatan high-  Pengembangan
hingga 1920  Penggunaan alsintan tech dibidang sensor, artificial intelligent
 Banyak tenaga traktor, pupuk, benih komputasi awan, dalam sistem cyber-
manual  Produksi lebih perangkat lunak physical
 Dikerjakan secara banyak khusus, dan otomasi  Pengembangan
tradisional  Efisien waktu berbasis elektronik Precision farming
 Lebih utama  Praktek agribisnis yang diintegrasikan  Pengembangan
pemenuhan atau pertanian ke dalam pertanian Management
ketahanan keluarga industri Information System
(subsisten)
TIGA CIRI UTAMA PERTANIAN MODERN

 Pemanfaatan produk Bioscience

 Mekanisasi pertanian

Peningkatan
produktivitas dan
 Smart farming dengan efisiensi serta
pemanfaatan Information mempercepat waktu
Communication Technology (ICT) produksi
termasuk internet of think (IoT)
SMART FARMING/PERTANIAN PRESISI DAN REGENERASI PETANI
SMART FARMING/PERTANIAN PRESISI
DISUKAI OLEH GENERASI Z

SMART
FARMING
Usaha pertanian
berbasis teknologi Generasi Z bergantung pada teknologi, mudah
digital yang bertumpu memahami contoh yang lebih akurat, konkret, data
pada observasi dan
dan fakta serta bermanfaat langsung
pengukuran yang
menghasilkan data Pertanian sebagai sektor yang mendorong
untuk menentukan tantangan inovasi teknologi berbasis digital
kegiatan kerja bercocok
tanam yang efektif,
efisien dan berwawasan
lingkungan

KEMENTERIAN PERTANIAN RI
DIGITALISASI PERTANIAN
Penerapan IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence untuk pengembangan AWR
dan otomatisasi mekanisasi pertanian
PENERAPAN PENGEMBANGAN
 Internet of Think (IoT) Automatic
 Robot Construction Tractor

 Artificial Intelligence

Smart Green
House

Automatic
Transplanter

Drone
DUKUNGAN BPPSDMP TERHADAP PERTANIAN PRESISI

Pelatihan Smart
Farming,
Pembelajaran Penerapan
Pertanian Presisi bagi pertanian presisi
Mahasiswa
Polbangtan di
melalui TEFA di UPT
teaching factory Pelatihan
pertanian presisi

Magang bagi
Diseminasi petani, mahasiswa,
teknologi pertanian siswa di BPP
presisi di BPP Model/ Teaching RESONANSI
Model Factory Pertanian
Presisi
PERTANIAN PRESISI 33,4 Juta
SECARA MASIF
MELALUI Petani
KOSTRATANI
KONSEP PEMBELAJARAN PERTANIAN PRESISI DI KOSTRATANI
INPUT FISIK
1. Sarana pertanian presisi PROSES
IMPLEMENTASI
2. Perangkat modul otomatisasi PEMBELAJARAN
3. Aset Lahan Pembelajaran BAGI PETANI PETANI DI TINGKAT
KECAMATAN
TEKNOLOGI
1. Penyiraman Otomatis
2. Irigasi Otomatis
3. Pemupukan Otomatis
4. Smart Nurseries
5. Pemantauan Iklim dan Cuaca
6. Pengendalian Hama

Puslatan dan UPT Pelatihan SCALING-UP DARI TAHAP


PEMBELAJARAN SAMPAI TAHAP
1. Juklak/Juknis, kurikulum dan materi, ADOPSI PERTANIAN PRESISI SE-
Modul pelatihan,, TOT dan bagi KECAMATAN
Widyaiswara, Dosen, Guru, Penyuluh
2. Pelatihan di UPT dan BPP
KONSEPSI PERTANIAN PRESISI
LOW INPUT  HIGH IMPACT

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME IMPACT

1. Air 1. Irigasi otomatis 1. Efisiensi air 1. Pertanian rendah biaya 1. Peningkatan


2. Pemupukan 2. Pemupukan berpotensi meningkatkan pendapatan petani
2. Pupuk
otomatis margin keuntungan meningkatkan
3. Benih tepat guna
3. Pemantauan petani kesejahteraan petani
4. Sarpras 3. Peningkatan 2. Pertanian ramah
pertumbuhan 2. Efisiensi air, pupuk dan
Pertanian produktivitas pestisida meningkatkan lingkungan
tanaman
Presisi 4. Smart Nurseries 4. Minimalisir kelestarian lingkungan
meningkatkan
gagal panen kualitas hidup
5. SDM 5. Pemantauan 3. Dukungan saprotan
manusia
6. Teknologi iklim dan cuaca 5. Peningkatan presisi memungkinkan
3. Pangan yang aman
Informasi 6. Pengendalian kualitas hasil keberlanjutan produksi dan sehat
hama secara panen hasil pertanian yang meningkatkan
presisi aman dan sehat kualitas hidup bangsa

PROFESIONAL | DAYA SAING |


WIRAUSAHA 19
DUKUNGAN BPPSDMP TERHADAP PERTANIAN PRESISI

Pelatihan Smart
Farming, Pembelajaran Penerapan
Pertanian Presisi bagi pertanian presisi
Mahasiswa Polbangtan melalui TEFA di UPT
di teaching factory Pelatihan
pertanian presisi

Magang bagi petani,


Diseminasi mahasiswa, siswa di
teknologi pertanian BPP Model/ Teaching
presisi di BPP Factory Pertanian
Model Presisi RESONANSI
PERTANIAN PRESISI
33,4 Juta
SECARA MASIF Petani
MELALUI
KOSTRATANI
PROFESIONAL | DAYA SAING |
WIRAUSAHA 20
PERAN BPP KOSTRATANI DALAM PENGEMBANGAN
DAN MANAJEMEN KAWASAN PERTANIAN

PUSAT PEMBELAJARAN PUSAT KONSULTASI


Kostratani Kec. Ngantang AGRIBISNIS & JEJARING
1. Pengembangan Dempot/Demfarm/Dem Area PERTANIAN
PRESISI/SMART FARMING KEMITRAAN PERTANIAN
2. Meningkatkan Keikutsertaan Petani dalam kegiatan DIKLAT, 1. Peningkatan peran petani
REMBUG TANI, SL, FFD, dll andalan/milenial, poktan,
3. Pengembangan pembelajaran berbasis KOMUNITAS DAN DIGITAL koperasi dan BPP sebagai
4. Meningkatkan konten SMART FARMING DAN PERTANIAN pusat konsultasi usaha
BERKELANJUTAN pada sosial media (YOUTUBE, TWITTER, FB DLL) tani yang didukung oleh
Peneliti, WI, Pemerintah
PUSAT DATA DAN INFORMASI PERTANIAN Pusat dan Daerah,
1. Pengembangan kawasan: TP 5.000 Ha / Horti 3.000 Ha / Nak Swasta, PT, teknologi
100.000 Ekor / Bun 3.000 Ha digital, dll
2. SDM Pertanian : PP 24 Org, POPT 1 Org, Petani 900 RTP, Buruh 2. Membangkitkan kembali
Tani 200 Org, Penduduk 1.500 KK, dll peran KOPERASI
3. Kelembagaan : P4S 1, Koperasi 3, UPJA 1, Poktan 30, Toko tani 2 PERTANIAN yang lebih
4. Sarpras dan Alsintan transparan, berkelanjutan
5. Kondisi Irigasi : 30% lahan sawah belum terkoneksi irigasi teknis, dan mensejahterakan
jumlah embung, dll
6. Kondisi JUT : 60% lahan pertanian tidak terkoneksi dengan jalan PUSAT GERAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
desa 1. Mengkolaborasikan dalam operasional pelaksanaan pembangunan pertanian yang
7. Demfarm : TP : 2 Ha (Drip Irrigation), Nak : 10 ribu (Close House), inklusif, berkelanjutan dan disepakati seluruh stakeholder
dan Bun : 5 Ha (Drip Irrigation), dll 2. Pengembangan Platform digital multi pihak yang terintegrasi, inklusif dan
transparan (E-Prop, Krisna, RKAKL, Simluhtan, E-RDKK, dll)

Sumber : Diolah dari Permentan Pengelolaan BPP 2019


PROFESIONAL | DAYA SAING |
WIRAUSAHA 21
TEKNOLOGI SMART FARMING LOW COST BPP LAMPUNG

Keunggulan IoT untuk green house:


- Low cost (instalasi < Rp. 2.000.000)
- Mudah diterapkan petani
- Dapat digunakan untuk lahan
terbuka
TERIMAKASIH

PROFESIONAL | DAYA SAING |


WIRAUSAHA 23

Anda mungkin juga menyukai