Anda di halaman 1dari 12

KONSEPSI SKALA

REJIM PENGELOLAAN DAN


KEDALAMAN ANALISA
SPASIAL

Adrian, M,Si
Tujuan: memahami konsep skala dalam perencanaan spasial

Pokok Bahasan:

• Kaitan perilaku dan tatanan ruang/spasial (spatial order)

• Definisi perencanaan spasial

• Konsepsi skala dalam tatanan spasial

• Hirarki skala perencanaan spasial

• Implikasi skala perencanaan terhadap kerincian analisa spasial


Perilaku dan Tatanan Spasial
(beberapa prinsip dasar)

⚫ Setiap obyek di muka bumi memiliki perilaku sendiri-sendiri

⚫ Perilaku berbagai obyek pada dasarnya saling mempengaruhi

⚫ Gabungan dari perilaku dalam suatu bentang ruang menimbulkan


dinamika proses yang kompleks

⚫ Dinamika proses yang berulang (cyclic) menimbulkan pola spasial


yang teratur

⚫ Dari waktu-ke-waktu dapat terjadi perubahan dalam dinamika


proses yang mempengaruhi pola spasial
Perilaku dan Tatanan Spasial
(perilaku dan pola spasial)

membentuk teratur
Perilaku berulang Pola spasial Tatanan spasial
(spatial behavior) (spatial pattern) (spatial order)
Perilaku dan Tatanan Spasial
(perilaku dan pola spasial)

membentuk teratur
Perilaku berulang Pola spasial Tatanan spasial
Perilaku dan Tatanan Spasial
(pola dan tatanan spasial)

Perkembangan peradaban manusia membuat tatanan spasial menjadi:


• tidak random
• sistematis: terencana dan terkelola
Terbentuk Hirarki Spasial
Apa itu perencanaan spasial?
⚫ Metodologi yang digunakan oleh sektor publik untuk mempengaruhi
penyebaran manusia dan aktivitas dalam ruang pada berbagai skala

⚫ Perencanaan spasial biasanya meliputi beberapa tingkat


pengaturan penggunaan lahan dari lokal sampai global

⚫ Perencanaan (planning): the scientific, aesthetic, and orderly disposition of


land, resources, facilities and services with a view to securing the physical,
economic and social efficiency, health and well-being of urban and rural
communities (Canadian Institute of Planners, 2000).
penetapan secara ilmiah, estetis, dan teratur terhadap lahan, sumberdaya,
fasilitas, dan pelayanan dengan tujuan untuk mempertahankan efisiensi
fisik dan sosial, kesehatan dan kesejahteraan dari masyarakat/publik di
perkotaan dan di pedesaan.
Skala dalam tatanan spasial
⚫ Tidak mungkin membuat satu rencana spasial dalam satu tingkat
saja

⚫ Sektor publik sebagai pembuat rencana bekerja dalam tatanan yang


berjenjang sesuai dengan ukuran populasi publik yang dilayaninya

⚫ Perencanaan spasial sebagai proses kebijakan publik bekerja


sesuai dengan skala pelayanan (sektor publik) nya

⚫ Skala perencanaan biasanya mengikuti cakupan wilayah institusi


pelayanan publiknya (misal dari tingkat desa, kabupaten/kota,
propinsi, nasional, global?)

Apa yang dimaksud skala di sini? tingkat kerincian informasi sesuai


lingkup/tingkat perencanaannya
Hirarki perencanaan spasial
(relevansinya terhadap skala)
Global

Nasional

Regional
Propinsi

Kota/Kabupaten

Desa Lokal
Hirarki perencanaan spasial
(Perbedaan lingkup dan proses perencanaan)
Nasional:
-Indikasi pusat-pusat pertumbuhan
-Keterhubungan antar wilayah dan ke jalur internasional

Regional:
- Indikasi wilayah/kawasan
pembangunan
- Keseimbangan antar daerah

Lokal:
-Penentuan lokasi spesifik
Implikasi tingkat perencanaan terhadap
kerincian analisa spasial
⚫ Perencanaan memiliki dua fungsi yaitu:
⚫ Sebagai sistem petunjuk (tingkat nasional dan regional)
⚫ Sebagai instrumen pelaksanaan (tingkat regional dan lokal)

⚫ Perencanaan pada tingkat nasional bersifat makro:


⚫ Unit terkecil analisa adalah wilayah/propinsi atau pusat pertumbuhan
⚫ Proses analisa lebih melihat pada peningkatan struktur ruang dan keterhubungan antar
wilayah
⚫ Rencana bersifat arahan keterkaitan produksi-distribusi

⚫ Perencanaan pada tingkat regional menjembatani makro-mikro


⚫ Unit terkecil analisa adalah wilayah kota/kabuapen
⚫ Proses analisa lebih mengutamakan pada mobilitas (ekspor-impor) antar wilayah
⚫ Rencana bersifat arahan detail perbaikan (pengembangan atau rehabilitasi)

⚫ Perencanaan pada tingkat lokal bersifat mikro:


⚫ Unit terkecil analisa adalah satuan lahan/landsekap
⚫ Proses analisa lebih melihat pada pola permukiman, lapangan kerja (employment) dan
daerah penyangga kehidupan
⚫ Rencana bersifat mengatur penggunaan lokasi (zoning)

Anda mungkin juga menyukai