PENDAHULUAN
Era transformasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini,
untuk tanggap dan tidak gagap dengan kemajuan teknologi. Hal ini sangat jauh
berbeda dengan apa yang terjadi pada sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu,
transportasi dan komunikasi di dunia, gerak manusia dan barang antar wilayah
menjadi cepat, mudah dan relatif murah. Kejadian di suatu tempat dalam
waktu yang relatif cepat dapat menyebar dan diterima oleh masyarakat lain.
Sekarang ini hampir tidak ada masyarakat yang terisolasi secara transportasi
1
2
hubungan komunikasi, namun saat ini paradigma itu bergeser menjadi tidak
didasarkan pada kekhawatiran bahwa hukum yang berlaku tidak sesuai dengan
perkembangan teknologi.
video teleconference.
hari dalam suatu perkara tidak diharuskan lagi kehadiran secara fisik dalam
tuntutan hingga putusan akhir/ vonis dilakukan hanya melalui komputer yang
terkoneksi dengan internet. Hal ini dapat kita lihat di negara bagian Michigan
terdekat. Misal contoh the Michigan Supreme Court menerima kasus dari
Rolando. Para pihak yang terkait yaitu saksi dan tersangka dalam kasus
1
Www.lawrefs.com, Renee.C. Michigan Cyber Court. 10-3-2011
4
bermukim. Pada saat itu terdakwa Mantan Kabulog Rahardi Ramelan yang
62,9 milyar. Sebagaimana dalam ketentuan KUHAP mengenai tata cara dan
ini, B.J Habibie sebagai saksi, KUHAP juga tidak secara eksplisit menyatakan
2
Www.abs_cbnnews.com, nation, 10-3-2011
3
Www.berita.liputan6.com, Kesaksian Habibie di gelar melalui teleconference, 10-3-2011
5
Teleconference merupakan hal yang baru yang tentunya hal ini belum
menangani hal tersebut agar jangan sampai ada hal-hal yang menyimpang.
Memang pemanfaatan teknologi ini sempat menimbulkan pro dan kontra bagi
pemanfaatan dokumen elektronik dan tandatangan digital yang saat ini baru
tingkat penegakan hukum yang lebih modern cybercourt bisa menjadi jawaban
semua itu dapat diselesaikan dengan lebih cepat secara on-line. Begitu juga
6
hadir karena sakit atau berada jauh dari lokasi Pengadilan, apakah sidang akan
terus ditunda sampai yang bersangkutan hadir. Metode wawancara jarak jauh
terdakwa dari Rumah Sakit atau seorang saksi ahli yang berada di luar negeri.
hambatan yang akan timbul jika sistem informasi yang dipakai tidak bekerja
dengan baik. Ilmu pengetahuan akan terus berkembang, untuk mencari dan
Acara.
Selanjutnya dalam Pasal 167 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa setelah saksi
kehadiran saksi secara fisik di persidangan. Hal tersebut senada juga dengan
7
bunyi Pasal 185 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa keterangan saksi
sebagai alat bukti adalah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan. Dalam
penjelasan ayat ini dinyatakan bahwa dalam keterangan saksi tidak termasuk
keterangan dari orang lain, lazim disebut testimonium de auditu. Merujuk pada
Pasal 185 ayat (1) KUHAP, keterangan saksi harus diberikan di sidang
court ) bukan alat bukti, dengan kata lain tidak dapat dipergunakan untuk
yang dinyatakan diluar sidang pengadilan tidak dapat dijadikan alat bukti.
saksi yang hendak diperiksa berada diluar wilayah negara Indonesia, dan
untuk menghadirkan saksi-saksi tersebut bukanlah hal yang mudah. Hal inilah
menggali kenyataan hukum yang hidup dalam masyarakat, dengan kata lain
hakim wajib menemukan hukum. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Pasal
kebenaran materiil.
dijadikan alat bukti yang sah atau tidak. Pasal 183 KUHAP menyebutkan
8
bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila
bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang
suatu alat bukti, baik keterangan saksi, keterangan terdakwa, petunjuk maupun
yang lainnya dapat dijadikan alat bukti yang sah jika sekurang-kurangnya
sebagai petunjuk haruslah sesuai antara satu dengan yang lain. Justru dalam
kesesuaian inilah terletak kekuatan utama alat bukti sebagai alat bukti yang
sah.
persidangan cepat, murah dan sederhana. Meski pihak Jaksa Penuntut Umum
dan Penasehat Hukum saling silang pendapat, namun Hakim tetap melakukan
perkembangan hukum dan teknologi informasi, hal itu dapat digunakan untuk
materiil.
pada kasus-kasus tersebut diatas justru para hakim yang paling konsisten.
oleh para pihak baik jaksa maupun penasehat hukum. Artinya aturan-aturan
KUHAP yang pernah diagungkan sebagai karya agung bangsa Indonesia dan
diundangkan pada tahun 1981 dianggap sudah tidak mampu lagi mengatasi
4
Www.detiknews.com, Ari Saputra, Jaksa Ajukan Saksi Via teleconference, 10-3-2011
10
B. Rumusan Masalah
teleconference ?
C. Tujuan Penelitian
berikut:
pidana.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
pidana.
pada khususnya.
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
merupakan hasil karya asli penulis dan belum pernah diteliti oleh orang lain,
tetapi apabila pernah ada yang pernah meneliti atau menulis topik yang sama
F. Batasan Konsep
1. Teleconference
2. Kesaksian
3. Pengadilan
4. Perkara pidana
putusan.
5
Www.beritanet.com, Dwinita, Kamus Jargon, 10-3-2011
13
G. Metode Penelitian
sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri
dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukm
2. Sumber Data
6
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Pers,2006, hlm.13
14
Umum
Kehakiman.
penelitian ini.
landasan teori yang berupa pendapat para ahli mengenai hal yang
15
4. Metode Analisis
yang utuh7.
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
7
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, 1986, hlm 250
16
Memuat tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, dan saran dari