Oleh
Cynthia Melianisa
1714131001
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu usaha yang rawan terhadap dampak negatif
perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan yang dapat menyebabkan gagal
panen. Jika tidak diantisipasi dengan tepat, hal ini berpotensi melemahkan
motivasi petani untuk mengembangkan usaha tani, bahkan dapat mengancam
ketahanan pangan. Kemampuan petani beradaptasi terhadap perubahan iklim
terkendala oleh modal, penguasaan teknologi, dan akses pasar. Pendekatan
konvensional dengan menerapkan salah satu atau kombinasi strategi produksi,
pemasaran, finansial, dan pemanfaatan kredit informal diperkirakan kurang
efektif. Oleh karena itu diperlukan sistem proteksi melalui pengembangan
asuransi pertanian terutama untuk padi.
B. Tujuan
Beberapa hal yang harus jelas dan rinci dalam persoalan asuransi pertanian
yaitu yang terkait dengan besarnya premi yang ditanggung petani namun juga
tidak berpotensi merugikan perusahaan penyedia asuransi karena untuk kasus
percobaan di Indonesia menunjukan bahwa perusahaan yang menyediakan
asuransi pertanian mengalami kerugian yang sangat besar akibat jumlah klaim
jauh lebih besar daripada premi yang terkumpul. Mekanisme pemberian subsidi
yang dilakukan oleh pemerintah juga harus jelas sehingga seluruh anggaran
termanfaatkan dengan baik mengingat pengelolaan dana-dana yang
diperuntukkan untuk publik masih mengalami banyak permasalahan. Hal ini
dapat diakibatkan oleh syarat administrasi yang sulit terpenuhi dan membebani
masyarakat.
B. Risiko Usaha Tani Padi dan Kebutuhan Asuransi Pertanian
Selain sembilan unsur kunci tersebut, ada prasyarat esensial lain yang perlu
mendapat perhatian khusus, yaitu:
1). Ketersediaan pangkalan data yang memadai.
2). Ketersediaan personal yang terlatih.
3). Pemantauan.
4). Arus informasi, teknologi, dan gagasan untuk penyempurnaan.
Dengan terpenuhinya syarat-syarat tersebut diharapkan cita-cita pembentukan
lembaga asuransi pertanian di Indonesia dalam upaya melindungi usaha petani
bisa terwujud.
Kondisi ini menuntut solusi agar masyarakat tani tidak terus terjebak dalam
lingkaran setan kemiskinan tersebut. Oleh karena itu asuransi pertanian
menjadi sebuah solusi atas ketidakberdayaan masyarakat menghadapi
kondisi-kondisi tidak terduga, sehingga asuransi pertanian diharapkan
mampu membantu masyarakat tani mengatasi persoalan temporal ini agar
dapat terhindar dari berbagai bentuk ketergantungan yang merugikan. Untuk
melihat tingkat keberhasilan aspek ekonomi ada beberapa hal yang muncul
dan diidentifikasikan mampu menjadi kendala yang berdampak terhadap
keberlanjutan program dalam jangka panjang yaitu:
1). Ciri khas dari sektor pertanian di Indonesia: memilki usaha yang
terpencar-pencar, sistem produk bervariasi, skala usaha kecil yang
berimplikasi terhadap biaya administrasi dalam usaha asuransi (aspek
ekonomi)
2). Pemanfaatan kredit informal lazim ditempuh oleh sebagian besar para
pelaku sektor pertanian (aspek ekonomi, dan sosial)
3). Nilai dan komposisi APBD juga berpotensi memberikan dampak
terhadap potensi permintaan asuransi umum. (aspek teknis, dan
ekonomi).
2. Asuransi Pertanian dalam Perspektif Lingkungan
Aktifitas pertanian memiliki keterkaitan erat dengan kondisi alam dan
lingkungan serta sulit dihindarkan dari bencana alam yang terjadi terlebih
dengan perubahan iklim yang sering terjadi akhir-akhir ini sehingga banyak
merugikan petani dan menurunkan minat bertani masyarakat sehingga hal
ini tentu mengancam keberlanjutan pertanian di Indonesia. Aktifitas bertani
yang semakin berkurang tentu akan berdampak pada kualitas lingkungan
yang semakin rendah mengingat pembangunan fisik (rumah, gedung, kantor
dan lain-lain) terus bertambah sementara kegiatan bercocok tanam semakin
berkurang akibat risiko bertani yang semakin tinggi, oleh karena itu asuransi
pertanian merupakan bentuk manajemen risiko usaha tani yang dapat
memicu terjadinya keseimbangan dalam pemanfaatan alam dan memicu
perbaikan kualitas lingkungan hidup.
Kesimpulan yang didapatkan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Asuransi pertanian memiliki tujuan sosial dan kebijakan. Kebanyakan
pemerintah memberikan prioritas tinggi terhadap pembangunan asuransi
pertanian serta dapat memainkan peran penting dalam promosi asuransi
melalui penyediaan barang publik dan hukum serta kerangka peraturan.Risiko
dasar dan kemauan petani untuk membayar produk asuransi pertanian
merupakan penentu utama apakah program asuransi pertanian yang disubsidi
secara sukarela dapat berhasil ditingkatkan dan dipertahankan.
2. Produk asuransi indeks cuaca, yang ada saat ini, tampaknya melibatkan risiko
secara substansial bagi banyak petani. Perlindungan serta rasa aman dalam
berusaha tani merupakan hal yang sangat penting untuk memotivasi petani agar
mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian yang sering mengalami
berbagai masalah hingga gagal panen. Asuransi pertanian merupakan sebuah
strategi untuk mengatasi ancaman keberlanjutan pertanian di Indonesia dengan
memberikan perlindungan bagi para petani sekaligus solusi agar petani keluar
dari poverty trap.
DAFTAR PUSTAKA
Nnadi FN, Chikaire J,Echetama AJ, Ihenacho RA, Umunnakwe CP dan Utazi OC.
2013 : Agricultural insurance: A strategic tool for climate change
adaptation in the agricultural sector. Net Journal of Agricultural Science
Vol. 1(1), pp. 1-9